Sunteți pe pagina 1din 3

Belgian Blue

Belgian Blue merupakan sapi yang berasala dari Eropa, tepatnya Belgia Utara. Belgian Blue diperkirakan
persilangan antara Shorthorn dan Charolais. Belgian blue memiliki berbagai istilah. Istilahnya yakni, Race
de la Moyenne et Haute Belgigue, Belgian Blue-White dan Belgian White-and-Blue Pied. Penamaan
tersebut berdasarkan warna fisik sapi, seperti putih, roan biru, hitam atau bahkan merah. Untuk
Indonesia, dikenal dengan nama Belgian Blue.

Belgian Blue dapat dikenal dari bentuk tubuhnya yang besar dan berotot. Belgian Blue memiliki otot
ganda (double muscled). Double muscled merupakan hipertrofi otot yang muncul disebabkan adanya
mutasi gen myostatin (GDF-8). Selain itu disebabkan oleh penurunan protein turn over.Hal tersebut
mengakibatkan peningkatan masa otot dan menurunnya deposisi lemak sehingga menghasilkan carcas
yield (mencapai 80%) dan meat yield (mencapai 85%) yang lebih tinggi dibandingkan sapi jenis lainnya.
Kekurangan dari daging sapi double muscled adalah berwarna pucat, citarasa yg kurang dan rendahnya
daya ikat air. Penampakan dari luar, Belgian Blue mempunyai bahu, punggung, pinggang dan pantat
berotot.

Bobot sapi Belgian Blue jantan dewasa berkisar antara 1100 – 1250 kg dan tinggi badan sekitar 1,45 –
1,50 m. Sapi betina dewasa bisa mencapai bobot hidup 850 – 900 kg dan tingginya bisa melebihi 1,40 m.
Ukuran tersebut sekitar 2-3 kali lipat ukuran sapi ternak di Indonesia.

Keunikan lain dari sapi Belgian Blue adalah bobot kulit dan organ dalam (jeroan) yang hanya 15%.
Sehingga tidak banyak cukup ruang untuk mencerna rumput dalam lambungnya. Akibatnya, sapi ini lebih
cocok diberikan pakan berupa konsentrat, biji-bijian dan bungkil kedelai.

Walaupun secara penampakan terlihat garang dengan otot yang besar, namun sapi ini mempunyai sifat
yang jinak dan tidak tempramental. Sikap jinak dan tidak tempramental ini berasal dari nenek moyang
sapi ini. Akan tetapi, apabila pejantan lain, keberanian sapi ini tidak perlu diragukan.

Fakta mengejutkan lainnya terdapat pada metode kelahiran sapi ini. Data menunjukkan, perkawinan
antara Belgian Blue murni, terdapat 90% kasus kelahiran harus melalui tahap operasi caesar. Berat dan
ukuran pedet anak sapi Belgian Blue murni sangat tinggi, sehingga kelahiran alami sulit dilakukan. Hal ini
merupakan masalah tersendiri bagi peternak di Belgia.

Akan tetapi, peternak di Belgia berpendapat bahwa melahirkan anak sapi tidak menimbulkan masalah,
apabila sapi jantan Belgian Blue dibiakkan dengan sapi jenis lain. Ada klaim dikalangan mereka bahwa
melahirkan anak sapi dari Sire Belgian Blue jauh lebih mudah daripada Charolais, Simmental atau
Friesian. Hal ini menjadi alternatif lain.

Belgian Blue merupakan jenis ternak dwi fungsi. Selain penghasil daging yang baik, kemampuan produksi
susu juga cukup bagus. Walaupun produksi susu baik, namun sapi ini cenderung sulit untuk diperah. Hal
ini disebabkan oleh struktur tubuh yang besar dan berotot terutama pada bagian belakang, ambing yang
berbentuk kecil dan tersembunyi. Pada 1 kali periode laktasi, rata-rata sapi Belgian Blue mampu
menghasilkan sekitar 4.000 kg dengan kandungan 3,23% protein dan 3,48% lemak.

Ternak ini mempunyai kemampuan konversi pakan sangat baik. Beberapa penelitian, Belgian Blue
memiliki kenaikan berat badan harian yang lebih tinggi daripada sapi jenis lain, seperti Charolais. Namun,
proses pemeliharaannya, sapi ini membutuhkan pakan yang mengandung energi tinggi dengan jumlah
besar. Disebabkan karena cara tubuh mereka mengkonfersi pakan menjadi otot. Kemampuan konversi
pakan yang sangat baik, maka sapi Belgian Blue membutuhkan pakan yang lebih sedikit dari pada sapi
jenis lainnya.

Komposisi karkas pada sapi Belgian Blue tergolong tinggi. Komposisi kulit yang tipis dan organ dalam
(jeroan) yang kecil membuat sapi ini dapat menghasilkan karkas hingga 80%. Apabila sapi Belgain Blue
disilangkan dengan breed lainnya, maka dapat meningkatkan komposisi karkas hingga 7 %. Komposisi
karkas Belgian Blue lebih besar 20 % jika dibandingkan dengan sapi lainnya.

Daging sapi Belgian Blue memiliki tingkat kualitas rasa yang mirip dengan Angus. Komposisi marbling
lebih rendah 16 % dibanding jenis sapi lainnya. Rasio daging dan tulang yang sangat baik, dikarenakan
ukuran kerangka mereka sama dengan sapi lainnya sementara komposisi daging 20% lebih banyak.

Pemerintah melalui Kementan melakukan pengembangan sapi Belgian Blue sejak awal tahun 2018.
Proses pengembangan sapi Belgian Blue ini merupakan upaya untuk meningkatkan jumlah produksi
daging sapi dengan cara meningkatkan produktifitas daging sapi per ekor.

Pengembangan sapi ini dilakukan melalui mekanisme transfer embrio (TE) dan inseminasi buatan (IB) di
Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang. Pemerintah berharap dengan segala keunggulannya, sapi Belgian
Blue dapat membantu mewujudkan swasembada daging nasional.

S-ar putea să vă placă și