Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Mutu pelayanan puskesmas perlu selalu ditingkatkan agar dapat memberikan kepuasan
kepada pasien.
Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk pelayanan
puskesmas. Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan di
puskesmas, jauh lebih penting daripada sekedar efisiensi. Issue patient safety
berkembang luas menjadi opini karena liputan media massa yang masif. Usaha untuk
menerapkan pasien safety antara lain: meningkatkan, memberdayakan dan mendukung
semua sarana dan sumberdaya pelayanan kesehatan, menetapkan indikator,
mengidentifikasi dan mengurangi resiko melalui koordinasi, pelaporan dan feedback,
mengembangkan diklat, membangun sistem informasi yang terintegrasi sehingga
terbentuk inform confirm yang handal
Untuk mewujudkan hal tersebut diatas telah dilaksanakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh secara berjenjang dan terpadu. Salah satunya melalui upaya
Kesehatan wajib Basic Six program yang terdiri dari : Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA/KB), Pemberantasan Penyakit Menular, Kesehatan Lingkungan, Promosi
Kesehatan, Gizi Masyarakat dan Pengobatan ( curative ), dan Upaya Kesehatan
Pengemabangan .
Meskipun berbagai hasil telah banyak dicapai, namun dalam pelaksanaannya
Puskesmas masih menghadapi berbagai masalah antara lain :
1. Perumusan Visi dan Misi sudah jelas, tetapi pelaksanaan program Puskesmas
dan keterkaitannya dengan program pembangunan kesehatan secara keseluruhan
belum optimal.
2. Beban kerja Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
cukup berat, bila dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
3. Sistim manajemen Puskesmas yakni Perencanaan (P1) yang diselenggarakan
melalui microplaning yang kemudian menjadi perencanaan tingkat puskesmas,
Penggerakan Pelaksanaan (P2) yang diselenggarakan melalui Lokakarya Mini (Mini
Workshop) serta Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3) yang
diselenggarakan melalui mekanisme Stratifikasi Puskesmas yang kemudian menjadi
Penilaian Kinerja Puskesmas dengan belakunya prinsip otonomi perlu disesuaikan.
4. Pengelolaan Kegiatan Puskesmas, meskipun telah ditetapkan merupakan
aparat daerah tetapi masih sentralistik, Puskesmas dan daerah tidak memiliki
2
keleluasaan menetapkan kebijakan program yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat.
5. Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas kurang berorientasi pada masalah dan
kebutuhan kesehatan masyarakat setempat.
6. Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan tingkat pertama belum dikembangkan secara optimal. Sampai saat ini
Puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiatif dan rasa memiliki serta belum
mampu mendorong kontribusi sumberdaya dari masyarakat dalam penyelenggaraan
upaya Puskesmas.
B. TUJUAN
1. Teridentifikasinya masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan angka
kesakitan dan kematian serta ditetapkanya prioritas masalah kesehatan yang harus
segera ditanggulangi
2. Tersusunnya program-program unggulan untuk intervensi terhadap masalah kesehatan
yanag ada.
3. Diperolehnya kebutuhan anggaran yang riil (efisien) untuk pelaksanaan Program
Kesehatan di wilayah Puskesmas Ujungjaya.
3
4. Memudahkan dalam pemantauan dan penilaian/evaluasi kegiatan, sehingga kegiatan
dapat berjalan efektif.
5. Tersusunnya dokumen perencanaan yang dapat mengakomodasi kebutuhan
masyarakat setempat (local spesifik) dan sesuai dengan masalah kesehatan di
Wilayah Kerja Puskesmas Ujungjaya. Serta menjadi kerangka acuan dalam
melaksanakan berbagai kegiatan.
6. Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) sekaligus sebagai bahan masukan bagi
Dinas Kesehatan dalam menetapkan Kebijakan Program.
C. VISI
Visi Puskesmas Ujungjaya adalah ““TERWUJUDNYA PUSKESMAS
RAWAT INAP UJUNGJAYA SEBAGAI PUSKESMAS ANDALAN YANG
PROFESIONAL, DALAM MENDORONG KEMANDIRIAN MASYARAKAT
UNTUK HIDUP SEHAT TAHUN 2021” Kecamatan Sehat adalah gambaran
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,
yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dengan prilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
D. MISI
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM dalam mendukung
Penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan.
4. Menjadi pusat informasi kesehatan dan sebagai panutan perubahan prilaku masyarakat
untuk hidup bersih dan sehat.
4
5
6
BAB II
ANALISIS SITUASI
1. Kondisi Geografis.
1.1. Peta Wilayah Kecamatan Ujungjaya.
KABUPATEN MAJALENGKA
Keterangan :
: Pustu/Poskesdes
: Puskesmas
: Kantor Pemerintah Desa.
7
Secara geografis Wilayah Kecamatan Ujungjaya terletak di wilayah utara
Kabupaten Sumedang merupakan daerah perbatasan dengan dua kabupaten
yaitu Kabupaten Indramayu dan Majalengka, merupakan gerbang pertama dari
jalan Tol Cipali (Gerbang Tol Cikamurang), Kondisi daerah berupa daerah
dataran 60 % dan perbukitan 40 %, ketinggian dari permukaan laut 10 – 50
mtr, beriklim udara panas 28*-35* C, jarak dengan Ibu Kota Kabupaten
Sumedang 45 KM dengan waktu tempuh 90 menit.
1.3. Batas Wilayah.
- Sebelah Utara : Desa Cikawung Kec. Terisi Indramayu.
- Sebelah Selatan : Desa Tomo Kecamatan Tomo Sumedang.
- Sebelah Barat : Kecamatan Conggeang Kab. Sumedang.
- Sebelah Timur : Kecamatan Kertajati Kab. Majalengka.
1.4. Luas Wilayah :
Luas Wilayah Kecamatan Ujungjaya 13.429,07 Ha. Yang terdiri dari :
- Tanah Daratan : 7.498,33 Ha.
- Tanah Pesawahan : 2.705,39 Ha.
- Tanah Kehutanan : 3.225,35 Ha.
2. Wilayah Administratif.
Wilayah administratif Kecamatan Ujungjaya terdiri dari 9 Desa yaitu Desa
Ujungjaya, Desa Keboncau, Desa Palabuan, Desa Kudangwangi, Desa Sukamulya,
Desa Palasari, Desa Cipelang, Desa Sakurjaya dan Desa Cibuluh.
Jarak Desa Ke Ibu Kota Kecamatan yang terjauh sebanyak 1 Desa yaitu Desa Cibuluh
dengan jarak 9 KM waktu tempuh 20 – 30 menit, yang sedang dengan jarak 4-6 KM
sebanyak 3 Desa yaitu Desa Kudangwangi, Desa Palabuan dan Desa Sukamulya,
yang terdekat dengan jarak 1-3 KM sebanyak 5 Desa yaitu Desa Ujungjaya, Desa
Cipelang, Desa Sakurjaya, Desa Keboncau dan Desa Palasari dengan waktu tempuh 5
– 10 menit. Semua desa diwilayah Kecamatan Ujungjaya dapat dilalui dengan
kendaraan roda 2 dan roda 4.
3. Kependudukan .
Berdasarkan hasil Pendataan Jumlah Penduduk Kecamatan Ujungjaya tahun 2015
sebanyak 31.647 Jiwa , yang terdiri dari Laki-laki : 15.645 Jiwa,(49,43%) Perempuan
16.002 Jiwa (50,57%).
Data Penduduk menurut kelompok umur
di Kecamatan Ujungjaya thn 2015
8
Tabel 2.1
No Nama Desa Kelompok Umur JUMLA
0-1 1-5 5-7 7-15 15-45 46-65 >65
H
1. Ujungjaya 106 392 106 948 3.106 1.931 230 6.819
2. Palasari 43 118 84 484 1.742 1.096 144 3711
3. Sukamulya 39 122 64 318 1.124 688 126 2481
4. Kudangwang 47 123 53 368 1.413 469 137 2610
i
5. Keboncau 65 191 85 542 1.831 885 195 3794
6. Palabuan 44 97 37 346 1.326 322 147 2319
7. Cipelang 30 63 20 239 987 209 83 1631
9
1.1. Sejarah Singkat berdirinya Puskesmas.
Puskesmas Ujungjaya terletak di Blok Gordah Desa Ujungjaya Kecamatan
Ujungjaya Kabupaten Sumedang, beralamat di Jalan Raya Rd Ali Sadikin KM
05 No. 02 Ujungjaya Sumedang. didirikan pada tahun 1983, merupakan
pengembangan dari Balai Pengobatan Desa (BP Desa ). pada saat itu
merupakan wilayah kerja Puskesmas Tomo, seiring dengan meningkatnya laju
pertumbuhan penduduk dan adanya Program pemekaran Kecamatan dimana
Kecamatan Tomo direncanakan untuk dimekarkan menjadi 2 kecamatan. Pada
saat itu Ujungjaya menjadi daerah Perwakilan Ujungjaya maka BP. Desa
Ujungjaya dikembangkan menjadi Puskesmas dengan jumlah karyawan kurang
lebih 8 orang. Pada tahun 1987 Perwakilan Ujungjaya diresmikan menjadi
Kecamatan Ujungjaya.
Puskesmas Ujungjaya sejak awal berdiri telah mengalami
perkembangan/peningkatan baik dari fisik bangunan, sarana prasarana,
jaringan pelayanan maupun sumberdaya tenaga. Seiring pengembangan Tata
Ruang dan Tata Kota Kabupaten Sumedang serta Issu Pembangunan Nasional
yaitu Pembangunan Waduk Jatigede, Jalan Tol Cipali dan Cisundawu serta
Bandara International Kertajati sehingga wilayah kecamatan Ujungjaya
ditetapkan sebagai Zona Industri dan penerima pemindahan penduduk dari
dampak Bendungan jatigede dan bandara Kertajati. Dengan adanya Issu
tersebut maka Puskesmas Ujungjaya terus dikembangkan sebagai
kesiapsiagaan dalam menghadapi tantangan masalah kesehatan dan pemenuhan
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan, maka pada akhir tahun 2012
dibangun Sarana Pelayanan Poned sehingga Puskesmas Ujungjaya pada tahun
2013 berubah statusnya dari Puskesmas Rawat jalan menjadi Puskesmas
Mampu Poned dan diberikan kepercayaan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Sumedang Untuk Penilaian Akreditasi Puskesmas oleh Tim Penilai Akreditasi
Tingkat Propinsi Jawa barat, pada akhir tahun 2014 dibangun sarana bangunan
Perawatan, UGD dan Rehabilitasi Bangunan Rawat Jalan, maka pada tahun
2015 Puskesmas Ujungjaya naik statusnya menjadi Puskesmas Rawat Inap, dan
tahun 2016 ini sedang dipersiapkan untuk mengikuti Penilaian Akreditasi
Puskesmas Oleh tingkat Kementerian Kesehatan.
1.2. Wilayah Kerja.
10
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya sama dengan wilayah kerja
Kecamatan Ujungjaya yaitu luas wilayah 13.429,07 Ha, Jumlah Desa 9 dan
Jumlah Penduduk 31.647 jiwa dan Jumlah Peserta BPJS yang terdaftar 15.713
Jiwa. Peserta Jamkesda 593 Jiwa.
1.3. Jaringan Pelayanan.
Jaringan pelayanan Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya terdiri dari Puskesmas
Pembantu 2 buah dan Poskesdes 9 buah.
1.4. Upaya Kesehatan Berbasisi Masyarakat ( UKBM )
Dalam menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Rawat Inap Ujungjaya melakukan mitra kerjasama dengan kelompok UKBM
yang terdiri dari :
- Posyandu : 34 buah dengan jumlah kader kesehatan kurang lebih 170
Orang.
- Posbindu Lansia : 4 buah.
- Forum Desa Siaga : 9 Desa
- Kelompok Prolanis : 1 Kelompok.
- Palang Merah Remaja ( PMR) : 5 Sekolah
11
2.2.4. Pelayanan Program Kesehatan Lansia.
2.2.5. Pelayanan Program Kesehatan Kerja.
2.2.6. Pelayanan Program Kesehatan Remaja.
2.3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan
Laboratorium yang terdiri dari :
2.3.1. Pelayanan Pemeriksaan Umum ( Pengobatan).
2.3.2. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut.
2.3.3. Pelayanan KIA – KB yang bersifat UKP.
2.3.4. Pelayanan Gawat Darurat.
2.3.5. Pelayanan Gizi yang bersipat UKP.
2.3.6. Pelayanan PONED.
2.3.7. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap.
2.3.8. Pelayanan Kefarmasian.
2.3.9. Pelayanan Laboratorium.
2.4. Penyelenggaraan Jaringan Pelayanan meliputi:
2.4.1. Pelayanan Puskesmas Keliling.
2.4.2. Pelayanan Puskesmas Pembantu Cibuluh.
2.4.3. Pelayanan Puskesmas Pembantu Sukamulya.
2.4.4. Pelayanan Poskesdes Cipinangpait desa Cibuluh.
2.4.5. Pelayanan Poskesdes Sakurjaya.
2.4.6. Pelayanan Poskesdes Cipelang.
2.4.7. Pelayanan Poskesdes Ujungjaya I.
2.4.8. Pelayanan Poskesdes Ujungjaya II.
2.4.9. Pelayanan Poskesdes Palasari.
2.4.10. Pelayanan Poskesdes Kudangwangi.
2.4.11. Pelayanan Poskesdes Keboncau.
2.4.12. Pelayanan Poskesdes Palabuan.
3. Organisasi dan Sumberdaya Manusia ( SDM ).
3.1. Organisasi UPTD Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya.
UPTD Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya adalah unit kerja Dinas Kesehatan
yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kesehatan di bidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai jenis dan
kewenangan. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas,
UPTD Puskesmas Rawat Inap Ujungjaya menyelenggarakan fungsi:
12
3.1.2. Pelaksanaan operasional pelayanan kesehatan dasar kepada
masyarakat dan pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah
kerja sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan.
3.1.3. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD Puskesmas Rawat Inap
Ujungjaya
3.1.4. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Puskesmas.
3.1.5. Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dan pelaporan kegiatan puskesmas
13
BAB III
RENCANA USULAN KEGIATAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
I PROGRAM KESLING
II PROGRAM KIA/KB
1V PROGRAM P2P
1
7 DPT-HB 1 98% 90,11% -7,89% 12
V PENGOBATAN
JUMLAH PEMERIKSAAN
9 20% 16,14% -3,86% 15
LABORATORIUM
10 RUJUKAN SPESIMEN 10% 3,15% -6,85% 13
VI UKS
PENJARINGAN ANAK
11 100% 98,04% -1,96% 17
SEKOLAH
UPAYA KESEHATAN GIGI
VII
DAN MULUT
PEMERIKSAAN GIGI DAN
12 80% 15,56% -64,44% 4
MULUT SISWA SD
PENANGANAN SISWA TK
13 YANG MEMBUTUHKAN 100% 66,00% -34,00% 5
PERAWATAN GIGI
VIII PROGRAM JIWA
DETEKSI DINI GANGGUAN
14 20% 1,37% -18,63% 9
KESEHATAN JIWA
IX PROGRAM MATA
PENANGANAN KASUS
15 KELAINAN REFRAKSI 100% 18,52% -81,48% 1
2
PENANGANAN KASUS
16 KATARAK 100% 26,13% -73,87% 3
KEGIATAN PENJARINGAN
17 PENEMUAN KASUS 80% 56,15% -23,85% 6
PENDENGARAN DI SD/MI
KASUS GANGUAN
18 PENDENGARAN DI SD/MI 100% 23,28% -76,72% 2
YANG DI TANGANI
3
4
BAB III
B. MENETAPKAN PRIORITAS
C. RUMUSAN MASALAH
1. Masih rendahnya cakupan Linakes di kec. Ujungjaya dengan pencapaian 81,84% dari
target 96% pada tahun 2017
1
10. Masih rendahnya cakupan KN lengkap di Kec. . Ujungjaya dengan pencapaian
86,77 % dari target 98% pada tahun 2017.
11. Masih rendahnya cakupan distribusi tablet Fe di kec. . Ujungjaya dengan pencapaian
82,87% dari target 90% pada tahun 2017.
12. Masih rendahnya cakupan kadarzi di kec. . Ujungjaya dengan pencapaian 99,40%
dari target 100% pada tahun 2017.
13. Masih rendahnya cakupan Distribusi vitamin pada bayi di kec. . Ujungjaya dengan
pencapaian 99,70% dari target 100% pada tahun 2017.
14. Masih rendahnya cakupan pemeriksaan kesehatan gimul pada siswa SD di kecamatan
Ujungjaya dengan pencapaian 15,97% dari target 80% pada tahun 2017.
17. Masih rendahnya cakupan peserta KB aktif di kecamatan tomo dengan pencapaian
85,32 % dari target 100% pada tahun 2017.
18. Masih rendahnya cakupan pelayanan balita di kec.tomo dengan pencapaian 83,81%
dari target 86% pada tahun 2017.
19. Masih rendahnya cakupan kunjungan bayi di kecamatan tomo dengan pencapaian
91,03% dari target 93% pada tahun 2017.
22. Masih rendahnya cakupan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa di kec.tomo dengan
pencapaian 0,24 % dari target 100% pada tahun 2017.
2
BAB III D
DIAGRAM ISHIKAWA
1
RUK DAN RPK 2017 LIHAT FILE TAHUNAN TOMO
2 Rendahnya 1. Kurangnya dana yang 1. Jatah peserta Operasi katarak 1. Operasi katarak massal.
penanganan katarak dialokasikan. diperbanyak.
2. Kurangnya sosial 2. Koordinasi LS di perluas. 2. Koordinasi dgn pihak desa.
ekonomi.
3. Kerjasama lintas
sektoral kurang berjalan.
3 Rendahnya Pelayanan 1. Proyeksi jumlah balita 1. Perbaikan jumlah proyeksi 1. Bintek BDD
Balita terlalu tinggi.
2. Pencatatan pelaporan 2. Bintek BDD di lakukan rutin
kurang baik
4 Rendahnya cakp ASI 1. Asupan gizi ibu kurang 1. Kelas ibu/kelas buteki 1. Kelas ibu/buteki
eksklusif optimal.
2. Kurangnya pengertian 2. Pemantauan kadarzi 2. Pembinaan kadarzi
buteki/kelg pentingnya ASI
2
3. Sebagian buteki sibuk 3. Penyuluhan gizi
bekerja.
5 Rendahnya jumlah 1. Tidak adanya alur 1. Pembuatan Alur Rujukan 1. Pembuatan alur rujukan
pemeriksaan pemeriksaan laboratorium
laboratorium
2. Rendahnya rujukan dari 2. Tingkatan kerjasama dengan 2. Kerjasama LP di tingkatkan
BP umum/KIA Lintas program
3
3. kerjasama LP kurang 3. Pembuatan SOP rujukan
berjalan laboratorium
7 Rendahnya cakupan 1. Ketidakdisiplinan dalam 1. Perencanaan yang baik 1. Melaksanakan kegiatan sesuai
Deteksi melaksanakan tupoksinya
Dini kasus jiwa 2. Petugas dibebankan 2. Penambahan tenaga perawat rencana yang sudah disusun
tugas lain
3. Monev yang teratur 2. Kedisiplinan dalam
melaksanakan
tupoksi
8 Rendahnya 1. Beban program yang 1. Pembuatan Rencana kerja yang 1. Pembuatan Rencan kerja yang
Pengawasan ckp banyak matang baik
TPM 2. Kurangnya kerjasama 2. Tingkatkan kerjasama dengan LS 2. Sosialisasi dengan LS
LS terkait
3. Banyaknya jumlah
sasaran yg harus di bina
9 Rendahnya cakp DPT 1. kekuatiran efek samping 1. Penyuluhan imunisasi 1. sosialisasi imunisasi kepada
Hb 1 imunisasi ditingkatkan masyarakat
2. Keterlambatan suplai 2. stok vaksin dicukupi lebih sering dilakukan
Vaksin
3. Petugas dibebankan 4. Pencatatan pelaporan diperbaiki 2. Pencatatan pelaporan
program lain ditingkatkan
4. Pencatatan pelaporan
kurang baik
10 Rendahnya Cakupan 1. kekuatiran efek samping 1. Penyuluhan imunisasi 1. sosialisasi imunisasi kepada
BIAS Campak imunisasi ditingkatkan masyarakat
2. Keterlambatan suplai 2. stok vaksin dicukupi lebih sering dilakukan
Vaksin
4
3. Petugas dibebankan 4. Pencatatan pelaporan diperbaiki 2. Pencatatan pelaporan
program lain ditingkatkan
5
4. Petugas dibebankan 4. Pencatatan pelaporan diperbaiki
program lain
5. Pencatatan pelaporan
kurang baik
6
7
BAB V
PENUTUP
COVER
PKP PUSKESMAS UJUNGJAYA
TAHUN 2017
1
2