Sunteți pe pagina 1din 12

Analisis Kredit

PT Sentul City, Tbk.

PT. Sentul City Tbk. merupakan perusahaan perseroan di bidang properti.


Maksud dan tujuan Perseroan ini adalah berusaha dalam bidang pembangunan,
perdagangan dan jasa. Kegiatan usaha Perseroan ini meliputi usaha-usaha di
bidang pembangunan antara lain bergerak sebagai pengembang dan pemborong,
menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan yang berhubungan dengan usaha
real estate dan properti seperti penjualan dan pembelian bangunan-bangunan
rumah, gedung perkantoran, pertokoan dan sebagainya. Serta menjalankan usaha
di bidang jasa seperti jasa penyewaan dan pengelolaan properti, jasa penyewaan
dan pengelolaan kawasan industri, dll. Kegiatan usaha penunjang perusahaan
meliputi pemasangan instalasi-instalasi, perdagangan secara impor, ekspor, lokal
serta antar pulau, jasa kebersihan gedung yang meliputi usaha cleaning service,
dan usaha-usaha terkait lainnya. Berikut ini adalah penjelasan terkait analisis dari
ROI dan Profitabilitas dari PT Sentul City, Tbk.

28
A. Likuidity Ratio

1. Rasio Lancar

Rasio Lancar
8,000,000,000,000
7,000,000,000,000
6,000,000,000,000
5,000,000,000,000
4,000,000,000,000
3,000,000,000,000
2,000,000,000,000
1,000,000,000,000
-
2014 2015 2016 2017
aset lancar 6,978,438,957,1 4,191,414,243,1 4,019,040,145,4 4,596,876,388,0
Total Liabilitas Jangka Pendek 2,326,646,387,3 3,227,924,826,6 2,848,671,180,8 2,954,287,128,2
Total Rasio Lancar 3.0 1.3 1.4 1.6

Pada rasio lancar Pt. Sentul selama 4 tahun, tampak bahwa rasio lancar Pt.
Sentul tahun 2014 adalah 3,0 kali, tahun 2015 adalah 1,3 kali, tahun 2016 adalah
1,4 kali, tahun 2017 adalah 1,6 kali. Hal ini menunjukkan bahwa likuiditas Pt,
sentul aman, meski cenderung mengalami penurunan pada tahun 2015 dan
meningkat lagi pada tahhun 2016 dan 2017. sehingga jika melihat (hanya) dari
likuiditas , Pt. Sentul merupaka perusahaan yang aman untuk investasi. Sebab hal
itu dilihat dari rasio lancar yang diperoleh diatas 1. rasio lancar yang baik
umumnya adalah diatas 1 kali,karena hal tersebut menandakan bahwa perusahaan
memiliki aset lancar yang lebih besar daripada kewajiban lancar. Semakin besar
rasio lancar, maka likuiditas perusahaan dapat dikatakan semakin bagus.

29
2. Rasio Cepat

Rasio Cepat
8,000,000,000,000

7,000,000,000,000

6,000,000,000,000

5,000,000,000,000

4,000,000,000,000

3,000,000,000,000

2,000,000,000,000

1,000,000,000,000

-
2014 2015 2016 2017
Aset Lancar 6,978,438,957,1 4,191,414,243,1 4,019,040,145,4 4,596,876,388,0
Persediaan 5,378,816,734,4 2,091,135,695,2 2,195,886,134,7 2,137,378,069,3
kewajiban lancar 2,326,646,387,3 3,227,924,826,6 2,848,671,180,8 2,954,287,128,2
Total Rasio Cepat 0.69 0.65 0.64 0.83

Dari perhitungan rasio cepat Pt. Sentul, dapat dilihat bahwa rasio cepat Pt.
Sentul pada tahun 2014 adalah sebesar 0,69, tahun 2015 adalah 0,65, tahun 2016
adalah 0,64, dan tahun 2017 adalah 0,83.Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
likuidasi Pt. Sentul berada dalam kondisi tidak sehat. Sebab rasio cepat yang
diperoleh dibawah 1 kali dan perlu diwaspadai, karena hal ini menunjukkan
kemampuan likuidasi perusahaan jelek, dan dapat menganggu siklus opersional
perusahaan.

3. Rasio Kas

Rasio kas adalah rasio yang mebandingkan kas dengan kewajiban/utang


lancar. Tujuan rasio kas adalah untuk menilai seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam melunasi utang jangka pendeknya (jatuh tempo dibawah 1
tahun ) dengan menggunakan kas dan setara kas.

30
Rasio kas yang bagus adalah rasio kas yang nilainya diatas 1 berarti
perusahaan memiliki kas yang lebih besar dibandingkan utang lancarnya,
sehingga dapat dikatakan bahwa dengan kas dan setara kas yang dimiliki,
perusahaan dapat melunasi utang jangka pendeknya, sehingga perusahaan aman
dari risiko likuidasi.

Rasio Kas
3,500,000,000,000

3,000,000,000,000

2,500,000,000,000

2,000,000,000,000

1,500,000,000,000

1,000,000,000,000

500,000,000,000

-
2014 2015 2016 2017
Kas dan setara kas 295,967,468,749 568,154,714,921 306,772,765,213 587,660,922,874
Total Liabilitas Jangka Pendek 2,326,646,387,3 3,227,924,826,6 2,848,671,180,8 2,954,287,128,2
Total Rasio kas 0.13 0.18 0.11 0.20

Dapat dilihat pada tabel di atas, rasio kas pada perusahaan Pt. Sentul pada
tahun 2014 adalah sebesar 0,13, tahun 2015 adalah 0,18, tahun 2016 adalah 0,11
dan tahun 2017 adalah 0,20. hal ini memperlihatkan bahwa rasio kas Pt. Sentul
tidak aman sebab nilai nya berada dibawah 1. Dan perusahaan memiliki kas lebih
kecil dari utang lancar. Sehingga perusahaan tidak mampu melunasi utang jangka
pendeknya. Dan dapat dikatakan perusahaan dalam keadaan tidak aman.

4. Days to Sell Acc Receivable

Days to Sell Acc Receivable menunjukkan kemampuan perusahaan


dalam mengumpulkan jumlah piutang untuk setiap jangka waktu tertentu.
Semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk menagih piutang, maka
semakin baik manajemen perusahaan.

31
Days to Sell Acc Receivable
450

400

350

300

250

200

150

100

50

0
2014 2015 2016 2017
Total Hari dalam satu tahun 360 360 360 360
Perputaran Piutang 1.12 0.92 1.21 1.28
Total Days to Sell Acc Receivable 321 392 299 282

Jika dilihat dari tabel diatas untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2017
perusahaan membutuhkan rata-rata 300 hari untuk menagih piutang, baik
buruknya hal ini tergantung kepada kebijakan perusahaan dalam menetapkan
jangka waktu penagihan piutang.

5. Days To Sell Inventory / jumlah hari untuk penjualan persediaan

Berikut tabel perhitungan days to sell inventory Pt. Sentury City, Tbk

Pengelolaan persediaan sangatlah penting bagi perusahaan yang menjual


produk untuk menghasilkan laba. Menghitung jumlah hari persediaan adalah
indikator tingkat kinerja bisnis dilihat dari persediaannya. Jika telah memiliki
infomasi ini, Anda dapat membandingkannya dengan pesaing. Jumlah hari
persediaan yang kecil berarti perusahaan memiliki perputaran persediaan yang
tinggi dan return on assets yang lebih baik.

32
Days To Sell Inventory
6,000,000,000,000

5,000,000,000,000

4,000,000,000,000

3,000,000,000,000

2,000,000,000,000

1,000,000,000,000

-
2014 2015 2016 2017
Persediaan 5,378,816,734,4 2,091,135,695,2 2,195,886,134,7 2,137,378,069,3
Beban Pokok Pendapatan 388,279,606,960 329,841,873,198 466,827,606,461 661,806,404,261
Hari 360 360 360 360
Total Days to Sell Inventory 25.99 56.78 76.53 111.47

Dari tabel diatas dapat kita lihat jumlah hari untuk penjualan persediaan
perusahaan cukup stabil yakni meningkat dari tahun ke tahun, yaitu membutuhkan
rata-rata 60 hari untuk membeli, menjual dan mengganti persediaan. Jika dilihat
dari rasio aktivitas, maka perusahaan dapat dikatakan efisien dalam memutar
persediaannya. Kemampuan perusahaan untuk memutar persediaan bisa
berpotensi meningkatkan penjualan perusahaan.

6. Net Trade Cycle/ Siklus penjualan bersih

Kemampuan perusahaan untuk mengubah kas yang mereka miliki menjadi


barang/inventory untuk dijual atau diubah menjadi kas kembali. Perhitungan
meliputi berapa lama waktu yang diperlukan untuk menjual inventory perusahaan,
berapa lama waktu yang diperlukan untuk menagih hutang dan berapa lama waktu
yang dimiliki perusahaan untuk membayar hutangnya.

33
Net Trade Cycle
5,000,000,000,000.00

4,000,000,000,000.00

3,000,000,000,000.00

2,000,000,000,000.00

1,000,000,000,000.00

0.00

-1,000,000,000,000.00
2014 2015 2016 2017
Rata-Rata Hutang 3,685,554,106,265 4,090,707,569,801 4,397,717,433,235 4,616,871,945,805
Hpp / 360 1,078,554,463.78 916,227,425.55 1,296,743,351.28 1,838,351,122.95
Days Sell Acc Payable 3,417.12 4,464.73 3,391.36 2,511.42
Net Trade Cycle -3,070.49 -4,015.57 -3,016.31 -2,118.19

Dari tabel diatas dapat kita lihat perusahaan membutuhkan waktu rata- rata
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar 3.000 hari untuk
memutar uang mereka menjadi barang dan cenderung naik turun.

B. Capital Structure and Solvency

1. Debt Ratio

Rasio Hutang atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Debt Ratio adalah
Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar perusahaan mengandalkan
hutang untuk membiayai asetnya. Rasio Hutang ini dapat menunjukan proporsi
hutang perusahaan terhadap total aset yang dimilikinya. Para Investor dapat
menggunakan Rasio Hutang atau Debt Ratio ini untuk mengetahui berapa banyak
hutang yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan asetnya. Kreditur juga
dapat mengukur seberapa tinggi risiko yang diberikan kepada suatu perusahaan.

34
Debt Ratio
16,000,000,000,000

14,000,000,000,000

12,000,000,000,000

10,000,000,000,000

8,000,000,000,000

6,000,000,000,000

4,000,000,000,000

2,000,000,000,000

-
2014 2015 2016 2017
Total liabilitas 3,585,237,676, 4,596,177,463, 4,199,257,402, 5,034,486,488,
TOTAL ASET 9,796,065,262, 11,145,896,809 11,359,506,311 14,977,041,120
Total Debt Ratio 0.37 0.41 0.37 0.34

Dari data tabel diatas dapat kita lihat debt ratio Pt. Sentul pada tahun 2014
adalah sebesar 0,37, tahun 2015 adalah 0,41, tahun 2016 adalah 0,37 dan pada
tahun 2017 adalah sebesar 0,34. hal ini memperlihatkan bahwa rasio hutang dari
Pt. Sentul kurang dari 0,5 kali. Yang berarti sebagian besar aset perusahaan
dibiayai melalui ekuitas. Jika rasionya lebih besar dari 0,5 kali, sebagian besar
aset perusahan dibiayai melalui hutang. Nilai normal Rasio Hutang biasanya
adalah 0,6 hingga 0,7 kali. Tetapi setiap industri memiliki penilaian yang spesifik
dan berbeda antara satu jenis industri dengan industri yang lainnya.

Semakin tinggi rasionya, semakin besar pula risiko yang terkait dengan
operasional perusahaan. Sedangkan rasio utang yang rendah mengindikasikan
pembiayaan konservatif dengan kesempatan untuk meminjam di masa depan
tanpa risiko yang signifikan. Rendahnya Rasio Hutang juga memiliki arti hanya
sebagian kecil aset perusahaan yang dibiayai dari Hutang.

35
2. Long Term Debt to Total Asset

Ratio ini digunakan untuk mengukur bagian aktiva yang digunakan untuk
menjamin keseluruhan kewajiban atau hutang jangka panjang.

Long Term Debt to Total Asset


16,000,000,000,000

14,000,000,000,000

12,000,000,000,000

10,000,000,000,000

8,000,000,000,000

6,000,000,000,000

4,000,000,000,000

2,000,000,000,000

-
2014 2015 2016 2017
Liabilitas Jangka Panjang 1,258,591,288,6 1,368,252,636,9 1,350,586,222,0 2,080,199,360,4
Total Aset 9,796,065,262,2 11,145,896,809, 11,359,506,311, 14,977,041,120,
Total Long Term Debt to Total
0.13 0.12 0.12 0.14
Asset

Untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 kemampuan perusahaan untuk
menjamin hutang jangka panjangnya menggunakan asetnya adalah rata-rata
sebesar 0,12 rupiah, dimana dapat diartikan bahwasannya setiap 1 rupiah hutang
jangka panjang perusahaan mampu menjamin pelunasannya dengan 0,12 rupiah
asetnya.

3. Debt Equity Ratio

DER dengan angka dibawah 1.00, mengindakasikan bahwa perusahaan


memiliki hutang yang lebih kecil dari ekuitas yang dimilikinya. Tetapi
sebagai investor kita juga harus jeli dalam melihat DER ini, sebab jika total
hutangnya lebih besar dari pada ekuitas, maka kita harus lihat lebih lanjut
apakah hutang lancar atau hutang jangka panjang yang lebih besar :

36
 Jika jumlah hutang lancar lebih besar dari pada hutang jangka panjang, hal ini
masih bisa kita terima, karena besarnya hutang lancar sering disebabkan oleh
hutang operasi yang bersifat jangka pendek.
 Jika hutang jangka panjang yang lebih besar, maka dikuatirkan perusahaan
akan mengalami gangguan likuiditas dimasa yang akan datang. Selain itu laba
perusahaan juga semakin tertekan akibat harus membiayai bunga pinjaman
tersebut.
 Beberapa perusahaan yang memiliki DER lebih dari satu, hal ini sangat
menganggu pertumbuhan kinerja perusahaanya juga menganggu
pertumbuhan harga sahamnya. Karena itu sebagian besar para investor
menghindari perusahaan yang memiliki angka DER lebih dari 2.

Debt Equity Ratio


12,000,000,000,000

10,000,000,000,000

8,000,000,000,000

6,000,000,000,000

4,000,000,000,000

2,000,000,000,000

-
2014 2015 2016 2017
Total liabilitas 3,585,237,676,0 4,596,177,463,5 4,199,257,402,8 5,034,486,488,7
Total Ekuitas 6,210,827,586,2 6,549,719,346,0 7,160,248,908,1 9,942,554,632,1
Total Debt Equity Ratio 0.58 0.70 0.59 0.51

Dari hasil perhitungan dari DER Pt. Sentul dapat disimpulkan bahwa
perolehan nilai ratio DEP berada dibawah 1 yang masing masingnya pada tahun
2014 sebesar 0,58 kali, tahun 2015 sebesar 0,70 kali, tahun 2016 sebesar 0,59 dan
pada tahun 2017 sebesar 0,51, hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan

37
memiliki hutang yag lebih kecil dari ekuitas yang dimilikinya. Nilai DER yang
kecil menandakan bahwa perusahaan tidak menggunakan hutang sebagai sumber
utama dalam berekspansi dan itu adalah hal yang bagus. Nilai DER yang kecil
juga akan membuat perusahaan bertahan apabila terjadi hal yang buruk dalam
bisnis dan yang bisa berdampak pada keuangan. Apabila terjadi sebuah krisis,
perusahaan yang memiliki hutang kecil dan modal besarlah yang akan dapat
bertahan dibandingkan dengan yang memiliki hutang diatas modalnya.

Serta jumlah hutang lancar yang lebih besar dari pada hutang jangka panjang,
yang dapat kita lihat hasil perbandingannya pada tabel dibawah ini;

Total 2014-2017 Rata-rata

Liabilitas jangka pendek 11,357,529,523,058 2,839,382,380,765

Liabilitas Jangka Panjang 6,057,629,508,155 1,514,407,377,039

4. Long Term Debt Equity Ratio

Long Term Debt Equity Ratio Yaitu rasio antara hutang jangka panjang
dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang.

Long Term Debt Equity Ratio


10,000,000,000,000
9,000,000,000,000
8,000,000,000,000
7,000,000,000,000
6,000,000,000,000
5,000,000,000,000
4,000,000,000,000
3,000,000,000,000
2,000,000,000,000
1,000,000,000,000
-
2014 2015 2016 2017
Total Liabilitas Jangka Panjang 1,258,591,288,6 1,368,252,636,9 1,350,586,222,0 2,080,199,360,4
Total Ekuitas 6,210,827,586,2 5,814,369,630,5 6,379,537,878,2 9,153,316,995,6
Total Long Term Debt Equity
0.20 0.24 0.21 0.23
Ratio

38
Dari tabel diatas menunjukkan perusahaan memperoleh rata - rata Rp 0,20
dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan hutang jk panjang bagi
perusahaan itu sendiri.

5. Time Interest Earned

Time Interest Earned yaitu rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga.
Rasio ini diartikan juga kemampuan perusahaan untuk membayar biaya bunga.

Time Interest Earned


600,000,000,000

500,000,000,000

400,000,000,000

300,000,000,000

200,000,000,000

100,000,000,000

-
2014 2015 2016 2017
Laba sebelum Pajak dan Bunga 68,506,952,993 62,046,220,824 562,390,582,418468,310,373,708
Beban Keuangan 106,541,110,580164,701,981,701138,217,966,202150,874,368,292
Total Time Interest Earned 0.64 0.38 4.07 3.10

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwasannya term rasio perusahaan tidak
stabil dari tahun ketahunnya. Dimana untuk tahun 2014 1 rupiah beban bunga
pada perusahaan dapat dijamin pembayarannya dengan 0,64 rupiah laba usaha.
Untuk tahun 2015 menurun menjadi setiap 1 rupiah beban bunga perusahaan
mampu menjamin pembayarannya dengan 0,38 rupiah laba usaha. Tahun 2016
kemampuan perusahaan menjamin 1 rupiah beban bunga hanya sebesar 4,07
rupiah dari laba usaha. Dan penurunan kemampuan perusahaan untuk menjamin
beban bunganya kembai turun cukup signifikan pada tahun 2017 yang hanya
menjadi 3,10 rupiah, yang dapat diartikan bahwasannya setiap 1 rupiah beban
bunga perusahaan hanya mampu dijamin 2,04 rupiah dari laba usaha.

39

S-ar putea să vă placă și