Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Diaspora Tualaka
Univesitas Udayana - Denpasar
diaspora1212@gmail.com
ABSTRACT
This paper explains the real picture of oko'mama culture in Uab Meto community daily life, (Atoin
Meto) in Timor Tengah Selatan district in Timor Island. This Oko 'Mama culture is one of the
symbols that explains the identity of Atoin Meto (Timorese). Based on observations, interviews
and semantic analysis it can be concluded that Oko 'Mama is seen as a structured symbol that
explains the existence of meto' community life. The results of the study and analysis show that
Oko 'Mama functions as a means and symbol of approach, social interaction, tie / liaison, kinship,
unifying, reconciliation, controller, case breaker, receptionist, respect and appreciation, agreement
control status and as a material storage material betel, areca nut, lime and tobacco. Through this
oko 'mama culture, we can look at the social life of the Uab Meto community known as Atoin
Meto. Based on the findings in the field, in fact, it can be concluded that this tradition has a strong
existence in encouraging Atoin Meto to carry out daily social activities, but in the current
development of Oko 'Mama culture has undergone a shift in its function. This can be seen from
the purpose of using Oko 'Mama, which was originally an adhesive for culture to turn into a
political goal.
Keywords: maintenance, form, function and symbolic meaning, oko 'mama
ABSTRAK
Tulisan ini menjelaskan gambaran nyata tentang budaya oko’mama dalam kehidupan komunitas
tutur Uab Meto (Atoin Meto) di kabupaten Timor Tengah Selatan di pulau Timor. Budaya oko
mama ini adalah salah satu simbol yang menjelaskan tentang identitas Atoin Meto (orang Timor).
Berdasarkan pengamatan,wawancara dan analisis semantik dapat disimpulkan bahwa oko’ mama
dipandang sebagai simbol berstruktur yang menjelaskan tentang keberadaan kehidupan
masyarakat meto’. Hasil kajian dan analisi menunjukan bahwa oko’ mama berfungsi sebagai
sarana dan dan simbol pendekatan, interaksi sosial, pengikat/penghubung,kekerabatan,
pemersatu, pendamai, pengontrol, pemutus perkara, penerima tamu,penghormatan dan
penghargaan, status pengontrol kesepakatan dan sebagai wadah penyimpaan materi sirih,
pinang, kapur, dan tembakau. Melalui budaya oko’ mama ini kita dapat meneropong kehidupan
bersosial komunitas tutur uab meto yang dikenal dengan sebutan atoin meto. Berdasarkan temuan
di lapangan secara faktual dapat disimpulkan bahwa budaya oko’ mama memiliki eksistensi yang
kuat dalam memberikan semangat bagi atoin meto untuk melaksanakan kegiatan sosial sehari-
hari namun dalam perkembangan jaman saat ini budaya oko’ mama telah mengalami pergeseran
fungsinya. Hal ini terlihat dari tujuan pemakaian oko’ mama yang semula sebagai perekat budaya
beralih menjadi tujuan politis.
Kata kunci: kebertahanan, bentuk, fungsi dan makna simbolis, oko’ mama
51
ISSN 2442-6865
Vol. 4 No. 1. Januari 2018 E-ISSN 2548-7639
52
ISSN 2442-6865
Vol. 4 No. 1. Januari 2018 E-ISSN 2548-7639
simbol dalam hubungan dengan simbol lain para penuturnya, dan akan berfungsi jika para
secara utuh termaknai dalam konteks. penuturnya berhubungan satu sama lain
Sejalan dengan konsep makna secara alami sebagaimana dalam lingkungan
simbolis, untuk mengungkapkan makna sosial dan alamiah mereka, (2) psikologis:
filosofis sebagai cara pandang Atoin Meto hubungannya dengan bahasa lain dalam
terhadap relasi antara manusia dan pikiran penutur bilingual atau multilingual,
lingkungannya yang teraktualisasi dalam dan (3) sosiologis: hubungan dengan
tradisi mama puah manus yang telah menjadi masyarakat dalam hubunganya sebagai
budaya di Pulau Timor ini diaplikasikan teori media komunikasi. Kerangka kerja dari
ekolinguistik yang diperkenalkan oleh ketiga komponen ini diramu oleh Warami
Haugen (1972). Ada tiga komponen dasar (2013:5) seperti yang digambarkan dalam
dalam membedah ekolinguistik, yakni (1) bagan 1 berikut.
ideology: bahasa hanya ada dalam pikiran
Ideologi
1.
Bahasa Etnik
Psikologi Sosiologi
Bahasa Etnik
Environment Diversity
Bagan 2. Parameter segitiga Haugen (1972)
Hal mendasar lainnya terkait dengan terdiri dari lingkungan ragawi dan
kajian ekolinguistik adalah paradigma yang lingkungan sosial. Dengan kedua konsep dan
dikemukakan oleh Sapir dalam Fill dan teori yang diaplikasikan dalam membedah
Muhlhauser (2001:14) dan Mbete (2011) makana dan nilai-nilai kearifan hidup Atoin
53
ISSN 2442-6865
Vol. 4 No. 1. Januari 2018 E-ISSN 2548-7639
Meto diungkapkan sebagai warisan budaya leksikon, baik itu berupa nomina, verba,
yang masih relevan dengan kehidupan saat adjektifa maupun adverbial. Berdasarkan
ini dan perlu terus dihidupi sepanjang masa. hasil analisis data lingual dan makna semiotic
yang terkandung didalamnya, budaya oko’
2. METODE PENELITIAN mama memiliki makna sebagai berikut:
Penelitian ini termasuk dalam a. Makna bentuk fisik oko’ mama.
penelitian kualitaif yang bertujuan 1. oko’ mama berbentuk segi empat
mendeskripsikan suatu fenomena dan yang berarti hubungan
keadaan yang terjadi dalam kehidupan komunikasi sosial dapat
sehari-hari orang Timor yakni tradisi dilaksanakan dari berbagai
mengunyah sirih dan pinang (mama puah penjuru (timur,barat,utara dan
manus), untuk mengungkapkan fungsi, selatan) dan dari berbagai latar
makna dan nilai filosofis ideologis dalam belakang sosial tanpa
tradisi ini maka diaplikasikan teknik membedakan stata sosial
wawancara mendalam dan pengamatan 2. oko’ mama memiliki sepasang
partisipatif. Hasil wawancara kemudian bidang dinding panjang dan
diinterpertasikan dan dijelaskan dalam sepasang bidang dinding pendek,
bentuk narasi. artinya hidup dalam satu
keutuhan dan kebersamaan
3. PEMBAHASAN dengan orang lain walau berbeda
Bagi Atoin Meto, tradisi mama puah status sosial
manus adalah bagian tak terpisahkan dari diri 3. oko’ mama memiliki ruang atas
mereka. Setiap hari baik saat berjumpa dalam yang terbuka, memiliki arti
kegiatan sosial maupun dalam kehidupan terbuka untuk melayani semua
sehari-hari tak dapat lepas dari oko’ mama, orang dan terbuka pula untuk
yakni wadah menyimpan sirih dan pinang. menerima idea tau gagasan orang
Berikut adalah makna , nilai dan fungsi oko’ lain, maupun pemberian orang
mama dalam kehidupan atoin meto. lain
Secara fungsional kontekstual budaya 4. oko’ mama memiliki ruang bawah
oko’ mama memiliki makna dan nilai yang yang tertutup, berarti tempat
universal. Nilai-nilai itu berasal dari proses mena,pung ide/gagasan, harta
keyakinan sesuai fakta yang tidak perlu kekayaan baik milik sendiri
dibuktikan kebenarannya secara empiris. ataupun yang diperoleh dari orang
Nilai merupakan standar atau ukuran sikap lain.
dan perilaku yang mengikat masyarakat 5. Dinding oko’ mama dihiasi
tersebut. dengan berbagai motif, berarti
menunjukan tingginya peradaban
3.1 Makna budaya oko’ mama. atoin meto
Dalam perspektif ekolinguistik, salah 6. oko’ mama dianyam dari daun
satu parameter yang telah dikemukakan oleh lontar, menunjukan kemampuan
Bang and Door adalah dimensi socio-logos mengelola dan memanfaatkan
yakni parameter yang menunjukan relasi kekayaan alam pemberian sang
antara manusia dengan manusia yang khalik
terekam dalam berbagai aksi/tindakan sosial 7. oko’ mama terdiri dari dua bagian
dan juga tertuang dalam bentuk tuturan dan yang berarti symbol dari keutuhan
pemakanan secara verbal, yakni dalam dan kebersamaan manusia (laki-
54
ISSN 2442-6865
Vol. 4 No. 1. Januari 2018 E-ISSN 2548-7639
55
ISSN 2442-6865
Vol. 4 No. 1. Januari 2018 E-ISSN 2548-7639
56
ISSN 2442-6865
Vol. 4 No. 1. Januari 2018 E-ISSN 2548-7639
dan penuntun perilaku, pengikat sosial, aksi saling menyuguhkan puah manus dalam
pemersatu masyarakat atau kesatuan sosial, oko’ mama. Namun dalam perkembangan
pendamai masyarakat, pendamai dan komunitas atoin meto saat ini telah terjadi
pemutus perkara dalm masyarakat, pergeseran fungsi oko’ mama dalam ranah
pengungkapan isi hati masyarakat, tertentu. Pemanfaatan oko’ mama dalam
penghubung antar manusia, penghargaan dan kehidupan sehari-hari Atoin Meto memang
penghormatan terhadap orang lain, penerima masih kental dan terlihat tetap eksis namun
tamu, identitas, wadah untuk menyimpan dalam perkembangannya telah terindikasi
sirih,pinang, kapur dan tembakau, modal adanya pergeseran fungsi oko’ mama itu
sosial, penentu norma hidup komunitas sendiri yang terlihat bukan saja pada perilaku
Meto. generasi tua terlebih lagi pada generasi muda
Dalam kaitan dengan pengajaran Meto saat ini. Hal ini dapat diamati dalam
mata pelajaran muatan lokal, budaya oko’ kehidupan sehari-hari generasi muda Meto
mama ini dapat berfungsi sebagai potensi yang tidak lagi menggunakan oko’ mama
untuk merevitalisasi dan mengaktualkan kemanapun mereka pergi seperti halnya
norma-norma sosial yang hidup dan generasi tua atoin Meto. Bahkan generasi
beradaptasi dalam masyarakat modern muda atoin meto sebagian besar tidak
sekarang ini. Hal ini para pendidik (guru) mengetahui fungsi yang sebenarnya dari
dapat menggunakan filosofi budaya oko’ penggunaan oko’ mama.
mama sebagai wahana pembentukan Fungsi yang terdapat dalam ranah
moralisan dan mentalitas generasi muda atoin sosial telah beralih fungsi ke ranah politik.
meto yang dapat digunakan oleh para Hal ini terlihat jelas pada saat menjelang
pendidik. Selain sebagi modal dan sarana pesta demokrasi, baik pada pemilihan
pembentukan pola pikir, perilaku dan moral pimpinan daerah maupun pemilihan wakil
peserta didik dan masyarakat, budaya oko’ rakyat yang akan duduk di dewan perwakilan
mama juga merupakan salah satu modal rakyat. Para tim sukses menggunakan media
sosial yang dapat dimanfaatkan untuk oko mama untuk melakukan sosialisasi calon
mendorong partisipasi, kreativitas, legislatif. Isi oko mama yang tadinya
responsifitas, dan spiritualitas masyarakat bermakna sebagai sarana interaksi sosial,
peserta didik dalam pertumbuhan dan pendekatan sosial, kekerabatan dan
perkembangan diri sebagai anak bangsa. keakraban sosial, pengontrol dan penuntun
perilaku, pengikat sosial, pemersatu
3.4 Degradasi makna dan nilai budaya masyarakat atau kesatuan sosial, pendamai
oko’ mama masyarakat, pendamai dan pemutus perkara
Sebagaimana digamabrkan pada dalm masyarakat, pengungkapan isi hati
bagian sebelumnya, bahwa budaya oko masyarakat, penghubung antar manusia,
mama yang dimiliki oelh AtoinMeto ini penghargaan dan penghormatan terhadap
merupakan hasil manifestasi dari relasi hidup orang lain, penerima tamu, identitas, wadah
antara mereka dengan lingkungan alam, untuk menyimpan sirih,pinang, kapur dan
lingkungan sosial mereka dan juga tembakau, modal sosial, penentu norma
menunjukan intensitas dan interdependensi hidup komunitas Meto beralih fungsi sebagai
diantara mereka yang terlihat secara media mendulang suara dan dukungan
gambalng dalam sikap hidup dan tradisi terhadap calon tertentu. Isi oko mama terlah
mama puah manus. Tiada Atoin meto tanpa tergantikan dengan sejumlah uang rupiah
oko’ mama. Dalam setiap aktivitas kesehrian yang besarannya tidak lagi melambangkan
dan sosial lainnya selalu diwarnai dengan ketulusan hati dan mohon ijin akan tetapi
57
ISSN 2442-6865
Vol. 4 No. 1. Januari 2018 E-ISSN 2548-7639
menjadi suatu kompetisi mendulang bukan terletak pada besar kecilnya suguhan,
dukungan. atau tawar menawar isi oko’ mama dalam
Pergeseran fungsi dan makna asali interaksi dan komunikasi sosial, tetapi pada
dari oko mama ini dapat terjadi karna telah sikap penghargaan dan penghormatan
terjadi misinterpretasi antara generasi muda terhadap harkat dan martabat atoin meto.
dengan generasi tua Atoin Meto. Trasmisi Nilai material penting, tetapi lebih penting
makna ideo-logos dalam budaya oko mama lagi adalah nilai non material pada budaya
menjadi buram dan nyaris hilang. Hal ini oko’ mama.
merupakan indikasi adanya disharmonisasi Dalam kaitan dengan pembelajaran
relasi antara manusia Atoin Meto dengan mata pelajaran mulok dan upaya pelestarian
lingkungan sosial dimana mereka hidup dan budaya atoin meto, budaya oko’ mama
menghidupi budaya ini. Dan bila ditilik lebih berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan
jauh ada pergeseran ideologi yang perlu dan mengaktualisasikan norma-norma sosial
diangkat dan dibedah lebih lanjut. Hal ini di kalangan Atoin Meto khususnya
telah menjadi sebuah pertanyaan retoris yang masyarakat Timor Tengah Selatan umumnya.
harus direnungkan dan dicari solusinya Hal ini merupakan salah satu modal sosial
sehingga hilangnya makna asali dari yang dapt dimanfaatkan untuk mendorong
buadaya okko mama sebagai kearifan lokal partisipasi peserta didik dalam pertumbuhan
(local wisdom) dapat dicegah bahkan dan perkembangan diri sebagai anak bangsa
direstorasi. yang berkarakter.
Rekomendasi
Eksistensi budaya oko’ mama yang
4. SIMPULAN DAN SARAN adaptif dan responsif, penuh dengan makna,
Simpulan nilai yang fungsional dalam kehidupan
Dimensi-dimensi dalam ekolinguistik komunitas Meto, perlu dilestarikan dan
yang diaplikasi untuk membedah makna dipertahankan melalui upaya formal dan
budaya oko mama dengn melihat para informal. Secara formal dapat ditempuh
parameter relasi yang diajukan oleh melalui jalur pendidikan formal yang
Haugen,Bang dan Door dan kawan-kawan tertuang dalam materi ajar mata pelajaran
memberikan kejelasan akan makan,nilai dan muatan lokal sehingga generasi muda uab
fungsi oko mama dalam kehidupan Atoin meto dapat mempertahankan budaya oko’
Meto. mama yang khas dan penuh makna dan nilai
Budaya oko’ mama merupakan salah luhur sejak dini. Dengan demikian, norma
satu warisan luhur dan identitas masyarakat hidup yang terkandung dalam kebudayaan
Meto yang masih sangat eksis dalam oko’ mama tetap lestari.
kehidupan sosial atoin meto. Budaya oko’ Revitalisasi makna budaya oko mama
mama ini memiliki makna dan nilai yang yang telah terindikasi bergeser secara fungsi
fungsional. Secara faktual budaya oko’ mama dan ideologi perlu dikaji secara baik dan
sangat adaptif dan respondif terhadap mendalam guna ditemukan upaya-upaya
berbagai kalangan di kabupaten Timor restorasi sehingga dapat dimentain sebagai
tengah Selatan. Substansi budaya oko’ mama warisan budaya takbenda yang takternilai.
58
ISSN 2442-6865
E-ISSN 2548-7639
Vol. 4 No. 1. Januari 2018
DAFTAR PUSTAKA
59