Sunteți pe pagina 1din 7

Efek Imunologik ekstrak Vernonia Amygdalina dan Suplemen Immune

Booster Immunace dan kombinasinya pada pasien HIV/AIDS : studi


komparatif

Abstrak :

Objektif : Untuk menilai efek imunologik ekstrak daun Vernonia Amygdalina ( V. amygdalina )
dan suplemen Immunace pada pasien terinfeksi HIV yang memperoleh terapi antiretroviral
secara aktif.

Metode :

Daun segar Vernonia Amygdalina diperoleh dari daerah Nsukka di Nigeria. Daun di bersihkan
dengan air mengalir. Dua genggam daun segar yang sudah dibersihkan direndam dalam 200 ml
air dan diperas untuk membentuk campuran. Pasien dibagi dalam empat kelompok dan setiap
kelompok diberikan berbagai kombinasi yang berbeda. Pasien mendapat pengobatan selama
empat minggu. Efek imunitas pasien diuji pada pasien.

Hasil : Nilai rata rata absolut dari jumlah CD4+ meningkat pada pasien yang mengkonsumsi
ekstrak atau suplemen, dan pasien yang mengkonsumsi kombinasi keduanya memiliki jumlah
CD4 yang lebih meningkat lagi. Peningkatan CD4+ cukup signifikan dibandingkan dengan
kelompok kontrol ( P < 0,05 ). Ruam pada kulit juga meningkat diseluruh kelompok.

Kesimpulan :

Dapat disimpulkan bahwa ekstrak V. Amygdalina dan Immunace atau penggunaan keduanya
memiliki efek imunologis terhadap pasien terinfeksi HIV. Oleh karena itu kami menyarankan
agar penggunaan ekstrak V.Amygdalina atau Immunace atau keduanya dapat digunakan sebagai
terapi adjuvant dalam penanganan pasien HIV/AIDS.
I. PENDAHULUAN

Dua dekade kini telah bergulir, sejak kasus pertama AIDS didiagnosis di Nigeria pada tahun
1986. Pada periode itu, banyak individu, keluarga, komunitas, bisnis dan warga Nigeria
mengalami kehancuran oleh wabah tersebut. Setiap komunitas maupun setiap aspek bangsa telah
terpengaruh. Beban perawatan akibat epidemik Nigeria kini mencapai peringkat ketiga dunia.
Kunci dari patogenisitas virus ini adalah heterogenitas genetiknya yang merupakan akibat dari
beberapa fitur, seperti cenderung terjadinya kesalahan pada enzim reverse transcriptase yang
diperkirakan menyebabkan terjadi sebuah kerusakan pada setiap genom pada setiap siklus
replikasi dan pergantian secara cepat dari virus HIV secara invivo.
Nilai limfosit CD4+ memegang peranan penting terhadap pasien HIV/AIDS. CD4+ cenderung
menurun pada status HIV akibat destruksi dan ketidaksesuaian nutrisi Nutrisi yang kurang
secara langsung berpengaruh terhadap respon pasien terhadap terapi antiretroviral (ART).
Beberapa pandangan maupun uji klinis yang dilakukan menduga bahwa hasil klinis yang baik
ditemukan pada pasien HIV/AIDS yang mengkonsumsi suplemen micronutrient. Peneliti
menemukan bahwa dosis tunggal suplemen setiap hari yang diberikan pada pasien Tanzania
yang terinfeksi HIV, termasuk B-Kompleks, Vitamin C dan Vitamin E menghasilkan
peningkatan CD4 dan CD8 dibandingkan dengan pasien yang diberikan placebo.
Vernonia amygdalina merupakan semak kecil yang tumbuh merambat di hutan tropis Afrika. Di
Nigeria tanaman ini dikenal dengan sebutan “daun pahit” karena rasanya yang pahit. Daun
matang digunakan untuk sup dan ekstrak airnya dikonsumsi sebagai minuman untuk pencegahan
penyakit tertentu. Tanaman ini ditemukan memiliki efek antihelmintik, sebagai pencahar/laksatif,
dan antimalarial sebagai pengganti Kina.Beberapa senyawa kimia stigmastan tipe sapponin
seperti vernoniosides A1, B1, A2, A3, B2, D3, A4 dan C telah diidentifikasi dalam daun.
Aktivitas antioksidan dari luteloin, luteloin 7-0, β glucuronosida dari komponen flavonoid pada
daun Vernonia Amygdalina telah diisolasi. Pada penelitian kali ini kami mencoba menilai
aktivitas antioksidan dari V. amygdalina pada sistem imun pada pasien HIV sero positif dan
dibandingkan dengan suplemen imun Immunace.
2. MATERIAL DAN METODE
2.1 PENGUMPULAN DAN PERSIAPAN
Daun Vernonia amygdalina segar diambil pada daerah Nsukka, Nigeria Daun di bersihkan
dengan air mengalir. Dua genggam daun segar yang sudah dibersihkan direndam dalam 200 ml
air dan diperas untuk membentuk campuran. Campuran tersebut kemudian disaring
menggunakan kain putih untuk menghilangkan partikel. Ekstrak airnya diminum menggunakan
gelas dua kali sehari.Seluruh pasien diberikan ekstrak selama empat bulan.
2.2 STUDI DESAIN
Penelitian ini merupakan penelitian prospektif, secara random, double blinded, uji control dan
placebo yang dilakukan untuk menentukan efek ekstrak air daun V. amygdalina dan kapsul
Immunace pada pasien terinfeksi HIV yang telah mengkonsumsi terapi lini pertama
antiretroviral.
2.3. SUBJEK STUDI

Empat puluh pasien terinfeksi HIV dan mengkonsumsi regimen ART selama setahun dan nilai
CD4 nya berkisar antara 120-212 dengan gejala ringan ruam kulitnya pada awal penelitian
dinilai. Semua pasien pada studi ini diberikan konseling secara sukarela . Pencantuman nama dan
alamat pasien secara jelas dihindari. Pasien dibagi dalam empat kelompok yaitu kelompok
A,B,C,dan D dengan jumlah 10 klien setiap kelompok. Kelompok A mendapatkan suplemen
Immunace. Kelompok B mendapatkan ekstrak air Vernonia Amygdalina.Kelompok C
mendapatkan kombinasi Immunace dengan ekstrak air daun Vernonia amygdalina. Kelompok D
merupakan kelompok kontrol. Ekstrak air Vernonia Amygdalina dan suplemen Immunace
dikonsumsi dua kali sehari bersama makanan. Pemberian obat antiretroviral tetap dilanjutkan
pada seluruh kelompok tanpa pembatasan apapun. Pemberian suplemen dan ekstrak air Vernonia
amygdalina diberikan dua kali sehari selama empat bulan.

2.4. EVALUASI KLINIS DAN LABORATORIUM

Pasien HIV/AIDS datang ke klinik setiap bulan untuk pengambilan obat antiretroviral dan
melihat ada atau tidaknya keluhan pasien. Pemeriksaan laboratorium dilakukan secara berkala
setiap bulan selama empat bulan. Pemeriksaan limfosit CD4+ menggunakan mesin Leftron dan
pemeriksaan hematologis seperti volume plasma sel (PVC) diperiksa menggunakan mesin junior
Abacus.
2.5 PERHITUNGAN SEL CD4+

0,2 ml sampel darah pasien diambil dan diletakkan pada mixer wamble (model A4-20003, Partec
Germany). Pipet otomatis 20 µL digunakan untuk membuang 20 µL antibodi monoklonal CD4+
pada tabung periksa. Campuran tersebut diinkubasi pada temperatur ruang, diikuti dengan
penambahan buffer CD4.

2.6 ANALISIS PCV

2 ml volume sampel darah digunakan dengan EDTA ( Ethilen Diamine Tetraacetic Acid)
.Sampel dicampur menggunakan mixer Roller dengan kecepatan 30/menit selama lima menit.
Parameter WBC ( sel darah putih ), sel darah merah ( RBC) menggunakan mesin analisis
hematologis otomatis.

2.7 EFEK FISIOLOGIS TERHADAP SISTEM TUBUH.

Efek pengobatan terhadap pola tidur, asupan makanan, stress dan aktivitas normal harian juga
dinilai.

2.8.ANALISIS STATISTIK

Analisis data menggunakan SPSS dan komparatif multiple dengan ANOVA.

3.HASIL

Pemeriksaan fitokimia dari ekstrak etanol pada daun menunjukkan kandungan protein, saponin,
flavonoid, glikosida cardiac,dan tannin seperti yang dijelaskan pada tabel 1.
Hasil menunjukkan adanya perubahan relevan terutama adanya ruam pada kulit, peningkatan sel
CD4+ dan perubahan pada PVC (tabel 2 ). PCV merupakan faktor penting karena menentukan
efek obat terhadap RBC, pada prinsip imunitas dan memegang peranan penting dalam
penanganan infeksi.Perbandingan peningkatan sistem imun pasien yang tidak diobati, diobati
dengan ekstrak daun dan kombinasi ektrak dengan suplemen menunjukkan peningkatan yang
sedikit. Formula C berubah nilainya dari( 28.00 ± 0.00 ke 33.00 ± 0,21) menunjukkan
peningkatan paling baik dibandingkan dengan A (24.00± 0.00 ke 26.00 ± 0,41), B (36.00± 0.00
ke 38.00 ± 0,50) dan control D (31.00± 0.10 ke 32.00 ± 0,23).

4. DISKUSI

Pemeriksaan fitokimia pada daun vernonia amygdalina menemukan adanya komposisi kimia.
Alkaloid pada daun inilah yang memiliki efek farmakologik seperti yang ditemukan pada
penelitian ini. Jumlah CD4+ meningkat sekitar 12% pada pasien yang mengkonsumsi Immunace
dan ekstrak daun Vernonia Amygdalina pada kelompok C, sementara sekitar 5,6% pada pasien
yang mengkonsumsi Immunace ( kelompok A) dan 4% pada pasien yang mengkonsumsi ekstrak
Vernonia amygdalina ( kelompok B), dan perubahan 1% pada kelompok kontrol D ( ART
tunggal ). Ruam kulit ditemukan meningkat pada semua kelompok. Perbedaan ini secara
signifikan meningkat ( P < 0,05 ). PCV merupakan komponen yang secara langsung maupun
tidak langsung berikatan dengan sel CD4+ meningkat sedikit dan peningkatan ini tergantung
dari substansi yang diberikan. Peningkatan sel CD4+ paling tinggi adalah setelah pemberian
ekstrak V.amygdalina dan Immunace. Hal ini merupakan efek sinergis oleh ekstrak Vernonia
amygdalina dan Immunace yang memiliki efek sama terhadap sel CH4+. Hasil dari penelitian ini
menyetujui penelitian sebelumnya. Bagaimanapun perubahan terhadap jumlah sel CD4+ terjadi
setelah pemberian pada pasien HIV setelah empat bulan. Meskipun penelitian ini dilakukan
dalam waktu singkat, diyakini bahwa peningkatan pada sel CD4+ tidak berhubungan dengan
CD4+ ekstraseluler yang mungkin meningkat pada tahap pemulihan sistem imun yang
dilaporkan pada penelitian sebelumnya. Pada pasien HIV sel CD4+ dihancurkan dan kemudian
akan menurun pada level yang lebih rendah sehingga kemampuan untuk mencegah infeksi pun
menurun, tapi tubuh mendapatkan kembali kemampuannya selama periode waktu tertentu
karena proses yang disebut pemulihan kekebalan.. Sel CD4+ bergerak menuju pusat germinal
untuk membantu sel β melawan kuman dan perlahan lahan menginfeksi seperti halnya kuman
HIV dan terperangkap pada sel dendritic follikuler (FDC). Saat terinfeksi sel ini meniggalkan
pusat germinal dan menginfeksi sel CD4+ lain yang teragregasi pada daerah ini. Pada daerah
germinal dan sekitarnya, sejumlah sel T CD4+ teraktivasi dengan peningkatan sitokinase seperti
TNF-α yang diskresikan oleh sel β. Pentingnya determinasi oleh sel T ditekankan dalam
memprediksi tahap infeksi, sebagai dasar penanganan terapeutik dan sebagai petunjuk terapi
antiviral dan profilaksis untuk infeksi opportunistic. Jumlah CD4+ juga secara konsisten
merupakan indikator terhadap respon ART. Mekanisme pastinya bagaimana ekstrak daun
Vernonia Amygdalina bekerja dan Immunace meningkatkan jumlah sel CD4+ belum diketahui
dengan pasti. Bagaimanapun studi fitokimia terhadap ekstrak ini menunjukkan sejumlah bahan
yang memiliki antioksidan dan berhubungan dengan stabilisasi sistem imun. Mekanisme lainnya
yang terjadi adalah maturasi awal dari sel lekosit, pelepasan sel lekosit dan pencegahan sel
apoptosis. Teori apoptosis didukung oleh studi yang menyatakan bahwa suplemen atioksidan
berperan terhadap penurunan jumlah CD4+ yang mengalami apoptosis terutama kondisi
immunosupresi.
Terhadap efek fisiologis tidak ditemukan adanya kelainan terhadap pola tidur baik yang
mendapat ekstrak ataupun tidak. Intake manakan menunjukkan peningkatan yang baik terhadap
pasien yang mengkonsumsi suplemen dan obat obatan dibandingkan pada pasien yang hanya
mengkonsumsi ART. Efek ini mungkin berhubungan dengan nilai gizi ekstrak tanaman Vernonia
Amygdalina.

S-ar putea să vă placă și