Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Di Buat Oleh :
Kelompok 1
Hulwa Luthfiyah Nurjannah Izalaila
NIM : PO 0324217010 NIM : PO 0324217036
Nadila Dwi Putri Larasati
NIM : PO 0324217034 NIM : PO 0324217028
Zia Ulvany Zulaiha
NIM : PO 0324217019 NIM : PO 0324217018
Dosen Pembimbing :
Magfirah, SST,MPH
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga segala aktifitas yang kita laksanakan di jalan kebenaran
akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih
lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang
ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terimakasih saya ucapkan kepada guru pembimbing yang telah
memberikan dukungan serta motivasi sehingga pembuatan makalah “Asuhan
kebidanan komunitas pada ibu hamil” dapat terselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.
Jika makalah ini terdapat kekurangan, penulis menerima kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat membangun.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas internasional dihadapkan pada gelombang konflik-konflik
baru. Secara bersama-sama konflik-konflik baru ini tidak lebih kecil
dibandingkan dengan kejadian-kejadian penting lainnya dalam sejarah sebuah
masa dimana para sejarah masa depan dapat mendriskripsikannyasebagi masa-
masa ketika kemanusiaan menangkap atu gagal untuk menangkap peluang
unrtuk menggantikan mekanisme yang sudah usang guna menyelesaikan
konflik manusia (Michael,R. 2015).
Pelayanan kesehatan di masyarakat dilakukan melalui kegiatan
pengawasan, pengendalian, dan penilaian yang meliputi pencatatan, pelaporan,
monitoring, dan evaluasi.Pencatatan dan pelaporan adalah indicator
keberhasilan suatu kegiatan.Tanpa adanya pencatatan dan pelaporan, kegiatan
atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output
dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang
berharga serta bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar.Seperti
sebuah ungkapan “catat apa yang dikerjakan dan kerjakan apa yang
dicatat”.jadi data dan informasi ini merupakan sebuah unsur terpenting dalam
sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang
keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas.
Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai
dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud untuk meningkatkan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas,
bahagia dan sejahtera.
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan “untuk mewujudkan keluarga
yang sehat sejahtera sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal”.Halini
sesuai dengan visi Indonesia Sehat 2010.Kesehatan keluarga merupakan salah
satu kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada
keluarga. Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan
keluarga kecil, sehat,bahagia dan sejahtera. Didalam kesehatan keluarga,
kesehatan ibu mencakup kesehatan masa pra kehamilan, kehamilan,
persalinan, pasca persalinan dan masa diluar kehamilan (masa interval).
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dari kebidanan komunitas?
2. Apa saja tujuan kebidanan komunitas?
3. Apa saja sasaran kebidanan komunitas?
4. Apa saja ruang lingkup kebidanan komunitas?
5. Apa saja peran dan fungsi kebidanan komunitas?
6. Apa saja kegiatan dalam pelayanan kebidanan komunitas?
7. Apa saja Jaringan kerja dalam menjalankan kebijakan pemerintah?
8. Apa saja pendekatan yang digunakan dalam kerjasama lintas program dan
lintas sektoral?
9. Apa saja manajemen kebidanan komunitas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari kebidanan komunitas
2. Untuk mengetahui tujuan kebidanan komunitas
3. Untuk mengetahui sasaran kebidanan komunitas
4. Untuk mengetahui ruang lingkup kebidanan komunitas
5. Untuk mengetahui peran dan fungsi kebidanan komunitas
6. Untuk mengetahui kegiatan dalam pelayanan kebidanan komunitas
7. Untuk mengetahui Jaringan kerja dalam menjalankan kebijakan
pemerintah
8. Untuk mengetahui pendekatan yang digunakan dalam kerjasama lintas
program dan lintas sektoral
9. Untuk mengetahui manajemen kebidanan komunitas
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Defenisi
Berdasarkan kesepakatan antara ICM, FIGO, WHO pada tahun 1933
menyatakan bahwa bidan adalah seorang telah mengikuti pendidikan
kebidanan yang diakui oleh pemerintah setempat, telah menyelesaikan
pendidikan dan lulus serta terdaftar atau mendapatkan izin melakukan praktik
kebidanan.
Menurut IBI, Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi diwilayah Negara
Republik Indonesia serta memiliki kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan
atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Komunitas Berasal dari bahasa latin : comunicans : kesamaan, communis :
sama, public, banyak dan community : masyarakat setempat.
Menurut J.H Syahlan bidan komunitas adalah bidan yang berkerja
melayani keluarga dan masyarakat diwilayah tertentu. Menurut United
Kingdom Central Council for Nursing Midwifery Health para praktisi bidan
yang berbasis komunitas harus dapat memberikan supervise yang dibutuhkan
oleh perempuan selama masa kehamilan, persalinan, nifas, dan BBL secara
komprehensif.
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan. Pelayanan
Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan
terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga dimasyarakat.
Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau institusi.
Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutandari
pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya menyelamatkan ibu dan
bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas mempunyai pengetahuan yang
luas dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya
adalah bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara
positif pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta mendukung
keluarga agar dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual
berdasarkan informasi yang telah diberikan.
3. Sebagai Pengelola
Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan praktik
mandiri. Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya.
Peran bidandi sini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit
puskesmas, polindes, posyandu dan praktek bidan. Sebagai pengelola
bidan memimpin dan mendayagunakan bidanlain atau tenaga kesehatan
yang pendidikannya lebih rendah.
4. Sebagai Peneliti
Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang dilayaninya,
perkembangan keluarga dan masyarakat. Secara sederhana bidan dapat
memberikan kesimpulan atau hipotesis dan hasil analisanya. Sehingga bila
peran ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat
tentang permasalahan komunitas yang dilayaninya dan dapat pula dengan
segera melaksanakan tindakan.
2. Proses
Proses dalam kemitraan pada hakikatnya adalah kegiatan-kegiatan untuk
membangun kemitraan tersebut.
3. Output
Output adalah terbentuknya kerja atau networking, forum, dan sebagainya
yang terdiri dari berbagai unsur dan tersusunnya program dan
pelaksanaannya berupa kegiatan bersama dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan. Selain itu, juga tersusun uraian tugas dan fungsi untuk
masing-masing anggota.
4. Outcome
Outcome adalah dampak dari pada kerjasama terhadap peningkatan
kesehatan masyarakat.
c. Rencana (intervensi)
Rencana untuk pemecahan masalah dibagi menjadi tujuan, rencana
pelaksanaan dan evaluasi.
d. Tindakan (implementasi)
Kegiatan yang dilakukan bidan di komunitas mencakup rencana
pelaksanaan yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
e. Evaluasi
Untuk mengetahui ketepatan atau kesempurnaan antara hasil yang
dicapai dengan tujuan yang ditetapkan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Format pengkajian
A. Identitas/biodata
Nama : Ny. I
Umur : 24 tahun
Suku / kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat rumah : Gedubang Jawa
Telp :-
3. Muka
Oedema : Tidak ada
Conjungtiva : Pucat
Sclera mata : Tidak ikterik
4. Dada
Simetris : ya
Mamae : Bersih
Benjolan : Tidak ada
Striae : Ada
Areola : Menghitam
Putting susu : Menonjol
5. Pinggang ( periksa ketuk : costro-vertrebrata-angel tenderness )
Nyeri : Tidak ada
6. Ekstremitas
Oedema tangan dan jari : Tidak ada
Oedema tibia, kaki : Tidak ada
Betis merah / lembek / keras : Tidak ada
Varices tungkai : Tidak ada
Reflex patella kanan : Normal
Kiri : Normal
7. Abdomen
Bekas luka : Tidak ada
Pembesaran perut : ada
Bentuk perut : Tidak Ada kelainan
Oedema : Tidak ada
Acites : Tidak ada
Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi
o Leopold I :3 jari di atas Simpisis
o Leopold II :Belum teraba
o Leopold III :Belum teraba
o Leopold IV :Belum teraba
o TBBJ : gr
o Tinggi Fundus Uteri : cm
Auskultasi
DJJ : 145 x/menit Tempat : kanan
Palpasi supra kandung kemih : Kosong
8. Genitalia
Inspeksi
Vulva dan Vagina
- Varices : Tidak ada
- Luka : Tidak ada
- Kemerahan : Tidak ada
- Nyeri : Tidak ada
Perineum
- Bekas luka/luka perut : Tidak ada
- Lain-lain : Tidak ada
- Bila ada : Tidak ada
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hemoglobin : 11 gr%
2. Golongan Darah :B
3. Protien urine : (-) negative
4. Glukosa urine : (-) negative
5. Plano Test : (+) positif
6. USG : (+) positif
2. SOAP
N : 80 x/m BB : 50 kg
P : 20 x/m LILA : 25 cm
S :36,50C
Mata : Cekung
Conjungtiva : Pucat
Bibir : Pucat
TD :110/60 mmHg
P :20x/m
N :80x/m
S :36,50C
(Ibu telah Mengetahui hasil pemeriksaan)
3. Memberi penjelasan tentang fisiologis kehamilan pada trimester
pertama bahwa mual muntah yang dirasakan oleh ibu wajar dan biasa
terjadi pada awal kehamilan.
(Ibu telah mengerti apa yang telah dijelaskan oleh bidan)
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang teratur yaitu tidur siang 1 jam
dan tidur malam 7 jam.
(ibu mengerti apa yang telah dijelaskan oleh bidan dan bersedia
mengikuti anjuran dari bidan)
5. Menganjurkan ibu untuk mengurangi makanan yang merangsang
mual muntah,seperti gorengan, yang berbau bawang, atau minuman
yang bersoda dan lain nya
(Ibu mengerti apa yang di anjurkan bidan)
6. Menganjurkan ibu untuk tidak langsung berjalan saat bangun dari
tidur,yakni duduk terlebih dahulu untuk mengurangi pusing dan
memicu mual.
(Ibu bersedia melakukan apa yang bidan anjurkan)
7. Memberitahu ibu untuk lebih sering minum minuman yang hangat.
(Ibu mengerti apa yang diberitahu bidan dan mau melakukan nya)
8. Memberitahu ibu untuk tetap memenuhi nutrisi walau mual muntah
dengan cara makan sedikit tapi sering, mengonsumsi lauk-pauk,
sayur-sayuran, dan buah untuk meningkatkan Zat besi, serta air dan
mineral.
(Ibu mengerti apa yang di jelaskan bidan dan mau melakukan nya di
rumah)
9. Memberitahu kepada keluarga untuk membantu melakukan pekerjaan
di rumah untuk mengurangi pekerjaan ibu.
( Keluarga bersedia melakukan apa yang di sarankan bidan)
10. Membuat kesepakatan kunjungan ulang berikutnya dan
menganjurkan ibu untuk segera kembali bila dirasakan keadaannya
semakin memburuk.
(Ibu telah mengerti dan bersedia untuk kunjungan ulang)
KUESIONER
I. Data keluarga
A. Identitas kepala keluarga (KK)
1) Nama KK : Pariman
2) Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur KK : 28 Tahun
3) Pendidikan :
Tidak sekolah
SD/MI
SLTP
SLTA
Diploma/PT
4) Agama : Islam
5) Pekerjaan KK :
PNS/BUMN/TNI/POLRI
Petani/Berkebun
Pedagang/Wiraswasta
Buruh
Nelayan
Lain2 (sebutkan :......)
B. Ibu (Responden)
1) Nama Ibu : Indah
2) Umur Ibu : 24 Tahun
3) Pendidikan
Tidak sekolah
SD/MI
SLTP
SLTA
Diploma/PT
4) Agama : Islam
5) Pekerjaan Ibu :
PNS/BUMN/TNI/POLRI
Petani/berkebun
Pedagang/ wiraswasta
Buruh
IRT
Lain2
Balita
Remaja
Ibu hamil
Bufas/buteki
Lansia
DATA IBU HAMIL
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Jadi proses kebidanan komunitas adalah metode asuhan kebidanan yang
bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam
rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau
masyarakat yang langkah – langkahnya dimulai dari :
1. pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan masalah.
2. diagnosis kebidanan, perencanaan tindakan kebidanan, pelaksanaan dan
evaluasi tindakan keperawatan.
Proses Evaluasi adalah langkah akhir dari proses kebidanan. Tugas selama
tahap ini termasuk pencatatan kebidanan evaluasi dan revisi rencana tindakan
kebidanan dan intervensi jika perlu.
B. Saran
Blum, H.L. Kesehatan masyarakat ilmu dan seni. Jakarta : Rineka cipta.
Syahlan, J.H. 1996. Kebidanan komunitas. Yayasan bina sumber daya kesehatan.