Sunteți pe pagina 1din 20

LAPORAN KUNJUNGAN

INDUSTRI ENTERPRENEUR
CV. TAMARA JAYA

Disusun Oleh :

1. Mochamad Ego Febriyanto 10214001/2014


2. Muhammad Berlian Alkindi 10214012/2014
3. Nazalia Indah Lutfiani 10214013/2014
4. Febri Dwi Handayani 10214014/2014
5. Nuzullia Kusuma Anggia 10214015/2014
6. Isnaini Siti Fajria 10214016/2014

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas izin dan
kuasanya kami dapat menyelesaikan makalah Kunjungan Industri Enterpreneur
pada Industri Tenun dan Logam. Kami sadar bahwa dalam penulisan ini tidak
sedikit masalah yang dihadapi, namun berkat kerja keras serta bantuan dari pihak,
semua masalah tadi bisa teratasi dengan baik. Oleh karena itu, kami banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis sadar bahwa ini jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca, baik mahasiswa maupun masyarakat sebagai
tambahan wawasan pengetahuan.

ii
DAFTAR ISI

HalamanJudul........................................................................................................ i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manusia (MAN) ...................................................................................... 3
2.2 Modal Usaha ........................................................................................... 3
2.3 Bahan yang Digunakan ........................................................................... 4
2.4 Metode Pembuatan ................................................................................. 4
2.5 Alat-alat yang digunakanan ................................................................... 4
2.6 Pemasaran .............................................................................................. 5
2.7 Kerangka Operasional ............................................................................ 6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan.................................................................................... 7
3.2 Analisa Hasil Pengamatan ...................................................................... 10
3.3 Proses Produksi Tenun dan Logam......................................................... 12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
4.2 Saran ....................................................................................................... 16
Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ekonomi dalam suatu negara sangat mempengaruhi
kemajuan dan perkembangan negara tersebut khususnya dalam bidang
perekonomian. Berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, tentunya ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, salah satunya
industri. Industri tidak hanya menjadi indikator pertumbuhan ekonomi tapi
industri juga menjadi penopang perekonomian negara, juga dengan
hadirnya industri tentu akan meningkatkan pendapatan negara pada konsep
umumnya. Jika berbicara tentang industri, tentunya banyak industri yang
berkembang di indonesia sekarang ini, termaksud di antaranya industri
tekstil.
industri mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara umum
dimana industri diartikan sebagai perusahaan yang menjalankan operasi
dibidang kegiatan ekonomi yang tergolong kedalam sektor sekunder.
Sedangkan yang selanjutnya adalah pengertian dalam teori ekonomi,
dimana industri diartikan sebagai kumpulan dari perusahaan-perusahaan
yang menghasilkan barang yang sama dalam suatu pasar. Industri itu juga
dibagi tiga yaitu industri primer, sekunder dan tersier Sadono Sukirno
(2002)
Industri pembuatan tenun tekstil merupakan salah satu sektor industri yang
terus berkembang di Indonesia. Kebutuhan akan produk-produk dari
industri tenun terus meningkat karena pada sektor industri ini mempunyai
peminat tersendiri. Tenun Indonesia kini juga berperan penting sebagai
sumber devisa bagi negara karena peminat produk tidak hanya di dalam
negeri tetapi juga di luar negeri. Keadaan ini membuat para produsen
tenun bersaing untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan
keinginan konsumen. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan
konsumen dalam membeli suatu produk adalah kualitas. Kualitas produk
yang baik akan meningkatkan loyalitas pelanggan serta mampu menjaga
persaingan dengan para kompetitor. Untuk itu para produsen selalu

1
berupaya untuk bisa melakukan proses produksi yang baik sehingga
mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi
konsumen.(Ariani,2004). Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk
menjaga agar kualitas sesuai dengan spesifikasi konsumen adalah
pengontrolan proses produksi. Dalam proses produksi pasti pernah
didapatkan variabilitas dalam proses. Variabilitas ini dapat terjadi karena
berbagai hal seperti peralatan serta bahan baku yang tidak sesuai, operator
yang tidak memadai serta masih banyak lagi. Untuk itu diperlukan suatu
metode pengontrolan proses produksi yang tepat untuk meningkatkan
kualitas produk sehingga mampu meminimalisisr tingkat variabilitas.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana profil pemilik usaha?
b. Berapa modal awal yang harus di keluarkan pemilik usaha?
c. Apa saja bahan yang di gunakan?
d. Bagaimana metode pembuatan peralatan TNI, POLRI?
e. Apa saja alat-alat yang di gunakan dalam memproduksi peralatan TNI,
POLRI?
f. Bagaimana pemasaran hasil produksi?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui profil pemilik usaha.
b. Untuk mengetahui modal awal yang harus di keluarkan pemilik usaha.
c. Untuk mengetahui bahan apa saja yang di gunakan dalam usaha tenun.
d. Untuk mengetahui metode pembuatan peralatan TNI, POLRI
e. Untuk mengetahui alat-alat yang di gunakan dalam memproduksi peralatan
TNI, POLRI.
f. Untuk mengetahui bagaimana pemasaran hasil produksi.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manusia (MAN)


Manusia yaitu orang yang menggerakan dan melakukan aktivitas-aktivitas
untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk juga mendayagunakan sumberdaya
lainnya. Manusia merupakan penggerak utama untuk menjalankan fungsi-fungsi
manajemen. Sumber daya manusia yaitu segenap potensi yang dimiliki oleh
manusia. Potensi yang dimiliki setiap manusia berbeda satu sama lain, untuk itu
dibutuhkan pengelolaan agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya
dan dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia
yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai
tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia
adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-
orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.
Manusia atau yang sering disebut dengan sumber daya manusia, termasuk di
dalamnya termasuk sumber daya otak (brain). Di dalam manajemen unsur
manusia merupakan yang paling utama. Sebab semuanya berasal dari manusia.
Manusia di dalam manajemen mencakup semua faktor yang mempengaruhi,
mewarnai dan melingkupi.

2.2 Modal Usaha (Modal)


Uang adalah factor yang amat penting, bahkan menentukan didalam setiap
proses pencapaian tujuan,tentulah tidak dapat disangkal lagi. Setiap program,
setiap kegiatan atau rutin maupun proyek, besar maupun kecil, semua itu tidak
akan terlaksana tanpa adanya penyediaan uang atau biaya yang cukup.
Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan
dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu
uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala

3
sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan
berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat
yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.

2.3 Bahan Yang Digunakan (Material)


Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki1.

2.4 Metode Pembuatan (Metode)


Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara
kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha.
Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya
tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan
memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusianya sendiri.

2.5 Alat – Alat Yang Digunakan (Machine)


Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau
menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Digunakannya
mesin-mesin dalam suatu pekerjaan adalah untuk menghemat tenaga dan fikiran

4
manusia didalam melakukan tugas-tugasnya baik yang bersifat rutin maupun yang
bersifat insedental, baik untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis industry
(engineering) maupun yang bersifat teknis paperwork.

2.6 Pemasaran (Market)


Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatanusaha yang ditunjukkan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang
diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses
kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan.
Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan
selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
Market atau Pasar merupakan faktor yang selalu berubah-ubah sesuai
permintaan pasar dan bukan merupakan kebijakan dari manajemen. Demikian
pula dengan Method atau tata kerja yang merupakan pola cara-cara bagaimana
kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan dari
organisasi dapat tecapai secara efektif dan efisien. Maka dapat disimpulkan bahwa
Methods hanyalah cara yang dipergunakan sedangkan Market adalah wahana
untuk memperluas sasaran dari kegiatan tersebut.

5
2.7 Kerangka Operasional

Penyusunan Propsal

Permintaan izin pada


pemilik industri

Kunjungan ke industri
CV.TAMARA JAYA

Pengumpulan data
dengan pengamatan dan
wawancara

Penyusunan hasil laporan


dan revisi

Metode : pengumpulan data


dengan menggunakan metode
observasi lokasi industri dan
wawancara

Kesimpulan : Perusahaan
CV.TAMARA JAYA merupakan
industri tenun dan pembuatan
peralatan TNI, POLRI

6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


A. MAN
CV.TAMARA JAYA adalah Usaha pembuatan peralatan TNI, POLRI,
umum, dll yang terletak di Desa Pulosari, Kec. Ngunut, RT/RW 02/02
Tulungaggung. CV. TAMARA JAYA dikelola oleh bapak Mistam, usaha ini
mulai dirintis oleh bapak Mistam mulai dari tahun 1978, awalnya beliau hanya
seorang pekerja yang bekerja diperusahaan kakaknya yang memproduksikan
peralatan TNI, POLRI, umum, dll. Seiring berjalanannya waktu bapak Mistam
berinisiatif untuk membuka industri tenun dan logam nasional, dalam
menjalankan usahanya beliau dibantu oleh 30 pegawai, bapak Mistam dan
pegawainya memproduksi peralatan TNI, POLRI, umum dll setiap hari.

Mesin-mesin yang terdapat pada CV. TAMARA JAYA sebagai berikut :


1. Mesin jahit
Dioperasikan oleh 5 orang pekerja, mesin tersebut digunakan untuk
menjahit atau menggabungkan bahan-bahan menjadi barang seperti tas.
2. Pelapisan anti karat dengan cairan Hcl
Dioprasikan 2 orang pekerja, pada bagian ini untuk menghilangkan karat
pada logam, memberikan lapisan kilap pada logam.
3. Mesin pencetakan logo/ cap
Dioprasikan oleh 2 orang pekerja, pada bagian ini untuk pembuatan logo
pada logam-logam.
4. Pembentuk lempengan
Dioprasikan oleh 5 orang pekerja, pada bagian ini digunakan untuk
menimbulkan bentuk logo pada logam.
5. Mesin pemintal benang
Dioprasikan oleh 2 orang pekerja, pada bagian ini digunakan untuk
menyusun benang yang akan di tenun.
6. Mesin tenun

7
Dioperasikan oleh 2 orang pekerja, pada bagian ini digunakan untuk
penenunan.
7. Mesin pemotong
Dioperasikan oleh 1 orang pekerja, pada bagian ini digunakan untuk
mengukur dan memotong barang setengah jadi.
8. Mesin pelubangan
Dioprasikan oleh 1 orang pekerja, pada bagian ini digunakan untuk
melubangi barang setengah jadi untuk penempatan acsessoris.
9. Finishing dan packing
Dioperasikan oleh 8 orang pekerja, pada bagian ini digunakan untuk
pemberian acsessoris pada barang dan membungkus barang jadi.
10. Driver
Dioperasikan oleh 2 orang pekerja, pada bagian ini digunakan untuk
mengantar barang ketempat pemesan.

B. Money
Dalam usaha Tenun dan Logam bapak Mistam memulai modal awal sebesar
500 ribu. Modal tersebut di gunakan untuk membeli alat-alat dan juga bahan
produksi untuk pembuatan tas, sabuk dan logam, bapak Mistam memperoleh
benang untuk pembuatan tas dan sabuk dari surabaya yang menjual benang.
Seiring dengan berkembangnya zaman, bapak Mistam memperoleh pinjaman dari
bank sebesar 100 juta untuk mengembangkan perusahaan industrinya, dan setiap
pengiriman barang beliau bisa mendapatkan keuntungan sebesar 10 juta-20 juta.

C. Material
Bahan – bahan yang digunakan bapak Mistam dalam pembuatan peralatan
TNI, POLRI, umum, dll diantaranya benang dan logam . Diantara bahan-bahan
tersebut beliau sangant mengedepankan kualitas barang dan harga barang dalam
menghadapi sebuah persaingan.

8
D. Metode Kegiatan
1. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada kegiata kunjungan ini terdiri dari data primer
yang diperoleh dari diskusi dan wawancara mendalam dengan pakar baik secara
terstruktur maupun tidak terstruktur, serta dari observasi secara langsung kepada
pemilik perusahaan. Data sekunder diperoleh dari study pustaka dalam rangka
memperoleh landasan teoritis dan data penunjang yang berkaitan dengan materi
kegiatan kunjungan.
2. Metode Observasi
Metode observasi yang digunakan merupakan pengamatan pada perusahaan
industri tenun dan peralatan TNI, POLRI yang digunakan untuk mendapatkan
data yang sesuai dengan lapangan dari industri yang berkaitan untuk mendapatkan
laporan yang sesuai.
3. Metode Wawancara
Metode wawancara mendalam dari narasumber pemilik industri terkait
untuk menghasilkan fakta-fakta yang sesuai dari industri terkait.

E. Machine
Alat – alat yang digunakan dalam proses pembuatan tas, sabuk, dan logam
bapak Mistam diantaranya mesin tenun untuk pembuatan sabuk, mesin jahit untuk
melakukan proses penjahitan tas, mesin potong logam untuk memotong plat
logam yang masih berupa lempengan panjang, mesin press untuk membuat
cetakan/ logo pada logam.
F. MARKET
Cara pemasaran yang digunakan bapak Mistam adalah dengan menjual dan
mengirim barang-barang produksinya sesuai dengan pesanan dan permintaan
instansi dalam pemesanan instansi menggunakana sistem Tender jadi
pemroduksian pesanan mempunyai waktu-waktu tertentu biasanya pada bulan
juli-agustus tidak hanya itu pak Mistam memasarkan produk-produknya ke daerah
Surabaya hingga Jakarta. Dalam pemasarannya bapak Mistam tidak memasarkan
secara online ataupun membuat brosur terkait usahannya beliau hanya
mengandalkan pesanan dan permintaan.

9
Dalam penjualannya bapak Mistam mematok harga peralatan TNI, POLRI
serta tas dengan harga yang berbeda- beda dengan menyesuaikan bahan yang di
digunakan dalam produksi pembuatannya. Dan dalam penjualannya bapak
Mistam tidak menjual bijian, beliau hanya menjual sesuai dengan pesanan dan
permintaan instansi.

3.2 Analisa Hasil Pengamatan


Berdasarkan hasil pengamatan industri tenun ini kami mendapatkan hasil
bahwa pemasaran hasil produksi Bapak Mistam dipasarkan di daerah Surabaya
sampai ke Jakarta, akan tetapi dalam pemasaran hasil produksinya kurang
maksimal karena beliau hanya mengandalkan dari mulut ke mulut, dan via telefon
beliau tidak melakukan pemasaran secara online maupun dengan penggunaan
brosur-brosur terkait usahanya. Dalam usahanya beliau melakukan usaha secara
borongan maupun membuat sesuai keinginan atau permintaan konsumen. Untuk
pembuatan produksi seperti tas membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu
mulai dari proses pemotongan terpal, penjahitan, sampai proses pemberian
asesoris dan pengepakan. Harga tas bermacam-macam sesuai ukuran dan jenis tas.
Satu tas besar seharga ribu ,satu gulung terpal dapat digunakan untuk membuat
36 tas jika untuk pembuatan tas besar .Untuk penjualan satu sabuk bapak Mistam
mematok harga ribu, diperkirakan keuntungan total bersih yang didapatkan bapak
Mistam tidak menentu sesuai dengan pesanan tapi tiap bulan bisa meraup untung
kurang lebih 20 juta total bersih tersebut sudah di potong untuk pembayaran
pegawai dan juga pembelian bahan-bahan.
Selain itu bapak Mistam kurang memperhatikan keselamatan pekerjanya
seperti penggunaan sarung tangan atau masker. Padahal dalam proses kerja sangat
dekat dengan resiko bahaya. Saat melakukan wawancara kepada pekerja tentang
penggunaan APD seperti sarung tangan atau masker, pekerja menggatakan bahwa
penggunaan APD seperti itu malah mengganggu proses kerja, pekerja
menggatakan kurang nyaman apabila memakai sarung tangan dan masker saat
bekerja, tetapi untuk pekerja yang bekerja pemilahan logam masih mau
menggunakan sarung tangan karena bercampur dengan bahan kimia.

10
Untuk penggolahan limbah logam maupun benang bapak Mistam menjual
kembali limbah hasil logam pada pengepul logam untuk dimanfaatkan kembali
dan untuk limbah benang dibakar ditempat pembakaran limbah.
Analisa dengan menggunakan SWOT
1. Strengths (kekuantan)
CV. TAMARA JAYA berdiri sejak tahun 1978 berawal dari
produk tenunan menggunakan tangan hingga kini bisa berkembang
menggunakan tenunan mesin, produk yang dihasilkan sudah terkenal dan
memiliki nama sehingga mempermudah klien untuk mengenali produk
dari bapak H.Mistam disamping itu keunggulan kualitas bahan dan
konsistensi produk menjadi hal yang paling diutamakan oleh bapak
H.Mistam serta pelayanan yang baik dan membina hubungan yang baik
dengan konsumen menjadikan faktor penguat dari usaha bapak H.Mistam
yang bisa berdiri hingga saat ini.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Konsistensi produk yang dihasilkan oleh bapak H.Mistam bisa
menjadikan kelemahan dikarenakan kurangnya pembaharuan atau inovasi
yang baru dan timbulnya pesaing-pesaing baru yang membuat variasi
produk bermacam-macam model barang, juga kurangnya promosi yang
dilakukan selama ini dalam mempromosikannya hanya dari mulut ke
mulut tidak memanfaatkan media sosial yang ada.
3. Opportunities (Kesempatan)
Kualitas yang sudah ada bisa menjadikan peluang yang besar, serta
melakukan promosi baik dari media cetak maupun media sosial bisa
membantu pengembangan dari usaha yang dimiliki ditambah lagi jika
bapak H.Mistam bisa membuka pasar di luar pulau jawa bahkan
mancanegara
4. Threats (Ancaman)
Timbulnya pesaing baru yang bisa menjadikan sebuah ancaman
karena pesaing-pesaing baru tersebut memiliki produk yang lebih banyak
variasinya.

11
3.3 Proses Produksi Tenun dan Logam
3.4 Dalam kunjungan industry, proses produksi logam dan tenun di
mulai dari

3.5 Pembelian benang serta kain dan logam


3.6 Selanjutnya kain dipotong-potong dan diukur sesuai yang ingin
diproduksi, dan benang di lakukan penyeteran menggunakan mesin
penyeter, lalu logam di lapisi pewarna dan dibentuk lempengan

12
Hasil dari pemotongan kain tersebut kemudian di lakukan penjahitan dengan
menggunakan mesin jahit sehingga menghasilkan potongan-potongan tas.
Berbeda dengan pembuatan sabuk yang menggunakan benang yang dipintal
kemudian benang tersebut di tenun dengan mesin tenun.

13
Kemudian dilanjutkan proses pemotongan pada bahan sabuk setengah jadi
dengan mesin pemotong, lalu sabuk tersebut diberi pembolong dengan mesin
plong.

Pada proses logam, logam berbentuk plat panjang di gunting, dipotong dan di
bentuk lempengan, sudah terbentuk potongan-potongan kemudian beri pewarnaan
serta pemberian pelapis supaya mengkilap.

14
Selanjutnya pada lempengan-lempengan tersebut di beri cap atau logo kemudian
dibentuk sesuai yang dibutuhkan dengan cara pengepresan.

Berikut merupakan hasil akhir dari produksi pembuatan pemberian acsessoris.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah menganalisis semua faktor, langkah selanjutnya adalah bagaimana
memaksimalkan kekuatan (strengths), menutupi kelemahan (weaknesses),
memanfaatkan peluang (opportunities), dan menangkal semua ancaman (threats)
yang datang. Semoga penjelasan contoh analisis SWOT diatas dapat memberikan
gambaran mengenai analisis SWOT secara keseluruhan.
Industri tenun dan logam merupakan salah satu sektor industri yang terus
berkembang di Indonesia. Kebutuhan akan produk-produk dari industri tenun dan
logam terus meningkat karena sektor industri ini memberikan desain interior serta
nilai artistik yang dapat memberikan kenyamanan sehingga dapat menunjang
berbagai aktifitas.

4.2 Saran
a. Untuk pemilik perusahaan sebaiknya menyediakan alat pelindung diri seperti
masker, sepatu boot, sarung tangan. Pemilik seharusnya mempromosikan
usahanya baik sacara online maupun brosur agar banyak diketahui kalangan
masyarakat dan dapat memberikan inovasi yang baru.
b. Untuk pekerja sebaiknya menjaga kesehatan, menguasai prosedur dan
pengoprasian alat, focus saat bekerja untuk mengurangi resiko kecelakaan
akibat kecerobohan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern; Yogyakarta: BPFE, 2001


F.X. Soedjadi, O & M Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, Jakarta :
PT. Toko Gunung Agung, 1996.
Sukirno, Sadono. 2002. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan Keempat Belas. Rajawali
Press: Jakarta.
Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Bumi
Aksara, 2007
Monroe, Kebijakan Harga Seri Pemasaran dan Promosi, Jakarta : Gramedia,
1992.
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran. Edisi Milennium Satu; Jakarta: PT. Indeks,
2004.
Hadiguna AR, 2009. Manajemen Pabrik Pendekatan Sistem untuk Efisiensi dan
Efektifitas.Jakarta: Bumi Aksara.
Malthis R.I dan John H, Jackson, 2002. Manajemen Sumberdaya Manusia.
Jakarta : Salemba Empat.
Widyaningsih I, Maywati S, Faturrahman Y. 2011. Faktor-faktor yang
Berhubungan Dengan Penggunaan Masker Pada Pekerja Bagian
Penghalusan Dan Pemotongan Di PT. Waroeng Batok Industry Cilacap.
KES MAS Vol. 1, Januari 2011 : 1-67 ISSN : 1978-05

17

S-ar putea să vă placă și