Sunteți pe pagina 1din 12

LAPORAN HASIL WAWANCARA PADA NY.

JALAN TERUSAN PADASUKA RT04/RW05 DESA CIMENYAN KABUPATEN


BANDUNG

Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Dari Mata Kuliah Antropologi Kesehatan

DI SUSUN OLEH :

Alya Shakira 4003170078

Indriani Halipah 4003170073

Putri Chalqie 4003170062

Siti Masrifah 4003170014

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN A

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG...................................................................

1.2 TUJUAN........................................................................................

1.3 MANFAAT....................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI REMATIK...................................................................

2.2 ETIOLOGI.....................................................................................

2.3 PATOFISIOLOGI..........................................................................

2.4 KLASIFIKASI................................................................................

2.5 PETANALAKSAAN......................................................................

BAB III METODE PRAKTIK

3.1 WAKTU DAN TEMPAT................................................................

3.2 ALAT DAN BAHAN......................................................................

3.3 CARA KERJA.................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL WAWANCARA..................................................................

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN.................................................................................

DOKUMENTASI

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-nya,yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Tak lupa shalawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam dan menjadi
anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan yang menjadi salah satu tugas mata
kuliah Antropologi Kesehatan.Disamping itu kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini sehingga laporan ini dapat
terselesaikan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Kami mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya dapat kami perbaiki. Karena
kami sadar , laporan yang kami buat masih terdapat banyak kekurangannya.

Bandung, 9 Januari 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehat adalah tersebut sejalan dengan pengertian sehat menurut Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari
segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial.

Sakit adalah persepsi seseorang bila merasa kesehatannya terganggu. Penyakit adalah
proses fisik dan patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan
tubuh atau pikiran menjadi abnormal Seseorang dapat agak merasa sehat (tidak
ada sakit maupun penyakit), namun jika merasa tak sehat, itulah sakit.

Kebudayaan sendiri ialah hasil dari daya pikir manusia dalam bentuk mengelola akal
pikir manusia untuk mempertahankan hidup. Kebudayaan memang tak selamanya masuk
akal, namun sebagian masyarakat mempercayainya. Termasuk dalam hal pengobatan.
Seseorang yang percaya akan kebudayaan , sekaligus kebudayaan itu tak masuk akal, maka
seseorang itu akan melakukannya asalkan dirinya mendapat kesembuhan.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dan manfaat dari penyuluhan ini ialah untuk mengetahui pengetahuan
masyarakat tentang sehat sakit dan kebudayaan yang dilakukan apabila sedang sakit di Jalan
Terusan Padasuka RT 04 RW 05, Desa Cimenyan Kabupaten Bandung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Rematik
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthron, yang berarti sendi. Kedua,
itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang sendi. Sedangkan
Reumatoid arthritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi
tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan
seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi (Gordon, 2002). Engram
(1998) mengatakan bahwa, Reumatoid arthritis adalah penyakit jaringan penyambung
sistemik dan kronis dikarakteristikkan oleh inflamasi dari membran sinovial dari sendi
diartroidial.

Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non- bakterial yang bersifat sistemik,
progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris. (
Rasjad Chairuddin, Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi, hal. 165 )

Rematik adalah gangguan berupa kelakuan , pembengkakan nyeri dan kemerahan pada
daerah persendian Dn jaringan sekitarnya ( adellia , 2011)

2.2 ETIOLOGI
Hingga kini penyebab Remotoid Artritis (RA) tidak diketahui, tetapi beberapa hipotesa
menunjukan bahwa RA dipengaruhi oleh faktor-faktor :

1) Mekanisme IMUN ( Antigen-Antibody) seperti interaksi antara IGC dan faktor


Reumatoid
2) Gangguan Metabolisme
3) Genetik
4) Faktor lain : nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan dan psikososial)

Penyebab penyakit Reumatoid arthritis belum diketahui secara pasti, namun faktor
predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigen-antibodi), faktor metabolik, dan infeksi
virus (Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008).
Adapun Faktor risiko yang akan meningkatkan risiko terkena nya artritis reumatoid
adalah;

 Jenis Kelamin.

Perempuan lebih mudah terkena AR daripada laki-laki. Perbandingannya adalah 2-3:1.


Artritis reumatoid biasanya timbul antara umur 40 sampai 60 tahun. Namun penyakit ini
juga dapat terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (artritis reumatoid juvenil)

 Riwayat Keluarga.

Apabila anggota keluarga anda ada yang menderita penyakit artritis Reumatoid maka
anda kemungkinan besar akan terkena juga. Merokok dapat meningkatkan risiko terkena
artritis reumatoid.

2.3 PATOFISIOLOGI

Pada Reumatoid arthritis, reaksi autoimun (yang dijelaskan sebelumnya) terutama terjadi
dalam jaringan sinovial. Proses fagositosis menghasilkan enzim-enzim dalam sendi. Enzim-
enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial dan
akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang rawan dan menimbulkan
erosi tulang. Akibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak
sendi. Otot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degeneratif dengan
menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot (Smeltzer & Bare, 2002).

2.4 TANDA DAN GEJALA


1. Sendi menjadi bengkak karena cairan yang menumpuk
2. Terasa kaku, terutama pada pagi hari atau setelah lama tidak digerakkan
3. Merah dan terasa panas
4. Terasa sakit akibat peradangan yang aktif
5. Nyeri sendi dan kekakuan sendi yang biasanya memburuk di pagi hari setelah bangun
tidur atau duduk terlalu lama. Sendi yang terkena dapat memerah, bengkak, dan terasa
hangat ketika disentuh.
6. Mata gatal atau perih
7. Lemas
8. Lesu
9. Tidak bertenaga
10. Nafsu makan menurun drastis
11. Demam
2.5 PENATALAKSANAAN

Program terapi dasar terdiri dari lima komponen dibawah ini yang merupakan sarana
pembantu untuk mecapai tujuan-tujuan tersebut yaitu:

1. Istirahat
2. Latihan fisik
3. Panas
4. Pengobatan
5. Aspirin (anti nyeri)dosis antara 8 s.d 25 tablet perhari, kadar salisilat serum yang
diharapakan adalah 20-25 mg per 100 ml
6. Natrium kolin dan asetamenofen à meningkatkan toleransi saluran cerna terhadap terapi
obat
7. Obat anti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis 200 – 600 mg/hari à mengatasi
keluhan sendi, memiliki efek steroid sparing sehingga menurunkan kebutuhan steroid
yang diperlukan.
8. Garam emas
9. Kortikosteroid
10. Nutrisi diet untuk penurunan berat badan yang berlebih

Tujuan utama terapi adalah:

1. Meringankan rasa nyeri dan peradangan

2. memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal penderita.

3. Mencegah atau memperbaiki deformitas


BAB III
METODE PRAKTEK
3.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktek penyuluhan mengenai konsep tingkah laku sehat sakit pada Ny.M
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 Desember 2018 pukul 11.00 Jl terusan padasuka
RT 04 / RW 05 Desa Cimenyan Kecamatan Padasuka Kabupaten Bandung Barat.

3.2 Alat dan Bahan


Bahan dan alat yang digunakan pada saat praktek yaitu alat tulis menulis dan alat
dokumentasi

3.3 CARA KERJA


Melakukan wawancara dengan lansia di Kp Sudimampir RT 01 / RW 01 Desa Padalarang
Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.

Dengan beberapa pertanyaan yang di ajukan sebagai berikut :

1) Apa yang anda ketahui tentang sehat sakit ?


2) Upaya apa yang di lakukan apabila ada keluarga uang sedang sakit?
3) Apa yang dilakukan apabila sedang sakit ?
4) Apa ibu melakukan pengobatan tradisional atau lagsung pergi ke dokter jika
mengalami sakit?
5) Apakah ada kebiasaan keluarga yang sering di lakukan juka mengalami sakit?
6) Apa jenis kebiasaan keluarga dalam menjaga kesehatan?
7) Jika ada contohnya seperti apa?
8) Jika mengalami sakit tipe rumah sakit apa yang di pilih?
9) Apakah ada kebiasaan tradisional dalam menjaga kesehatan ?
10) Apa jenis pengobatan tradisional di keluarga? Bagaimana cara pengobatannya?
11) Apa contoh pengobatan tradisionalnyah ?
12) Apakah percaya dengan pengobatan pada tabib atau dukun ?
13) Sudah berapa lama mengobatan obat tradisional?
14) Apakah menggunakan obat tradisional dapat mempercepat penyembuhan?
15) Jika iya butuh brapalama?
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari Hasil Wawancara Yang Dilakukan, Kami Menyimpulkan Bahwa

1) Menurut keluarga sehat itu tidak sakit, sakit itu tidak ada keluhan

2) Tidak pernah kedokter, Hanya meminum obat warung dan tidak pernah menggunakan
obat tradisiohnal, padahal di sekelilingnyah banyak tanaman obat tradisional

3) Minum obat warung

4) Tidak menggunakan obat tradisional, lebih memilih obat warung karena lebih instan

5) Tidak ada kebiasaan kebiasaan yang di lakukan saat mengalami sakit

6) Tidak ada jenis kebiasaan dalam menjaga kesehatan

7) Tidak ada contoh

8) Puskesmas, tapi jarang dan tidak memiliki jaminan kesehatan

9) Tidak ada kebiasaan tradisional dalam menjaga kesehatan

10) Tidak ada jenis pengobatan tradisional

11) Tidak ada contoh pengobatan tradisiona

12) Tidak pernah pergi ke tabib bdan dukun dan tidak percaya dengan pengobatan-
pengobatan seperti itu

13) Belum pernah menggunakan obat tradisional

14) Tidak, karena belim pernah menggunakanb pengobatan tradisional

15) Membutuhkan waktu yang cukup lama


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Tingkah laku sakit merupakan respon yang di tunjukan seseorang terhadap gejala yang
dialaminya. Dan pada NY.M pengetahuannya tentang sehat dan sait kurang, dalam
melakukan pengobatan kepuskesma atau tumah sakit terhalang oleh ekonomi, Ny.M lebih
memilih obat warung dibandingkan obat tradisional karena menurutnya obat tradisional
membutuhkan proses penyembuhan yang lebih lama dan Ny,M tidak mempercayai
pengobatan pada tabib dan dukun.
DAFTAR PUSTAKA

https://tandyyonoputrajaya.wordpress.com/2016/12/01/laporan-pendahuluan-pada-pasien-
dengan-rematik-atritis-reumatoid/

https://www.slideshare.net/RoniAnasoka/makalah-sehat-sakit

https://www.alodokter.com/rematik

https://hellosehat.com/penyakit/rematik-rheumatoid-arthritis-ra/
DOKUMENTASI

S-ar putea să vă placă și