Sunteți pe pagina 1din 3

Rice Blast Disease

Danar Wicaksono – xxxxxx011

Inang
Oryza sativa – Padi.

Patogen
Jamur - Pyricularia oryzae [anamorph] Magnaporthe oryzae [telemorph] (Wicaksono, 2017).

Deskripsi morfologi patogen. Konidium memiliki dua sekat (Semangun, 2008) dan jarang bersekat 1 atau 3,
kadang sedikit mengerut pada bagian sekat (Nisikado, 1971 cit. Ou, 1985). Konidium memiliki warna yang
hampir tembus pandang hingga pucat atau gelap (Ou, 1985). Menurut Semangun (2000) konidium berukuran
20-22 x 10-12 μm, sedangkan menurut Nisikado (1971) cit. Ou (1980) biasanya konidium berukuran 19-23 x
7-9 μm dengan sedikit tambahan dasar berukuran 1,6-2,4 μm.

Tipe gejala : Nekrotik.

Bagian tanaman bergejala : Daun dan leher malai (Muñoz et al., 2007).

Deskripsi gejala. Pada daun gejala pertama (awal) dari penyakit ini adalah bintik (spot) putih atau hijau-
keabu-abuan dengan tepi berwarna gelap kehijauan. Dalam perkembangannya gejala bintik tersebut
berubah menjadi putihkehijauan dengan tepi menunjukkan nekrotik berwarna cokelat-kemerahan. Sering
kali gejala berbentuk oval dengan sisi runcing yang kadang bersudut sangat kecil dan kadang tidak terlalu
kecil. Sisi runcing ini sejajar dengan pembuluh daun. Ketika terjadi sporulasi pusat dari bintik akan berwarna
abu-abu karena keberadaan konidium dan hifa. Gejala pada bagian batang dan malai berupa nekrotik
berwarna cokelat tua. Hal ini sering merusak batang baik sebagian atau keseluruhan karena batang menjadi
patah. Infeksi pada batang lebih sering terjadi pada saat fase pematangan bulir (Muñoz et al., 2007).

Agen penyebar : Angin dan percikan air hujan (Zhang et al., 2014).

Pengelolaan. Fungisida kelompok strobilurin diketahui dapat digunakan dalam mengendalikan penyakit blas
padi. Kelompok fungisida strobilurin efektif sebagai fungisida preventif karena dapat mencegah
perkecambahan spora. Strobilurin memiliki kemampuan yang rendah sebagai fungisida kuratif karena jamur
patogen telah berada di dalam jaringan daun sementara bahan aktif dari fungisida kelompok ini diikat oleh
kutikula pada permukaan daun. Semua fungisida kelompok strobilurin bekerja pada sistem biokimia.
Fungisida kelompok ini menggangu produksi energi pada sel jamur. Fungisida ini menghalangi transfer
elektron pada bagian quinol oxidation (bagian Qo) dalam cytochrome bc1 complex. Hal ini mencegah
pembentukan ATP (Adenosina trifosfat) yang penting dalam sintesis asam nukleat. (Vincelli, 2002).
Daftar Pustaka
Muñoz, M. C., Álvarez, I. L. & Aguliar, M. 2007. Resistance of rice cultivars to Pyricularia oryzae in Southern Spain. Spanish Journal of
Agriculture Research, 5(1): 59-66.
Ou, S. H. 1985. Rice Disease. Commonwealth Mycological Institute, Los Baños.
Semangun, H. 2008. Penyakit-penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Vincelli, P. 2002. QoI (Strobilurin) Fungicides: Benefits and Risk.
http://www.apsnet.org/edcenter/advanced/topics/Pages/StrobilurinFungicides. aspx. (diakses 12 Februari 2016).
Zhang, H., Wu, Z., Wang, C., Li, Y., Xu, J. 2014. Germination and infectivity of microconidia in the rice blast fungus Magnaporthe
oryzae. Nature Communications 5(4518): 1-9.

S-ar putea să vă placă și