Sunteți pe pagina 1din 9

Dokter Post Share this

Dokter Post HOME

2 APRIL 2018

Prinsip Terapi Cairan Pada


Pasien Geriatri

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit


sangat sering terjadi pada usia lanjut (geriatri).
Gangguan tersebut meliputi dehidrasi,
hipernatremia dan hiponatremia. Jika dehidrasi
tidak ditangani maka angka mortalitas akan
mencapai 50%, dan sebanyak 45% pasien geriatri
yang dibawa ke unit gawat darurat menderita
dehidrasi. Untuk memberikan tatalaksana yang

tepat untuk keseimbangan cairan dan elektrolit


pada geriatri, perlu diketahui perubahan
fisiologi yang menjadi faktro predisposisi
gangguan.
gangguan.
Dokter Post Share this

Prinsip Terapi Cairan


Pasien Geriatri
Secara umum pada usia lanjut terjadi penurunan
kemampuan homeostaatik sehingga terjadi penurunan
respon rasa haus terhadap kondisi hipovolemik dan
hiperosmolaritas. Selain itu laju filtrasi glomerulus dan
fungsi ginjal juga menurun. Respon ginjal terhadap
vasopresin berkurang. Supresi sekresi renin dan aktivitas
renin plasma, angiotensin II plasma dan kadar aldosteron
disebabkan oleh peningkatan atrial natriuretic peptide (ANP).

Penyebab dehidrasi pada usia lanjut dapat disebabkan


peningkatan kehilangan cairan atau penurunan asupan
cairan. Peningkatan kehilangan cairan berlebihan dapat
terjadi karena keringat yang berlebihan dan sesak napas
apabila pasien terkena infeksi pneumonia ataupun infeksi
saluran kemih yang sering terjadi pada geriatri.

Kehilangan cairan juga dapat disebabkan oleh urin yang


keluar berlebihan karena penggunaan diuretik, manitol,
kontras radiografi, hiperglikemia, hiperkalsemia, diabetes
insipidus, hiperaldosteronisme dan penekanan vasopresin.
Kehilangan cairan melalui saluran cerna dapat terjadi karena
penggunaan laksan, muntah dan diare.

Pada pasien dengan hipoalbuminemia, pankreatitis, asites,


anafilaksis, luka bakar, dan dialisat peritoneal hipertonik
dapat mengalami dehidrasi akibat pergeseran cairan ke
interstitial. Penyebab dari kurangnya asupan cairan pada
usia lanjut salah satunya adalah terbatasnya akses terhadap
cairan karena keterbatasan fisik, gerak, dan ketajaman
g j
Dokterpenglihatan.
Post Share this

Selain itu pasien usia lanjut dengan edema sering disarankan


untuk membatasi jumlah cairan yang masuk. Perubahan
tingkat kewaspadaan pasien dan kondisi demensia ataupun
delirium dapat menurunkan jumlah asupan cairan yang
masuk. Gangguan menelan, obstruksi usus serta perubahan
mekanisme rasa haus juga mengurangi konsumsi air pada
geriatri.

Gejala klinis dehidrasi pada usia lanjut tidak jelas. Gejala


seperti rasa haus, lidah kering, penurunan turgor dan mata
cekung sering tidak jelas, sehingga yang paling spesifik dan
dapat dievaluasi adalah penurunan berat badan lebih dari
3%.

Tanda klinis lain adalah hipotensi ortostatik. Tanda lain dari


dehidrasi adalah bila aksila lembab/ basah, suhu tubuh
meningkat dari suhu basal, diuresis berkurang, berat jenis
urin lebih dari atau sama dengan 1 019 (tanpa adanya
urin lebih dari atau sama dengan 1,019 (tanpa adanya
Dokter Post Share this
glukosuria dan proteinuria), dan rasio ureum/kreatinin lebih
dari sama dengan 16,9 (tanpa adanya perdarahan aktif
saluran cerna). Hal tersebut berlaku bila pasien tidak
menggunakan obat-obat sitotastik, tidak ada perdarahan
saluran cerna, dan tidak ada kondisi overload (gagal jantung
kongestif, sirosis hepatis dengan hipertensi portal, penyakit
ginjal kronik stadium terminal, sindrom nefrotik).

Terapi yang dapat diberikan pada dehidrasi ringan geriatri


adalah dengan rehidrasi oral sebanyak 1500-2500 mL/24 jam
(30 mL/kg berat badan/24 jam) untuk kebutuhan dasar,
ditambah dengan rehidrasi defisit cairan dan kehilangan
cairan yang masih berlangsung. Perhatikan tanda-tanda
kelebihan cairan seperti ortopnea, sesak napas, perubahan
pola tidur atau confusion. Cairan yang diberikan tergantung
jenis dehidrasi.

Dehidrasi hipertonik adalah keadaan berkurangnya air lebih


banyak dari natrium karena keterlambatan ekskresi natrium,
gangguan mekanisme rasa haus, serta hambatan akses
terhadap cairan (kadar natrium serum > 145 mmol/liter)
sehingga cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman
dengan kandungan sodium yang rendah seperti jus buah
apel, jeruk dan anggur.

Dehidrasi isotonik adalah hilangnya air dan natrium dalam


jumlah yang sama yang disebabkan oleh keadaan demam,
hiperventilasi atau diabetes insipidus (kadar natrium serum
135-145 mmol/liter), cairan yang diberikan adalah air dan
suplemen yang mengandung sodium misalnya jus tomat.
Sedangkan dehidrasi hipotonik adalah hilangnya natrium
lebih banyak dari air biasanya disebabkan oleh gangguan
saluran cerna, luka bakar, diuretik atau diuretik osmotik
(kadar natrium serum kurang dari 135 mmol/liter dan
l li f k if k d i 270 l/li )
osmolalitas efektif serum kurang dari 270 mosmol/liter).
Dokter Post Share this
Cairan yang dianjurkan adalah cairan dengan kadar sodium
yang lebih tinggi.

Bila pasien geriatri mengalami dehidrasi sedang hingga


berat, maka pasien tidak dapat minum per oral. Pilihan
rehidrasi adalah dengan memberikan cairan enteral ataupun
parenteral. Jika cairan tubuh yang hilang terutama adalah
air, maka jumkah cairan rehidrasi yang dibutuhkan dapat
dihitng dengan rumus:

Defisit cairan (liter) = berat badan total (BBT) yang diinginkan


– BBT saat ini
BBT yang diinginkan = (kadar Na serum x BBT saat ini) / 140
BBT saat ini (pria) = 50% x berat badan (kg)
BBT saat ini (wanita) = 45% x berat badan (kg)

Pada dehidrasi isotonik dapat diberikan cairan NaCl 0,9%


atau dekstrosa 5% dengan kecepatan 25-30% dari defisit
cairan total per hari. Pada dehidrasi hipertonik gunakan
cairan NaCl 0,45%, sedangkan pada dehidrasi hipotonik
tatalasana penyebab yang mendasari, tambahkan diet
natrium dan bila perlu dapat diberikan cairan hipertonik.

Resusitasi cairan pada geriatri harus diikuti dengan monitor


yang ketat pada kondisi pasien untuk mencegah resusitasi
yang berlebihan. Penanda resusitasi seperti laktat dan/atau
oksigenasi jaringan dapat digunakan untuk menghindari

efek gagal jantung. Pemberian cairan diberikan hingga mean


arterial pressure (MAP) 60-65 dan hingga seluruh sumber
perdarahan signifikan telah teridentifikasi dan terkontrol.

Hati-hati dengan tanda-tanda vital pasien geriatri dalam


penilaian dehidrasi atau syok. Pasien geriatri mungkin
memiliki tekanan darah, nadi, dan produksi urin yang
Dokternormal
Post namun sebenarnya berada pada kondisi syok.
Share this

Komorbiditas yang mendasari seperti riwayat hipertensi dan


konsumsi beta bloker dapat memengaruhi tekanan darah
dan nadi pada pasien. Untuk dapat secara akurat mengetahui
status hidrasi dari pasien adalah dengan melakukan
pemasangan akses vena sentral.

Pada kondisi sepsis, volume intravaskular berkurang dan


dapat menimbulkan instabilitas sirkulasi. Hal ini dapat
menimbulkan syok septik bila terapi cairan tidak adekuat.
Bolus cairan 250-500 ml direkomendasikan dengan
memonitor ketat tekanan darah, nadi, laju pernapasan,
produksi urin, dan saturasi oksigen.

Bila pasien memiliki riwayat sakit jantung atau pasien yang


berespon buruk dengan pemberian cairan yang adekuat (2 L
kristaloid), maka ekokardiografi transtorakal segera
direkomendasikan untuk dilakukan. Pemberian dobutamin
dapat di pertimbagkan pada pasien dengan fungsi ventrikel
kiri yang berkurang (setelah penggantian volume yang
adekuat).

Perlu ditekankan bahwa tujuan dari pemberian cairan


adalah untuk meningkatkan cardiac output dan oxygen
delivery. Resusitasi pada pasien geriatri merupakan pedang
bermata dua karena pasien usia lanjut tidak dapat

menoleransi dehidrasi dan kelebihan cairan menimbulkan


peningkatan morbiditas serta mortalitas. Untuk itu
pengawasan ketat tanda-tanda vital direkomendasikan pada
pasien geriatri untuk memonitor kecukupan cairan.

Semoga Bermanfaat^^
Dokter Post Share this
Sponsored Content

DVD MAHIR TERAPI CAIRAN SUDAH READY...

Berisi banyak hal penting tentang seluk beluk terapi cairan...

1. Dasar-dasar Terapi Cairan

2. Dasar Perdarahan Akut

3. Strategi Resusitasi Cairan Perdarahan Akut

4. Dasar Dehidrasi

5. Strategi Rehidrasi Anak dan Dewasa


6. Profil
Dokter Post Cairan Kristaloid (NS, RA, RL, D5) Share this

7. Profil Cairan Koloid (HES, Dextran)

8. Memilih Kristaloid vs Koloid

9. Menghitung Kebutuhan Nutrisi

Harganya 156 ribu, masih ada promo free ongkir tanggal 01-
05 April 2018 (pesan min 3 DVD apa saja)

Pemesanan langsung aja (WA) Yahya 085608083342.

Semoga Bermanfaat^^

Dokter Post Read More


Clinical Researcher, Book Author, Creative Scientific Blogger
Dokter Post Share this

Diagnosis dan Terapi Alergi Diagnosis dan Terapi


Obat Limfadenitis TB
Adverse Drug Reaction (ADR) Tuberkulosis (TB) merupakan
adalah reaksi yang berbahaya dan infeksi bakterial yang disebabkan
tidak mengenakkan yang dihasilkan oleh kuman Mycobacterium TB.
dari intervensi yang berkaitan Infeksi TB utamanya menyerang
dengan produk medis, yang dapat paru-paru namun terdapat pula
memprediksi bahaya dari manifestasi ekstra paru dari TB
pemberian berikutnya dan dengan prevalensi yang lebih
membutuhkan pencegahan atau jarang. Limfadenitis TB adalah
perlakuan spesifik, bentuk

DOKTER POST DOKTER POST

Dokter Post © 2019


Latest Posts Facebook Ghost

S-ar putea să vă placă și