Sunteți pe pagina 1din 23

A.

ANALISA DATA

Data Fokus Problem Etiologi


Data Objektif: Ketidakefektifan 1. Kurang
Epidemiologi: Manajemen pengetahuan
Terdapat 1 dari 54 siswa yang BMI-nya sangat kurus. Kesehatan (Tumbuh tentang
Terdapat 1 dari 54 siswa yang BMI-nya kurus. Kembang) program
Terdapat 5 dari 54 siswa yang BMI-nya overweight. terapeutik
Terdapat 6 dari 54 siswa yang BMI-nya obesitas. 2. Kurang
Terdapat 2 dari 54 siswa yang perkembangannya (diukur dengan DDST II) abnormal. dukungan
Terdapat 6 dari 54 siswa yang perkembangannya (diukur dengan DDST II) tidak dapat dites. sosial

Perilaku dan Lingkungan:


Terdapat 54 dari 54 siswa yang memakan jajanan tidak higienis.

Data Subjektif:
Edukasi dan Organisasi
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa jika anak tidak dilatih bergerak maka perkembangan
anak akan lambat.
- 3 dari 4 guru menjawab dengan benar bahwa anak harus dilatih untuk berlari saat anak
sudah mampu berjalan.
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa anak dapat dilatih untuk menangkap benda saat anak
belum mampu berjalan.
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa anak dapat dilatih melompat jika anak sudah mampu
berlari.
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa anak dapat dilatih untuk melempar benda jika anak
sudah mampu berjalan.
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa bermain pada anak harus menggunakan ruangan
khusus merupakan pernyataan yang salah.
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa jenis kelamin anak memengaruhi jenis keterampilan
yang dikuasai.
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa cara mendidik guru tidak akan memengaruhi
perkembangan anak merupakan pernyataan yang salah.
- 2 dari 4 guru menjawab benar bahwa anak usia 4 tahun belum dapat memakai baju
sendiri.
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa anak tidak perlu dilatih untuk berlari, melompat,
meloncat, dan naik turun tangga merupakan pernyataan yang salah.
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa anak usia 4 tahun belum dapat melompat dengan
satu kaki merupakan pernyataan yang salah.
- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa anak usia 5 tahun dapat menggambar beberapa
bagian tubuh manusia.
Data Objektif: - Perilaku Kesehatan 1. Kurang
Data Subjektif: Cenderung Berisiko pemahaman
Epidemiologi: (Tanggap Bencana 2. Kurang
- 1 dari 4 guru menyebutkan bahwa sekolah telah menyimpan salinan dokumen di tempat Kebakaran) dukungan
yang tahan api. sosial
- 1 dari 4 guru menyebutkan bahwa terdapat rambu evakuasi dari dalam gedung sampai titik
kumpul.
- 2 dari 4 guru menyebutkan bahwa sekolah memiliki kotak pertolongan pertama dan obat-
obatan.
- 1 dari 4 guru menyebutkan bahwa sekolah memiliki alarm kebakaran.
- 4 dari 4 guru menyebutkan bahwa tidak ada kejadian kebakaran di sekolah dalam 6 bulan
terakhir.
- 10 dari 42 siswa menyebutkan pernah melihat warga sekolah yang merokok di lingkungan
sekolah.
- 7 dari 42 siswa menyebutkan melihat susunan kabel yang tidak rapi.
- 14 dari 42 siswa menyebutkan adanya kompor/tabung gas di sekolah.
- 8 dari 42 siswa menyebutkan di sekolah terdapat tempat untuk membakar sampah.
- 42 dari 42 siswa menyebutkan di sekolah tidak ada alat penangkal petir.
- 30 dari 42 siswa menyebutkan di sekolah tidak ada tempat evakuasi/titik kumpul.
- 42 dari 42 siswa menyebutkan di sekolah tidak ada peta evakuasi.
- 41 dari 42 siswa menyebutkan di sekolah tidak ada rambu/tanda evakuasi.
- 42 dari 42 siswa menyebutkan di sekolah tidak ada alarm kebakaran.

Perilaku dan Lingkungan


- 2 dari 4 guru menyebutkan bahwa saat kebakaran, guru langsung pergi keluar ruangan.
- 3 dari 4 guru menyebutkan bahwa sekolah tidak memiliki tempat penyimpanan khusus
untuk menyimpan benda-benda yang mudah terbakar.
- 1 dari 4 guru menyebutkan bahwa ada susunan kabel yang tidak tersusun rapi.
- 35 dari 42 siswa pernah mengingatkan teman yang bermain api.
- 9 dari 42 siswa pernah mengingatkan teman yang bermain kabel di sekolah.
- 16 dari 42 siswa pernah mematikan sumber api yang tidak digunakan di sekolah.
- 11 dari 42 siswa pernah mematikan puntung rokok yang ada di sekolah.
- 7 dari 42 siswa pernah menggunakan alat-alat listrik di sekolah.
- 42 dari 42 siswa menyebutkan belum pernah mengikuti simulasi evakausi kebakaran di
sekolah.
- 39 dari 42 siswa menyebutkan belum pernah mengikuti latihan pertolongan pertama di
sekolah.

Edukasi dan Organisasi


- 3 dari 4 guru menjawab benar bahwa simulasi kebakaran berpengaruh terhadap evakuasi
saat kebakaran.
- 3 dari 4 guru menjawab benar mengenai penggunaan kecap sebagai obat luka bakar
merupakan perilaku yang salah.
- 1 dari 4 guru menjawab benar mengenai penggunaan minyak sebagai obat luka bakar
merupakan perilaku yang salah.
- 3 dari 4 guru menyebutkan bahwa di sekolah tidak terdapat alat dan bahan untuk
mengajari murid tentang evakuasi kebakaran.
- 3 dari 4 guru menyebutkan tidak pernah ditegur oleh kepala sekolah akibat lupa
mematikan api..
- 4 dari 4 guru menyebutkan bahwa di sekolah tidak memiliki APAR.
- 4 dari 4 guru menyebutkan bahwa di sekolah tidak terdapat poster SOP penggunaan
APAR.
- 4 dari 4 guru menyebutkan bahwa di sekolah tidak terdapat poster pengingat nomor-
nomor penting saat kebakaran.
- 4 dari 4 guru menyebutkan bahwa di sekolah tidak terdapat simbol/tanda jalur evakuasi.
- 4 dari 4 guru menyebutkan bahwa di sekolah tidak terdapat simbol pada posisi titik
kumpul.
- 31 dari 42 siswa menjawab benar mengenai pengertian kebakaran.
- 25 dari 42 siswa menjawab benar mengenai api yang kecil dapat dimanfaatkan oleh
manusia.
- 37 dari 42 siswa menjawab benar mengenai api yang besar dapat menjadi bencana bagi
manusia.
- 16 dari 42 siswa menjawab benar mengenai bermain korek api dapat menyebabkan
kebakaran.
- 17 dari 42 siswa menjawab benar mengenai ledakan gas dapat menyebabkan kebakaran.
- 28 dari 42 siswa menjawab benar mengenai konsleting listrik dapat menyebabkan
kebakaran.
- 31 dari 42 siswa menjawab benar mengenai pembakaran sampah di dekat benda-benda
yang mudah terbakar dapat menyebabkan kebakaran.
- 34 dari 42 siswa menjawab benar mengenai tanda adanya api yaitu asap.
- 19 dari 42 siswa menjawab benar bahwa menjauhkan benda yang mudah terbakar dapat
mengurangi risiko kebakaran.
- 31 dari 42 siswa menjawab benar bahwa menyimpan cairan bensin, solar, dan minyak
tanah berisiko menyebabkan kebakaran.
- 28 dari 42 siswa menjawab benar bahwa membuang puntung rokok sembarangan dapat
menyebabkan kebakaran.
- 23 dari 42 siswa menjawab benar bahwa air dapat memadamkan kebakaran yang berasal
dari konsleting listrik.
- 39 dari 42 siswa menjawab benar bahwa kita harus keluar ruangan saat terjadi kebakaran.
- 28 dari 42 siswa menjawab benar bahwa kita harus berusaha memadamkan api saat
kebakaran.
- 34 ari 42 siswa menjawab benar bahwa kita harus segera menelpon pemadam kebakaran
saat terjadi kebakaran.
- 6 dari 42 siswa menjawab benar bahwa nomor telepon pemadam kebakaran adalah 113.
- 29 dari 42 siswa menjawab benar bahwa berputar-putar di kelas saat kebakaran
merupakan perilaku yang salah.
- 29 dari 42 siswa menjawab benar bahwa bersembunyi di bawah kolong meja saat
kebakaran merupakan perilaku yang salah.
- 29 dari 42 siswa menjawab benar bahwa saat terkena luka bakar, maka luka harus dialiri
dengan air mengalir.
- 21 dari 42 siswa menjawab benar bahwa saat terkena luka bakar, luka dioleskan dengan
kecap merupakan perilaku yang salah.
- 23 dari 42 siswa menjawab benar bahwa saat terkena luka bakar, luka dioleskan dengan
pasta gigi merupakan perilaku yang salah.
- 27 dari 42 siswa menyebutkan guru tidak pernah memberi materi tentang kebakaran.
- 34 dari 42 siswa menyebutkan guru tidak pernah memberi semangat untuk latihan
evakuasi kebakaran.
- 38 dari 42 siswa menyebutkan guru tidak pernah memberi tahu nomor pemadam
kebakaran.
- 19 dari 42 siswa menyebutkan guru tidak pernah menegur siswa yang bermain api.
- 23 dari 42 siswa menyebutkan guru tidak pernah menegur siswa yang bermain kabel.
- 30 dari 42 siswa menyebutkan di sekolah tidak ada telepon.

Administrasi dan Kebijakan


- 3 dari 4 guru menyebutkan bahwa di sekolah ada sosialisasi tanggap darurat kebakaran.
- 3 dari 4 guru menyebutkan bahwa di sekolah ada sosialisasi pertolongan pertama pada
luka bakar.
- 1 dari 4 guru menyebutkan bahwa di sekolah terdapat anggaran dana khusus untuk
tanggap bencana kebakaran.
- 1 dari 4 guru menyebutkan ada pembagian tugas setiap guru saat evakuasi kebakaran.
- 1 dari 4 guru menyebutkan ada SOP terkait penyimpanan dan penggunaan benda-benda
mudah terbakar.
- 1 dari 4 guru menyebutkan ada SOP evakuasi kebakaran di sekolah.
- 41 dari 42 siswa menyebutkan bahwa di sekolah tidak pernah diadakan sosialisasi
kebakaran.
B. PRIORITAS MASALAH

Diagnosa Keperawatan A B C (A+2B) x C


Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan (Tumbuh Kembang) berhubungan Nilai: 0 Nilai: 7 Nilai: 10 (0 + 14 ) x 10 = 140
dengan kurang pengetahuan tentang program terapeutik dan kurang dukungan
sosial
Perilaku Kesehatan Cenderung Berisiko (Tanggap Bencana Kebakaran) Nilai: 0 Nilai: 6 Nilai: 8 (0 + 12 ) x 8 = 96
berhubungan dengan kurang pemahaman dan kurang dukungan sosial
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kode
Pendek Menengah Panjang Rencana Tindakan Paraf
Keperawatan NIC
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 5510 Pendidikan Kesehatan:
Manajemen keperawatan selama 2 minggu tindakan tindakan Observasi:
Kesehatan pada guru dan siswa keperawatan keperawatan - Identifikasi karakteristik
(Tumbuh didapatkan kriteria hasil: selama 3 bulan, selama 6 bulan target yang memengaruhi
Kembang) - Guru menjawab benar pada guru dan kepada guru dan pemilihan strategi belajar.
berhubungan bahwa jika anak tidak siswa didapatkan siswa didapatkan - Identifikasi sumber daya
dengan kurang dilatih bergerak maka kriteria hasil: kriteria hasil: (tenaga, ruang, peralatan,
pengetahuan perkembangan anak akan - Siswa - 1 siswa yang uang, dan lain-lain) untuk
tentang program lambat dari 3 menjadi 4 memakan BMInya melakukan pendidikan
terapeutik dan orang. jajanan yang sangat kurus kesehatan.
kurang - Guru menjawab benar tidak higienis menjadi Nursing:
dukungan sosial bahwa anak harus dilatih dari 54 siswa normal. - Tentukan pengetahuan guru
untuk berlari saat anak menjadi 48 - 1 siswa yang terkait tumbuh kembang anak
sudah mampu berjalan dari siswa. BMInya kurus (siswa).
3 menjadi 4 orang. menjadi - Merumuskan tujuan program,
normal. yaitu tumbuh kembang anak
(siswa) normal.
- Guru menjawab benar - 41 siswa yang - Mempertimbangkan hal-hal
bahwa anak dapat dilatih BMInya yang disukai guru dan siswa
untuk menangkap benda normal tetap (siswa lebih suka belajar
saat anak belum mampu normal. sambil bermain).
berjalan dari 3 menjadi 4 - 5 siswa yang - Libatkan komite sekolah dan
orang. BMInya guru dalam hal perencanaan
- Guru menjawab benar overweight dan implementasi program
bahwa anak dapat dilatih menjadi serta modifikasi sumber daya
melompat jika anak sudah normal. (modifikasi alat permainan
mampu berlari dari 3 - 6 siswa yang edukatif yang ada di sekolah
menjadi 4 orang. BMInya untuk menstimulus motorik
- Guru menjawab benar obesitas halus dan kasar).
bahwa anak dapat dilatih menjadi - Lakukan messy play untuk
untuk melempar benda jika normal. meningkatkan kemampuan
anak sudah mampu berjalan - 2 siswa yang motorik halus anak (siswa)
dari 3 menjadi 4 orang. perkembang- (Rochmah, & Rezania, 2017).
annya - Lakukan permainan lompat
abnormal tali untuk meningkatkan
menjadi kemampuan motorik kasar
normal. anak (siswa) (Hasanah, 2016).
- Guru menjawab benar - 6 siswa yang Edukasi:
bahwa bermain pada anak perkembang- - Sampaikan manfaat jangka
harus menggunakan annya tidak pendek (guru dapat
ruangan khusus merupakan dapat dites mengetahui tentang tumbuh
perilaku yang salah dari 3 menjadi dapat kembang anak (siswa) sesuai
menjadi 4 orang. dites dan usia dan cara pengukurannya
- Guru menjawab benar normal. menggunakan DDST II),
bahwa jenis kelamin anak - 46 siswa yang jangka menengah (guru dapat
memengaruhi jenis perkembang- memodifikasi pembelajaran
keterampilan yang dikuasai annya normal yang dapat menstimulus
dari 3 menjadi 4 orang. tetap normal. tumbuh kembang anak), dan
- Guru menjawab benar jangka panjang (tidak ada
bahwa cara mendidik guru data sosial atau epidemiologi
tidak akan memengaruhi yang menunjukkan tumbuh
perkembangan anak kembang anak (siswa) yang
merupakan pernyataan yang abnormal).
salah dari 3 menjadi 4 - Diskusi dengan guru terkait
orang. tumbuh kembang siswa.
- Gunakan media berupa leaflet
untuk guru.
- Guru menjawab benar - Ajarkan guru mengenai
bahwa anak usia 4 tahun pengukuran perkembangan
belum dapat memakai baju menggunakan DDST II.
sendiri dari 2 menjadi 4 - Ajarkan siswa tentang
orang. makanan sehat (Desi,
- Guru menjawab benar Mesyamtia, & Ginting, 2018).
bahwa anak tidak perlu - Gunakan alat permainan
dilatih untuk berlari, edukatif bergambar untuk
melompat, meloncat, dan menyampaikan materi
naik turun tangga makanan sehat kepada siswa.
merupakan pernyataan yang - Diskusikan dengan guru
salah dari 3 menjadi 4 terkait program olahraga yang
orang. dapat mengurangi berat badan
- Guru menjawab benar siswa yang overweight dan
bahwa anak usia 4 tahun obesitas.
belum dapat melompat
dengan satu kaki merupakan
pernyataan yang salah dari
3 menjadi 4 orang.

- Guru menjawab benar


bahwa anak usia 5 tahun
dapat menggambar
beberapa bagian tubuh
manusia dari 3 menjadi 4
orang.
Perilaku Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 5510 Pendidikan Kesehatan:
Kesehatan keperawatan selama 2 minggu tindakan tindakan Observasi:
Cenderung pada guru dan siswa keperawatan keperawatan - Identifikasi karakteristik
Berisiko didapatkan kriteria hasil: selama 3 bulan, selama 6 bulan target yang memengaruhi
(Tanggap - Guru menjawab benar pada guru dan kepada guru dan pemilihan strategi belajar.
Bencana bahwa simulasi kebakaran siswa didapatkan siswa didapatkan - Identifikasi sumber daya
Kebakaran) berpengaruh terhadap kriteria hasil: kriteria hasil: (tenaga, ruang, peralatan,
berhubungan evakuasi saat kebakaran - Guru - Guru uang, dan lain-lain) untuk
dengan kurang dari 3 menjadi 4 orang. menyebutkan menyebutkan melakukan pendidikan
pemahaman dan - Guru menjawab benar saat kebakaran, tmenyimpan kesehatan.
kurang bahwa kecap sebagai obat guru pergi salinan Nursing:
dukungan sosial luka bakar merupakan keluar ruangan dokumen dari - Tentukan pengetahuan guru
perilaku yang salah dari 3 dari 2 menjadi 1 menjadi 4 dan siswa terkait tanggap
menjadi 4 orang. 4 guru. guru. bencana kebakaran.
- Guru menjawab benar - Siswa pernah - Guru - Merumuskan tujuan program,
bahwa minyak sebagai obat mengingatkan menyebutkan yaitu tanggap bencana
luka bakar merupakan teman bermain bahwa terdapat kebakaran.
perilaku yang salah dari 1 api dari 35 rambu - Mempertimbangkan hal-hal
menjadi 4 orang. menjadi 41 evakuasi dari yang disukai guru dan siswa
- Guru menyebutkan bahwa siswa. dalam gedung (siswa suka menonton video
di sekolah terdapat alat dan - Siswa pernah sampai titik atau belajar sambil bermain).
bahan untuk mengajari mengingatkan kumpul dari 1 - Libatkan komite sekolah
murid tentang evakuasi teman bermain menjadi 4 dalam hal perencanaan dan
kebakaran dari 1 menjadi 4 kabel dari 9 guru. implementasi program serta
orang. menjadi 15 - Guru modifikasi sumber daya
- Guru menyebutkan bahwa siswa. menyebutkan (penyediaan APAR, karung
di sekolah terdapat poster - Siswa pernah bahwa sekolah goni, dan lain-lain untuk
pengingat nomor-nomor mematikan memiliki kotak tanggap bencana kebakaran).
penting saat kebakaran dari sumber api pertolongan - Lakukan simulasi kebakaran
0 menjadi 4 orang. yang tidak pertama dan untuk melatih tanggap
- Guru menyebutkan bahwa digunakan di obat-obatan bencana kebakaran siswa dan
di sekolah terdapat sekolah dari 16 dari 2 menjadi guru (Ashari, Prastiwi,
simbol/tanda jalur evakuasi menjadi 22 4 guru. Annabila, Rahmadani, &
dari 0 menjadi 4 orang. siswa. Kusuma, 2018).
- Guru menyebutkan bahwa - Siswa - 4 dari 4 guru - Lakukan permainan board
di sekolah terdapat simbol menyebutkan menyebutkan game untuk meningkatkan
pada posisi titik kumpul pernah bahwa tidak tanggap bencana kebakaran
dari 0 menjadi 4 orang. mengikuti ada kejadian siswa (Setyanugrah, &
- Siswa menjawab benar simulasi kebakaran di Setyadi, 2017).
mengenai pengertian evakuasi sekolah dalam Edukasi:
kebakaran dari 31 menjadi kebakaran di 6 bulan - Sampaikan manfaat jangka
42 siswa. sekolah dari 0 terakhir. pendek (menambah
- Siswa menjawab benar menjadi 42 - Siswa pengetahuan guru dan siswa),
mengenai api yang kecil siswa. menyebutkan jangka menengah
dapat dimanfaatkan oleh - Siswa tidak pernah (meningkatkan perilaku
manusia dari 24 menjadi 37 menyebutkan melihat warga tanggap bencana kebakaran)
siswa. pernah sekolah yang dan jangka panjang
- Siswa menjawab benar mengikuti merokok di (mengubah data sosial dan
mengenai api yang besar latihan lingkungan epidemiologi tanggap
dapat menjadi bencana bagi pertolongan sekolah dari 32 bencana kebakaran)
manusia dari 37 menjadi 42 pertama di menjadi 42 (Widjonarko, & Minnafiah,
siswa. sekolah dari 3 siswa. 2018).
menjadi 42
siswa.
- Siswa menjawab benar - Siswa - Diskusi dengan guru terkait
mengenai bermain korek api menyebutkan tanggap bencana kebakaran di
dapat menyebabkan melihat sekolah.
kebakaran dari 16 menjadi susunan kabel - Gunakan media berupa leaflet
28 siswa. yang rapi dari untuk guru.
- Siswa menjawab benar 35 menjadi 42. - Ajarkan konsep tanggap
mengenai ledakan gas dapat - Siswa bencana kebakaran kepada
menyebabkan kebakaran menyebutkan siswa.
dari 17 menjadi 29 siswa. di sekolah ada - Gunakan media berupa video
- Siswa menjawab benar tempat edukasi untuk siswa
mengenai konsleting listrik evakuasi/titik (Kiftiyah, Sagita, & Ashar,
dapat menyebabkan kumpul dari 12 2017).
kebakaran dari 28 menjadi menjadi 42 - Edukasi siswa mengenai
40 siswa. siswa. tanggap bencana kebakaran
- Siswa menjawab benar - Siswa dengan media gambar
mengenai pembakaran menyebutkan (Khofifah, Farida, &
sampah di dekat benda yang di sekolah ada Sukawati, 2018).
mudah terbakar dapat peta evakuasi
menyebabkan kebakaran dari 0 menjadi
dari 31 menjadi 42 siswa. 42 siswa.
- Siswa menjawab benar, - Siswa
asap merupakan tanda api menyebutkan
dari 34 menjadi 42 siswa. di sekolah ada
- Siswa menjawab benar rambu/tanda
bahwa menjauhkan benda evakuasi 1
yang mudah terbakar dapat menjadi 42
mengurangi risiko siswa.
kebakaran dari 19 menjadi
31 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa menyimpan cairan
bensin, solar, dan minyak
tanah berisiko
menyebabkan kebakaran
dari 31 menjadi 42 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa membuang puntung
rokok sembarangan dapat
menyebabkan kebakaran
dari 28 menjadi 40 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa air dapat
memadamkan kebakaran
dari konsleting listrik dari
23 menjadi 35 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa harus keluar ruangan
saat terjadi kebakaran dari
39 menjadi 42 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa kita harus berusaha
memadamkan api saat
kebakaran dari 28 menjadi
40 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa kita harus segera
menelpon pemadam
kebakaran saat terjadi
kebakaran dari 34 menjadi
42 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa nomor telepon
pemadam kebakaran adalah
113 dari 6 menjadi 18
siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa berputar-putar di
kelas saat kebakaran
merupakan perilaku salah
dari 29 menjadi 41 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa bersembunyi di
kolong meja saat kebakaran
merupakan perilaku salah
dari 29 menjadi 41 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa saat terkena luka
bakar, maka luka harus
dialiri dengan air mengalir
dari 29 menjadi 41 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa luka bakar dioleskan
dengan kecap merupakan
perilaku yang salah dari 21
menjadi 33 siswa.
- Siswa menjawab benar
bahwa luka bakar dioleskan
dengan pasta gigi
merupakan perilaku salah
dari 23 menjadi 35 siswa.
- Siswa menyebutkan guru
tidak pernah memberi
materi tentang kebakaran
dari 27 menjadi 15 siswa.
- Siswa menyebutkan guru
pernah memberi tahu nomor
pemadam kebakaran dari 4
menjadi 16 siswa.

- Siswa menyebutkan di
sekolah ada telepon dari 12
menjadi 42 siswa.
- Guru menyebutkan bahwa
di sekolah ada sosialisasi
tanggap darurat kebakaran
dari 3 menjadi 4 guru.
- Guru menyebutkan bahwa
di sekolah ada sosialisasi
pertolongan pertama luka
bakar dari 3 menjadi 4 guru.
- Guru menyebutkan bahwa
di sekolah terdapat
anggaran dana khusus untuk
tanggap bencana kebakaran
dari 1 menjadi 4 guru.
- Guru menyebutkan ada
pembagian tugas setiap guru
saat evakuasi kebakaran
dari 1 menjadi 4 guru.
- Guru menyebutkan ada SOP
terkait penyimpanan dan
penggunaan benda-benda
mudah terbakar dari 1
menjadi 4 guru.
- Guru menyebutkan ada SOP
evakuasi kebakaran di
sekolah dari 1 menjadi 4
guru.
- Siswa menyebutkan bahwa
di sekolah pernah diadakan
sosialisasi kebakaran dari 1
menjadi 42 siswa.

S-ar putea să vă placă și