Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
(Skripsi)
Oleh
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
IDENTIFIKASI BAKTERI Salmonella typhi PADA MAKANAN JAJANAN
GORENGAN YANG DIJUAL DI DEPAN SEKOLAH DASAR NEGERI
KECAMATAN KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG
Oleh
Meiwa Rizky Ardhi Bella Putri
Skripsi
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
ABSTRACT
By
Oleh
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
1. Tim Penguji
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. dr. Ety Apriliana, S.Ked., M.Biomed ___________
merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari Bapak Hardianto dan Ibu Tri
Jayatun.
Lubai, Muara Enim yang diselesaikan pada tahun 2008. Selanjutnya penulis
Lubai, Muara Enim dan diselesaikan pada tahun 2011. kemudian penulis
Pada tahun 2015, penulis mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Universitas Lampung.
Sebuah karya sederhana kupersembahkan
teruntuk Ibu, Bapak, Adek,
Keluarga besar dan orang-orang yang kusayangi
Yang telah memberikan doa dan dukungan
disetiap prosesnya.
Puji syukur Penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Sholawat serta salam semoga selalu
Lampung.
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P, selaku Rektor Universitas
Lampung.
2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked, M.Kes., Sp.PA, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung.
3. dr. Tri Umiana Soleha, S.Ked., M.Kes, selaku Pembimbing Pertama yang
saran, serta nasihat yang bermanfaat bagi penulis dalam proses menyelesaikan
skripsi ini.
4. dr. Syazili Mustofa, S.Ked., M.Biomed, selaku Pembimbing Kedua yang telah
5. Dr. dr. Ety Apriliana, S.Ked., M.Biomed, selaku Penguji utama untuk
masukan, saran, dan kritik yang telah diberikan dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
7. dr. M. Yusran, M.Sc., Sp.M, selaku Pembimbing Akademik atas saran dan
10. Bapak Hardianto, selaku Ayah saya yang selama ini telah mengorbankan jiwa
dan raga, menemani berjuang tanpa kenal lelah, memberi dukungan, nasihat
dan motivasi supaya terus berusaha serta doa yang selalu tercurah untukku
11. Ibu Tri Jayatun, selaku Ibu yang telah melahirkan dan membesarkan saya
setulus hati, atas perjuangannya yang telah senantiasa memberikan cinta kasih,
dukungan serta doa yang tiada henti tercurah untukku dalam menyelesaikan
pendidikan ini.
12. Adik-adikku Nova, Rayhan, dan Rafael yang senantiasa memberikan doa dan
13. Keluarga besarku terkhususnya Ibunda kak Milton yang telah memberikan
14. Teman-teman saya Kiki, Nadia, Arin, Anper, Amel, Dina, Nabila, Darna,
Fadila, Laras dll. yang telah memberi dukungan dan selalu membantu selama
kuliah.
15. Teman saya A. Rialdi Prananda dan M. Rizki Fatturohim yang telah banyak
17. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan skripsi ini. Penulis
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
1.4.1 Bagi Peneliti .................................................................................... 6
1.4.2 Bagi Institusi Perguruan Tinggi....................................................... 7
1.4.3 Bagi Masyarakat .............................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
9. Definisi Operasional........................................................................................ 55
Gambar Halaman
2. Kerangka Teori................................................................................................ 43
Pada saat ini keamanan pangan menjadi salah satu masalah kesehatan yang
perlu diperhatikan. Hal ini akibat konsumsi pangan yang tercemar oleh
wabah dan angka kematian tertinggi pada foodborne disease disebabkan oleh
yang menginfeksi usus halus dan terkadang terjadi pada aliran darah yang
dengan gejala demam tinggi, konstipasi, nyeri abdomen, pusing, kulit gatal
terbuat dari adonan yang dibentuk dan diolah dengan teknik digoreng
terdiri dari tahu isi, tempe, pisang, bakwan, sosis, bakso, cireng. Jenis
gorengan tahu isi, tempe, pisang, bakwan merupakan makanan yang dibuat
2018).
Makanan jajanan yang sehat harus bebas dari cemaran mikroba. Berdasarkan
oleh daya beli masyarakat. Aman yang dimaksud disini mencakup bebas dari
Infeksi Salmonella typhi pada manusia masuk kedalam tubuh secara oral.
tubuh manusia melalui mulut bersama makanan dan minuman yang tercemar,
di tularkan melalui tangan, lalat, atau serangga lain, mampu bertahan hidup
dalam suasana beku dan kering serta dapat di bawa melalui makanan dan air
minum (Adelberg, Jawetz & Melnick, 2017). Bakteri ini masuk melalui mulut
(Darmawati, 2009).
atau sekitar 600.000 dan 1,5 juta kasus pertahun (Depkes RI, 2013).
ini mempunyai angka kematian yang cukup tinggi, yaitu 1¬5% dari penderita
kematian yang tinggi, sebanyak 21 juta kasus demam tifoid mencapai angka
kematian 216.000 jiwa tiap tahunnya (Zhou & Pollard, 2010). Negara maju
diperkirakan 5.700 kasus terjadi setiap tahunnya, demam tifoid masih umum
di negara berkembang dimana hal itu mempengaruhi sekitar 21.5 juta orang
per tahun (CDC, 2018). Secara global diperkirakan setiap tahunnya terjadi
2016 yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, kejadian
666 anak sedangkan kejadian demam tifoid yang paling rendah terjadi di
2016).
Anak usia sekolah rentan tertular penyakit akibat makanan. Usia anak
tinggi pada usia 3-19 tahun karena pada usia tersebut orang-orang cenderung
memiliki aktivitas fisik yang banyak, atau dapat dikatakan sibuk dengan
mereka cenderung lebih memilih makan di luar rumah, atau jajan di tempat
lain, khususnya pada anak usia sekolah, yang mungkin tingkat kebersihannya
demam tifoid diantaranya adalah jenis kelamin, usia, status gizi, kebiasaan
jajan, kebiasaan cuci tangan, pendidikan orang tua, tingkat penghasilan orang
tua, pekerjaan orang tua, dan sumber air (Soedarmo, Garna & Hadinegoro,
2012).
bakteri E.coli dan Salmonella sp. pada makanan jajanan bakso tusuk di Kota
Manado sebanyak 9 sampel positif dari 20 sampel yang di ambil (Arlita et al.,
2014). Pada penelitian lain terdapat cemaran bakteri Salmonella sp. pada
jajanan yang di jual di luar sekolah sebanyak 10 sampel positif dari 28 sampel
yang diambil dan pada jajanan kantin terdapat 4 sampel positif dari 15 sampel
yang dijual di luar sekolah lebih besar jumlah cemarannya di banding yang
positif pada makanan tahu jeletot, batagor, kebab, dan lumpia basah
6
gorengan paling sering dibeli karena harganya yang murah dan disukai anak-
anak.
Bandar Lampung?
pada makanan jajanan gorengan yang dijual di depan Sekolah Dasar Negeri di
Universitas Lampung.
7
mikrobiologi
produk daging olahan, produk susu, telur, makanan laut, nasi yang terus
Kasus foodborne disease dapat terjadi dari tingkat yang tidak parah
tifoid. Jika bakteri yang masuk dengan jumlah yang banyak maka
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Class : Enterobacteriales
Family : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Salmonella sp. memiliki tiga struktur antigen yaitu antigen O, H dan Vi.
100°C, alkohol dan asam. Antigen O ini juga serupa dengan antigen
antigen flagel yang rusak pada pemanasan diatas 60°C, alkohol dan
bersifat asam dan terdapat pada bagian paling luar dari badan kuman.
No Bakteri Penyakit
1 Salmonella typhi Thypoid fever, Salmonella bacteremia
2 Salmonella paratyphi A,B, Parathypoid fever, Salmonella bacteremia
dan C
3 Salmonella choleraesuis Salmonella bacteremia
4 Salmonella typhimurium Salmonella gastroenteritis
5 Salmonella enteriditis Salmonella gastroenteritis
6 Salmonella haidar Salmonella gastroenteritis
7 Salmonella heidelberg Salmonella gastroenteritis
8 Salmonella agona Salmonella gastroenteritis
9 Salmonella virchow Salmonella gastroenteritis
10 Salmonella seftenberg Salmonella gastroenteritis
11 Salmonella indiana Salmonella gastroenteritis
12 Salmonella newport Salmonella gastroenteritis
13 Salmonella anatum Salmonella gastroenteritis
(Badan Standarisasi Nasional, 2009).
14
2.1.3.1 Definisi
2016).
2.1.3.2 Etiologi
Hadinegoro, 2015).
2.1.3.3 Epidemiologi
Tahun 2009, lebih dari 40.000 kasus Salmonella sp. (13,6 kasus
2009).
orang yang diteliti. Rerata usia anak yang terjangkit berada pada
2.1.3.4 Patofisiologi
2014).
18
1. Anamnesis
RHH, 2014).
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium
dan hasilnya positif pada 60-80% dari pasien, bila darah yang
b. Pemeriksaan Serologis
1) Uji Widal
2) Uji Tubex
et al., 2014).
3) Uji Typhidot
2.1.3.6 Tatalaksana
1. Terapi Farmakologis
2.1.3.7 Pencegahan
Hadinegoro, 2015).
30
tifoid.
a. Vaksin Vi Polysaccharide
b. Vaksin Ty21a
Vaksin oral ini tersedia dalam sediaan salut dan cair yang
67-82%.
c. Vaksin Vi-conjugate
Vaksin ini diberikan pada anak usia 2-5 tahun di Vietnam dan
2012).
31
2.1.3.8 Prognosis
pedagang kaki lima atau dalam istilah lain disebut “street food”
tahun masih sering terjadi. Data keracunan pada tahun 2014 terdapat 35
1. Makanan utama (main dish), misal nasi rames, nasi uduk, nasi
sejenisnya.
(Yuliastuti, 2012).
sistem imun tubuh masih rentan terhadap penyakit. Saat ini anak-anak
sekolah lebih sering jajan daripada membawa bekal dari rumah. Padahal
(WHO, 2016).
syarat untuk konsumsi. Dari sejumlah sampel yang tidak layak untuk
faktor lingkungan (fisik, biologi, dan kimia) dan faktor perilaku yaitu
penunjang, dan kondisi bahan baku (Depkes RI, 2004) dan SNI 2009
Selain itu juga bisa tertelan melalui minuman yang terkontaminasi dan
et al., 2014).
(Wulandari, 2014).
debu dan alat masak ataupun sumber air, salah satunya adalah makanan
mikrobiologis, kimia dan fisik. Air yang digunakan dan posisi tempat
2018).
baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selama ini masih banyak
al., 2015).
digoreng 44,8%, masakan ikan yang digoreng 94,3%. Sebagian zat gizi
rasa yang nikmat serta cocok dengan selera masyarakat pada umumnya,
selain itu minyak goreng juga memberikan nilai kalori paling besar
Anak usia sekolah dimulai dari rentang usia 6-12 tahun. Anak pada
sekolah dasar terbagi dalam dua kategori, yaitu siswa kelas rendah (1,2,
dan 3) dan siswa kelas tinggi (kelas 4,5, dan 6). Masa ini ditandai
sejarah baru dalam kehidupannya yang nanti akan mengubah sikap dan
tingkah lakunya, serta masa dimana anak akan memasuki dunia baru
2013).
Anak-anak usia sekolah dasar pada umumnya sudah dapat memilih dan
menentukan makanan apa yang disukai dan mana yang tidak. Anak-
anak memilih makanan yang salah, terlebih jika orang tuanya tidak
aneka bentuk dan jenis makanan jajanan, baik yang dijual di sekitar
(Yuliastuti, 2012).
barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat
dua jurai yaitu jurai asli yang merupakan penduduk asli bersuku
Lampung dan jurai pendatang, yaitu penduduk dari provinsi lain yang
No Kecamatan Jumlah
1 Teluk betung barat 6
2 Teluk betung selatan 12
3 Panjang 10
4 Tanjung karang timur 10
5 Teluk betung utara 9
6 Tanjung karang pusat 8
7 Tanjung karang barat 15
8 Kedaton 11
9 Sukarame 6
10 Kemiling 13
11 Rajabasa 8
12 Tanjung senang 9
13 Sukabumi 11
14 Labuhan ratu 8
15 Way halim 10
16 Kedamaian 6
17 Enggal 6
18 Langkapura 8
19 Bumi waras 13
20 Teluk betung timur 3
Jumlah total 187
(Kemendigbud.go.id).
Pusat
Lampung Selatan
Keterangan :
Objek populasi dalam penelitian ini adalah makanan jajanan gorengan yang
dijual di pinggir jalan depan Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kedaton Kota
data Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung terdapat Sekolah Dasar Negeri
pada 11 Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kecamatan Kedaton Kota Bandar
sebanyak 4 jenis makanan secara acak di setiap sekolah. jadi total sampel
dengan cara memilih langsung dari populasi dan besar peluang setiap anggota
populasi untuk menjadi sampel sangat besar karena setiap anggota populasi
Lampung.
47
jam.
berpenutup.
Studi pustaka
Isolasi dan identifikasi sampel pada media Salmonella Shigella Agar (SSA)
Data I Data II
Pengolahan data
Hasil penelitian
Publikasi
korek api, kamera, spidol, label, plastik, aluminium foil dan tisu
(BSN, 2006).
(Saraswati, 2012).
koloni dari media SSA dengan ose kemudian ratakan pada kaca
air yang mengalir lalu teteskan alkohol 96% lalu dibilas dengan
(BSN, 2006).
asam amino yang terdapat pada protein sehingga asam amino ini
Manuselis G, 2015).
54
2015).
Manuselis G, 2015).
5.1 Simpulan
yang diteliti pada makanan jajanan gorengan yang dijual di depan Sekolah
5.2 Saran
pada makanan.
Adelberg, Jawetz & Melnick. 2017. Mikrobiologi kedokteran jawetz, Melnick, &
Adelberg, Ed.23, Translation of Jawetz, Melnick, and Adelberg’s Medical
Microbiology, 23thEd. Alih bahasa oleh Hartanto H, et. al. Jakarta: EGC.
Amiruddin RR, Darniati, Ismail. 2017. Isolasi dan identifikasi Salmonella sp.
pada ayam bakar di rumah makan Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda
Aceh. Jurnal Universitas Syiah Kuala. 1(3): 265-274.
Arlita Y, Rares FES, Soeliongan S. 2014. Identifikasi bakteri Escheria coli dan
Salmonella sp. pada makanan jajanan bakso tusuk di Kota Manado. Jurnal
Universitas Sam Ratulangi Manado. Vol 2(1).
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2013. Peraturan kepala badan
pengawasan obat dan makanan Republik Indonesia Nomor
HK.00.06.1.52.4011 tentang penetapan batas maksimum cemaran mikroba
dan kimia dalam makanan. Jakarta : BPOM RI.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2015.Pedoman cara ritel pangan yang
baik di Pasar Tradisional. Jakarta : BPOM RI.
Badan Standarisasi Nasional. 2015. SNI 3545:2015. Syarat Mutu Makanan Ringan.
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Centers for Disease Control and Prevention. 2018. Typhoid fever. National Center
for Emerging and Zoonotic Infectious Diseases.
66
Dewi & Hidajati. 2012. Peningkatan mutu minyak goreng curah menggunakan
adsorben bentonit teraktivasi. UNESA Journal of Chemistry. 1:47-53.
Grouzard V, Rigal J & Sutton M. 2016. Clinical guidlines diagnosis and treatment
manual. Paris: Medecins Sans Frontieres.
Hafriyanti, Hidayati, Elfawati. 2008. Kualitas daging sapi dengan kemasan plastik
PE (Poluethilen) dan plastik PP (Polypropilen) di Pasar Arengka Pekan
Baru. Jurnal Peternakan. Vol 5(1).
John J, Van ACJ, and Grassly NC. 2016. The burden of typhoid and paratyphoid
in India: systematic review and meta-analysis. PLOS Negl. Trop. Dis.
10:e0004616.
Marleni M, Iriani Y, Tjuandra W & Theodorus. 2014. Ketepatan uji tubex dalam
mendiagnosis demam tifoid anak pada demam hari ke-4. Jurnal
Kedokteran dan Kesehatan. 1(1): 7-11.
Murti NIK. 2017. Prevalensi Salmonella sp. pada cilok di Sekolah Dasar di
Denpasar. E-jurnal medika. 6(5): 36-41.
Nelwan RHH, 2014. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta : Interna Publishing.
Nuryani N dan Rahmawati. 2018. Kebiasaan jajan berhubungan dengan status gizi
siswa anak sekolah Di Kabupaten Gorontalo. Jurnal Gizi Indonesia. 6(2):
114-122.
Pui et. al. 2011. Salmonella: A foodborne pathogen. International food research
journal.
Putri TP. 2016. Hubungan usia, status gizi dan riwayat demam tifoid dengan
kejadian demam tifoid pada anak di RSUD Tugurejo Semarang.
Universitas Muhammadiyah Semarang [Skripsi].
Sakinah & Indria. 2016. Tatalaksana demam tifoid tanpa komplikasi pada wanita
hamil trimester pertama: Peran intervensi dokter keluarga. Jurnal Medula
Unil. Vol 5(2).
Sanderson KE, Shu-Lin L, Le Tang, Randal NJ. 2015. Salmonella typhi and
Salmonella paratyphi A. Molecular Medical Microbiology. Chapter 71.
Saraswati, 2012. Uji bakteri Salmonella sp pada telur bebek, telur puyuh dan telur
ayam kampung yang di perdagangkan di Pasar Liluwo Kota Gorontalo.
Laporan penelitian. Universitas Negeri Gorontalo.
Scallan E, Hoekstra RM, Angulo FJ, Tauxe RV, Widdowso MA, Roy SL. 2012.
Pathogens causing US foodborne illnesses, Hospitalizations, and Deaths
2000-2008. United States.
Soedarmo SSP, Garna H & Hadinegoro SR. 2015. Buku ajar ilmu kesehatan anak
: infeksi dan penyakit tropis. Jakarta : IDAI.
Sucipta A. 2015. Baku emas pemeriksaan laboratorium demam tifoid pada anak.
Jurnal Skala Husada. 12:22-26.
Welong, Seftian. 2016. Analisis faktor resiko kejadian demam tfoid pada pasien
rawat inap di rumah sakit advent manado tahun 2016. Universitas Sam
Ratulangi [Skripsi].
World Health Organization. 2016. Call for nomination of experts to serve on the
Strategic Advisory Group of Experts on immunization (SAGE) Working
Group on Typhoid Vaccines. Immunization Vaccines and Bioligicals:
WHO.
Yunus R, Mongan R, Rosnani. 2017. Cemaran bakteri gram negatif pada jajanan
siomay di Kota Kendari. Medical Laboratory Technology Journal. 3(1):
87-92.
Zhou and Pollard. 2010. A fast and highly sensitive blood culture PCR method for
clinical detection of Salmonella enterica serovar typhi. Annals of Clinical
Microbiology and antimikrobials. Vol 9(14).