Sunteți pe pagina 1din 9

p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

UPAYA PENINGKATAN MUTU PRODUK RUJAK BUAH (LOTIS)


PEDAGANG KAKI LIMA DI PABELAN KARTASURA
1)
Aan Sofyan, 2)Markhamah, 3)Andre Yusuf Tisna Putra, 4)Ulfah Rosyidah, 5)Iga Syafa’atin,
6)
Maulina Nur Puspitasari, 7)David Eka Pradinata, 8)Irfan Ali
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
1), 3), 4), 5), 6)

1)
email: aan.sofyan@ums.ac.id
2)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
2)
email: markhamah@ums.ac.id
7), 8)
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRACT

This dedication program is an effort to solve partner problems. Partners coupled


in this devotion program is a fruit salad or lotis merchant. The problems faced by
partners are lack of knowledge about hygiene and sanitation in food processing (fruit
salad/lotis). This condition is seen among others from carts used every day to sell
salad/lotis salad. Wooden wagon material with coated paint is a hazardous material
for use in food processing. Coat that is used to coat wood is a non-food grade material
that can be included in the food sold. The purpose of this IbM program is to help
partners improve wagon conditions by designing carts with safer materials by the
principle of sanitation and food safety in food processing. Also, the purpose of this
program is to increase knowledge about hygiene and sanitation for partners; this is
done by providing reading media in the form of booklets that contain guidelines on
the application of the principles of hygiene, sanitation and good food security in food
processing. The next goal is to raise awareness of the partners always to maintain
personal hygiene so that the opportunities of contamination from humans to food can
be reduced or eliminated.

Keywords: rujak; buah; kakilima; sanitasi; higiene

PENDAHULUAN dalam memilih barang yang akan dibeli.


Analisis Situasi Menurut Maria dan Anshori (2013) kualitas
Pedagang kaki lima merupakan salah produk berpengaruh positif terhadap
satu jenis kegiatan perekonomian masyarakat kepuasan konsumen. Hal itu pun berlaku
yang banyak diminati dalam upaya mencari pada komoditi atau jenis produk makanan
penghasilan. Salah satu jenis usaha kaki lima (Maria dan Anshori, 2013). Makanan
yang mudah dijumpai di pinggiran jalan yang dikonsumsi bukan hanya untuk
pada pusat keramaian yaitu pedagang rujak menghilangkan rasa lapar tetapi juga dari
buah atau ada yang menyebutnya pedagang aspek kesehatan makanan merupakan salah
lotis. Para pedagang ini menjajakan barang satu cara dalam pemenuhan kebutuhan gizi
dagangan berupa irisan berbagai macam buah tubuh. Buah merupakan salah satu alternatif
yang dihidangkan lengkap dengan sambal. makanan yang dapat memenuhi kebutuhan
Para pedagang tersebut menggunakan gizi terutama kandungan vitamin yang
gerobak sebagai etalase atau tempat untuk diperlukan oleh tubuh.
“memamerkan” barang dagangan mereka. Buah merupakan salah satu bahan
Kualitas produk merupakan pangan yang mudah sekali mengalami
pertimbangan utama seorang konsumen kerusakan karena mengandung hampir 100%

40 WARTA LPM ... Aan Sofyan, dkk


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

air. Hal ini menyebabkan buah mudah sekali sudah terkupas dapat berpeluang terjadinya
mengalami pembusukan akibat pengaruh bahaya kimia.
aktifitas mikrobia, terlebih ketika buah- Kebersihan diri para mitra penjual
buahan tersebut sudah dikupas. Menurut rujak buah baik Bapak Sihman maupun
Rickman (2007) buah dan sayuran biasanya Bapak Uyan belum sesuai dengan penerapan
memiliki lebih dari 90% air dan, setelah prinsip hygiene personal yang benar. Para
dipanen, mulai mengalami pengingkatan mitra penjual rujak buah tidak menggunakan
respirasi yang lebih tinggi, sehingga peralatan pelindung diri yang dapat
mengakibatkan hilangnya kelembaban, mengurangi kontaminasi dari tubuh ke produk
kerusakan kualitas dan potensi pembusukan makanan. Kedua mitra tidak menggunakan
mikroba. Buah yang sudah dalam keadaan apron yaitu standard perlengkapan yang
terkupas sangat rentan terhadap kontaminasi wajib digunakan untuk pengolah makanan
mikrobia. (food handler). Selain itu kebersihan tangan
Hasil observasi di lapangan para pedagang buah tersebut belum begitu
menunjukkan kondisi para mitra baik mitra diperhatikan. Idealnya seorang penjamah
Bapak Sihman maupun mitra Bapak Uyan makanan harus selalu menjaga kebrsihan
yaitu sama-sama menggunakan gerobak dari tangan dengan cara mencuci tangan baik
kayu. Dari segi aspek sanitasi dan hygiene sebelum dan sesudah menjamah makanan.
makanan gerobak yang digunakan belum Kondisi yang tidak sesuai lainnya yang
memenuhi persyaratan kebersihan. Gerobak kaitannya dengan hygiene dan sanitasi
yang digunakan berbahan dasar dari kayu pengolahan makanan adalah penggunaan
yang dilapisi oleh cat. Hal ini tentunya serbet atau kain lap yang tidak memadai.
tidak dianjurkan karena kondisi peralatan Permasalahan Mitra
atau tempat yang kontak dengan makanan Dari uraian analisis situasi di atas
langsung harus benar-benar bersih dan juga maka dapat diketahui beberapa permasalah
aman. Permukaan kayu yang dilapisi cat mitra dalam kaitannya upaya peningkatan
ketika kontak atau bersentuhan langsung hygiene dan sanitasi pada pengolahan produk
dengan makanan atau buah-buahan yang makanan mereka yaitu:

Tabel 1. Permasalahan yang dihadapi oleh para mitra pedagang rujak buah (lotis)
Pedagang Rujak buah (Lotis) Pedagang Rujak buah (Lotis)
“Pak Uyan” “Pak Sihman”
1. Keterbatasan modal yang dimiliki 1. Keterbatasan modal yang dimiliki
2. Minimnya pengetahuan tentang penerapan 2. Minimnya pengetahuan tentang penerapan
prinsip sanitasi pada pengolahan makanan prinsip sanitasi pada pengolahan makanan
3. Gerobak yang digunakan dalam menjalan 3. Gerobak yang digunakan dalam menjalan
usaha rujak buah (lotis) belum memenuhi usaha rujak buah (lotis) belum memenuhi
persyarata hygiene dan sanitas. persyaratan hygiene dan sanitas.
4. Hygiene personal yang kurang diperhatikan 4. Hygiene personal yang kurang diperhatikan
oleh para mitraMinimnya sarana untuk oleh para mitraMinimnya sarana untuk
untuk menjaga kebersihan tubuh terutama untuk menjaga kebersihan tubuh terutama
kebersihan tangan mitra sebagai penjual kebersihan tangan mitra sebagai penjual
rujak buah. rujak buah.
5. Belum digunakannya standar peralatan 5. Belum digunakannya standar peralatan
pelindung diri yang wajib dikenakan oleh pelindung diri yang wajib dikenakan oleh
para penjamah makanan (food handler). para penjamah makanan (food handler).
6. Minimnya pengetahuan mitra tentang 6. Minimnya pengetahuan mitra tentang
hygiene dan sanitasi pada pengolahan hygiene dan sanitasi pada pengolahan
makanan. makanan.

WARTA LPM, Vol. 21, No. 1, Maret 2018: 40-48 41


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

METODE PELAKSANAAN melalui gambar yang menarik, sehingga


Prosedur pelaksanaan mitra akan mudah memahami tentang materi
Beberapa langkah-langkah yang yang berkaitan dengan bagaimana cara
dilakukan sebagai langkah solusi dalam meningkatkan kualitas makanan dari aspek
permasalahan mitra yaitu sebagai berikut: kebersihan dan kesehatan.

Gerobak hygiene Peningkatan kesadaran untuk menjaga


Langkah perancangan dan pembuatan kebersihan diri.
gerobak hygiene ini ditujukan untuk Langkah yang akan dilakukan untuk
mengatasi permasalahan mitra berupa belum solusi ini yaitu dengan memberikan beberapa
digunakannya gerobak hygiene. Gerobak perlengakapan dan alat pelindung diri untuk
yang selama ini digunakan terbuat dari bahan menjaga terjadinya kontaminasi silang dari
kayu dan dilapisi cat kayu. Kondisi ini dinilai manusia ke makanan; dari alat ke makanan;
tidak ideal dan tidak sesuai dengan penerapan maupun dari makanan mentah ke makanan
prinsip sanitasi maupun keamanan pangan. yang siap dikonsumsi. Perlengkapan
Program yang akan dilakukan yaitu dengan yang akan disediakan yaitu pakaian chef,
merancang gerobak hygiene yang sesuai topi, dan masker yang bertujuan untuk
dengan menggunakan bahan atau material meningkatkan sanitasi dari produk yang
logam seperti alumunium dan Stainless dijual. Perlengkapan ini diberikan ketika
Steel yang tidak berbahaya bagi makanan. para mitra sudah mendapatkan pengetahuan
Selain itu pembuatan gerobak dengan bahan tentang pentingnya penerapan sanitasi dan
tersebut dapat tahan hingga bertahun-tahun hygiene pada pengolahan makanan.
sehingga diharapkan dapat menghemat biaya
investasi. Perancangan gerobak dilakukan HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
dengan tim teknis yang ada di lingkungan Beberapa rencana atau target luaran dari
kampus UMS. Perancangan gerobak program Iptek bagi Masyarakat yang telah
meliputi juga tata letak bahan makanan, dicapai untuk mengatasi permasalahan mitra
peralatan serta perlengakapan yang akan yaitu:
dipakai saat gerobak beroperasi. Setelah Rancangan desain gerobak hygiene.
proses perancangan selesai maka dilakukan Rancangan desain gerobak hygiene
pembuatan gerobak hygiene yang siap yang sudah dibuat diperuntukan untuk
digunakan oleh para mitra. mengganti gerobak mitra yang dinilai tidak
Peningkatan pengetahuan tentang hygiene sesuai dengan prinsip penerapan hygiene
dan sanitasi. dan sanitasi makanan. Adapun rancangan
Selama ini para mitra tidak mempunyai desain gerobak yang telah dibuat diantaranya
banyak pengetahuan tentang pentingnya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
hygiene dan sanitasi pada makanan. Hal
ini terlihat dari perilaku para mitra yang 1. Pemilihan material yang dianggap
mengabaikan kebersihan tangan dan aman serta berkategori bahan food
kebersihan tubuh lainnya. Tidak adanya grade.
sarana cuci tangan (hand sanitizer) untuk Material atau bahan logam yang dipilih
menjaga kebersihan tangan baik pada saat dalam pembuatan gerobak hygiene untuk
akan mengolah maupun pada saat selesai mitra yaitu berupa bahan logam alumunium
mengolah makanan. Langkah yang dilakukan dan stainless steel. Kedua bahan ini relatif
untuk solusi ini yaitu dengan memberikan tidak bersifat korosif. Kemudian kedua
booklet berisi tentang penerapan sistem jenis logam ini juga tidak bereaksi ketika
sanitasi dan hygiene pada proses pengolahan bersinggungan atau bersentuhan dengan
makanan. Booklet yang diberikan berisi materi makanan terutama sehingga akan lebih aman.
tentang sanitasi dan hygiene yang dikemas Buah-buahan yang telah dikupas akan mudah

42 WARTA LPM ... Aan Sofyan, dkk


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

mengalami kerusakan karena disebabkan Stainless Steel (SS) mempunyai karakteristik


karena adanya proses oksidasi dengan udara. baja yang tahan karat dan mempunyai
Kemudian ketika buah tersebut bersentuhan konstruksi yang sesuai untuk digunakan
dengan peralatan yang tidak hygiene maka dalam peralatan makanan. Lebih lanjut
akan mudah terkontaminasi. Selain itu Dewangan et al. (2015) menjelaskan bahwa
juga material ini mudah sekali dibersihkan material ini juga paling banyak digunakan
sehingga mudah dalam perawatan gerobak. dalam kontak langsung dengan makanan
Menurut Dewangan et al. (2015) material yang ditemukan pada industri makanan.

Gambar 1. Desain Gerobak dengan Material Alumunium Dan Stainless Steel

2. Tidak menggunakan bahan (2001) menjelaskan bahwa biasanya,


cat terutama pada bagian yang bahan asing adalah sumber utama keluhan
bersentuhan dengan makanan. konsumen. Oleh karena itu rancangan
Penggunaan cat kimia pada bahan atau desain gerobak hygiene yang akan diberikan
material yang bersentuhan dengan makanan kepada mitra didisain tanpa menggunakan
dapat menyebabkan bahaya kimia maupun cat kayu ataupun cat besi. Penggunaan cat
fisik pada makanan. Menurut Kenner (2001) pada material logam maupun kayu bisa
bahaya fisik diakibatkan oleh penyertaan berpotensi terkelupas, sehingga materi cat
bahan-bahan asing yang tidak disengaja yang terkelupas bisa terikut pada makanan
dalam produk akhir. Lebih lanjut Kenner yang akan dikonsumsi.

Gambar 2. Desain Gerobak tidak Menggunakan Cat pada Permukaan

3. Desain gerobak hygiene dilengkapi konsumenpun tidak dirugikan. Menurut


dengan hand sanitizer Jeinie et al., (2016) pada umumnya minimnya
Kebersihan diri (hygiene personal) pengetahuan tentang pentingnya menjaga
penjaja makanan merupakan hal yang mutak kebersihan diri dan seringnya praktek
harus dimiliki untuk memastikan bahwa pengolahan makanan yang tidak aman oleh
produk makanan dan minuman yang akan food handler akan menyebabkan terjadinya
dijual benar-benar bersih dan aman sehingga penyakit yang disebabkan karena keracunan
WARTA LPM, Vol. 21, No. 1, Maret 2018: 40-48 43
p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

makanan foodborne illness. Kebersihan itu untuk menghindari kontaminasi penjaja


diri penjaja makanan dilakukan dengan cara makanan harus selalu membersihkan tangan
menjaga kebersihan seluruh anggota badan setiap kali akan menjamah makanan. Desain
serta berperilaku bersih. Kebersihan anggota gerobak yang dibuat dilengkapi dengan
tubuh yang harus selalu dijaga yaitu terutama hand sanitizer, sehingga diharapkan mitra
tangan, karena anggota tubuh yang paling pedagang rujak buah (lotis) dapat menjaga
banyak melakukan kontak langsung dengan kebersihan tangannya dengan menggunakan
makanan yaitu telapak tangan. Oleh karena hand sanitizer yang sudah disediakan.

Gambar 3. Desain Gerobak dilengkapi dengan hand sanitizer

4. Kapasitas untuk tempat buah segar permintaan mitra, dengan memperbesar


diperbesar ukuran kotak buah menjadi 45cm x 60cm x
Hasil komunikasi dan wawancara dengan 85cm, dimana dimensi/ukuran kotak buah
mitra diketahui bahwa mitra menghendaki pada gerobak sebelumnya hanya 35cm x
peningkatan volume penjualan. Oleh karena 60cm x 70cm. Hal ini diharapkan dengan
itu mitra menginginkan dimensi khususnya adanya penambahan dimensi ukuran tersebut
pada bagian ruang kota buah diperbesar dapat meningkatkan volume penjualan setiap
lagi. Desain gerobak dibuat sesuai dengan harinya.

Gambar 4. Volume Kotak Buah Pada Gerobak Diperbesar

5. Desain laci dibagi menjadi beberapa buah dalam ukuran kecil sebagai cadangan
ruang dengan fungsi yang berbeda ketika dibawa oleh mitra. Pembagian space
Desain gerobak yang dibuat memiliki atau ruang ini penting untuk menghindari
tiga laci yang digunakan untuk tempat kontaminasi silang antara peralatan dengan
berbagai benda maupun peralatan lainnya bahan makanan. Terutama uang hasil
yang berbeda. Laci yang dibuat akan penjualan tidak boleh ditempatkan pada satu
digunakan sebagai tempat menyimpan uang, laci dengan peralatan makanan lainnya. Jika
peralatan seperti piring, pisau, lap maupun hal ini dilakukan maka uang sebagai sumber

44 WARTA LPM ... Aan Sofyan, dkk


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

kontaminasi akan berpeluang mencemari makanan dapat berasal dari manusia, tanah,
peralatan yang akan digunakan. Menurut debu, serangga, udara, hewan, maupun alat
Rauf (2013) sumber kontaminasi pada yang digunakan untuk mengolah makanan.

Gambar 5. Dimensi Ukuran Laci Gerobak Hygiene

6. Gerobak hygiene dilengkapi dengan sebelumnya tidak menggunakan roda bantu


roda bantu dorong dorong pada bagian belakang, sehingga
Gerobak untuk mitra yang juga si pengguna harus mengelauarkan gaya
dirancang dengan mempertimbangkan untuk mengangkat sekaligus mendorong
kemudahan dan kenyamanan bagi si pemakai gerobak. Hal ini tentunya akan berdampak
(user). Beban penuh saat gerobak berisi buruk bagi kesehatan dalam jangka waktu
buah yang siap dijual bisa mencapai lebih yan panjang. Gerobak yang didesain untuk
dari 100 kg. Oleh karena itu perlu dirancang mitra dilengkapi dengan roda bantu untuk
gerobak yang secara ergonomi memudahkan meminimalkan gaya angkat maupun gaya
dan aman bagi si pengguna. Gerobak dorong yang dikeluarkan pada saat bekerja.

Gambar 6. Roda Bantu Dorong yang Ada Dibelakang Gerobak Hygiene

7. Desain gerobak dilengkapi dengan mungkin produk makanan tidak sampai


atap pada bagian depan gerobak terkena debu. Gerobak yang dibaut untuk
Pedagang rujak buah dijajakna dipinggir mitra dilengkapi dengan atap yang berfungsi
jalan dengan volume lalu lalang kendaraan untuk meminimalkan peluang masuknya
bermotor yang sangat tinggi. Hal ini sangat debu ke dalam buah-buahan yang siap untuk
berpotensi terjadi pencemaran oleh debu dibeli oleh para konsumen.
jalan terutama pada saat musim kemarau
dimana pada musim kemarau permintaan
akan rujak buah meningkat. Debu yang
disebarkan oleh udara merupakan salah satu
sumber kontaminasi yang dapat menurunkan
kualitas makanan. Oleh karena itu sebaik

WARTA LPM, Vol. 21, No. 1, Maret 2018: 40-48 45


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

Gambar 7. Gerobak Hygiene Dilengkapi dengan Atap

8. Gerobak diberikan identitas si tidak salah dalam memilih barang. Identitas


pemilik (mitra) yang ditulis merupakan nama si penjual
Identitas merupakan hal sangat sekaligus jenis barang yang ditawarkan
penting terutama bagi para pedagang untuk kepada konsumen. Selain itu dengan adanya
memudahkan para konsumen atau pelanggan MMT ini dapat mempercantik tampilan
mengenali tempat maupun barang dagangan gerobak sehingga diharapkan lebih bisa
yang akan dibelinya. Dengan identitas ini menarik minat para konsumen.
juga bisa menjadi brand sehingga pedagang

Gambar 8. Gerobak Hygiene dilengkapai dengan Identitas pemilik usaha

Peningkatan Pengetahuan Tentang mempertahnkan kerbersihan bahan makanan,


Hygiene dan Sanitasi peralatan yang digunakan selama mengolah
Untuk meningkatkan pengetahuan makanan serta bagaimana cara menjaga
tentang hygiene dan sanitasi dalam kebersihan diri sehingga produk tidak terjadi
mengolah makanan oleh mitra maka kontaminasi silang. Menurut hasil penelitian
diperlukan sebuah media pengetahuan Ismail et al. (2016) menyatakan bahwa ada
berupa buku pedoman yang dibuat dalam korelasi positif antara pengetahuan tentang
format booklet. Buku pedoman didesain keamanan pangan dengan kebersihan
dengan mempertimbangkan kemudahan si diri (hygiene personal) dan food hygiene
pembaca atau si pengguna dalam memahami practices para pedagang kaki lima yang
pengetahuan yang akan diberikan. Oleh menjual makanan.
karena itu pada buku panduan lebih
diutamakan pada gambar yang lugas sehingga
dari gambar yang ada si pengguna langsung
bisa memahami dan mengerti maksud yang
ingin disampaikan.
Konten yang ada pada buku panduan
berisi tentang bagaiamana cara merawat dan

46 WARTA LPM ... Aan Sofyan, dkk


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

Gambar 9. Konten yang Ada Pada Panduan Hygiene dan Sanitasi

Peningkatan Kesadaran untuk Menjaga Perlenngkapan yang diberikan oleh mitra


Kebersihan Diri yaitu berupa Baju Hygiene dan Topi. Baju
Setelah diberikan panduan tentang dan topi yang diberikan berfungsi untuk
hygiene dan sanitasi dalam mengolah makanan mencegah terjadinya kontaminasi dari badan
oleh mitra maka kemudian mitra diberikan ke produk makanan. Selain itu juga bisa
perlengkapan untuk menjaga kebersihan diri. dijadikan sebuah identitias bagi mitra.

Gambar 10. Desain Baju untuk Menjaga Kebersihan Diri

KESIMPULAN DAN SARAN menjalankan prinsip hygiene dan


Kesimpulan sanitasi pada pengolahan makanan.
Dari hasil pelaksanaan program IbM 3. Produk yang dihasilkan memiliki
pada pedagang rujak buah (lotis) yang telah kualitas yang lebih baik dari aspek
dilakukan dapat disimpulkan: kebersihan dan keamanan pangan
1. Program iptek bagi masyarakat yang telah sehingga akan menambah kepercayaan
dilakukan dapat mengatasi persoalan konsumen.
yang dihadapi oleh mitra terutama Saran
dalam pengadaan sarana gerobak yang Perlu dilakukan pemeriksaan atau audit
lebih hygiene dari sebelumnya. oleh auditor keamanan pangan sehingga
2. Program ini juga membantu para mitra penggunan gerobak hygiene benar-benar
dalam meningkatkan pengetahuan dapat menghasilkan produk olahan buah atau
tentang pentingnya menjaga dan rujak lotis yang aman.

DAFTAR PUSTAKA

Dewangan, A. K., Patel, A. D., Bhadania, A. G. Stainless Steel for Dairy and Food Industry: A
Review. J Material Sci Eng 2015, 4:5

WARTA LPM, Vol. 21, No. 1, Maret 2018: 40-48 47


p ISSN: 1410-9344, e ISSN: 2549-5631

Isamil, F. H., Chik, C. T., Muhammad, R., Yusoff, M. N. 2016. Food Safety Knowledge and
Personal Hygiene Practices amongst Mobile Food Handlers in Shah Alam, Selangor.
Procedia - Social and Behavioral Sciences 222 ( 2016 ) 290 – 298
Jeinie, M. H., Nor, N. M., Sharif, M. S. M., Saad, M. 2016. Food Hygiene and Safety among
Culinary Intern: Questionnaire for FHS quality. Procedia - Social and Behavioral Sciences
222 ( 2016 ) 299 – 305
Keener, L. 2001. Chemical and Physical Hazards: The “Other” Food Safety Risk. Reproduced
From Food Testing & Analysis: The Target Group.
Maria, M., Anshori, M. Y. 2013. Jurnal Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Konsumen King Cake. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan: Tahun
6. No. 1, April 2013
Rauf, R. 2013. Sanitasi Pangan dan HACCP. Yogyakarta: Penerbit Cahaya Ilmu
Rickman, J. C., Barrett, D. M., Bruhn, C. M. 2007. Nutritional comparison of fresh, frozen and
canned fruits and vegetables. Part 1. Vitamins C and B and phenolic compounds. Journal
of the Science of Food and Agriculture: 87:930–944.

48 WARTA LPM ... Aan Sofyan, dkk

S-ar putea să vă placă și