Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh Kelompok 2:
Dewi Susianti (NIM. 07161017)
Frans Samuel Simalango (NIM. 07161023)
Muhammad Hanung Salahudin Al-Hidayat (NIM. 07161053)
Nur Laily Rahmania (NIM. 07161064)
Suprayitno Agus Stiyanto (NIM. 07161083)
Banjir di Samarinda
1) Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Samarinda merupakan Ibu Kota Kalimantan Timur yang sedang berkembang pesat.
Secara geografis, telat Kota Samarinda berada di wilayah yang strategis karena menjadi titik
simpul dari Kota/Kabupaten disekitarnya yaitu Tenggarong, Bontang, dan Sangata. Samarinda
juga menjadi titik sentral jalur transportasi darat, laut, dan udara sehingga perkembangan
sangat pesat terlihat pada sektor jasa, industri perdagangan, dan pemukiman yang berwawasan
lingkungan.
Sebagai Ibu Kota, lajunya urbanisasi dan migrasi dari daerah lain telah memacu
perkembangan pemukiman yang cenderung menyimpang dari konsep pembangunan yang
berkelanjutan. Banyaknya kawasan-kawasan rendah (rawa, danau) yang semula berfungsi
sebagai tempat penampung air serta bantaran sungai yang berubah menjadi pemukiman,
ditambah dengan kebiasaan masyarakat yang membuang sampah ke sungai makin
memperburuk kondisi ini. Permasalahan yang dihadapi pun sangat kompleks, salah satunya
ialah permasalahan banjir.
Fenomena banjir tidak hanya terjadi pada saat musim penghujan saja. Durasi hujan
dalam waktu yang singkat, sudah dapat mengakibatkan banjir. Kondisi tersebut sangat
mengganggu aktivitas warga Kota Samarinda. Penanggulangan banjir di Samarinda harus
dipikirkan secara matang agar banjir besar tidak terjadi lagi. Diperlukan kajian mengenai
penanggulangan banjir pada saat sebelum banjir, saat terjadi banjir, dan setelah banjir.
Beberapa upaya telah dilakukan oleh masyarakat dan juga pemerintah. Upaya tersebut
berupa pemeliharaan saluran drainase kota, pembenahan sungai – sungai, pembangunan sarana
pengendali banjir, dan lainnya. Berbagai studi terkait pengendalian banjir kota juga telah
dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan suatu penataan terpadu pengendalian banjir dengan
penyusunan prioritas penanganan dan pembiayaan sesuai dengan kondisi aktual serta prediksi
pembangunan kota di masa mendatang.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini ialah :
Bagaimana konsep penanggulangan banjir di Samarinda?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah memberikan solusi yang dapat diterapkan
sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir di Kota Samarinda.
2. Tinjauan Pustaka
2.3. Kondisi Drainase Kota Samarinda
Kota ini memiliki tingkat perkembangan yang pesat di daerah – daerah yang berada
pada topografi yang rendah dan relatif datar. Daerah – daerah ini lah yang juga menjadi area
terkena banjir di Samarinda. Saluran drainase yang memiliki fungsi untuk menampung
limpasan permukaan, juga berfungsi sebagai saluran yang menampung limbah cair dari rumah
tangga. Hal tersebut akan menambah beban pada saluran dan membuat saluran menjadi kumuh.
Sistem saluran drainase Kota Samarinda mengalir menuju beberapa sungai yang akan masuk
ke Sungai Mahakam.
2.4. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 35 (1991) tentang
Sungai, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.63 Tahun 1993 tentang garis Sempadan
Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai, dan Bekas Sungai, yang
menetapkan perlu adanya penetapan garis sempadan sungai dan pengaturan pengguanaan
dataran banjir. Dalam pengimplementasian di wilayah Samarinda, masih belum efektif dan
menghadapi beberapa permasalahan sosial. Sistem drainase yang ada belum mengikuti standar
sistem drainase yang benar. Masih banyak drainase lingkungan yang langsung masuk ke sungai
alam, sehingga apabila terjadi kenaikan muka air di sungai akan mempengaruhi secara
langsusng aliran dari drainase lingkungan tersebut.
2.5. Faktor Penyebab Banjir
Secara umum penyebab terjadinya banjir ialah kondisi berlebih dari limpasan
permukaan dan tidak tertampungnya limpasan tersebut dalam badan sungai sehingga air dapat
meluap. Faktor yang menyebabkan banjir diantaranya ialah faktor alamiah dan manusia.
permukaan dari daerah tangkapan air, berkurangnya kapasitas saluran akibat sedimentasi dan
hilangnya tampungan banjir berupa rawa.
2.6.3. Saluran Drainase
Beberapa permasalahan yang terjadi terkait saluran drainase ialah sebagai berikut :
1) Saluran drainase yang saat perencanaan dahulu di desain mampu untuk mengalirkan air
dari daerah tangkapan air, sekarang kapasitas yang direncanakan tersebut sudah tidak
memadai lagi. Artinya, kapasitas desain sudah tidak sesuai dengan debit limpasan yang
terjadi.
2) Penurunan kapasitas alir saluran drainase akibat sedimentasi dan sampah yang masuk
pada saluran drainase. Hal tersebut mengakibatkan penyumbatan dan menghambat laju
aliran dan juga mengurangi kapasitas saluran.
3) Pada bangunan infrastruktur yang tidak dilengkapi dengan sarana drainase yang
mencukupi. Kondisi tersebut menyebabkan permasalahan kelancaran aliran permukaan
pada area tersebut.
3. Metodologi Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya
3.3. Sumber dan Jenis Data
Data yang digunakan dalam menyusun makalah ini berasal dari pengamatan langsung,
mengumpulkan beberapa literatur kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas, artikel ilmiah dan beberapa refrensi dari internet.
3.4. Pengumpulan Data
Informasi data yang didapatkan dari berbagai literatur, disusun berdasarkan hasil studi
dari informasi yang diperoleh. Penulisan makalah ini diharapkan saling terkait antar satu sama
lain dan sesuai dengan topik yang dibahas.
3.5. Analisis Data
Data yang terkumpul akan diseleksi dan diurutkan untuk penyusunan topik kajian.
Kemudian dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data yang telah disiapkan secara
sistematis.
3.6. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan masalah, tujuan, serta
pembahasan. Kesimpulan yang ditarik mempresentasikan pokok bahasan makalah.
2) Pengaruh fisiografi, pada bagian hilir sungai Loa Buah merupakan dataran rendah
oleh karena itu alur sungai berkelok-kelok sehingga mempelambat aliran dan
memperlama untuk sampai ke muara.
3) Erosi dan sedimentasi, sebagian DAS Loa Buah bagian hulu merupakan daerah
tambang batu bara terbuka. Lahan terbuka ini pada waktu terjadi hujan tidak bisa
menyimpan sebagai air tanah dan mengalirkannya sebagai air permukaan sambil
membawa material tanah. Material hasil erosi lahan akan terbawah masuk ke dalam
sungai dan diendapkan.
4) Banyaknya bangunan persilangan (gorong-gorong) rumah di sepanjang Jl.
Flamboyan yang lebih kecil dari dimensi saluranya sehingga menghambat aliran air
sungai. Di sepanjang bantaran sungai Loa Buah bagian hilir banyak berdiri
bangunan rumah yang pondasinya menjorok ke alur sungai sehingga
memperlambat laju aliran air sungai. Permasalahan yang terindefikasi di sungai Loa
Buah disajikan pada Tabel 1.
dipenuhi dengan sampah. Sehingga terjadi peninggian dasar saluran akibat sedimentasi
yang disebabkan oleh sampah.
4. Peraturan dan tindakan yang tegas dari Pemerintah Kota Samarinda terkait
bangunan liar di sempadan sungai.
Pemukiman di Samarinda sangat padat, sehingga banyak masyarakat yang
mendirikan rumah pada daerah bantaran sungai akibat tidak memiliki lahan yang legal.
Pemukiman masyarakat Samarinda pada bantaran sungai dapat dilihat sebagai berikut.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menagnggulangi permasalahan banjir di Kota
Samarinda, antara lain:
1. Membangun Detention Tank di ruas jalan utama yang sering terendam banjir.
2. Pembangunan Bendungan Pengendali Banjir (Bendali) di Loa Buah.
3. Sosialisasi dan gerakan pembersihan saluran sebagai pencegahan sebelum terjadinya
banjir (pra banjir).
4. Peraturan dan tindakan yang tegas dari Pemerintah Kota Samarinda terkait bangunan
liar di sempadan sungai.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Sintanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air, Bogor: IPB Press.
Atidak, Chay. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Aliran Sungai, Yogyakarta Penerbit Gadjah Mada University
Press.
Bisi, M. 2008. Konservasi Air Dalam Perencanaan Ruang, Samarinda: Penerbit Tirta Media.
Chow, Ven Te. 1997. Hidroulika Saluran Terbuka. Jakarta: Penerbit Erlangga
.
Soemarto, CD. 1986. Hidrologi Teknik. Usaha Nasional. Surabaya.