Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
(Tesis)
Oleh
RIANTO TP SIBURIAN
Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Kompensasi, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMPENSASI
TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN
MOTIVASI KERJA SEBAGAI
VARIABEL PEMODERASI
Oleh:
RIANTO TP SIBURIAN
Tesis
Pada
Puji syukur penulis ucapkan terhadap Tuhan YME, atas berkat dan rahmat
Nya tesis ini dapat diselesaikan, yang merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan strata dua (S2) Program Magister Manajemen
Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dr. Irham Lihan, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
2. Dr. Nova Mardiana, S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak membantu dalam proses pengerjaan tesis ini.
3. Dr. Ribhan, SE., M.Si. yang telah banyak membantu berupa saran dan
masukan dalam proses pengerjaan tesis ini.
4. Dr. Rr. Erlina, S.E.,M.Si. yang telah banyak membantu hingga selesainya
tesis ini.
5. Dr. Ernie Hendrawaty, S.E., M.Si. yang telah banyak membantu terutama
dalam hal birokrasi kemahasiswaan.
6. Mbak Wanti yang telah banyak membantu dari awal kuliah hingga akhir.
7. Pak Asep selaku HRD PT. PLN Cabang Kotabumi yang telah banyak
membantu dalam hal kesediannya memberikan data yang diperlukan oleh
penulis.
8. Ibuku Tercinta dan Saudara Saudariku yang telah memberikan dukungan
moril sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan pembuatan
tesis ini.
9. Teman-teman satu angkatan satu perjuangan yang telah banyak membantu
dan memberikan dukungan moril hingga tesis ini selesai.
Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan rahmat-Nya atas kebaikan
semua pihak yang telah banyak membantu penyelesaian tesis ini.
Akhir kata, dalam penulisan ini dirasa masih banyak keterbatasan dan
kekurangan oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengharapkan masukan
dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan tesis ini.
Rianto TP Siburian
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. i
ABSTRACT………………........................................................................ ii
ABSTRAK……………….……………………………………………… iii
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………… iv
LEMBAR PENGESAHAN………..…………………………………….. v
SURAT PERNYATAAN………….…………………………………….... vii
PRAKATA………………………………………………………………... viii
DAFTAR ISI……………………………………………………………... ix
DAFTAR TABEL….……………………………………………………... xii
DAFTAR GAMBAR..…………………………………………………….. xiv
BAB 1. PENDAHULUAN……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………… 11
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………. 11
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 12
TABEL HALAMAN
1.1 Data Karyawan........................................................................................... 8
1.2 Data spesifikasi pekerja dalam 12 bulan terakhir....................................... 8
2.1 Penelitian Terdahulu................................................................................... 31
3.1.Operasional Variabel Penelitian.................................................................. 43
3.2 Skala Likert................................................................................................ 45
4.1 Distribusi responden berdasarkan gender………………………………… 53
4.2 Distribusi responden berdasarkan usia…………………………………… 54
4.3 Distribusi responden berdasarkan latar pendidikan……………………… 55
4.4 Distribusi responden berdasarkan masa kerja……………………………. 55
4.5 Distribusi responden berdasarkan status menikah……………………….. 56
4.6 Penilaian Kinerja Indikator Kualitas Kerja……………………………… 57
4.7 Penilaian Kinerja Indikator Inisiatif…………………………………….. 58
4.8 Penilaian Kinerja Indikator Kemampuan………………………………... 59
4.9 Penilaian Kinerja Indikator Komunikasi………………………………… 60
4.10 Penilaian Kinerja Indikator Ketepatan Waktu…………………………. 60
4.11 Penilaian Motivasi Kerja Indikator Penghargaan………………………. 61
4.12 Penilaian Motivasi Kerja Indikator Pengakuan………………………… 62
4.13 Penilaian Kepuasan Kerja Indikator Kondisi Kerja……………………. 63
4.14 Penilaian Kepuasan Kerja Indikator Kondisi Kerja……………………. 64
4.15 Penilaian Kepuasan Kerja Indikator Kesempatan Berkembang……….. 65
4.16 Penilaian Kepuasan Kerja Indikator Kenyamanan……………………... 66
4.17 Penilaian Kompensasi Indikator Kompensasi Langsung………………. 67
4.18 Penilaian Kompensasi Indikator Kompensasi Tidak Langsung……….. 68
4.19 Rangkuman Uji Validitas………………………………………………. 69
4.20 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja………………………… 70
4.21 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi…………………………….. 71
4.22 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja…………………………………… 72
4.23 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja…………………………………………… 73
4.24 Hasil Uji Normalitas……………………………………………………. 74
4.25 Koefisien Determinasi ( R Square ) Kompensasi
terhadap Kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Area Kotabumi………… 76
4.26 Koefisien Determinasi ( R Square ) Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan PT. PLN (Persero) Area Kotabumi………………………….. 77
4.27 Koefisien Determinasi ( R Square ) Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan PT. PLN (Persero) Area Kotabumi………………………….. 78
4.28 Koefisien Determinasi ( R Square ) Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
karyawanPT. PLN (Persero) Area Kotabumi dengan Motivasi Kerja sebagai
Variabel Pemoderasi……………………………..…………………….. 79
4.29 Koefisien regresi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan….. 80
4.30 Koefisien regresi pengaruh kompensasi terhadap
kepuasan kerja karyawan ……………..………………………………. 80
4.31 Koefisien regresi pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan…………………………………………….. 82
4.32 Koefisien regresi pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan apabila dimoderasi oleh motivasi kerja……. 84
4.33 Anova Regresi Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) area Kotabumi….. 84
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR HALAMAN
bervariatif dalam segala hal, sehingga dalam pemenuhannya perlu adanya bantuan
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Tujuan dari suatu organisasi harus
memberikan arah dan jelas dan telah disepakati oleh seluruh personalia yang
oriented).
dikelola dengan baik oleh organisasi agar dapat memberikan kontribusi yang
optimal. Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama organisasi adalah
yang dalam bekerja mereka tidak merasakan kenyamanan, kurang dihargai, tidak
bisa mengembangkan segala potensi yang mereka miliki, maka secara otomatis
itu adalah motor penggerak bagi setiap individu yang mendasari mereka untuk
bertindak dan melakukan sesuatu. Orang tidak akan melakukan sesuatu hal secara
optimal apabila tidak mempunyai motivasi yang tinggi dari dalam dirinya sendiri
tujuannya. Definisi tersebut dapat juga diartikan bahwa motivasi menjadi bagian
yang sangat penting yang mendasari individu atau seseorang dalam melakukan
sesuatu atau mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Masalah motivasi pada
menjadikan karyawan sebagai aset, bukan lagi hanya sebagai alat produksi
semata. Untuk itu perusahaan perlu menciptakan suatu kondisi yang kondusif
sehingga diharapkan motivasi mereka juga tetap terjaga untuk bersama sama
mencapai visi dan misi perusahaan. Kondisi-kondisi kondusif itu bisa bermacam-
yang memadai, jenjang karir yang jelas, peluang aktualisasi diri, kenyaman dan
hal yang bersifat individual, setiap individual memiliki tingkat kepuasan kerja
3
yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianutnya.
Semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan dan
sistem nilai yang dianut individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat.
Demikian pula sebaliknya, semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang tidak
sesuai dengan keinginan dan sistem nilai yang dianut individu, semakin rendah
tingkat kepuasan yang didapat. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
dapat terlihat dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu di
lingkungan pekerjaannya.
dengan sumber daya manusia. Menurut Dessler (2009: 82) kompensasi karyawan
adalah semua bentuk pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada karyawan
dan muncul dari pekerjaan mereka dan mempunyai dua komponen: pembayaran
langsung (dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus), dan pembayaran
tidak langsung (dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang
diberikan karyawan baik langsung maupun tidak langsung, finansial maupun non-
finansial yang adil kepada karyawan atas sumbangan mereka dalam mencapai
kompensasi finansial adalah gaji, tunjangan, bonus, dan komisi. Dan untuk
jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang mendukung (Umar,
2007). Penelitian yang dilakukan oleh Lee et al (2005), Siagian (2002), serta
para karyawan. Menurut Robbins (2002: 171) bahwa kinerja merupakan suatu
hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang
berlaku untuk suatu pekerjaan. Menurut Mangkunegara (2006: 67) arti kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
mencapai tujuan yang ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk organisasi
yang digerakan oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku dalam
berkaitan erat dengan kinerja seluruh karyawan tanpa terkecuali. Oleh karena itu
tujuannya secara efektif. Dengan kinerja yang baik, maka akan semakin mudah
masyarakat. Dalam hal ini pelayanan publik terhadap massyarakat atau pelanggan
dapat dijadikan tolak ukur seberapa besar kinerja yang telah dilakukan oleh PT
umum dalam jumlah dan mutu yang memadai, memberikan jasa pelayanan umum
PLN (Persero) mempunyai tugas sebagai pengelola transmisi, operasi sistem dan
transaksi tenaga listrik dengan kualitas pelayanan kelas dunia yang mampu
kesejahteraan masyarakat.
masyarakat dan kondisi lingkungan. Dalam hal ini, masyarakat dilibatkan dalam
yang baik.
pemadaman listrik secara bergilir. Hal ini membuat masyarakat menjadi resah.
Kasus lainnya adalah bahwa setiap bulan PT PLN (Persero) harus mencatat
meteran dan keluhan konsumen terkait lonjakan tagihan pemakaian listrik yang
tidak sesuai dengan yang tercantum pada meteran sebagai akibat pembacaan
meteran yang tidak benar oleh petugas, kedatangan petugas pencatat meteran pada
kepada pelanggan yang terlambat atau tidak membayar, dan memutus aliran listrik
jika pelanggan terlambat atau tidak membayar rekening listrik setelah waktu yang
ditentukan.
sorotan bagi PT PLN Wilayah Lampung terhadap kinerja mereka dalam kualitas
permasalahan dari sisi karyawan itu sendiri. Dari wawancara yang dilakukan
berbulan bulan.
wartawan dan pihak LSM yang selalu datang ke kantor sehingga sedikit
Data karyawan yang diperoleh peneliti dari surat pengajuan penelitian ke kantor
Hubungan Kerja
Tenaga
Kelompok Umur Tetap Tidak Tetap
Kerja
Jumlah
CPUH CPUBR CPUBL CPUH CPUBR CPUBL
≥ 18 121 121
Laki-laki > 15 s/d < 18 th
≤ 15 th
≥ 18 26 26
Wanita > 15 s/d < 18 th
≤ 15 th
Jumlah……………………………………… 147 147
Keterangan :
Manajer Dasar 1 1 1 √
Spv. Atas 1 1 7 9 9 √
Spv. Dasar 9 5 12 26 26 √
Specific 1 15 2 19 37 37 √
Basic 1 31 36 6 74 74 √
based self esteem merupakan salah satu bentuk dari motivasi. Ipkoni (2006)
karyawan dengan motivasi sebagai variabel moderasi. Hasil yang diperoleh dari
kompensasi dibagi menjadi empat dimensi ,yaitu tingkat kompensasi pasar, laba
perusahaan, nilai karyawan, dan biaya hidup. Kinerja organisasional juga dibagi
Motivasi mental terdiri dari tiga dimensi, yaitu asuransi dan kesejahteraan, status
dan prestasi penghargaan, dan pengembangan personal. Hasil dari penelitian ini
desain kompensasi dan kinerja organisasional, tetapi ada juga yang memperlemah
hubungan keduanya.
10
motivasi kerja sebagai variabel moderasi pada hubungan antara lima faktor utama
persanalitas dan kinerja kreatifitas. Secara keseluruhan data yang didapat dari
memoderasi hubungan antara dua diantara lima faktor personalitas dengan kinerja
dilakukan oleh Wicaksono, Sriningsih, dan Nirmala (2005) yang meneliti tentang
dalam hubungan antara kompensasi dan kinerja. Gardner et al (2004) dan Ipkoni
dengan hal itu Shieh (2008) menemukan bahwa tidak semua motivasi kerja bisa
Berdasarkan atas latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
Area Kotabumi.?
Kotabumi.
Kotabumi.
Kotabumi.
positif terhadap berbagai pihak. Adapun manfaat yang dapat diambil dari
1. Bagi perusahaan
2. Bagi akademisi
teori manajemen sumber daya manusia sebagai middle range theory, dan
dan hubungan industrial. Pada tahun 1960-an manajemen sumber daya manusia
timbul sebagai masalah baru, sebelum itu kurang lebih pada tahun 1940-an yang
personalia lebih banyak berkaitan dengan sumber daya manusia yang berada
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif
maupun organisasi.
organisasi menjadi kuat dan berjalan dengan baik. Berikut akan di rinci variabel-
Setiap individu memiliki kondisi internal dan eksternal yang turut berperan
dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal dan eksternal
motivasi adalah suatu proses yang ikut menentukan intensitas, arah, ketekunan
individu dalam usaha mencapai tujuan, motivasi adalah kekuatan baik dari dalam
maupun luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya, atau motivasi dapat diartikan sebagai proses untuk
yang ada didalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkan sendiri atau
dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar, pada intinya berkisar sekitar imbalan
moneter dan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara
positif dan secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi dari orang
yang bersangkutan.
bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
arti yang sama dengan motif, yakni suatu daya pendorong atau perangsang untuk
melakukan sesuatu.
Menurut Fernet, Guay, Senecal dan Austin (2012: 76), motivasi adalah
motif yang dikaitkan dengan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu atau
tidak. Motivasi umumnya dibagi menjadi dua yaitu motivasi instrinsik dan
pengikutnya yang memiliki dampak pada kinerja yang dirasakan. Hal ini dapat
dikritisi sejak tahap seleksi karyawan baru, dimana pemimpin dapat menganalisis
17
motivasi calon karyawan dengan seksama sehingga akan tepat juga dalam proses
sebagai berikut. Motivasi adalah dorongan dalam diri karyawan untuk melakukan
suatu kegiatan atau tugas agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja) sesuai
dengan tujuan organisasi. Motivasi kerja dapat diartikan sebagai keinginan atau
Secara umum teori motivasi dibagi dalam dua kategori yaitu teori isi (content) dan
teori proses. Teori motivasi isi mempusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam
materiil maupun non materiil yang diperoleh dari hasil pekerjaannya (Hasibuan,
2003).
tujuan apa yang membuat seseorang berperilaku tertentu. Menurut teori motivasi
proses, motivasi timbul karena adanya kebutuhan (needs), kemudian ada harapan.
digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Beberapa tokoh dalam teori isi
2006: 90).
19
Siagian (2006: 90) yang dimaksud dengan faktor motivasi adalah hal-
dari luar diri seseorang (gaji dan upah, kondisi kerja,kebijakan dan
tujuan. Umpan balik yang akurat dan cepat juga bermanfaat dan
tertentu.
antara output yang dihasilkan orang tersebut (misal, gaji atau promosi)
akan meningkat.
prinsip keadilan ini diterapkan dengan baik maka semangat kerja para
bahwa motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja
motivasi kerja bagi seorang pegawai biasanya tercermin dalam berbagai kegiatan
penyesuaian diri yang sehat dari para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja,
termasuk didalamnya masalah upah, kondisi sosial, kondisi fisik dan kondisi
digunakan oleh Weiss et.al pada tahun 1967, The Job Descriptive Index (JDI)
yang dikembangkan oleh Smith dan Hulin pada tahun 1969, Pay Satisfaction
Questionnaire (PSQ) oleh Heneman dan Schwab pada tahun 1985, dan Job
Diagnostic Survey (JDS) yang dikembangkan oleh Hackman dan Oldman pada
tahun 1974.
menunjukkan sikap yang positif terhadap kerja itu, seseorang yang tidak puas
Berdasarkan teori di atas, maka dapat disimpulkan kepuasan kerja adalah suatu
tersebut memilki sikap positif dan bangga, serta menilai pekerjaannya tinggi,
karena situasi dan kondisi kerja dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan
2.4. Kompensasi
yang tetap. Menurut Dessler (2009: 82) kompensasi karyawan adalah semua
bentuk pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada karyawan dan muncul dari
bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus), dan pembayaran tidak langsung
(dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang liburan yang dibayar
menantang, jam kerja yang lebih luwes dan kantor yang lebih bergengsi.
sebagai balas jasa perusahaan terhadap karyawan berupa gaji, fasilitas dan
sebagainya yang dapat dinilai dengan uang dan bersifat permanen. Selain itu
Menurut Rivai (2005: 358), kompensasi terbagi menjadi dua yaitu sebagai
berikut :
1. Kompensasi Finansial,
Kompensasi non finansial terdiri atas karena karir yang meliputi aman
tinggi.
3. Menjamin keadilan
5. Mengendalikan biaya
karyawan.
7. Memfasilitasi pengertian
b. Serikat pekerja.
d. Produktivitas.
e. Biaya hidup.
f. Pemerintah.
disebutkan diatas kepada karyawannya. Hal ini tergantung pada kondisi dari
memerlukan biaya yang tidak sedikit oleh karena itu perlu diperhatikan apakah
2.5. Kinerja
suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu
yang berlaku untuk suatu pekerjaan. Kinerja merupakan hasil dari kerja dari
29
pendapat tentang kinerja dan prestasi kerja dapat disimpulkan bahwa pengertian
kinerja maupun prestasi kerja mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh
cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja
yang erat. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan (individual performance)
baik.
antara lain:
pekerjaan
penyelia
aspek, yaitu:
3. Initiative (Inisiatif)
4. Capability (Kemampuan)
5. Communication (Komunikasi)
berhubungan dengan hal tersebut dari seseorang selama periode tertentu. Dengan
membandingkan hasil ini dengan standar yang dibuat oleh periode waktu yang
bersangkutan.
31
untuk:
personel.
digunakan sebagai sumber informasi dan bahan acuan yang sangat berguna bagi
penelitian ini.
Metode Analisis
Regresi Linier
Berganda
Metode Analisis
Regresi Linier
Berganda
PLN memiliki motivasi yang tinggi terhadap pekerjaannya maka akan langsung
adanya kepuasan kerja yang timbul dari karyawan maka akan memoderasi kinerja
karyawan itu untuk lebih baik lagi. Peningkatan kinerja yang dtunjukkan
ini, yaitu:
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai hal yang
Motivasi
(M)
Kepuasan Kerja H4
( X1)
H3
Kinerja
H2 Karyawan
(Y)
Kompensasi
( X2) H1
menggunakan teori yang relevan atau dengan logika dan hasil-hasil penelitian
dengan penjelasan logis jika tidak ada teori yang dapat digunakan atau tujuan dari
pembayaran atau hadiah yang diberikan kepada karyawan dan muncul dari
bentuk upah, gaji, insentif, komisi, dan bonus), dan pembayaran tidak langsung
(dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang liburan yang dibayar
menantang, jam kerja yang lebih luwes dan kantor yang lebih bergengsi.
kinerja karyawan
kompensasi yang adil dan layak serta kompetitif. Menurut Madura (2001) faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja antara lain program kompensasi
yang adil dan layak, keamanan pekerjaan, jadwal kerja yang fleksibel, dan
kompensasi.
Karyawan yang tidak puas cenderung menghindar dari tugas dan tanggungjawab,
tidak puas seringkali menghindari pekerjaan dan lebih besar kemungkinan untuk
38
mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki kesehatan yang lebih baik,
usia yang lebih panjang, dan kepuasan kerja tersebut akan dibawa ke luar dari
organisasi.
Kepuasan Kerja
merupakan suatu sikap yang positif menyangkut penyesuaian diri yang sehat dari
para karyawan terhadap kondisi dan situasi kerja termasuk didalamnya masalah
dengan keinginan dan system nilai yang dianutnya (Handoko, 2001: 192).
Semakin banyak aspek dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan dan
sistem nilai yang dianut individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang didapat.
karyawan, sehingga pemberian kebutuhan yang bersifat material dan non material
perlu diberikan untuk tercapainya kepuasan kerja. Hasil penelitian Khan et al.
39
(2011), Kiruja & Elegwa (2013), Javed et al. (2014) dan Tentama (2015)
menjelaskan adanya pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja.
Kinerja karyawan
akan terjadi dan pemimpin akan mengetahui kapasitas kerja karyawan serta
sebagai variabel pemoderasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa motivasi
pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual, setiap individual memiliki
tingkat kepuasan kerja yang berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan sistem
dan sistem nilai yang dianut individu, semakin tinggi tingkat kepuasan yang
non material perlu diberikan untuk tercapainya kepuasan kerja. Adanya kepuasan
kerja kerja yang didapat oleh karyawan tentunya akan meningkatkan motivasi
dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah motivasi
METODOLOGI PENELITIAN
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
lain.
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu
yang berbeda.
Menurut Sugiyono, (2003: 14) terdapat beberapa jenis penelitian antara lain:
deskriptif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel penelitian dianalisis sesuai
Jenis dan sumber data dalam melakukan penelitian ini diperoleh baik dalam
Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli
(tidak melalui sumber perantara) dan data dikumpulkan secara khusus untuk
Mas’ud, 2004: 178). Data primer ini khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset
yang sedang berjalan. Jenis data yang digunakan sebagai dasar pengujian hipotesis
adalah data primer yang diperoleh dari pegawai di lingkup PT PLN Area
Data sekunder adalah data yang merupakan sumber data penelitian secara
tidak langsung, melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Fuad
Mas’ud, 2004: 179). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang di publikasikan
dan yang tidak di publikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi
43
biodata pegawai di lingkup PT PLN Area Kotabumi yang ada dalam arsip basis
data.
Dalam penelitian ini teknik skala likert yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
untuk penyusunan item instrumen yang dapat berupa pertanyaan yang kemudian
dijawab oleh responden. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala
likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif.
45
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
3.4.1. Populasi
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian
ini populasinya adalah semua pegawai atau staf yang bekerja di PT PLN Area
Kotabumi.
3.4.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2008: 116) sampel adalah sebagian dari jumlah dan
dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh
n=
dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
Dari rumus Slovin di atas, maka diperoleh sampel dalam penelitian ini sebanyak
n= =107 orang
yaitu:
1. Angket
dalam penelitian.
2. Wawancara
3. Observasi
penelitian ini.
variabel independent (variabel bebas). Adapun alat uji dalam pengolahan data
pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji
Validitas adalah tingkat kesahihan alat ukur dalam mengukur suatu data,
dengan kata lain untuk melakukan pengujian bahwa alat ukur yang dipakai
Adequacy (MSA) minimal 0,5 dinyatakan valid dan sampel bisa diteliti lebih
penelitian dalam mengukur variabel yang diteliti. Dengan kata lain, suatu
menggunakan analisis faktor, yaitu alat analisis statistik yang dipergunakan untuk
indikator saja, tanpa kehilangan informasi yang berarti. Analisis faktor dapat
Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner yang merupakan
49
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap terhadap pernyataan adalah konsisten atau
Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.70 (Nunnally dalam Ghozali, 2011: 48).
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha Cronbach
sebagai berikut:
α=
dimana :
responden lebih dari 50 ( > 50 ), sedangkan untuk jumlah responden kurang dari
signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom
signifikansi (Sig.). Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni : jika
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka data tersebut terdistribusi normal,
sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka data tersebut tidak
persamaan regresinya mengandung unsur interaksi. Analisis MRA ini selain untuk
melihat apakah ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas juga
dapat meningkatkan pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas atau
Y = α + β1X ................................................................(1)
Keterangan :
α : taraf signifikansi
1. Jika dari hasil uji koefisien regresi (βi) persamaan 2 atau hasil uji
variabel moderator.
52
uji koefisien regresi (βi) dari persamaan 1,2, dan 3 bernilai signifikan
semuanya.
terjadi jika hasil uji koefisien regresi (βi) dari persamaan 2 bernilai
signifikan dan hasil uji koefisien regresi (βi) variabel interseksi dari
3. Variabel moderator murni ( pure moderator ), hal ini terjadi jika hasil
uji koefisien regresi (βi) dari persamaan 2 bernilai tidak signifikan dan
bernilai signifikan.
BAB 5
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan olah data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Varibel kinerja dengan indikator kualitas kerja memiliki nilai total skor paling
tinggi dibandingkan dengan variabel yang lain sehingga dapat diartikan bahwa
indikator kualitas kerja merupakan titik acuan bagi karyawan tentang seberapa
besar sumbangsih yang mereka berikan terhadap kinerja mereka. Sedangkan
variabel kepuasan keja indikator kondisi kerja dan kenyamanan memiliki nilai
skor terendah sehingga dapat diartikan bahwa para karyawan masih marasa tidak
puas akan kondisi kerja dan kenyaman mereka baik dari segi faktor keamanan
dan kondisi lingkungan kerja.
2. Berdasarkan hasil olah data maka hipotesis satu terpenuhi yaitu yang menyatakan
Hal ini dikarenakan dengan adanya kompensasi yang sesuai dengan beban kerja
3. Berdasarkan hasil olah data maka hipotesis dua terpenuhi yaitu yang menyatakan
sehingga para karyawan akan bekerja lebih giat dan mengeluarkan seluruh
4. Berdasarkan hasil olah data maka hipotesis tiga terpenuhi yaitu yang menyatakan
karyawan. Hal ini dikarenakan dengan adanya tingkat kepuasan kerja yang tinggi
bagi para karyawan maka mereka akan merasa puas dan merasa diperhatikan
oleh perusahaan sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan kinerja para
karyawan.
5. Berdasarkan hasil olah data maka hipotesis 4 tidak terpenuhi, hal ini dikarenakan
antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan sehingga dapat disimpulkan bahwa
pemoderasi. Hal ini terjadi karena Variabel Interseksi (X1.M) tidak signifikan.
diakibatkan oleh kurangnya rasa aman terutama pada lingkungan kerja baik itu di
kantor atau pun di lapangan. Hal ini mungkin disebabkan oleh situasi atau
5.2. Saran
kepada karyawan terutama kepada para teknisi yang bekerja di lapangan, hal
ini dikarenakan para teknisi bekerja dengan tingkat resiko yang lebih tinggi
keamanan dalam bekerja supaya para pekerja dapat bekerja lebih optimal.
dilakukan untuk meberikan rasa aman bagi para pekerja yang berasal dari luar
daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Akbar, Maira A., Jahanzaib H. 2012. Impact of Motivation on the Working
Performance of Employees - A Case Study of Pakistan. Global Advanced
Research Journal of Management and Business Studies, Vol. 1(4), pp. 126-133.
Dessler, Gary. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 1. Edisi Kesembilan.
PT Indeks,. Jakarta.
Fernet, C., F. Guay, C. Senecal dan S. Austin. 2012. Predicting intra-individual
changes in teacher burnout:The Role of Perceived School Environment and
Motivational factors. Teaching and Teacher Education. 28: 514-525.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Gomes, Faustino. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.
Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia. Edisi
Kedua. Yogyakarta. Penerbit: BPFE. Hal. 4, 192, 208, 209.
Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. Hal. 21, 165.
Javed, M., Rifat B., & Fatima Hassan. 2014. Determinants of Job Satisfaction and its
Impact on Employee Performance and Turnover Intentions. International
Journal of Learning & Development, Vol. 4, No. 2. pp. 120-140.
Khan, Alamdar H., Muhammad Musarrat N., Muhammad Aleem & Wasim H. 2011.
Impact of job satisfaction on employee performance: An empirical study of
autonomous Medical Institutions of Pakistan. African Journal of Business
Management. Vol. 6 (7), pp. 2697-2705.
Kiruja E. K. & Elegwa Mukuru. 2013. Effect of Motivation on Employee
Performance In Public Middle Level Technical Training Institutions In Kenya.
International Journal of Advances in Management and Economics, Vol. 2, No.
4. pp. 73-82.
Mangkunegara, Anwar P. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika
Aditama. Hal. 15, 67.
Mas’ud, Fuad. 2004. Survey Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
95
Umar, Husein. 2004. Riset Sumber daya Manusia Dalam Organisasi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka. Hal. 24.
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.
Raja Grafindo. Hal. 78.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Winardi, J. 2004. Motivasi Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. Hal. 114.