Sunteți pe pagina 1din 17

ANALISIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK

SEBAGAI DASAR YURIDIS DALAM BISNIS INTERNASIONAL

Cindawati

Universitas Palembang
Jl. Dharmapala No.1A Bulit Besar Palembang
Email: cindawati_s@yahoo.com
Diterima: 29 Desember 2016 | Direview: 29 Desember 2016 | Disetujui: 16 Januari 2017

Abstract
The purpose of this paper to explain and analyze the binding force of the contract as a legal basis
in International business. The method applied is normative, which are based on legal principles
contained in the law, or set specific standards or norms against a phenomenon by reviewing
secondary data or literature. The result is that a contract or agreement as an expression of the
will expressed by the offer and acceptance is regarded as a constitutive element of contractual
binding force. Supply and demand contains a promise. The new agreement is formed when there
is an encounter or an agreement between the promises devoted to one another. Of the nature
and scope of a binding legal contract, there are national contract, a contract made by two
individuals in an area of the
​​ country that no foreign element. While the international contract
is a contract with foreign elements. A contract is a legal agreement that can be enforceable,
the activities undertaken entrepreneurs. Buy products in one country and sell them in third
countries. Firmly binding provision, set the time the contract was agreed upon, signed by both
parties. Since starting preparations to transport goods that require funding for preparatory
activities up to shipment, payment risks in traveling with the importer. Everything reflects the
"rule of the game" has to be clear and detailed. Terms of trade in international trade are to
determine the point or place where the seller must fulfill its obligations delivers physical and
juridical goods to the buyer. Every business contracts must be preceded with the precision of
each of the parties to study the contract clauses, which are generally based on the standard
contract or agreement.
Key words: binding force, judicial, business contracts

Abstrak
Tujuan penulisan ini untuk menjelaskan dan menganalisis kekuatan mengikat kontrak sebagai
dasar yuridis dalam bisnis Internasional. Metode yang diterapkan adalah yuridis normatif,
yang berpedoman pada kaidah-kaidah hukum yang terdapat pada perundang-undangan,
atau menetapkan standar atau norma tertentu terhadap suatu fenomena dengan mengkaji
data sekunder atau kepustakaan. Hasil penelitian: kontrak atau perjanjian sebagai ungkapan
kehendak yang dinyatakan dengan penawaran dan penerimaan dianggap sebagai elemen
konstitutif dari kekuatan mengikat kontraktual. Penawaran dan permintaan mengandung suatu
janji. Perjanjian baru terbentuk jika ada perjumpaan atau kesepakatan antara janji-janji yang
ditujukan satu terhadap lainnya. Dari sifat dan ruang lingkup hukum yang mengikat kontrak
yaitu ada kontrak nasional adalah kontrak yang dibuat oleh dua individu dalam suatu wilayah
negara yang tidak ada unsur asingnya. Sedangkan kontrak internasional adalah kontrak yang
ada atau terdapat unsur asing (foreign element). Kontrak: suatu persetujuan legal yang dapat
dipaksakan berlakunya, dalam aktivitas yang dilakukan para pengusaha. Membeli produk

386 DOI: http://dx.doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2016.00903.5


Cindawati, Analisis Kekuatan Mengikat Kontrak sebagai Dasar Yuridis ... 387

di suatu negara dan menjualnya di negara ketiga. Ketentuan mengikat tegas, mengatur sejak
kontrak disepakati, ditandatangani kedua belah pihak. Sejak mulai persiapan pengiriman
barang yang membutuhkan dana untuk kegiatan persiapan sampai dengan pengapalan, resiko
dalam perjalanan dengan pembayaran pihak importir. Semuanya mencerminkan “rule of the
game” yang jelas dan rinci. Syarat perdagangan dalam perdagangan internasional adalah:
untuk menentukan titik atau tempat di mana penjual harus memenuhi kewajibannya melakukan
penyerahan barang secara fisik dan yuridis kepada pembeli. Setiap kontrak bisnis harus diawali
dengan kecermatan masing-masing pihak untuk mempelajari klausula kontrak, yang pada
umumnya berdasarkan kontrak atau perjanjian berstandar.
Kata kunci: kekuatan mengikat, yuridis, kontrak bisnis

Latar Belakang dapat ditemukan dalam kewajiban salah satu


Perkembangan di dalam hukum bisnis pihak, sebaliknya yang dibebankan pada
internasional cukup progresif karena bidang pihak lawan.
hukum ini diharapkan dapat mengakomodir Dalam perkembangannya, para pihak
perkembangan ini melalui aturan-aturan terikat dengan adanya kehendak yang bersifat
hukumnya. Adanya aturan-aturan ini sangat timbal-balik yang saling mengikat untuk
dibutuhkan bagi pelaku perdagangan mencapai tujuan bersama, sepanjang muatan
untuk adanya kepastian hukum, sekaligus dan isi perjanjian tidak dilarang oleh undang-
mendapatkan perlindungan hukumnya. undang dan persyaratan yang mempunyai
Pemikiran dan karya yuridis dari transaksi kekuatan mengikat, maka kontrak bisnis akan
dan aktivitas bisnis berusaha mewujudkan berpegang pada asas keseimbangan yang
keseimbangan bagi pihak-pihak yang terasa seolah telah memastikan atau menjanjikan
adil dan wajar. Dalam suatu perjanjian bahwa perjanjian bisnis tersebut akan adil
bertimbal balik, seharusnya ada penyerahan untuk kedua belah pihak. Faktor-faktor yang
yang adil dari kebendaan satu sama lain. dapat mengganggu keseimbangan perjanjian
Kewajiban salah satu pihak dihadapkan pada ialah: cara terbentuknya perjanjian yang
kewajiban pihak lain. Sifat timbal balik dalam melibatkan pihak-pihak yang berkedudukan
satu perjanjian merupakan konsep penting tidak setara atau ketidak setaraan prestasi-
untuk memahami kelayakan pertukaran. prestasi yang diperjanjikan timbal balik
Dalam suatu perjanjian kenikmatan dan beban Pada prinsipnya dengan melandaskan diri
tanggung jawab (iusten en lasten) harus dibagi pada asas-asas hukum kontrak seperti: asas
sama rata. Dalam suatu perjanjian jual-beli, kesepakatan, asas pacta sunt servanda, asas
pembeli wajib membayar harga jual sebagai kebebasan berkontrak dan asas keseimbangan,
sarana untuk mendapatkan barang. Demikian faktor yang menentukan bukanlah kesetaraan
maka kewajiban penjual adalah menyerahkan prestasi yang diperjanjikan, melainkan
barang, yang merupakan harga beli. Dasar kesetaraan para pihak- pihak yakni “keadilan
pembenaran bagi kewajiban salah satu pihak pertukaran” perjanjianlah yang hendak
388 ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 3, Desember 2016, Halaman 386-402

dijunjung tinggi. Prestasi yang dijanjikan kontrak internasional adalah suatu kontrak
bertimbal balik mengandaikan kesetaraan, yang didalamnya ada atau terdapat unsur
bila terjadi ketidakseimbangan, perhatian akan asing (foreign element).3 Kontrak: suatu
diberikan terhadap kesetaraan yang terkait persetujuan legal yang dapat dipaksakan
pada cara bagaimana perjanjian terbentuk, dan berlakunya,4 perjanjian yang biasanya secara
tidak pada hasil akhir prestasi yang ditawarkan tertulis antara dua pihak dalam perdagangan,
secara bertimbal balik. Permasalahan dalam dan mempunyai kekuatan yang mengikat bagi
artikel ini adalah bagaimana kekuatan kedua pihak yang bersangkutan. Kontrak
mengikat kontrak sebagai dasar yuridis dalam (internasional) dewasa ini merupakan aktivitas
bisnis Internasional, dengan metode yang sehari-hari. Bentuk kontrak ada yang tertulis
diterapkan adalah yuridis normatif, yang dan ada pula yang lisan. Aktivitas ini terutama
berpedoman pada kaidah-kaidah hukum dilakukan para pengusaha atau pedagang
yang terdapat pada perundang-undangan, di dunia. Mereka membeli produk di suatu
atau menetapkan standar atau norma tertentu negara dan menjualnya di negara ketiga atau
terhadap suatu fenomena dengan mengkaji di negaranya.
data sekunder atau kepustakaan. Dalam transaksi bisnis internasional yang
dilakukan oleh penjual (eksportir) dan pembeli
Pembahasan (importir) akan timbul hak dan kewajiban
Pengertian Kontrak menurut Blacks Law: 1
bagi masing-masing pihak. Eksportir wajib
“kontrak sebagai suatu perjanjian melakukan penyerahan barang dan berhak
antara dua orang atau lebih yang
untuk menerima pembayaran atas penyerahan
menciptakan kewajiban untuk
melakukan atau tidak melakukan barang. Di sisi lain, importir wajib melunasi
suatu tindakan tertentu. (“An harga barang dan berhak untuk menuntut
agreement betwen two or more
penyerahan barang yang dibelinya. Dalam
persons which creates an obligation
to do nor not to do a particular melaksanakan transaksi bisnis internasional
thing”) itu kebanyakan eksportir dan importir
Dari sifat dan ruang lingkup hukum yang membutuhkan pembiayaan tersebut dari
mengikatnya, kontrak dapat berupa kontrak sumber luar perusahaan. Bagi eksportir,
nasional dan internasional. Kontrak nasional2 pembiayaan disebut pembiayaan ekspor
adalah kontrak yang dibuat oleh dua individu (export financing), terutama dibutuhkan untuk
(subyek hukum) dalam suatu wilayah negara menutup kebutuhan dana modal kerja mereka
yang tidak ada unsur asingnya. Sedangkan sebelum atau sesudah pengapalan barang.

1 Blacks Law Dictionary, 5th.ed, (St. Paul Minn: West Publisher, 1949), hlm. 291-292.
2 Sudargo Gautama, Kontrak Dagang Internasional, (Bandung: Alumni, 1976), hlm. 7.
3 Ibid., hlm. 7.
4 M. Dahlan Y. Al-Barry, Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Inteltual, (Surabaya: Target Press, 2003), hlm. 416.
Cindawati, Analisis Kekuatan Mengikat Kontrak sebagai Dasar Yuridis ... 389

Sebelum pengapalan barang, eksportir dengan norma-norma yang bermuatan sanksi


membutuhkan dana untuk membiayai bagi pihak yang melakukan wanprestasi.
produksi atau pengumpulan barang yang Ketentuan mengikat ini secara tegas
dipesan importir. Adapun yang dimaksud telah mengatur sejak kontrak disepakati
dengan pembiayaan jangka pendek adalah (ditandatangani) kedua belah pihak. Dalam
pembiayaan untuk jangka waktu kurang dari prinsip pacta sunt servanda berdasarkan
satu tahun. Mereka juga membutuhkan dana prinsip atau aturan dasar ini, para pelaku harus
untuk membiayai persediaan barang yang melaksanakan kesepakatan-kesepakatan yang
disimpan dalam gudang sebelum pesanan telah disepakatinya dan dituangkan dalam
diterima dari luar negeri atau barang yang kontrak. Prinsip ini pun sifatnya universal,
diberangkatkan. setiap sistem hukum di dunia menghormati
Hal di atas menunjukkan bahwa dalam prinsip ini.6 Contoh: sejak mulai persiapan
bisnis atau ekspor-impor antar negara pengiriman barang yang membutuhkan dana
(transnasional) lahir berbagai ketentuan- untuk kegiatan persiapan sampai dengan
ketentuan yang mengikat kedua belah pihak pengapalan, resiko dalam perjalanan,
(eksportir-importir), atau dengan kata lain sehingga kesemuanya terlaksana dengan
bahwa setelah kontrak bisnis disepakati pembayaran pihak pembeli (importir).
oleh kedua belah pihak, perikatan-perikatan Kesemuanya mencerminkan “rule of the
yang lahir dari perjanjian antara para pihak game” yang jelas dan rinci. Oleh karena itulah
tersebutlah yang menjadi hukum diantara dalam setiap kontrak bisnis harus diawali
mereka5 maka akan timbul undang-undang dengan kecermatan masing-masing pihak
atau hukum yang hanya berlaku untuk kedua untuk mempelajari klausula kontrak, yang
pihak yang mengikatkan diri dalam perjanjian pada umumnya berdasarkan kontrak atau
atau kontrak bisnis internasional. Bermuatan perjanjian baku (berstandar). Kecermatan dan
ketentuan yang “mengikat” atau adanya kehati-hatian masing-masing pihak adalah
akibat hukum bagi kedua belah pihak, faktor antisipatif yang bijaksana. Dalam
maka timbullah “Hukum Bisnis atau Dagang mewujudkan Hukum bisnis atau perdagangan
Internasional”. internasional yang “adil” dibutuhkan suatu
Lahirnya “Hukum” akan merupakan prinsip atau asas yang menjamin hak dan
ekspresi atau pencerminan aspirasi dari pihak- kepentingan kedua belah pihak. Asas yang
pihak (pelaku bisnis) untuk perlindungan dimaksud adalah “Asas Keseimbangan”,
hak-hak dan kepentingan kedua belah pihak, yang relatif dapat dimengerti oleh pandangan

5 Satriyo Wahyu Harsoyo, “Tinjauan Yuridis Pengajuan Pembatalan Perjanjian Jual Beli Saham Perusahaan
Secara Sepihak”, Jurnal Arena Hukum Vol. 8, No. 1, (April 2015): 130, diakses 8 November 2016, doi: http://
dx.doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2015.00801.8.
6 Huala Adolf, Hukum Perdagangan Internasional, (Jakarta: RadjaGrafindo Persada, 1995), hlm. 16.
390 ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 3, Desember 2016, Halaman 386-402

umum yang mendambakan kedamaian dan Asas keseimbangan merupakan prinsip


keadilan. yang tidak bernama, kesusilaan yang baik (de
Jika para pihak berada dalam situasi normal goede zeden) dan konstruksi itikad baik (goede
dan melalui janji-janji yang mereka ajukan trouw contructie), kewajaran dan kepatutan
membentuk perjanjian, pihak-pihak tersebut (redeliljkheid en billijk heid), penyalahgunaan
dalam perundingan dapat menetapkan sendiri keadaan (misbruik van omstandigheden), dan
prestasi masing-masing pihak. Tentunya justum pretium sebenarnya dilandaskan pada
perbuatan hukum demikian jangan berbentuk keadaan yang menuntut adanya keseimbangan
perbuatan hukum yang melawan undang- dan didalamnya dapat kita kenali semangat

undang, kesusilaan yang baik, atau ketertiban atau jiwa keseimbangan. Sebagaimana juga

umum. Para sebenarnya bebas mencari sepatutnya melandasi keputusan-keputusan

keuntungan sendiri, asal tidak memunculkan maupun ketetapan pengadilan. Jika hakim
mengetahui adanya penyimpangan yang
situasi yang tidak dapat ditenggang sendiri,
terlalu jauh tatkala menguji perjanjian terhadap
asalkan tidak memunculkan situasi yang tidak
kepentingan umum atau terhadap kepentingan
dapat ditenggang oleh para pihak. Posisi
salah satu pihak yang berkehendak
tawar mengakibatkan para pihak berada
mempertahankan perjanjian, konsekuensi dari
dalam situasi yang kurang lebih seimbang.
putusan hakim harus diterima semua pihak.
Bila keadaannya seimbang, tidak ada seorang
Keberatan melalui intervensi hakim, kepastian
pun akan merasa dirugikan. Namun demikian,
hukum akan dikorbankan, tidak perlu
tentu saja bisa terjadi situasi abnormal dan
dimutlakkan. Pertama-tama, kepastian hukum
muncul ketidakseimbangan. Hal ini dapat
mutlak tidak mungkin tercapai. Kedua, dalam
terjadi bila salah satu pihak yang lebih kuat
tahapan selanjutnya dari perjanjian, bukan
mengambil keuntungan dari situasi yang
dalam pembentukannya, melainkan dalam
lebih menguntungkannya. Maka, tetap situasi
pelaksanaannya justru dengan mengingat
ini akan dapat diterima sepanjang tidak
kesusilaan yang baik, itikad baik, kepatutan
menimbulkan keadaan dengan klausul yang
dan kelayakan, serta penyalahgunaan
tidak wajar, hanya menguntungkan salah satu
keadaan. Tuntutan kepastian hukum harus
pihak, yang oleh pihak lawan, karena posisi ditinggalkan. Hukum tidak dapat memberikan
tawar yang rendah, terpaksa diterima. Situasi kepastian lebih dari kepastian akan memberi
demikian merupakan konsekuensi kebebasan perlakuan sama terhadap kondisi serupa.
yang dapat memuaskan semua pihak, Yang sama diperlakukan sama, yang berbeda
sepanjang pihak lawan tidak mengabaikan akan mendapat perlakuan berbeda.Bagaimana
hak-hak dan peluang-peluangnya sendiri. keseimbangan tercapai adalah persoalan lain.7

7 Herlien Budiono, Asas Keseimbangan bagi Hukum Perjanjian Indonesia Hukum Perjanjian berlandaskan
Asas-asas Wigati Indonesia, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2006), hlm. 323.
Cindawati, Analisis Kekuatan Mengikat Kontrak sebagai Dasar Yuridis ... 391

Di samping tiga tujuan fundamental Budiono, ditambahkan tujuan essensial yakni


dari kontrak, memaksakan suatu janji dan diturunkan dari asas selaras (harmoni), yakni
melindungi harapan wajar yang muncul tujuan keempat dari kontrak ialah mencapai
darinya, mencegah pengayaan (upaya keseimbangan antara kepentingan sendiri dan
memperkaya diri) secara tidak adil, untuk kepentingan terkait dari pihak lawan. Menurut
mencegah macam-macam kerugian (to Mariam Darus Badrulzaman, menyebutnya
prevent certain kinds of harm). Tema penting prinsip keseimbangan.11 Adanya prestasi
keseimbangan dicapai dengan melakukan timbal balik (resiprositas atau sering juga
“lompatan” menuju tujuan keempat, suatu disebut dengan resiprokal) ini timbul karena
tuntutan atau persyaratan yang menurut adanya kesepakatan timbal balik. Prinsip ini
hemat penulis dinamakan “quantum leaf” antara lain ditegaskan oleh Hakim Agung
dan implementasinya dalam hukum kontrak Lord Devlin, Common Law Inggris sebagai
dinamakan asas keseimbangan. Di Belanda
8
berikut:
juga mengatur mengenai asas keseimbangan, “It is of the essence of every contract
mengingat dikenalnya prinsip yang tidak that there should be mutuality a
contract is an exchange of promises
bernama tersebut di atas, tentunya dengan
for another…a contract can consist
dasar yang mencerminkan cara berpikir khas of an exchange of promises on
Belanda. Adanya analisa ini bisa berarti one subject. eg, payment against
bahwa asas keseimbangan memiliki daya delivery; the if the seller does
not delivery on the due date, the
berlaku universal.9 buyer may release himself from his
Kontrak memiliki tiga tujuan dasar,10 obligation to pay. (Itu adalah inti
sebagai berikut: Tujuan pertama, dari suatu dari setiap kontrak bahwa harus ada
mutualitas kontrak adalah pertukaran
kontrak ialah memaksakan suatu janji dan janji-janji yang lain….. kontrak
melindungi harapan wajar yang muncul dapat terdiri dari pertukaran janji-
darinya. Tujuan kedua, dari suatu kontrak ialah janji pada satu subjek Misalnya,
pembayaran terhadap pengiriman;
mencegah pengayaan (upaya memperkaya Jika penjual tidak tidak pengiriman
diri) yang dilakukan secara tidak adil atau tidak pada tanggal jatuh tempo, pembeli
benar. Tujuan ketiga, ialah untuk mencegah dapat melepaskan dirinya dari
kewajibannya untuk membayar).12
macam-macam kerugian (to prevent certain
kinds of harm). Di samping ketiga tujuan Janji sebagai titik taut: Perjanjian,
yang dipaparkan di atas, menurut Herlien ungkapan kehendak yang dinyatakan,

8 Ibid., hlm. 363.


9 Ibid., hlm. 381.
10 Ibid., hlm. 310.
11 Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, (Bandung: Alumni, 1994), hlm. 42.
12 Huala Adolf, Dasar-dasar Hukum Kontrak Internasional, (Bandung: Refika Aditama, 2007), hlm. 27.
392 ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 3, Desember 2016, Halaman 386-402

penawaran dan penerimaan dianggap sebagai namun kebebasan14 tersebut ada batas-
elemen konstitutif dari kekuatan mengikat batasnya.
kontraktual. Penawaran dan permintaan Ia tunduk pada berbagai pembatasan yang
mengandung suatu janji. Namun demikian melingkupinya:
adanya suatu janji bertimbal balik tidak serta a Pembatasan yang utama adalah kebebasan
merta membentuk perjanjian. Perjanjian tersebut tidak boleh bertentangan dengan
baru terbentuk jika ada perjumpaan atau undang-undang, dan dalam taraf tertentu,
persesuaian antara janji-janji yang ditujukan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan
satu terhadap lainnya. Kiranya benar, bahwa kesopanan.
janji merupakan ungkapan dari kehendak yang b Status dari kontrak itu sendiri. Kontrak
dinyatakan, janji yang diberikan mencakup dalam perdagangan internasional yang
kehendak dan kewenangan untuk mewujudkan ada unsur asingnya.15 Artinya kontrak
janji tersebut. Pentingnya perbuatan dalam tersebut meskipun di bidang perdagangan
bentuk berjanji, yang dalam dirinya sendiri internasional paling tidak tunduk dan
mengimplikasikan kekuatan mengikat, dibatasi oleh hukum nasional (suatu
dalam makna yang terkandung dalam dirinya negara tertentu).16
sendiri. Janji adalah faktor potensial, titik c Mengikatnya para pihak adalah
taut yang sesungguhnya dikehendaki ataupun kesepakatan-kesepakatan atau kebiasaan
sepatutnya dimaksud para pihak dalam rangka dagang yang sebelumnya dilakukan oleh
menegaskan hubungan hukum tertentu terikat para pihak yang bersangkutan. Daya
pada kata dan perbuatan, dan kemampuan mengikat kesepakatan-kesepakatan
mewujudkannya. meskipun tidak tertulis, tetapi mengikat,
Dalam Hukum Perjanjian (kontrak), sebagai berikut:
mengenal adanya penghormatan dan “In addition to the contractual terms
pengakuan terhadap prinsip konsensus dan agreed by the parties, the course of
kebebasan para pihak (party autonomy). past dealings between traders may
result in terms becoming part of
Syarat-syarat bisnis atau perdagangan an agreement between them. These
dalam Hak dan Kewajiban para pihak past dealings, or trade usages
seluruhnya diserahkan kepada para pihak between the parties, may apply to
the contractual relationship despite
dan hukum menghormati kesepakatan ini
their not being incorporated into it
yang tertuang dalam perjanjian.13 Meskipun in written form (Selain persyaratan
kebebasan para pihak sangatlah esensial, kontrak yang telah disepakati oleh

13 Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum Perdata tentang Syahnya Perjanjian.


14 Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata tentang Kebebasan Berkontrak.
15 Sudargo Gautama, Hukum Dagang Internasional, (Bandung: Alumni, 1997), hlm. 65.
16 Michelle Sanson, Essential International Trade Law, (Sidney: Cavendish, 2002), p. 7.
Cindawati, Analisis Kekuatan Mengikat Kontrak sebagai Dasar Yuridis ... 393

para pihak, bagian selama hubungan f. Kontrak tersebut ditanda tangani di luar
antara trader dapat mengakibatkan negeri
syarat-syarat yang menjadi bagian
dari kesepakatan antara mereka. g. Obyek kontrak diluar negeri
Terakhir transaksi, atau penggunaan h. Bahasa yang digunakan dalam kontrak
perdagangan antara para pihak, ini adalah bahasa asing dan
mungkin berlaku untuk hubungan
kontrak meskipun mereka tidak i. Digunakannya mata uang asing di dalam
sedang dimasukkan ke dalamnya kontrak tersebut.17
dalam bentuk tertulis). Bisnis internasional yang menghendaki
Muatan kontrak bentuknya luas dan kecepatan dan kepastian, salah satunya
berkembang cepat, kontrak tidak semata- adalah praktek perdagangan internasional
mata mengenai produk barang. Dewasa yang sangat menghendaki harmonisasi dan
ini kontrak telah berkembang dan memuat asas keseimbangan, adalah hukum di bidang
transaksi di bidang jasa, seperti kontrak transportasi, baik laut, darat maupun udara.
konstruksi, kontrak dibidang transportasi dan Hukum yang dimanfaatkan dalam bisnis
telekomikasi (misalnya kontrak peluncuran internasional karena melibatkan banyak
satelit telekomukasi), kontrak di bidang jasa negara, maka melibatkan banyak hukum yang
perbankan dan asuransi, pariwisata, jasa tidak seragam, sehingga seringkali banyak
entertainment. permasalahan, yaitu:
Perbedaan dengan bisnis internasional a. Kekuatan hukum negosiasi, berbeda-
yaitu secara teoritis ada unsur asing yang dapat beda antara hukum di satu negara dengan
menjadi indikator suatu kontrak (kontrak negara lain. Ada sistem hukum yang
nasional yang ada unsur asingnya) mensyaratkan bahwa negosiasi kontrak
a. Kebangsaan yang berbeda belum mengikat sama sekali sebelum
b. Para pihak memiliki domisili hukum di kontrak ditandatangani. Sistem hukum
negara yang berbeda di Indonesia (berdasarkan KUHPerdata)
c. Hukum yang dipilih adalah hukum asing, menganut sistem ini. Akan tetapi ada
termasuk atauran-aturan atau prinsip- sistem di negara tertentu secara tegas
prinsip kontrak internasional terhadap menyatakan, bahwa negosiasi tidak
kontrak tersebut. mengikat berdasarkan ikatan yang disebut
d.
Penyelesaian sengketa kontrak preliminary contract. Apabila terjalin
dilangsungkan di luar negeri perjanjian akan menimbulkan masalah
e. Pelaksanaan kontrak tersebut di luar yang harus diselesaikan di pengadilan.
negeri Pada umumnya di negara yang menganut

17 Huala Adolf, Dasar-dasar Hukum Kontrak …….., op.cit., hlm. 4.


394 ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 3, Desember 2016, Halaman 386-402

Sistem Hukum Common Law. Negosiasi dengan tawaran (offer) yang telah
sudah dianggap mengikat.18 Pada dilakukan oleh pihak lain. Terhadap
umumnya pesanan-pesanan (order) kejadian seperti ini pengaturan hukum
pembelian ataupun penjualan ke dan di satu negara dengan negara lain
dari luar negeri adalah sebagai hasil bervariasi. Hukum Perdata Indonesia,
dari pembicaraan yang dilakukan menganggap apabila terdapat perbedaan
sebelumnya antara pembeli dan penjual. antara offer oleh salah satu pihak dalam
Oleh karena pembeli dan penjual dalam akseptasi oleh pihak lain, maka sepakat
jarak yang berjauhan, maka sebagai dianggap tidak terbentuk. Sehingga
penghubung (komunikasi) biasanya telah kontrak belum dianggap terjadi (Pasal
dipergunakan pertukaran surat-menyurat 1320 KUHPerdata: Sepakat, kecakapan,
ataupun dengan saling mengirim kawat. suatu hal tertentu dan suatu sebab yang
Dalam zaman modern ini, di mana faktor halal). Akan tetapi hukum di USA
waktu sudah sangat diperhitungkan, melihat akseptasi secara gradual, artinya
maka pemakaian kawat telex, telepon dilihat seberapa jauh penyimpangan
dan faksimili sudah menjadi umum dilakukan dalam akseptasi tersebut.19
dalam melakukan transaksi dengan luar Jika penyimpangannya tidak materiil atau
negeri. Di dalam surat-menyurat antara signifikan terhadap kontrak, dan kontrak
penjual dan pembeli (eksportir dan tetap terjadi dan penyimpangan tersebut,
importir) akan didapati pembicaraan dianggap merupakan bagian dari kontrak.
pendahuluan mengenai suatu transaksi Sebaliknya kalau penyimpangan tersebut
yang berisi permintaan penawaran bersifat materiil atau signifikan, maka
barang, harganya, dan lain-lain syarat. kontrak tetap dianggap telah terjadi,
Permintaan penawaran ataupun catatan sementara penyimpangan tadi tidak
harga dari calon pembeli kepada calon dianggap bagian dari kontrak.
penjual dalam bahasa asingnya disebut c. Penawaran suatu tawaran. Secara umum
dengan “an inquiry for a quatation” dan di USA menganggap tawaran selalu
pihak penjual (eksportir) mengirimkan dapat dibatalkan sebelum adanya kata
suatu penawaran (offer). sepakat. Akan tetapi di negara-negara
b. Akseptasi yang tidak sama dengan yang mempunyai ketentuan hukum
tawaran. Akseptasi atau penerimaan yang menyatakan penawaran atau offer
tawaran oleh salah satu pihak dalam merupakan perbuatan sepihak, apabila
bisnis internasional tidak persis sama suatu waktu tertentu yang pantas

18 Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Hukum Dagang Internasional, (Bandung: Refika Aditama, 2006), hlm. 3.
19 Ibid., hlm. 36.
Cindawati, Analisis Kekuatan Mengikat Kontrak sebagai Dasar Yuridis ... 395

(reasonable time) maka offer sudah tidak di Eropa Kontinental, termasuk Belanda
dapat dicabut lagi, kecuali dibatalkan dan Indonesia tidak memberlakukan
oleh kedua belah pihak. Penawaran doktrin consideran.
atau offer ini ada bermacam-macam e. Keharusan kontrak tertulis.
antara lain: Free offer, di mana penjual f. Waktu dianggap terjadinya kata sepakat.
hanya mencantumkan catatan harga Beberapa negara yang memberlakukan
barang yang sifatnya tidak mengikat ketentuan bahwa akseptasi telah terjadi,
(without engagement). Di samping itu dan karena itu kata sepakat telah tercapai.
juga dikenal dengan Firm offer, di mana Pada saat pihak penerima tawaran tersebut
penjual menentukan baik harga maupun secara wajar mengirim akseptasinya
syarat-syarat lainnya untuk suatu jangka (persetujuannya) kepada pihak yang
waktu tertentu. Pihak pembeli dapat melakukan offer (tawaran). Apabila
mengambil keputusan yang mengikat dibandingkan dengan BW Belanda Baru
dalam jangka waktu itu, dalam arti untuk (NBW), segi praktis terjadinya kontrak
“ menerima penawaran itu beserta syarat- sudah diatur dengan tegas dan mengikuti
syarat yang disebut” prinsip-prinsip UNIDROIT20 Pasal 217
d. Consideration dalam jual beli, adalah NBW menyatakan: (1) A contract is
suatu tindakan yang dilakukan atau tidak formed by formed by an offer and its
dilakukan oleh salah satu pihak sebagai acceptance, (2) Articles 219-225 apply
imbalan prestasi yang dilakukan oleh unless the offer, another juridical act or
pihak lain berdasarkan suatu kontrak. usage produce a different result.21
Tanpa adanya kontrak, tidak adanya Dengan maksud dan tujuan: suatu fakta
keharusan baginya untuk melakukan hukum kausalitas dapat menelusuri asal mula
atau tidak melakukan suatu tindakan. atau terjalinan sebab akibat fakta tersebut
Contohnya, pihak pembeli melakukan dengan gejala-gejala lainnya. Di dalam
consideration berupa membayar harga suatu perjanjian para pihak mengungkapkan
barang tersebut. Di negara menganut kehendak mereka dalam bentuk janji.
Sistem Common Law (Anglo Saxon), Kenyataan bahwa orang menutup kontrak
consideran merupakan syarat sahnya dilandasi suatu tujuan atau maksud tertentu.
suatu kontrak dengan beberapa Fakta menunjuk pada adanya keterjalinan
pengecualian dan sudah semakin dengan gejala kemunculan suatu perjanjian,
berkurang daya berlakunya. Sementara yang dibentuk oleh para pihak, keterikatan

20 Taryana Soenandar, Prinsip-prinsip UNIDROIT Sebagai Sumber Hukum Kontrak dan Penyelesaian Sengketa
Bisnis, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), hlm. 109.
21 Ibid.
396 ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 3, Desember 2016, Halaman 386-402

atau kekuatan mengikat dan dipenuhinya pertukaran sebagai pengayaan yang adil,
perikatan. Melalui suatu perjanjian, maksud dapat dipandang sebagai fair exchange,
dan tujuan para pihak dapat dicapai. Tujuan maka suatu prestasi harus diimbangi dengan
dari perjanjian yang ditutup para pihak dan kontraprestasi. Pertukaran secara timbal balik
yang menjadi dasar dari kekuatan mengikatnya merupakan konsep kunci bagi terciptanya
secara yuridis. Di samping kekuatan mengikat keadilan di atas.
yuridis, juga ada keterikatan atau kekuatan Contoh:
mengikat dalam perspektif psikologis Klausula Kontrak Penjualan (Sales
(rasa terikat) dan sosiologis mengganggap Contract)
masyarakat terikat. Melalui suatu perjanjian Dalam menyusun kontrak penjualan (sales
dapat diupayakan perubahan berkenaan contract) relevan untuk diperhatikan22 hal-hal
dengan pembagian dan pertukaran benda- sebagai berikut:
benda ekonomis maupun jasa yakni sebagai 1. Uraian barang-barang (description of
suatu “pergeseran sukarela” (vrijwillige goods), harus dibuat sejelas-jelasnya oleh
verschuiving), juga ada pergeseran atau kedua belah pihak baik pembeli maupun
pemindahan tidak sukarela, seperti pencurian, penjual. Bilamana barang tersebut sudah
perampokan. mempunyai mutu baku internasional
Pencapaian tujuan suatu perjanjian (International Standard Quality), maka
dilandaskan pada kehendak yang telah dalam menentukan mutu disebutkan
diungkapkan yakni dalam bentuk janji- mutu baku ini, misalnya karet alam, gula,
janji di antara para pihak yang terkait. Di kapas dan sebagainya. Mengenai industri,
dalam kontrak bisnis merupakan instrumen di samping keterangan tehnik (technical
terpenting untuk mewujudkan perubahan- spesification), harus disebutkan nama
perubahan dalam bentuk pembagian barang pabriknya, seperti Singer, Philips,
dan jasa. Ratio (dasar pemikiran) kontrak Siemens, dengan melampirkan brochure
merujuk pada tujuan terjadinya pergeseran atau leaflet.
harta kekayaan secara adil (gerechtvaardigde) 2. Jumlah barang (Quantity), penetapan
dan memunculkan akibat hukum terjadinya istilah mengenai kuantum (jumlah
pengayaan para pihak secara adil (perjanjian barang) harus jelas sehingga tidak
pada prinsipnya mengakibatkan pengayaan mungkin timbul perselisihan tafsiran.
secara legal). Kontrak mengejawantahkan Sebagaimana diketahui terdapat
ke dalam maksud dan tujuan “menciptakan bermacam-macam satuan hitung,
keadaan yang lebih baik (een beter leven sehingga dalam hal ini perlu disebutkan
brengen) bagi kedua belah pihak. Agar dengan lengkap dan sempurna satuan

22 Amir MS., Seluk Beluk dan Tehnik Perdagangan Luar Negeri, (Jakarta: PPM, 2000), hlm. 11.
Cindawati, Analisis Kekuatan Mengikat Kontrak sebagai Dasar Yuridis ... 397

hitung yang dimaksudkan. Contoh, 10 biaya dan resiko masing-masing pihak penjual
ton gula. dan pembeli pada setiap syarat perdagangan.23
3. Harga (price), dalam menentukan harga Dalam ketentuan Incoterms 2010, ICC
jual beli, di samping jenis mata uang, Publication 560 terdapat empat (4) golongan
harus jelas syarat-syarat penyerahannya mode transport, yakni:
harus tegas. Mengenai jenis mata uang a. Syarat penyerahan barang yang berlaku
harus ditegaskan, misalnya English untuk semua jenis pengangkutan
Pound Sterling, Australian Dollar (A.$), termasuk multimodal, yang meliputi
United States Dollar (US$), Singapore syarat-syarat:
Dollar (S$), Hongkong Dollar (H$), Uni 1) EXW: Ex Works (……. disebutkan
Eropa (Euro). tempatnya/ named place);
4. Tempat penyerahan barang (place of 2) FCA: Free Carrier (…….disebutkan
deliver), syarat penyerahan barang harus tempat tujuannya/ named place)
ditentukan secara tepat karena kaitannya 3) CIP: Carriage and insurance paid to
untuk menentukan harga dari suatu (…….disebutkan tempat tujuannya/
transaksi, di samping syarat penyerahan named place of distination)
barang harus dijelaskan, nama tempat, 4) DAF: Delivered at frontier (…….
penyerahan itu akan dilakukan secara disebutkan tempatnya/ named place)
phisik. Ini penting untuk mengetahui 5) DDU: Delivered duty unpaid (…….
batas tanggung jawab masing-masing disebutkan tempat tujuannya/ named
pihak penjual maupun pembeli. place of distination )
Tujuan pokok memilih “syarat 6) DDP: Delivered duty paid (…….
perdagangan” dalam perdagangan disebutkan tempat tujuannya/ named
internasional adalah untuk menentukan pada place of distination)
titik atau tempat mana penjual harus memenuhi b. Pengangkutan dengan udara (air
kewajibannya melakukan “penyerahan” transports). Syarat yang digunakan :
barang secara yuridis kepada pembeli “titik” FCA: Free Carrier (…….disebutkan
atau “tempat” penyerahan itu, juga merupakan tempat tujuannya/ named place)
titik batas di mana resiko atas barang (terhadap c. Pengangkutan dengan kereta api. Syarat
kehilangan, kerusakan pengangkutan lanjutan yang digunakan:
dan biaya penimbunan) dari penjual berakhir, FCA: Free Carrier (…….disebutkan
dan dari “titik” atau “tempat” itu pula pembeli tempat tujuannya/ named place)
mulai memikul resiko atas barang itu. Jadi d. Pengangkutan laut dan perairan darat
Incoterms mengatur hak dan kewajiban serta (inland water way).

23 Amir M.S., Kontrak Dagang Ekspor, Edisi Revisi, (Jakarta: PPM, 2002), hlm. 17.
398 ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 3, Desember 2016, Halaman 386-402

Syarat penyerahan barang yang digunakan: DEQDelivered Ex Quay


1) FAS: Free alongside ship DDUDelivered Duty Unpaid
(……. disebutkan pelabuhan DDPDelivered Duty Paid
pengirimannya/ named port of Kelompok E = Loco Contract
shipment); Kelompok F = Shipment Contract
2) FOB: Free on board (……. Kelompok C = Shipment + Transport
disebutkan pelabuhan pengiriman/ Contract
named port of shipment); Kelompok D = Arrival Contract24
3) CFR: Cost and freight (…….
disebutkan pelabuhan pengiriman/ Dalam Incoterms 2010 hanya ada 11
named port of distination); istilah yang disederhanakan dari 13 istilah
4) CIF: Cost, insurance and freight Incoterms 2000, yaitu dengan menambahkan
(……. disebutkan tujuan pelabuhan / 2 istilah baru dan menggantikan 4 istilah
named port of distination); lama. Istilah baru dalam Incoterms 2010 yaitu
5) DES: Delivered ex ship (……. Delivered at Terminal (DAT); dan Delivered
disebutkan tujuan pelabuhan/ named at Place (DAP). Sedangkan 4 istilah lama yang
and distination); digantikan yaitu: Delivered at Frontier (DAF);
6) DEQ: Delivered ex quay (……. Delivered Ex Ship (DES); Delivered Ex Quay
disebutkan tujuan pelabuhan/ named (DEQ); Delivered Duty Unpaid (DDU).
and distination). Pada Incoterms 2010, istilah dibagi dalam 2
Incoterms 2000: kategori berdasar metode pengiriman, yaitu
Syarat perdagangan itu seluruhnya dalam 7 istilah yang berlaku secara umum, dan 4
kelompok sebagai berikut: istilah yang berlaku khusus untuk pengiriman
Kelompok E = EXW Ex Works melalui transportasi air.
Kelompok F = FCA Free Carier Syarat perdagangan dalam perdagangan
FAS Free Alongside Ship internasional adalah: untuk menentukan titik
FOB Free On Board atau tempat di mana penjual harus memenuhi
Kelompok C = CFRCost and Freight kewajibannya melakukan penyerahan barang
CIFCost Insurance Freight secara fisik dan yuridis kepada pembeli.
CFTCarriage Paid to Titik atau tempat penyerahan itu juga
CIPCarriage and insurance merupakan titik batas di mana risiko atas
Paid to barang (terhadap kehilangan, rusak, urusan
Kelompok D = DAFDelivered at Frontier angkutan lanjutan, dan biaya penimbunan)
DESDelivered Ex Ship dari penjual berakhir, dan dari titik atau

24 Incoterms, 2010.
Cindawati, Analisis Kekuatan Mengikat Kontrak sebagai Dasar Yuridis ... 399

tempat itu pula pembeli mulai memikul risiko Syarat-syarat tersebut dirumuskan
atas barang. Syarat perdagangan menurut sedemikian rapi, sehingga menjadi syarat-
Incoterms 2000, ICC Publication 560 mulai syarat yang berlaku untuk semua orang
berlaku sejak 1 Januari 2000, Jakarta. yang membuat perjanjian ekonomi dengan
Incoterms (The International Commercial pengusaha yang bersangkutan. Dengan
Terms), dibentuk untuk memberikan definisi kata lain syarat-syarat itu dibakukan, artinya
baku secara universal mengenai istilah- ditetapkan sebagai tolok ukur bagi setiap
istilah yang digunakan dalam transaksi pihak yang membuat perjanjian ekonomi
perdagangan internasional seperti FOB (Free dengan pengusaha yang bersangkutan.26
on Board), CIF (Cost, insurance and freight). Perjanjian berstandar disebut juga
Praktek perdagangan internasional yang perjanjian standar, dalam bahasa Inggris
secara standar dan praktis menjadi pedoman disebut Standard Contract, Standard
dalam form sederhana memotong batasan- Agreement. Kata “baku” atau “standar”,
batasan hukum kontrak yang tradisional artinya tolok ukur yang dipakai sebagai
dan rumit. KADIN (Kamar Dagang dan patokan. Dalam hubungan ini, perjanjian baku
Industri Internasional) atau Incoterms 2010 artinya perjanjian yang menjadi tolok kukur
(International Commercial Terms) sebagai yang dipakai sebagai patokan atau pedoman
pegangan untuk “sales contract” ke luar bagi setiap konsumen yang mengadakan
negeri dan kontrak-kontrak lanjutannya hubungan hukum dengan pengusaha. Yang
seperti yang berkaitan dengan perbankan, dibakukan dalam perjanjian baku, ialah
perusahaan angkutan (EMKL), asuransi, bea meliputi model, rumusan, dan ukuran.27
cukai, pajak.25 Aspek dan elemen penting Hukum Kontrak Internasional dalam
dalam kontrak standar khususnya Sales Bentuk Kontrak Baku, negara-negara
Contract. Jika para pengusaha mengadakan sudah merasakan pentingnya peran
perjanjian antara sesama pengusaha umumnya bisnis dalam meningkatkan pertumbuhan
sudah dapat dipahami, bahwa dengan syarat- perekonomiannya. Kesempatan ini disambut
syarat yang mereka setujui bersama, mereka oleh pedagang, mereka cukup banyak
akan mencapai tujuan ekonomi yang mereka membentuk berbagai asosiasi dagang
harapkan. Hal ini tidak menimbulkan masalah sesuai dengan bidang usaha dagangnya.
karena kedua pihak telah memahami makna Keberadaan asosiasi dagang ini antara lain
syarat-syarat yang ditentukan itu. bertujuan memfasilitasi dan memperlancar

25 Soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Hukum Dagang Internasional, (Bandung: Refika Aditama, 2006), hlm.
37.
26 Ibid., hlm. 51.
27 Ibid., hlm. 55.
400 ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 3, Desember 2016, Halaman 386-402

usaha dagang mereka. Salah satu cara atau muat (laoading port) dari titik atau tempat
upaya memfasilitasi ini antara lain adalah penyerahan inilah secara fisik dan yuridis
memperkenalkan bentuk-bentuk kontrak sudah beralih dari PT Pusri kepada pembeli.
baku atau standar. Satu hal lain yang perlu Faktor-faktor yang mempengaruhi PT Pusri
diperhatikan dalam kaitannya dengan kontrak memilih syarat perdagangan FOB (Free on
baku adalah penuangannya. Kontrak baku Board) ini karena: a) susah mencari kapal
atau kontrak standar dapat dicantumkan atau jumlah kapal dikurangi, b) PT Pusri tidak
melalui penguraian dalam dokumen kontrak mau mengambil risiko kerusakan, kehilangan
atau hanya melalui penunjukan saja. Contoh barang, walaupun sebagai penjual (eksportir)
yaitu incorporation of terms by reference, PT Pusri menjual harga pupuk Urea lebih
misalnya syarat-syarat perdagangan yaitu murah, pembeli mempunyai kewajiban
FOB (Free on Board) Tanggung jawab yang menanggung semua biaya dan risiko
hukum dengan syarat perdagangan FOB kerusakan dan kehilangan mulai dari batas ini.
dengan contoh Kasus Ekspor Impor Pupuk Harga FOB (Free on Board) mencakup harga
PT Pusri dengan syarat perdagangan FOB barang, biaya pengangkutan ke dermaga, serta
(Free on Board) biaya pengangkutan ke atas kapal.
Contoh Kasus: PT Pusri sebagai eksportir Dengan adanya perkembangan ini
pupuk urea dalam bisnis internasional transaksi perdagangan atau bisnis yang
dengan tujuan ekspor ke negara Filipina, modern, kebutuhan akan hukum mengenai
Australia, Cina, Vietnam dan Korea, dengan kontrak menjadi semakin nyata. Karena
syarat perdagangan FOB (Free on Board). kontrak adalah salah satu lembaga yang
Tujuan pokok PT Pusri memilih syarat paling penting di dalam transaksi ekonomi
perdagangan ini untuk menentukan titik atau di masyarakat.
tempat dimana penjual harus memenuhi Dengan adanya perkembangan ini
kewajibannya melakukan penyerahan barang transaksi perdagangan atau bisnis yang
secara fisik dan yuridis kepada pembeli. Titik modern, kebutuhan akan hukum mengenai
atau tempat penyerahan itu juga merupakan kontrak menjadi semakin nyata. Karena
titik batas dimana risiko atas barang (terhadap kontrak adalah salah satu persyaratan yang
kehilangan, kerusakan, urusan angkutan paling penting di dalam transaksi bisnis di
lanjutan dan biaya penimbunan) dari penjual masyarakat.
berakhir, dan titik itu pula pembeli mulai
menanggung risiko atas barang. Tanggung
jawab hukum PT Pusri (sebagai kewajiban)
adalah mengurus izin ekspor dan menyerahkan
barang sampai di atas kapal pelabuhan
Cindawati, Analisis Kekuatan Mengikat Kontrak sebagai Dasar Yuridis ... 401

Simpulan atau kontrak bisnis internasional.


Analisis kekuatan mengikat kontrak Bermuatan ketentuan yang “mengikat”
sebagai dasar yuridis dalam bisnis adanya akibat hukum bagi kedua belah
internasional: pihak, maka timbullah “Hukum Bisnis
1. Analisis kekuatan mengikat kontrak: atau Dagang Internasional”. Lahirnya
yaitu perjanjia dengan ungkapan “Hukum” akan menjadi ekspresi atau
kehendak yang dinyatakan dengan pencerminan aspirasi dari pihak-pihak
penawaran dan penerimaan dianggap pelaku bisnis untuk perlindungan
sebagai elemen konstitutif dari kekuatan hak-hak dan kepentingan kedua belah
mengikat kontraktual. Penawaran dan pihak, dengan norma-norma yang
permintaan mengandung suatu janji. bermuatan sanksi bagi pihak yang
Perjanjian baru terbentuk jika ada melakukan wanprestasi. Kesemuanya
perjumpaan atau persesuaian antara mencerminkan “rule of the game”
janji-janji yang ditujukan satu terhadap yang jelas dan rinci. Demikian juga
lainnya. Pentingnya perbuatan dalam mengenai tanggung jawab dan syarat
bentuk berjanji, yang dalam dirinya perdagangan untuk menentukan titik atau
sendiri mengimplikasikan kekuatan tempat dimana penjual harus memenuhi
mengikat, dalam makna yang terkandung kewajibannya melakukan penyerahan
dalam dirinya sendiri. Janji adalah faktor barang “secara fisik dan yuridis” kepada
potensial, titik taut yang sesungguhnya pembeli. Syarat perdagangan dalam
dikehendaki ataupun sepatutnya perdagangan internasional adalah: untuk
dimaksud para pihak dalam rangka menentukan titik atau tempat di mana
menegaskan hubungan hukum tertentu penjual harus memenuhi kewajibannya
(terikat pada kata dan perbuatan, dan melakukan penyerahan barang secara
kemampuan mewujudkannya). fisik dan yuridis kepada pembeli. Untuk
2. Analisis kekuatan mengikat kontrak itu kontrak bisnis harus diawali dengan
sebagai dasar yuridis dalam bisnis kecermatan masing-masing pihak untuk
Internasional: setelah kontrak bisnis mempelajari klausula kontrak, yang
disepakati oleh kedua belah pihak, maka pada umumnya berdasarkan kontrak atau
akan timbul undang-undang atau hukum perjanjian baku (berstandar). Kecermatan
yang hanya berlaku untuk kedua pihak dan kehati-hatian masing-masing pihak
yang mengikatkan diri dalam perjanjian adalah faktor antisipatif yang bijaksana.
402 ARENA HUKUM Volume 9, Nomor 3, Desember 2016, Halaman 386-402

DAFTAR PUSTAKA

Buku M.S., Amir. Kontrak Dagang Ekspor. Edisi


Adolf, Huala. Dasar-dasar Hukum Kontrak Revisi. Jakarta: PPM, 2002.
Internasional. Bandung: Refika Sanson, Michelle. Essential International
Aditama, 2007. Trade Law. Sidney: Cavendish, 2002.
Al-Barry, M. Dahlan.Y. Kamus Induk Istilah
Ilmiah Seri Inteltual. Surabaya: Tardet
Jurnal

Press, 2003. Harsoyo, Satriyo Wahyu. “Tinjauan Yuridis


Badrulzaman, Mariam Darus. Aneka Hukum Pengajuan Pembatalan Perjanjian Jual
Bisnis. Bandung: Alumni, 1994. Beli Saham Perusahaan Secara Sepihak”.
Blacks Law Dictionary. 5th.ed. St.Paul Minn: Jurnal Arena Hukum Vol. 8, No. 1,
West Publisher, 1949. (April 2015): 130. Diakses 8 November
Budiono, Herlien. Asas Keseimbangan bagi 2016. doi: http://dx.doi.org/10.21776/
Hukum Perjanjian Indonesia Hukum ub.arenahukum.2015.00801.8.
Perjanjian berlandaskan Asas-asas
Wigati Indonesia. Bandung: Citra
Peraturan Perundang-undangan

Aditya Bakti, 2006. Kitab Undang-undang Hukum Perdata


Dirdjosisworo, Soedjono. Pengantar Hukum International Commercial Terms 2010.
Dagang Internasional. Bandung: UNIDROIT (The United Nations Commission
Refika Aditama, 2006. on International Trade Law).
Gautama, Sudargo. Kontrak Dagang ICC Publication 560.
Internasional. Bandung: Alumni, 1976.

S-ar putea să vă placă și