Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Lampiran 1
A. LATAR BELAKANG
Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Pada bayi dan
anak, kekurangan gizi akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan
perkembangan yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga
dewasa. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang
pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis.
Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh
asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi
dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya,
maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu
tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya
(Depkes RI, 2006).
Mahasiswa PPN stase keperawatan komunitas telah melakukan pengkajian di
Desa Tempurejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Berdasarkan hasil
pengkajian sejak tanggal 12-16 Maret 2013 pada 694 KK, didapatkan bahwa
jumlah bayi/batita/balita dengan rentang usia 0-5 tahun yaitu sebanyak 142 jiwa.
Dari 142 bayi/batita/balita tersebut, terdapat 95 jiwa (66,9%) yang mendapatkan
ASI eksklusif dan 47 jiwa (33,1%) yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Hasil
pengkajian juga mendapatkan data bahwa terdapat 78% anak yang mempunyai
status penimbangan di daerah garis hijau, dan masih terdapat 5% anak yang
mempunyai status penimbangan dibawah garis merah (BGM). Selain itu, masih
terdapat 25% bayi/batita/balita yang tidak mendapatkan makanan selingan.
Hasil wawancara yang dilakukan mahasiswa PPN Universitas Jember dengan
bidan desa didapatkan bahwa warga di Dusun Kauman Desa Tempurejo,
khususnya ibu-ibu yang mempunyai bayi dan batita, memiliki pengetahuan yang
rendah tentang kesehatan. Selain memiliki pengetahuan yang rendah, warga Desa
Tempurejo juga memiliki kesadaran yang rendah akan pentingnya kesehatan bagi
bayi dan batita.
Hasil wawancara yang dilakukan mahasiswa PPN Universitas Jember pada
ibu-ibu yang mempunyai bayi dan batita didapatkan bahwa ibu-ibu tidak
mengetahui tentang pentingnya MP-ASI, macam-macam MP-ASI, dan langkah-
langkah membuat MP-ASI. Sebagian besar ibu-ibu yang mempunyai bayi dan
batita memberikan makanan tambahan sebelum usia 6 bulan. Ibu-ibu yang
mempunyai bayi dan batita juga tidak membedakan makanan pada bayi dan batita
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan, ibu-ibu yang
mempunyai bayi dan batita dapat memahami tentang pembuatan
makanan pendamping ASI (MP-ASI) sederhana dengan gizi seimbang.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dan pelatihan selama 30
menit, ibu-ibu yang mempunyai bayi dan batita dapat:
a. menjelaskan pengertian MP-ASI;
b. menjelaskan pentingnya MP-ASI;
c. menjelaskan permasalahan dalam pemberian makan pada bayi
usia 0-24 bulan;
d. menjelaskan alasan menunda pemberian MP-ASI;
e. menjelaskan langkah-langkah pemberian MP-ASI;
f. menjelaskan waktu pemberian MP-ASI;
g. menjelaskan macam-macam MP-ASI; dan
h. menjelaskan cara membuat alternatif MP-ASI sederhana.
C. POKOK BAHASAN
Pembuatan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Sederhana dengan Gizi
Seimbang
E. METODE
1. Jenis model pembelajaran: pertemuan (tatap muka)
2. Landasan teori: ceramah, diskusi, dan demonstrasi
3. Langkah pokok:
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut
F. MEDIA
Lembar balik, leaflet, dan alat peraga
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013
G. PENGORGANISASIAN
Penanggung jawab : Irwina Angelia Silvanasari, S.Kep
Moderator : Ana Nistiandani, S.Kep
Penyaji : Irwina Angelia Silvanasari, S.Kep
Sie Konsumsi : Nila Permatasari, S.Kep
Sie Dokumentasi : Susilo Eko P., S.Kep
Presensi : Ayu Kurnia V., S.Kep
Operator : Febri Yunanda P., S.Kep
Fasilitator : Resti Utami, S.Kep
Helmi Andrian N.R., S.Kep
Ananta Trisna P., S.Kep
Siska Ari P., S.Kep
H. PROSES KEGIATAN
3. Menjelaskan Memperhatikan
permasalahan dalam
pemberian makan pada
bayi usia 0-24 bulan;
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
4. Menjelaskan alasan Memperhatikan
menunda pemberian MP-
ASI
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
5. Menjelaskan langkah- Memperhatikan
langkah pemberian MP-
ASI
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
6. Menjelaskan waktu Memperhatikan
pemberian MP-ASI
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
7. Menjelaskan macam- Memperhatikan
macam MP-ASI
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
8. Mendemonstrasikan cara Memperhatikan
membuat alternatif MP-
ASI sederhana
a) Menanyakan kepada Memberikan
ibu-ibu yang pertanyaan
mempunyai bayi dan
batita apabila ada
yang kurang jelas
b) Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan ibu-ibu
yang mempunyai bayi
dan batita
Penutup 1. Memberikan pertanyaan Menjawab Lembar
(10 menit) tentang materi yang baru pertanyaan yang balik,
dijelaskan diajukan pemateri leaflet.
2. Menampung jawaban Memperhatikan
yang diberikan ibu-ibu
yang mempunyai bayi dan
batita
3. Mendiskusikan bersama Memberikan
jawaban dari ibu-ibu yang sumbang saran
mempunyai bayi dan
batita
4. Bersama ibu-ibu yang Memberikan
mempunyai bayi dan sumbang saran
batita menyimpulkan
materi yang telah dibahas
5. Membagikan leaflet Menerima dengan
baik
6. Menutup pertemuan dan Memperhatikan dan
memberi salam membalas salam
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013
I. EVALUASI
Evaluasi yang diberikan berupa pertanyaan terbuka, antara lain:
1. Apa pengertian MP-ASI?
2. Apa pentingnya MP-
ASI?
3. Apa saja permasalahan
dalam pemberian makan pada bayi usia 0-24 bulan?
4. Apa saja alasan menunda
pemberian MP-ASI?
5. Bagaimana langkah-
langkah pemberian MP-ASI?
6. Apa saja waktu
pemberian MP-ASI?
7. Apa saja macam-macam
MP-ASI?
8. Bagaimana cara
membuat alternatif MP-ASI sederhana?
J. REFERENSI
Ariani. 2008. Makanan pendamping ASI (MP_ASI).
http//.parentingislami.wordpress.com [diakses 5 April 2013].
Depkes RI, 2004, Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pengelolaan
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Tahun 2004. Jakarta:
Direktorat Jenderal Gizi masyarakat.
Husaini, M. 2001. Makanan Bayi Bergizi. Cetakan VIII. Yogyakarta : Gajah
Mada.
Lily, Luluk, 2005. Resiko Pemberian MP-ASI Terlalu Dini.
http://wrmindonesia.org/content/view/647/ [diakses 5 April 2013].
Rosidah, D. 2004. Pemberian Makanan Tambahan. Jakarta: EGC.
Suhardjo. 1986. Pangan Gizi dan Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Lampiran 2
Universitas Jember
PROSEDUR TETAP
Bahan:
1. MP-ASI bubuk
2. Air hangat
3. Susu formula
4. 50 gram papaya matang
CARA BEKERJA 1. Cuci tangan dengan air yang mengalir dan
keringkan tangan dengan handuk
2. Larutkan 3 takar peres susu formula ke dalam 90
ml air matang dalam gelas.
3. Larutkan MP-ASI bubuk ke dalam air hangat
dalam mangkok bayi, aduk rata agar tidak
menggumpal.
4. Masukkan pepaya matang yang sudah dihaluskan
ke dalam mangkok bayi, aduk rata.
5. Masukkan susu formula yang telah dilarutkan ke
dalam mangkok bayi.
6. Aduk rata sampai semua bahan tercampur.
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013
Lampiran 3
A. PENGERTIAN MP-ASI
Makanan tambahan ASI adalah makanan yang diberikan kepada bayi
atau anak disamping ASI untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI
diberikan mulai umur 6-24 bulan dan merupakan makanan peralihan dari ASI
ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan
secara bertahap baik bentuk maupun jumlah. Hal ini dimaksudkan untuk
menyesuaikan kemampuan alat cerna bayi dalam menerima MP-ASI (Depkes
RI, 2004).
Makanan tambahan adalah makanan untuk bayi selain ASI atau susu
botol, sebagai penambah kekurangan ASI atau susu pengganti (PASI)
(Husaini, 2001). Pemberian makanan tambahan adalah memberi makanan
lain selain ASI untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi dengan
jumlah yang didapat dari ASI (Rosidah, 2004).
Makanan tambahan berarti memberi makanan lain selain ASI dimana
selama periode pemberian makanan tambahan seorang bayi terbiasa
memakan makanan keluarga. MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan
yang semata berbasis susu menuju ke makanan yang semi padat. Untuk
proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral. Ketrampilan motorik
oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan makanan yang
berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian
depan ke lidah bagian belakang. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan
kemampuan pencernaan bayi atau anak. Pemberian MP-ASI yang cukup
dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini
(Ariani, 2008).
B. PENTINGNYA MP-ASI
Makanan tambahan ASI bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan zat
gizi anak, penyesuaian kemampuan alat cerna dalam menerima makanan
tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke makanan keluarga
selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi (Suhardjo,
1986). MP-ASI sangatlah penting bagi bayi yang berusia 6 bulan sampai dua
tahun, karena memiliki beberapa alasan yaitu:
1. MP-ASI diperlukan untuk menambah energi dan zat-zat gizi yang
diperlukan bayi karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi
secara terus-menerus.
2. MP-ASI membantu mempercepat proses pertumbuhan anak dan
perkembangan otak anak
3. MP-ASI sangat membantu bayi dalam proses belajar makan dan
kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan yang baik.
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013
2. Bila bayi tidak mau jangan dipaksa tetapi bisa diganti jenis lainnya dan
pada kesempatan lain bisa diulang pemberiannya.
3. Jangan memberikan makanan pendamping dekat dengan waktu
menyusui. Berikan MP-ASI minimal 20 menit setelah pemberian ASI
4. Berikan makanan pendamping yang bervariasi supaya tidak bosan
sekaligus memperkenalkan aneka jenis bahan makanan.
G. MACAM-MACAM MP-ASI
Ada beberapa macam MP-ASI yang dapat diberikan pada bayi anda, antara
lain:
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013
Cara membuat:
1) Larutkan tepung beras putih ke dalam air, aduk hingga rata.
2) Jerang di atas api kecil hingga matang.
3) Masukkan avokad, aduk rata. Angkat.
4) Tuangkan ASI atau susu formula I cair. Aduk hingga rata
Nilai gizi per porsi:
Energi : 96 Kkal
Protein : 3,1 g
Lemak : 1,3 g
Karbohidrat: 18,0 g
LEMBAR BALIK
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013
Laporan PPN Stase Keperawatan Komunitas – PSIK Universitas Jember 2013