Sunteți pe pagina 1din 13

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

1. Faktor fisik
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada
sistem tubuhnya. Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap
pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan
dengan fisik pada ibu hamil. Bidan sebagai tenaga kesehatan harus memahami
perubahan-perubahan ini dengan baik, sehingga dapat melakukan pengawasan
secara adekuat dan menjaga kesejahteraan ibu dan janin tetap dalam kondisi
optimal.
a. Status Kesehatan
Selama kehamilan seorang wanita mengalami perubahan secara fisik,
tentunya dengan adanya perubahan tersebut keadaan kesehatan ibu akan
berubah pula karena tubuh ibu dipersiapkan untuk mendukung perkembangan
dari kehidupan yang baru dan untuk menyiapkan janin hidup di luar
kandungan. Keadaan ini diperberat dengan adanya status yang buruk atau
penyakit yang diderita klien.
a) Beberapa hal yang mempengaruhi status kesehatan wanita hamil:
1. Riwayat penggunaan obat-obatan
2. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami (penyakit kronis,
penyakit infeksi, riwayat kecelakaan, riwayat operasi).
3. Riwayat melakukan transfuse darah.
4. Imunisasi
b) Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan
Penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan yang termasuk
dalam klasifikasi ini adalah Hyperemesis gravidarum,
preeclampsia/eklampsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik,
kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan antepartum, gemelli.
c) Penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan
kehamilan
Terdapat hubungan timbal balik dimana penyakit ini dapat
memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat
diperberat oleh karena kehamilan. Contoh yang termasuk dalam kategori
ini adalah:
1. Penyakit atau kelainan alat kandungan
Contoh penyakit atau kelainan alat kandungan ialah varises
vulva, kelainan bawaan, edema vulva, hematoma vulva, peradangan,
Gonorea, Trikomonisiasis vaginalis, kandidiasis, amoebiasis, DM,
bartholinitis, kista bartholini, kondilomata akuminata, fistula vagina,
kista vagina, kelainan bawaan uterus, kelainan letak uterus, Prolapsus
uteri, Tumor uteri, mioma uteri, Karsinoma serviks, Karsinoma korpus
uteri, dan lain-lain.
2. Penyakit kardiovaskuler
Penyakit kardiovaskuler misalnya penyakit jantung, hipertensi,
stenosis aorta, mitral isufisiensi, jantung rematik, edokarditis.
Penyakit jantung dapat memperberat kehamilannya karena
jantung yang tidak normal tidak dapat menyesuaikan kerjanya
terhadap perubahan fisiologis seperti hypervolemia serta terdesaknya
jantung dan diafragma karena pembesaran rahim. Kehamilan dapat
memperberat penyakit jantung bahkan menyebabkan payah jantung.
Pengaruh penyakit jantung pada kehamilan adalah dapat menyebabkan
terjadinya abortus, prematuritas, dismaturitas, lahir mati, dan IUFD.
3. Penyakit darah
Penyakit darah misalnya anemia dalam kehamilan, leukemia,
penyakit Hodgkin, hemostasis dan kelaianan pembekuan darah,
purpura trombisitopeni, hipofibrinogenemia, iso-imunisasieri-
troblastosis fetalis.
4. Penyakit saluran nafas
Penyakit saluran nafas misalnya influenza, bronchitis,
pneumonia, asma bronkiale, TB paru.
Penyakit asma sering merupakan penyakit keturunan, diagnosis
biasanya mudah didapat karena ibu tersebut telah sering berobat
kepada dokter atau pengobatan non-medis. Asma dapat berkurang atau
bertambah dalam kehamilan. Kehamilan akan berlangsung tanpa
gangguan kecuali sering kambuh. Jika ibu sering sesak napas, janin
akan kekurangan oksigen hingga menghambat proses tumbuh
kembangnya. Oleh karena itu, ibu hamil harus berupaya agar asmanya
tidak kambuh dan apabila kambuh dapat diberikan obat-obatan atau
oksigen setelah berkonsultasi dengan dokter.
5. Penyakit traktus digestivus
Penyakit traktus digestivus misalnya ptialismus, karies,
gingivitis, pirosis, hernia diafragmatikagastritis, ileus, valvulusta,
hernia, appendiksitis, colitis, megakolon, tumor usus, hemorrhoid, dan
lain-lain.
6. Penyakit hepar dan pancreas
Penyakit hepar dan pancreas misalnya hepatitis, rupture hepar,
sirosis hepatis, icterus, atrofi hepar, penyakit pancreas, dan lain-lain.
7. Penyakit ginjal dan saluran kemih
Penyakit ginjal dan saluran kemih misalnya infeksi saluran
kemih misalnya infeksi saluran kemih, bakteriuria, sistitis,
pielonefritis, glomerulonephritis, sindroma nefrotik, batu ginjal, gagal
ginjal, TBC ginjal, dan lain-lain.
8. Penyakit endokrin
Penyakit endokrin misalnya diabetes dalam kehamilan,
kelainan kelenjar gondok dan anak ginjal, kelainan hipofisis, dan lain-
lain.
Ib hamil rawan mengalami kenaikan kadar gula darah yang
tidak pernah dialami sebellum hamil. Gangguan ini juga bisa dialami
ibu hamil yang sebelumnya tidak mempunyai riwayat diabetes. Gejala
diabetes terhadap kehamilan dapat menyebabkan janin mengalami
kelainan kongenital, partus prematurus, hidramnion, preeclampsia,
kelainan letak janin, dam insufisiensi plasenta.
9. Penyakit saraf
Penyakit saraf misalnya korea gravidarum, epilepsia,
perdarahan intracranial, tumor otak, poliomyelitis, sclerosis
multipleks, miastenia gravis, otosklerosis, dan lain-lain.
10. Penyakit menular
Penyakit menular misalnya IMS (penyakit akibat hubungan
seksual), AIDS, Kondilomata akuminata, thypus, kolera, tetanus,
erysipelas, difteri, lepra, TORCH, morbili, campak, parotitis, variola,
malaria, dan lain-lain.

Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi


abortus, intra uterin fetal death (IUFD), anemia berat, infeksi
transplasental, partus prematurus, dismaturitas, asfiksia neonatorum, shock,
perdarahan. Pemahaman mengenai konsep penyakit-penyakit tersebut akan
menjadi dasar dalam identifikasi faktor resiko sehingga mampu melakukan
deteksi. Proses pengkajian data dan anamneses sangat perlu dalam
menggali komponen-komponen penyakit-penyakit tersebut, baik penyakit
akibat langsung kehamilan maupun penyakit-penyakit yang menyertai
kehamilan.

b. Status Gizi
Status gizi merupan salah satu faktor yang memepngaruhi kehamilan.
Banyak wanita yang tidak mengetahui manfaat gizi bagi ibu hamil (diet ibu
hamil). Dengan mendapatkan makanan terbaik akan membantu mendapatkan
kehamilan yang nyaman, membantu mengurangi mual di pagi hari dan
gangguan pada pencernaan. Diet ini juga membantu ibu mengurangi rasa
letih, mencegah susah buang air besar dan ambien, mencegah infeksi pada
sistem kemih, anemia, dan kejang pada kaki.
Kebutuhan ibu hamil akan nutrisi lebih tinggi dibandingkan saat
sebelum hamil dan kebutuhan tersebut semakin bertambah pada saat ibu
menyusui bayinya. Kecukupan ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya
dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badannya.
Ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk meminum kopi ataupun the
karena kopi dan teh mengandung kafein yang dapat meningkatkan denyut
jantung dan tekanan darah, serta dapat menyebabkan iritasi lambung. Kafein
bersifat diuretic sehingga ibu hamil sering BAK. Keadaan ini menyebabkan
kurangnya jumlah mineral penting dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan
ketidakseimbangan elektrolit tubuh padahal keseimbangan elektrolit tubuh
berfungsi untuk menjaga kerja jantung dan alat-alat tubuh lain dengan baik.
a) Cara diet yang biasa dilakukan ibu berpengaruh pada saat hamil dan
keluarganya, diantaranya:
1) Diet dari wanita pada masa anak sampai dewasa dapat mempengaruhi
tumbuh kembangnya baik secara fisik maupun mental untuk persiapan
menjadi ibu.
2) Kesehatan diri wanita sebelum hamil akan mempengaruhi
kehamilannya, diet yang kurang baik berpengaruh pada keabnormalan
janin.
3) Diet nutrisi yang baik dan seimbang akan menghasilkan kesehatan yang
baik dan akan meningkatkan kekebalan dari penyakit dan atau infeksi.

Pola nutrisi keluarga sangat mempengaruhi sikap ibu terhadap asupan


nutrisi selama kehamilan sehingga akan sangat berpengaruh terhadap status
gizi anak untuk periode selanjutnya.

b) Kondisi yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil:


1) Kondisi social-ekonomi
 Yang berhubungan dengan Negara atau masyarakat:
1- Negara terbelakang atau masyarakat ekonomi kurang dan
sumber serta kurang pelayanan social
2- Bencana alam
3- Perang dan kerusuhan politik.
 Yang berhubungan dengan keluarga dan individu:
1- Kemiskinan
2- Imigran
3- Mental, emosi, dan psikis yang tidak kuat
4- Kehamilan di luar nikah
2) Kebiasaan diet
 Berhubungan dengan kebiasaan keluarga dan masyarakat,
misalnya:
1- Kebiasan diet yang kurang baik karena tradisi, cara makan
yang kurang baik.
2- Kebiasaan makan junk food, fast food.
3- Kebiasaan social, seperti ingin langsing sehingga diet dengan
keras atau diet yang tidak sesuai aturan karena obesitas.
 Berhubungan dengan kebiasaan diet individu, misalnya:
1- Pengolahaan makanan yang kurang baik, dan atau kebiasaan
diet yang kurang baik seperti tidak sarapan atau tidak makan
pada waktu yang telah ditentukan karena kurangnya
pengetahuan, kekurangan waktu karena sibuk atau adanya
perasaan malas untuk makan. Tidak menyukai barang makanan
tertentu.
2- Menhkonsumsi terlalu banyak karbohidrat dan atau lemak
namun mengabaikan makanan lain yang lebih penting.
3- Kebiasaan buruk seperti merokok, alcohol, penggunaan obat-
obatan yang akan menghilangkan selera makan dan merusak
fisik dan mental.
3) Kondisi psikologis dan atau fisik yang abnormal
Beberapa kondisi yang berpengaruh terhadap kehamilan,
diantaranya:
 Hyperemesis gravidarum
 Preeclampsia dan eklampsia
 Kehamilan yang sering
 Anoreksia dan bulimia
 Malabsorpsi usus, gastritis, DM

Pemenuhan gizi yang seimbang bagi ibu hamil berarti memenuhi


panduan makanan yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang seimbang, yaitu yang mengandung karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral dan air.

Asupan gizi bagi ibu hamil diperlukan untuk ibu maupun janinnya.
Asupan gizi bagi janin diperlukan untuk pematangan organ janin,
pembentukan plasenta, menambah volume darah dan cairan amnion.
Sedangkan untuk ibu dibuat sebagai cadangan (baik dalam bentul
protein maupun lemak) untuk keperluan sewaktu melahirkan maupun
pada masa menyusui.

c) Jika selama hamil ibu tidak memperoleh nutrisi yang adekuat maka akan
mempengaruhi kondisi ibu dan janin:
1) Pengaruh pada ibu
Meningkatkan kejadian anemia, aborsi, pre-eklampsia dan
eklampsia, pendarahan antepartum, persalinan premature, pendarahan
postpartum serta infeksi dan komplikasi lainnya. Menyebabkan laktasi
yang tidak adekuat karena malnutrisi, juga menimbulkan ketosis
karena muntah, diare dan gangguan metabolic.
2) Pengaruh pada janin dan bayi baru lahir
Dalam uterus, hal ini akan menyebabkan malformasi, infeksi, IUGR,
IUFD. Meningkatkan kejadian premature, bayi kecil masa kehamilan
dengan gangguan neurologi, feeding problem, kelaparan, kekurangan
vitamin dan mineral, kwashiorkor, infeksi gastrointestinal dan paru-
paru. Terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian neonatal dan
infant.

Berat badan bayi saat lahir digunakan sebagai parameter atau ukuran
standar untuk mengevaluasi kondisi bayi karena merupakan ukuran yang
paling akurat dan paling rutin digunakan. Faktor gizi dari ibu yang
berkaitan dengan berat badan bayi saat lahir adalah berat badan ibu
sebelum dan saat hamil.

d) Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil


1) Asam folat
Menurut konsep evidence bahwa pemakaian asam folat pada
masa pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan otak,
kelainan neural, spina bifida dan anensepalus, balik pada ibu hamil
yang normal maupun beresiko. Asam folat juga berguna untuk
membantu produksi sel darah merah, sistensi DNA pada janin dan
pertumbuhan plasenta.
Minimal pemberian suplemen asam folat dimulai dari dua
bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga 3 bulan pertama
kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah 500
mikrogram, sedangkan untuk kelompok dengan faktor resiko adalah 4
mg/hari.
2) Energy
Diit pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein
saja tetapi pada susunan gizi seimbang energy dan juga protein. Hal ini
efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan kematian perinatal.
Kebutuhna energy ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh
kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
3) Zat besi (Fe)
Membutuhan suplemen tablet tambah darah atau zat besi
secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel darah
merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO4
320 mg (zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama hamil. Dasar
pemberian zat besi adalah adanya perubahan volume darah atau
hydraemia (peningkatan sel darah merah 20-30% sedangkan
peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi sebaiknya tidak diminum
bersama teh atau kopi karena mengandung tannin atau pitat yang
menghambat penyerapan zat besi.
4) Protein
Pembentukkan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu
dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir
kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu
hamil.
5) Kalsium
Kalsiun untuk pembentukkan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan
kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
6) Yodium
Pemberian yodium pada daerah endemic kretinisme.

Pada wanita hamil dengan gizi buruk perlu mendapat gizi yang adekuat
baik jumlah maupun susunan menu atau kualitasnya serta mendapat akses
pendidikan kesehatan tentang gizi.

c. Gaya Hidup
1) Kebiasaan minum jamu
Minum jamu merupakan salah satu kebiasaan yang beresiko bagi
wanita hamil,karena efek minum jamu dapat membahayakan tumbuh
kembang janin seperti menimbulkan kecacatan, abortus, BBLR, partus
prematurus, kelainan ginjal dan jantung janin , asfiksia neonatorum, kematian
janin dalam kandungan dan malformasi organ janin. Hal ini terjadi terutama
apabila minum jamu pada trimester I. Selain efek pada janin juga ada efek
pada ibu hamil,misalnya keracunan, kerusakan, jantung dan ginjal,shock, dan
perdarahan.
2) Mitos
Takhayul atau kepercayaan tertentu. Perlu di kaji beberapa mitos
tertentu yang membahayakan kehamilan dan ada yang mendukung terhadap
pemeliharaan kesehatan selam hamil. Mengenai mitos, takhayul dan
kepercayaan tertentu sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya dan
adat istiadat tertentu. Mitos yang menudukung asuhan tentunya
diperbolehkan sedangkan yang membahayakan dalam asuhan kehamilan
semestinya kita cegah dengan memberikan konseling.
3) Aktivitas selsual
Nasehat atau pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan aktivitas
seksual ibu selama hamil sangat jarang diberikan selama antenatal care.
Bedasarkan konsep envidence ibu hamil tidak harus menghentikan aktivitas
seksual ataupun secara khusus mengurangi aktivitas seksual dikarenakan
selam hamil terjadi peningkatan dan penurunan libido pada ibu.
4) Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari
Menurut analisis profesional bahwa maksud pekerjaan atau aktivitas
bagi ibu hamil bukan hanya pekerjaan keluar rumah atau instuisi tertentu.
Tetapi juga pekerjaan atau aktivitas sebagai ibu rumah tangga. Ibu hamil
direkomendasikan untulk mengurangi aktivitas dengan riwayat melahirkan
BBLR namun yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan dan toleran
dalam pekerjaan. Contoh aktvitas yang beresiko bagi ibu hamil adalah
aktivitas yang meningkatkan stress,berdiri lama sepanjang hari, mengangkat
sesuatu yang berat dan paparan atau kelembapan yang ekstrim tinggi atau
rendah.
5) Exercise atau senam hamil
Senam hamil atau latihan memberi keuntungan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik ibu hmail,
memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram atau pegal-pegal,
dan mempersiapkan pernafasan, aktivitas otot dan panggul untuk
menghadapi proses persalinan. Perhatikan mengenai kontraindikasi untuk
melakukan senam hamil, misalnya kehamilan dengan abortus berulang,
dengan penyakit hipertensi atau kehamilan dengan penyakit tertentu
sehingga menimbulkan resiko bagi kehamilanya.
d. Substance Abuse
Substance abuse adalah perilaku yang merugikan atau membahayakan
bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat
tertentu yang membahayakan ibu hamil.
1) Penggunaan obat-obatan selama hamil
Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak hanya tergantung dari
macam obat, akan tetapi juga tergantung dari saat obat tersebut diberikan.
Obat-obat yang diberikan kepada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada
janin seperti:
 Kelainan bentuk anatomic atau kecacatan pada janin, terutama
penggunaan obat pada trimester pertama.
 Kelainan faal alat tubuh.
 Gangguan pertukaran zat dalam tubuh.

Kadang-kadang pengaruh obat yang diberikan pada waktu hamil baru


akan terlihat pada bayi yang dilahirkan ketika sudah menginjak usia remaja
atau dewasa. Maka sebaiknya berhai-hati dalam memberikan obat sewaktu
hamil.

2) Merokok
Berdasarkan konsep evidence menunjukkan bahwa merokok
menimbulkan efek yang sangat membahayakan bagi janin. Ibu hamil
perokok akan beresiko menurunkan berat bayi lahir. Merokok merupakan
salah satu isu penting yang sangat bagus dicermati saat kehamilan karena
efek yang muncul diakibatkan merokok adalah kelahiran BBLR, persalinan
preterm, kematian perinatal. Pengaruh nikotin terhadap janin menimbulkan
efek kenaikan tekanan pada otak janin dan peningkatan denyut jantung.
3) Alcohol dan kafein
Alcohol yang dikonsumsi ibu hamil dapat membahayakan jantung ibu
hamil dan merusak janin, termasuk menimbulkan kecacatan dan kelainan
pada janin dan menyebabkan kelahiran premature. Efek pengunaan alcohol
dalam kehamilan adalah pertumbuhan janin terhambat, reterdasi mental,
kecacatan, kelainan jantung dan kelainan neonatal. Konsumsi kafein yang
berlebihan mengakibatkan bayi lahir mati, abortus dan persalinan
premature.
4) Hamil dengan ketergantungan obat/ pengguna NAPZA
Pemakaian obat-obatan pada wanita hamil sangat mempengaruhi ibu
maupun janinnya, terutama pada masa konsepsi dan trimester 1 kehamilan,
karena pada tahap ini merupakan tahap organogenesis atau pembentukan
organ. Janin akan mengalami cacat fisik, kelahiran premature dan BBLR,
serta cacat mental dan social. Ibu hamil dengan ketergantungan obat
umumnya takut melahirkan bayi cacat, merasa gelisah, bingung dan takut
terhadap akibat yang akan dialami oleh bayinya dengan minum obat-obatan
tersebut.
5) Sinar rontgen atau radiasi
Pengaruh sinar rontgen atau radiasi terhadap kehamilan terutama adalah
pada trimester 1 (umur 4 sampai 9 minggu dari hari pertama menstruasi
terakhir). Pada kehamilan trimester 1 merupakan organogenesis, sehingga
paparan sinar x-ray pada umur kehamilan ini akan menimbulkan resiko
cacat janin, malformasi janin, reterdasi mental pada janin, abortus dan
persalinan prematurus. Efek radiasi terhadap janin tergantung dari umur
kehamilan beberapa saat paparan radia berlangsung dan seberapa besar
jumlah radiasi yang diterima.

Daftar Pustaka:

Indrayani.2011.Buku Ajar Asuhan Kehamilan. Jakarta: Cv. Trans Info Media

Nanny,Vivian.2011.Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

Kusmiyati,Yuni.2009.Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya

S-ar putea să vă placă și