Sunteți pe pagina 1din 14

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN 2302-0156

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 14 Pages pp. 82- 95

PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN PADA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SIGLI
Yusmadi1, Jamaluddin Idris2, Nasir Usman2
1)
Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala

Abstract: Educational supervision is an effort of teachers’ establishment for improving the


quality of teaching learning process in school or madrasah. The purposes of this research
were aimed to find out: 1) the program of educational supervision. 2) the technical of
educational supervision. 3) the process of educational supervision and 4) to follow-up the
educational supervision. The approach used in this research is a qualitative approach with
descriptive method. To gain the data needed, the writer applied some techniques; observation,
interview and documentation. The subjects of this research were the supervisors from The
Ministry of Religious Affairs Pidie, the principal, the vise principal and the teachers MAN 1
Sigli. After analyzing the data, it has been found that: 1) the program of educational super-
vision organized at the beginning of the semester each year by the supervisors, the principal
and the senior teacher. Supervision program includes the analysis of teachers’ ability,
development of teaching learning process, development of teacher professionalism and
development of curriculum analysis. 2) the appli-cation of educational supervision technique
has not been optimized, so, it could not reveal the weakness of teaching learning process in
detail. 3) the imple-mentation of educational supervision was conducted in regular schedule by
each teacher, the process would done through a meeting before observation, obser-vation of
teaching learning process and a meeting after observation. 4) the findings of educational
supervision followed by the supervisor through humanistic and professional approach.

Keywords : Educational Supervision and Teaching Learning Process

Abstrak: Supervisi pendidikan merupakan upaya pembinaan guru untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di Madrasah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Program supervisi pendidikan;
2) Tehnik pelaksanaan supervisi pendidikan; 3) Proses pelaksanaan supervisi pendidikan; dan 4) Tindak
lanjut pelaksanaan supervisi pendidikan. Subjek penelitian ini terdiri dari supervisor, kepala madrasah
dan dewan guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Program supervisi pendidikan pada MAN 1
Sigli telah direncanakan dengan baik dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan supervisi. 2)
Supervisi pendidikan dilakukan dengan menggunakan tehnik individual melalui observasi kelas dan
kunjungan kelas. Tehnik supervisi kelompok seperti rapat supervisi, studi kelompok antar guru, diskusi,
workshop, pendidikan dan pelatihan, demontrasi mengajar dan supervisi sebaya tidak dilakukan oleh
supervisor. 3) Pelaksanaan supervisi pendi-dikan dila-kukan merata setiap guru sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, prosesnya melalui tahap pertemuan sebelum observasi, observasi guru mengajar
dan pertemuan setelah observasi. 4) Temuan-temuan supervisi pendidikan ditindaklanjuti oleh
supervisor melalui pendekatan humanistik dan profesional.

Kata Kunci : Supervisi Pendidikan dan Peningkatan Proses Belajar Mengajar

Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 82


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

PENDAHULUAN dan (3) Kepemimpinan dan manajemen sekolah.


Proses pendidikan dan pengajaran yang
Berdasarkan pendapat di atas dapat
berlangsung pada suatu lembaga pendidikan
dirumuskan bahwa supervisi pen-didikan
menuntut upaya pembinaan secara sistematis
adalah bantuan profesional kesejawatan yang
dan terencana. Upaya ini salah satunya dapat
dilakukan melalui dialog kajian masalah
terwujud dengan adanya pelaksanaan supervisi,
pendidikan atas pengembangan untuk
yang menjadi fokusnya adalah mengkaji,
menemukan solusi atas berbagai alternatif
menilai, memperbaiki, meningkatkan dan
pengembangan dalam upaya peningkatan
mengembangkan mutu kegiatan belajar
kemampuan profesional dan komitmen guru,
mengajar yang dilakukan ber-sama dengan guru
kepala madrasah dan staf madrasah lainnya,
baik secara per-seorangan maupun secara
guna mempertinggi prestasi belajar siswa dan
kelompok melalui kegiatan bimbingan dan
kinerja guru dalam rangka meningkatkan mutu,
konsul-tasi secara profesional.
relevansi, efesiensi dan akuntabilitas
Dalam pendidikan, supervisi merupakan
pendidikan.
bagian yang tak terpisahkan seba-gai upaya
Kegiatan supervisi melengkapi fungsi-
peningkatan prestasi belajar dan mutu madrasah.
fungsi manajemen di sekolah, sebagai fungsi
Sahertian (2008:59) menegaskan bahwa:
terakhir yaitu penilaian terhadap semua
Supervisi pendidikan adalah usaha memberikan
kegiatan dalam men-capai tujuan. Supervisi
layanan kepada stakeholder pendidikan,
mempunyai peran mengoptimalkan
terutama kepada guru-guru, baik secara
tanggungjawab dari semua program. Supervisi
individual maupun secara kelompok dalam
berkaitan dengan semua upaya penelitian yang
usaha memperbaiki kualitas dan hasil
tertuju pada semua aspek yang meru-pakan
pembelajaran.
faktor penentu keberhasilan. Bafadal (2008:19)
Hakikat supervisi pendidikan sebagai
menjelaskan bahwa dalam kegiatan supervisi,
upaya bantuan operasional kepada stakeholder
pelaksanaan bukan mencari kesalahan tetapi
pendidikan ditujukan perbaikan dan pembinaan
lebih banyak mengandung unsur pembinaan,
aspek pembelajaran. Bantuan profesional yang
agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi
diberikan kepada guru harus berdasarkan
dapat diketahui kekurangan-nya untuk dapat
penelitian atas pengamatan yang cermat dan
diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
penilaian yang objektif serta men-dalam dengan
Tugas dan tanggung jawab supervisi
acuan perencanaan program pembelajaran yang
pendidikan bukan hanya sebagai supervisi
telah dibuat. Ofsted (Mukhtar, 2009:126)
jalannya roda pembelajaran di sekolah, namun
menyatakan bahwa: Fokus supervisi sekolah
lebih luas dari itu. Ametembun (2007:33)
meliputi (1) Standar dan prestasi yang diraih
menjelaskan bahwa tugas dan tanggungjawab
siswa; (2) Kualitas layanan siswa di sekolah;
supervisor yaitu:

83 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

1) Ikut memantau perencanaan program keharusan, terlebih dengan pemberla-kuan


madrasah jangka pan-jang, menengah dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendi-dikan (KTSP)
jangka pen-dek serta mengatur skedul secara nasional di semua jenjang pendidikan.
kegiatan rutin. Fungsi supervisi menjadi salah satu barometer
2) Memotivasi para guru untuk meningkatkan keberha-silan pendidikan di tingkat dasar, me-
kualitas professional baik melalui pelatihan nengah dan atas.
dan pendidikan tambahan. Permasalahan yang muncul ada-lah
3) Me-ningkatkan mutu kompetensi profe pelaksanaan supervisi pendidikan di tingkat
sional guru dalam perencanaan, madrasah belum efektif dan keberadaan
pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran di supervisi masih kurang di-rasakan oleh para
kelas, sehingga mampu mengupayakan pelaksana dan penge-lola pendidikan.
peningkatan dan pemerataan mutu Supervisor jarang meng kunjungi Madrasah
pendidikan di madrasah. akan tetapi laporan supervisor selalu
4) Memonitor pelaksa-naan program disampaikan secara rutin. Ada indikasi bahwa
pelayanan supervisi akademik klinis yang para super-visor tidak menguasai pekerjaannya
berkaitan dengan pembelajaran yang secara professional. Disamping itu, sikap dan
efektif. perilaku supervisor yang tidak men-didik
5) Mengembangkan silabus dan melakukan karena selalu mencari-cari kesala-han dari
Analisis Materi Pelajaran (AMP), Program pelaksana dan pengelola Madrasah. Oleh karena
Tahunan (Prota), Satuan Pelajaran (SP) itu, supervisor dianggap sebagai sosok yang
dan Rencana Pembelajaran (RP). ditakuti padahal semestinya supervisor menjadi
6) Mengupayakan lokakarya, symposium dan pembimbing, pengarah, pengontrol kerja para
sejenisnya atas dasar inovasi manajemen guru, kepala Madrasah dan peng-kelola
kelas, dan manajemen pembelajaran Madrasah.
efektif.
Kenyataan ini juga tampak pada pelaksanaan
7) Ikut merumuskan model mana-jemen
supervisi pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Sigli yang
berbasis madrasah, pembe-lajaran yang
belum sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
variatif dan memi-kirkan alat-alat peraga
sebagai supervisor Madrasah. Sehingga tujuan dan
praktek pem belajaran.
target yang diharapkan belum mencapai hasil yang
8) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan
optimal. Padahal tugas supervisor yang
Musyawarah Guru Mata Pelajaran
dilaksanakan diharapkan dapat dijadikan sebagai
kabupaten/kota dan sejenisnya secara
barometer keberhasilan madrasah dalam
kooperatif.
melaksanakan proses pembelajaran dan
Dari uraian di atas, pemberdayaan
peningkatan kualitas pendidikan, per-baikan sarana
supervisi pendidikan merupakan suatu

Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 84


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

dan prasarana Madrasah dan pemberdayaan guru 3. Penelitian ini ingin mengungkap
dan kepala Madrasah di MAN 1 Sigli. bagaimana pelaksanaan supervisi pen
didikan yang dilaksanakan pada Madrasah
METODE PENELITIAN
Aliyah Negeri 1 Sigli dengan penelusuran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan mencari informasi dari supervisor
pelaksanaan supervisi pada Madrasah Aliyah
Kantor Departemen Agama Kabupaten
Negeri 1 Sigli. Karena itu, pendekatan
Pidie, kepada kepala madrasah, wakil
penelitian yang paling tepat adalah pendekatan
kepala madrasah, dan dewan guru dalam
kualitatif.
proses pembelajaran
Pendekatan kualitatif ini pada da-sarnya
Untuk mengumpulkan data pada penelitian
adalah pendekatan yang diguna-kan untuk
ini, peneliti menggunakan beberapa tehnik
mengamati orang dalam ling-kungan hidupnya,
pengumpulan data yaitu dengan cara observasi,
berinteraksi dengan mereka, memahami bahasa
wawancara dan studi dokumentasi. Moleong
dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya
(2006:103) mengemukakan bahwa: Pengolahan
dan dideskripsikan dalam bentuk lisan ataupun
data adalah proses mengatur urutan data,
tulisan. Karena itu, dalam penelitian ini, peneliti
mengorganisasikannya, pola katagori, satuan
harus turun ke lapangan.
uraian sehingga memberikan arti signifikan
Pendekatan kualitatif ini diang-gap sesuai
terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan
digunakan dalam penelitian ini dengan alasan 1)
mencari hubungan antara dimensi. Data yang
Lebih mudah apabila berhadapan dengan
terkumpul diana-lisis dengan prosedur yang
kenyataan; dan 2) Menyajikan secara langsung
telah dike-mukakan di atas sehingga mengha-
hakekat hubungan antara peneliti dengan respon
silkan temuan asumsi penelitian. Sesuai dengan
den, lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan
prosedur analisis data dalam penelitian
diri dengan banyak penajaman pengaruh
kualitatif. Nasution (2008:40) mengemu kakan
bersama terhadap pola nilai yang dihadapi
bahwa: Catatan lapangan disusun melalui
(Moleong, 2005:5).
observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Pendekatan kualitatif dipandang sesuai Ketiga tehnik ini diharap-kan dapat
dengan masalah penelitian ini dengan alasan
memberikan informasi untuk memperoleh data
sebagai berikut:
yang diperlukan, se-hingga saling melengkapi
1. Penelitian ini bertujuan mengkaji, dan saling menunjang
mengamati pelaksanaan supervisi Teknik pengumpulan data yang di-gunakan
pendidikan pada Madrasah Aliyah Negeri dalam penelitian ini adalah teknik observasi,
1 Sigli. wawancara, dan studi dokumentasi. Ketiga
2. Penekanan penelitian kualitatif ada pada teknik yang diguna-kan tersebut diharapkan
proses bukan pada hasil. dapat menjaring data dan informasi yang

85 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

diperlukan, dan dapat saling menunjang dan penyusunan program supervisi telah melibatkan
saling melengkapi. Untuk memandu peneliti berbagai unsur yang terkait di dalamnya.
dalam pengumpulan data dan klarifikasi data, Penyu-sunan program supervisi dilakukan pada
maka sebelumnya peneliti telah mempersiapkan awal semester setiap tahun pelajaran, dengan
kisi-kisi pengumpulan data. melibatkan para supervisor yang ditugaskan
oleh Kementerian Agama Kabupaten Pidie,
HASIL PEMBAHASAN kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru-
Hasil Penelitian guru senior dan para wakil dari kelompok kerja
Program Supervisi Pendidikan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Hasil penelitian dapat diungkap- kan pada akhir setiap semester tahun berjalan
bahwa supervisor bersama dewan guru dilakukan evaluasi pro-gram supervisi dengan
menyusun program supervisi sesuai dengan tujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana
kebutuhan di lapangan. Hal ini sebagaimana program-program tersebut telah terealisasi dan
dikemukakan oleh super-visor bahwa selama ini kegiatan-kegiatan yang perlu direvisi karena
kami telah menyusun program secara tertulis tidak relevan untuk dilaksanakan. Demikian
dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan juga untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat
kegiatan kami membimbing, membina, menghambat proses supervisi pendidikan.
mengarahkan guru, mengidentifikasi ma-salah, Selanjutnya temu-an-temuan hasil evaluasi baik
memecahkan masalah untuk me-ningkatkan terhadap program maupun terhadap hasil pelak-
kompetensi guru. sanaan supervisi tersebut segera ditin-daklanjuti
Program yang disusun oleh super-visor untuk memenuhi target sesuai yang telah di
dalam melaksanakan supervisi meli puti: programkan.
program tahunan super-visor, kisi-kisi/indikator Hasil wawancara dengan kepala madrasah
supervisi, mengkumpulkan dan mengolah data terungkap bahwa sasaran pro-gram supervisi
sumber daya pendi-dikan, menganalisis hasil pendidikan adalah setiap guru agama, guru
belajar/bim-bingan siswa. Menyusun kisi-kisi bidang studi, dengan tujuan untuk membina
dalam rangka menyusun soal, melaksanakan guru agar lebih terampil dan cakap dalam
analisis secara kompherensif, memberi-kan melaksanakan tugas di samping itu juga agar
arahan, memberikan contoh pelak-sanaan tugas, penerapan kurikulum lebih optimal. Sasaran
memberikan saran untuk peningkatan dalam pelaksanaan supervisi pendidikan terha-
profesional, menyusun la-poran pengawasan, dap guru adalah kemampuan profesional guru,
memantau dan mem-bimbing pelaksanaan yaitu supervisi pendidikan aka-demik yang
Evaluasi dan Remedial. meliputi proses belajar meng ajar diantaranya
Hasil wawancara dengan wakil kepala penguasaan materi ajar oleh guru, pendekatan
madrasah bidang kurikulum disebutkan bahwa pembelajaran, pemanfaatan media belajar,

Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 86


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

keterlibatan siswa dan evaluasi dalam proses baiki setiap kelemahan yang ada.
belajar dan sasaran lainnya adalah administrasi Untuk mengetahui apa yang dilakukan
proses belajar mengajar yaitu aspek-aspek oleh guru dan bagaimana mela kukannya
administrasi sebagai pendukung pelaksanaan terhadap proses pembelajaran di kelas, metode
proses belajar mengajar di-antaranya silabus, yang paling tepat dila-kukan adalah kunjungan
program semester, program tahunan, rencana kelas. Hasil wawancara dengan supervisor
program pengajaran dan buku-buku pendukung dijelaskan melalui kunjungan kelas guru
yang digunakan. dibantu melihat dengan jelas masalah-masalah
yang dihadapi, menganalisis secara kritis dan

Teknik Supervisi Pendidikan mendorong mereka untuk menemu-kan

Hasil penelitian menunjukkan bah-wa alternatif pemecahannya. Kunjungan kelas

tehnik observasi kelas tidak dilaku-kan pada sebagai alat untuk mendorong guru agar

semua guru yang akan disu-pervisi, karena meningkatkan cara mengajar guru dan cara

tidak cukup waktu dalam melakukannya, tehnik belajar siswa. Kunjungan kelas dapat

observasi kelas hanya dilakukan pada guru-guru memberikan kesempatan guru-guru untuk

tertentu yang harus memerlukan pembi-naan mengungkapkan pengalaman nya sekaligus

lebih lanjut karena keterbatasan penge-tahuan, sebagai usaha untuk mem-berikan rasa mampu

kekurangan dan kelemahan da-lam penguasan pada guru.

kelas dan metode meng-ajar yang tidak


menyenangkan. Hasil observasi akan dibahas Proses Pelaksanaan Supervisi Pendidikan

dengan guru yang bersangkutan untuk ditindak Sesuai dengan program yang telah

lanjuti dan di adakan perbaikan di masa yang direncana pada awal semester setiap tahun

akan datang. berjalan, intensitas pelaksanaan supervisi di

Hasil wawancara dengan guru sesuaikan dengan jadwal yang telah disusun

menyebutkan bahwa pada semester yang lalu bersama. Hasil wa-wancara dengan guru,

saya dilakukan observasi kelas oleh supervisor, disebutkan bahwa Intensitas pelaksanaan

saya grogi sekali. Beliau memperhatikan segala supervisi lebih sering dilakukan walaupun

aspek yang saya mengajar, materi, metode, bukan pada guru yang sama. Terkadang yang

interaksi dengan siswa dan media yang saya men-jadi supervisor adalah kepala madrasah,

gunakan. Setelah keluar dari ruangan kelas, pada lain kesempatan yang menjadi supervisor

diberikan pengarahan bahwa yang saya lakukan adalah dari Kantor Kemen-terian Agama

itu kurang tepat, ia men-jelaskan tentang Kabupaten Pidie. Dalam semester ini, saya baru

kelemahan-kelemahan yang saya miliki sambil saja mendapat gi-liran disupervisi.

memberikan arahan dan cara-cara yang benar. Hasil wawancara dengan penga-was juga

Saya puas dan berkomitmen untuk memper- memberikan keterangan yang mendukung data

87 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

yang disampaikan oleh guru. Kunjungan


pengawas ke madrasah lebih sering dilakukan Tindaklanjut Supervisi Pendidikan
walaupun tidak setiap bulan dapat hadir, karena
Dalam pelaksanaan supervisi di tentukan
banyak madrasah yang harus dikunjungi, ter-
banyak kelemahan dan keku-rangan dalam
kecuali ada masalah-masalah yang perlu
proses belajar mengajar, terutama persiapan
pemecahan segera. Selanjutnya tetap
administrasi dan pro-ses pembelajaran. Hasil
berkoordinasi dengan kepala madrasah dalam
wawancara dengan supervisor mengatakan
melaksanakan supervisi pendi-dikan
bahwa saat dilakukan supervisi pendidikan,
Hasil wawancara dengan kepala madrasah
ternyata masih ada guru yang belum siap
disebutkan bahwa pelaksanaan supervisi telah
dengan rencana pelaksanaan pembela-jaran
dijadwalkan sebelumnya, biasa jadwal
(RPP), di samping itu kadang ada guru yang
pelaksanaan supervisi disampaikan pada awal
kurang menguasai pelajaran, tidak ada alat
semester setiap tahun pelajaran. Dalam jadwal
peraga dan hanya meng-gunakan metode
tersebut di cantumkan pula pelaksanaan
ceramah, sehingga perlu adanya bimbingan dan
supervisi dan sasaran yang akan disupervisi.
pengarahan lebih lanjut setelah proses belajar
Pelaksanaan kegiatan supervisi pen didikan
belajar berlangsung.
untuk semester ganjil sering dilakukan pada
Hasil wawancara dengan kepala madrasah,
Agustus sampai dengan bulan Oktober,
disebutkan bahwa pelaksa-naan supervisi
sedangkan untuk semes-ter genap dilakukan
membawa efek yang baik bagi guru dalam
pada Pebruari sam-pai dengan bulan April
proses belajar mengajar, yaitu: 1) Guru menjadi
setiap tahun pela-jaran.
orang yang bergairah, lebih yakin dan lebih
Berdasarkan hasil penelitian dalam proses
baik meng-kenal diri dan mengembangkan
pembelajaran sejumlah aspek/ indikator yang
kemam-puan personil pribadinya, (2) menjadi
diamati yaitu 1) prapembelajaran, 2) kegiatan
lebih mampu dalam mewujudkan keah-lian
inti pembelajaran yaitu penguasaan materi
profesinya, (3) memajukan kesa-daran yang
pelajaran, pende katan/strategi pembelajaran,
lebih mendalam akan kebu-tuhan anak didik
pemanfa-atan sumber belajar/media
dan memperbesar kom-petensinya untuk
pembelajaran, pembelajaran yang memicu dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu melalui
meme-lihara ketertiban siswa, penilaian proses
usaha pendidikan dan pengajaran yang
dan hasil belajar dan penggunaan bahasa yang
diberikannya. Di samping itu juga kita temukan
baik, (3) penutup yaitu melakukan refleksi atas
kepri-hatinan pada diri guru, diantaranya tidak
membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
efesien, kurang bersemangat, sukar me-
dan melak-sanakan tindak lanjut dengan
nyesuaikan diri dan frustasi.
memberi-kan arahan atas kegiatan tugas sebagai
Dalam proses pembelajaran ditemu kan
bagian remedial/pengaayaan.
banyak kesulitan-kesulitan oleh guru

Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 88


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kakan oleh Burhanuddin (2007:243) yaitu:
hasil temuan supervisi pendi-dikan yang perlu Hendaknya memiliki rumusan perencanaan
ditindaklanjuti meliputi (a) kesulitan guru yang jelas dan memuat kegiatan yang bertujuan
dalam menyiapkan perangkat pembelajaran, (b) meningkatkan daya guna dan hasil guna proses
kesulitan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
pembelajaran dengan model-model Perencanaan program merupakan tahap
pembelajaran, (c) kesulitan dalam penguasaan awal dari suatu pekerjaan. Soetjipto (2008:43)
materi sulit, (d) kesulitan dalam menciptakan menyatakan bahwa: Perencanaan adalah proses
kreati-fitas belajar siswa, (e) kesulitan dalam memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan
manajemen kelas, (f) kesulitan dalam dikejar selama suatu jangka waktu yang akan
penggunaan metode pembelajaran yang efektif, datang dan apa yang dilakukan agar tujuan itu
(g) kesulitan dalam mengubah cara-cara dapat tercapai. Perencanaan program supervisi
konvensional dalam mengajar. Kendala ini sangat penting agar terjaga rule yang disepakati.
merupakan faktor utama yang dihadapi guru Supervisor dan kepala madrasah harus
dan menjadi tugas supervisor membina dan merenca-nakan program supervisi agar tercip-
membimbing agar kesulitan itu menjadi tanya tujuan supervisi yaitu membina guru
pekerjaan mudah. menjadi profesional, dan mewujudkan lulusan
dan sekolah yang berkua-litas.
Pembahasan Program supervisi adalah kegiatan yang

Program Supervisi Pendidikan dirancang sedemikian rupa, se-hingga para


Langkah awal untuk mewujudkan suatu pengawas mempunyai program yang
keberhasilan atas mencapai suatu tujuan diawali memungkinkan mereka untuk mengontrolnya

dengan penyusunan pro-gram. Penyusunan secara berkesinam-bungan. Berdasarkan


program merupakan bagian dari proses rencana kegiatan tersebut, supervisor dapat
manajemen memiliki arti yang sangat penting. menetapkan langkah-langkah yang akan
Demikian pula halnya dengan supervisor dalam dilakukan, bagaimana melakukan tugas
mela-kukan supervisi pendidikan pada MAN 1 kepenga-wasan, mengendalikan dan mengeva-
Sigli, idealnya supervisor menyusun program luasi kinerjanya. Siahaan (2006: 67)
jangka pendek, jangka mene-ngah dan jangka menjelaskan bahwa:
panjang yang diarahkan dalam peningkatan Program kerja merupakan indika-tor dari
mutu pendidikan. Sebelum melaksanakan kemampuan supervisor untuk melaksanakan

supervisi ter-hadap guru terlebih dahulu tugas sekali-gus sebagai alat ukur untuk me-
menyusun programnya dengan memiliki ngetahui apakah supervisor dapat memahami
rumusan yang jelas baik tujuan maupun alat- pekerjaan. Supervisor sebagai tenaga
alat yang diperlukan, seperti yang dikemu- kependidikan, me-miliki kemampuan untuk

89 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

mem-buat program kerja. Supervisor dapat tehnik supervisi yang dilakukan oleh supervisor
membuat perencanaan, pen organisasian, pada MAN 1 Sigli adalah tehnik observasi kelas,
pelaksanaan program serta melakukan evaluasi percaka-pan pribadi dan kunjungan kelas.
untuk mengetahui efektifitas pekerjaan. Melalui observasi kelas supervisor dapat
Program supervisi bukan hanya jadwal mengobservasi situasi belajar mengajar dengan
supervisi, format penilaian dan instrumen sebenarnya. Pengamatan terjadi secara dekat
supervisi. Namun lebih dari itu program dan dapat menilai kompe-tensi guru secara
supervisi mencakup analisis kemampuan guru, menyeluruh, dari cara guru mengajar, memberi
penelitian dan pe-ngembangan proses materi, meng-kelola kelas, berpakaian, bersuara.
pembelajaran, pem-binaan kemampuan guru Sehin gga berpengaruh positif terhadap tujuan
dan analisis pengembangan kurikulum belajar siswa. Sahertian (2008:56) me-
Berdasarkan hasil penelitian dapat nyebutkan bahwa:
diungkapkan bahwa sebelum mela-kukan Tujuan observasi untuk mempe-roleh data
supervisi pendidikan terhadap guru, para yang seobjektif mung-kin sehingga bahan yang
supervisor telah menyusun program dan diper-oleh dapat dipergunakan untuk
menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi
Penyusunan program supervisi pendidikan guru dalam usaha memperbaiki hal belajar
dilakukan pada awal semester setiap tahun pela- mengajar. Bagi guru sendiri data yang dianalisis
jaran dengan melibatkan wakil kepala madrasah, akan dapat membantu untuk mengubah cara-
guru-guru senior dan kelompok MGMP. cara meng-ajar ke arah yang lebih baik. Bagi
murid sudah tentu akan dapat menimbulkan
Teknik Supervisi Pendidikan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar.
Usaha untuk membantu mening-katkan Setelah observasi kelas dilakukan,
dan mengembangkan potensi sumber daya guna kemudian dilanjutkan dengan perca-kapan
dapat dilaksanakan dengan berbagai alat dan pribadi (individual converence), yaitu
tehnik super-visi. John Minor (Sahertian, percakapan pribadi antara seorang supervisor
2008:52) menjelaskan bahwa: Umumnya alat dengan seorang guru. Dalam percakapan itu
dan tehnik supervisi pendidikan dapat dibe- keduanya berusaha ber-jumpa dalam pengertian
dakan dalam dua macam yaitu tehnik yang tentang cara mengajar yang baik, yang
bersifat individual, yaitu tehnik yang dipercayakan adalah usaha-usaha untuk
dilaksanakan oleh seorang guru secara individual memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru.
dan tehnik yang bersifat kelompok, yaitu tehnik Adam (Sahertian, 2008:72) mengatakan bahwa:
yang dilakukan untuk melayani lebih dari satu Salah satu alat penting dalam super visi
orang. adalah individual converence, sebab dalam
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa individual converence seorang supervisor dapat

Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 90


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

bekerja secara individual dengan guru dalam Proses pelaksanaan supervisi pada MAN 1
memecahkan problem-pro-blem pribadi yang Sigli dilakukan dalam beberapa tahap yaitu
berhubungan dengan jabatan mengajar pertemuan sebelum observasi, observasi guru
(personal and profesional problems) misal-nya mengajar dan pertemuan setelah observasi.
pemilihan dan pemakaian alat-alat pelajaran Burha-nuddin (2007:38) menyatakan
tentang penentuan dan penggunaan metode pelaksanaan supervisi dila-kukan dalam tiga
mengajar dan sebagainya. langkah kegiatan yaitu tahap pertemuan
Hasil penelitian menunjukkan bah-wa pendahuluan, tahap observasi kelas (guru yang
kegiatan-kegiatan supervisi kelom-pok, seperti sedang mengajar dan tahap pertemuan balikan.
pendidikan dan pelatihan, rapat guru, diskusi, Supervisi dilaksanakan atas dasar
workshop dan seminar tidak dilakukan. Pada kebutuhan guru, bukan kebutuhan kepala
hal kegiatan seperti itu sangat penting madrasah atau supervisor. Untuk itu pada tahap
dilakukan untuk memberikan wawasan dan pe- pertemuan pendahuluan kepala madrasah atau
ngembangan kompetensi guru. Sehingga tehnik supervisor membi-carakan kamampuan
supervisi yang digunakan belum dapat mengajar yang ingin diting-katkan oleh guru,
mengungkapkan kelemahan-kele-mahan proses ditentukan aspek-aspeknya, kemudian
belajar guru secara detil. Di samping itu disepakati bersama oleh guru dan supervisor.
pengembangan dan pem-binaan guru secara Pelaksanaan supervisi pada tahap penda-huluan
kelompok tidak terlaksana dengan baik. Padahal ini membutuhkan kiat supervisor dalam
kegi-atan-kegiatan kelompok dapat memecah- menciptakan suasana yang menyenangkan,
kan persoalan-persoalan yang dihadapi guru suasana kekeluargaan, kesejawatan dan
secara bersama-sama. kehangatan.
Observasi kelas merupakan lang-kah kedua
Proses Pelaksanaan Supervisi Pendidikan dalam tahapan supervisi. Observasi kelas sangat
Pelaksanaan supervisi terhadap guru perlu dilakukan oleh supervisor. Sahertian
merupakan tugas pokok supervisor, namun (2008:56) mengemukakan bahwa: Observasi
tidak semua guru dapat disuper-visi oleh kepala dan kunjungan kelas adalah tulang punggung
madrasah atau banyak-nya madrasah yang supervisi. Pada tahap ini guru mengajar di kelas
menjadi binaan pengawas. Hal tersebut dengan menerapkan komponen-komponen
dkarenakan tidak tersedianya waktu dan keterampilan yang telah disepakati pada
perbandingan jumlah guru dengan supervisor, pertemuan pendahuluan. Supervisor
sehingga tidak dapat terangkul semua guru. mengobservasi guru dengan menggunakan
Untuk itulah perlunya dilibatkan wakil kepala instrumen observasi yang telah disepakati
madrasah, guru senior atas guru MGMP dalam bersama. Di samping supervisor juga merekam
pelaksanaan supervisi pendidikan. secara objektif tingkah laku guru dalam

91 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

mengajar, tingkah laku siswa dalam belajar, dan baik secara individu maupun secara kolektif,
interaksi guru siswa dalam proses pem- agar lebih me-ngerti dan lebih efektif dalam
belajaran. mewu-judkan seluruh fungsi pengajaran, sehing
ga dengan demikian mereka mampu dan lebih
Tindak Lanjut Supervisi Pendidikan cakap berpartisipasi dalam masya-rakat
Tindak lanjut merupakan penanga-nan demokrasi modern.
permasalahan yang diharapkan ber-langsung Tindak lanjut supervisi pendidikan
tuntas dan bersifat proposional. Setiap masalah merupakan salah satu fungsi utama supervisi
yang diidentifikasi dari satu pelaksanaan yang pendidikan dan merupakan bagian yang
telah berlangsung, kiranya memerlukan esensial dalam suatu pelak-sanaan supervisi.
alternatif pemeca-hannya secara cepat, tepat Supervisor dapat mengetahui sejauh mana
dan berke-sinambungan. Hal ini sejalan dengan tujuan-tujuan program supervisi telah tercapai
essensi dari pelaksanaan supervisi itu sendiri, dan bagaimana proses pencapaiannya.

sebagaimana dikemukakan Bur-hanuddin Dalam proses pembelajaran dite-mukan


(2007:99) bahwa: banyak kesulitan/hambatan oleh guru. Hasil
Supervisi adalah pembinaan yang penelitian menunjukkan bahwa kesulitan-
diberikan kepada seluruh staf seko-lah agar kesulitan tersebut antara lain adalah
mereka dapat mening-katkan kemampuan untuk menyiapkan perangkat pem-belajaran,
mengem bangkan situasi pembelajaran yang mengembangkan metode dan model
lebih baik. pembelajaran, penguasan materi sulit,
Setelah supervisi selesai dilaksa-nakan, menguasai manajemen kelas dan evaluasi
dilanjutkan dengan tindak lanjut hasil supervisi pendidikan. Bantuan supervisor terhadap guru

terhadap guru-guru yang mengalami kesulitan merupakan salah satu faktor yang dapat
dalam proses pem-belajaran. Dalam meningkatkan kom-petensi guru serta
menindaklanjuti hasil supervisi, pengawas memecahkan proble-ma yang dihadapi guru
pengajaran dapat melakukan cara-cara dalam proses belajar mengajar. Purwanto
pembinaan terhadap guru yang mengalami (2007:88) menjelaskan bahwa:
kesulitan melalui diskusi, konferensi, home visit, Usaha-usaha yang dapat dilakukan
tanya jawab dan melalui rapat-rapat dewan guru, supervisor dalam mengatasi masalah-masalah
dan melakukan refferal ke pihak lain. Hal ini guru dalam proses belajar meng ajar yaitu:
sejalan dengan pendapat Sagala (2008:170) a. Mengadakan pertemuan-perte-muan
bahwa: individual dengan guru-guru tentang
Supervisi adalah suatu usaha men-stimulir, masalah yang mereka usulkan;
mengkoordinir dan membim-bing secara b. Mendiskusi metode mengajar dengan guru;
kontiniu pertumbuhan guru-guru madrasah,

Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 92


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

c. Membimbing guru dalam men-yusun dan KESIMPULAN DAN SARAN

mengembangkan sumber-sumber belajar; Kesimpulan

d. Menulis dan mengembangkan materi- Berdasarkan deskripsi hasil peneli-tian dan

materi kurikulum; pembahasan yang telah disa-jikan pada bagian

e. Memberikan saran penguasaan manajemen sebelumnya, dapat dirumuskan kesimpulan-

kelas; kesimpulan se-bagai berikut:

f. Menafsirkan dan menyimpulkan hasil 1. Program supervisi pendidikan seba-gai

penilaian, sehingga mendapat gambaran pedoman dalam pelaksanaan kegiatan

tentang ke- mungkinan mengadakan usaha supervisi. Program super-visi disusun pada

perbaikan; awal semester setiap tahun pelajaran


dengan meli-batkan para supervisor, wakil
g. Merencanakan demontrasi me-ngajar oleh
kepala madrasah, guru-guru senior dan
supervisor atas guru yang ahli dalam
wakil dari kelompok MGMP. Program
rangka memper kenalkan model
supervisi tidak hanya dalam bentuk jadwal
pembelajaran atas metode baru dalam
supervisi, format penilaian dan instrumen-
proses belajar mengajar.
instrumen supervisi. Namun program
Berdasarkan uraian di atas, super-visor
supervisi mencakup analisis kemampuan
pada MAN 1 Sigli telah melak-sanakan tugas
guru, pengembangan proses pembelajaran,
sesuai dengan wewenang dan tanggung
pembinaan profesionalisme guru dan
jawabnya untuk membim-bing dan membina
analisis pengembangan kurikulum
guru dalam rangka peningkatan proses belajar
diantaranya silabus, program semes-ter,
mengajar. Supervisor bertindak sebagai
program tahunan dan program pengajaran.
konsultan dalam mengatasi masalah yang
2. Supervisi pendidikan dilakukan dengan
dihadapi guru. Hal ini sejalan dengan Sahertian
menggunakan tehnik super-visi individual
(2008:70) yaitu: Seorang supervisor di-
yaitu observasi kelas dan kunjungan kelas.
harapkan bertindak sebagai konsultan yang
Sedangkan tehnik supervisi kelompok
dinamis menyiapkan supervisi dengan cara
seperti diskusi kelompok, rapat supervisi,
pendidikan dan pelatihan, instruksi, penyuluhan
seminar, workshop dan lokakarya sulit
dan evaluasi.
dilakukan. Karena terbentur dengan jam
Sebagai tindak lanjut hasil super-visi,
efektif guru mengajar di ruang kelas.
kompetensi guru harus dikembang-kan melalui
Tehnik supervisi yang digunakan belum
pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan
dapat mengung-kapkan kelemahan-
pelatihan merupakan salah satu sarana yang
kelemahan guru secara detail dan
diselenggarakan oleh setiap lembaga untuk
mendalam dalam proses belajar mengajar.
pengemba-ngan guru yang bertujuan untuk
Di samping itu pengembangan dan
pening katan keterampilan dan pengetahuan.

93 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

pembinaan guru secara kelompok tidak ken-dala yang dihadapi dalam proses
terlak-sana dengan baik. Padahal kegiatan- belajar mengajar.
kegiatan kelompok dapat memecah-kan
persoalan-persoalan yang diha-dapi guru Saran
secara bersama-sama. 1. Untuk menjadikan pengawas profe- sional
3. Proses pelaksanaan supervisi pendi-dikan yang dapat melaksanakan tugas dengan
dilakukan dalam tiga tahap yaitu menciptakan suasana kologial, demokratis,
pertemuan sebelum observasi, observasi kooperatif, memiliki sasaran dan tujuan
guru mengajar dan per-temuan setelah yang terukur, tidak cukup dengan berbekal
guru mengajar. Pelak sanaan supervisi hanya berbekal pengalaman saja. Namun
merata pada setiap guru. Namun supervisi supervisor perlu diikut serta-kan dalam
tidak selalu dilakukan oleh supervisor dan berbagai pendidikan dan pelatihan,
kepala madrasah, tetapi sebagian dilimpah seminar, workshop tentang kepengawasan,
kan pada wakil kepala madrasah atas guru kependidikan, kuri-kulum dan manajemen
senior dan hasilnya tetap diko-ordinasikan madrasah yang dilakukan secara periodik
dengan supervisor untuk dilakukan se-hingga kemampuan mereka semakin
bimbingan dan pembi-naan. Dari hasil meningkat.
supervisi ditemukan banyak guru yang 2. Perlu dilakukan analisis terhadap sumber
belum menyiap-kan silabus, rencana daya supervisor secara peri-odik oleh
pelaksanaan pem belajaran (RPP), tidak pemangku jabatan untuk menemukan
meng-kuasai materi yang sulit dan penggu- supervisor yang meme-nuhi kebutuhan
naan media belajar yang masih kurang. pendidikan baik secara kualitatif maupun
4. Tindak lanjut hasil supervisi adalah upaya kuantitatif. Perbandingan jumlah antara
bantuan supervisor terhadap guru untuk madra-sah dengan supervisor akan mempe-
dapat meningkatkan kompetensi guru serta ngaruhi kinerjanya. Supervisor yang
memecahkan problem yang dihadapi guru memiliki wilayah kerja yang luas dan
setelah proses belajar mengajar jumlah madrasah binaannya terlalu banyak
berlangsung. Tindak lanjut hasil supervisi akan mengalami kelelahan dan kejenuhan,
dila-kukan oleh supervisor pada perte- sehingga mempenga-ruhi kinerjanya. Apa
muan balikan yaitu setelah pelak-sanaan lagi para super-visor tidak mendapatkan
supervisi berlangsung. Dalam fasilitas yang memungkinkan memiliki
menindaklanjuti hasil supervisi, supervisor mobi-litas yang tinggi dalam melaksana-
melakukan pendekatan edukatif dan kan tugasnya.
persuasif dalam pembi-naan guru melalui 3. Supervisor, kepala madrasah, guru, peserta
pertemuan individual, tanya jawab tentang didik dan keberhasilan siswa merupakan

Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 94


Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

serangkaian objek seka-ligus subjek dalam


meningkatkan mutu pendidikan.
Supervisor yang bermutu akan melahirkan
guru ber-mutu, guru bermutu akan
melahir-kan peserta didik yang bermutu.
Karenanya semua komponen yang terlibat
dalam menyelenggarakan pen didikan
dituntut sinerji dalam berki-nerja,
membina hubungan yang har-monis dan
profesional dalam bidang-nya masing-
masing.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ametembun, N.A. 2007. Supervisi Pendidikan:
Penuntun Bagi Para Penilik, Pengawas,
Kepala Seko-lah dan Guru-guru. Bandung:
Suri.
Bafadal, I., 2008. Supervisi Pengajaran: Teori dan
Aplikasi-nya dalam Membina Profesi Guru.
Jakarta: Bumi Aksara.
Burhanuddin, Y., 2007. Administrasi Pendidikan.
Bandung: Pustaka Setia.
Hamalik, O., 2009. Manajemen Pengembangan
Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mukhtar, 2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada.
Moleong, L.J., 2006. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S., 2008. Metode Penelitian Naturalistik
Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Pidarta, M., 2008. Penilaian Ten-tang Supervisi
Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Purwanto, M.N., 2007. Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Badung: Remaja Rosdakarya.
Sagala, S., 2008. Administrasi Pendidikan
Berkompetensi. Bandung: Alfa-beta.
Sahertian, P., 2008. Konsep Dasar dan Teknik
Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Siahaan, A., 2006. Manajemen Pengawas
Pendidikan. Jakarta: Quantum Teaching.

95 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

S-ar putea să vă placă și