Sunteți pe pagina 1din 16

JURNAL

PENELITIAN KOMUNIKASI
DAN PEMBANGUNAN Vol. 17 No. 1 Juni 2016

MENGEMBANGKAN PERAN EDUKASI DAN DISEMINASI INFORMASI


OLEH PENYULUH PERIKANAN BAGI MASYARAKAT NELAYAN
DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

DEVELOPING THE ROLE OF FISHERIES EXTENSION IN EDUCATING


AND DISSEMINATING INFORMATION TO FISHERFOLKS
IN SERDANG BEDAGAI DISTRICT
Tristania R.A.P
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jalan Tombak No. 31 Medan
tris014@kominfo.go.id

Diterima : 18 Mei 2016 Direvisi : 31 Mei 2016 Disetujui : 10 Juni 2016

ABSTRACT
Information is one of the essential elements needed to support fishing activities, and extension plays an
important role in meeting the information needs of fisherfolks. Serdang Bedagai is one district in North
Sumatra province whose majority are fisherfolks. With a very limited number of personnel, the role of
extension agents to disseminate information and educate fishermen would not be optimal. This study wants to
see the extension’s issues in Serdang Bedagai District, the role of agents, and how to develop the role of the
extension agents to meet the fisherfolk needs of information. This research uses descriptive method with
qualitative approach, and data collection is done through Focus Group Discussion (FGD). The results
showed that the limitations of extension agents and inadequate internet connection is still the big issues of
extension services in Serdang Bedagai. With such conditions, the role of which can be done by the agents is
very limited. The extension agents could only play the role to disseminate information and to educate, but
these roles are also not running optimally. To help developing the role of extension in terms of dissemination
of information and education, the agent can utilize the existing media, for example by providing (create) a
website and actively renewing its content, presenting information via TV devices placed in public spaces,
presenting information in the form of bulletin or poster, providing phone and SMS services as a "contact
center" for fisherfolks, and creating an e-learning program.
Keywords : Extension, Fisherfolks, Education and Information Dissemination

ABSTRAK
Informasi merupakan salah satu elemen penting yang diperlukan dalam menunjang aktivitas perikanan, dan
penyuluh memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan informasi nelayan. Kabupaten Serdang
Bedagai adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang mayoritas penduduknya adalah
nelayan. Dengan jumlah personil yang sangat terbatas, maka peran penyuluh dalam mendiseminasikan
informasi dan mengedukasi nelayan menjadi tidak optimal. Penelitian ini ingin melihat permasalahan
penyuluhan di Kabupaten Serdang Bedagai, peran penyuluh yang dilakukan saat ini, dan bagaimana
mengembangkan peran penyuluh tersebut agar kebutuhan informasi nelayan terpenuhi. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan pengumpulan data dilakukan melalui
Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan tenaga penyuluh dan
koneksi internet yang tidak memadai masih menjadi permasalahan dalam pelayanan penyuluhan di
Kabupaten Serdang Bedagai. Dengan kondisi yang demikian, peran yang dapat dilakukan oleh penyuluh

61
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75

sangat terbatas, yaitu peran diseminasi informasi dan edukasi, namun kedua peran ini juga belum berjalan
maksimal. Untuk membantu mengembangkan peran penyuluh dalam hal diseminasi informasi dan edukasi,
penyuluh dapat memanfaatkan media yang ada, misalnya dengan menyediakan (membuat) website dan secara
aktif memperbaharui kontennya, menyajikan informasi melalui perangkat TV yang diletakkan di ruang-ruang
publik, menyajikan informasi dalam bentuk buletin atau poster, menyediakan layanan telepon dan SMS
sebagai “contact center” bagi nelayan, dan membuat program e-learning.
Kata Kunci : Penyuluh, Nelayan, Edukasi dan Diseminasi Informasi

PENDAHULUAN lainnya yang terkait (Aphunu & Atoma,


Agriculture Act 1947 mendefinisikan 2011).
agrikultur sebagai pekerjaan yang Informasi yang tepat dan cepat
mengenai teknologi baru dan teknik-tekniknya
memanfaatkan elemen-elemen yang terdapat
sangat penting bagi petani (dalam hal ini
pada alam untuk menghasilkan tumbuhan dan adalah nelayan) ketika memutuskan untuk
hewan untuk memenuhi kebutuhan manusia. mengadopsi atau tidak mengadopsi sebuah
Agrikultur merupakan proses biologis yang inovasi. Layanan penyuluhan mencakup
bergantung pada pertumbuhan dan lingkup yang luas dalam area agrikultur,
perkembangan tumbuhan dan hewan dalam agribisnis, kesehatan, dan lainnya, yang
lingkungan sekitar. Agrikultur merupakan dirancang untuk meningkatkan produktivitas
dan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara
cabang ilmu yang mencakup aspek terapan dari
keseluruhan (FAO, 2011).
ilmu dasar, dan aspek terapan tersebut adalah Menurut UU No. 16 Tahun 2006
hortikultura, teknik agrikultur, kehutanan, Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
peternakan, dan perikanan (An Introduction to Perikanan, dan Kehutanan, penyuluhan adalah
Agriculture and Agronomy, 2009). proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
Salah satu elemen penting yang pelaku usaha agar mereka mau dan mampu
diperlukan untuk mendukung aktivitas menolong dan mengorganisasikan dirinya
pertanian (agrikultur) adalah informasi. dalam mengakses informasi pasar, teknologi,
Namaseb (1999) dan Sanusi, dkk (2010) permodalan, dan sumber daya lainnya, sebagai
mengemukakan bahwa informasi agrikultur upaya untuk meningkatkan produktivitas,
sangat krusial dalam produktivitas petani efisiensi usaha, pendapatan, dan
karena hanya melalui hal ini lah mereka dapat kesejahteraannya, serta meningkatkan
mempelajari inovasi-inovasi yang dapat kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan
meningkatkan produktivitas mereka (Obinna & hidup. Perikanan yang dimaksud adalah semua
Nzeakor, 2014). kegiatan yang berhubungan dengan
Perikanan, yang mencakup kelautan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya
dan budidaya, dalam perkembangannya juga ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan,
perlu didukung dengan informasi. Nelayan mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan
membutuhkan informasi untuk meningkatkan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan
manajemen perikanan, penelitian, dan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
pengembangan (Nkwocha, Ibeawuchi, Pada dasarnya, penyuluhan merupakan
Chukwueke, Azubuike and Nkwocha, 2009), bagian terpenting pada layanan sektor
dan TIK seperti radio, TV, komputer/internet, perikanan. Karenanya, diperlukan layanan
GSM, dan jaringan telepon lainnya, fax, dan penyuluhan yang efisien untuk mendukung
lainnya, memberi akses untuk dan berbagi aktivitas perikanan sehingga dapat
informasi di bidang tersebut dan bidang memberikan kontribusi bagi peningkatan
tingkat sosial ekonomi para nelayan.

62
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P

Berdasarkan hasil pengamatan Arakoyo atau usaha perikanan yang dilakukan. Dengan
(2005), di kebanyakan negara-negara jumlah personil yang terbatas, penyuluh
berkembang, petugas penyuluh telah dituntut untuk dapat menjangkau seluruh
menggunakan teknologi komunikasi dan wilayah binaan, sehingga seringkali pelayanan
informasi tradisional meliputi radio, drama dan kepada nelayan menjadi tidak optimal.
video/televisi (Obinna & Nzeakor, 2014). Berdasarkan kondisi tersebut, maka peneliti
Lalu bagaimana dengan penyuluhan di tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana
Kabupaten Serdang Bedagai? Kabupaten mengembangkan peran penyuluh terutama
Serdang Bedagai memiliki lima kecamatan dalam hal diseminasi informasi dan edukasi
pesisir dengan 23 desa pantai dan garis pantai bagi masyarakat nelayan di Kabupaten
kurang lebih sepanjang 60 km, sehingga Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.
mayoritas penduduknya adalah nelayan. Masalah dalam penelitian ini
Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan dirumuskan sebagai berikut.
Kelautan tahun 2014, jumlah nelayan di 1. Apa permasalahan penyuluhan di
Kabupaten Serdang Bedagai adalah 12.738, Kabupaten Serdang Bedagai?
dan hampir 90 persen dari armada kapal 2. Bagaimana peran penyuluh di Kabupaten
penangkap ikan itu adalah kapal-kapal kecil. Serdang Bedagai saat ini?
Kementerian Kelautan dan Perikanan 3. Bagaimana mengembangkan peran
mengategorikan kapal kecil adalah kapal yang penyuluh dalam hal mengedukasi dan
memiliki kapasitas di bawah 5 GT, dan mendiseminasikan informasi pada
nelayan yang memiliki kapal kecil ini disebut masyarakat nelayan di Kabupaten Serdang
dengan nelayan kecil atau nelayan sederhana. Bedagai?
Dari total 2.443 unit kapal yang ada, jumlah Penelitian ini bertujuan untuk :
kapal kecil sendiri sekitar 2.028 unit kapal, 1. Mengetahui permasalahan penyuluhan di
sehingga dapat dikatakan mayoritas nelayan Kabupaten Serdang Bedagai.
yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai 2. Mengetahui peran penyuluh di Kabupaten
adalah nelayan kecil. Serdang Bedagai.
Nelayan-nelayan kecil ini pada 3. Mendeskripsikan cara mengembangkan
umumnya sangat jauh dari informasi. Dapat peran penyuluh dalam hal mengedukasi
dikatakan bahwa kelompok nelayan kecil dan mendiseminasikan informasi bagi
adalah kelompok yang pasif dalam mencari masyarakat nelayan di Kabupaten Serdang
informasi, salah satunya karena karena Bedagai.
kebutuhan utama mereka masih pada
mencukupi kebutuhan sehari-sehari, sehingga Pelayanan penyuluhan sudah ada dan
kebutuhan akan informasi belum menjadi dilakukan sejak lama, oleh karena itu banyak
prioritas. Di samping itu, keterbatasan penelitian mengenai penyuluhan yang telah
teknologi yang mereka miliki juga tidak dilakukan sebelumnya. Siska Prihantiwi, Totok
mendukung dalam memperoleh informasi. Mardikanto, Agung Wibowo melakukan
Dengan kondisi yang demikian, maka penelitian untuk menganalisis pengembangan
kehadiran penyuluh dituntut sebagai sumber sistem agribisnis kubis, peran penyuluh,
informasi utama bagi nelayan. menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
Namun dalam pelaksanaannya di dengan peran penyuluh pertanian serta
lapangan, para penyuluh perikanan tidak menganalisis hubungan antara peran penyuluh
sepenuhnya dapat memainkan peran tersebut. dan pengembangan agribisnis kubis di
Hal ini disebabkan oleh kondisi yang berbeda- Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten
beda baik dari segi wilayah maupun Karanganyar. Hasil penelitian menunjukkan
karakteristik masyarakatnya, hingga aktivitas bahwa peran penyuluh pertanian sebagai

63
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75

motivator, mediator, supervisor dan fasilitator meningkatkan kesejahteraan rumah tangga –


berada dalam kriteria tinggi. Faktor-faktor meningkatkan pendapatan sebesar sepuluh
yang berhubungan dengan peran penyuluh persen – dan pada investasi dan pada
yang berada dalam kriteria tinggi yakni umur perbedaan penghasilan (Egziabher, Mathijs,
petani dan pendapatan, sedangkan untuk Gebrehiwot, & Bauer, 2013).
tingkat pendidikan dan pelatihan pertanian Program penyuluhan pada awalnya
dalam kriteria rendah. dipahami sebagai layanan untuk
Ovwigho, Ifie, Ajobo, dan Akor (2009) memperpanjang pengetahuan berbasis
melakukan penelitian Ketersediaan dan penelitian untuk sektor pedesaan dalam rangka
Penggunaan TIK oleh Petugas Penyuluhan meningkatkan kehidupan petani. Penyuluhan
pada Proyek Pengembangan Pertanian Delta, demikian termasuk komponen-komponen
Nigeria, untuk mengidentifikasi TIK yang penyebaran teknologi, tujuan pembangunan
tersedia bagi petugas penyuluh, memastikan pedesaan yang lebih luas, keterampilan
frekuensi penggunaan teknologi komunikasi manajemen, dan pendidikan nonformal.
informasi; mengidentifikasi kendala yang Pandangan tradisional mengenai penyuluhan di
dihadapi penyuluh dalam penggunaan negara-negara berkembang sangat banyak
teknologi komunikasi informasi; dan menguji terfokus pada peningkatan produksi,
hubungan frekuensi penggunaan komunikasi meningkatkan hasil, pelatihan petani, dan
interpersonal, media cetak, dan teknologi mentransfer teknologi. Sedangkan pemahaman
komunikasi informasi (Ovwigho, Ifie, Ajobo, saat ini, penyuluhan melampaui transfer
& Akor, 2009). Obina dan Nzeakor (2014) teknologi hingga fasilitasi, tidak hanya
melakukan penelitian meningkatkan layanan pelatihan namun juga pembelajaran, dan
penyuluh pertanian melalui penggunaan TIK di termasuk membantu petani membentuk
Abia, Nigeria. Penelitian ini mengidentifikasi kelompok-kelompok, menangani masalah
faktor-faktor seperti kurangnya pelatihan pemasaran, dan bermitra dengan berbagai
mengenai TIK, infrastruktur TIK yang kurang penyedia layanan dan lembaga lainnya.
memadai, takut akan perubahan, kurangnya Penyuluhan pertanian dapat didefinisikan
dukungan pemerintah, rendahnya anggaran, sebagai seluruh rangkaian organisasi yang
kemampuan penguasaan TIK yang kurang mendukung orang yang terlibat dalam produksi
memadai, dan pasokan listrik yang tidak dapat pertanian dan memfasilitasi upaya mereka
diandalkan sebagai faktor-faktor yang untuk memecahkan masalah; Link ke pasar dan
menghambat akses dan penggunaan TIK. pihak lain dalam rantai pertanian; dan
Salau, Lawe, Luka, dan Bello (2013) memperoleh informasi, keterampilan, dan
melakukan penelitian Adopsi Pengembangan teknologi untuk meningkatkan taraf hidup
Teknologi Perikanan oleh Nelayan di Zona mereka (Davis, 2009).
Pertanian Selatan Nasarawa, Nigeria, untuk Sistem Penyuluhan Perikanan diatur
mengkaji intensitas adopsi pengembangan dalam UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem
teknologi perikanan di antara nelayan. Hasil Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi Kehutanan. Kelembagaan penyuluhan terdiri
teknologi yang dikembangkan di antara atas kelembagaan penyuluhan pemerintah,
nelayan terbilang tinggi (Salau, Lawee, Luka, kelembagaan penyuluhan swasta, dan
& Bello, 2014). Egziabher, Mathijs, Deckers, kelembagaan penyuluhan swadaya.
Gebrehiwot, Bauer, Maertens (2013) mengkaji Kelembagaan penyuluhan pemerintah pada
tentang Dampak Ekonomi Pendekatan tingkat pusat berbentuk badan yang menangani
Penyuluhan Desa Baru di Ethiopia Utara, dan penyuluhan, pada tingkat provinsi berbentuk
menemukan bahwa program penyuluhan Badan Koordinasi Penyuluhan, pada tingkat
memiliki pengaruh positif yang besar dalam kabupaten/kota berbentuk badan pelaksana

64
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P

penyuluhan, dan pada tingkat kecamatan hal sistem inovasi. Petani (nelayan), penyuluh,
berbentuk Balai Penyuluhan (Pasal 8). dan peneliti harus bekerja sama dalam
Badan pelaksana penyuluhan memiliki memprioritaskan, menguji, dan
tugas yaitu (Pasal 13). memperkenalkan bibit (inovasi) baru dan
teknik-teknik manajemen.
a. menyusun kebijakan dan programa
Mardikanto (1998) mengemukakan
penyuluhan kabupaten/kota yang sejalan
beragam peran/tugas penyuluh dalam satu kata
dengan kebijakan dan programa
yaitu EDFIKASI, yang merupakan akronim
penyuluhan provinsi dan nasional;
dari: Edukasi, Diseminasi informasi/inovasi,
b. melaksanakan penyuluhan dan
Fasilitasi, Konsultasi, Supervisi, Pemantauan
mengembangkan mekanisme, tata kerja,
dan Evaluasi.
dan metode penyuluhan;
c. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, 1) Edukasi, yaitu untuk memfasilitasi proses
pengemasan, dan penyebaran materi belajar yang dilakukan oleh para penerima
penyuluhan bagi pelaku utama dan pelaku manfaat penyuluhan (beneficiaries) dan
usaha; atau stakeholder pembangunan yang
d. melaksanakan pembinaan pengembangan lainnya.
kerja sama, kemitraan, pengelolaan 2) Diseminasi Informasi/Inovasi, yaitu
kelembagaan, ketenagaan, sarana dan penyebarluasan informasi/inovasi dari
prasarana, serta pembiayaan penyuluhan; sumber informasi dan atau penggunanya.
e. menumbuhkembangkan dan memfasilitasi 3) Fasilitasi, atau pendampingan, yang lebih
kelembagaan dan forum kegiatan bagi bersifat melayani kebutuhan-kebutuhan
pelaku utama dan pelaku usaha; dan yang dirasakan oleh klien-nya.
f. melaksanakan peningkatan kapasitas 4) Konsultasi, yaitu membantu memecahkan
penyuluh PNS, swadaya, dan swasta masalah atau sekedar memberikan
melalui proses pembelajaran secara alternatif-alternatif pemecahan masalah.
berkelanjutan. 5) Supervisi, atau pembinaan, yaitu upaya
untuk bersama-sama klien melakukan
Penyuluhan dilakukan oleh penyuluh
penilaian (self assesment), untuk
PNS, penyuluh swasta, dan/atau penyuluh
kemudian memberikan saran alternatif
Swadaya (Pasal 20). Kerja sama penyuluhan
perbaikan atau pemecahan masalah yang
dapat dilakukan antarkelembagaan
dihadapi.
penyuluhan, baik secara vertikal, horisontal,
6) Pemantauan, yaitu kegiatan evaluasi yang
maupun lintas sektoral. Kerja sama penyuluhan
dilakukan selama proses kegiatan sedang
antara kelembagaan penyuluhan nasional,
berlangsung.
regional, dan/atau internasional dapat
7) Evaluasi, yaitu kegiatan pengukuran dan
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari
penilaian yang dapat dilakukan pada
menteri. Penyuluh swasta dan penyuluh
sebelum (formatif), selama (on-going,
swadaya dalam melaksanakan penyuluhan
pemantauan) dan setelah kegiatan selesai
kepada pelaku utama dan pelaku usaha dapat
dilakukan (sumatif, ex-post).
berkoordinasi dengan penyuluh PNS (Pasal
30). Layanan penyuluhan Kelautan dan
Davis (2009) menyebutkan, penyuluh Perikanan dapat diakses melalui situs
secara tradisional telah memainkan peran pusluh.kkp.go.id. Ada enam layanan yang
dalam menyediakan informasi dan disediakan oleh Pusat Penyuluhan dan
memperkenalkan teknologi baru. Penyuluh Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
juga menghubungkan petani (dan nelayan) Perikanan (Pusluhdaya KP), yaitu Simluhdaya
dengan para peneliti dan pihak lainnya dalam KP, Cyber Extension, Penyuluh Perikanan

65
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75

Pendamping Manajemen Usaha Kelautan dan 1. Rendahnya keberpihakan dan perbedaan


Perikanan (P3MU KP), SMS Gateway, Chat persepsi pemegang kebijakan (terutama
room, dan Quick Survey.Sistem Penyuluhan di daerah) terhadap sistem penyuluhan
Kelautan dan Perikanan (Simluh KP) dibangun perikanan;
sejak tahun 2012 sebagai database bersama 2. Keterbatasan jumlah dan kualitas tenaga
sistem penyuluhan KP di pusat, provinsi, dan penyuluh perikanan PNS;
kabupaten/kota. Selain fungsi tersebut, Simluh 3. Belum selesainya pembuatan peraturan
KP juga berfungsi sebagai informasi realtime tentang pelaksanaan pembinaan dan
capaian kinerja output dan income kegiatan pengawasan penyuluhan perikanan;
penyuluhan, media informasi dan komunikasi 4. Terbatasnya sarana dan prasarana bagi
antara pusat dengan stakeholder KP, pelaksanaan tugas penyuluh perikanan di
khususnya penyuluh perikanan lapangan;
(http://pusluh.kkp.go.id/arsip/c/960/?category_ 5. Belum optimalnya peran penyuluh
id=, diakses 24/07/2016). Pada tahun 2016, perikanan, terutama penyuluh perikanan
aplikasi Simluh KP berubah menjadi Sistem swadaya dan penyuluh perikanan swasta
Informasi Manajemen Penyuluhan dan dalam mendukung pengembangan sistem
Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan penyuluhan perikanan.
Perikanan (Simluhdaya KP). Simluhdaya KP 6. Terdapat indikasi yang kuat bahwa baik
merupakan aplikasi yang menyediakan di tingkat Provinsi, dan terutama di
informasi penyuluhan KP berupa tingkat Kabupaten/Kota, koordinasi
kelembagaan, ketenagaan, sarana dan antara dinas yang menangani Kelautan
prasarana, dan data pendukung. Aplikasi ini dan Perikanan dengan badan/lembaga
digunakan untuk menentukan kualitas yang menangani kegiatan Penyuluhan
informasi penyuluhan KP yaitu cepat, akurat, kurang berjalan dengan baik.
dan relevan, serta mengatasi kelengkapan data 7. Kabupaten/Kota yang penanganan
penyuluhan KP. Selain itu, Simluhdaya KP kegiatan penyuluhannya dikoordinasikan
juga dibuat untuk menghindari terjadinya oleh Badan Penyuluhan, kegiatan
inkonsistensi data penyuluhan dan penyuluhan pertanian, perikanan, dan
pemberdayaan masyarakat KP serta mengatasi kehutanan cenderung berada dalam 1
kesulitan dalam mengakses data penyuluhan (satu) koordinasi kegiatan. Hal ini
dan pemberdayaan masyarakat KP. kemudian menjadi salah satu
Cyber Extension menampung semua pertimbangan utama adanya kebijakan
materi penyuluhan ke dalam aplikasi berbasis Polivalensi Penyuluh, yaitu setiap
website. Aplikasi P3MU KP berfungsi untuk individu penyuluh menangani kegiatan
mendorong kesadaran, kemandirian dan penyuluhan bidang pertanian, perikanan,
kemampuan pelaku utama/pelaku usaha dalam dan kehutanan dalam kegiatan
meningkatkan usahanya. Sistem SMS Gateway penyuluhannya sehari-hari.
berfungsi untuk menyampaikan informasi 8. Terbatasnya kegiatan diklat bagi para
program penyuluhan ke masyarakat, dan penyuluh, sehingga mereka mengalami
sebaliknya. Layanan chat room merupakan hambatan dalam mengembangkan up-
aplikasi chatting yang memfasilitasi date materi penyuluhan maupu dalam
komunikasi antar penyuluh, antar penyuluh mengembangkan metode dan media
dengan Pusat Penyuluhan, dan Koordinator. penyuluhan. (Pusluhdaya KP, 2013).
Komisi Penyuluhan Perikanan Nasional
(KPPN) mengidentifikasi berbagai METODOLOGI PENELITIAN
permasalahan penyuluhan yang ditemui di Penelitian ini menggunakan metode
berbagai daerah, antara lain: deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

66
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P

Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Kelly (1963) juga menyebutkan bahwa
Group Discussion (FGD) dengan informan masyarakat atau penerima pesan lebih
yaitu Sudarno (Camat Tanjung Beringin), memungkinkan untuk diyakinkan ketika
Denny Perangin-angin (Badan Pelaksana sumber tersebut kredibel (Umeogu, 2012).
Penyuluhan dan Ketahanan Pangan), dan Ferry Opini dapat segera berubah ketika materi
Sinaga (Dinas Perikanan dan Kelautan), serta informasi disampaikan oleh sumber yang dapat
nelayan yang mewakili Kelompok Nelayan dipercaya (Hovland & Weiss, n.d.). Dalam
dan Kelompok Usaha Bersama. Teknik analisis sektor perikanan, penyuluh dapat menjadi
data di lapangan menggunakan model sumber informasi yang paling kuat bagi
interaktif. Dalam model analisis ini terdapat nelayan.Oleh karena itu, agar dapat menjadi
tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sumber informasi yang terpercaya, maka
salinan data, dan penarikan kesimpulan dengan penyuluh harus memiliki kredibilitas.
menggunakan Model Miles dan Huberman Akan tetapi, dalam sektor agrikultur
(Sugiyono, 2005). Pengujian keabsahan data termasuk perikanan dan kelautan, kredibilitas
penelitian dilakukan dengan teknik triangulasi, penyuluh sebagai salah satu sumber informasi
yaitu metode yang menggunakan beberapa bagi nelayan masih menjadi permasalahan
sumber data untuk mencapai konvergensi data hingga kini. Ogbe dan Odiba (2000)
sehingga mencapai data yang valid menyebutkan ada dua permasalahan yang
(Golafshani, 2003). Triangulasi dilakukan muncul dalam pengembangan perikanan, yaitu:
dengan wawancara mendalam kepada enam 1. Pelayanan yang buruk oleh penyuluh.
nelayan tradisional, yaitu Safarudin (Nelayan Pelayanan yang buruk dapat terjadi karena
tradisional), Bustami (Nelayan tradisional), petugas penyuluh yang terlatih kurang
Irwansyah (Pembina Kelompok Nelayan Setia memadai. Ilmu perikanan bersifat sangat
Bahari), Sahrul Anwar (Nelayan tradisional, teknis dan transfer teknologi
pernah bergabung dengan Rukun Nelayan), membutuhkan kemampuan, keahlian, dan
Amerudin (Ketua Kelompok Nelayan pengalaman. Atribut-atribut ini sangat
Bahagia), dan Saari Pitok (Ketua Kelompok kurang dimiliki oleh kebanyakan petugas
Nelayan Bakti). penyuluh dan hal ini menyebabkan
nelayan tidak cukup yakin untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN menerima inovasi baru. Selain itu, petugas
Peran penyuluh sebagai sumber penyuluh yang terlatih dengan baik untuk
informasi bagi masyarakat nelayan sangat melakukan tugasnya pun sangat langka.
besar. Penyuluh yang dibekali dengan 2. Kurangnya model demonstrasi dan
informasi yang cukup akan sangat membantu fasilitas lainnya. Demonstrasi adalah salah
nelayan dalam meningkatkan produktivitasnya. satu metode yang paling efektif dalam
Informasi dapat diperoleh dari mana saja, komunikasi penyuluhan. Kurangnya
namun sekarang ini mayoritas penyuluh fasilitas dapat berdampak merugikan bagi
mendapatkan informasi mengenai teknik- kapabilitas petugas penyuluh. Selain itu,
teknik mengembangkan produksi agrikultur motivasi dari petugas penyuluh sendiri
menggunakan teknologi informasi dan pun masih sangat lemah.
komunikasi (Yakubu, Abubakar, Atala, &
Muhammed, 2013). Permasalahan yang sama juga terjadi
Penelitian-penelitian terdahulu pada sektor perikanan di Kabupaten Serdang
menemukan bahwa kredibilitas sumber Bedagai, di mana penyuluh perikanan dapat
informasi memiliki pengaruh yang signifikan dikatakan masih kurang memadai. Jumlah
bagi penerima pesan. Teori kredibilitas sumber penyuluh belum sesuai dan belum mencukupi,
yang dikemukakan oleh Hovland, Janis, dan baik berdasarkan bidang maupun lokasi. Saat

67
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75

ini, satu penyuluh harus menangani satu lebih memilih untuk meyakini petunjuk yang
hingga dua kecamatan, bahkan lebih, sehingga diperoleh berdasarkan nilai-nilai tradisional
belum semua wilayah dapat merasakan yang telah mereka terapkan selama ini dalam
keberadaan penyuluh. Selain itu, kemampuan aktivitas melautnya. Misalnya, untuk
SDM Penyuluh juga masih sangat terbatas. menentukan jarak bisa dilakukan dengan
Keterbatasan kemampuan ini sangat besar menggunakan rokok. Kemudian, letak
pengaruhnya dalam hal mengedukasi nelayan. kampung atau letak gunung juga dapat
Misalnya, ketika Kementerian Kelautan dan dijadikan patokan tempat akan mencari ikan
Perikanan mengucurkan bantuan kepada (Denny, Penyuluh KKP, Hasil FGD). Padahal,
nelayan berupa perangkat teknologi. Penyuluh hal-hal demikian saat ini sudah dapat
yang tidak memahami cara mengoperasikan dilakukan dengan menggunakan teknologi,
teknologi tersebut maka otomatis tidak dapat mengingat sudah banyak teknologi informasi
mengedukasi nelayan. dan komunikasi yang dikembangkan untuk
Permasalahan lain yang dihadapi mendukung aktivitas perikanan. Global
penyuluh di Kabupaten Serdang Bedagai Positioning System atau yang lebih dikenal
adalah koneksi internet yang tidak terjangkau, dengan GPS, dapat digunakan oleh nelayan
terutama untuk daerah non pantai. Sinyal yang untuk menentukan arah. Fish Finder dapat
dapat ditangkap adalah sinyal 3G yang tidak menunjukkan titik-titik di mana terdapat
dapat digunakan untuk mengakses internet, gerombolan ikan. Sonar dapat dimanfaatkan
apalagi di daerah perbatasan seperti Pulau untuk mengukur kedalaman laut, mencari
Berhala yang merupakan bagian dari Desa lokasi dalam laut, dan mendeteksi kapal selam
Bagan Kuala di Kecamatan Tanjung Beringin, dan ranjau. Selain itu masih ada Echosounder
sinyal yang dapat ditangkap sangat lemah dan dan berbagai teknologi informasi dan
bahkan sering kosong (blank spot). Kondisi komunikasi lainnya yang dapat dimanfaatkan
yang demikian juga yang menyebabkan oleh nelayan untuk meningkatkan
penyebaran informasi menjadi terhambat. produktivitasnya. Untuk mengubah cara atau
Dari sejumlah peran penyuluh yang pola perilaku nelayan dalam aktivitas melaut
disebutkan oleh Mardikanto, peran yang paling memang tidak semudah membalikkan telapak
banyak dilakukan penyuluh di Kabupaten tangan, oleh karena itu diperlukan peran yang
Serdang Bedagai sejauh ini adalah peran sangat besar dari penyuluh. Peran tersebut
diseminasi informasi/inovasi dan edukasi, dapat dinyatakan dalam bentuk diseminasi
namun peran ini juga belum dapat dikatakan informasi mengenai teknologi baru (inovasi)
optimal. Banyak informasi yang penting untuk atau pembelajaran (edukasi) tentang cara
disampaikan kepada nelayan, seperti informasi menggunakan inovasi baru tersebut. Peran
cuaca, informasi harga pasar, alat tangkap, penyuluh ini ditegaskan oleh Denny, salah
regulasi perikanan, pengolahan hasil laut, seorang Penyuluh Perikanan di Kabupaten
budidaya, dan sebagainya, namun belum Serdang Bedagai :
semua informasi ini dapat diperoleh melalui “Sebetulnya memang itu lah tugas
penyuluh. penyuluh, mengubah pola dan sikap
Bagi nelayan, persoalan yang paling dari nelayan itu sendiri. Dia (baca :
rentan ketika melaut selain kapal dan alat nelayan) tahu menggunakan GPS tapi
tangkap, adalah informasi cuaca. Nelayan dia tidak mau menggunakannya. Itu
mengetahui kondisi cuaca hanya berdasarkan juga bukan hanya dipengaruhi oleh
ilmu alam, ilmu yang telah diwariskan secara pendidikan tapi itu memang dari pola
turun-temurun. Memang, sebagian besar kebiasaan.”
nelayan terutama nelayan tradisional di
Kabupaten Serdang Bedagai masih cenderung

68
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian radio lokal ini sempat berlangsung hingga
Loganandhan and Singh (2003) yang sekitar enam bulan (Hasil wawancara dengan
menekankan bahwa perilaku adopsi oleh petani Irwansyah, Pembina Kelompok Nelayan).
turut dipengaruhi oleh karakteristik sosial Sayangnya, penyuluh tidak dilibatkan dalam
ekonominya seperti pendidikan, kepemilikan program ini. Padahal jika penyuluh terlibat,
lahan, partisipasi sosial, kemampuan maka akan lebih banyak lagi informasi
berkomunikasi, dan lainnya. Perilaku mengenai perikanan yang dapat disiarkan.
masyarakat yang bergantung pada kebiasaan- Melihat kondisi penyuluh yang ada saat
kebiasaan lama tersebut cenderung ini, sangat sulit untuk dapat masuk dan
menempatkan nelayan pada ketidakpastian. menjangkau seluruh nelayan. Dengan latar
Meskipun ilmu alam dapat membantu nelayan belakang pendidikan penyuluh yang rata-rata
dalam memprediksi cuaca, namun adalah Sarjana (S1), penyuluh menganggap
kemungkinan bahwa prediksi itu meleset juga hanya memiliki ilmu berupa teori, sementara
tetap ada. Selain itu, dengan menggunakan untuk praktiknya, nelayan justru lebih baik dan
tanda-tanda yang dijadikan patokan penunjuk berpengalaman, karena sudah menjadi
arah, nelayan meyakini bahwa mereka tidak pekerjaan sehari-hari. Inilah yang menjadi
akan tersesat ketika akan kembali pulang. salah satu penyebab akhirnya penyuluh jarang
Namun persoalannya, ketika ada kabut, turun ke desa-desa (Hasil wawancara dengan
nelayan bisa kehilangan arah dan kesasar atau Irwansyah, Pembina Kelompok Nelayan).
tersesat ke desa lainnya. Dan apabila hal ini Padahal, semestinya, kunjungan penyuluh ke
terjadi, maka nelayan akan mengalami desa-desa dilakukan setiap bulan.
kerugian karena menghabiskan lebih banyak Edukasi yang diikuti dengan
bahan bakar. Hal ini diungkapkan oleh Sahrul pembinaan nelayan salah satunya paling
Anwar (52 tahun), seorang nelayan tradisional penting dilakukan ketika nelayan memperoleh
yang telah menggunakan teknologi untuk bantuan berupa perangkat teknologi dari
melaut : Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Biasanya, diadakan sosialisasi dan
“……Kadang-kadang kalau nelayan
pembelajaran oleh (Ferry, KKP, Hasil FGD)
mau pulang, ada kabut. Kalau ada
ketika bantuan ini diberikan, agar para nelayan
kabut, kalau tidak pake GPS dia tidak
yang mendapatkannya dapat memahami cara
tahu arah. Jadi kadang dia nyasar ke
menggunakannya. Akan tetapi, pembelajaran
kuala lain (sudah menghabiskan 5
yang dilakukan hanya satu kali tentu tidak
liter misalnya). Dari kuala itu sampai
cukup membantu nelayan untuk benar-benar
pulang nanti habis 5 liter lagi. Jadi
memahami penggunaan teknologi tersebut.
makan minyak 10 liter.”
Ketika nelayan merasa kesulitan untuk
Untuk membantu masyarakat nelayan menggunakan perangkat tersebut, maka
dalam memenuhi kebutuhan informasi kemungkinan yang terjadi adalah perangkat itu
terutama yang berkenaan dengan cuaca, Dinas tidak lagi digunakan dan ini artinya bahwa
Kominfo, BMKG, dan Dinas Perhubungan bantuan yang diberikan menjadi tidak
bekerja sama dengan radio Star FM dan Sergai bermanfaat. Di sini lah diperlukan peran dari
FM untuk menyiarkan informasi cuaca yang penyuluh, yaitu untuk melakukan
diperlukan oleh nelayan. Informasi yang pendampingan secara terus-menerus hingga
diberikan adalah kondisi cuaca setiap nelayan benar-benar terlatih dalam
bulannya, kapan cuaca memungkinkan atau menggunakannya. Sayangnya, penyuluh
tidak memungkinkan bagi nelayan untuk terkadang justru tidak diberikan pelatihan
melaut, dan bagaimana nelayan mengantisipasi mengenai penggunaan perangkat teknologi,
masalah cuaca. Diseminasi informasi melalui sehingga ketika bantuan itu datang, penyuluh

69
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75

sendiri kesulitan untuk menggunakannya. Hal penyuluhan pada sektor pertanian sebagai
ini ditegaskan oleh Denny : berikut (dalam Salau & Saingbe, 2008) :
“…… kalau masalah penggunaan dan - Radio, TV, dan internet memiliki kapasitas
perubahan teknologi, kemampuan untuk menjangkau audiens dalam jumlah
penyuluh juga terbatas.Penyuluh tahu besar
mengoperasikan A, namun bantuan - TV, video, CD, dan CD-ROM dapat
yang datang B. Kadang-kadang digunakan secara efektif untuk
terkendala di situ, karena memberikan pelatihan dan demonstrasi
penyuluhnya sendiri tidak ada - Penggunaan database untuk MIS dan
pelatihan.” perangkat lunak jaringan dapat digunakan
untuk membuat sistem dan struktur
Selain pembinaan, peran penyuluh juga penyuluhan menjadi lebih efisien melalui
sangat besar dalam memberikan informasi manajemen informasi dan sumber-sumber
perikanan yang penting dan terkini bagi para yang lebih baik
nelayan. Nelayan yang sebagian besar - Penggunaan search engine, web dan
waktunya dihabiskan untuk melaut, memiliki database untuk mencari dan mengemas
waktu yang sangat sedikit untuk mencari informasi yang dibutuhkan dan untuk
informasi, sehingga dapat dikatakan bahwa menggali pilihan-pilihan dan teknologi
nelayan tradisional merupakan kelompok yang produksi alternatif
pasif dalam mencari informasi. Media - Penggunaan radio, TV, dan SMS dapat
informasi yang paling umum dan dimiliki oleh digunakan untuk memberikan informasi
hampir semua nelayan adalah televisi, namun cuaca dan sebagai sistem peringatan
dari sekian banyak program televisi yang ada, (warning system) jika ada penyakit/hama
sangat sedikit yang memberikan informasi tanaman ataupun bencana lain yang terjadi
mengenai perikanan. Karena SDM penyuluh dan juga untuk penyediaan informasi pasar
yang sangat terbatas dan media televisi tidak yang tepat waktu
selalu dapat diandalkan, maka nelayan - Penggunaan telepon, video, dan SMS
biasanya saling berbagi informasi dengan penting dalam membangun di dalam dan
rekan sesama nelayan pada saat menurunkan antara stakeholders
muatan hasil tangkap. - Radio, TV, web, dan public address
Keterbatasan sumber informasi systems dapat digunakan secara efektif
menyebabkan nelayan di Kabupaten Serdang untuk mobilisasi, pembelajaran, dan aksi
Bedagai mendapatkan informasi yang sangat komunitas
minim mengenai seluk beluk dalam sektor
perikanan, sehingga kemampuan dan Dengan jumlah personil penyuluh di
pengetahuan yang mereka miliki juga sangat Kabupaten Serdang Bedagai yang sangat
terbatas. Menambah jumlah personil penyuluh terbatas, maka diseminasi informasi kepada
dapat menjadi salah satu cara yang bisa nelayan dapat dilakukan dengan memanfaatkan
ditempuh, namun hal ini tentu saja tidak media yang ada. Penyuluh dapat tetap berperan
mudah dan harus dilaksanakan secara bertahap maksimal dalam mengedukasi dan memberi
sehingga jumlah penyuluh dapat menjangkau informasi bagi nelayan tanpa harus hadir
seluruh nelayan, baik yang tergabung dalam secara fisik. Melihat kondisi penyuluh dan
komunitas atau kelompok nelayan, maupun nelayan di Kabupaten Serdang Bedagai, peran
yang independen. edukasi dan diseminasi informasi dapat
Arakoyo (2005) menyebutkan aplikasi dikembangkan melalui beberapa cara, yaitu :
teknologi yang potensial dalam membantu

70
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P

1. Membuat website dan secara aktif sesederhana mungkin (user friendly) sehingga
memperbaharui kontennya tidak membingungkan bagi nelayan untuk
Era teknologi yang semakin canggih saat mengaksesnya, dan dengan bahasa yang juga
ini memudahkan banyak aktivitas masyarakat. sederhana dan mudah dipahami. Akan lebih
Sejalan dengan hal itu, masyarakat juga baik apabila ada aplikasi yang mendukung
dituntut untuk dapat menggunakan teknologi terjalinnya interaksi antara nelayan dengan
tersebut sehingga bisa bermanfaat.Produk penyuluh, sehingga permasalahan yang
teknologi yang sudah menjadi “idola” bagi ditemui di lapangan dapat segera diatasi.
masyarakat dalam hal memperoleh informasi 2. Menggunakan perangkat TV untuk
adalah internet. Penggunaan internet sudah menyajikan informasi yang penting bagi
sangat masif dan tidak terbatas usia. Tua muda, nelayan
besar kecil, semua dapat menggunakan Diseminasi informasi juga dapat dilakukan
internet, karena penggunaannya relatif mudah. melalui perangkat TV yang diletakkan di
Bagi masyarakat nelayan, terutama nelayan ruang-ruang publik yang menjadi tempat
tradisional, internet mungkin belum menjadi berkumpulnya para nelayan. Informasi yang
pilihan utama dalam mengakses informasi, disajikan dapat berupa informasi yang singkat
karena membutuhkan biaya dan kemampuan seperti informasi harga dan cuaca, dapat juga
khusus. Akan tetapi, media ini dapat menjadi berupa himbauan bagi nelayan seperti
sumber informasi terbaik bagi mereka yang himbauan penggunaan alat tangkap yang
sudah memahami cara menggunakannya. Agar ramah lingkungan. Konten informasi yang
internet dapat bermanfaat bagi masyarakat disajikan melalui perangkat TV ini pun perlu
nelayan tradisional, diperlukan pelatihan untuk diperbaharui, terutama bila memuat
khusus mengenai dasar-dasar penggunaan informasi seperti harga dan cuaca yang dapat
internet. Pelatihan ini dapat dilakukan oleh berubah setiap saat. Untuk memenuhi
penyuluh, oleh karena itu penyuluh pun kebutuhan informasi ini, penyuluh dapat
dituntut untuk dapat memahami penggunaan bekerja sama dengan instansi terkait seperti
internet. BMKG dan Dinas Pasar agar informasi yang
Diseminasi informasi melalui internet ditampilkan lebih akurat.
dapat dilakukan oleh penyuluh dengan
menciptakan konten yang disajikan dalam 3. Menyajikan informasi secara menarik
sebuah website. Konten dan tampilan website dalam bentuk buletin atau poster
dapat disesuaikan dengan karakteristik dan Media informasi seperti buletin atau poster
kondisi nelayan, sehingga mudah digunakan. merupakan media yang sangat tepat dalam
Hal yang terpenting dalam penyajian informasi menyebarkan informasi bagi kelompok
melalui website ini adalah pembaharuan nelayan tradisional, terutama yang sulit untuk
informasi secara berkala, sehingga nelayan mengadopsi inovasi yang bernama internet.
dapat terus memperoleh informasi yang terkini Meskipun rata-rata tingkat pendidikan nelayan
(up to date). di Kabupaten Serdang Bedagai sangat rendah,
Menggunakan website untuk menyebarkan namun pada umumnya nelayan memiliki
informasi sudah dilakukan oleh Kementerian kemampuan baca tulis. Dengan menyajikan
Kelautan dan Perikanan dan bahkan oleh informasi dalam bentuk buletin atau poster,
Badan Penyuluhan sendiri. Agar sebuah maka nelayan hanya perlu menerima dan
website dapat bermanfaat bagi sasarannya, membaca informasi yang tertera pada
maka penyajiannya sangat penting disesuaikan selebaran yang ada, tanpa memerlukan
dengan karakteristik pembacanya. Website kemampuan khusus.
yang ditujukan kepada masyarakat nelayan
dapat dibuat dengan tampilan yang

71
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75

4. Menyediakan layanan telepon dan SMS mengumpulkan informasi-informasi tersebut


sebagai sarana diseminasi informasi dan mendiseminasikannya langsung kepada
Telepon seluler merupakan media petani. Melalui layanan “push pull”, petani
informasi yang rata-rata telah dimiliki oleh akan menerima dua SMS atas informasi yang
nelayan. Peningkatan penetrasi telepon seluler mereka inginkan, dan dikenakan biaya 0,03
pada sepuluh tahun terakhir membawa dolar per SMS. Layanan kedua
pengaruh pada meningkatnya aplikasi mobile memungkinkan petani untuk menerima
yang didesain khusus untuk pengembangan panggilan telepon dari petugas informasi
pertanian (meliputi juga sektor perikanan). BIID untuk merespon kebutuhan mereka
Jumlah platform mobile yang dikembangkan secara cepat (dikenakan biaya 0,07 per menit)
dan digunakan di pasar untuk menjembatani dan juga menerima empat SMS yang berisi
kesenjangan digital dengan petani kecil juga informasi yang relevan dengan topik yang
telah meningkat pesat, dan membawa mereka tanyakan (http://www.new-
beragam sumber informasi bagi ag.info/en/focus/focusItem.php?a=2779,
petani/nelayan (seperti internet, radio, TV, diakses 24/07/2016).
surat kabar, dan penyuluh) dibandingkan Metode yang diterapkan di Bangladesh
beberapa tahun yang lalu. Informasi berbasis tersebut dapat diterapkan di Kabupaten
mobile sangat menjanjikan dan dapat Serdang Bedagai, karena sangat sederhana.
dipertimbangkan atau digunakan sebagai Namun, tentu saja, untuk layanan ini perlu
saluran yang penting bagi layanan pembinaan didukung dengan perangkat telepon dan
pertanian, layanan keuangan, dan informasi kualitas sinyal yang baik untuk melakukan
penting lainnya pada komunitas pedesaan, panggilan atau mengirimkan SMS. Di
terutama dalam memperoleh akses ke pasar, samping itu, ada petugas penyuluh yang
informasi harga dan tuntutan pasar (Kolshus, ditempatkan khusus untuk menangani layanan
Pastore, Treinen, & Van der Elstraeten, 2015). ini. Penyuluh dapat menggerakkan para
Salah satu negara yang telah menerapkan nelayan untuk memanfaatkan layanan ini
penggunaan SMS Gateway adalah melalui sosialisasi. Kemudahan untuk
Bangladesh dengan program e-Krishok, yang mendapat informasi dan respon yang cepat
merupakan pelopor bagi petani yang menjadi atas kendala yang dihadapi nelayan dapat
sarana penyuluhan dan layanan pasar yang menjadi salah satu daya tarik bagi nelayan
saling terkait yang dapat memberikan untuk menggunakan layanan ini, di samping
keuntungan bagi petani, baik dalam bentuk biaya atau tarif yang dikenakan juga murah.
aktivitas pertanian, maupun dalam 5. Membuat program e-learning
meningkatkan peluang dalam memasarkan Program e-learning bertujuan untuk
produk. Kendala atau permasalahan petani memungkinkan para nelayan untuk dapat
yang berkenaan dengan pertanian dapat mempelajari hal-hal baru tentang perikanan
disampaikan ke pusat informasi terdekat secara mandiri. Nelayan perlu dibekali terlebih
(telecenter) untuk memperoleh informasi dahulu dengan kemampuan mengoperasikan
yang mereka inginkan. Layanan ini juga komputer dan menggunakan aplikasi yang
tersedia melalui mobile phone(Kolshus et al., telah disediakan. E-learning memungkinkan
2015; Akbar & Nour, 2013; Wagemaker, nelayan untuk memperoleh informasi yang
Verkaik, Boortman, & Davids, 2013). E- lebih luas. Penyuluh dapat membantu dalam
Krishok menawarkan informasi dan menyediakan materi atau konten yang
pembinaan melalui mobile phone (baik dalam dituangkan dalam sebuah aplikasi sehingga
bentuk call back/panggilan atau SMS) dan memudahkan nelayan untuk mengaksesnya.
juga email. Seluruh informasi bersumber dari
pemerintah dan sektor swasta: e-Krishok

72
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P

KESIMPULAN DAN SARAN dengan kemampuan yang baik untuk


Peran penyuluh tidak dapat diabaikan menggunakan media tersebut.
dalam dunia perikanan. Bagi masyarakat Karena penyuluh menjadi sumber
nelayan terutama nelayan tradisional yang informasi yang paling dekat dengan nelayan,
minim informasi, penyuluh dapat menjadi maka penyuluh dituntut kaya akan informasi
sumber informasi yang paling tepat dan paling sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi
mudah ditemukan. Permasalahan yang terjadi para nelayan, baik dari segi kuantitas maupun
pada sektor perikanan sejak beberapa tahun kualitas. Informasi dapat diperoleh penyuluh
yang lalu hingga saat ini adalah jumlah dari Pusluhdaya KP yang menyajikan banyak
penyuluh yang tersedia tidak memadai materi penyuluhan, atau mencari informasi
sehingga tidak dapat menjangkau setiap melalui media yang tersedia seperti TV, radio,
wilayah. Di samping itu, kualitas penyuluh surat kabar, dan internet untuk informasi yang
juga masih belum optimal. Hal yang sama juga lebih luas. Petugas penyuluh pemerintah yang
yang menjadi permasalahan bagi penyuluh di sangat terbatas dapat bekerja sama dengan
Kabupaten Serdang Bedagai, di mana satu penyuluh swasta atau mandiri untuk
penyuluh harus menangani dua kecamatan menangani setiap nelayan di setiap kecamatan,
bahkan lebih, sehingga belum setiap daerah baik yang tergabung dalam komunitas maupun
merasakan kehadiran penyuluh. Selain itu, independen. Selain dengan penyuluh swasta,
koneksi internet yang tidak memadai juga penyuluh juga dapat bekerja sama dengan
menjadi salah satu kendala yang menyebabkan instansi terkait lainnya seperti Dinas Perikanan
diseminasi informasi menjadi terhambat. Peran dan Kelautan untuk memberikan pembinaan
yang dilakukan penyuluh perikanan di dan melakukan peran lainnya seperti fasilitasi,
Kabupaten Serdang Bedagai selama ini yang supervisi, dan konsultasi. Memanfaatkan
paling dominan adalah diseminasi informasi media seperti internet untuk menunjang peran
dan edukasi, namun kedua peran ini juga penyuluh dalam diseminasi informasi dan
belum berjalan maksimal. Dengan jumlah edukasi kepada nelayan perlu didukung dengan
personil penyuluh yang sangat terbatas, sangat infrastruktur TIK yang memadai. Perlu
sulit bagi mereka untuk melakukan kunjungan dilakukan sosialisasi untuk setiap program
rutin ke setiap daerah untuk melakukan yang dilakukan penyuluh untuk diseminasi
pembinaan. Meskipun jumlah petugas sangat informasi dan edukasi agar dapat dimanfaatkan
terbatas, namun peran penyuluh harus oleh nelayan. Selain itu, sosialisasi mengenai
diupayakan tetap optimal. Penyuluh dapat manfaat menggunakan teknologi seperti
memanfaatkan media dan perkembangan internet juga penting untuk dilakukan agar
teknologi saat ini untuk memenuhi kebutuhan nelayan tertarik dan mau menggunakannya.
informasi nelayan. Beberapa hal yang dapat Untuk dapat menggunakannya, perlu adanya
dilakukan oleh penyuluh adalah menyediakan pelatihan bagi nelayan untuk mengoperasikan
(membuat) website dan secara aktif perangkat-perangkat yang digunakan sebagai
memperbaharui kontennya, menyajikan sarana diseminasi informasi, sehingga setiap
informasi melalui perangkat TV yang program yang dicanangkan oleh penyuluh
diletakkan di ruang-ruang publik, menyajikan dapat berdaya guna.
informasi dalam bentuk buletin atau poster,
menyediakan layanan telepon dan SMS UCAPAN TERIMA KASIH
sebagai “contact center” bagi nelayan, dan Penulis mengucapkan terima kasih
membuat program e-learning; memanfaatkan kepada Pemerintah Kabupaten Serdang
media dan teknologi sebagai sarana diseminasi Bedagai yang telah membantu selama proses
informasi dan edukasi juga harus dibarengi
pengumpulan data. Penulis juga mengucapkan

73
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75

terima kasih kepada para reviewer dan pihak- Opinion-Quarterly-1951-52.pdf


pihak yang telah memberikan masukan yang Kolshus, K., Pastore, A., Treinen, S., & Van
membangun bagi karya tulis ini. der Elstraeten, A. (2015). e-Agriculture
10 Year. Rome.
Mardikanto, T. (1998). Bunga Rampai
DAFTAR PUSTAKA Penyuluhan Pertanian. Jakarta: Balai
Akbar, M. S. U., & Nour, M. S. (2013). ICT Pustaka
for Development (No. 2). New Agriculturist. (2012). e-Krishok:
An Introduction to Agriculture and Agronomy. Promoting ICTs to Farmers in
(2009). Retrieved from Bangladesh. Dikutip dari
http://siteresources.worldbank.org/SCBE http://www.new-
XTERNAL/Resources/Introduction_to_ ag.info/en/focus/focusItem.php?a=2779,
Agriculture_Statistics.pdf diakses pada 24 Juli 2016.
Aphunu, A., & Atoma, C. N. (2011). Extent of Obinna, L. O., & Nzeakor, F. C. (2014).
Use of ICTs by Fish Farmers in Isoko Improving Agricultural Extension
Agricultural Zone of Delta State , Delivery Service Through the use of
Nigeria. Journal of Agricultural Information and Communication
Extension, 15(1), 10–21. Technology in Abia State, Nigeria.
http://doi.org/http://dx.doi.org/10.4314/ja ARPN Journal of Science and
e.v15i1.2 Technology, 4(1), 52–58.
Davis, K. E. (2009). The Important Role of Ogbe, F. G., & Odiba, J. Y. (2000). The Role
Extension Systems. Agriculture and of Extension in Fisheries Development
Climate Change: An Agenda for Among Rural Communities, 42–46.
Negotiation in Copenhagen, 29. Ovwigho, B. O., Ifie, P. a, Ajobo, R. T., &
Egziabher, K. G., Mathijs, E., Gebrehiwot, K., Akor, E. I. (2009). The Availability and
& Bauer, H. (2013). The Economic Use of Information Communication
Impact of a New Rural Extension Technologies by Extension Agents in
Approach in Northern Ethiopia. Leuven, Delta Agricultural Development Project ,
Belgium. Retrieved from Delta State Nigeria. Agricultural
http://ees.kuleuven.be/bioecon/ Economics, 27(3), 185–188.
FAO. (2011). The State of Food and Pusluhdaya KP. (2013). Pemantapan Sistem
Agriculture. Rome: Food And Penyuluhan Perikanan Menunjang
Agriculture Organization Of The United Industrialisasi KP Sejumlah Masukan
Nations. Pemikiran. Dikutip dari
Golafshani, N. (2003). Understanding http://pusluh.kkp.go.id/arsip/c/427/?categ
Reliability and Validity in Qualitative ory_id=2, diakses pada tanggal 24 Juli
Research. The Qualitative Report 2016
Volume 8 Number 4 December 2003 p. ----------------------. (2014). Simluh KP,
597-607 Pelayanan Publik Database On-Line
http://www.nova.edu/sss/QR/QR8- Sistem Penyuluhan Kelautan Dan
4/golafshani,pdf Perikanan. Dikutip dari
Hovland, C. I., & Weiss, W. (n.d.). The http://pusluh.kkp.go.id/arsip/c/427/?categ
Influence of Source Credilbility on ory_id=2, diakses pada tanggal 24 Juli
Communication Effectiveness. Retrieved 2016
from Salau, E. S., Lawee, a Y., Luka, G. E., &
http://synapse.princeton.edu/~sam/hovla Bello, D. (2014). Adoption of improved
nd_weiss_source-credibility-Public- fisheries technologies by fish farmers in

74
Mengembangkan Peran Edukasi dan Diseminasi Informasi oleh Penyuluh Perikanan Bagi Masyarakat Nelayan ...
Tristania R.A.P

southern agricultural zone of Nasarawa Philosophical Analysis. Open Journal of


State , Nigeria. Journal of Agricultural Philosophy, 2(2), 112–115.
Extension and Rural Development, http://doi.org/10.4236/ojpp.2012.22017
6(11), 339–346. UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem
http://doi.org/10.5897/JAERD13.0565 Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan
Salau, E. S., & Saingbe, N. D. (2008). Access Kehutanan
and Utilization of Information and Wagemaker, J., Verkaik, J., Boortman, R., &
Communication Technologies (ICTs) Davids, F. (2013). Grow Mobile, Mobile
Among Agricultural Researchers and Opportunities for Water Management
Extension Workers in Selected and Food Security in Bangladesh.
Institutions in Nasarawa State of Nigeria. Yakubu, D. H., Abubakar, B. Z., Atala, T. K.,
Production Agriculture and Technology & Muhammed, A. (2013). Use of
Journal, 4(2), 1–11. Retrieved from Information and Communication
www.patnsukjournal.com/currentissue
Technologies among Extension Agents
Sugiyono.(2005). Memahami Penelitian
Kualitatif.Bandung : CV. Alfabeta In Kano State, Nigeria. Journal of
Umeogu, B. (2012). Source Credibility: A Agricultural Extension, 17(1), 162–173.

75
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan
Vol. 17 No. 1 Juni 2016 : 61 - 75

76

S-ar putea să vă placă și