Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Abstrak: Supervisi pendidikan merupakan upaya pembinaan guru untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di Madrasah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Program supervisi pendidikan;
2) Tehnik pelaksanaan supervisi pendidikan; 3) Proses pelaksanaan supervisi pendidikan; dan 4) Tindak
lanjut pelaksanaan supervisi pendidikan. Subjek penelitian ini terdiri dari supervisor, kepala madrasah
dan dewan guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Tehnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Program supervisi pendidikan pada MAN 1
Sigli telah direncanakan dengan baik dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan supervisi. 2)
Supervisi pendidikan dilakukan dengan menggunakan tehnik individual melalui observasi kelas dan
kunjungan kelas. Tehnik supervisi kelompok seperti rapat supervisi, studi kelompok antar guru, diskusi,
workshop, pendidikan dan pelatihan, demontrasi mengajar dan supervisi sebaya tidak dilakukan oleh
supervisor. 3) Pelaksanaan supervisi pendi-dikan dila-kukan merata setiap guru sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, prosesnya melalui tahap pertemuan sebelum observasi, observasi guru mengajar
dan pertemuan setelah observasi. 4) Temuan-temuan supervisi pendidikan ditindaklanjuti oleh
supervisor melalui pendekatan humanistik dan profesional.
dan prasarana Madrasah dan pemberdayaan guru 3. Penelitian ini ingin mengungkap
dan kepala Madrasah di MAN 1 Sigli. bagaimana pelaksanaan supervisi pen
didikan yang dilaksanakan pada Madrasah
METODE PENELITIAN
Aliyah Negeri 1 Sigli dengan penelusuran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
dan mencari informasi dari supervisor
pelaksanaan supervisi pada Madrasah Aliyah
Kantor Departemen Agama Kabupaten
Negeri 1 Sigli. Karena itu, pendekatan
Pidie, kepada kepala madrasah, wakil
penelitian yang paling tepat adalah pendekatan
kepala madrasah, dan dewan guru dalam
kualitatif.
proses pembelajaran
Pendekatan kualitatif ini pada da-sarnya
Untuk mengumpulkan data pada penelitian
adalah pendekatan yang diguna-kan untuk
ini, peneliti menggunakan beberapa tehnik
mengamati orang dalam ling-kungan hidupnya,
pengumpulan data yaitu dengan cara observasi,
berinteraksi dengan mereka, memahami bahasa
wawancara dan studi dokumentasi. Moleong
dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya
(2006:103) mengemukakan bahwa: Pengolahan
dan dideskripsikan dalam bentuk lisan ataupun
data adalah proses mengatur urutan data,
tulisan. Karena itu, dalam penelitian ini, peneliti
mengorganisasikannya, pola katagori, satuan
harus turun ke lapangan.
uraian sehingga memberikan arti signifikan
Pendekatan kualitatif ini diang-gap sesuai
terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan
digunakan dalam penelitian ini dengan alasan 1)
mencari hubungan antara dimensi. Data yang
Lebih mudah apabila berhadapan dengan
terkumpul diana-lisis dengan prosedur yang
kenyataan; dan 2) Menyajikan secara langsung
telah dike-mukakan di atas sehingga mengha-
hakekat hubungan antara peneliti dengan respon
silkan temuan asumsi penelitian. Sesuai dengan
den, lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan
prosedur analisis data dalam penelitian
diri dengan banyak penajaman pengaruh
kualitatif. Nasution (2008:40) mengemu kakan
bersama terhadap pola nilai yang dihadapi
bahwa: Catatan lapangan disusun melalui
(Moleong, 2005:5).
observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Pendekatan kualitatif dipandang sesuai Ketiga tehnik ini diharap-kan dapat
dengan masalah penelitian ini dengan alasan
memberikan informasi untuk memperoleh data
sebagai berikut:
yang diperlukan, se-hingga saling melengkapi
1. Penelitian ini bertujuan mengkaji, dan saling menunjang
mengamati pelaksanaan supervisi Teknik pengumpulan data yang di-gunakan
pendidikan pada Madrasah Aliyah Negeri dalam penelitian ini adalah teknik observasi,
1 Sigli. wawancara, dan studi dokumentasi. Ketiga
2. Penekanan penelitian kualitatif ada pada teknik yang diguna-kan tersebut diharapkan
proses bukan pada hasil. dapat menjaring data dan informasi yang
diperlukan, dan dapat saling menunjang dan penyusunan program supervisi telah melibatkan
saling melengkapi. Untuk memandu peneliti berbagai unsur yang terkait di dalamnya.
dalam pengumpulan data dan klarifikasi data, Penyu-sunan program supervisi dilakukan pada
maka sebelumnya peneliti telah mempersiapkan awal semester setiap tahun pelajaran, dengan
kisi-kisi pengumpulan data. melibatkan para supervisor yang ditugaskan
oleh Kementerian Agama Kabupaten Pidie,
HASIL PEMBAHASAN kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru-
Hasil Penelitian guru senior dan para wakil dari kelompok kerja
Program Supervisi Pendidikan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
Hasil penelitian dapat diungkap- kan pada akhir setiap semester tahun berjalan
bahwa supervisor bersama dewan guru dilakukan evaluasi pro-gram supervisi dengan
menyusun program supervisi sesuai dengan tujuan untuk dapat mengetahui sejauh mana
kebutuhan di lapangan. Hal ini sebagaimana program-program tersebut telah terealisasi dan
dikemukakan oleh super-visor bahwa selama ini kegiatan-kegiatan yang perlu direvisi karena
kami telah menyusun program secara tertulis tidak relevan untuk dilaksanakan. Demikian
dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan juga untuk mengidentifikasi hal-hal yang dapat
kegiatan kami membimbing, membina, menghambat proses supervisi pendidikan.
mengarahkan guru, mengidentifikasi ma-salah, Selanjutnya temu-an-temuan hasil evaluasi baik
memecahkan masalah untuk me-ningkatkan terhadap program maupun terhadap hasil pelak-
kompetensi guru. sanaan supervisi tersebut segera ditin-daklanjuti
Program yang disusun oleh super-visor untuk memenuhi target sesuai yang telah di
dalam melaksanakan supervisi meli puti: programkan.
program tahunan super-visor, kisi-kisi/indikator Hasil wawancara dengan kepala madrasah
supervisi, mengkumpulkan dan mengolah data terungkap bahwa sasaran pro-gram supervisi
sumber daya pendi-dikan, menganalisis hasil pendidikan adalah setiap guru agama, guru
belajar/bim-bingan siswa. Menyusun kisi-kisi bidang studi, dengan tujuan untuk membina
dalam rangka menyusun soal, melaksanakan guru agar lebih terampil dan cakap dalam
analisis secara kompherensif, memberi-kan melaksanakan tugas di samping itu juga agar
arahan, memberikan contoh pelak-sanaan tugas, penerapan kurikulum lebih optimal. Sasaran
memberikan saran untuk peningkatan dalam pelaksanaan supervisi pendidikan terha-
profesional, menyusun la-poran pengawasan, dap guru adalah kemampuan profesional guru,
memantau dan mem-bimbing pelaksanaan yaitu supervisi pendidikan aka-demik yang
Evaluasi dan Remedial. meliputi proses belajar meng ajar diantaranya
Hasil wawancara dengan wakil kepala penguasaan materi ajar oleh guru, pendekatan
madrasah bidang kurikulum disebutkan bahwa pembelajaran, pemanfaatan media belajar,
keterlibatan siswa dan evaluasi dalam proses baiki setiap kelemahan yang ada.
belajar dan sasaran lainnya adalah administrasi Untuk mengetahui apa yang dilakukan
proses belajar mengajar yaitu aspek-aspek oleh guru dan bagaimana mela kukannya
administrasi sebagai pendukung pelaksanaan terhadap proses pembelajaran di kelas, metode
proses belajar mengajar di-antaranya silabus, yang paling tepat dila-kukan adalah kunjungan
program semester, program tahunan, rencana kelas. Hasil wawancara dengan supervisor
program pengajaran dan buku-buku pendukung dijelaskan melalui kunjungan kelas guru
yang digunakan. dibantu melihat dengan jelas masalah-masalah
yang dihadapi, menganalisis secara kritis dan
tehnik observasi kelas tidak dilaku-kan pada sebagai alat untuk mendorong guru agar
semua guru yang akan disu-pervisi, karena meningkatkan cara mengajar guru dan cara
tidak cukup waktu dalam melakukannya, tehnik belajar siswa. Kunjungan kelas dapat
observasi kelas hanya dilakukan pada guru-guru memberikan kesempatan guru-guru untuk
lebih lanjut karena keterbatasan penge-tahuan, sebagai usaha untuk mem-berikan rasa mampu
dengan guru yang bersangkutan untuk ditindak Sesuai dengan program yang telah
lanjuti dan di adakan perbaikan di masa yang direncana pada awal semester setiap tahun
Hasil wawancara dengan guru sesuaikan dengan jadwal yang telah disusun
menyebutkan bahwa pada semester yang lalu bersama. Hasil wa-wancara dengan guru,
saya dilakukan observasi kelas oleh supervisor, disebutkan bahwa Intensitas pelaksanaan
saya grogi sekali. Beliau memperhatikan segala supervisi lebih sering dilakukan walaupun
aspek yang saya mengajar, materi, metode, bukan pada guru yang sama. Terkadang yang
interaksi dengan siswa dan media yang saya men-jadi supervisor adalah kepala madrasah,
gunakan. Setelah keluar dari ruangan kelas, pada lain kesempatan yang menjadi supervisor
diberikan pengarahan bahwa yang saya lakukan adalah dari Kantor Kemen-terian Agama
itu kurang tepat, ia men-jelaskan tentang Kabupaten Pidie. Dalam semester ini, saya baru
memberikan arahan dan cara-cara yang benar. Hasil wawancara dengan penga-was juga
Saya puas dan berkomitmen untuk memper- memberikan keterangan yang mendukung data
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa kakan oleh Burhanuddin (2007:243) yaitu:
hasil temuan supervisi pendi-dikan yang perlu Hendaknya memiliki rumusan perencanaan
ditindaklanjuti meliputi (a) kesulitan guru yang jelas dan memuat kegiatan yang bertujuan
dalam menyiapkan perangkat pembelajaran, (b) meningkatkan daya guna dan hasil guna proses
kesulitan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
pembelajaran dengan model-model Perencanaan program merupakan tahap
pembelajaran, (c) kesulitan dalam penguasaan awal dari suatu pekerjaan. Soetjipto (2008:43)
materi sulit, (d) kesulitan dalam menciptakan menyatakan bahwa: Perencanaan adalah proses
kreati-fitas belajar siswa, (e) kesulitan dalam memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan
manajemen kelas, (f) kesulitan dalam dikejar selama suatu jangka waktu yang akan
penggunaan metode pembelajaran yang efektif, datang dan apa yang dilakukan agar tujuan itu
(g) kesulitan dalam mengubah cara-cara dapat tercapai. Perencanaan program supervisi
konvensional dalam mengajar. Kendala ini sangat penting agar terjaga rule yang disepakati.
merupakan faktor utama yang dihadapi guru Supervisor dan kepala madrasah harus
dan menjadi tugas supervisor membina dan merenca-nakan program supervisi agar tercip-
membimbing agar kesulitan itu menjadi tanya tujuan supervisi yaitu membina guru
pekerjaan mudah. menjadi profesional, dan mewujudkan lulusan
dan sekolah yang berkua-litas.
Pembahasan Program supervisi adalah kegiatan yang
supervisi ter-hadap guru terlebih dahulu tugas sekali-gus sebagai alat ukur untuk me-
menyusun programnya dengan memiliki ngetahui apakah supervisor dapat memahami
rumusan yang jelas baik tujuan maupun alat- pekerjaan. Supervisor sebagai tenaga
alat yang diperlukan, seperti yang dikemu- kependidikan, me-miliki kemampuan untuk
mem-buat program kerja. Supervisor dapat tehnik supervisi yang dilakukan oleh supervisor
membuat perencanaan, pen organisasian, pada MAN 1 Sigli adalah tehnik observasi kelas,
pelaksanaan program serta melakukan evaluasi percaka-pan pribadi dan kunjungan kelas.
untuk mengetahui efektifitas pekerjaan. Melalui observasi kelas supervisor dapat
Program supervisi bukan hanya jadwal mengobservasi situasi belajar mengajar dengan
supervisi, format penilaian dan instrumen sebenarnya. Pengamatan terjadi secara dekat
supervisi. Namun lebih dari itu program dan dapat menilai kompe-tensi guru secara
supervisi mencakup analisis kemampuan guru, menyeluruh, dari cara guru mengajar, memberi
penelitian dan pe-ngembangan proses materi, meng-kelola kelas, berpakaian, bersuara.
pembelajaran, pem-binaan kemampuan guru Sehin gga berpengaruh positif terhadap tujuan
dan analisis pengembangan kurikulum belajar siswa. Sahertian (2008:56) me-
Berdasarkan hasil penelitian dapat nyebutkan bahwa:
diungkapkan bahwa sebelum mela-kukan Tujuan observasi untuk mempe-roleh data
supervisi pendidikan terhadap guru, para yang seobjektif mung-kin sehingga bahan yang
supervisor telah menyusun program dan diper-oleh dapat dipergunakan untuk
menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan. menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi
Penyusunan program supervisi pendidikan guru dalam usaha memperbaiki hal belajar
dilakukan pada awal semester setiap tahun pela- mengajar. Bagi guru sendiri data yang dianalisis
jaran dengan melibatkan wakil kepala madrasah, akan dapat membantu untuk mengubah cara-
guru-guru senior dan kelompok MGMP. cara meng-ajar ke arah yang lebih baik. Bagi
murid sudah tentu akan dapat menimbulkan
Teknik Supervisi Pendidikan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar.
Usaha untuk membantu mening-katkan Setelah observasi kelas dilakukan,
dan mengembangkan potensi sumber daya guna kemudian dilanjutkan dengan perca-kapan
dapat dilaksanakan dengan berbagai alat dan pribadi (individual converence), yaitu
tehnik super-visi. John Minor (Sahertian, percakapan pribadi antara seorang supervisor
2008:52) menjelaskan bahwa: Umumnya alat dengan seorang guru. Dalam percakapan itu
dan tehnik supervisi pendidikan dapat dibe- keduanya berusaha ber-jumpa dalam pengertian
dakan dalam dua macam yaitu tehnik yang tentang cara mengajar yang baik, yang
bersifat individual, yaitu tehnik yang dipercayakan adalah usaha-usaha untuk
dilaksanakan oleh seorang guru secara individual memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru.
dan tehnik yang bersifat kelompok, yaitu tehnik Adam (Sahertian, 2008:72) mengatakan bahwa:
yang dilakukan untuk melayani lebih dari satu Salah satu alat penting dalam super visi
orang. adalah individual converence, sebab dalam
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa individual converence seorang supervisor dapat
bekerja secara individual dengan guru dalam Proses pelaksanaan supervisi pada MAN 1
memecahkan problem-pro-blem pribadi yang Sigli dilakukan dalam beberapa tahap yaitu
berhubungan dengan jabatan mengajar pertemuan sebelum observasi, observasi guru
(personal and profesional problems) misal-nya mengajar dan pertemuan setelah observasi.
pemilihan dan pemakaian alat-alat pelajaran Burha-nuddin (2007:38) menyatakan
tentang penentuan dan penggunaan metode pelaksanaan supervisi dila-kukan dalam tiga
mengajar dan sebagainya. langkah kegiatan yaitu tahap pertemuan
Hasil penelitian menunjukkan bah-wa pendahuluan, tahap observasi kelas (guru yang
kegiatan-kegiatan supervisi kelom-pok, seperti sedang mengajar dan tahap pertemuan balikan.
pendidikan dan pelatihan, rapat guru, diskusi, Supervisi dilaksanakan atas dasar
workshop dan seminar tidak dilakukan. Pada kebutuhan guru, bukan kebutuhan kepala
hal kegiatan seperti itu sangat penting madrasah atau supervisor. Untuk itu pada tahap
dilakukan untuk memberikan wawasan dan pe- pertemuan pendahuluan kepala madrasah atau
ngembangan kompetensi guru. Sehingga tehnik supervisor membi-carakan kamampuan
supervisi yang digunakan belum dapat mengajar yang ingin diting-katkan oleh guru,
mengungkapkan kelemahan-kele-mahan proses ditentukan aspek-aspeknya, kemudian
belajar guru secara detil. Di samping itu disepakati bersama oleh guru dan supervisor.
pengembangan dan pem-binaan guru secara Pelaksanaan supervisi pada tahap penda-huluan
kelompok tidak terlaksana dengan baik. Padahal ini membutuhkan kiat supervisor dalam
kegi-atan-kegiatan kelompok dapat memecah- menciptakan suasana yang menyenangkan,
kan persoalan-persoalan yang dihadapi guru suasana kekeluargaan, kesejawatan dan
secara bersama-sama. kehangatan.
Observasi kelas merupakan lang-kah kedua
Proses Pelaksanaan Supervisi Pendidikan dalam tahapan supervisi. Observasi kelas sangat
Pelaksanaan supervisi terhadap guru perlu dilakukan oleh supervisor. Sahertian
merupakan tugas pokok supervisor, namun (2008:56) mengemukakan bahwa: Observasi
tidak semua guru dapat disuper-visi oleh kepala dan kunjungan kelas adalah tulang punggung
madrasah atau banyak-nya madrasah yang supervisi. Pada tahap ini guru mengajar di kelas
menjadi binaan pengawas. Hal tersebut dengan menerapkan komponen-komponen
dkarenakan tidak tersedianya waktu dan keterampilan yang telah disepakati pada
perbandingan jumlah guru dengan supervisor, pertemuan pendahuluan. Supervisor
sehingga tidak dapat terangkul semua guru. mengobservasi guru dengan menggunakan
Untuk itulah perlunya dilibatkan wakil kepala instrumen observasi yang telah disepakati
madrasah, guru senior atas guru MGMP dalam bersama. Di samping supervisor juga merekam
pelaksanaan supervisi pendidikan. secara objektif tingkah laku guru dalam
mengajar, tingkah laku siswa dalam belajar, dan baik secara individu maupun secara kolektif,
interaksi guru siswa dalam proses pem- agar lebih me-ngerti dan lebih efektif dalam
belajaran. mewu-judkan seluruh fungsi pengajaran, sehing
ga dengan demikian mereka mampu dan lebih
Tindak Lanjut Supervisi Pendidikan cakap berpartisipasi dalam masya-rakat
Tindak lanjut merupakan penanga-nan demokrasi modern.
permasalahan yang diharapkan ber-langsung Tindak lanjut supervisi pendidikan
tuntas dan bersifat proposional. Setiap masalah merupakan salah satu fungsi utama supervisi
yang diidentifikasi dari satu pelaksanaan yang pendidikan dan merupakan bagian yang
telah berlangsung, kiranya memerlukan esensial dalam suatu pelak-sanaan supervisi.
alternatif pemeca-hannya secara cepat, tepat Supervisor dapat mengetahui sejauh mana
dan berke-sinambungan. Hal ini sejalan dengan tujuan-tujuan program supervisi telah tercapai
essensi dari pelaksanaan supervisi itu sendiri, dan bagaimana proses pencapaiannya.
terhadap guru-guru yang mengalami kesulitan merupakan salah satu faktor yang dapat
dalam proses pem-belajaran. Dalam meningkatkan kom-petensi guru serta
menindaklanjuti hasil supervisi, pengawas memecahkan proble-ma yang dihadapi guru
pengajaran dapat melakukan cara-cara dalam proses belajar mengajar. Purwanto
pembinaan terhadap guru yang mengalami (2007:88) menjelaskan bahwa:
kesulitan melalui diskusi, konferensi, home visit, Usaha-usaha yang dapat dilakukan
tanya jawab dan melalui rapat-rapat dewan guru, supervisor dalam mengatasi masalah-masalah
dan melakukan refferal ke pihak lain. Hal ini guru dalam proses belajar meng ajar yaitu:
sejalan dengan pendapat Sagala (2008:170) a. Mengadakan pertemuan-perte-muan
bahwa: individual dengan guru-guru tentang
Supervisi adalah suatu usaha men-stimulir, masalah yang mereka usulkan;
mengkoordinir dan membim-bing secara b. Mendiskusi metode mengajar dengan guru;
kontiniu pertumbuhan guru-guru madrasah,
tentang ke- mungkinan mengadakan usaha supervisi. Program super-visi disusun pada
pembinaan guru secara kelompok tidak ken-dala yang dihadapi dalam proses
terlak-sana dengan baik. Padahal kegiatan- belajar mengajar.
kegiatan kelompok dapat memecah-kan
persoalan-persoalan yang diha-dapi guru Saran
secara bersama-sama. 1. Untuk menjadikan pengawas profe- sional
3. Proses pelaksanaan supervisi pendi-dikan yang dapat melaksanakan tugas dengan
dilakukan dalam tiga tahap yaitu menciptakan suasana kologial, demokratis,
pertemuan sebelum observasi, observasi kooperatif, memiliki sasaran dan tujuan
guru mengajar dan per-temuan setelah yang terukur, tidak cukup dengan berbekal
guru mengajar. Pelak sanaan supervisi hanya berbekal pengalaman saja. Namun
merata pada setiap guru. Namun supervisi supervisor perlu diikut serta-kan dalam
tidak selalu dilakukan oleh supervisor dan berbagai pendidikan dan pelatihan,
kepala madrasah, tetapi sebagian dilimpah seminar, workshop tentang kepengawasan,
kan pada wakil kepala madrasah atas guru kependidikan, kuri-kulum dan manajemen
senior dan hasilnya tetap diko-ordinasikan madrasah yang dilakukan secara periodik
dengan supervisor untuk dilakukan se-hingga kemampuan mereka semakin
bimbingan dan pembi-naan. Dari hasil meningkat.
supervisi ditemukan banyak guru yang 2. Perlu dilakukan analisis terhadap sumber
belum menyiap-kan silabus, rencana daya supervisor secara peri-odik oleh
pelaksanaan pem belajaran (RPP), tidak pemangku jabatan untuk menemukan
meng-kuasai materi yang sulit dan penggu- supervisor yang meme-nuhi kebutuhan
naan media belajar yang masih kurang. pendidikan baik secara kualitatif maupun
4. Tindak lanjut hasil supervisi adalah upaya kuantitatif. Perbandingan jumlah antara
bantuan supervisor terhadap guru untuk madra-sah dengan supervisor akan mempe-
dapat meningkatkan kompetensi guru serta ngaruhi kinerjanya. Supervisor yang
memecahkan problem yang dihadapi guru memiliki wilayah kerja yang luas dan
setelah proses belajar mengajar jumlah madrasah binaannya terlalu banyak
berlangsung. Tindak lanjut hasil supervisi akan mengalami kelelahan dan kejenuhan,
dila-kukan oleh supervisor pada perte- sehingga mempenga-ruhi kinerjanya. Apa
muan balikan yaitu setelah pelak-sanaan lagi para super-visor tidak mendapatkan
supervisi berlangsung. Dalam fasilitas yang memungkinkan memiliki
menindaklanjuti hasil supervisi, supervisor mobi-litas yang tinggi dalam melaksana-
melakukan pendekatan edukatif dan kan tugasnya.
persuasif dalam pembi-naan guru melalui 3. Supervisor, kepala madrasah, guru, peserta
pertemuan individual, tanya jawab tentang didik dan keberhasilan siswa merupakan
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ametembun, N.A. 2007. Supervisi Pendidikan:
Penuntun Bagi Para Penilik, Pengawas,
Kepala Seko-lah dan Guru-guru. Bandung:
Suri.
Bafadal, I., 2008. Supervisi Pengajaran: Teori dan
Aplikasi-nya dalam Membina Profesi Guru.
Jakarta: Bumi Aksara.
Burhanuddin, Y., 2007. Administrasi Pendidikan.
Bandung: Pustaka Setia.
Hamalik, O., 2009. Manajemen Pengembangan
Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mukhtar, 2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada.
Moleong, L.J., 2006. Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S., 2008. Metode Penelitian Naturalistik
Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Pidarta, M., 2008. Penilaian Ten-tang Supervisi
Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Purwanto, M.N., 2007. Administrasi dan Supervisi
Pendidikan. Badung: Remaja Rosdakarya.
Sagala, S., 2008. Administrasi Pendidikan
Berkompetensi. Bandung: Alfa-beta.
Sahertian, P., 2008. Konsep Dasar dan Teknik
Supervisi Pendidikan dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Siahaan, A., 2006. Manajemen Pengawas
Pendidikan. Jakarta: Quantum Teaching.