Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a chronic disorder of carbohydrate metabolism (glucose) in the body and its
prevalence is getting higher. Until 2015, 10 million cases of DM found in Indonesia and allegedly ever increasing.
Type II DM is the most common types of DM in the world and its characterized by insulin resistance and β cell
damage. Due to the serious side effects caused when taking chemical antidabetes drugs, herbal medicine searches
from natural materials continue to be done. Various spesieces of cinnamon plants have been studied and known to
have antidiabetic activity. One of them is Cinnamomum burmanii which is found in Indonesia. Among the spesieces
of cinnamon have the same health benefits including antidiabetes, antimicrobial, anti-fungal, antiviral, antioxidant,
antitumor etc. Although the antidiabetic mechanism of cinnamon is still debated, it is thought that cinnamon affects
several insulin signaling pathways, among others, in insulin receptors, glucose transporter 4 (GLUT 4), glucose
transporter-1 (GLUT 1), peroxisome proliferator activator receptor (PPAR), α activity glucosidase etc. This activity
is caused of the bioactive compounds it contains. The main compounds that have hypoglycemic activity are
Methylhidroxy Calcone Polymer (MHCP), sinamaldehyde, and polymer pro-ayanine type-A polymers or
proanthocyanidin.
Keywords: Diabetes melitus, C. burmanii, insulin resistence, β cell damage, bioactive compound
Diabetes Melitus Tipe II otoimun. Namun ada pula yang disebabkan oleh
Diabetes melitus adalah penyakit kronis virus, seperti virus Cocksakie, Rubella, CMVirus,
serius yang terjadi baik saat pankreas tidak Herpes, dan lain sebagainya (Depkes, 2005)
menghasilkan insulin yang cukup atau bila tubuh tidak b. Tipe II (disebut juga diabetes non-insulin-
dapat secara efektif menggunakan insulin yang dependent or adult-onset) disebabkan penggunaan
dihasilkannya (WHO, 2016). Insufisiensi fungsi insulin yang tidak efektif oleh tubuh. Gejala mirip
insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau dengan tipe I tetapi seringkali gejala ini tidak
defisiensi produksi insulin oleh sel-sel β Langerhans terlihat. Akibatnya, penyakit ini tidak terdiagnosis
kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang selama beberapa tahun, sampai komplikasi sudah
responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, terjadi (WHO, 2016). Penyebab DM tipe 2
1999 dalam Depkes 2005). multifaktor yang belum sepenuhnya terungkap
Berdasarkan penyebab ini, DM dengan jelas. Faktor genetik dan pengaruh
diklasifikasikan sebagai berikut: lingkungan cukup besar dalam menyebabkan
a. Tipe I (disebut juga diabetes insulin-dependent, terjadinya DM tipe 2, antara lain obesitas, diet
juvenile or childhood-onset) yang dicirikan tinggi lemak dan rendah serat, serta kurang gerak
dengan kekurangan produksi insulin oleh tubuh badan (Depkes, 2005).
(WHO, 2016). Penyebabnya belum diketahui dan Pada penderita DM Tipe 2, awalnya
tidak bisa dicegah. Gejala yang terlihat adalah disebabkan sel-sel sasaran insulin tidak mampu
banyak menghasilkan urin dan sering haus, sering merespon insulin secara normal atau disebut
lapar, penurunan berat badan, penglihatan resistensi insulin. Resistensi insulin secara
terganggu dan cepat lelah. Gangguan produksi dramatis mengganggu ambilan glukosa di jaringan
insulin pada DM tipe 1 umumnya terjadi i perifer dan mengakibatkan produksi glukosa yang
kerudiseakan sel-sel β Langerhans karena reaksi berlebihan oleh hati. Hal ini berpengaruh pada
terjadinya hiperglikemia pada penderita diabetes
Jurnal Fitofarmaka Indonesia, Vol. 5 No.1 248
(Olefsky dalam Tjandrawinata, 2016). Disamping bahwa ekstrak etanol daun kayu manis dapat
itu dapat juga timbul gangguan sekresi insulin dan menurunkan kadar gula darah pada tikus putih jantan
produksi glukosa hepatik yang berlebihan. Namun galur wistar yang diinduksi sukrosa.
defisiensi fungsi insulin pada penderita DM Tipe Bernardo et al (2015) melaporkan bahwa teh
2 hanya bersifat relatif, karena tidak terjadi cinnamon dari bubuk kulit batang bermanfaat untuk
pengrusakan sel-sel β Langerhans secara otoimun. mengendalikan metabolisme glukosa pada orang
Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa pada dewasa nondiabetes selama periode postprandial.
penderita DM Tipe 2 umumnya ditemukan kedua Analisis kimia menunjukkan bahwa teh cinnamon
faktor tersebut, yaitu resistensi insulin dan memiliki kapasitas antioksidan yang tinggi yang
defisiensi insulin (Depkes, 2005). diduga karena kandungan polifenolnya. Hasil
c. Diabetes Mellitus Gestasional penelitian Anggriawan dkk (2015) bahwa ekstrak air
(GDM=Gestational Diabetes Mellitus) adalah dan etanol C.burmannii mampu menghambat
keadaan diabetes atau intoleransi glukosa yang aktivitas enzim α-Glukosidase. Aktivitas
timbul selama masa kehamilan, dan biasanya penghambatan tertinggi terhadap enzim α-
berlangsung hanya sementara atau temporer. Glukosidase adalah dari ekstrak etanol 30%
Sekitar 4-5% wanita hamil diketahui menderita C.burmannii konsentrasi 1.5% dan ekstrak air
GDM, dan umumnya terdeteksi pada atau setelah C.burmannii konsentrasi 1.5% dengan daya inhibisi
trimester kedua (Depkes, 2005). berturut-turut adalah 94.88% dan 94.51%. Ekstrak
d. Diabetes Melitus Tipe Lain yaitu DM tersebut memiliki daya penghambatan tidak berbeda
disebabkan kelainan genetik, penyakit pankreas, nyata dengan kontrol positif yaitu Glucobay
obat, infeksi, antibodi, sindrom penyakit lain. (Akarbosa) 1% sebesar 100.03%.
Diabetes tipe lain dapat juga disebabkan defek Meskipun belum ada bukti yang pasti, namun
genetik fungsi insulin, defek genetik kerja insulin, diduga kuat sejumlah senyawa bioaktif yang memiliki
penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena aktifitas antidiabetes pada C.burmannii diantaranya
obat atau zat kimia (Sutjahjo dkk, 2006 dalam Methylhidroxy Calcone Polymer (MHCP) (Dougua et
Ambarwati, 2012). al, 2007), sinamaldehid (Ngadiwiyana dkk, 2011),
Pengobatan DM dapat dilakukan dengan polimer procyanidin type-A polymers (Medagama,
pemberian insulin, obat hipoglikemik oral baik obat 2015). Sedangkan senyawa lain seperti asam sinamat,
sintetis maupun herbal (Wadkar et al., 2007 dalam sinamid, alkohol sinamat, eugenol dan 2-metoksi
Anggriawan dkk, 2015). Pada DM Tipe II sinamaldehid menunjukkan aktifitas yang kecil atau
penatalaksanaan resistensi insulin selain untuk tidak ada (Medagama, 2015)
mencegah timbulnya diabetes melitus, juga akan
mencegah komplikasi penyakit kardiovaskuler Sinamaldehid
(Merentek, 2006). Sinamaldehid adalah salah satu jenis
komponen fenilpropanoid yang banyak terdapat
Aktifitas Antidiabetes Ekstrak Cinnamomum dalam Cinnamomum sp. Pada Cinnamomum
burmannii Blume zeylanicum terdapat kandungan 75% sinamaldehid
Sejumlah penelitian tentang pemanfaatan (Fazilah et al (2006) dalam Yusof (2012). Penelitian
kayu manis khususnya jenis Cinnamomum Wardatun dkk (2017) menemukan dari 100 gr kulit
burmannii Blume menunjukkan adanya aktifitas kayu manis C.burmannii kering yang diekstraksi
antidiabetes yang berbeda-beda. Diantaranya dengan teknik maserasi etanol 96% diperoleh
penelitian Tjahjani dkk (2014) membuktikan sinamaldehid sebanyak 124.14 ± 1.17 mg/g.
pemberian ekstrak etanol kayu manis dosis 20,8 mg Joshi et al., 2009 dalam Yusof (2012)
kepada mencit mampu menurunkan glukosa darah. menyebutkan sinamaldehid memiliki aktifitas biologi
Ekstrak kayu manis dosis 20,8 mg sama efektifnya sebagai antioksidan, antivirus, antifungi and
dengan glibenklamid dalam menurunkan glukosa antibakteri. Ngadiwiyana dkk (2011) telah
darah. Begitupula Alusinsing dkk (2014) juga membuktikan bahwa senyawa sinamaldehid hasil
membuktikan terjadinya penurunan kadar gula darah isolasi dari minyak kayu manis mempunyai nilai IC50
pada mencit setelah diberi ekstrak etanol kulit kayu sebesar 27,96 ppm terhadap enzim α-glukosidase
manis. Penelitian Kusumaningtyas dkk (2014) dengan sehingga sangat potensial sebagai senyawa
memberikan seduhan bubuk kayu manis pada dosis penghambat aktivitas enzim α-glukosidase.
0,73 mg/g bb mampu memperbaiki struktur pankreas Sinamaldehid secara signifikan menurunkan tingkat
mencit jantan strain Balb-C setelah dipapar dengan gula puasa, meningkatkan sensitifitas insulin dan
aloksan. Selain pada kulit batang, aktifitas memperbaiki morfologi islet serta fungsi pada tikus
antidiabetes juga didapatkan dari ekstrak daun kayu db/db (Guo et al, 2017).
manis. Penelitian Kondoy dkk (2013) menemukan