Sunteți pe pagina 1din 8

Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXIX Nomor 3 Desember 2014 (263 - 270) ISSN 0215-2525

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGEMBANGAN SEKTOR


POTENSIAL DI KABUPATEN SIAK

Analysis of Economic Growth and Potential Sector Development in Siak Regency

Sri Ayu Kurniati


Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau, Jl. Khaharuddin Nasution No.113 Pekanbaru. 28284
Telp: 0761-674681; Fax: 0761-674681
[Diterima Juli 2014, Disetujui Oktober 2014]

ABSTRACT
Agriculture is very important for the national economy as a factor of economic growth. The
purpose of this research wasto analysis the role of agriculture sector to increase of economic growth
in Siak Regency and to analyze the strengths, weaknesses, opportunities, and threats in the
development of potential sectors in Siak Regency. The research method is a case study of agricultural
sector GDP data years 2009-2013 in Siak Regency. The analysis used is Location Quotient (LQ) and
SWOT. LQ analyze showed that the Siak Regency had three potential sub-sectors, namely food
crops, plantations, and fishingfor LQ value greater than one. Food crop subsector had the highest LQ
values with an average of 1.58 per year. Strategies to empowerpotential sectors in Siak Regency are
strategy strenghts-Opportunities (S-0) with using the internal strength to take advantage of external
opportunities in order to gain benefit in development and economic growth Siak Regency. Namely
improving the way in which natural resources are owned by sector basis, increasing the system of
alliances and partnerships with various stakeholders, and to optimize the coordination of the various
parties in increasing agricultural production.
Keywords: Economic growth, development, Potential Sector.

ABSTRAK
Pertanian sangat penting bagi perekonomian nasional karena merupakan salah satu faktor
pertumbuhan ekonomi.Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis peranan sektor pertanian dalam
peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Siak, dan menganalisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman dalam pengembangan sektor potensial di Kabupaten Siak.Metode penelitian
adalah studi kasus dengan data PDRB sektor pertanian tahun 2009-2013 di Kabupaten Siak.Analisis
yang digunakan adalah Location Quotient (LQ) dan SWOT.Analisis LQ menyatakan bahwa
Kabupaten Siak memiliki tiga subsektor potensial yaitu subsektor tanaman pangan, perkebunan, dan
perikanan, karena nilai LQ lebih besar dari satu. Subsektor tanaman pangan memiliki nilai LQ
tertinggi dengan rata-rata per tahunnya 1,58. Strategi dalam memberdayakan sektor potensial di
Kabupaten Siak adalah strategi Strenghts-Opportunities(S-0), menggunakan kekuatan internal untuk
memanfaatkan peluang eksternal guna memperoleh keuntungan dalam pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Siak.Cara yang ditempuh yaitu meningkatkan potensi sumber daya
alam yang dimiliki oleh sektor basis, meningkatkan jalinan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai
pihak, dan mengoptimalkan koordinasi berbagai pihak dalam meningkatkan produksi hasil pertanian.
Kata kunci: Pertumbuhan ekonomi, Pengembangan, Sektor potensial.

PENDAHULUAN dalam pembangunan Negara. Hal ini tidak dapat


Indonesia adalah Negara agraris yang dipungkiri karena hampir sebagian besar proses
kaya akan sumber daya alam, baik yang berasal produksi dalam industri menggunakan bahan
dari daratan maupun lautan, dan pertanian baku ataupun produk olahan dari sektor
sebagai salah satu sektor yang memegang pertanian dan juga banyaknya penduduk yang
peranan penting dari keseluruhan perekonomian mencari penghidupan dengan bekerja di sektor

263
Dinamika Pertanian Desember 2014

ini. Sehingga, pembangunan pertanian yang bahwa kontribusi ekonomi khususnya di Kota
dijalankan senantiasa untuk meningkatkan Pekanbaru dan Kabupaten lainnya berkembang
produksi menuju swasembada, menciptakan dan stabil terhadap pertumbuhan/perkembangan
memperluas kesempatan kerja, serta mening- perekonomian di Propinsi Riau, khususnya
katkan taraf hidup masyarakat. Kabupaten Siak yang menempati posisi ketiga
Pada dasarnya pertumbuhan dan perkem- sebagai daerah yang memberikan distribusi
bangan sektor pertanian mendapat dukungan PDRB non migas di Riau yaitu sebesar 10,53
dari sektor industri. Industrialisasi tidak terle- persen.
pas dari usaha untuk meningkatkan mutu Penyumbang PDRB non migas
sumber daya manusia dan kemampuannya berdasarkan distribusinya ke Propinsi Riau
memanfaatkan secara optimal sumber daya berasal dari Kota Pekanbaru (20%) dari
alam dan sumber daya lainnya. Industri industrinya, Kabupaten Indragiri Hilir (12,61%)
mempunyai peranan sebagai pemimpin (leading dari hasil perkebunannya, dan Kabupaten Siak
sector), yaitu bahwa dengan adanya pemba- (10,53%) dari produksi pa-ngannya.
ngunan industri maka akan memacu dan Peningkatan produksi pertanian terlebih bagi
meningkatkan pembangunan sektor pertanian kebutuhan primer yang diinginkan pada
secara khusus dan sektor lainnyasecara umum. hakekatnya adalah mampu mengimbangi
Pertumbuhan industri yang pesat akan merang- dengan peningkatan jumlah penduduk.
sang pertumbuhan sektor pertanian untuk Kabupaten Siak mempunyai jumlah
menyediakan bahan-bahan baku bagi industri penduduk sekitar 437.465 jiwa dengan rata-rata
(Arsyad, 1999). kepadatan yaitu 55,17/km2 (BPS, 2013). Dalam
Pertumbuhan pembangunan pertanian memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat
disuatu daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh tentunya tidak semata-mata berasal dari tanam-
keunggulan daerah, spesialisasi wilayah, serta an pangan, namun juga ketersediaan dari
potensi pertanian yang dimiliki oleh daerah subsektor lainyang kontiniu. Pengembangan
tersebut.Adanya potensi pertanian daerah setiap subsektor pertanian yang ada cukup cerah
tidaklah berarti bagi pertumbuhan pertanian karena Kabupaten Siak memiliki sumberdaya
daerah tersebut bila tidak ada upaya alam yang melimpah, ketersediaan lahan yang
memanfaatkan dan mengembangkan potensi dapat diolah, juga tenaga kerja yang produktif.
pertanian secara optimal.Oleh karena itu Kabupaten Siak cukup terkenal sebagai
pemanfaatan dan pengembangan seluruh potensi penghasil pada subsektor tanaman pangan
pertanian yang potensial harus menjadi prioritas karena menjadi sentra bagi produksi padi di
utama untuk digali dan dikembangkan dalam sejumlah kecamatan yang ada Siak. Terhadap
melaksanakan pembangunan pertanian daerah subsektor lain yakni perkebunan, peternakan,
secara utuh. Menurut Suyatno (2000) bahwa dan perikanan, Kabupaten Siak juga terus
suatu daerah akan memenangkan persaingan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
pada sektor yang sama apabila memiliki Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
keunggulan kompetitif maupun komparatif bila Kabupaten Siak (2013) terdapatlahan sawah
dibandingkan daerah lain sehingga dapat meng- yang dijadikan sebagai lahan produksi
hasilkan ekspor. padiseluas 4.675 hektar yang terletak di
Pertumbuhan ekonomi Propinsi Riau beberapa kecamatan di Kabupaten Siak,
berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto diantaranya yaitu: Kecamatan Bunga Raya,
(PDRB) tahun 2012 untuk sektor non migas Kecamatan Sa-bak Auh, Kecamatan Sungai
mengalami kenaikan sebesar 7,43 persen diban- Mandau,Keca-matan Sungai Apit, Kecamatan
dingkan produk nasional (BPS, 2013). Secara Kandis, dan Kecamatan Pusako.Luas panen
umum, pembangunan ekonomi kabupaten/kota padi8.356 haatau meningkat 374 ha
berkembang dengan arah yang baik, artinya dibandingkan tahun 2012, dengan produksi
terdapat keselarasan dalam kemampuan meng- tahun 2013 mencapai 36.444 ton GKG sehingga
hasilkan barang dan jasa dari setiap daerah diperoleh produk-tivitas sebesar 43,61 kw/ha.
terhadap total penciptaan barang dan jasa di Ditambahkan dari data BPS Propinsi Riau
Propinsi Riau. (2013) bahwa peningkatan produksi dari tahun
Data PDRB Kabupaten/Kota Propinsi ketahun subsektor pertanian, yaitu tanaman
Riau menurut lapangan usaha (2013) disebutkan pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan

264
Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Pengembangan Sektor Potensial di Kabupaten Siak

memberikan gambaran bahwa geliat partum- (Produk Domestik Regional Bruto) berdasarkan
buhan ekonomi di Kabupaten Siak ikut mem- harga konstan tahun 2000 menurut lapangan
berikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi usaha di Kabupaten Siak dan Propinsi Riau
secara keseluruhan di Propinsi Riau. Untuk yang diperoleh dari BPS Propinsi Riau, instansi
tanaman perkebunan Kabupaten Siak juga terkait, dan literatur lain.
potensial sebagai daerah penghasil kelapa sawit Untuk menganalisis peranan subsektor
dengan jumlah produksi 876.777 ton/ha, pertanian dalam peningkatan pertumbuhan
sedangkan pada subsektor peternakan diketahui ekonomi di Kabupaten Siak digunakan
produksi daging unggas yakni ayam kampung metodeLocation Quotient(LQ), yaitu
sebanyak 79.223 kg atau lebih banyak daripada mengidentifikasi potensi internal yang dimiliki
hewan ternak lainnya, dan potensi perikanan suatu daerah pada sektor-sektor yang dianggap
yang mendukung karena daerah ini tepat dialiri sebagai sektor basis (basic sector) dan sektor
oleh Sungai Siak yang menghasilkan berbagai mana yang bukan basis (non basic sector).
macam jenis ikan dan hewan air Industri basis menghasilkan barang-barang dan
lainnya.Kondisi yang terbaik sebagai harapan jasa untuk pasar di daerah maupun di luar
adalah adanya kaitan yang saling mendukung daerah ber-sangkutan, sehingga penjualan ke
dan melengkapi antara subsektor satu dengan luar daerah akan memberikan pendapatan bagi
subsektor lainnya dalam memenuhi kebutuhan daerah penghasil dengan menggunakan rumus
konsumsi masyarakat Kabupaten Siak sendiri yang digunakan (Budiharsono, 2001):
dan kebutuhan bagi masyarakat di luar ⁄ ⁄
daerah.Hal lain yang perlu diperhatikan adalah = ⁄
= ⁄
……………….(1)
seberapa besar faktor kekuatan, kelemahan, Keterangan:
peluang, dan ancamanpada sektor potensial Si = Jumlah PDRB sektor pertanian di
yang dapat ditingkatkan dan atau dihindari yang Kabupaten Siak
dirumuskan untuk mendukung tercapainya S = Jumlah PDRB subsektor pertanian
pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil di (subsektor ke-i) di Kabupaten Siak
Kabupaten Siak. Ni= Jumlah PDRB sektor pertanian di Propinsi
Berdasarkan uraian tersebut, maka Riau
penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis N = Jumlah PDRB subsektor pertanian
peranansektor pertanian dalam peningkatan (subsektor ke-i) di Propinsi Riau
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Siak, dan Kaidah di dalam analisis LQ adalah
(2) menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, apabila hasil perhitungan menunjukkan:
dan ancaman dalam pengembangan sektor 1. LQ >1: merupakan sektor basis, dengan
potensial di Kabupaten Siak. tingkat spesialisasinya lebih tinggi daripada
tingkat wilayah acuan, sumber partumbu-
han, komoditas memiliki keunggulan kom-
paratif, tidak hanya untuk memenuhi
METODE PENELITIAN
kebutuhan wilayah bersangkutan, namun
Metode yang digunakan dalam penelitian juga berpotensi untuk diekspor ke luar
ini adalah studi kasus pada pertumbuhan wilayah
ekonomi dan perkembangan sektor potensial di 2. LQ < 1; merupakan sektor non basis
Kabupaten Siak.Selanjutnya dilakukan analisis dengan tingkat spesialisasi lebih rendah
secara deskriptif, yaitu pemecahan masalah daripada wilayah acuan, produksi komodi-
yang ada sekarang berdasarkan data-data, tas tidak dapat memenuhi kebutuhan
dimana data-data tersebut disajikan, dianalisis, daerah sendiri sehingga perlu pasokan dari
kemudian diinterpretasi (Narbuko dan Ahmadi, luar daerah
1997). 3. LQ = 1, merupakan sektor non basis namun
Penelitian ini menggunakan data skunder tidak memiliki keunggulan komparatif,
yang dikumpulkan menurut runtun waktu (time produksi hanya mampu mencukupi kebutu-
series) berupa data tahunan lima tahun terakhir han wilayah sendiri dan tidak mampu
yakni dari tahun 2009-2013 yang meliputi data diekspor.
pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Siak, Metode LQ ini memiliki asumsi bahwa
data produksi subsektor pertanian, dan PDRB penduduk di daerah yang bersangkutan mem-

265
Dinamika Pertanian Desember 2014

punyai pola permintaan yang sama dengan pola nimalkan kelemahan dan mengatasi hambatan
permintaan secara umum (propinsi), produk- dengan cara mengendalikan kerugian dengan
tivitas pekerja dalam industri daerah adalah membenahi sumber daya internal yang ada.
sama dengan produktivitas nasional, dan setiap
Tabel 1.Matriks Analisis SWOT
industri menghasilkan barang yang
homogenpada setiap sektor. Selain itu, analisis Faktor Eksternal Opportunities Threats (T)
LQ juga menunjukkan efisiensi relatif wilayah, Faktor (O)
fokus pada substitusi impor yang potensial atau Internal
produk dengan ekspansi ekspor (Widodo, Strenghts (S) Comparative Mobilization
2006). Advantage (S-T)
Menganalisis kekuatan, kelemahan, pe- (S-O)
luang, dan ancaman, dalam pengembangan Weaknesses (W) Investment/Di Damage
vestment Control
sektor yang potensial di Kabupaten Siak dila-
(W-O) (W-T)
kukan dengan analisis SWOT.Rangkuti (2006)
analisis SWOT yaitu mengidentifikasi beberapa
HASIL DAN PEMBAHASAN
faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi yang terdiri dari faktor internal meliputi Peranan Subsektor Pertanian dalam Pertum-
kekuatan (Strenghts) dan kelemahan (Weak- buhan Ekonomi Kabupaten Siak
nesses), juga faktor eksternal meliputi peluang Hood (1998) mengatakan bahwa teknik
(Opportunities) dan Ancaman (Threats). LQ merupakan pendekatan umum yang diguna-
Analisis ini didasarkan pada logika yang kan dalam model ekonomi basis sebagai
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang langkah awal memahami sektor kegiatan yang
dalam usaha, namun secara bersamaan dapat menjadi pemacu pertumbuhan, dalam hal ini
meminimalkan kelemahan dan menghindari menyajikan perbandingan relatif antara kemam-
ancaman, dimana nilainya diperoleh dari ma- puan suatu sektor di Kabupaten Siak dengan
sing-masing faktor. Melalui analisis SWOT, kemampuan yang sama di Propinsi Riau.
maka tahapan dari faktor-faktor SWOT tersebut Analisis Location Quotient (LQ) merupakan
akan berpengaruh dalam pembangunan daerah, alat analisis yang digunakan para ahli ekonomi
yang terdiri dari empat strategi, yaitu regional untukmemperkirakan kegiatan basis
Comparative Advantage, Mobilization, In- dan non basis dari sektor ekonomi (Fadali and
vestment/Divestmentdan Damage Control Harris, 2006).
(Karjoredjo, 1999), seperti yang terlihat pada Aktivitas dalam perekonomian regional
Tabel 1. digolongkan dalam dua sektor kegiatan, yakni
Tabel 1 menjelaskan bahwa Compara- aktivitas basis dan non basis (Adisasmita,
tive Advantage, yaitu menggunakan kekuatan 2008).Aktivitas basis merupakan kegiatan yang
untuk memanfaatkan peluang yang ada se- berorientasi ekspor terhadap barang dan jasa ke
hingga memiliki keunggulan komparatif, Mobi- luar batas perekonomian wilayah yang bersang-
lization yaitu menggunakan kekuatan untuk kutan, sedangkan aktivitas non basis adalah
meminimalkan hambatan sehingga terbentuk kegiatan yang menyediakan barang dan jasa
peluang pengembangan selanjutnya, Investment/ yang dibutuhkan masyarakat yang berada di
Divestment yaitu menggunakan peluang untuk dalam wilayah perekonomian bersangkutan atau
mengatasi kelemahan karena dihadapi oleh masih bersifat lokal.Selengkapnya nilai LQ
kurangnya atau keterbatasan kemampuan poten- sektor pertanian di Kabupaten disajikan pada
si wilayah, Damage Control yaitu memi- Tabel 2.

266
Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Pengembangan Sektor Potensial di Kabupaten Siak

Tabel 2. Nilai LQ Sektor Pertanian di Kabupaten Siak Tahun 2009-2013


Sektor Pertanian LQ Kategori
2009 2010 2011 2012 2013
Tanaman Bahan Makanan 1,58 1,61 1,61 1,56 1,56 Basis
Tanaman Perkebunan 1,22 1,21 1,19 1,14 1,15 Basis
Peternakan 0,64 0,63 0,63 0,61 0,60 Non Basis
Kehutanan 0,66 0,65 0,67 0,69 0,72 Non Basis
Perikanan 1,25 1,21 1,20 1,15 1,17 Basis

Tabel 2 terlihat bahwa subsektor tanaman menaikkan volume pada sektor non basis.
bahan makanan memiliki nilai LQ lebih besar Sedangkan untuk subsektor peternakan dan
dari satu sebagai nilai LQ tertinggi diban- kehutanan termasuk dalam kategori non
dingkan subsektor tanaman perkebunan dan basis.Walaupun begitu meskipun subsektor ini
subsektor perikanan dalam kurun waktu lima hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam
tahun terakhir. Nilai LQ subsektor tanaman perekono-mian daerah sendiri, bukan berarti
bahan makanan dengan rata-rata sebesar 1,58 subsektor ini tidak mendapat perhatiankarena
memiliki arti bahwa seluruh permintaan lokal subsector tersebut juga memiliki potensi untuk
atas produk barang dan jasa mampu dipenuhi dikem-bangkan guna meningkatkan laju
oleh kekuatan produksi daerah sendiri dan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di
sisanya sebesar 0,58 diperoleh dari permintaan Kabupaten Siak dan diupayakan untuk mampu
lokal untuk diekspor ke luar daerah. menjadi sektor basis.
Sementara itu, subsektor tanaman bahan Sektor basis dianggap sebagai sektor
pangan pada tahun analisis telah memberikan yang paling penting bagi pembangunan dan
kontribusi yang besar bagi pertumbuhan pere- pertumbuhan ekonomi daerah, karena (1) secara
konomian Kabupaten Siak.Hal ini disebabkan langsung menimbulkan kenaikan pendapatan
oleh adanya peningkatan jumlah luas lahan bagi faktor-faktor produksi dan pendapatan dae-
produksi tanaman pangan dan sekaligus sebagai rah, (2) menimbulkan permintaan atas produksi
sentra penghasil produk pangan terutama industri lokal (residentary industry), yaitu
padi.Sementara itu permintaan atau tingkat industri yang memproduksi kebutuhan barang
konsumsi rata-rata masyarakat setempat yaitu dan jasa untuk memenuhi permintaan pasar di
terhadap subsektor tanaman bahan makanan, daerah tersebut meskipun ada faktor lain di
perkebunan, dan perikanan meningkat di daerah itu yang tidak kalah pentingnya dalam
Kabupaten Siak melebihi rata-rata konsumsi pembangunan daerah yakni pertambahan pen-
atau permintaan Propinsi Riau.Dengan duduk dan aliran modal yang besar ke daerah
demikian mengingat kebutuhan daerah yang tersebut (Ma’rif, 2002).
cukup tinggi, maka terlebih dahulu jumlah
Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Ancaman
produksi digunakan untuk memenuhi kebutuhan
Terhadap Perkembangan Sektor Potensial di
masyarakat lokal.
Kabupaten Siak
Menurut Rustiadi dkk. (2011) untuk sek-
tor basis, kelebihan dan kekurangan yang terjadi Analisis terhadap sektor yang potensial di
dalam proses pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Siak ditinjau dari strategi faktor
menyebabkan terjadinya mekanisme ekspor dan internal dan eksternal dilakukan dengan anali-
impor antar wilayah, dimana industri basis akan sis SWOT yaitu mengidentifikasi kekuatan
menghasilkan barang dan jasa untuk pasar (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang
domestik dan pasar luar daerah, sedangkan (Opportunities), dan ancaman (Threats), yang
industri non basis adalah kegiatan ekonomi memberikan gambaran terhadap keputusan stra-
yang hanya melayani pasar di wilayahnya sen- tegis bagi pihak-pihak penentu kebijakan yang
diri dan kapasitas ekspor daerah belum ber- diambil sehubungan dengan pemantapan posisi
kembang. Semakin banyak sektor basis dalam terbaik dari subsektor pertanian yang ada.
suatu wilayah akan menambah arus pendapatan Identifikasi aspek aspek dari faktor internal
ke wilayah tersebut, menambah jumlah permin- disajikan pada Tabel 3.Tabel 3 dapat dilihat
taan barang dan jasa di daerah tersebut dan ikut bahwa aspek faktor internal, baik kekuatan

267
Dinamika Pertanian Desember 2014

Tabel 3. Analisis Faktor Internal Sektor Potensial di Kabupaten Siak


Analisis Faktor Internal
No.
Kekuatan Kelemahan
1 Potensi sumber daya alam yang besar di sektor Kualitas sumber daya manusia petani, baik darat
basis, khususnya bagi sektor yang memiliki nilai maupun perikanan yang masih belum optimal
LQ > 1
2 Letak geografis Kabupaten Siak yang tergolong Jumlah sarana prasarana pembangunan pada
strategis sektor basis masih minim
3 Adanya koordinasi antar lembaga atau dinas, Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan yang
karena sektor basis memiliki keterkaitan dengan berhubungan dengan permodalan sebagai aspek
sektor lain pelancar usaha
4 Komitmen pemerintah daerah dalam Belum optimalnya informasi yang dapat
pengembangan sektor potensial diberikan oleh tenaga penyuluh

maupun kelemahan saling melengkapi karena diprediksi.


berasal dari daerah sendiri, dimana kekuatan Kaitannya dengan analisis SWOT yang
yang ada diharapkan dapat meminimalkan ditujukan untuk mengidentifikasi berbagai
kelemahan daerah, seperti perbaikan kualitas faktor internal dan eksternal, maka rumusan
sumber daya manusia dilakukan melalui pela- strategi yang dapat dilakukan untuk member-
tihan oleh tenaga penyuluh dengan menggu- dayakan sektor potensial sebagai sektor basis
nakan sarana prasarana dan modal yang ter- adalah dengan melakukan strategi Strenghts-
sedia. Untuk analisis faktor eksternal dapat Opportunities (S-O).Strategi S-O merupakan
dilihat pada Tabel 4. strategi yang menggunakan kekuatan internal
Berdasarkan Tabel 4 mengisyaratkan untuk memanfatkan peluang eksternal guna
bahwa peluang yang dimiliki oleh suatu daerah memperoleh keuntungan bagi Kabupaten Siak
jika tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam pembangunan ekonomi wilayahnya.
justru akan berubah menjadi ancaman bagi Beberapa alternatif strategi yang dapat dilaku-
daerah bersangkutan. Sementara faktor-faktor kan antara lain:
ancaman jika tidak disikapi dengan bijaksana 1. Meningkatkan potensi sumber daya alam
dan penuh pertimbangan, maka ditakutkan terutama pada sektor yang menjadi sektor
malah menjadi penyebab bagi kemunduran pada basis utama di Kabupaten Siak yang
sektor potensial di Kabupaten Siak. Seperti berdasarkan nilai LQ yang lebih besar dari
peluang daerah untuk mengadakan kegiatan satu, yaitu subsektor pertanian tanaman
pembinaan dan juga pemberdayaan yang mem- makanan, subsektor perkebunan, dan
butuhkan penelitian dapat dilakukan dengan subsektor perikanan. Subsektor ini dianggap
mengakses informasi menggunakan teknologi secara ekonomi memiliki pertumbuhan yang
dan mengimbanginya dengan kemampuan sum- cepat dan kemampuan daya saing yang baik.
ber daya manusia yang mumpuni agar dapat Jika dilihat dari struktur topografi
bersaing dengan kompetitor lain dalam suasana wilayahnya Kabupaten Siak memiliki
iklim berusaha yang sering kali tidak dapat banyak luasan lahan sawah, hutan tanaman
Tabel 4. Analisis Faktor Eksternal Sektor Potensial di Kabupaten Siak
Analisis Faktor Eksternal
No.
Peluang Ancaman
1 Dukungan dari pemerintah pusat dan propinsi Kompetitor sektor basis di daerah lain
pada pemberdayaan sektor basis
2 Sektor basis memerlukan binaan, baik yang Perubahan iklim yang mempengaruhi produksi
berasal dari pemerintah maupun stakeholders lain usahatani, khususnya berkaitan dengan sifat
produk pertanian
3 Kegiatan pemberdayaan sektor basis Perubahan iklim dalam berusaha yang tidak
membutuhkan penelitian mendukung penyehatan ekonomi
4 Kemampuan untuk memasuki sektor lain yang Perkembangan teknologi tidak diimbangi
terkait dengan kemampuan/skill tenaga kerja
5 Kemudahan aksesibilitas ke sektor lain Perubahan perekonomian internasional

268
Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Pengembangan Sektor Potensial di Kabupaten Siak

perkebunan, dan daerah pesisir di sepanjang 2013 dengan rata-rata per tahunnya 1,58
aliran Sungai Siak, ditambah lagi dengan yang berarti 58% hasil pertanian tanaman
sebagian besar penduduknya bekerja, baik pangan Kabupaten Siak diekspor ke luar
sebagai pemilik maupun buruh, dengan rata- Kabupaten Siak karena sudah melebihi kebu-
rata menggantungkan hidupnya di sektor tuhan dalam daerah sendiri. Untuk subsektor
pertanian. Untuk itu diperlukan dukungan perkebunan rata-rata nilai LQ sebesar 1,18
dari pemerintah pusat maupun Propinsi Riau per tahun artinya 18% hasil perkebunan
dalam mengoptimalkan perkembangan tek- diekspor ke luar Kabupaten Siak, sementara
nologi tepat guna, tepat sasaran, dan ramah rata-rata nilai LQ subsektor perikanan sebe-
lingkungan pada sektor basis dalam upaya sar 1,20% per tahun, dengan begitu sebanyak
pembangunan wilayah guna peningkatan dan 20% hasil perikanan diekspor ke luar
pertumbuhan ekonomi daerah. Kabupaten Siak.
2. Memanfaatkan potensi sumber daya yang 2. Strategi yang dibutuhkan dalam member-
dimiliki untuk menarik lebih banyak investor dayakan sektor potensial di Kabupaten Siak
menjalin pola kemitraan dan bekerjasama adalah strategi Strenghts-Opportunities (S-
dengan pihak pemerintah maupun swasta, 0), yaitu strategi yang menggunakan kekua-
baik dalam hal pengembangan usaha tan internal untuk memanfaatkan peluang
maupun kemudahan memperoleh akses eksternal sebesar-besarnya guna memperoleh
keuangan. Adanya kemampuan dari peme- keuntungan bagi Kabupaten Siak dalam
rintah daerah Kabupaten Siak untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
memanfaatkan peluang kerjasama dengan wilayahnya. Cara yang ditempuh antara lain
banyak pihak tidak hanya memberikan meningkatkan potensi sumber daya alam
kontribusi pada sektor basis namun juga yang dimiliki oleh sektor basis, meningkat-
meningkatkan peran sektor non basis. kan jalinan kerjasama dan kemitraan dengan
Artinya terbuka kesempatan untuk memper- berbagai pihak, dan mengoptimalkan koordi-
lihatkan dan mempromosikan sektor-sektor nasi berbagai pihak dalam meningkatkan
potensial yang menjadi unggulan daerah produksi hasil pertanian.
sehingga tidak menutup kemungkinan untuk
menjadi sektor potensial secara nasional DAFTAR PUSTAKA
ataupun propinsi. 3.

Adisamita, R. 2008. Pengembangan Wilayah,


3. Mengoptimalkan koordinasi antar lembaga,
Konsep dan Teori. Graha Ilmu, Jakarta
pemerintah, dan swasta dalam meningkatkan
Arsyad, L. 1999. Pengantar Perencanaan dan
produksi hasil pertanian, pemanfaatan
Pembangunan Ekonomi Daerah.BPFE.
perkembangan teknologi, dan kemampuan
UGM, Yogyakarta
dalam pemasaran hasil pertanian. Mening-
Badan Pusat Statistik Propinsi Riau. 2013.
katkan peran serta penyuluh sebagai
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan
fasilitator yang menginformasikan segala
PDRB Sektor Non Migas Propinsi Riau,
sesuatu yang berhubungan dengan produksi
Pekanbaru.
pertanian sehingga dapat meningkatkan
_____. 2013. PDRB Kabupaten/Kota Menurut
pengetahuan dan kemampuan petani sebagai
lapangan Usaha Propinsi Riau, Pekan-
pelaku usaha. Strategi ini didasarkan atas
baru.
peluang Kabupaten Siak sebagai daerah
_____. 2013. Peningkatan Produksi Sektor
sentra tanaman pangan, perkebunan, dan
Pertanian Kabupaten Siak, Siak.
perikanan yang diminati para investor.
_____. 2013. Jumlah Penduduk Kabupaten
Siak, Siak.
KESIMPULAN
Budiharsono, S. 2001. Teknik Analisis Pem-
1. Kabupaten Siak memiliki tiga subsektor bangunan Wilayah Pesisir dan
unggulan pada sektor pertanian, yaitu sektor Lautan.Pustaka Sains dan Teknologi.
tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan Pradnya Paramita, Jakarta.
karena nilai LQ yang lebih besar dari satu. Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan. 2013.
Sektor tanaman pangan memiliki nilai LQ Profil Pertanian Kabupaten Siak, Siak.
tertinggi dalam kurun waktu tahun 2009-

269
Dinamika Pertanian Desember 2014

Fadali, E., and R. Hs.Thomas. 2006. Estimated


Economic Impacts of the Cattle Ranching
and Farming Sector on the Elko County
Economy. Technical Report Used
2005/06-26. University of Nevada, Ne-
vada.
Hood. 1998. Economic Analysis A Location
Quotient, Primer, Principle Sun Region
Associates.
Karjoredjo, S. 1999. Desentralisasi Pembangu-
nan Daerah di Indonesia. FEUKSW,
Salatiga.
Ma’rif, S. 2002. Ekonomi Wilayah dan Kota,
Ekonomika dalam Perencanaan Identifi-
kasi Sektor Strategis, UNDIP, Semarang.
Narbuko, C dan A.Ahmadi. 1997. Metodologi
Penelitian. Bumi Aksara, Jakarta.
Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik
Membedah Kasus Bisnis. PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Rustiadi, E., S. Sunsun dan R. P. Dyah. 2011.
Perencanaan dan Pengembangan Wila-
yah. Crestpent Press dan Yayasan Pus-
taka Obor Indonesia, Jakarta.
Suyatno, 2000.Analisa Economic Base Ter-
hadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Tingkat II Wonogiri.Jurnal Ekonomi
Pembangunan,1(2):
Widodo, S, T. 2006. Perencanaan Pembagian
Aplikasi Komputer. UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.

270

S-ar putea să vă placă și