Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun Oleh :
Lioni Amelianti Putri 10618032
A. Data Subjektif
1. Keluhan Umum
f. Perineum : Utuh
5. Hamil ini
2. Makan dan minum : Ibu sudah makan nasi dan lauk, serta telah minum air putih
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
2. Keadaan Umum : Ibu mengatakan masih terasa agak mulas dan lemas.
3. Kesadaran : Composmentis
5. Tanda-tanda Vital
b. Nadi : 84 kali/menit
c. Pernapasan : 22kali/menit
7. Leher
8. Payudara
Kiri : Menonjol
d. Colostrums : Ada
e. Retraksi/Dimpling : Tidak ada
9. Abdomen
c. Kontraksi : Keras
a. Kesimetrisan : Simetris
a. Kesimetrisan : Simetris
12. Genetalia
a. Inspeksi
b. Palpasi
1. Diagnosa
2. Masalah
3. Kebutuhan
a. Mobilisasi
b. Istirahat
c. Nutrisi
d. Personal Hygine
f. Teknik menyusui
g. Perawat payudara
4. Masa potensial
Tidak ada
5. Tindakan segera
Tidak ada
D. Penatalaksanaan
2. Mengingatkan kembali ibu untuk mobilisasi yaitu dengan cara duduk dan berjalan ke kamar
mandi untuk BAB/BAK
Evaluasi: Ibu sudah duduk dan berjalan ke kamar mandi untuk BAK dan mengganti
pembalut.
3. Menjelaskan kembali pada ibu istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
pada ibu, beristirahat selagi bayi tidur.
Evaluasi: Ibu mengerti serta ibu sudah makan 1 porsi nasi dan sayur
5. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan dirinya dan vulva hygiene terutama bagian
kemaluan dengan cara membersihkan dari arah depan ke belakang dengan air biasa
menggunakan sabun antiseptik bila perlu dan selalu menjaga daerah kemaluannya.
6. Mengingatkan kembali pada ibu tentang tanda bahaya selama masa nifas seperti demam
tinggi, sakit kepala hebat, nyeri pada betis, dan nyeri dada, dan bila ibu mengalami salah satu
tanda bahaya tersebut segera datang ke petugas kesehatan.
Evaluasi: Ibu masih mengingatnya dan akan datang ke petugas kesehatan jika mengalami
salah satu tanda-tanda tersebut.
7. Mengajarkan dan mempraktikan pada ibu teknik menyusui yang benar yaitu perut bayi dan
perut ibu bertemu, tubuh bayi sejajar dengan lengan ibu, sebelumnya keluarkan ASI sedikit
dan dioleskan ke seluruh puting susu berserta areola mammae, lalu sentuh bibir bawah bayi
dengan puting hingga mulut bayi terbuka lebar dan masukkan puting dan areola mammae
kedalam mulut hingga perlekatannya sempurna.
8. Memberitahu dan mempraktikan pada ibu mengenai perawatan payudara yakni menjaga
payudara tetap bersih dan kering, apabila puting susu lecet oleskan ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Apabila payudara bengkak akibat
bendungan ASI lakukan pengompresan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit,
urut payudara dari arah pangkal menuju puting, keluarkan ASI sebagian dan keringkan
payudara.
9.Menjadwalkan kunjungan ulang masa nifas 6 hari kemudian tanggal 7 Februari 2016.
A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa ia takut untuk BAB karena adanya jahitan episiotomi.
a. Ambulasi
Ibu sudah makan dan minum seperti biasanya tidak ada makanan yang dipantang. Makan 3
kali sehari dengan nasi dan lauk pauk serta minum 8 gelas air putih/hari.
c. Pola Tidur
d. Pola Eliminasi
BAK 5-6 x sehari, tidak ada keluhan saat BAK, namun ibu merasa ketakutan pada saat ingin
BAB dikarenakan ada bekas luka jahitan.
e. Menyusui
Ibu memberikan ASI pada bayinya 2 jam sekali, tidak ada kesulitan pada ibu saat menyusui
bayinya.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
b. Kesadaran : Composmentis
d. Tanda-tanda vital
2) Nadi : 81 x/menit
3) Pernapasan : 22x/menit
3) Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
4) Leher
f. Payudara
1. Bentuk : Simetris
Kiri : Menonjol
4. Pengeluaran : Kanan : ASI
Kiri : ASI
g. Abdomen
h. Ekstremitas atas
1. Kesimetrisan : Simetris
i. Ekstremitas bawah
1. Kesimetrisan : Simetris
j. Genetalia
1) Inspeksi
C. Analisa Data
1. Diagnosa
2. Masalah
Ibu mengatakan bahwa ia merasa takut untuk BAB karna adanya bekas luka jahitan.
3. Kebutuhan
4. Tindakan Segera
Tidak ada
D. Penatalaksaan
Evaluasi: Ibu selalu tidur siang selama 1-2 jam atau selalu tidur jika bayinya sedang
tidur.
3. Mengingatkan kembali pada ibu untuk banyak minum air putih karna dapat membantu
proses membuang air besar menjadi lebih lancar, dan makan yang kaya akan serat seperti
sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan beras merah.
Evaluasi: Ibu makan tiga kali sehari dengan porsi banyak mengkonsumsi sayuran, buah
buahan, lauk, dan minum air putih sehari 8-9 gelas serta minum susu.
4. Mengingatkan kembali ibu agar tidak menahan BAB karna justru akan membuat sistem
pencernaan terganggu dan jangan terlalu sering berbaring.
Evaluasi: Ibu mengerti dan ibu akan mencoba untuk tidak takut BAB.
5. Memberitahu ibu untuk selalu mewaspadai adanya tanda bahaya pasca melahirkan seperti
demam, perdarahan, pusing dan lemas yang hebat, kunang-kuang. Jika ibu merasakan
adanya tanda bahaya segera datang ke pelayanan kesehatan terdekat untuk penolongan
pertama.
Evaluasi: Ibu mengerti dan akan mengunjungi pelayanan kesehatan terdekat jika
merasakan adanya tanda bahaya yang sudah disebutkan tadi.
7. Memberitahu Ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 15 Februari 2016
untuk melakukan pemeriksaan masa nifas kembali.