Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ABSTRACT – The purposes of this research were to know: 1) the influence of Guided
Inquiry learning model toward science process skills, 2) the influence of academic ability
toward science process skills, 3) the interaction between Guided Inquiry learning model and
academic ability toward science process skills. The research was quasi experiment research.
The research was designed using posttest only control group design by using the
experimental classes (application of Guided Inquiry learning model) and control classes
(conventional learning. The populations of this research were all of 10th degree students at
SMA Negeri 5 Surakarta in academic year 2011/2012. The samples of this research were the
students of X-4 as experiment group and X-2 as control group. The sample of this research
was established by cluster random sampling. The data was collected essay test, observation
form, and document. The hypotheses analyzed by Two-Way Anava. The research concluded
that 1) application of Guided Inquiry learning model had significant effect toward science
process skill, 2) the academic ability didn’t has significant effect toward science process skill,
3) there was interaction between Guided Inquiry learning model and academic ability toward
science process skills.
Keywords: Guided Inquiry, Science Process Skills, Academic Ability.
bahwa model pembelajaran inkuiri padat membuat siswa berperan aktif dalam
lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. memiliki kesempatan yang luas untuk
menumbuhkan dan meningkatkan
Sri Wulanningsih – Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 37
kemampuan akademik tinggi memperoleh akademik rendah dan sedang yang belum
akademik sedang dan rendah. Model sains berkemampuan akademik rendah dan
pembelajaran yang diterapkan guru baik sedang lebih terangkat sejajar dengan
akademik yang dimiliki oleh para siswa menunjukkan bahwa keterampilan proses
penelitian ini tidak mendukung teori yang Waktu belajar yang cukup bagi
menyatakan bahwa siswa yang mempunyai tersedia dengan adanya belajar kelompok
diberi pembelajaran yang sama, maka hasil waktu belajar tersebut terfasilitasi melalui
belajarnya akan berbeda sesuai tingkat kegiatan tutorial sebaya. Tutorial sebaya
rendah. Carrol dalam Ozden (2008) Hasil uji lanjut dibahas sebagai berikut.
menyatakan, pemberian waktu belajar a. Keterampilan Proses Sains pada
yang cukup bagi siswa berkemampuan Siswa Berkemampuan Akademik
akademik rendah dapat meningkatkan Berbeda dengan Model
prestasi belajar siswa berkemampuan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
akademik rendah. Uji LSD menunjukkan interaksi
3. Interaksi Model pembelajaran dan model pembelajaran inkuiri terbimbing
Kemampuan Akademik Terhadap dengan kemampuan akademik rendah
Keterampilan Proses Sains mempunyai pengaruh yang sama dengan
Tabel 3. Interaksi Model Pembelajaran interaksi model inkuiri terbimbing dengan
dan Kemampuan Akademik kemampuan akademik tinggi dalam
terhadap KPS meningkatkan keterampilan proses sains.
Variabel Sig Keputusan Uji Begitu pula dengan interaksi model
KPS 0,048 H0 ditolak
pembelajaran inkuiri terbimbing dengan
Tabel 4.9 Uji LSD Interaksi Model yang berbeda dengan interaksi model
Rataan yang diperoleh siswa-siswa akademik tinggi, begitu pula pada siswa
berkemampuan akademik rendah lebih yang berkemampuan akademik rendah.
tinggi dibandingkan dengan rataan yang Model pembelajaran inkuiri
diperoleh siswa-siswa berkemampuan terbimbing memiliki sintaks yang mampu
akademik sedang, sehingga pada melatih siswa untuk menguasai
pembelajaran dengan model inkuiri keterampilan proses sains. Karakter
terbimbing, siswa yang mempunyai pembentukan belajar kelompok dalam
kemampuan akademik rendah lebih baik inkuiri terbimbing mampu memfasilitasi
keterampilan proses sainsnya scaffolding dengan baik. Scaffolding pada
dibandingkan dengan siswa yang inkuiri terbimbing terfasilitasi melalui
mempunyai kemampuan akademik sedang. tutorial sebaya yang menuntut siswa
Interaksi model pembelajaran belajar dengan saling membelajarkan.
inkuiri terbimbing dengan kemampuan Siswa berkemampuan akademik tinggi
akademik rendah maupun sedang yang telah menguasai keterampilan proses
mempunyai posisi setara dengan interaksi sains memberikan tutorial kepada siswa
model inkuiri terbimbing dengan berkemampuan akademik rendah maupun
kemampuan akademik tinggi dalam sedang yang belum menguasai
meningkatkan keterampilan proses sains, keterampilan proses sains. Tutorial siswa
hal ini menunjukkan bahwa model berkemampuan akademik tinggi
pembelajaran inkuiri terbimbing mampu mendorong siswa berkemampuan
mensejajarkan keterampilan proses sains akademik rendah dan sedang mampu
pada siswa berkemampuan rendah, sedang memasuki zona perkembangan
dan tinggi. Hal ini didukung oleh Warouw proksimalnya, akibatnya siswa
(2009) yang menyatakan bahwa interaksi berkemampuan akademik rendah dan
model pembelajaran dan kemampuan sedang mampu mensejajarkan
akademik bisa memperkecil jarak keterampilan proses sainsnya dengan siswa
perolehan hasil belajar siswa berkemampuan akademik tinggi.
berkemampuan akademik tinggi dan siswa Tutorial sebaya yang terfasilitasi
berkemampuan akademik rendah. Lebih dengan baik menyebabkan siswa
lanjut Bahri (2010) menyatakan bahwa berkemampuan rendah maupun sedang
model pembelajaran yang melatih belajar memiliki waktu belajar yang cukup.
kelompok dapat meningkatkan prestasi Alokasi waktu belajar merupakan penentu
belajar siswa yang berkemampuan keberhasilan belajar siswa dan kebutuhan
Sri Wulanningsih – Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 41