Sunteți pe pagina 1din 18

Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

Lampiran 1

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Topik/Materi : Pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)


Sederhana dengan Gizi Seimbang
Sasaran : Agregat Bayi dan Batita (Ibu-ibu yang mempunyai bayi
dan batita)
Hari/Tgl : Selasa, 9 April 2013
Alokasi Waktu : 30 menit
Tempat : Posyandu Kenanga VI, Dusun Kauman, Desa Tempurejo,
Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember
Pemateri : Irwina Angelia Silvanasari, S.Kep

A. LATAR BELAKANG
Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Pada bayi dan
anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga
dewasa. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis.
Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh
asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi
dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya,
maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu
tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya
(Depkes RI, 2006).
Mahasiswa PPN stase keperawatan komunitas telah melakukan pengkajian di
Desa Tempurejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil
pengkajian sejak tanggal 12-16 Maret 2013 pada 694 KK, didapatkan bahwa
jumlah bayi/batita/balita dengan rentang usia 0-5 tahun yaitu sebanyak 142 jiwa.
Dari 142 bayi/batita/balita tersebut, terdapat 95 jiwa (66,9%) yang mendapatkan
ASI eksklusif dan 47 jiwa (33,1%) yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Hasil
pengkajian juga mendapatkan data bahwa terdapat 78% anak yang mempunyai
status penimbangan di daerah garis hijau, dan masih terdapat 5% anak yang
mempunyai status penimbangan dibawah garis merah (BGM). Selain itu, masih
terdapat 25% bayi/batita/balita yang tidak mendapatkan makanan selingan.
Hasil wawancara yang dilakukan mahasiswa PPN Universitas Jember dengan
bidan desa didapatkan bahwa warga di Dusun Kauman Desa Tempurejo,
khususnya ibu-ibu yang mempunyai bayi dan batita, memiliki pengetahuan yang
rendah tentang kesehatan. Selain memiliki pengetahuan yang rendah, warga Desa
Tempurejo juga memiliki kesadaran yang rendah akan pentingnya kesehatan bagi
bayi dan batita.
Hasil wawancara yang dilakukan mahasiswa PPN Universitas Jember pada
ibu-ibu yang mempunyai bayi dan batita didapatkan bahwa ibu-ibu tidak
mengetahui tentang pentingnya MP-ASI, macam-macam MP-ASI, dan langkah-
langkah membuat MP-ASI. Sebagian besar ibu-ibu yang mempunyai bayi dan
batita memberikan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan. Ibu-ibu yang
mempunyai bayi dan batita juga tidak membedakan makanan pada bayi dan batita
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

dengan makanan keluarga. Berdasarkan uraian tersebut, maka mahasiswa PPN


Universitas Jember akan memberikan pendidikan kesehatan dan pelatihan
pembuatan makanan pendamping ASI sederhana dengan gizi seimbang.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan, ibu-ibu yang
mempunyai bayi dan batita dapat memahami tentang pembuatan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) sederhana dengan gizi seimbang.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan selama 30
menit, ibu-ibu yang mempunyai bayi dan batita dapat:
a. menjelaskan pengertian MP-ASI;
b. menjelaskan pentingnya MP-ASI;
c. menjelaskan permasalahan dalam pemberian makan pada bayi
usia 0-24 bulan;
d. menjelaskan alasan menunda pemberian MP-ASI;
e. menjelaskan langkah-langkah pemberian MP-ASI;
f. menjelaskan waktu pemberian MP-ASI;
g. menjelaskan macam-macam MP-ASI; dan
h. menjelaskan cara membuat alternatif MP-ASI sederhana.

C. POKOK BAHASAN
Pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Sederhana dengan Gizi
Seimbang

D. SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian MP-ASI;
2. Pentingnya MP-ASI;
3. Permasalahan dalam pemberian makan pada bayi usia 0-24 bulan;
4. Alasan menunda pemberian MP-ASI;
5. Langkah-langkah pemberian MP-ASI;
6. Waktu pemberian MP-ASI;
7. Macam-macam MP-ASI; dan
8. Cara membuat alternatif MP-ASI sederhana.

E. METODE
1. Jenis model pembelajaran: pertemuan (tatap muka)
2. Landasan teori: ceramah, diskusi, dan demonstrasi
3. Langkah pokok:
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut

F. MEDIA
Lembar balik, leaflet, dan alat peraga
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

G. PENGORGANISASIAN
Penanggung jawab : Irwina Angelia Silvanasari, S.Kep
Moderator : Ana Nistiandani, S.Kep
Penyaji : Irwina Angelia Silvanasari, S.Kep
Sie Konsumsi : Nila Permatasari, S.Kep
Sie Dokumentasi : Susilo Eko P., S.Kep
Presensi : Ayu Kurnia V., S.Kep
Operator : Febri Yunanda P., S.Kep
Fasilitator : Resti Utami, S.Kep
Helmi Andrian N.R., S.Kep
Ananta Trisna P., S.Kep
Siska Ari P., S.Kep

H. PROSES KEGIATAN

Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Media


Kegiatan
Pendahuluan 1. Memberi salam, Memperhatikan Lembar
(5 menit) memperkenalkan diri, dan balik,
membuka penyuluhan leaflet.
2. Menjelaskan materi secara Memperhatikan
umum
3. Menjelaskan tentang TIU Memperhatikan
dan TIK
Penyajian 1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan Lembar
(15 menit) MP-ASI balik,
a) Menanyakan kepada Memberikan leaflet, dan
ibu-ibu yang pertanyaan alat peraga
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
2. Menjelaskan pentingnya Memperhatikan
MP-ASI
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

3. Menjelaskan Memperhatikan
permasalahan dalam
pemberian makan pada
bayi usia 0-24 bulan;
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
4. Menjelaskan alasan Memperhatikan
menunda pemberian MP-
ASI
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
5. Menjelaskan langkah- Memperhatikan
langkah pemberian MP-
ASI
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
6. Menjelaskan waktu Memperhatikan
pemberian MP-ASI
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
7. Menjelaskan macam- Memperhatikan
macam MP-ASI
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
8. Mendemonstrasikan cara Memperhatikan
membuat alternatif MP-
ASI sederhana
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
Penutup 1. Memberikan pertanyaan Menjawab Lembar
(10 menit) tentang materi yang baru pertanyaan yang balik,
dijelaskan diajukan pemateri leaflet.
2. Menampung jawaban Memperhatikan
yang diberikan ibu-ibu
yang mempunyai bayi dan
batita
3. Mendiskusikan bersama Memberikan
jawaban dari ibu-ibu yang sumbang saran
mempunyai bayi dan
batita
4. Bersama ibu-ibu yang Memberikan
mempunyai bayi dan sumbang saran
batita menyimpulkan
materi yang telah dibahas
5. Membagikan leaflet Menerima dengan
baik
6. Menutup pertemuan dan Memperhatikan dan
memberi salam membalas salam
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

I. EVALUASI
Evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:
1. Apa pengertian MP-ASI?
2. Apa pentingnya MP-
ASI?
3. Apa saja permasalahan
dalam pemberian makan pada bayi usia 0-24 bulan?
4. Apa saja alasan menunda
pemberian MP-ASI?
5. Bagaimana langkah-
langkah pemberian MP-ASI?
6. Apa saja waktu
pemberian MP-ASI?
7. Apa saja macam-macam
MP-ASI?
8. Bagaimana cara
membuat alternatif MP-ASI sederhana?

J. REFERENSI
Ariani. 2008. Makanan pendamping ASI (MP_ASI).
http//.parentingislami.wordpress.com [diakses 5 April 2013].
Depkes RI, 2004, Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pengelolaan
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Tahun 2004. Jakarta:
Direktorat Jenderal Gizi masyarakat.
Husaini, M. 2001. Makanan Bayi Bergizi. Cetakan VIII. Yogyakarta : Gajah
Mada.
Lily, Luluk, 2005. Resiko Pemberian MP-ASI Terlalu Dini.
http://wrmindonesia.org/content/view/647/ [diakses 5 April 2013].
Rosidah, D. 2004. Pemberian Makanan Tambahan. Jakarta: EGC.
Suhardjo. 1986. Pangan Gizi dan Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia.

Jember, 6 April 2013


Pemateri

Irwina Angelia Silvanasari, S.Kep


NIM. 082311101052
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

Lampiran 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Program Pendidikan MEMBUAT MP-ASI SEDERHANA DENGAN


Ners GIZI SEIMBANG

Universitas Jember

PROSEDUR TETAP

OLEH : MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN NERS

PENGERTIAN Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan


tambahan yang mengandung gizi seimbang yang
diberikan kepada bayi atau anak (diatas usia 6 bulan)
untuk membantu memenuhi kebutuhan gizinya
TUJUAN 1. Memberikan tambahan gizi pada anak
2. Melengkapi kebutuhan gizi anak
INDIKASI Semua bayi atau anak diatas usia 6 bulan

KONTRAINDIKASI 1. Bayi baru lahir


2. Bayi dibawah usia 6 bulan
PERSIAPAN ALAT Alat:
1. Mangkok bayi
2. Sendok bayi
3. Gelas
4. Sendok makan

Bahan:
1. MP-ASI bubuk
2. Air hangat
3. Susu formula
4. 50 gram papaya matang
CARA BEKERJA 1. Cuci tangan dengan air yang mengalir dan
keringkan tangan dengan handuk
2. Larutkan 3 takar peres susu formula ke dalam 90
ml air matang dalam gelas.
3. Larutkan MP-ASI bubuk ke dalam air hangat
dalam mangkok bayi, aduk rata agar tidak
menggumpal.
4. Masukkan pepaya matang yang sudah dihaluskan
ke dalam mangkok bayi, aduk rata.
5. Masukkan susu formula yang telah dilarutkan ke
dalam mangkok bayi.
6. Aduk rata sampai semua bahan tercampur.
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

7. Berikan pada bayi Anda dalam keadaan hangat.


HASIL Dokumentasikan tindakan:
1. Respon klien selama tindakan (respon subyektif
dan obyektif)
2. Kaji kemampuan membuat MP-ASI
3. Tanggal dan waktu pelaksanaan tindakan
4. Nama dan paraf perawat
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

Lampiran 3

MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)


SEDERHANA DENGAN GIZI SEIMBANG

A. PENGERTIAN MP-ASI
Makanan tambahan ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi
atau anak disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI
diberikan mulai umur 6-24 bulan dan merupakan makanan peralihan dari ASI
ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan
secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk
menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI (Depkes
RI, 2004).
Makanan tambahan adalah makanan untuk bayi selain ASI atau susu
botol, sebagai penambah kekurangan ASI atau susu pengganti (PASI)
(Husaini, 2001). Pemberian makanan tambahan adalah memberi makanan
lain selain ASI untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi dengan
jumlah yang didapat dari ASI (Rosidah, 2004).
Makanan tambahan berarti memberi makanan lain selain ASI dimana
selama periode pemberian makanan tambahan seorang bayi terbiasa
memakan makanan keluarga. MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan
yang semata berbasis susu menuju ke makanan yang semi padat. Untuk
proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral. Ketrampilan motorik
oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan yang
berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian
depan ke lidah bagian belakang. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan
kemampuan pencernaan bayi atau anak. Pemberian MP-ASI yang cukup
dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini
(Ariani, 2008).

B. PENTINGNYA MP-ASI
Makanan tambahan ASI bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat
gizi anak, penyesuaian kemampuan alat cerna dalam menerima makanan
tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga
selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi (Suhardjo,
1986). MP-ASI sangatlah penting bagi bayi yang berusia 6 bulan sampai dua
tahun, karena memiliki beberapa alasan yaitu:
1. MP-ASI diperlukan untuk menambah energi dan zat-zat gizi yang
diperlukan bayi karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi
secara terus-menerus.
2. MP-ASI membantu mempercepat proses pertumbuhan anak dan
perkembangan otak anak
3. MP-ASI sangat membantu bayi dalam proses belajar makan dan
kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan yang baik.
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

Tujuan pemberian makanan tambahan adalah untuk mencapai


pertumbuhan perkembangan yang optimal, menghindari terjadinya
kekurangan gizi, mencegah risiko malnutrisi, defisiensi mikronutrien (zat
besi, zink, kalsium, vitamin A, Vitamin C dan folat), anak mendapat makanan
ekstra yang dibutuhkan untuk mengisi kesenjangan energi dengan nutrien,
memelihara kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan bila sakit,
membantu perkembangan jasmani, rohani, psikomotor, mendidik kebiasaan
yang baik tentang makanan dan memperkenalkan bermacammacam bahan
makanan yang sesuai dengan keadaan fisiologis bayi (Husaini, 2001).
Pemberian makanan tambahan merupakan suatu proses pendidikan,
bayi diajar mengunyah dan menelan makanan padat, jika makanan tidak
diberi pada saat kepandaian mengunyah sedang muncul, maka mengajar
kepandaian ini dimasa berikutnya akan lebih sukar. Pengenalan pemberian
makanan lebih mudah sebelum gigi keluar, gusi bayi bengkak dan sakit
maka akan sulit memberikan makanan tambahan (Suhardjo, 1986).

C. PERMASALAHAN DALAM PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI USIA


0-24 BULAN
1. Pemberian Makanan Pralaktal (Makanan sebelum ASI keluar).
Makanan pralaktal adalah jenis makanan seperti air kelapa, air tajin, air
teh, madu, pisang, yang diberikan pada bayi yang baru lahir sebelum
ASI keluar. Hal ini sangat berbahaya bagi kesehatan bayi, dan
mengganggu keberhasilan menyusui.
2. Kolostrum dibuang.
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Masih banyak ibu-ibu yang tidak
memberikan kolostrum kepada bayinya. Kolostrum mengandung zat
kekebalan yang dapat melindungi bayi dari penyakit dan mengandung
zat gizi tinggi. Oleh karena itu kolostrum jangan dibuang.
3. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 6 bulan)
menurunkan konsumsi ASI dan menyebabkan gangguan pencernaan
diare/mencret). Kalau pemberian MP-ASI terlambat atau bayi sudah
lewat usia 6 bulan, maka dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan
anak.
4. MP-ASI yang diberikan tidak cukup
Pemberian MP-ASI pada anak umur 6-24 bulan sering biasanya tidak
cukup. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak boleh makan ikan dan
kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada makanan anak,
dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan
protein serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.
5. Pemberian MP-ASI sebelum pemberian ASI
Pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang setelah pemberian MP-ASI
dapat menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Hal ini dapat berakibat
anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-
ASI agar ASI dapat dicerna dengan baik oleh anak.
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

4. Frekuensi pemberian MP-ASI kurang


Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat
kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi. Seharusnya MP-ASI diberikan
secukupnya sesuai dengan kebutuhan anak.
5. Pemberian terhenti karena ibu kembali bekerja. Di daerah kota dan semi
perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui dan ASI
dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena kurangnya
pemahaman tentang manajemen laktasi pada ibu bekerja. Hal ini
menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-
ASI pada anak kurang diperhatikan
6. Kebersihan yang kurang
Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat
menyediakan dan memberikan makanan pada anak. Masih banyak ibu
yang menyuapi anak dengan tangan, menyimpan makanan matang
tanpa tutup makanan/tudung saji dan kurang mengamati perilaku
kebersihan dari pengasuh anaknya. Hal ini akan menyebabkan
munculnya penyakit infeksi seperti diare (mencret) dan lain-lain
(Ariani, 2008).

D. ALASAN MENUNDA PEMBERIAN MP-ASI


Alasan anak umur 6 bulan merupakan saat terbaik anak mulai diberikan
MPASI karena:
a. Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan
perlindungan ekstra dan besar dari berbagai penyakit. Hal ini disebabkan
sistem imun bayi kurang dari 6 bulan belum sempurna. Pemberian MPASI
dini samasaja dengan membuka pintu gerbang masuknya berbagai jenis
kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari
peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan MPASI
sebelum ia berumur 6 bulan, lebih banyak terserang diare, sembelit,
batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yang hanya mendapatkan ASI
eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.
b. Saat bayi berumur 6 bulan ke atas, sistem pencernaannya sudah relatif
sempurna dan siap menerima MPASI. Beberapa enzim pemecah protein
seperti asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dan sebagainya baru
akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bulan.
c. Mengurangi risiko terkena alergi pada makanan saat bayi berumur
kurang dari 6 bulan, karena sel-sel di sekitar usus belum siap untuk
kandungan dari makanan, sehingga makanan yang masuk dapat
menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.
d. Menunda pemberian MPASI hingga 6 bulan melindungi bayi dari
obesitas di kemudian hari. Dikarenakan proses pemecahan sari-sari
makanan yang belum sempurna (Lily, 2005).

E. LANGKAH-LANGKAH PEMBERIAN MP-ASI


Beberapa langkah pemberian MP-ASI adalah dengan cara:
1. Berikan dalam bentuk cair dan bertahap menjadi lebih kental.
Disesuaikan dengan usia bayi (biasanya untuk bayi pemula)
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

2. Bila bayi tidak mau jangan dipaksa tetapi bisa diganti jenis lainnya dan
pada kesempatan lain bisa diulang pemberiannya.
3. Jangan memberikan makanan pendamping dekat dengan waktu
menyusui. Berikan MP-ASI minimal 20 menit setelah pemberian ASI
4. Berikan makanan pendamping yang bervariasi supaya tidak bosan
sekaligus memperkenalkan aneka jenis bahan makanan.

F. WAKTU PEMBERIAN MP-ASI

Untuk Bayi Usia 6-7 bulan:


06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ASI/susu formula.
10.00 : buah (Pisang, Alpukat).
12.00 : bubur susu (MP-ASI)
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ ASI/ susu formula.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00 : Bubur susu (MP-ASI).
19.00 : ASI/susu formula.

Untuk Bayi Usia 7-8 bulan:


06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : biskuit/ bubur susu.
10.00 : buah.
12.00 : bubur saring (MP-ASI).
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : bubur susu (MP-ASI).
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00 : bubur saring (MP-ASI).
19.00 : ASI / susu formula.

Untuk Bayi Usia 7-8 bulan:


18.00 : bubur saring (MP-ASI
19.00 : ASI / susu formula.
Untuk Bayi Usia 9-12 bulan:
06.00 : ASI/ susu formula.
08.00 : bubur susu (MP-ASI).
10.00 : buah.
12.00 : bubur tim/ nasi lembek.
13.00 : ASI/ susu formula.
14.00 : bubur susu/ biskuit/ snack.
16.00 : ASI/ susu formula.
18.00 : Nasi tim/ nasi lembek.
19.00 : ASI/ susu formula

G. MACAM-MACAM MP-ASI
Ada beberapa macam MP-ASI yang dapat diberikan pada bayi anda, antara
lain:
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

1) Bubur susu pepaya


2) Bubur susu labu kuning
3) Bubur susu alpukat
4) Bubur susu beras merah wortel
5) Bubur susu nasi
6) Bubur susu ubi
7) Bubur susu kentang

H. CARA PEMBUATAN MP-ASI


1. BUBUR SUSU PEPAYA
Bahan
1) 1 sdm tepung beras merah
2) 10 ml air matang
3)100 ml ASI (3 takar peres susu formula lanjutan, larutkan ke dalam 90 ml
air matang)
4) 50 g pepaya matang, potong kecil, haluskan
Cara Membuat:
1)Larutkan tepung beras merah ke dalam air, aduk rata. Masak di atas api
kecil hingga matang sambil diaduk agar tidak menggumpal.
2)Masukkan pepaya, masak sejenak. Angkat. Tuangkan ASI atau susu
formula lanjutan yang telah dilarutkan, aduk rata.
3) Berikan pada bayi Anda dalam keadaan hangat.
Nilai gizi per porsi:
Energi : 109 Kkal
Protein : 1,5 g
Lemak : 3,8 g
Karbohidrat: 17,1 g

2. BUBUR SUSU LABU KUNING


Bahan:
1) 200 g labu kuning,kupas, iris kecil
2) 50 g brokoli, cincang halus
3) 100 ml air matang
4) 200 ml ASI (2 sdm susu formula I seduh dalam 200 cc air hangat)
Cara Membuat:
1) Rebus labu kuning dan brokoli hingga lunak. Angkat dan dinginkan.
2) Masukkan ke dalam blender, haluskan.
3) Tuang ASI atau susu formula I cair, aduk rata.
Nilai gizi per porsi:
Energi : 81 Kkal
Protein : 2,9 g
Lemak : 1,6 g
Karbohidrat : 13,8 g

3. BUBUR SUSU ALPUKAT


Bahan:
1) 2 sdm tepung beras putih
2) 100 ml air matang
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

3) 200 ml ASI (2 sdm susu formula I larutkan ke dalam 200 cc air)


4) 60 g avokad, haluskan

Cara membuat:
1) Larutkan tepung beras putih ke dalam air, aduk hingga rata.
2) Jerang di atas api kecil hingga matang.
3) Masukkan avokad, aduk rata. Angkat.
4) Tuangkan ASI atau susu formula I cair. Aduk hingga rata
Nilai gizi per porsi:
Energi : 96 Kkal
Protein : 3,1 g
Lemak : 1,3 g
Karbohidrat: 18,0 g

4. BUBUR SUSU BERAS MERAH WORTEL


Bahan:
1) 2 sdm tepung beras merah
2) 100 ml air matang
3) 200 ml ASI (2 sdm susu formula I larutkan ke dalam 200 cc air)
4) 60 g wortel, rebus, haluskan
Cara Membuat:
1) Larutkan tepung beras merah ke dalam air, aduk hingga rata.
2) Jerang di atas api kecil hingga matang.
3) Masukkan wortel, aduk rata. Angkat.
4) Tuangkan ASI atau susu formula I cair. Aduk hingga rata
Nilai gizi per porsi:
Energi : 84 Kkal
Protein : 2,8 g
Lemak : 1,1 g
Karbohidrat: 15,7 g

5. BUBUR SUSU NASI dan BAYAM MERAH


Bahan:
1) 3 sdm nasi
2) 400 ml air
3) 50 g bayam merah, cacah halus
4) 200 ml ASI (6 takar peres susu formula lanjutan, seduh dalam180 ml air
matang)
Cara Membuat:
1)Rebus nasi dengan air hingga menjadi bubur. Sejenak sebelum diangkat
masukkan bayam merah, masak hingga lunak. Angkat dan dinginkan.
2)Campur dengan jus apel dan ASI atau susu formula yang telah dilarutkan.
Masukkan ke dalam blender, haluskan dan aduk hingga rata.
Nilai gizi per porsi:
Energi : 129 Kkal
Protein : 2,2 g
Lemak : 4,3 g
Karbohidrat: 22,8 g
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

6. BUBUR SUSU UBI


Bahan:
1) 1 sdm tepung ubi ungu, siap pakai
2) 100 ml air matang
3) 50 g kembang kol, rebus 3 menit, haluskan
4) 100 ml ASI (3 takar peres susu formula lanjutan, larutkan ke dalam 90 ml
air matang)
Cara Membuat:
1)Larutkan tepung ubi ungu ke dalam air, aduk rata. Masak di atas api kecil
hingga matang sambil diaduk agar tidak menggumpal.
2)Masukkan kembang kol, masak sejenak. Angkat.
3)Tuangkan ASI atau susu formula lanjutan yang telah dilarutkan. Aduk
hingga rata
4) Berikan pada bayi dalam keadaan hangat
Nilai gizi per porsi:
Energi : 123 Kkal
Protein : 2,1 g
Lemak : 4,0 g
Karbohidrat : 20,3 g

7. BUBUR SUSU KENTANG


Bahan:
1) 1 bh kentang, rebus, kupas, haluskan
2) 50 g melon oranye, rebus 1 menit, haluskan
3) 100 ml ASI (3 takar peres susu formula lanjutan, larutkan ke dalam 90 ml
air matang)
Cara Membuat:
1)Campur kentang dan melon, aduk rata.
2)Tuangkan ASI atau susu formula lanjutan yang telah dilarutkan. Aduk rata.
3)Berikan pada bayi dalam keadaan hangat.
Nilai gizi per porsi:
Energi : 120 Kkal
Protein : 1,1 g
Lemak : 3,9 g
Karbohidrat` : 17,1 g
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

LEMBAR BALIK
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013

S-ar putea să vă placă și