Sunteți pe pagina 1din 6

TUGAS PRAKTIKUM

KEPERAWATAN BENCANA
HIPNOSIS 5 JARI DAN STOP STOPPING

Oleh :
Maharani 1611311020
Eva Afriyanti 1611311021
Rettania Lorenza 1611311022
Annisa Fatma 1611311023
Elisya Sofyani 1611311024
Monica Fiodiesa V 1611312001

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

Pertemuan ke-3

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
· Klien mengatakan sudah beberapa hari mengalami gelisah
· Klien mengatakan sulit tidur
· Klien mengatakan tidak nafsu makan
· Klien selalu memikirkan anaknya yang menjadi korban bencana
· Klien khawatir bencana yang kemarin akan terjadi kembali
Data Objektif :
· Klien sering mondar-mandir
· Klien tampak seperti orang bingung
· Klien sulit berkonsentrasi

2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas

3. Tujuan Tindakan Keperawatan


a. Tujuan Umum :
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi hipnotis 5 jari
b. Tujuan Khusus :
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk mengatasi
ansietas

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari
c. Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan memasukkan dalam
jadwal
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu”

b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur? Apakah yang
kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian ibu? Nah kalau sudah coba di
praktikkan kembali ya. Bagus bu”

c. Kontrak :
· Topik, Waktu, Tempat, Tujuan
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu
rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan
rasa gelisah ibu. Kita akan berbincang-bincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja ya
bu.”

· Tujuan
“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa
gelisah ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa
gelisah ibu datang kembali.”

2. Fase Kerja
“Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang
perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh, jadi anak ibu menjadi salah
satu korban dalam peristiwa bencana yang lalu, ibu khawatir gempa besar itu akan terjadi lagi dan
megambil anggota keluarga ibu? Nah ibu, sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi
degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah sekarang sentuh jari
telunjuk ibu dengan jempol ibu, sekarang bayangkan pada saat ibu sedang bahagia. Sekarang
sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu bersama orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang
sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu di puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh jari
kelingking ibu, bayangkan tempat yang paling indah yang pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi
lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita masukkan
dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini, dan
bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
· Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu rasakan dan
latihan mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari?”

· Obyektif
“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata ibu masih
ingat apa yang telah saya ajarkan.”

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


“Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan kembali dan jangan
lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam sehari ya bu.”

c. Kontrak yang akan datang


· Topik, Waktu, Tempat
“Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan relaksasi ini adalah cara
ke-3 yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan ibu, masih ada cara ke-4
yaitu dengan melakukan pendekatan spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara yang ke 4 ini
besok pagi, jam berapa bu? Seperti biasa jam 10 pagi ya dikamar ibu? Masih ada yang mau
ditanyakan atau tidak bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih atas waktunya.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)


TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ANSIETAS

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif :
· Klien mengatakan sudah beberapa hari mengalami gelisah
· Klien mengatakan sulit tidur
· Klien mengatakan tidak nafsu makan
· Klien selalu memikirkan anaknya yang menjadi korban bencana
· Klien khawatir bencana yang kemarin akan terjadi kembali
Data Objektif :
· Klien sering mondar-mandir
· Klien tampak seperti orang bingung
· Klien sulit berkonsentrasi

2. Diagnosa Keperawatan
Ansietas

3. Tujuan Tindakan Keperawatan


a. Tujuan Umum :
Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik stop stopping
b. Tujuan Khusus :
Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik stop stopping untuk mengatasi ansietas

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Menjelaskan cara teknik stop stopping
c. Membantu pasien mempraktikkan teknik stop stopping dan memasukkan dalam jadwal
d. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu”

b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah dan tidak bisa tidur? Apakah yang
kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian ibu? Nah kalau sudah coba di
praktikkan kembali ya. Bagus bu”

c. Kontrak :
· Topik, Waktu, Tempat, Tujuan
“Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu
rasakan? Dan saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi stop stopping untuk menghilangkan rasa
gelisah ibu. Kita akan berbincang-bincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja ya bu.”

· Tujuan
“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk menghilangkan rasa
gelisah ibu dengan teknik relaksasi stop stopping dan ibu dapat mempraktekkan ketika rasa
gelisah ibu datang kembali.”

2. Fase Kerja
“Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih lanjut tentang
perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan? Oh, jadi anak ibu menjadi salah
satu korban dalam peristiwa bencana yang lalu, ibu khawatir gempa besar itu akan terjadi lagi dan
megambil anggota keluarga ibu? Nah ibu berarti pikiran akan gempa yang akan terjadi lagi yang
akan ibu hapuskan dari pikiran ibu? sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi degan
cara menghentikan pikiran negatif ibu agar ibu tidak gelisah lagi. Kita mulai ya bu, sebelum itu
saya akan setel alarm tiap 3 menit, jika terdengar suara alarm, ibu katakan “STOP!” dengan
lantang. Baik buk? Apakah mengerti? Sekarang kita mulai ya bu. Pejamkan mata ibu, konsentrasi
dan coba pikirkan hal yang ibu ingin hapus itu terjadi, renungkan, katakan STOP! Buk, dan Wah
bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu merasa cemas, ibu bisa
langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
· Subyektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang ibu rasakan dan
latihan mempaktekkan teknik stop stopping?”

· Obyektif
“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus, ternyata ibu masih
ingat apa yang telah saya ajarkan.”

b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)


“Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan kembali dan jangan
lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam sehari ya bu.”

c. Kontrak yang akan datang


· Topik, Waktu, Tempat
“Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan ini adalah cara yang bisa
digunakan untuk mengatasi kecemasan atau ketegangan ibu, Masih ada yang mau ditanyakan atau
tidak bu? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih atas waktunya.”

S-ar putea să vă placă și