Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENELITIAN KOMUNIKASI
DAN PEMBANGUNAN Vol. 17 No. 1 Juni 2016
ABSTRACT
Information is one of the essential elements needed to support fishing activities, and extension plays an
important role in meeting the information needs of fisherfolks. Serdang Bedagai is one district in North
Sumatra province whose majority are fisherfolks. With a very limited number of personnel, the role of
extension agents to disseminate information and educate fishermen would not be optimal. This study wants to
see the extension’s issues in Serdang Bedagai District, the role of agents, and how to develop the role of the
extension agents to meet the fisherfolk needs of information. This research uses descriptive method with
qualitative approach, and data collection is done through Focus Group Discussion (FGD). The results
showed that the limitations of extension agents and inadequate internet connection is still the big issues of
extension services in Serdang Bedagai. With such conditions, the role of which can be done by the agents is
very limited. The extension agents could only play the role to disseminate information and to educate, but
these roles are also not running optimally. To help developing the role of extension in terms of dissemination
of information and education, the agent can utilize the existing media, for example by providing (create) a
website and actively renewing its content, presenting information via TV devices placed in public spaces,
presenting information in the form of bulletin or poster, providing phone and SMS services as a "contact
center" for fisherfolks, and creating an e-learning program.
Keywords : Extension, Fisherfolks, Education and Information Dissemination
ABSTRAK
Informasi merupakan salah satu elemen penting yang diperlukan dalam menunjang aktivitas perikanan, dan
penyuluh memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan informasi nelayan. Kabupaten Serdang
Bedagai adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang mayoritas penduduknya adalah
nelayan. Dengan jumlah personil yang sangat terbatas, maka peran penyuluh dalam mendiseminasikan
informasi dan mengedukasi nelayan menjadi tidak optimal. Penelitian ini ingin melihat permasalahan
penyuluhan di Kabupaten Serdang Bedagai, peran penyuluh yang dilakukan saat ini, dan bagaimana
mengembangkan peran penyuluh tersebut agar kebutuhan informasi nelayan terpenuhi. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan melalui
Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan tenaga penyuluh dan
koneksi internet yang tidak memadai masih menjadi permasalahan dalam pelayanan penyuluhan di
Kabupaten Serdang Bedagai. Dengan kondisi yang demikian, peran yang dapat dilakukan oleh penyuluh
61
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75
sangat terbatas, yaitu peran diseminasi informasi dan edukasi, namun kedua peran ini juga belum berjalan
maksimal. Untuk membantu mengembangkan peran penyuluh dalam hal diseminasi informasi dan edukasi,
penyuluh dapat memanfaatkan media yang ada, misalnya dengan menyediakan (membuat) website dan secara
aktif memperbaharui kontennya, menyajikan informasi melalui perangkat TV yang diletakkan di ruang-ruang
publik, menyajikan informasi dalam bentuk buletin atau poster, menyediakan layanan telepon dan SMS
sebagai “contact center” bagi nelayan, dan membuat program e-learning.
Kata Kunci : Penyuluh, Nelayan, Edukasi dan Diseminasi Informasi
62
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P
Berdasarkan hasil pengamatan Arakoyo atau usaha perikanan yang dilakukan. Dengan
(2005), di kebanyakan negara-negara jumlah personil yang terbatas, penyuluh
berkembang, petugas penyuluh telah dituntut untuk dapat menjangkau seluruh
menggunakan teknologi komunikasi dan wilayah binaan, sehingga seringkali pelayanan
informasi tradisional meliputi radio, drama dan kepada nelayan menjadi tidak optimal.
video/televisi (Obinna & Nzeakor, 2014). Berdasarkan kondisi tersebut, maka peneliti
Lalu bagaimana dengan penyuluhan di tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana
Kabupaten Serdang Bedagai? Kabupaten mengembangkan peran penyuluh terutama
Serdang Bedagai memiliki lima kecamatan dalam hal diseminasi informasi dan edukasi
pesisir dengan 23 desa pantai dan garis pantai bagi masyarakat nelayan di Kabupaten
kurang lebih sepanjang 60 km, sehingga Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
mayoritas penduduknya adalah nelayan. Masalah dalam penelitian ini
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan dirumuskan sebagai berikut.
Kelautan tahun 2014, jumlah nelayan di 1. Apa permasalahan penyuluhan di
Kabupaten Serdang Bedagai adalah 12.738, Kabupaten Serdang Bedagai?
dan hampir 90 persen dari armada kapal 2. Bagaimana peran penyuluh di Kabupaten
penangkap ikan itu adalah kapal-kapal kecil. Serdang Bedagai saat ini?
Kementerian Kelautan dan Perikanan 3. Bagaimana mengembangkan peran
mengategorikan kapal kecil adalah kapal yang penyuluh dalam hal mengedukasi dan
memiliki kapasitas di bawah 5 GT, dan mendiseminasikan informasi pada
nelayan yang memiliki kapal kecil ini disebut masyarakat nelayan di Kabupaten Serdang
dengan nelayan kecil atau nelayan sederhana. Bedagai?
Dari total 2.443 unit kapal yang ada, jumlah Penelitian ini bertujuan untuk :
kapal kecil sendiri sekitar 2.028 unit kapal, 1. Mengetahui permasalahan penyuluhan di
sehingga dapat dikatakan mayoritas nelayan Kabupaten Serdang Bedagai.
yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai 2. Mengetahui peran penyuluh di Kabupaten
adalah nelayan kecil. Serdang Bedagai.
Nelayan-nelayan kecil ini pada 3. Mendeskripsikan cara mengembangkan
umumnya sangat jauh dari informasi. Dapat peran penyuluh dalam hal mengedukasi
dikatakan bahwa kelompok nelayan kecil dan mendiseminasikan informasi bagi
adalah kelompok yang pasif dalam mencari masyarakat nelayan di Kabupaten Serdang
informasi, salah satunya karena karena Bedagai.
kebutuhan utama mereka masih pada
mencukupi kebutuhan sehari-sehari, sehingga Pelayanan penyuluhan sudah ada dan
kebutuhan akan informasi belum menjadi dilakukan sejak lama, oleh karena itu banyak
prioritas. Di samping itu, keterbatasan penelitian mengenai penyuluhan yang telah
teknologi yang mereka miliki juga tidak dilakukan sebelumnya. Siska Prihantiwi, Totok
mendukung dalam memperoleh informasi. Mardikanto, Agung Wibowo melakukan
Dengan kondisi yang demikian, maka penelitian untuk menganalisis pengembangan
kehadiran penyuluh dituntut sebagai sumber sistem agribisnis kubis, peran penyuluh,
informasi utama bagi nelayan. menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
Namun dalam pelaksanaannya di dengan peran penyuluh pertanian serta
lapangan, para penyuluh perikanan tidak menganalisis hubungan antara peran penyuluh
sepenuhnya dapat memainkan peran tersebut. dan pengembangan agribisnis kubis di
Hal ini disebabkan oleh kondisi yang berbeda- Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
beda baik dari segi wilayah maupun Karanganyar. Hasil penelitian menunjukkan
karakteristik masyarakatnya, hingga aktivitas bahwa peran penyuluh pertanian sebagai
63
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75
64
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P
penyuluhan, dan pada tingkat kecamatan hal sistem inovasi. Petani (nelayan), penyuluh,
berbentuk Balai Penyuluhan (Pasal 8). dan peneliti harus bekerja sama dalam
Badan pelaksana penyuluhan memiliki memprioritaskan, menguji, dan
tugas yaitu (Pasal 13). memperkenalkan bibit (inovasi) baru dan
teknik-teknik manajemen.
a. menyusun kebijakan dan programa
Mardikanto (1998) mengemukakan
penyuluhan kabupaten/kota yang sejalan
beragam peran/tugas penyuluh dalam satu kata
dengan kebijakan dan programa
yaitu EDFIKASI, yang merupakan akronim
penyuluhan provinsi dan nasional;
dari: Edukasi, Diseminasi informasi/inovasi,
b. melaksanakan penyuluhan dan
Fasilitasi, Konsultasi, Supervisi, Pemantauan
mengembangkan mekanisme, tata kerja,
dan Evaluasi.
dan metode penyuluhan;
c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, 1) Edukasi, yaitu untuk memfasilitasi proses
pengemasan, dan penyebaran materi belajar yang dilakukan oleh para penerima
penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku manfaat penyuluhan (beneficiaries) dan
usaha; atau stakeholder pembangunan yang
d. melaksanakan pembinaan pengembangan lainnya.
kerja sama, kemitraan, pengelolaan 2) Diseminasi Informasi/Inovasi, yaitu
kelembagaan, ketenagaan, sarana dan penyebarluasan informasi/inovasi dari
prasarana, serta pembiayaan penyuluhan; sumber informasi dan atau penggunanya.
e. menumbuhkembangkan dan memfasilitasi 3) Fasilitasi, atau pendampingan, yang lebih
kelembagaan dan forum kegiatan bagi bersifat melayani kebutuhan-kebutuhan
pelaku utama dan pelaku usaha; dan yang dirasakan oleh klien-nya.
f. melaksanakan peningkatan kapasitas 4) Konsultasi, yaitu membantu memecahkan
penyuluh PNS, swadaya, dan swasta masalah atau sekedar memberikan
melalui proses pembelajaran secara alternatif-alternatif pemecahan masalah.
berkelanjutan. 5) Supervisi, atau pembinaan, yaitu upaya
untuk bersama-sama klien melakukan
Penyuluhan dilakukan oleh penyuluh
penilaian (self assesment), untuk
PNS, penyuluh swasta, dan/atau penyuluh
kemudian memberikan saran alternatif
Swadaya (Pasal 20). Kerja sama penyuluhan
perbaikan atau pemecahan masalah yang
dapat dilakukan antarkelembagaan
dihadapi.
penyuluhan, baik secara vertikal, horisontal,
6) Pemantauan, yaitu kegiatan evaluasi yang
maupun lintas sektoral. Kerja sama penyuluhan
dilakukan selama proses kegiatan sedang
antara kelembagaan penyuluhan nasional,
berlangsung.
regional, dan/atau internasional dapat
7) Evaluasi, yaitu kegiatan pengukuran dan
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
penilaian yang dapat dilakukan pada
menteri. Penyuluh swasta dan penyuluh
sebelum (formatif), selama (on-going,
swadaya dalam melaksanakan penyuluhan
pemantauan) dan setelah kegiatan selesai
kepada pelaku utama dan pelaku usaha dapat
dilakukan (sumatif, ex-post).
berkoordinasi dengan penyuluh PNS (Pasal
30). Layanan penyuluhan Kelautan dan
Davis (2009) menyebutkan, penyuluh Perikanan dapat diakses melalui situs
secara tradisional telah memainkan peran pusluh.kkp.go.id. Ada enam layanan yang
dalam menyediakan informasi dan disediakan oleh Pusat Penyuluhan dan
memperkenalkan teknologi baru. Penyuluh Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
juga menghubungkan petani (dan nelayan) Perikanan (Pusluhdaya KP), yaitu Simluhdaya
dengan para peneliti dan pihak lainnya dalam KP, Cyber Extension, Penyuluh Perikanan
65
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75
66
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P
Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Kelly (1963) juga menyebutkan bahwa
Group Discussion (FGD) dengan informan masyarakat atau penerima pesan lebih
yaitu Sudarno (Camat Tanjung Beringin), memungkinkan untuk diyakinkan ketika
Denny Perangin-angin (Badan Pelaksana sumber tersebut kredibel (Umeogu, 2012).
Penyuluhan dan Ketahanan Pangan), dan Ferry Opini dapat segera berubah ketika materi
Sinaga (Dinas Perikanan dan Kelautan), serta informasi disampaikan oleh sumber yang dapat
nelayan yang mewakili Kelompok Nelayan dipercaya (Hovland & Weiss, n.d.). Dalam
dan Kelompok Usaha Bersama. Teknik analisis sektor perikanan, penyuluh dapat menjadi
data di lapangan menggunakan model sumber informasi yang paling kuat bagi
interaktif. Dalam model analisis ini terdapat nelayan.Oleh karena itu, agar dapat menjadi
tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sumber informasi yang terpercaya, maka
salinan data, dan penarikan kesimpulan dengan penyuluh harus memiliki kredibilitas.
menggunakan Model Miles dan Huberman Akan tetapi, dalam sektor agrikultur
(Sugiyono, 2005). Pengujian keabsahan data termasuk perikanan dan kelautan, kredibilitas
penelitian dilakukan dengan teknik triangulasi, penyuluh sebagai salah satu sumber informasi
yaitu metode yang menggunakan beberapa bagi nelayan masih menjadi permasalahan
sumber data untuk mencapai konvergensi data hingga kini. Ogbe dan Odiba (2000)
sehingga mencapai data yang valid menyebutkan ada dua permasalahan yang
(Golafshani, 2003). Triangulasi dilakukan muncul dalam pengembangan perikanan, yaitu:
dengan wawancara mendalam kepada enam 1. Pelayanan yang buruk oleh penyuluh.
nelayan tradisional, yaitu Safarudin (Nelayan Pelayanan yang buruk dapat terjadi karena
tradisional), Bustami (Nelayan tradisional), petugas penyuluh yang terlatih kurang
Irwansyah (Pembina Kelompok Nelayan Setia memadai. Ilmu perikanan bersifat sangat
Bahari), Sahrul Anwar (Nelayan tradisional, teknis dan transfer teknologi
pernah bergabung dengan Rukun Nelayan), membutuhkan kemampuan, keahlian, dan
Amerudin (Ketua Kelompok Nelayan pengalaman. Atribut-atribut ini sangat
Bahagia), dan Saari Pitok (Ketua Kelompok kurang dimiliki oleh kebanyakan petugas
Nelayan Bakti). penyuluh dan hal ini menyebabkan
nelayan tidak cukup yakin untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN menerima inovasi baru. Selain itu, petugas
Peran penyuluh sebagai sumber penyuluh yang terlatih dengan baik untuk
informasi bagi masyarakat nelayan sangat melakukan tugasnya pun sangat langka.
besar. Penyuluh yang dibekali dengan 2. Kurangnya model demonstrasi dan
informasi yang cukup akan sangat membantu fasilitas lainnya. Demonstrasi adalah salah
nelayan dalam meningkatkan produktivitasnya. satu metode yang paling efektif dalam
Informasi dapat diperoleh dari mana saja, komunikasi penyuluhan. Kurangnya
namun sekarang ini mayoritas penyuluh fasilitas dapat berdampak merugikan bagi
mendapatkan informasi mengenai teknik- kapabilitas petugas penyuluh. Selain itu,
teknik mengembangkan produksi agrikultur motivasi dari petugas penyuluh sendiri
menggunakan teknologi informasi dan pun masih sangat lemah.
komunikasi (Yakubu, Abubakar, Atala, &
Muhammed, 2013). Permasalahan yang sama juga terjadi
Penelitian-penelitian terdahulu pada sektor perikanan di Kabupaten Serdang
menemukan bahwa kredibilitas sumber Bedagai, di mana penyuluh perikanan dapat
informasi memiliki pengaruh yang signifikan dikatakan masih kurang memadai. Jumlah
bagi penerima pesan. Teori kredibilitas sumber penyuluh belum sesuai dan belum mencukupi,
yang dikemukakan oleh Hovland, Janis, dan baik berdasarkan bidang maupun lokasi. Saat
67
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75
ini, satu penyuluh harus menangani satu lebih memilih untuk meyakini petunjuk yang
hingga dua kecamatan, bahkan lebih, sehingga diperoleh berdasarkan nilai-nilai tradisional
belum semua wilayah dapat merasakan yang telah mereka terapkan selama ini dalam
keberadaan penyuluh. Selain itu, kemampuan aktivitas melautnya. Misalnya, untuk
SDM Penyuluh juga masih sangat terbatas. menentukan jarak bisa dilakukan dengan
Keterbatasan kemampuan ini sangat besar menggunakan rokok. Kemudian, letak
pengaruhnya dalam hal mengedukasi nelayan. kampung atau letak gunung juga dapat
Misalnya, ketika Kementerian Kelautan dan dijadikan patokan tempat akan mencari ikan
Perikanan mengucurkan bantuan kepada (Denny, Penyuluh KKP, Hasil FGD). Padahal,
nelayan berupa perangkat teknologi. Penyuluh hal-hal demikian saat ini sudah dapat
yang tidak memahami cara mengoperasikan dilakukan dengan menggunakan teknologi,
teknologi tersebut maka otomatis tidak dapat mengingat sudah banyak teknologi informasi
mengedukasi nelayan. dan komunikasi yang dikembangkan untuk
Permasalahan lain yang dihadapi mendukung aktivitas perikanan. Global
penyuluh di Kabupaten Serdang Bedagai Positioning System atau yang lebih dikenal
adalah koneksi internet yang tidak terjangkau, dengan GPS, dapat digunakan oleh nelayan
terutama untuk daerah non pantai. Sinyal yang untuk menentukan arah. Fish Finder dapat
dapat ditangkap adalah sinyal 3G yang tidak menunjukkan titik-titik di mana terdapat
dapat digunakan untuk mengakses internet, gerombolan ikan. Sonar dapat dimanfaatkan
apalagi di daerah perbatasan seperti Pulau untuk mengukur kedalaman laut, mencari
Berhala yang merupakan bagian dari Desa lokasi dalam laut, dan mendeteksi kapal selam
Bagan Kuala di Kecamatan Tanjung Beringin, dan ranjau. Selain itu masih ada Echosounder
sinyal yang dapat ditangkap sangat lemah dan dan berbagai teknologi informasi dan
bahkan sering kosong (blank spot). Kondisi komunikasi lainnya yang dapat dimanfaatkan
yang demikian juga yang menyebabkan oleh nelayan untuk meningkatkan
penyebaran informasi menjadi terhambat. produktivitasnya. Untuk mengubah cara atau
Dari sejumlah peran penyuluh yang pola perilaku nelayan dalam aktivitas melaut
disebutkan oleh Mardikanto, peran yang paling memang tidak semudah membalikkan telapak
banyak dilakukan penyuluh di Kabupaten tangan, oleh karena itu diperlukan peran yang
Serdang Bedagai sejauh ini adalah peran sangat besar dari penyuluh. Peran tersebut
diseminasi informasi/inovasi dan edukasi, dapat dinyatakan dalam bentuk diseminasi
namun peran ini juga belum dapat dikatakan informasi mengenai teknologi baru (inovasi)
optimal. Banyak informasi yang penting untuk atau pembelajaran (edukasi) tentang cara
disampaikan kepada nelayan, seperti informasi menggunakan inovasi baru tersebut. Peran
cuaca, informasi harga pasar, alat tangkap, penyuluh ini ditegaskan oleh Denny, salah
regulasi perikanan, pengolahan hasil laut, seorang Penyuluh Perikanan di Kabupaten
budidaya, dan sebagainya, namun belum Serdang Bedagai :
semua informasi ini dapat diperoleh melalui “Sebetulnya memang itu lah tugas
penyuluh. penyuluh, mengubah pola dan sikap
Bagi nelayan, persoalan yang paling dari nelayan itu sendiri. Dia (baca :
rentan ketika melaut selain kapal dan alat nelayan) tahu menggunakan GPS tapi
tangkap, adalah informasi cuaca. Nelayan dia tidak mau menggunakannya. Itu
mengetahui kondisi cuaca hanya berdasarkan juga bukan hanya dipengaruhi oleh
ilmu alam, ilmu yang telah diwariskan secara pendidikan tapi itu memang dari pola
turun-temurun. Memang, sebagian besar kebiasaan.”
nelayan terutama nelayan tradisional di
Kabupaten Serdang Bedagai masih cenderung
68
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian radio lokal ini sempat berlangsung hingga
Loganandhan and Singh (2003) yang sekitar enam bulan (Hasil wawancara dengan
menekankan bahwa perilaku adopsi oleh petani Irwansyah, Pembina Kelompok Nelayan).
turut dipengaruhi oleh karakteristik sosial Sayangnya, penyuluh tidak dilibatkan dalam
ekonominya seperti pendidikan, kepemilikan program ini. Padahal jika penyuluh terlibat,
lahan, partisipasi sosial, kemampuan maka akan lebih banyak lagi informasi
berkomunikasi, dan lainnya. Perilaku mengenai perikanan yang dapat disiarkan.
masyarakat yang bergantung pada kebiasaan- Melihat kondisi penyuluh yang ada saat
kebiasaan lama tersebut cenderung ini, sangat sulit untuk dapat masuk dan
menempatkan nelayan pada ketidakpastian. menjangkau seluruh nelayan. Dengan latar
Meskipun ilmu alam dapat membantu nelayan belakang pendidikan penyuluh yang rata-rata
dalam memprediksi cuaca, namun adalah Sarjana (S1), penyuluh menganggap
kemungkinan bahwa prediksi itu meleset juga hanya memiliki ilmu berupa teori, sementara
tetap ada. Selain itu, dengan menggunakan untuk praktiknya, nelayan justru lebih baik dan
tanda-tanda yang dijadikan patokan penunjuk berpengalaman, karena sudah menjadi
arah, nelayan meyakini bahwa mereka tidak pekerjaan sehari-hari. Inilah yang menjadi
akan tersesat ketika akan kembali pulang. salah satu penyebab akhirnya penyuluh jarang
Namun persoalannya, ketika ada kabut, turun ke desa-desa (Hasil wawancara dengan
nelayan bisa kehilangan arah dan kesasar atau Irwansyah, Pembina Kelompok Nelayan).
tersesat ke desa lainnya. Dan apabila hal ini Padahal, semestinya, kunjungan penyuluh ke
terjadi, maka nelayan akan mengalami desa-desa dilakukan setiap bulan.
kerugian karena menghabiskan lebih banyak Edukasi yang diikuti dengan
bahan bakar. Hal ini diungkapkan oleh Sahrul pembinaan nelayan salah satunya paling
Anwar (52 tahun), seorang nelayan tradisional penting dilakukan ketika nelayan memperoleh
yang telah menggunakan teknologi untuk bantuan berupa perangkat teknologi dari
melaut : Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Biasanya, diadakan sosialisasi dan
“……Kadang-kadang kalau nelayan
pembelajaran oleh (Ferry, KKP, Hasil FGD)
mau pulang, ada kabut. Kalau ada
ketika bantuan ini diberikan, agar para nelayan
kabut, kalau tidak pake GPS dia tidak
yang mendapatkannya dapat memahami cara
tahu arah. Jadi kadang dia nyasar ke
menggunakannya. Akan tetapi, pembelajaran
kuala lain (sudah menghabiskan 5
yang dilakukan hanya satu kali tentu tidak
liter misalnya). Dari kuala itu sampai
cukup membantu nelayan untuk benar-benar
pulang nanti habis 5 liter lagi. Jadi
memahami penggunaan teknologi tersebut.
makan minyak 10 liter.”
Ketika nelayan merasa kesulitan untuk
Untuk membantu masyarakat nelayan menggunakan perangkat tersebut, maka
dalam memenuhi kebutuhan informasi kemungkinan yang terjadi adalah perangkat itu
terutama yang berkenaan dengan cuaca, Dinas tidak lagi digunakan dan ini artinya bahwa
Kominfo, BMKG, dan Dinas Perhubungan bantuan yang diberikan menjadi tidak
bekerja sama dengan radio Star FM dan Sergai bermanfaat. Di sini lah diperlukan peran dari
FM untuk menyiarkan informasi cuaca yang penyuluh, yaitu untuk melakukan
diperlukan oleh nelayan. Informasi yang pendampingan secara terus-menerus hingga
diberikan adalah kondisi cuaca setiap nelayan benar-benar terlatih dalam
bulannya, kapan cuaca memungkinkan atau menggunakannya. Sayangnya, penyuluh
tidak memungkinkan bagi nelayan untuk terkadang justru tidak diberikan pelatihan
melaut, dan bagaimana nelayan mengantisipasi mengenai penggunaan perangkat teknologi,
masalah cuaca. Diseminasi informasi melalui sehingga ketika bantuan itu datang, penyuluh
69
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75
sendiri kesulitan untuk menggunakannya. Hal penyuluhan pada sektor pertanian sebagai
ini ditegaskan oleh Denny : berikut (dalam Salau & Saingbe, 2008) :
“…… kalau masalah penggunaan dan - Radio, TV, dan internet memiliki kapasitas
perubahan teknologi, kemampuan untuk menjangkau audiens dalam jumlah
penyuluh juga terbatas.Penyuluh tahu besar
mengoperasikan A, namun bantuan - TV, video, CD, dan CD-ROM dapat
yang datang B. Kadang-kadang digunakan secara efektif untuk
terkendala di situ, karena memberikan pelatihan dan demonstrasi
penyuluhnya sendiri tidak ada - Penggunaan database untuk MIS dan
pelatihan.” perangkat lunak jaringan dapat digunakan
untuk membuat sistem dan struktur
Selain pembinaan, peran penyuluh juga penyuluhan menjadi lebih efisien melalui
sangat besar dalam memberikan informasi manajemen informasi dan sumber-sumber
perikanan yang penting dan terkini bagi para yang lebih baik
nelayan. Nelayan yang sebagian besar - Penggunaan search engine, web dan
waktunya dihabiskan untuk melaut, memiliki database untuk mencari dan mengemas
waktu yang sangat sedikit untuk mencari informasi yang dibutuhkan dan untuk
informasi, sehingga dapat dikatakan bahwa menggali pilihan-pilihan dan teknologi
nelayan tradisional merupakan kelompok yang produksi alternatif
pasif dalam mencari informasi. Media - Penggunaan radio, TV, dan SMS dapat
informasi yang paling umum dan dimiliki oleh digunakan untuk memberikan informasi
hampir semua nelayan adalah televisi, namun cuaca dan sebagai sistem peringatan
dari sekian banyak program televisi yang ada, (warning system) jika ada penyakit/hama
sangat sedikit yang memberikan informasi tanaman ataupun bencana lain yang terjadi
mengenai perikanan. Karena SDM penyuluh dan juga untuk penyediaan informasi pasar
yang sangat terbatas dan media televisi tidak yang tepat waktu
selalu dapat diandalkan, maka nelayan - Penggunaan telepon, video, dan SMS
biasanya saling berbagi informasi dengan penting dalam membangun di dalam dan
rekan sesama nelayan pada saat menurunkan antara stakeholders
muatan hasil tangkap. - Radio, TV, web, dan public address
Keterbatasan sumber informasi systems dapat digunakan secara efektif
menyebabkan nelayan di Kabupaten Serdang untuk mobilisasi, pembelajaran, dan aksi
Bedagai mendapatkan informasi yang sangat komunitas
minim mengenai seluk beluk dalam sektor
perikanan, sehingga kemampuan dan Dengan jumlah personil penyuluh di
pengetahuan yang mereka miliki juga sangat Kabupaten Serdang Bedagai yang sangat
terbatas. Menambah jumlah personil penyuluh terbatas, maka diseminasi informasi kepada
dapat menjadi salah satu cara yang bisa nelayan dapat dilakukan dengan memanfaatkan
ditempuh, namun hal ini tentu saja tidak media yang ada. Penyuluh dapat tetap berperan
mudah dan harus dilaksanakan secara bertahap maksimal dalam mengedukasi dan memberi
sehingga jumlah penyuluh dapat menjangkau informasi bagi nelayan tanpa harus hadir
seluruh nelayan, baik yang tergabung dalam secara fisik. Melihat kondisi penyuluh dan
komunitas atau kelompok nelayan, maupun nelayan di Kabupaten Serdang Bedagai, peran
yang independen. edukasi dan diseminasi informasi dapat
Arakoyo (2005) menyebutkan aplikasi dikembangkan melalui beberapa cara, yaitu :
teknologi yang potensial dalam membantu
70
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P
1. Membuat website dan secara aktif sesederhana mungkin (user friendly) sehingga
memperbaharui kontennya tidak membingungkan bagi nelayan untuk
Era teknologi yang semakin canggih saat mengaksesnya, dan dengan bahasa yang juga
ini memudahkan banyak aktivitas masyarakat. sederhana dan mudah dipahami. Akan lebih
Sejalan dengan hal itu, masyarakat juga baik apabila ada aplikasi yang mendukung
dituntut untuk dapat menggunakan teknologi terjalinnya interaksi antara nelayan dengan
tersebut sehingga bisa bermanfaat.Produk penyuluh, sehingga permasalahan yang
teknologi yang sudah menjadi “idola” bagi ditemui di lapangan dapat segera diatasi.
masyarakat dalam hal memperoleh informasi 2. Menggunakan perangkat TV untuk
adalah internet. Penggunaan internet sudah menyajikan informasi yang penting bagi
sangat masif dan tidak terbatas usia. Tua muda, nelayan
besar kecil, semua dapat menggunakan Diseminasi informasi juga dapat dilakukan
internet, karena penggunaannya relatif mudah. melalui perangkat TV yang diletakkan di
Bagi masyarakat nelayan, terutama nelayan ruang-ruang publik yang menjadi tempat
tradisional, internet mungkin belum menjadi berkumpulnya para nelayan. Informasi yang
pilihan utama dalam mengakses informasi, disajikan dapat berupa informasi yang singkat
karena membutuhkan biaya dan kemampuan seperti informasi harga dan cuaca, dapat juga
khusus. Akan tetapi, media ini dapat menjadi berupa himbauan bagi nelayan seperti
sumber informasi terbaik bagi mereka yang himbauan penggunaan alat tangkap yang
sudah memahami cara menggunakannya. Agar ramah lingkungan. Konten informasi yang
internet dapat bermanfaat bagi masyarakat disajikan melalui perangkat TV ini pun perlu
nelayan tradisional, diperlukan pelatihan untuk diperbaharui, terutama bila memuat
khusus mengenai dasar-dasar penggunaan informasi seperti harga dan cuaca yang dapat
internet. Pelatihan ini dapat dilakukan oleh berubah setiap saat. Untuk memenuhi
penyuluh, oleh karena itu penyuluh pun kebutuhan informasi ini, penyuluh dapat
dituntut untuk dapat memahami penggunaan bekerja sama dengan instansi terkait seperti
internet. BMKG dan Dinas Pasar agar informasi yang
Diseminasi informasi melalui internet ditampilkan lebih akurat.
dapat dilakukan oleh penyuluh dengan
menciptakan konten yang disajikan dalam 3. Menyajikan informasi secara menarik
sebuah website. Konten dan tampilan website dalam bentuk buletin atau poster
dapat disesuaikan dengan karakteristik dan Media informasi seperti buletin atau poster
kondisi nelayan, sehingga mudah digunakan. merupakan media yang sangat tepat dalam
Hal yang terpenting dalam penyajian informasi menyebarkan informasi bagi kelompok
melalui website ini adalah pembaharuan nelayan tradisional, terutama yang sulit untuk
informasi secara berkala, sehingga nelayan mengadopsi inovasi yang bernama internet.
dapat terus memperoleh informasi yang terkini Meskipun rata-rata tingkat pendidikan nelayan
(up to date). di Kabupaten Serdang Bedagai sangat rendah,
Menggunakan website untuk menyebarkan namun pada umumnya nelayan memiliki
informasi sudah dilakukan oleh Kementerian kemampuan baca tulis. Dengan menyajikan
Kelautan dan Perikanan dan bahkan oleh informasi dalam bentuk buletin atau poster,
Badan Penyuluhan sendiri. Agar sebuah maka nelayan hanya perlu menerima dan
website dapat bermanfaat bagi sasarannya, membaca informasi yang tertera pada
maka penyajiannya sangat penting disesuaikan selebaran yang ada, tanpa memerlukan
dengan karakteristik pembacanya. Website kemampuan khusus.
yang ditujukan kepada masyarakat nelayan
dapat dibuat dengan tampilan yang
71
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75
72
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P
73
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75
74
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P
75
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75
76