Sunteți pe pagina 1din 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SOCIO-BIOLOGICAL

CASE BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN


BERPIKIR KRITIS MAHASISWA BIOLOGI FMIPA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Herwim Enggar Pratiwi1), Hadi Suwono2), dan Herawati Susilo2)


1) Program Studi Pendidikan Biologi, Pascasarjana Universitas Negeri
Malang,
2) Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang
No.5 Malang, Indonesia
E-mail: hudansandi@gmail.com

Abstract: The purpose of this research is to determine the effect of Socio-


Biological Case Based Learning model toward critical thinking skills. This study
is an quasy experimental design by nonrandomized pretest-posttest control group
design conducted in the department of Biology in State University of Malang in
2015. The data was collected from pretest and posttest. The result showed that
there was significant influence of critical thinking skills on general Biology
among Socio-Biological Case Based Learning and conventional model. The
average difference in conventional model for pretest and posttest is 18,21 while in
Socio-Biological Case Based Learning is 36,92. Based on gain score, the increase
in conventional model is 62,80% while Socio-Biological Case Based Learning
model is 74,03%.

Keyword: general biology, critical thinking skills, Socio-Biological Case Based


Learning

Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran


Socio-Biological Case Based Learning terhadap keterampilan berpikir kritis
mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasy
experimental design) dengan pola nonrandomized pretest-posttest control group
design yang dilakukan di jurusan Biologi UM pada matakuliah Biologi Umum
mahasiswa angkatan 2015. Data keterampilan berpikir kritis dikumpulkan dari
pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh keterampilan
berpikir kritis pada matakuliah Biologi umum antara kelas model Socio-
Biological Case Based Learning dan model konvensional. Selisih rata-rata pada
kelas konvensional di pretest dan posttest sebesar 18,21 sedangkan pada kelas
Socio-Biological Case Based Learning pretest dan posttest sebesar 36,92.
Berdasarkan hasil Gain score peningkatan di kelas konvensional sebesar 62,88%
sedangkan di kelas Socio-Biological Case Based Learning sebesar 74,03%.

Kata Kunci: quay experimental, biologi umum, keterampilan berpikir kritis,


Socio-Biological Case Based Learning

Kegiatan pembelajaran di kehidupan sehari-hari (Stringer, 2004).


pendidikan tinggi untuk menumbuhkan Berpikir kritis merupakan aktivitas
dan meningkatkan pemahaman ilmu dan kognitif yang berkaitan dengan
keterampilan berpikir kritis untuk penggunaan pemikiran. Proses
memahami fakta dan memecahkan pembelajaran di kelas mahasiswa harus
permasalahan yang dihadapi dalam dibiasakan berpikir dengan cara

22
23 Jurnal Pendidikan Biologi Volume 7, Nomor 1, Agustus 2015, hlm. 22-30

menganalisis isu atau masalah dan pada mahasiswa dapat dibiasakan dengan
waktu yang sama mengakses proses membuat pertanyaan dan jawaban dari
berpikirnya. Pembelajaran yang materi yang akan dipelajari
menggunakan analisis kritis dan evaluasi menggunakan lima indikator Hogan
di dalamnya menunjukkan bahwa yaitu menarik kesimpulan, asumsi,
mahasiswa mengalami proses berpikir deduksi, interpretasi dan evaluasi
seperti memperhatikan, argumen (Hogan, 2014). Menarik
mengkategorikan, menyeleksi, dan kesimpulan merupakan kesimpulan logis
mengambil keputusan. Tujuan penelitian berdasarkan fakta yang ditemukan,
ini untuk mengetahui pengaruh model sedangkan deduksi adalah pernyataan
pembelajaran Socio-Biological Case yang diikuti oleh kesimpulan yang
Based Learning terhadap keterampilan spesifik (TalentLens & Watson, 2012).
berpikir kritis mahasiswa. Asumsi merupakan kepercayaan
Cottrell (2011) menyatakan mengenai argumen yang diberikan tanpa
bahwa berpikir kritis sebagai proses membuktikan (Crebert et al., 2011).
kompleks antara kemampuan dan sikap Interpretasi merupakan pertimbangan
meliputi identifikasi argumen, evaluasi mengenai fakta data terhadap solusi
fakta, identifikasi asumsi, kesimpulan (Slisko & Cruz, 2013). Evaluasi
dan sintesis informasi. Pada tingkat argumen yaitu menilai hasil dari proses
pendidikan tinggi, cara berpikir kritis penyelidikan dengan mengambil
sangat diperlukan oleh mahasiswa keputusan benar atau salah (Crebert et
karena memiliki banyak manfaat. al., 2011).
Misalnya, meningkatkan keingintahuan Problem based learning (PBL)
dan observasi, meningkatkan merupakan suatu pembelajaran berbasis
kemampuan mengidentifikasi hal masalah yang memfasilitasi mahasiswa
penting dalam sebuah kasus serta untuk fokus pada masalah di dunia nyata
meningkatkan kemampuan analisis (McPhee, 2002). Mahasiswa bekerja
dalam pemecahan masalah (Cottrell, dalam kelompok kecil untuk mengamati
2011). Paul & Linda (2008) menyatakan dan menemukan pemecahan masalah
satu alasan mengapa seseorang perlu secara kolaboratif. Mahasiswa
berpikir kritis karena dapat memiliki mengeksplorasi solusi terbaik dalam
berbagai cara untuk memecahkan memecahkan masalah (Keziah, 2010).
permasalahan yang dihadapkan Pemecahan masalah dalam PBL
kepadanya. Strategi pembelajaran yang dilakukan dengan melakukan identifikasi
digunakan dalam meningkatkan berpikir dan investigasi terhadap masalah yang
kritis dengan cara mengeksplor kompleks (Levin, 2001). Penerapan
permalasahan yang terjadi. Paul & Linda model pembelajaran PBL membutuhkan
(2007) mengungkapkan strategi yang beberapa hal yang harus diperhatikan
mendorong seseorang menjadi pemikir yaitu 1) mahasiswa harus memiliki
kritis dengan mengenali masalah, respon tinggi terhadap pembelajaran, 2)
mengakses informasi yang relevan, masalah yang digunakan harus
memiliki solusi masalah, berpikir secara terstruktur pola berpikir, dan 3) sebelum
terbuka dan dapat mengkomunikasikan memulai pembelajaran mahasiswa sudah
kepada orang lain dengan benar. memiliki refleksi dari pembelajaran
Keterampilan berpikir perlu sebelumnya serta menerapkannya dalam
diberdayakan secara sengaja dan pemecahan masalah (Newman, 2005).
terencana melalui kinerja atau kegiatan Penggunaan PBL dapat efektif jika
pembelajaran (Tan, 2004). Berpikir kritis mahasiswa diberdayakan sebagai
Pratiwi, Pengaruh Model Pembelajaran Socio-Biological ... 24

pemikir yang selalu memecahkan pengetahuan yang diperoleh dari dan ke


masalah secara kolaboratif (Hmelo- kehidupan sehari-hari untuk
Silver, 2004; Kain, 2003). Dosen yang menyelesaikan permasalahan. Helms
membelajarkan PBL membutuhkan (2006) mengungkapkan bahwa
dukungan untuk merencanakan, pembelajaran dengan kasus merupakan
mengimplementasikan dan sebuah metode yang melibatkan
mengevaluasi proses PBL yang pembelajaran faktual dan investigasi isu
dilakukan sehingga mahasiswa selalu up to date di kehidupan sehari-hari.
disajikan permasalahan sosial yang up to Banyak isu yang dianggap benar atau
date (Brush & Saye, 2001; Simons et al., sebagai alternatif solusi dalam kasus
2004). yang disajikan. Pembelajaran dengan
Socio-Biological Case based kasus membantu menyiapkan mahasiswa
learning (SocBioCBL) merupakan dalam mengatasi masalah di kehidupan
pengembangan problem based learning, nyata dengan kemampuan yang
masalah yang disajikan kepada dimilikinya. Adanya sajian kasus dalam
mahasiswa berupa kasus yang sedang kehidupan sehari-hari dapat
terjadi saat ini di kehidupan sehari-hari. meningkatkan kemampuan analisis kritis
Kasus merupakan deskripsi cerita yang mahasiswa dalam memberikan solusi
kaya akan permasalahan, pengetahuan untuk mengatasinya.
dan keterampilan yang digunakan untuk Hasil penelitian Sadler et al.
mendorong mahasiswa berpikir sehingga (2004) mahasiswa yang menggunakan
mampu membantu berpikir memecahkan pembelajaran berbasis kasus memiliki
permasalahan (Lee & Jieun, 2009). nilai rerata 84 dengan kasus global
Alasan pentingnya model pembelajaran warming. Bell & Ledeman (2003)
SocBioCBL dikarenakan pembelajaran menunjukkan bahwa mahasiswa yang
sains menyediakan solusi terhadap diberikan kasus berupa kematian
tantangan sosial dan ekonomi (National jaringan, kanker dan global warming
Research Council, 2009). Biologi proses berpikir kritis signifikan daripada
merupakan ilmu pengetahuan yang mahasiswa pembelajaran ceramah
materinya dapat diterapkan dalam dengan nilai rerata 82. Pembelajaran
kehidupan sehari-hari. Misalkan menggunakan model PBL lebih efektif
memahami beberapa kondisi Biologi dibandingkan pembelajaran
seperti penyakit, untuk mengetahuinya konvensional (Graaff & Kolmos, 2003).
mahasiswa harus melakukan analisis dan Model pembelajaran Socio-Biological
interaksi sosial dengan masyarakat. Case Based Learning berpengaruh
Mahasiswa yang mampu menerapkan terhadap hasil belajar kognitif
materi dalam kehidupan sosial maka bisa mahasiswa FMIPA UM (Pratiwi et al.,
berinteraksi dengan masyarakat dan 2016). Hastings (2001) menyatakan
menginterpretasikan pengetahuan bahwa pembelajaran berbasis masalah
(Conrad & Barker, 2010). Pembelajaran dapat mengembangkan keterampilan
Biologi dikatakan berhasil apabila dapat berpikir kritis dan analisis untuk
diimplementasikan materi ke kehidupan memecahkan masalah.
sosial sehingga materi lebih dimaknai
oleh mahasiswa (National Research METODE
Council, 2009). Penelitian ini merupakan
Majeed (2013) pembelajaran penelitian eksperimen semu (quasi
dengan kasus memberikan motivasi pada experimental design) dengan desain
mahasiswa untuk menggunakan pretest-posttest nonrandomized control
25 Jurnal Pendidikan Biologi Volume 7, Nomor 1, Agustus 2015, hlm. 22-30

group design. Penelitian dilakukan di SocBioCBL mengalami peningkatan


Universitas Negeri Malang Jurusan sebesar 74,03% dengan rata-rata
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu terkoreksi sebesar 73,32. Hasil analisis
Pengetahuan Alam. Populasi penelitian Anakova menunjukkan nilai probalitas
mencakup seluruh mahasiswa di Jurusan model pembelajaran sebesar 0,002,
Biologi yang memprogram matakuliah sehingga dapat dikatakan terdapat
Biologi Umum. Sampel penelitian yaitu perbedaan keterampilan berpikir kritis
kelas G berjumlah 33 mahasiswa dan antara mahasiswa pada pembelajaran
kelas I berjumlah 34 mahasiswa Jurusan Biologi Umum kelas eksperimen dengan
Biologi Universitas Negeri Malang yang kelas kontrol.
telah ditentukan secara cluster random Perbedaan peningkatan
sample . Perlakuan yang diberikan keterampilan berpikir kritis dianalisis
kepada kelompok eksperimen berupa atas data Gain Score. Hasil analisis data
pembelajaran melalui model Socio- lengkap menunjukkan bahwa terdapat
Biological Case Based Learning perbedaan peningkatan yang signifikan
(SocBioCBL), sedangkan pada kelompok antara mahasiswa yang belajar dengn
kontrol berupa pembelajaran melalui model pembelajaran SocBioCBL dengan
model konvensional. Model Konvensional dengan nilai signifikansi
konvensional merupakan model 0,002. Peningkatan terbesar dialami oleh
didalamnya terdapat kegiatan diskusi mahasiswa dengan model pembelajaran
kelas, presentasi dan ceramah dari SocBioCBL dengan rata-rata
dosen. Kedua kelompok penelitian telah peningkatan 36,92. Perbedaan dan
diuji kesetaraannya dengan tes soal UN. peningkatan skor keterampilan berpikir
Instrumen penelitian kritis mahasiswa dengan model
dikelompokkan menjadi instrumen pembelajaran SocBioCBL dan
perlakuan yang meliputi RPP, Lembar konvensional ditampilkan pada Tabel 1.
Kegiatan Mahasiswa (LKM), dan lembar Tabel 1. Perbedaan dan Peningkatan Skor
observasi keterlaksanaan sintaks, serta Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa
instrumen pengukuran yang terdiri dari M P1 P2 RP RT LSD
Konvensional 28,96 47,17 18,21 51,12 a
tes uraian dan multiple choice. Data SocBioCBL 49,87 86,79 36,92 73,32 b
penelitian dikumpulkan melalui Catatan:
observasi, pelaksanaan pre test, M = Model Pembelajaran
penerapan pembelajaran melalui kedua P1 = Rata-rata pretest
model pada masing-masing kelompok, P2 = Rata-rata posttest
dan pelaksanaan post test. Data yang RP = Rata-rata peningkatan
telah terkumpul diuji prasyarat dengan RT = Rata-rata terkoreksi
uji normalitas (uji Kolmogorov-Sminov)
dan uji homogenitas (Uji Levene’s). Uji 2. Hasil Berpikir Kritis
hipotesis pengaruh model pembelajaran Kelas yang menerapkan model
terhadap hasil belajar kognitif dilakukan pembelajaran SocBioCBL maupun
dengan Anakova atas data Gain Score. model konvensional lebih dominan pada
indikator menarik kesimpulan, asumsi
HASIL
dan evaluasi argumen. Kelas yang
1. Hasil Tes Berpikir Kritis menerapkan model pembelajaran
Keterampilan berpikir kritis SocBioCBL pada indikator menarik
mahasiswa dengan model konvensional kesimpulan mendapatkan perolehan
62,88% dengan rata-rata terkoreksi sebesar 74,24%, asumsi sebesar 52,52%,
sebesar 51,12, sedangkan pada model deduksi 44,44%, interpretasi 34,85%
Pratiwi, Pengaruh Model Pembelajaran Socio-Biological ... 26

sedangkan evaluasi argumen sebesar yang fokus pada mahasiswa daripada


60,10%. Kelas yang menerapkan model dosen yang membelajarkan (Barrett et
pembelajaran konvensional pada al., 2005). Savin (2003) menyatakan
indikator menarik kesimpulan bahwa tujuan dosen menggunakan PBL
mendapatkan perolehan sebesar 53,94%, untuk mengembangkan proses berpikir
asumsi sebesar 52,73%, deduksi sebesar mahasiswa melalui analisis pemecahan
47,88%, interpretasi sebesar 41,21% dan masalah maupun praktik secara
evaluasi argumen sebesar 48,49%. berkelompok (McPhee, 2002). PBL
Perbedaan perolehan angka pada setiap dikatkan berhasil jika pemilihan masalah
indikator digambarkan pada Gambar 1. sangat penting bagi mahasiswa sehingga
melampaui pengetahuan yang belum
dikuasi dari konsep penting tersebut
(Bilgin et al., 2009). Menurut Keziah
(2010), terdapat tiga karakteristik PBL
yaitu pembelajaran yang mengutamakan
observasi, pembelajaran terbuka,
menjelaskan masalah dengan cara
mahasiswa belajar secara berkelompok
dan dosen hanya sebagai fasilitator.
Socio-Biological Case based learning
merupakan pengembangan problem
based learning, masalah yang disajikan
kepada mahasiswa berupa kasus yang
sedang terjadi saat ini di kehidupan
sehari-hari. Kasus merupakan deskripsi
cerita yang kaya akan permasalahan,
pengetahuan dan keterampilan yang
digunakan untuk mendorong mahasiswa
berpikir sehingga mampu membantu
berpikir memecahkan permasalahan
(Lee & Jieun, 2009).
Gambar 1. Perolehan Keterampilan Hasil penelitian berdasarkan
Berpikir Kritis Indikator Hogan Gambar 1 menunjukkan bahwa kelas
SocBioCBL lebih unggul pada indikator
PEMBAHASAN
menarik kesimpulan, asumsi, deduksi
Hasil penelitian menunjukkan dan evaluasi argumen dibandingkan
keterampilan berpikir kritis mahasiswa dengan kelas konvensional. Kasus yang
melalui tes sebesar 32,91% jauh lebih disajikan menuntut mahasiswa untuk
tinggi dibandingkan dengan kelas menyelesaikan masalah berdasarkan
konvensional. Model pembelajaran proses berpikir yang runtut dan
mempengaruhi pola berpikir kritis berkembang melalui interpretasi mereka
mahasiswa. Kelas yang menggunakan sendiri diimbangi dengan arahan Dosen.
model SocBioCBL menekankan pada Williams (2004) menyatakan poin
kasus dengan topik permasalahan sehari- sukses dalam pembelajaran kasus perlu
hari sehingga dapat diselesaikan dengan melibatkan dosen dengan memberikan
menemukan fakta, observasi dan kajian pertanyaan dan diskusi melalui feed back
literatur. Problem based learning dua arah. Berdasarkan penelitian Majeed
merupakan bagian dari pembelajaran (2013) bahwa pembelajaran dengan
27 Jurnal Pendidikan Biologi Volume 7, Nomor 1, Agustus 2015, hlm. 22-30

kasus merupakan pembelajaran sains menggambarkan kondisi nyata


yang menceritakan keadaan fakta dengan digunakan untuk mengurutkan proses
permasalahan yang terjadi. Paul & berpikir seseorang dalam mencari solusi
Linda (2008) berpikir kritis mendorong terbaik sehingga kognitif akan
mahasiswa untuk memilah kasus yang berkembang melalui perspektif mereka
diberikan oleh dosen dan diselesaikan sendiri (Rourke & Anderson, 2002).
menggunakan banyak cara. Misalnya, Kelas yang menerapkan model
membuat analisis, memberikan pembelajaran konvensional juga
pendapat, pemikiran terbuka dengan mengalami peningkatan. Peningkatan ini
tidak meninggalkan sesuatu yang didukung adanya penulisan makalah,
penting tanpa pengamatan, dan mahasiswa mengeksplor ide,
menjawab pertanyaan dengan argumen menganalisis materi dan menemukan
yang kuat Wood (2002). Berdasarkan penyelesaian yang mereka temukan
penelitian Cicchin (2015) terdapat dalam diskusi kelas. Bernadowski
peningkatan sebesar 3,88 pada variabel (2006) menyatakan bahwa pertanyaan
berpikir kritis siswa laki-laki dan bersifat memotivasi berpengaruh
perempuan yang menerapkan model menjaga mahasiswa pada tugas yang
pembelajaran berbasis kasus. diberikan kepadanya. Pertanyaan yang
Peningkatan pada model diajukan selama diskusi kelas membantu
pembelajaran SocBioCBL dikarenakan mahasiswa meningkatkan proses
mahasiswa dibiasakan menganalisis berpikir sebesar 62,88%. Paul & Linda
kasus dan mengolah informasi yang (2008) menyatakan satu alasan mengapa
dianggap benar, efektif dan produktif. seseorang perlu berpikir kritis karena
Barret (2001) mengungkapkan bahwa dapat memiliki berbagai cara untuk
mahasiswa yang dibelajarkan melalui memecahkan permasalahan yang
analisis kasus maka mereka akan dihadapkan kepadanya.
menjelaskan fakta pada kasus, dan Cottrell (2011) menyebutkan
mendefinisikan masalah. bahwa berpikir kritis merupakan
Mengemukakan ide berdasarkan aktivitas kognitif yang berhubungan
pengetahuan awal dan mengidentifikasi dengan penggunaan pikiran atau
apa yang dibutuhkan untuk dipelajari ingatan. Pembelajaran berpikir dalam
pada kasus tersebut serta memiliki analisis kritis dan evaluasi menggunakan
penyelesaian terhadap kasus. Berpikir proses seperti observasi,
kritis melibatkan ketelitian dan mengelompokkan, menyeleksi,
ketekunan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan pendapat dan memberi
menemukan jawaban yang paling benar keputusan. Menurut Facione (2011),
(Cottrell, 2011). Selain itu, mahasiswa keterampilan berpikir kritis adalah
yang dibiasakan untuk berpikir kritis keterampilan berpikir untuk
ketika mahasiswa memiliki ide, mereka menganalisis dan mengevaluasi
akan menilai benar atau salah dengan fenomena berdasarkan keputusan yang
mengevaluasi ide yang nantinya akan diambil sehingga meningkatkan kualitas
ditolak atau diterima berdasarkan fakta berpikir seseorang. Berdasarkan
yag ditemukan (Wickersham & Kim, penelitian Cicchin (2015), pembelajaran
2006). Pembelajaran dengan kasus maka berbasis kasus siswa diberikan lima
mahasiswa belajar menginterpretasi, pertanyaan dengan level tinggi untuk
menganalisis, berinkuiri, dan mengeksplor lebih proses berpikir
menyelesaikan masalah. Masalah yang kritisnya dengan rerata hasil 8,33. Hasil
berpusat pada kasus dan penelitian Pratiwi et al.(2015) penerapan
Pratiwi, Pengaruh Model Pembelajaran Socio-Biological ... 28

model pembelajaran meningkatkan scholarship.pitt.edu/9493/1/Capal


keterampilan berpikir kritis mahasiswa ongoBernadowskiCarianne2006.
sebesar 33,80% pada kelas eksperimen. pdf. Diakses tanggal 1 januari
2016.
KESIMPULAN DAN SARAN Bilgin, I., Erdal, S., and Mustofa, S.
Kesimpulan 2009. The Effect of Problem-
Based Learning Instruction on
Berdasarkan hasil penelitian University Students’Performance
terdapat pengaruh model pembelajaran of Conceptual and Quantitative
Socio-Biological Case Based Learning Problems in Gas Concepts.
terhadap keterampilan berpikir kritis Eurasia Journal of Mathematics,
mahasiswa. Kelas model SocBioCBL Science, & Technology
mengalami peningkatan sebesar 74,03 Education, 5 (2): 153-164.
%, sedangkan kelas yang menerapkan Brush, T., & Saye, J. (2000). Design,
model pembelajaran konvensional implementation, and evaluation
mengalami peningkatan sebesar 62,88%. of student-centered learning: A
case study. Educational
Saran Technology Research and
Peneliti selanjutnya diharapkan Development, 48(3): 79-100.
membelajarkan terlebih dahulu membuat Cicchin, M.I. 2015. Using Game-Based
pertanyaan dan jawaban indikator Learning to Foster Critical
Hogan. Selain itu, diharapkan lebih Thinking in Student Discourse.
mengembangkan pertanyaan berupa Interdisciplinary Journal of
kasus Biologi yang sedang terjadi saat Problem-Based Learning, 9(2):
ini. 1-18.
Crebert, G.P., Cragnolini, V., Smith, C.
DAFTAR PUSTAKA Worsfold, K., & Webb, F. 2011.
Barrett, T. 2001. Understanding Critical Evaluation Skills Toolkit
Problem-Based Learning, 2nd. Griffith University.
(Online), Conrad, P., & Barker, K. K. 2010. The
(http://www.nuigalway.ie/celt/pbl social construction of illness:
book/chapter2.pdf), diakses 14 Key insights and policy
Juli 2015 implications. Journal of Health
Barrett, T., Mac Labhrainn, I, Fallon, H. and Social Behaviour, 5(1): 67-
2005. Handbook of Enuiry & 79.
Problem Based Learning. Cottrell, S. 2011. Critical Thinking
Creative Commons Licence,1-13. Skills, (Online),
Bell, R.L. & Lederman, N.G. 2003. (http://www.palgrave.com/resour
Understanding of Nature of ces/samplechapters/97802302852
Science and Decision Making on 93_sample.pdf), diakses 3 Juli
Science and Technology Based 2015.
Issues. Science Education, 87: Facione, P.A. 2011. Critical Thinking:
352-377. What It Is and Why It Counts.
Bernadowski, C. C. 2006. The Effects of Millbrae: The California
Middle School Social Studies Academic Press (CA).
Teacher’s Questioning Patterns Graaff, E.D. & Kolmos, A. 2003.
on Learner’s Outcomes. Disertasi Characteristics of Problem-Based
dipublikasikan padahttp://d-
29 Jurnal Pendidikan Biologi Volume 7, Nomor 1, Agustus 2015, hlm. 22-30

Learning. Int. J. Engng Ed, 19 Majeed, F. 2013. Effectiveness of Case-


(5): 657-662. Based Teaching of Physiology
Hastings, David. 2001. Case Study: for Nursing Student. Journal of
Problem-Based Learning and the Taibah University Medical
active Calssroom, Science, 9 (4): 289-292.
(Online),(http://www.studies.ubc. McPhee, A.D. 2002. Problem-based
ca/facdev/services/newsletter/ind Learning in Initial Teacher
ex/html), diakses 10 Januari Education: Taking The Agenda
2016. Forward. Journal of Educational
Helms, M. M. 2006. Case method of Enquiry, 3(1): 60-78.
analysis. In M. M. Helms (Ed.), National Research Council. 2009. A New
Encyclopedia of management. Biology For The 21st Century.
Farmington Hills, 67–69. Wahington D.C: The National
Hmelo-Silver, C. E. (2004). Problem- Academies Press.
based learning: What and how do Newman, M.J. 2005. Problem Based
students learn? Educational Learning: An Introduction and
Psychology Review, 16: 235-266. Overview of the Key Features of
Hogan. 2014. Hogan Lovells Critical the Approach. (Online),
Thinking Test. (Online), (http://www.utpjournals.com/jvm
(http://graduates.hoganlovells.co e/tocs/321/12.pdf), diakses 8 Juli
m/_downloads/hogan_lovells_cri 2015.
tical_thinking_test.pdf), diakses 1 Paul, R., & Linda, E. 2007. The
Juli 2015. Miniature Guide to Critical
Kain, D. L. (2003). Problem-based Thinking: Concepts and Tools.
learning for teachers, Grades 6- (Online),
12. Boston: Allyn and Bacon. (http://www.duluth.umn.edu/~jett
Keziah, A. A. 2010. A Comparative erso/documents/CriticalThinking.
Study of Problem-Based and pdf), diakses 3 Juli 2015.
Lecture-Based Learning in Paul, R & Linda, E. 2008. The Thinker’s
Secondary School Students’ Guide to The Nature and
Motivation to Learn Science. Functions of Critical & Creative
International Journal of Science Thinking.(Online),
and Technology Education (http://www.criticalthinking.org/f
Research, 1 (6): 126-131. iles/CCThink_6.12.08.pdf),
Lee, H.S., Jieun, L., Xiaojing, L., Curt,J. diakses 3 Juli 2015.
B., & Richard, J.M. 2009. A Pratiwi, H.E., Eka,A.S.M., Febryna, N.,
Riview of Case-Based Learning Sofia, E.R., & Hadi, S. 2015.
Practices in an Online MBA Upaya Peningkatan Motivasi,
Program: A Program-Level Case Keterampilan Berpikir Kritis
Study. Educational Technology Dan Hasil Belajar Kognitif
& Society, 12 (3): 178-190. Mahasiswa Biologi FMIPA UM
Levin, B. B. (Ed.). (2001). Energizing Melalui Model Pembelajaran
teacher education and Case Based Learning. Makalah
professional development with disajikan dalam Seminar
problem-based learning. Nasional Biologi Ke-2, Jurusan
Alexandria, VA: Association for Biologi FMIPA UM, Malang 17
Supervision and Curriculum Oktober 2015.
Development.
Pratiwi, Pengaruh Model Pembelajaran Socio-Biological ... 30

Pratiwi, H.E., Hadi,S.& Herawati,S. Stringer, E. 2004. Action Research in


2016. Pengaruh Model Education. Colombus, Ohio:
Pembelajaran Socio-Biological Pearson Education, Inc.
Case Based Learning Terhadap TalentLens & Watson-Glaser. 2012.
Hasil Belajar Kognitif Critical Thinking Appraisal:
Mahasiswa Biologi FMIPA UM. User-Guide and Technical
Makalah disajikan dalam Manual. United State: NCS
Seminar Nasional Biologi, Pearson, Inc.
Jurusan Biologi FMIPA UNESA, Tan, O, Ed. 2004. Enhancing Thinking
Surabaya 20 Februari 2016. through Problem-based Learning
Rourke, L., & Anderson, T. 2002. Using Approaches. Singapore:
web-based, group Thomson Learning.
communication systems to Wickersham, L. E., & Kim E.D. 2006. A
support case study learning at a Content Analysis Of Critical
distance. International Review of Thinking Skills As An Indicator
Research in Open and Distance Of Quality Of Online Discussion
Learning, 3(2): 1–13. In Virtual Learning
Sadler, T.D. 2004. Informal Reasoning Communities. The Quarterly
Regarding Socioscientific Issues: Review of Distance Education,
A Critical Review of Research. 7(2): 185-193.
Journal of Research in Science Wood, R. 2002. Critical Thinking.
Teaching, 41(5): 513-536. (Online),
Savin, B.M. 2003. Facilitating Problem (http://www.robinwood.com/De
Based Learning: Illuminating mocracy/GeneralEssays/CriticalT
Perspectives. Buckingham, UK: hinking.pdf), diakses 3 Juli 2015.
Society for Research in Higher
Education/Open University
Press.
Simons, K. D., Klein, J. D., & Brush, T.
R. (2004). Instructional strategies
utilized during the
implementation of a hypermedia,
problem-based learning
environment: A case study.
Journal of Interactive Learning
Research, 15: 213-233.
Slisko, J. & Cruz, A.C. 2013. Helping
Student to Recognize and Evalute
an Assumption in Quantitative
Reasoning: A Basic Critical-
Thinking Activity with Marbles
and Electronic Balance.
European J of Physics
Education, 4(3): 19-25.

S-ar putea să vă placă și