Sunteți pe pagina 1din 12

JURNAL HUTAN LESTARI (2018)

Vol. 6 (2) : 268 - 279

KUALITAS PAPAN OSB ( Oriented Strand Board ) DARI KAYU KARET (Hevea
brasiliensis) BERDASARKAN PANJANG STRAND DAN KADAR PEREKAT

(Oriented Strand Board Quality From Rubber Wood Based On Strand Length And Resin Level)

Dede Arifin, M. Dirhamsyah, Dina Setyawati


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak. Jl. Daya Nasional Pontianak 78124
Email: dedearifin0852@gmail.com

Abstract
The objectives of the research were to analyze the effect of strand length difference, adhesive level
and its interaction on physical and mechanical properties of wood rubber OSB board. As well as to
analyze the length of the strand and the adhesive level that produces the physical and mechanical
properties of the best rubber wood OSB board. The research was conducted at Wood Workshop
Laboratory, Wood Processing Laboratory, Faculty of Forestry, University of Tanjungpura and
Laboratory of PT. Duta Pertiwi Nusantara Pontianak. The materials used are rubber wood, phenol
formaldehyde adhesive (PF) and liquid paraffin. The treatments in this study were strand length
was 5 cm, 10 cm and 15 cm, and adhesive content was of 5%, 7%, 9%. OSB boards were made
measuring 30 cm x 30 cm x 1cm with a target density of 0.7 gr / cm3. Forged hot with temperature
of 160 ºC for 7 minutes. The results showed that all of the strand length and adhesive treatments
resulted in OSB complying with JIS A 5908-2003 (Base Particleboard Type 24-10) standard, except
for water content test in A3B2 treatment and MOE test on treatment A1B1, A1B2. Based on best
OSB scoring calculation is rubber wood with strand length 15 cm with 9% adhesive level.
Keywords: Adhesive Content, Oriented Strand Board, Quality, Strand Length

PENDAHULUAN bahan kayu yang selama ini digunakan.


Industri kehutanan di Indonesia saat ini Kayu karet yang dihasilkan dari perkebunan
menghadapi beberapa masalah yang karet berumur 25-30 tahun yang
kompleks yaitu terbatasnya kayu bulat yang diremajakan merupakan alternatif yang
dapat dihasilkan per tahunnya. Data dapat dipertimbangkan, karena potensinya
Kementerian Kehutanan menunjukkan total besar dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
kebutuhan kayu nasional mencapai 57,1 juta Kayu karet dengan kemajuan teknologi
m3 sedangkan kemampuan untuk memasok pengolahan kayu dapat dijadikan produk
kayu alam hanya sekitar 45,8 juta m3 terjadi komposit. Papan komposit kayu sangat
perselisihan yang nyata (Badan Pusat potensial dikembangkan karena produk
Statistik 2016). komposit kayu tidak mensyaratkan mutu
Salah satu cara mengatasi kekurangan bahan baku yang tinggi dan memiliki sifat
bahan baku tersebut adalah dengan unggul yaitu flexible dalam ukuran,
menggunakan jenis kayu kurang kerapatan papan dapat dibuat sesuai tujuan
dimanfaatkan yang dapat menstubstitusi penggunaannya dan bersifat homogen

268
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

dibandingkan dengan kayu solid. Menurut karet berdasarkan panjang strand dan kadar
Youngquist (1999) bentuk-bentuk produk perekat agar diketahui panjang strand yang
komposit kayu diantaranya adalah papan sesuai dan kadar perekat yang optimal.
serat, papan partikel, wafer board, flake Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
board, oriented strand board (OSB), dan pengaruh perbedaan panjang strand, kadar
com-ply. perekat serta interaksi panjang strand dan
Oriented Strand Board adalah papan kadar perekat terhadap sifat fisik dan
berlapis yang dibuat dari untaian kayu yang mekanik papan OSB kayu karet dan untuk
disatukan menggunakan perekat eksterior, menganalisis panjang strand dan kadar
dikempa dengan tekanan panas, arah untaian perekat yang menghasilkan sifat fisik dan
luar yang lurus dan pada untaian tengah mekanik papan OSB kayu karet terbaik.
yang tegak lurus terhadap untaian luar Adapun manfaat dari dilakukan penelitian
(Structural Board Association 2005). Sifat- ini adalah memberikan informasi dan
sifat OSB dipengaruhi oleh struktur lapisan, meningkatkan nilai guna serta nilai tambah
panjang strand, jenis perekat dan arah dari kayu karet, dan dapat dijadikan sebagai
susunan strand (Sumardi et al. 2008). alternatif dalam pemanfaatan kayu karet
Penelitian Apriani (2012) tentang sifat fisis selama ini kurang diperhatikan.
mekanis Oriented Strand Board (OSB) tiga METODE PENELITIAN
jenis bambu yang diberikan perlakuan steam Penelitian dilaksanakan di
pada berbagai kadar perekat, Laboratorium Wood Workshop,
mengemukakan bahwa kadar perekat Laboratorium Pengolahan Kayu Fakultas
berpengaruh terhadap sifat mekanis MOR Kehutanan Universitas Tanjungpura dan
dan MOE tegak lurus serat permukaan dan Laboratorium PT. Duta Pertiwi Nusantara
penyusunan arah serat sejajar serat Pontianak. Penelitian dilakukan selama ± 3
permukaan. Serta penelitian Idris (2015) bulan, mulai dari persiapan bahan baku,
tentang pengaruh panjang strand terhadap pembuatan papan dan pengujian sifat fisik
kualitas oriented strand board dari bambu dan mekanik papan OSB kayu karet. Alat
tali menunjukkan bahwa perlakuan panjang yang digunakan oven, circular saw ,hot
strand dapat meningkatkan beberapa sifat press , cetakan 30 X 30 X 1, circular saw,
fisik dan mekanis OSB seperti kerapatan, timbangan, baskom, UTM (Universal
MOE serta MOR dari OSB. Testing Manchine). Bahan baku yang
Informasi OSB dari bahan baku kayu digunakan kayu karet, perekat fenol
karet hingga saat ini masih sedikit, untuk itu formaldehida (PF) cair dengan resin solid
belum diketahui panjang strand dan kadar content (RSC) 44,45 %, parafin cair dengan
perekat yang menghasilkan OSB dengan resin solid content (RSC) 30 %.
kualitas yang baik. Sehingga perlu dilakukan Kayu karet dibuat strand dengan
penelitian tentang kualitas papan OSB kayu ukuran panjang bervariasi 5, 10 dan 15 cm,

269
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

dengan tebal 0,1-0,2 cm dan lebar 2 cm, 4,79-6,90 dan 23,74-88,64. Sedangkan
setelah itu dikeringkan dalam oven sampai panjang strand 15 cm nilai aspec ratio dan
mencapai kadar air kurang lebih 5%. slenderness ratio berturut-turut berkisar
Lembaran OSB dibuat berukuran 30 cm x 7,45-8,04 dan 35,58-134,29. Menurut
30 cm x 1 cm dan target kerapatan ± 0.70 Maloney (1993), nilai slenderness yang
g/cm3. Perekat PF digunakan bervariasi 5, 7, tinggi akan meningkatkan kekuatan papan
9 % kemudian perekat dicampurkan dengan dikarenakan mudah dioreantasikan serta
strand secara manual hingga merata. Strand memerlukan sedikit perekat per luasan untuk
disusun secara manual, arah strand lapisan mengikat strand. Nilai aspec ratio minimal
face dan back disusun sejajar menurut arah diatas 3 akan dihasilkan nilai lentur dan
memanjang panel, sedangkan lapisan core kekuatan yang lebih tinggi atau
arahnya tegak lurus terhadap lapisan face meningkatkan nilai mekanisnya.
dan back selanjutnya kempa panas dengan Berdasarkan hasil penelitian terbaik pada
tekanan 25 kg/cm2 dan suhu 1600C selama 7 panjang strand 15 cm dengan nilai aspec
menit. Papan OSB yang telah jadi ratio dan slenderness 7,45 -8,04 dan 33,58-
selanjutnya dikondisikan pada suhu ruangan 134,29.
selama kurang lebih 14 hari sebelum Sifat Fisik
dilakukan pengujian sifat fisik dan mekanik Kerapatan
yang meliputi KA, PT, DSA, MOE, MOR, Nilai rerata kerapatan yang dihasilkan
IB dan kuat pegang sekrup berdasarkan berkisar 0,6629 – 0,7552 g/cm3 (Gambar 1).
standar JIS 5908 (2003). Perlakuan pada Nilai kerapatan papan OSB yang dihasilkan
penelitian ini terdiri dari 2 faktor. Analisis telah memenuhi standar JIS A 5908-2003.
data menggunakan percobaan faktorial RAL Secara umum nilai kerapatan
yang terdiri dari 2 faktor dengan ulangan meningkat dengan makin besar panjang
sebanyak 3 kali. strand dan makin besar kadar perekat. Hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN analisa keragaman menunjukkan bahwa
Geometri Strand faktor panjang strand berpengaruh sangat
Nilai geometri strand mempengaruhi nyata terhadap nilai kerapatan, sedangkan
dalam penyusunan strand. Nilai aspec ratio kadar perekat dan interaksi keduanya tidak
dan slenderness ratio panjang strand 5 cm berpengaruh nyata. Semua nilai kerapatan
berturut-turut 2,51-2,65 dan 13,94-44,86. yang dihasilkan melebihi target ini
Panjang strand 10 cm aspec ratio dan disebabkan karena penyebaran strand yang
slenderness ratio berturut-turut berkisar tidak merata.

270
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

1,00 0,7552 Standar Jis A


5908 - 2003
Kerapatan (gr/cm3)

0,6797 0,7365 0,7475


0,80 0,6629 0,6765 0,7016 0,7083 0,6976 (0,4 - 0,9 gr/cm²)

0,60
0,40
PF 5 %
0,20 PF 7 %
PF 9 %
0,00
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand
Gambar 1. Nilai Rerata Kerapatan Papan OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar Perekat ( The
Average OSB Board Density Values Based on Strand Length and Resin Level )

Maloney (1993) menyatakan terdapat yang menyebabkan celah antar strand


beberapa faktor yang mempengaruhi yang mengurangi nilai kerapatan.
kerapatan papan partikel diantaranya jenis Kadar Air
bahan yang digunakan, ukuran partikel, Nilai rerata kadar air yang dihasilkan
berat jenis bahan, proses pengeringan, berkisar 11,3841 – 13,9285 % (Gambar
perekat peralatan dan proses pengempaan, 2). Nilai kadar air papan OSB yang
strand yang berukuran pendek nilai dihasilkan telah memenuhi standar JIS A
kerapatannya lebih kecil dikarenakan 5908-2003, kecuali A3B2 tidak
penyebaran strand yang tidak merata memenuhi standar.

Standar JIS 5908 – 2003


20 ( 5 - 13 %)
12,1116 12,9793 13,9285
11,8268 12,1298 12,7068
15 12,8096
kadar Air (%)

11,3481 11,8497
PF 5 %
10 PF 7 %

05 PF 9 %

00
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand

Gambar 2. Nilai Rerata Kadar Air Papan OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar Perekat
(The Average Moisture Content of OSB Board Based on Strand Length and Resin Level )

271
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

Hasil analisa keragaman menunjukkan kondisi kadar air lingkungan. Pada


bahwa faktor panjang strand (faktor A) lingkungan yang mengandung uap air, kayu
berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air. akan menyerap uap air sampai kadar air
Tetapi faktor kadar perekat (faktor B) dan kesetimbangan. Menurut Nuryaman et al.
interaksi kedua faktor (faktor AB) tidak (2007) strand yang tidak terkena perekat
berpengaruh nyata terhadap kadar air. Papan akibat distribusi yang kurang merata akan
OSB yang dibuat dengan strand lebih menciptakan celah/rongga udara. Hal ini
panjang memiliki KA yang lebih besar menyebabkan uap air di sekeliling OSB
dibandingkan dengan papan dengan strand dapat diserap pada saat pengkondisian
yang lebih pendek. Hal ini disebabkan berlangsung dikarenakan strand yang
strand yang lebih panjang memiliki bersifat higroskopis.
permukaan yang lebih luas dibanding Pengembangan Tebal
dengan strand yang pendek, sehingga lebih Nilai rerata pengembangan tebal 2 jam
banyak menyerap air di sekitar pada saat yang dihasilkan berkisar 0,6498 – 2,2556 %,
pengkondisian. Menurut Muin (2010) kayu sementara nilai rerata pengembangan tebal
bersifat higroskopis yang berarti kayu dapat 24 jam yang dihasilkan berkisar 4,6795 -
menyerap dan melepas air, sehingga kadar 14,4602 % (Gambar 3 & 4).
air papan OSB akan dipengaruhi oleh

10
Pengembangan Tebal 2 Jam

6
PF 5 %
(%)

4 2,2556
1,43611,6774 PF 7 %
1,5316
2 1,3420 1,2169 1,3647 1,2236
0,6498 PF 9 %
0
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand

Gambar 3. Nilai Rerata Pengembangan Tebal 2 Jam OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar
Perekat (The Average Thickness Swelling 2 Hours of OSB Board Based on Strand Length
and Resin Level)

272
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

30 Standar JIS A 5908 – 2003


Tipe 24-10 ( < 25 % )
Pengembangan Tebal 24 Jam

25

20
14,4602
15 PF 5 %
7,1316 9,4742
PF 7 %
10 8,1985
5,8734 5,3842 5,8016 PF 9 %
4,6863 4,6795
5

0
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand

Gambar 4. Nilai Rerata pengembangan tebal 24 jam OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar
Perekat (The Average Thickness Swelling 24 Hours of OSB Board Based on Strand Length
and Resin Level

Analisa keragaman pada dibandingkan dengan strand yang lebih


pengembangan tebal 2 jam menunjukkan panjang, sehingga menyebabkan
bahwa panjang strand (faktor A) dan pengembangan tebal tinggi pada strand
interaksi keduanya (faktor AB) yang pendek dibanding dengan strand
berpengaruh sangat nyata terhadap yang lebih panjang. Menurut Erita (2012)
pengembangan tebal 2 jam, tetapi kadar menyatakan bahwa semakin tinggi kadar
perekat (faktor B) tidak berpengaruh perekat, maka semakin rendah
nyata terhadap pengembangan tebal 2 pengembangan tebal papan. Hal ini
jam. Sedangkan analisa keragaman pada dikarenakan jumlah perekat yang
pengembangan tebal 24 jam digunakan. Semakin banyak perekat yang
menunjukkan bahwa adanya faktor digunakan maka ikatan antara partikel
panjang strand, kadar perekat akan menjadi lebih kompak sehingga sulit
berpengaruh sangat nyata terhadap nilai untuk menembusnya.
pengembangan tebal sedangkan interaksi Daya Serap Air
kedua faktor berpengaruh nyata terhadap Nilai rerata daya serap air OSB
nilai pengembangan tebal. Penyusunan setelah perendaman 2 jam yang
strand secara manual akan menimbulkan dihasilkan berkisar 9,8923 – 14,9034 %,
rongga antar strand sehingga sementara nilai rerata daya serap air
memudahkan air masuk kedalam celah- setelah 24 jam yang dihasilkan berkisar
celah strand (Febrianto et al. 2015b). 40,7680 – 52,1846 % (Gambar 5 & 6).
Dengan demikian strand yang lebih JIS A 5908 – 2003, tidak mensyaratkan
pendek lebih banyak rongga daya serap air.

273
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

25
Daya Serap Air 2 Jam (%)

20
14,9034
13,7545 13,3553 12,4757 12,3742 14,1514 13,4150
15 11,7080
9,8923 PF 5 %
10
PF 7 %
5 PF 9 %

0
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand

Gambar 5. Nilai Rerata Daya Serap Air 2 jam OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar Perekat
(The Average Water Absorption 2 Hours of OSB Board Based on Strand Length and Resin
Level )

80
Daya Serap Air 24 Jam

52,1846 51,8740
60 44,3065 49,8250 46,73447,9289 46,0251
40,8375 40,7680
40 PF 5 %
(%)

20 PF 7 %
PF 9 %
00
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand

Gambar 6. Nilai Rerata Daya Serap Air 24 jam OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar
Perekat (The Average Water Absorption 24 Hours of OSB Board Based on Strand Length
and Resin Level)

Secara umum nilai DSA yang berpengaruh nyata terhadap kadar perekat
dihasilkan dibawah 50 %, berdasarkan dan interaksi kedua faktor. Dimana
hasil analisa keragaman panjang strand semakin tinggi kadar perekat maka daya
berpengaruh sangat nyata terhadap nilai serap air semakin kecil. Hal ini
daya serap air 2 jam sedangkan kadar berhubungan dengan kadar perekat yang
perekat berpengaruh nyata, tetapi digunakan sehingga semakin banyak
interaksi kedua faktor tidak berpengaruh perekat yang digunakan, maka
nyata terhadap nilai daya serap air. kemampuan untuk menolak air semakin
Sedangkan daya serap air 24 jam faktor tinggi (Wijaya 2012). Daya serap air
panjang strand berpengaruh sangat nyata meningkat dengan lamanya perendaman,
terhadap nilai daya serap air, tetapi tidak air akan lebih banyak masuk mengisi

274
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

rongga dan dinding sel kayu dengan Nilai rerata kekuatan lentur papan
kadar perekat yang lebih sedikit (Roihan OSB kayu karet berkisar antara
et al. 2016). Strand yang lebih panjang 28489,0172 kg/cm2 – 65378,819 kg/cm2
lebih banyak menyerap air dikarenakan (Gambar 7). Jika dibandingkan dengan
luasnya permukaan strand sehingga daya nilai MOE minimal yang dipersyaratkan
serap air meningkat seiring pertambahan pada standar JIS A 5908-2003 sebesar
panjang strand. 40800 kg/cm2 maka nilai rata-rata yang
Kekuatan Lentur (Modulus Of Elasticy memenuhi standar hanya sebagian dan
= MOE) sebagiannya tidak memenuhi standar.

150000 Standa JIS 5908 (2003)


Tipe 24-10 ( > 40800)
130000
110000 61836,3713 65378,819
MOE (cm/kg²)

90000 29735,4584 43584,5266 51385,1933


PF 5 %
70000 28489,0172 48533,4662 59668,6641
47975,3046 PF 7 %
50000
30000 PF 9 %
10000
-10000
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand

Gambar 7. Nilai Rerata MOE Papan OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar Perekat (The
Average MOE of OSB Board Based on Strand Length and Resin Level)

Hasil analisa keragaman MOE perekat yang diperlukan dalam luasan


menunjukkan bahwa faktor panjang permukaan untuk mengikat strand ( Idris
strand, kadar perekat dan interaksi kedua 2015). Menurut Sianturi et al (2015) nilai
faktor berpengaruh sangat nyata terhadap MOE meningkat seiring dengan
nilai MOE yang dihasilkan. Secara umum pertambahan kadar perekat.
hasil penelitian menunjukkan bahwa Keteguhan Patah (Modulus Of
pertambahan panjang strand dan kadar Rupture = MOR)
perekat akan meningkatkan nilai kekuatan Nilai rerata keteguhan patah papan
lentur. Dikarenakan strand yang lebih OSB kayu karet berkisar antara 504,5986
panjang akan menghasilkan area kontak kg/cm2 – 751,9671 kg/cm2 (Gambar 8).
yang lebih baik antar lapisan sehingga Nilai tersebut memenuhi standar JIS A
meningkatkan sifat mekanis yang 5908 (2003). Hasil analisa keragaman
dihasilkan serta memerlukan sedikit keteguhan patah menunjukkan bahwa

275
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

faktor panjang strand dan interaksi kedua orientasi papan yang tidak merata
faktor berpengaruh nyata terhadap nilai mengakibatkan terdapat rongga dalam
MOR, tetapi kadar perekat berpengaruh papan yang akan menyebabkan
sangat nyata terhadap nilai MOR. Secara rendahnya nilai MOR. Sedangkan
teori semakin panjang strand maka penambahan kadar perekat dapat
semakin tinggi nilai MOR. Sedangkan mempengaruhi nilai keteguhan patah.
pada hasil tidak meningkatnya nilai MOR Menurut penelitian Erita (2012) tentang
dengan pertambahan panjang strand, sifat fisik dan mekanis bambu Oriented
dikarenakan strand yang panjang kadar Strand Board pada berbagai jenis bambu
airnya lebih tinggi dibanding strand yang dan kadar perekat menunjukkan kadar
pendek. Menurut Iswanto (2008) faktor perekat yang tinggi akan meningkatkan
yang mempengaruhi nilai MOR panil kekuatan pada keteguhan patah. Kadar
adalah BJ kayu, geometri partikel, perekat yang tinggi akan menghasilkan
orientasi partikel, kadar perekat, kadar air nilai keteguhan patah yang tinggi.
lapik dan prosedur kempa. Sehingga

1200
Standar JIS 5908 (2003)
Tipe 24-10 (> 51)
1000
751,9671
MOR (cm/kg²)

800 565,7506
580,8747 597,6232
537,5797 611,4377 561,2082 511,6158
600 PF 5 %
504,5986
PF 7 %
400
PF 9 %
200

0
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand

Gambar 8. Nilai Rerata MOR Papan OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar Perekat (The
Average MOR of OSB Board Based on Strand Length and Resin Level)

Keteguhan Rekat ( Internal Bond = IB) memenuhi standar JIS A 5908 (2003).
Nilai rerata IB papan OSB kayu karet Hasil analisa keragaman pada keteguhan
berkisar antara 14,2422 kg/cm2 – 25,8957 menunjukkan bahwa faktor panjang
kg/cm2 (Gambar 9). Nilai tersebut telah strand dan kadar perekat tidak

276
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

berpengaruh nyata terhadap nilai IB. nilai IB meningkat dengan semakin


Sedangkan faktor interaksi kedua faktor panjang strand Sehingga strand yang
(AB) berpengaruh sangat nyata terhadap panjang pembentukan lembarannya lebih
nilai IB. Tidak seragamnya nilai IB yang baik dibandingkan dengan strand yang
diperoleh, dimana strand yang pendek pendek. Rendahnya nilai IB tersebut
lebih tinggi nilai IB nya dibanding strand dapat disebabkan oleh adanya tegangan
yang panjang. Bowyer et al. (2003) pengembangan yang tinggi pada lapisan
menyatakan pembentukan lapisan dan face dan back akibat pengempaan yang
pencampuran yang baik akan bertekanan tinggi yang berulang.
menghasilkan kekuatan ikatan antar Dikarenakan pada saat pengempaan, alat
strand yang semakin kuat pula dan kempa dalam keadaan tidak stabil
demikian juga sebaliknya. Secara umum (Sakinah, 2007)

40 Standar JIS 5908 ( 2003)


Tipe 24-10 (>3,06)
35
30 25,8957
23,2653
IB (cm/kg²)

25 20,9047 20,4141
19,2336 17,7747 19,0640
20 15,5915 PF 5 %
14,2422
15 PF 7 %
10
PF 9 %
5
0
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand

Gambar 9. Nilai Rerata IB Papan OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar Perekat (The
Average IB of OSB Board Based on Strand Length and Resin Level)

Kuat Pegang Sekrup pegang sekrup memenuhi standar.


Nilai rerata kuat pegang sekrup Standar JIS A 5908 (2003) yang
papan OSB kayu karet berkisar antara mensyaratkan standar kuat pegang sekrup
109,0127 kg/cm2 – 151,7593 kg/cm2 papan OSB minimal 50 kg/cm2.
(Gambar 10), sehingga semua nilai kuat

277
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

250
Kuat Pegang Skerup (kg/cm2)

200 151,7593
139,1381 132,5477
121,4919 147,2950 148,8855
150 120,5735
109,0127 113,4846 PF 5 %
100 PF 7 %

50 PF 9 %

00
5 cm 10 cm 15 cm
Panjang Strand

Gambar 10. Nilai Rerata Kuat Pegang Sekrup Papan OSB Berdasarkan Panjang Strand dan Kadar
Perekat (The Average Screw Holding Strength of OSB Board Based on Strand Length and
Resin Level)

Hasil analisa keragaman pada kuat berpengaruh nyata terhadap nilai IB, kuat
pegang sekrup menunjukkan bahwa faktor pegang sekrup.
panjang strand berpengaruh sangat nyata 2. Perlakuan kadar perekat tidak
terhadap nilai kuat pegang sekrup, berpengaruh nyata terhadap nilai
sedangkan kadar perekat dan interaksi kedua kerapatan, kadar air, daya serap air, kuat
faktor (AB) tidak berpengaruh nyata pegang sekrup, IB. Kadar perekat
terhadap nilai kuat pegang sekrup. Secara berpengaruh sangat nyata terhadap
umum semakin besar panjang strand maka pengembangan tebal, MOE dan
semakin tinggi nilai kuat pegang sekrupnya. berpengaruh nyata terhadap nilai MOR.
Hal ini disebabkan kerapatan papan yang 3. Interaksi panjang strand dan kadar
dihasilkan berbeda-beda. Menurut Ruhendi perekat tidak berpengaruh terhadap nilai
et al. (2007) menyatakan bahwa rendahnya kerapatan, kadar air, daya serap air, kuat
nilai kuat pegang sekrup karena distribusi pegang sekrup. Interaksi panjang strand
partikel yang tidak merata dalam pembuatan dan kadar perekat berpengaruh sangat
papan yang mengakibatkan rongga sehingga nyata terhadap nilai, MOE, IB dan
kuat pegang sekrupnya relatif menurun. berpengaruh nyata terhadap nilai
KESIMPULAN pengembangan tebal, MOR.
1. Perlakuan panjang strand berpengaruh 4. Berdasarkan perhitungan skoring OSB
sangat nyata terhadap nilai kerapatan, terbaik adalah kayu karet perlakuan
pengembangan tebal, daya serap air, A3B3 dengan panjang strand 15 cm dan
MOE. Panjang strand berpengaruh nyata kadar perekat 9 %.
terhadap nilai kadar air, MOR dan tidak

278
JURNAL HUTAN LESTARI (2018)
Vol. 6 (2) : 268 - 279

DAFTAR PUSTAKA Nuryawan A, Massijaya MY, Hadi YS.


2008. Sifat Fisis dan Mekanis OSB
Badan Pusat Statistik. 2017. Produksi Kayu dari Tiga Jenis Kayu Cepat Tumbuh.
Hutan Menurut Jenis Produksi. Makalah dipresentasikan di Mapeki
Https://www.bps.go.id/linkTableDina X, Pontianak.
mis/view/id862. Statistik Indonesia.
Roihan A. Hartono R. Sucipto T. 2016.
Bowyer JL, Shumulsky R, Haygreen JG. Kualitas Papan Partikel Dari
2003. Forest Producs and Wood Komposit Partikel Batang Kelapa
Science An Introduction 4th Ed. USA : Sawit dan Mahoni Dengan Berbagai
Lowa State Press A Blackweel Publ. Variasi Kadar Perekat Phenol
Febrianto F. Jae HJ. Seung HL. Indra AS. Formaldehida. Peronema Forestry
Hidayat W. Kwon JH. Nam HK. Science.
2015b. Effect Of Bamboo Species and Sakinah S. 2007. Determinasi Suhu Kempa
Resin Content On Properties Of Optimum Papan Komposit Dari
Eriented Strand Board Prepared Limbah Kayu dan Anyaman Bambu
From Steam-Terated Bamboo Betung [Skripsi]. Fakultas Kehutanan.
Strands. BioRes 10(2):2642-2655 IPB
Idris M. 2015. Pengaruh Panjang Starnd Sianturi S. Hartono R. Sucipto T. 2015.
Terhadap Kualitas Orianted Strand Kualitas papan partikel dari limbah
Board Dari Bambu Tali (Skipsi). batang kelapa sawit dan mahoni pada
Fakultas Pertanian Universitas variasi kadar perekat phenol
Sumatera Utara. Sumatera Utara. formaldehida. Peronema Forestry
Iswanto AH. 2008. Sifat Dasar Kayu Science.
Sentang (Melia execelsa Jack) dan Sumardi I. Ono K. Suzuki S. 2008. Effects
Pemanfaatannya Sebagai Bahan Of Board Density and Layer Structure
Baku Oriented Strand Board. [Tesis]. On The Mechanical Propertis Of
Bogor. Departemen Hasil Hutan Bamboo Strand Board. J Wood Sci
Fakultas Kehutanan IPB 53:510-515
JSA. 2003. Japanese Industrial Standard Structural Board Association. 2004. Binders
JIS A 5908 Particleboard. Japanese And Waxes In OSB. Technical bulletin
Standard Association. Tokyo. Japan. nomor 114. Canada
Maloney TM. 1993. Modern Particleboard Yongquist JA. 1999. Wood-Based
and Dry Process Fiberboard Composites and Panel Product.
Manufacturing. Miller Freeman Inc. Dalam : Wood Handbook Wood as an
San Francisco. Engineering Material. Madison. WI :
Muin M. Arif A dan Syahidah. 2010. USDA Forest Service FPL Geberal
Deteriorasi dan Perbaikan Sifat Kayu. Technical Report FPL-GTR-113.
Universitas Hasanuddin.Makasar

279

S-ar putea să vă placă și