Sunteți pe pagina 1din 16

MANAJEMEN LINGKUNGAN HOTEL DI BALI:

PENERAPAN KONSEP EKOLOGI DALAM KEGIATAN HOTEL

Fajriyatul Hajjah, F. Xavier Decelle,


I Nyoman Sunarta

ABSTRACT
Current environmental issues to the attention of the world community. Some are
concerned with improving the environment directly and pass it to the wider environment. There
also appear indifferent and let the damage occurred is getting worse. Not too except Bali, an
island famous for its natural beauty, religious traditions and also not spared from destruction
and pollution of the environment. It is also not free from the rapidly growing tourism activities.
Water and air pollution, land use, coastal erosion, coral reef damage, infrastructure damage
caused by various loads in excess capacity and waste disposal continue to rise in place, selokan,
rivers and even new - this new litter on the beach of Kuta, causing negative impact on the image
of Bali as a tourist destination.Based on the background of the problem that the writer take the
topic of environmental management hotels in Bali with text applications of ecological concepts
in the activities of the hotel. Hotels that serve the object of study consist of four hotels in the area
of Seminyak, Jimbaran and Ubud. Of these four hotels, sub-section under study is about the use
of land and forests, water, energy, building concept, the use of local products, waste
management, environmental and social.And based on the results of research and interviews with
practitioners of tourism in Bali that the concept of ecology has not been fully implemented, but
the hotel was trying to meet the applicable standards. What matters is how, the participation of
all stakeholders including civil society and government in supporting the implementation of
these concepts with clear rules and firm.

Key Word : Environment, Ecology, Hotel

1. PENDAHULUAN dengan produk – produknya yang baru,


meningkatnya pembangunan sarana
Perkembangan industri pariwisata akomodasi sampai pada perbaikan
saat ini terbilang sangat cepat. Hal ini infrastruktur.
dibuktikan dengan meningkatnya jumlah
wisatawan yang melakukan perjalanan, Secara umum pariwisata telah
ditambahnya jalur – jalur penerbangan menjadi industri sipil yang terpenting
dengan rute – rute baru, investasi besar – didunia. Menurut Dewan perjalanan dan
besaran dibidang pariwisata seperti pariwisata Dunia (World Travel and Tourism
pembukaan destinasi – destinasi wisata Council-WTTC). Saat ini pariwisata
merupakan industri terbesar didunia dengan
menghasilkan pendapatan dunia lebih dari
$3,5 trillun pada tahun 1993 atau 6% dari
Page 1 of 16
pendapatan kotor dunia. Pariwisata devisa andalan mendorong pula terjadinya
merupakan industri yang lebih besar dari akselerasi dalam pembangunan Pariwisata
industri kendaraan, baja, elektronik maupun Bali secara terus-menerus.
pertanian. Industri pariwisata
memperkerjakan 127 juta pekerja (satu Pengembangan pariwisata,
dalam 15 pekerja di dunia). Secara peningkatan ekonomi, kesempatan kerja,
keseluruhan industri pariwisata diharapkan perubahan gaya hidup semuanya muncul
meningkat dua kali pada tahun 2005 bersamaan. Semuanya erat hubungannya
(WTTC, 1992). dengan perubahan lingkungan fisik yang
akan terjadi. Semua itu akan berakibat
Sebagai industri terbesar, idealnya eksploitasi berlebihan terhadap keberadaan
berpihak pada kesejahteraan ekonomi rakyat sumber daya fisik lingkungan.
serta mampu memberikan manfaat bagi
pelestarian budaya dan lingkungan secara Sebagai sebuah pulau kecil, Bali
merata dan berkelanjutan, tetapi memang memiliki keterbatasan daya
kenyataannya manfaat ekonomi yang dukung, baik daya dukung fisik maupun
diperoleh dari sektor pariwisata masih kerap daya dukung lingkungan secara keseluruhan,
dibarengi oleh berbagai masalah sosial- karena itu pengembangan pariwisata Bali
budaya dan juga lingkungan. Apalagi harus dikaji secara seksama agar
sebelumnya pariwisata mengarah kepada keberlanjutannya dapat dilaksanakan. Untuk
pariwisata massal (mass tourism), yang lebih itu, perlu dibahas kemampuan fisik
banyak menimbulkan dampak negatif lingkungan Bali dalam mendukung
daripada dampak positif, seperti misalnya pembangunan pariwisata budaya Bali
perusakan lingkungan, pengalihan fungsi berkelanjutan melalui pendekatan sumber
lahan, eksploitasi sosial budaya dan daya dan pendekatan berbagai indikator
kriminalitas, yang bila dikalkulasikan biaya lingkungan dan melihat berbagai
yang ditimbulkan lebih besar dari pada yang kemungkinan untuk mengupayakan
dihasilkan dari pariwisata. Hal inilah yang pemanfaatan sumber daya lingkungan secara
terjadi pada Bali, destinasi pariwisata yang lestari agar mampu mendukung
paling ingin dikunjungi di Indonesia. pembangunan secara berkelanjutan.

Bali telah dikenal sebagai destinasi Salah satu upaya yang dilakukan
pariwisata sejak tahun 1914, ketika pertama dalam rangka mengurangi dampak yang
kalinya kapal Belanda KPM membawa ditimbulkan pariwisata massal. Salah
wisatawan ke Pulau Bali. Sejak itu satunya adalah mengembangkan pariwisata
kedatangan wisatawan terus meningkat alternatif yang merupakan bentuk
meskipun masih dalam jumlah yang terbatas pengembangan pariwisata berkelanjutan
(Sejarah Pariwisata Bali). Sejak dibukanya yang berupaya untuk memberikan situasi
Hotel Bali Beach tahun 1966 dan dibukanya saling pengertian, solidaritas dan keadilan
pelabuhan udara Internasional Ngurah Rai diantara wisatawan, pelaku pariwisata dan
pada tahun 1969 perkembangan pariwisata lingkungannya.
Bali terus meningkat, meskipun sering pula
Selain pengembangan produk wisata
mengalami fluktuasi sesuai dengan
kearah berkelanjutan dikembangkan pula
perkembangan yang terjadi di Dunia
sarana – sarana akomodasi yang peduli
Pariwisata Nasional dan Internasional.
lingkungan, baik itu yang sudah ada maupun
Keinginan Indonesia untuk menjadikan
yang baru akan dibangun. Hal ini dibuktikan
pariwisata sebagai salah satu penghasil
Page 2 of 16
dengan bermunculannya hotel – hotel Penelitian ini diharapkan dapat
dengan konsep ekologi dan hotel – hotel dijadikan referensi bagi penelitan
lama yang berkomitmen kearah sana, berikutnya. Selanjutnya dapat
ditambah lagi dengan adanya sertifikasi dikembangkan untuk penelitian yang lebih
ekologi yang diakui secara nasional maupun mendalam mengenai penerapan konsep -
internasional, serta permintaan wisatawan konsep yang perduli lingkungan, mengingat
yang mulai kritis menyikapi kerusakan sekarang ini banyak sekali problem –
lingkungan. problem lingkungan yang masih belum bisa
diatasi.
II. RUMUSAN MASALAH
IV.2. Manfaat praktis
Rumusan permasalahan dalam penelitian ini
adalah : Bagi masyarakat penelitian ini
diharapkan dapat membuka wawasan
a. Apa ukuran atau standar yang tentang sisi lain kegiatan hotel selain kesan
digunakan Hotel dalam menerapkan mewah yang selalu ditonjolkan. Masyrakat
konsep ekologi? juga dapat juga dapat berperan serta baik
langsung maupun tidak langsung sebagai
b. Bagaimana penerapan konsep
pengontrol kegiatan hotel, terutama yang
ekologi dalam kegiatan hotel?
berkaitan dengan lingkungan sekitar hotel.
III. TUJUAN PENELITIAN
Bagi hotel penelitian ini diharapkan
Tujuan penelitian ini dapat dapat dijadikan tolak ukur untuk penentuan
digolongkan menjadi tujuan umum dan kebijakan – kebijakan baru. Terutama dalam
khusus adalah : menerapkan konsep – konsep yang perduli
lingkungan.
III.1.Tujuan umum
Bagi pemerintah penelitian ini
Secara umum tujuan dari penelitian
diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi
ini adalah untuk mengetahui apakah hotel
dalam menentukan kebijakan yang berkaitan
yang ada di bali sudah menerapkan konsep
dengan kegiatan hotel dan pencemaran
ekologi atau konsep perduli akan lingkungan
lingkungan.
sekitar.
V. METODE PENELITIAN
III.2.Tujuan khusus
Adapun yang menjadi tujuan khusus adalah V.1. Rancangan penelitian
sebagai berikut :
Penelitian tentang manajemen
 Untuk mengetahui standar yang lingkungan hotel di Bali dengan sub judul
digunakan. penerapan konsep ekologi dalam kegiatan
hotel menggunakan pendekatan kualitatif
 Untuk mengetahui apakah hotel untuk mendapatkan penjelasan secara
sudah menerapkan konsep ekologi deskriptif, serta interpretatif dengan teknik
dalam kegiatan operasionalnya. pengumpulan data yang berupa observasi
(pengamatan langsung), wawancara dan
IV. MANFAAT PENELITIAN studi dokumentasi, dengan parameter yang
IV.1. Manfaat akademis dikaji yaitu, Hotel, Lingkungan, Masyarakat
dan Pemerintah.
Page 3 of 16
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang Alat Pengumpulan Data.
berusaha
mendeskripsikan/menggambarkan/melukisk Untuk mengumpulkan data dalam
an fenomena atau hubungan antar fenomena penelitian ini peneliti menggunakan
yang diteliti dengan sistematis, faktual dan beberapa alat bantu berupa pedoman
akurat (Kusmayadi, 2000:29). Menurut wawancara, ditunjang beberapa alat bantu
Nazir metode deskriptif adalah studi untuk lain seperti alat tulis untuk mencatat
menemukan fakta dengan interprestasi yang informasi baik secara manual maupun
tepat (Nazir, 1999:63). elektronik.

Dalam penelitian ini diambil 4 hotel Teknik/Metode Pengumpulan Data.


sebagai obyek penelitian, berdasarkan jenis
hotel yaitu Bali Intercontinental Hotel yang Adapun metode yang digunakan
merupakan hotel jaringan yang berbintang untuk mengumpulkan data diantaranya yaitu
lima, kemudian untuk hotel Independen observasi langsung, wawancara dan
adalah Shinta Bali Hotel dan Shanti dokumentasi.
Mandala Ubud hotel dan untuk hotel resort
adalah Dhayana Pura Resort. Lokasi hotel Teknik Analisis Data.
tersebut antara lain di daerah Jimbaran,
Seminyak dan Ubud. Teknik analisis data penelitian ini
bersifat kualitatif, deskriptif dan
V.2. Jenis dan sumber data interpretatif. Seluruh data diperoleh dari
berbagai sumber baik hasil dari observasi,
wawancara atau studi dokumentasi,
Jenis data yang dikumpulkan pada ditranskripsikan dalam bentuk tulisan dan
penelitian ini terdiri dari data kualitatif pendeskripsian ini bersifat interpretatif
yaitu data yang berbentuk kalimat atau (Moleong, 2010:114). Data perolehan hasil
uraian dan data kuantitatif yaitu data yang penelitian selanjutnya dianalisis secara
dinyatakan dalam bentuk angka (Nawawi, kualitatif dengan interpretatip yaitu dengan
2007:103). melalui beberapa proses seperti: verifikasi
data, reduksi data, penyajian data, dan
Penelitian ini menggunakan dua penarikan kesimpulan.
macam sumber data yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari hasil survei,
observasi, wawancara. Sumber data
sekunder yaitu data yang bersumber VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
bibliografis dan dokumentasi yaitu data
yang berasal dari bahan kepustakaan, baik
berupa ensiklopedi, buku, artikel karya VI.1. Standar yang digunakan hotel
ilmiah dan data yang diterbitkan oleh dalam menerapkan konsep ekologi
lembaga pemerintah diperoleh dari sumber
tidak langsung yang telah ada atau data Dari keempat hotel yang diteliti,
yang diperoleh dari dokumen dan arsip pertama Bali intercontinental Hotel, standar
resmi (Moleong, 2010:159). yang digunakan sebagai acuan adalah
Undang – undang lingkungan dan peraturan
Page 4 of 16
pemerintah. Hotel ini juga memiliki oleh kebakaran, pencurian hasil huran dan
departemen tersendiri yang mengurusi pembibrikan. Kebakaran hutan tahun 2002
masalah lingkungan. Kedua Dhayana Pura mencapai luas 544,19ha, penebangan liar
Hotel yang menggunakan peraturan atau pencurian hasil hutan 83,17m3/ph dan
pemerintah sebagai standar penerapan pembibrikan mencapai 5.245,77ha1.
konsep perduli lingkungan, hotel ini juga
memiliki departemen tersendiri untuk Sebagian besar hotel didirikan
mengurusinya. Ketiga Shanti Mandala dilokasi strategis dengan pemandangan yang
Ubud, hotel ini menggunakan undang – indah, tak jarang Hotel mengabaikan
undang lingkungan, peraturan pemerintah peraturan yang ada untuk mendapatkan
dan peraturan internal untuk menerapkan lokasi tersebut. Seperti misalnya di daerah
konsep perduli lingkungan ditambah dengan pinggir pantai dengan melanggar sempadan
konsep spiritual dari pemilik hotel tersebut, pantai, daerah tebing, pinggiran sungai,
hanya saja hotel ini tidak memiliki pegunungan dan alih fungsi lahan pertanian.
departemen khusus untuk mengatai masalah Secara ekonomis memang sangat
lingkungan. Terakhir Bali Shinta Hotel, menguntungkan, baik untuk pihak hotel
hotel ini menggunakan undang – undang maupun masyarakat disekitar hotel dengan
lingkungan, peraturan pemerintah serta terfasilitasinya daerah sekitar sampai pada
peraturan internal hotel sebagai acuan dan perekrutan masyarakat. Namun dari segi
juga hotel ini memiliki departemen khusus lingkungan, tentunnya nilai ekonomis yang
yang menanangani masalah lingkungan. didapat tidak sebanding dengan biaya
perbaikan lingkungan yang rusak.
VI.2. Penerapan konsep ekologi yang
dilakukan oleh hotel Saat ini, upaya yang dilakukan pihak
hotel adalah dengan mensinergikan antara
 Pemanfaatan Lahan dan Hutan pendirian bagunan hotel dengan tetap
oleh Hotel menjaga lahan persawahan dan hutan atau
pun dengan menyisakan tanah hotel untuk
Laju krusakan hutan di Indonesia taman atau lahan terbuka hijau. Selain itu,
terus meningkat setiap tahunnya bahkan adalah dengan melakukan kegiatan
terbesar di dunia. Berdasarkan citra satelit penanaman kembali pohon – pohon untuk
Landsat tahun 2000, lua kerusakan hutan di penghijauan, baik itu pohon bakau untuk
Indonesia mencapai 54,65 juta ha terdiri dari menjaga dari abrasi pantai, pohon – pohon
9,75 jutaha hutan lindung, 3,9 ha hutan kayu tahunan bahkan pohon – pohon yang
konservasi dan 41 juta ha hutan produksi. menghasilakan buah dengan melibatkan
masyarakat sekitar.
Dari data Dinas Kehutanan Provinsi
Bali tahun 2002 menunjukkan bahwa di Dari penelitian yang dilakukan,
provinsi ini, dari 127.271,5 ha kawasan untuk Bali Intercontinantal Hotel, didirikan
hutan yang ada, kondisi tegakan/vegetasi dilahan seluar 14 hektar, di daerah Jimbaran.
hutannya diklasifikasikan menjadi hutan Bali Shinta Hotel didirikan dilahan seluas
bervegetsi lebat atau hutan alam yang masih 1,5 are juga berada di daerah Jimbaran.
bagus seluas 56,06%, hutan bervegatasi Untuk Dhayana Pura Resort berdiri di
belukar atau semak sebesar 25,55% dan
sisanya berupa hutan kritis atau sangat 1
Dinas Kehutanan Provinsi Bali, 2002, Hutan dan
rawan sampai kosong 18,39%. Kerusakan Kehutanan Provinsi Bali. Denpasar dalam
hutan di Provinsi ini terutama disebabkan permasalahan dan kerusakan lingkungan hidup
oleh I Wayan Sandi Adnyana dan I Wayan Suarna.
Page 5 of 16
pinggiran pantai Kuta dengan kebun yang tanah yang berasal dari dalam tanah
luas dan ditanami buah – buahan. Terakhir diperoleh dengan cara dibor dengan
Shanti mandala Hotel, dibangun dengan luas kedalaman tertentu, kemudian air gunung
sekitar 3,5 hektar dengan taman yang yang berasal dari mata air gunung, lalu air
berbukit, terletak di pinggiran dari Ubud hujan yang berasal daru curah hujan yang
dengan posisi menghadap danau Tanaraga ditampung, dan terakhir air yang berasal dari
Giri, sawah, dan tanaman tropis yang hijau. perusahaan air minum. Adapun air
Untuk membangun sebuah penginapan atau permukaan juga lazim dipergunakan, hanya
hotel tentunya diperlukan lahan yang luas, saja tergantung daerahnya karena hal
dan tidak sedikit hotel yang menggunakan tersebut menyangkut kualitas air yang akan
lahan produktif dan mengabaikan peraturan di konsumsi.
yang dibuat pemerintah untuk mendapatkan
lokasi yang strategis. Untuk itu, perlu Permasalahannya sekarang adalah,
tindakan yang tegas oleh pemerintah, berkurangnya sumber air bersih dan
terutama untuk daerah – daerah yang menurunnya kualitas air karena pertambahan
memang diperuntukan untuk resapan air, jumlah penduduk, berkurangnya daerah
lahan pertanian, hutan lindung termasuk resapan air dan banyaknya penebangan
daerah pinggiran pantai dan tebing. hutan didaerah hulu.

Sama juga halnya dengan di Prancis, Menurut peraturan Menteri


selain hotel yang didirikan dipusat kota, Kesehatan Republik Indonesia nomor
banyak juga hotel – hotel yang dibangun di 416/Menkes/Per/IX/1990, air bersih adalah
daerah pegunungan dan lereng – lereng air yag digunakan untuk keperluan sehari –
bukit. Misalnya hotel – hotel yang dibangun hari yang kualitasnya memenuhi syarat
di pegunungan yang menyediakan fasilitas kesehatan dan dapat diminum setelah
ski atau olah raga salju. Permasalahnnya dimasak.
juga kompleks, dari limbah buangan sampai
Sedangkan air minum adalah air
pada kerusakan hutan dan konflik dengan
yang kualitasnya memenuhi syarat
penduduk asli.
kesehatan dan dapat langsung diminum. Hal
 Teknik yang digunakan hotel inilah yang secara prinsip membedakan
untuk menghemat air kualitas yang harus dimiliki antara air bersih
dan air minum. Kualitas air minum setingkat
Banyak cara yang bisa digunakan lebih daripada kualitas air bersih ditinjau
untuk menghemat air, baik itu dengan cara dari beberapa komponen pendukungnya.
modern atau tradisional, Metode tradisional
adalah dengan memanfaatkan air sesuai Kebutuhan air untuk sebuah hotel
dengan kebutuhan dan tidak adalah vital. Sumber air didapat dari PDAM
menggunakannya secara berlebihan. dan air permukaan, namu penggunaan air
Sedangkan cara modern yang bisa permukaan sangat jarang sekali digunakan.
digunakan adalah teknologi yang berasal Pada umumnya air permukaan kekeruhan
dari pabrik maupun teknologi tepat guna airnya cukup tinggi, biasanya lenih
yang mudah dan bisa diaplikasikan secara dimanfaatkan oleh masyarakat setelah
langsung. melalui proses tertentu. Selai air PDAM,
untuk hotel – hotel diperkotaan banyak
Ada berbagai sumber air yang dapat menggunakan sumber air tanah. Air tanah
dipergunakan di Indonesia, antara lain, air dapat berasal dari mata air kaki gunung atau

Page 6 of 16
disepanjang aliran sungai, atau berasal dari Dhyana Pura Hotel terletak di
air tanah dangkal sepanjang dengan Seminyak, Kuta. Hotel ini menggunakan
kedalaman 15-30 meter, yaitu berupa air sumber air tanah dan perusahaan air.
sumur gali, sumur bor tangan, serta yang Konsumsi total lebih 1000gal / hari.
berasal dari tanah dalam yaitu sumur bor Topografi Seminyak memiliki ketinggian 1
yang dalamnya lebih dari 30 meter atau m dari permukaan laut, dengan curah hujan
bahkan terkadang mencapai lebih dari 100 sekitar 2085mm per tahun.
meter.
Hotel Shanti Mandala, menggunakan
Sumber air hujan sejauh ini belum sumber mata air dari gunung, dengan
digunakan secara optimal, karena sumber ini konsumsi air total kurang dari 1.000 galon
merupakan sumber alternatif, mengingat per hari. Hotel ini terletak di daerah Ubud,
bahwa Indonesia adalah negara yang kaya di mana topografi perbukitan dengan jalanan
curah hujan tropis. Setiap tahun di berdinding tebing, dan memiliki banyak
Indonesia, curah hujan bisa mencapai 2.000 sumber air dari mata air pegunungan yang
- 4.000 mm, ini berarti bahwa sumber ini mengalir melalui Batur ke Ubud dan melalui
tidak terbatas dan mungkin memenuhi syarat aliran sungai. Curah hujan diperkirakan 963-
untuk waktu yang lama. 1547mm per tahun.
Beberapa daerah di Indonesia juga Dan terakhir adalah Shita Bali hotel.
menggunakan sumber air hujan untuk Hotel ini memiliki karakteristik yang sama
kebutuhan rumah tangga, seperti untuk seperti yang ada di Bali Intercontinantal
minum, memasak dan mandi. Namun dari karena mereka berada di wilayah yang sama.
segi kesehatan perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut agar dapat dipergunakan karena Teknik untuk menghemat air
air hujan jika digunakan untuk mandi bisa
Ada beberapa macam teknik untuk
menyebakan rematik sedangkan untuk
menghemat air. Berdasarkan hasil penelitian
dikonsumsi bisa menyebabkan mudahnya
pada empat hotel di Bali, keempat hotel
terjadi kerusakan pada gigi.
telah berusaha menerapkan teknik untuk
Berdasarkan penelitian dari empat menghemat air.
hotel yang dijadikan obyek penelitian, hotel
Pertama adalah Bali Intercontinantal
– hotel tersebut menggunakan air yang
Hotel hotel. Hotel yang terletak didaerah
berasal dari PDAM, air bawah tanah, air
Jimbaran ini membutuhkan air bersih yang
gunung dan air permukaan.
tidak sedikit setiap harinya untuk memenuhi
Hotel Intercontinental Bali, sebagai kebutuhan operasional hotel, berdasarkan
hotel bintang 5, menggunakan sumber air hasil wawancara, hotel ini belum
bawah tanah dengan jumlah konsumsi air sepenuhnya mampu melakukan
1000gal / hari. Terletak di Uluwatu, penghematan air dikarenakan untuk
Jimbaran dengan topografi bergulir (kapur memenuhi kebutuhan dan kepuasan
bukit) dengan ketinggian 213m di atas pelanggan.
permukaan laut, membuat air di wilayah ini
Berbeda dengan Santi Mandala Hotel
tidak mudah didapatkan, kapasitas air adalah
terletak di daerah Ubud, hotel ini melakukan
sekitar 5-10 liter / detik. Kondisi curah hujan
penghematan air dengan cara menggunakan
1240mm / tahun.
air sungai untuk menyiram tanaman dan
mengisi kolam taman. Sama halnya dengan
Page 7 of 16
Dhyana Pura Hotel terletak di daerah Perlu kerja sama semua pihak untuk
Seminyak, juga melakukan penghematan menjaga daerah hijau, terutama daerah
dengan cara meminimalkan penggunaan, resapan air, penghijauan hulu sungai serta
baik kamar tamu, dapur dan laundry. Untuk penghijauan pinggiran sungai agar sumber
Bali Sinta Hotel juga tidak melakukan air tetap terjaga. Peran serta pelaku industri
penghematan air karena ingin memenuhi pariwisata terutama usaha perhotelan dan
permintaan pelanggan. penginapan yang merupakan konsumen
terbesar penggunaan air bersih sangat
Terlepas dari berbagai upaya untuk diharapkan sebagai kompensasi atas
menghemat air dalam industri, terutama kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.
hotel, ada cara lain yang dapat diterapkan,
adalah sebagai berikut: Di Paris (Prancis), ketersediaan air
sangat berlimpah, akan tetapi untuk
• Hotel dapat memanfaatkan air hujan mengkonsumsi air bersih tentunya kita juga
dengan cara ditampung, kemudian dapat harus mengeluarkan biaya seperti halnya di
dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, Indonesia. Dalam setahun per satu orang
flusing toilet, keperluan dapur dan laundry. warga Prancis harus mengeluaran biaya kira
– kira 177euro untuk konsumsi airnya. Di
• Hotel dapat menerapkan sistem untuk
Prancis sebagian besar air yang
menyimpan air dalam hal penggunaan.
didistribusikan layak untuk dikonsumsi
Misalnya, meminimalkan penggunaan dapur
secara langsung termasuk sumber air
dan mencuci dengan menetapkan label
ditempat umum. Air mineral kemasan juga
"tidak untuk mencuci handuk dan seprai"
banyak beredar dipasaran dan harganya
sebagai tanda untuk tidak mencuci setiap
berkisar 1-3euro per liter.
kali sehabis pakai.
Dalam upaya menghemat air di
• Hotel dapat menggunakan teknologi
tempat – tempat umum biasanya
otomatis untuk shower, keran air dan
menggunakan pengontrol otomatis yang
flushing toilet.
difungsikan sesuai kebutuhan sedangkan
• Mengatur pola tanam dan pola penyiraman untuk toilet hanya untuk wastafel sedangkan
di taman, disesuaikan dengan ketersediaan untuk bersih – bersih menggunakan tissue.
air.
 Teknik menghemat energi
Memang tidak mudah meyakinkan
pelanggan yang membayar untuk Merupakan suatu kenyataan bahwa
mendapatkan kepuasan tanpa harus kebutuhan akan energi, khususnya energi
dihambat dengan penghematan ini dan itu, listrik di Indonesia, makin berkembang
akan tetapi perlunya sosialisasi dan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari
memberikan pengertian untuk membiasakan kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari
diri melakukan penghematan juga harus seiring dengan pesatnya peningkatan
dilakukan. Persoalan krisis air bukanlah hal pembangunan di bidang teknologi, industri
baru, Indonesia selalu kekurangan air saat dan informasi. Namun pelaksanaan
musim kemarau dan berlebih air saat musim penyediaan energi listrik yang dilakukan
penghujan. Sekaranglah saatnya kita oleh PT.PLN (Persero), selaku lembaga
memikirkan bagaimana memanfaatkan air resmi yang ditunjuk oleh pemerintah untuk
yang berlimpah untuk mengantisipasi mengelola masalah kelistrikan di Indonesia,
kekurangan air dimusim kemarau. sampai saat ini masih belum dapat
Page 8 of 16
memenuhi kebutuhan masyarakat akan berkembang, yang telah menguasai rekayasa
energi listrik secara keseluruhan. Kondisi dan teknologinya, serta mempunyai
geografis negara Indonesia yang terdiri atas dukungan finansial yang kuat.2.
ribuan pulau dan kepulauan, tersebar dan
tidak meratanya pusat-pusat beban listrik, Berdasarkan penelitian, keempat
rendahnya tingkat permintaan listrik di hotel juga berupaya melakukan
beberapa wilayah, tingginya biaya marginal penghematan energi, seperti Bali
pembangunan sistem suplai energi listrik Intercontinantal Hotel Hotel, melakukan
(Ramani,K.V,1992), serta terbatasnya penghematan dengan cara pengaturan
kemampuan finansial, merupakan faktor- jaringan dan pengatran hidup-mati
faktor penghambat penyediaan energi listrik lampu/penerangan. Sementara Shanti
dalam skala nasional. Mandala Hotel, menghemat listrik dengan
memasang timer pada lampu-lampu di
Selain itu, makin berkurangnya taman dan kolam renang. Sedangkan kedua
ketersediaan sumber daya energi fosil, hotel lainnya menghemat dengan cara
khususnya minyak bumi, yang sampai saat menonaktifkan yang tidak perlu atau tidak
ini masih merupakan tulang punggung dan digunakan.
komponen utama penghasil energi listrik di
Indonesia, serta makin meningkatnya Dalam melakukan penghematan
kesadaran akan usaha untuk melestarikan energi, terutama untuk energi listrik yang
lingkungan, menyebabkan kita harus berkenaan dengan penerangan adalah
berpikir untuk mencari altematif penyediaan dengan efisiensi dalam sumber penerangan
energi listrik yang memiliki karakter; dan control jam pengoperasiannya.
Sedangkan untuk AC adalah dengan
a. dapat mengurangi ketergantungan memfungsikn jika diperlukan dan
terhadap pemakaian energi fosil, pengaturan AC Central jika tingkat hunian
khususnya minyak bumi rendah dan terakhir adalah penggunaan
b. dapat menyediakan energi listrik computer, dengan menggunakan komputer
dalam skala lokal regional mampu jika diperlukan, dan mematikan jika tidak
memanfaatkan potensi sumber digunakan.
daya energi setempat,
c. serta cinta lingkungan, dalam Di Prancis, khususnya di Paris pasti
artian proses produksi dan membutuhkan energi listrik yang tidak
pembuangan hasil produksinya sedikit. Selain sebagai ibukota Negara, Paris
tidak merusak lingkungan hidup juga merupakan daerah tujuan wisata yang
disekitarnya. paling ingin dikunjungi wisatawan dari
Sistem penyediaan energi listrik seluruh dunia. Gemerlap Paris tentunya
yang dapat memenuhi kriteria di atas adalah terwujud atas dukungan sumber daya yang
sistem konversi energi yang memanfaatkan ada. Energi listrik salah satunya, sebagai
sumber daya energi terbarukan, seperti: sarana pendukung kegiatan pariwisata,
matahari, angin, air, biomas dan lain transportasi, kebutuhan konsumsi
sebagainya (Djojonegoro,1992). Tak bisa masyarakat dan lain – lain. Namun selain
dipungkiri bahwa kecenderungan untuk energi yang tidak dapat diperbaharui, tidak
mengembangkan dan memanfaatkan potensi
sumber-sumber daya energi terbarukan 2
Pengembangan Energi Terbarukan Sebagai
dewasa ini telah meningkat dengan pesat, Energi Aditif di Indonesia
(http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?
khususnya di negara-negara sudah artikel&1101089425&9).
Page 9 of 16
sedikit juga yang memanfaatkan energi ini juga menggunakan material bangunan
terbarukan yang menggunakan teknologi yang disesuaikan dengan daerah setempat
yang ramah lingkungan. serta memanfaatkan energi alam dalam
konsep bangunannya.
 Material bangunan yang
digunakan Hotel Untuk Shanti Mandala Hotel, konsep
bangunannya menggunakan arsitektur
Banyak orang berpendapat bahwa tradisional Bali dengan mempertahankan
bangunan yang ekologis adalah bangunan kondisi alam sekitar. Material bangunan juga
yang materialnya berbahan dasar kayu atau disesuaikan seperti penggunaan rumput
batu alam. Padahal kalo kita perhatikan alang – alang sebagai atap untuk
lebih jauh, penggunaan kayu dan batuan menggurangi panas, hanya saja hotel ini
yang berlebihan dapat merusak ekosistem belum memanfaatkan energi alam.
hutan dan alam. Penilaian konsep ekologi
haruslah dinilai secara keseluruhan, baik itu Terakhir Bali Shinta Hotel, Hotel ini
dalam hal pemilihan bahan sampai pengaruh tidak menggunakan konsep tradisional Bali,
yang ditimbulkan. material bangunannya dipilih batu kapur
untuk mengurangi panas, dan energi alam
Di Bali kebanyakan material yang digunakan adalah energi matahari
bangunan berasal dari batu karang, batu sebagai energi listrik.
alam dan kayu. Untuk penggunaan batu
karang dan batu alam haruslah Dari hasil penelitian diatas terlihat
memperhatikan keseimbangan lingkungan bahwa sebagian besar hotel masih
asal batu tersebut, ini untuk menjaga agar mempertahankan konsep bangunan yang
tidak terjadi kerusakan yang berlebihan. menekankan pada konsep tradisional Bali.
Sedangkan untuk pengunaan kayu juga Pemilihan material bangunan juga dipilih
harus memperhatikan ketersediaan yang ada yang sesuai dengan daerah setempat hanya
serta memperhitungkan pemakaian dan saja untuk pemanfaatan energi alam belum
penanaman kembali. Sangat disarankan sepenuhnya dilakukan dikarenakan
untuk menggunakan hutan yang ditanam keterbatasan pengetahuan dan biaya yang
atau hutan industri untuk menjaga lebih besar. Padahal saat ini banyak sekali
kelestarian hutan. teknologi – teknologi terapan yang bisa
digunakan dan siap pakai. Diharapkan
Berdasarkan penelitian, Bali dengan makin besarnya kesadaran akan
Intercontinantal Hotel hotel menggunakan keberlanjutan lingkungan, maka pebisnis
arsitektur daerah setempat (terutama mau mengalokasikan keuntungannya untuk
arsitektur tradisional Bali), material yang menciptakan bangunan dengan konsep yang
digunakan sebagian kecil berasal dari daerah benar – benar ramah lingkungan.
setempat dan disesuaikan dengan kondisi
cuaca yang paling dominan didaerah Kota Paris, Prancis adalah kota yang
tersebut seperti penggunaan kayu, kramik, sampai saat ini tetap mempertahankan
sirap dan genteng. bangunan kuno peninggalan zaman
kerajaan. Tata kota diatur agar jangan
Untuk Dhayana Pura Resort, sampai ada bangunan yang dirusak tetapi
Sebagian besar menggunakan arsitektur harus dirawat dan dilestarikan. Bahkan
tradisional Bali, begitu juga dengan material warna bangunan pun diseragamkan, (warna
bangunan yang digunakan. Selain itu resort cream) pembangunan dengan gaya modern

Page 10 of 16
boleh dilakukan tetapi diluar pusat kota. produk impor untuk memenuhi permintaan
Hotel – hotel yang ada juga menggunakan pelanggan. Penyerapan hasil pertanian ke
bangunan kuno yang memiliki nilai historis Hotel masih terbatas, selain hasil pertanian
yang tinggi, tentunya dengan tarif yang lokal belum memenuhi standar Hotel,
mahal. kebiasaan hotel membayar 6 bulan sesudah
produk diantarkan dirasa menyulitkan
 Penggunaan produk lokal oleh petani. Untuk itu perlu adanya koordinasi
Hotel agar permasalahan ini bisa diatasi.
Untuk kecintaan terhadap produk
Sekarang ini pemerintah memang
dalam negeri Prancis termasuk Negara yang
sedang menggalakkan program dengan
masyarakatnya cinta terhadap negeri dan
selogan “Cintailah Produk Indonesia”. Hal
segala sesuatu yang ada didalamnya, bahkan
ini didasari kekhawatiran akan konsumsi
Prancis tidak mengakui Bahasa Inggris
yang berlebihan terhadap produk impor
sebagai bahasa internasional karena
sedangkan produk lokal yang tidak mampu
kecintaan mereka terhadap bahasa Prancis.
bersaing hilang dari pasar. Pola pikir
Perlindungan terhadap penduduk asli sangat
masyarakat yang lebih mengutamakan
tinggi, selain itu juga terdapat pembedaan
produk impor membuat pengusaha lokal
dalam pembayaran upah pekerja penduduk
berfikir keras agar produknya laku di pasar
asli dengan pendatang. Begitu pula dalam
lokal dan mampu bersaing dengan produk
hal pelayanan, pelanggan yang
impor. Berbagai alas an dikemukankan oleh
menggunakan Bahasa Prancis lebih
konsumen terkait hal ini, misalnya mengenai
dipermudah dan disapa dengan ramah.
perbandingan kualitas barang, trend merek,
Untuk konsumsi dalam negeri, Prancis
gengsi dan standar yang mampu dipenuhi.
berusaha untuk menyediakan kebutuhan
Sebenarnya Indonesia mampu untuk
masyarakat walaupun ada beberapa produk
memproduksi produk dengan kualitas ekspor
yang berasal dari luar, seperti asia, afrika
namun harga yang ditawarkan belum
dan amerika.
sepenuhnya terjangkau oleh masyarakat
lokal, akhirnya banyak sekali dipasaran  Teknik pengolahan limbah /
produk – produk yang meniru produk asli sampah di Hotel
dengan harga terjangkau dan kualitas yang
rendah. Limbah/sampah di Indonesia
Begitu pula halnya dengan industri
pariwisata, khususnya hotel dan restoran. Sampah merupakan masalah yang
Pengusaha sering dihimbau oleh pemerintah umum terjadi di kota-kota besar seperti
untuk menggunakan produk lokal, baik itu Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung,
untuk desain bangunan, interiornya, bahkan Yogyakarta dan Semarang. Sampah
bahan baku makanannya. Tetapi tentu saja diidentifikasi sebagai salah satu faktor
tidak mudah untuk memenuhi itu, petani dan penyebab timbulnya eksternalitas negatif
pengusaha lokal banyak yang belum mampu terhadap kegiatan perkotaan. Pengelolaan
memenuhi standar yang diminta hotel sampah di Indonesia masih menggunakan
apalagi hotel tersebut bertaraf internasional. paradigma lama: kumpul-angkut-buang.
Berdasarkan penelitian di keempat Source reduction (reduksi mulai dari
hotel, penggunaan produk lokal lebih kepada sumbernya) atau pemilahan sampah tidak
penggunaan bahan bangunan, konsep serta pernah berjalan dengan baik. Meskipun telah
interior dan bahan baku makanan, namun
tidak sedikit juga yang menggunakan
Page 11 of 16
ada upaya pengomposan dan daur ulang, meminimisasi limbahnya. Dengan semakin
tapi masih terbatas dan tidak sustainable3 bertambahnya jumlah dan beragamnya
limbah yang dihasilkan mendorong industri
Di Bali, 13 titik Pantai sudah untuk menerapkan program pencegahan
tercemar sampah dari hotel-hotel yang pencemaran.
berada tak jauh dari lingkungan pantai.
Perhari Bali menghasilkan 15 ribu kubik Pengurangan limbah pada
sampah yang tak tertampung di tempat sumbernya
pembuangan akhir (TPA).
Dimanapun dan kapanpun, jika
Berdasar data di BPH Bali, produksi mungkin pencemaran harus dicegah atau
sampah yang tidak terkontrol mencapai dikurangi pada titik sumbernya dan harus
15.000 meter kubik. Sampah-sampah diusahakan agar limbah tidak dihasilkan
tersebut, berasal dari hulu sungai hingga ke
hilir yang bermuara di laut. Daur ulang (Recycle)

Saat ini, di Bali terdapat 2.766 Jika pengurangan limbah pada


tempat sampah dan 62 mobil truk sampah, sumbernya tidak mungkin dilakukan, proses
namun jumlah itu tidak memadai karena daur ulang harus dilakukan dengan
kapasitas daya tampung sampah di TPA mempertimbangkan aspek lingkungan
Suwung, Denpasar, hanya mempu Pengolahan (Treat)
menampun maksimal 5.500 kubik sampak
perhari. Pengelolaan limbah berbahaya tidak
mungkin dilakukan dengan proses
Akibatnya, sebagian besar sampah pengurangan limbah pada sumbernya
lainnya terbuang atau berceceran hingga ataupun di daur ulang sehingga satu-satunya
mencemari pantai-pantai seperti di Bali pilihan adalah dengan proses pengolahan.
Selatan. Pemerintah kabupaten/kota
kewalahan mengatasi masalah sampah Pembuangan (Disposal)
karena keterbatasan anggaran maupun
jumlah petugas kebersihan4. Pembuangan limbah padat ke tempat
pembuangan akhir (sanitary landfill) atau
Teknik untuk mengurangi limbah dengan proses pembakaran harus menjadi
pilihan akhir.
Identifikasi dan karakterisasi limbah
merupakan sebuah konsep baru yang Untuk pengelolaan sampah di empat
dikembangkan dilingkungan industri. Pada hotel adalah sebagai berikut: Pertama
awalnya industri lebih memusatkan adalah Bali Intercontinantal Hotel hotel,
perhatian pada pemilihan proses pengolahan untuk limbah padat dibuang di tempat
limbah yang dihasilkan dibandingkan pembuangan akhir sampah. Sementara
berusaha mengidentifikasi dan kemudian limbah cair dilakukan treatment terlebih
dahulu sebelum dibuang. Kedua, Hotel
3
Pengelolaan sampah di Indonesia Shanti Mandala, untuk limbah padat
(http://www.iec.co.id/berita/pengelolaan- dibuang ke tempat pembuangan sampah
sampah-di-indonesia)
4 Suwung. Sementara limbah cair di tampung
13 pantai di Bali tercemar sampah hotel
(http://travel.okezone.com/read/2011/05/05/40
diseptik tank. Kemudian, Dhyana Pura
7/453542/13-pantai-di-bali-tercemar-sampah- Hotel, tidak kehilangan limbah mereka. Dan
hotel) terakhir Bali Shinta Hotel, untuk limbah
Page 12 of 16
padat, mereka menggunakan metode  Kegiatan yang dilakukan Hotel
pemisahan antara sampah organik dan dalam bidang sosial
anorganik dan untuk limbah cair disaring kemasyarakatan
terlebih dahulu sebelum dibuang.
Selayaknyalah jika sebuah usaha
Memang tidak mudah menangani didirikan disebuah daerah atau kawasan
sampah apalagi sampah yang mengandung memperhatikan lingkungan sekitarnya. Baik
zat yang beracun, diperlukan penanganan itu perekrutan masyarakat setempat menjadi
khusus sebelum dibuang. Hal ini karyawan, sampai pada kompensasi dari
dikarenakan apapun yang dibuang ke-bumi kerugian yang ditimbulkan dari usaha yang
akan kembali ke-bumi, yang harus dilakukan dijalankan. Memang tidak sepenuhnya usaha
adalah bagaimana cara mengolah sampah yang didirikan disuatu daerah menimbulkan
menjadi bermanfaat dan berguna bahkan dampak negatif, banyak juga yang
memiliki nilai ekonomis. berdampak positif bagi masyarakat sekitar,
seperti misalnya dibangunnya sarana dan
Untuk penanganan sampah di prasarana yang mempermudah akses keluar
Prancis yang konvensional adalah masuk daerah tersebut kemudian
meletakkan kantong – kantong sampah dibangunnya fasilitas umum dan perrekrutan
disemua tempat, terutama ditempat – tempat menjadi karyawan.
yang ramai pengunjung. Dan diberapa Untuk ke empat hotel yang di
tempat disediakan pula tempat sampah jadikan obyek penelitian, kegiatan sosial
khusus untuk memisahkan sampah organic kemasyarakatan lebih kepada kepedulian
dan non organic. Untuk pengangkutan sosial seperti pemberian santunan, beasiswa,
sampah dilakukan oleh petugas sampah kunjungan ke panti asuhan sampai pada
dengan mangangkut sampah kedalm truk kegiatan kebersihan lingkungan.
sampah yang sekaligus melakukan Di Prancis, kegiatan sosial
pemadatan. Sedangkan untuk pembersihan kemasyarakatan lebih banyak dipelopori
sampah dan debu dijalan, petugas sampah oleh organisasi sosial, baik lokal, nasional
menyemprot jalanan dengan air dan mobil maupun internasional.
penyapu sampah. Selain itu untuk
pemangkasan pohon yang rutin dilakukan, VII. PENUTUP
ada mobil khusus untuk memangkas
sekaligus mengolah sampah menjadi VII.1. Simpulan
seprihan kecil yang kemudian digunakan
Diakhir tulisan ini, dapat
untuk kompos tanaman.
disimpulkan bahwa hotel – hotel yang ada
Untuk limbah buangan hotel, termasuk hotel yang diteliti belum
menurut informasi dari salah seorang sepenuhnya menerapkan konsep ekologi,
pekerja hotel di Paris, pengolahan limbah hanya saja ada beberapa hotel yang sudah
dilakukan diluar pusat kota Paris, hal ini menuju kekonsep tersebut dikarenakan
dikarenakan keterbatasan tempat jika di kesadaran akan pentingnya perduli
lakukan didekat hotel. Pihak hotel juga lingkungan dan juga karena tuntutan
sangat memperhatikan peraturan pemerintah pelanggan serta tuntutan dari pemerintah
dalam hal pengaturan buangan limbah. dan lingkungan. Memang tidak mudah untuk
Apalagi dengan disosialisasikannya konsep menerapkan konsep tersebut secara
– konsep ekologi untuk hotel dan dengan menyeluruh, dibutuhkan manajemen yang
adanya sertifikasi ekologi. konsisten menerapkannya serta biaya yang
Page 13 of 16
tidak sedikit. Peran serta pemerintah dan dan pemberi sanksi harus lebih tegas dalam
lingkungan juga tidak kalah pentingnya menindak setiap pelanggaran yang
dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan dilakukan. Para pelaku usaha pun
yang dilakukan hotel terutama yang diharapkan kerjasamanya dalam
berkaitan dengan pencemaran lingkungan. mewujudkan lingkungan yang sehat. Adanya
sertifikasi dan labelisasi diharapkan juga
Berdasarkan penelitian di keempat mampu mengubah pola lama ke arah
hotel dapat disimpulkan bahwa, masing – ekologis.
masing hotel berusaha menerapkan konsep
ekologi, namun terkendala keinginan untuk Seperti misalnya Tri Hita Karana
memenuhi kepuasan pelanggan. Ditambah Award yang merupakan perwujudan dari Tri
lagi kurangnya teknologi – teknologi yang Hita Karana yang memiliki konsep yang
ada di Indonesia yang khusus dirancang bersifat universal, dan mengandung arti tiga
untuk mengurangi pencemaran lingkungan. penyebab kebaikan, kesejahteraan, atau
Ketersediaan produk - produk yang kebahagiaan, yang bersumber dari tiga
dibutuhkan hotel juga belum sepenuhnya hubungan yang harmonis, antara manusia
ekologi, sehingga keinginan untuk dengan Tuhan Yang Maha Esa, antara
sepenuhnya ekologi belum bisa tercapai. sesame manusia dan antara manusia dengan
Akan tetapi, dengan adanya sertifikasi dan alam serta mahluk hidup lainnya (lihat
labelisasi setidaknya mampu menjadi tolak Wijaya Kusuma, 2000; Yudiata, 2000)5.
ukur hotel dalam mewujudkan hotel yang
perduli lingkungan. Penilaian yang Kemudian perayaan Nyepi yang
dilakukan secara terus menerus dan berdampak secara fisik terhadap lingkungan,
konsisten diharapkan bisa mewujudkan hotel perayaan Nyepi merupakan tahun baru bagi
yang benar – benar ekologi sehingga umat Hindu, Saat perayaan jalanan benar –
dampak pencemaran lingkungan bisa segera benar sepi dari lalu lintas kendaraan dan
teratasi. manusia termasuk penerbangan pesawat
udara juga tidak beroperasi, dan pada malam
VII.2. Saran hari tidak diperkenankan menyalakan
lampu, hal ini dipertahankan selama 24 jam.
Untuk mewujudkan konsep ekologi Dengan perayaan ini otomatis pada hari itu
disemua bidang memang tidaklah mudah, tidak ada pencemaran lingkungan dari
diperlukan kerja sama semua pihak, baik itu sarana transportasi, baik laut, darat dan
pemerintah, industri maupun masyarakat. udara, hal ini juga mampu mengurangi
Permasalahan pencemaran lingkungan pemakaian bahan bakar dari alat – alat
bukan lagi masalah intern dalam negeri transportasi tersebut, dan bahan bakar yang
tetapi sudah mendunia. Akibat – akibat yang merupakan bahan baku utama penyediaan
timbulkan juga mulai beragam dan tidak listrik.
terkontrol. Untuk itu perlu kesadaran dari
masing – masing individu untuk mengubah Intinya adalah sesegera mungkin
kebiasan buruk yang memicu bertambah melakukan action utnuk mengurangi
parahnya pencemaran lingkungan. permasalahan lingkungan mulai dari
Masyarakat sebagai pengontol, harus lebih sekarang.
proaktif dalam menyikapi permasalahan
lingkungan yang ditimbulkan baik oleh
5
masyarakat sendiri maupun industri. Selain Wijaya Kusuma, 2000; Yudiata, 2000 dalam
itu pemerintah sebagai pembuat kebijakan Filosofi THK dan Implementasinya dalam
Industri Pariwisata oleh A.A.Gde Raka Dalem
Page 14 of 16
DAFTAR PUSTAKA

Al-Adnani. Abu Fatiah. 2008.Global Warming. Granada mediatama.


BALI – LOMBOK – Flores – Sumba – Sumbawa. 2008. Page du Monde, Forest Stewards
hip Council. France.
BAYON. Denis et LEVRATTO. Nadine. 2009. Faire l’économie des déchets, Albiana.
Cribb, Robert, ed., The Indonesian killings of 1965-1966: studies from Java and Bali
(Clayton, Vic.: Monash University Centre of Southeast Asian Studies, Monash
Papers on Southeast Asia no 21, 1990), P. 241-248
Dalem,Raka, A.A.G dkk. 2007. Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Denpasar: Upt Penerbit Universitas Udayana.
Dharma Putra, Ketut Gede, 2010. Pencemaran Lingkungan Ancam Pariwisata Bali.
Denpasar : Manikgeni.
Erawan, 1994, intitulé: Tourisme et développement économique (Bali comme un cas); Geriya,
1996; 2000 dans son livre La transformation de la dynamique du tourisme à Bali et
à Bali Culture Entrer dans le XXIe siècle.
Grand Reportages, BALI, Le Jardin de Dieux, Edition No295, Aout 2006, Grenoble.
HQE Association, Le guide de la démarche HQE, novembre 2005, 2eme édition. Disponible
sur http://www.assohqe.org/.
Kusmayadi dan Endar Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang
Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Making Tourism More Sustainable, A Guide for Policy Makers, 2005, UNEP and WTO.
Maleong, Lexy J, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: RosdaKarya.
Nasir, Mohammad. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia
ODIT France, 2007. Eco-guide et éco-construction dans l’hôtellerie, Edition ODIT
France.
Picard, Michel, 2006. Bali: Pariwisata Budaya dan Budaya Pariwisata. Jakarta: KPG
(Kepustakaan Poluler Gramedia).

ROJEY, Alexandre, 2001. L’Avenir En Question, Paris : Armand Colin.


Rapport Brundtland, Chapitre 2 « Vers un développement soutenable », 1987. Disponible
sur http://europe-sustainable-development-actors database.net/naissance-et-
evolution-du-concept.
SAVY, Michel, 2010. Centre D’analyse Stratégique, La Documentation Française.
Signé en 1997, le Protocole de Kyoto n’est entré en vigueur qu’en 2005. http://europe-
sustainable-development-actors-database.net/naissance-et-evolution-du-concept
SIMON, Jean-Louis, 2007. Ingénierie delà restauration et de hôtellerie, Pi, Paris.
Wyasa Putra, Ida Bagus dkk, 2001. Hukum Bisnis Pariwisata. Denpasar: PT. Refika
Aditama.

Seminar :

International Seminar on Tourism Harmonization Development, Faculty of Tourism, Udayana,


Denpasar, 27 April 2010

Le Partenariat mondial pour le tourisme durable, Tourisme et Environnement programme, IREST,


Paris, 22 Februari 2011.
Hotel Energy Solution Workshop, E-Toolkit, UNEP and WTO, Paris, 17 Juni 2011.

S-ar putea să vă placă și