Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Asuhan Keperawatan
Gawat Darurat dan Kritis
Disusun Oleh:
Desta Widayat 22020116140079
Prinsip :
Pemasangan EKG merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip bersih karena
bukanlah tidakan invasif. Secara umum prinsip-prinsip pemasangan EKG seperti
menyiapkan alat-alat (mesin EKG, jelly dan tissue), pasien diposisikan supinasi. Anjurkan
pasien untuk tidak tegang dan tetap rileks.
Pemasangan elektroda yang tidak tepat dapat menghasilkan gambaran EKG yang tidak
terbaca atau tidak sesuai kondisi pasien. Hal ini dapat menimbulkan kesalahan dalam
interpretasi EKG sehingga menghasilkan diagnosa yang keliru. Untuk menghindarinya,
pastikan tidak ada kesalahan sebelum perekaman jantung dengan melakukan pengecekan
ulang pada elektroda yang terpasang.
Prosedur Tindakan :
Prosedur tindakan pemasangan EKG:
1. Fase Preinteraksi
a. Cek program pemberian obat dengan nebulizer
b. Menyiapkan alat
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam/menyapa pasien
b. Memperkenalkan/mengingatkan identitas perawat
c. Menjelaskan tujuan tindakan
d. Menjelaskan langkah prosedur
e. Menanyakan kesiapan pasien
3. Fase Kerja
a. Mencuci tangan
b. Menjaga privacy pasien
c. Mengucapkan basmallah
d. Mengatur posisi pasien
e. Membebaskan daerah dada dari pakaian
f. Mengolesi jelly pada tempat-tempat sadapan
g. Memasang AVR di tangan kanan
h. Memasang AVL di tangan kiri
i. Memasang AVF di kaki kiri
j. Memasang groun/netral di kaki kanan
k. Memasang V1 di ICS 4 dextra
l. Memasang V2 di ICS 4 sinistra
m. Memasang V4 di ICS 5 sinistra sejajar garis midclavicula
n. Memasang V3 diantara V2 dan V4
o. Memasang V5 di ICS 5/ sejajar V4 di garis axila anterior sinistra
p. Memasang V6 di ICS 5/ sejajar V5 di garis mid axila sinistra
q. Menyalakan mesin EKG dan mengeprint kertas EKG
r. Mematikan mesin EKG
s. Melepas sadapan sambil membersihkan jelly dengan tissue
t. Merapihkan pasien dan alat
u. Mengucapkan hamdallah
v. Mencuci tangan
4. Fase Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut
c. Berpamitan
1. Irama Jantung
Lead Ekstremitas
I : Regular
II : Regular
III : Regular
AvR : Regular
AvL : Regular
AvF : Regular
Lead Prekordial
V1 : Regular
V2 : Regular
V3 : Regular
V4 : Regular
V5 : Regular
V6 : Regular
Berdasarkan hasil pembacaan lead EKG tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada kelainan dalam irama jantung
RUMUS
Ambil EKG strip sepanjang 6 detik (30 Kotak Besar ),lalu hitung jumlah QRS
x 10
= 6 X 10
= 60
3. Tentukan nilai gelombang P,int PR, QRS,ST
• Gel P = < 3 Kotak Kecil / 0,12 detik
• Kompleks QRS
Gel Q = Normal pada semua lead
Karena
Lebar ≤ 1 Kotak Kecil/0,04 detik
Dalam ≤ 1/3 tinggi R
Gel R = Normal pada semua lead
Karena
Gel R positif di lead I,II,V5,V6.
Gel R terlihat kecil di lead aVR, V1,V2
Gel S = Normal
Karena
dari V1 ke V6 ,gel S semakin mengecil dan menghilang , Sehingga Nilai
Kompleks QRS Normal
• Segment ST
Normal,yakni isoelektris pada semua lead
• GelT
Normal,
Karena pada lead ektremitas Panjang gel < 5mm, dan pada lead prekordial
Panjang gel < 10mm
• QT interval
Normal
Karena berada pada 9,5 – 11,5 Kotak Kecil(Panjang 0,38 detik - 0,46 detik)
4. Aksis
5. Tentukan adakah kelainan pada hasil EKG
Dengan demikian hasil EKG adalah Normal Synus Rhythm
7. Tindakan Keperawatan lain (mandiri dan kolaboratif)
Tindakan keperawatan mandiri
• Mengatur posisi kepatenan jalan nafas
• Memberi terapi oksigenasi(nasal canul)
• Monitoring TTV
Tindakan kolaborasi
8. Evaluasi Diri
Pemeriksaan EKG merupakan kompetensi yang harus dimiliki perawat,perlu adanya
pelatihan cara pemeriksanaan dan membaca hasil bacaan.
Penulis masih memiliki banyak kekurangan dalam pemeriksaan EKG,oleh karena itu perlu
banyak belajar dan diskusi dengan berbagi tenaga medis.
DAFTAR PUSTAKA