Sunteți pe pagina 1din 16

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 10 (1), 2018, 33-48

Published every June and December

JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET)


ISSN:2541-0342 (Online). ISSN:2086-2563 (Print). http://ejournal.upi.edu/index.php/aset

Analisis Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan


Keberlanjutan Perusahaan

Putu Sukma Kurniawan


Jurusan Akuntansi Program S1, Fakultas Ekonomi, Universitas Pendidikan Ganesha
Jalan Udayana No. 11 Singaraja, Bali, Indonesia.
putusukma1989@gmail.com

Abstract. This article aims to provide an understanding of the preparation and implementation of the
audit program on the company's sustainability report. The audit on the sustainability report aims to
provide confidence that the information presented in the sustainability report is correct and in
accordance with GRI G4. Guidelines for the preparation and implementation of the audit program on
sustainability reports are based on AA 1000 Assurance Standard (AA1000AS) and AA 1000
AccountAbility Principles (AA1000APS) guidelines. The object of research is the company's
sustainability report, especially the sustainability report of companies engaged in the oil and gas
industry. The research method uses descriptive methodology and literature review research design. The
result of the research resulted a model of audit implementation on company sustainability report. The
results of this study are expected to provide an understanding of the company's sustainability report audit
and support the sustainability reporting process in Indonesia.

Keywords: Audit; AA1000AS; AA1000APS; GRI G4; Sustainability report; Oil and gas industry

Abstrak. Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai penyusunan dan pelaksanaan
program audit pada laporan keberlanjutan perusahaan. Audit pada laporan keberlanjutan bertujuan untuk
memberikan keyakinan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keberlanjutan adalah benar dan
sesuai dengan GRI G4. Pedoman dalam penyusunan dan pelaksanaan program audit atas laporan
keberlanjutan didasarkan pada pedoman AA 1000 Assurance Standard (AA1000AS) dan AA 1000
AccountAbility Principles (AA1000APS). Objek penelitian adalah laporan keberlanjutan perusahaan,
khususnya industri minyak dan gas. Metode penelitian mempergunakan metodologi deskriptif dan desain
penelitian studi pustaka. Hasil penelitian menghasilkan sebuah model pelaksanaan audit pada laporan
keberlanjutan perusahaan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai audit
laporan keberlanjutan perusahaan dan mendukung proses pelaporan keberlanjutan di Indonesia.

Kata Kunci: Audit; AA1000AS; AA1000APS; GRI G4; Industri minyak dan gas; Laporan
keberlanjutan

Corresponding author. putusukma1989@gmail.com


How to cite this article. Kurniawan, P. S. (2018). Analisis Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan
Keberlanjutan Perusahaan. 10 (1), 33-48. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/aset/article/view/10596
History of article. Received: January 2018, Revision: Maret 2018, Published: Juni 2018
Online ISSN: 2541-0342. Print ISSN: 2086-2563. DOI : 10.17509/jaset.v10i1.10596
Copyright©2018. Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Program Studi Akuntansi FPEB UPI

33 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan Keberlanjutan
Perusahan

PENDAHULUAN Laporan keberlanjutan yang disusun oleh


Laporan keberlanjutan perusahaan manajemen perusahaan menjadi salah satu
(sustainability report) kini menjadi bentuk kunci bagi manajemen perusahaan untuk
pertanggungjawaban baru manajemen menjalin hubungan dengan seluruh pemangku
perusahaan. Manajemen perusahaan kini tidak kepentingan perusahaan. Laporan
lagi melaporkan sebatas angka-angka keberlanjutan dapat menjadi salah satu
akuntansi saja kepada pemangku kepentingan jawaban manajemen perusahaan jika ada
perusahaan, namun informasi yang pemangku kepentingan yang bertanya apakah
disampaikan kepada pemangku kepentingan aktivitas bisnis perusahaan telah dijalankan
perusahaan harus semakin komprehensif. sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Penyajian informasi-informasi non keuangan Lebih lanjut Lozano & Huisingh (2011)
kini wajib disampaikan oleh manajemen menyatakan bahwa laporan keberlanjutan
perusahaan. Ballou, et al. (2006) menjelaskan perusahaan yang disusun oleh manajemen
bahwa tekanan dari pemangku kepentingan tidak hanya bermanfaat untuk kepentingan
perusahaan (stakeholder) dapat memaksa internal perusahaan saja, namun juga
manajemen perusahaan untuk memublikasikan bermanfaat untuk pengembangan pemangku
tidak saja laporan keuangan namun juga kepentingan perusahaan secara berkelanjutan.
informasi-informasi yang bersifat voluntary Junior, et al. (2014) menjelaskan bahwa proses
mengenai kinerja sosial dan lingkungan pelaporan keberlanjutan merupakan upaya
perusahaan. Manajemen perusahaan harus manajemen perusahaan memberikan
menyadari bahwa saat ini terdapat ekspektasi pertanggungjawaban atas pengelolaan
dari pemangku kepentingan perusahaan agar perusahaan kepada pemangku kepentingan
perusahaan dijalankan sesuai dengan prinsip- perusahaan.
prinsip keberlanjutan. Naraduhita & Penyajian informasi dalam laporan
Sawarjuwono (2012) menyatakan bahwa keberlanjutan perusahaan menjadi penting
dengan adanya peraturan yang mengatur ketika seluruh pemangku kepentingan
mengenai tanggung jawab sosial dan perusahaan menggunakan informasi tersebut
lingkungan perusahaan (UU No. 40 Tahun dalam pengambilan keputusan. Pemangku
2007), maka pelaksanaan tanggung jawab kepentingan perusahaan dapat
sosial dan lingkungan merupakan sebuah mempergunakan informasi-informasi yang
keharusan bagi manajemen perusahaan. terdapat pada laporan keberlanjutan
Prinsip-prinsip keberlanjutan dalam perusahaan tidak hanya untuk pengambilan
aktivitas bisnis dapat diartikan bahwa keputusan bisnis, namun juga untuk
bagaimana manajemen perusahaan pengambilan keputusan non bisnis. Guidry &
menjalankan aktivitas bisnis perusahaan Patten (2010) menyelidiki mengenai reaksi
dengan turut pula memikirkan dampak yang pasar terhadap informasi dalam laporan
ditimbulkan dari aktivitas bisnis tersebut, baik keberlanjutan perusahaan saat laporan
dampak sosial maupun dampak lingkungan. keberlanjutan perusahaan tersebut pertama kali
Prinsip keberlanjutan jika dijalankan dan dikeluarkan. Dalam penelitiannya, Guidry &
dilaksanakan dengan baik oleh manajemen Patten (2010) turut pula untuk menilai
perusahaan diharapkan dapat meminimalkan perbedaan reaksi pasar yang dihubungkan
dampak negatif sosial dan lingkungan yang dengan kualitas informasi dari laporan
diakibatkan oleh aktivitas bisnis perusahaan. keberlanjutan perusahaan tersebut. Secara
Dalam konteks ini maka kita akan memahami umum hasil penelitian Guidry & Patten (2010)
bahwa tanggung jawab manajemen tidak menunjukkan bahwa tidak terdapat reaksi yang
hanya dilakukan kepada investor ataupun signifikan pada pasar saat laporan
pemegang saham saja, namun lebih luas lagi keberlanjutan tersebut dikeluarkan oleh
kepada seluruh pemangku kepentingan manajemen perusahaan, namun dapat
perusahaan, yang dalam hal ini termasuk disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki
masyarakat yang ada di sekitar perusahaan. kualitas laporan yang baik mendapatkan reaksi

34 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 10 (1), 2018, 33-48

yang positif dari pasar dibandingkan dengan berpendapat bahwa akuntan publik memainkan
perusahaan yang memiliki kualitas laporan peran yang penting dalam memberikan
yang rendah. pengukuran terhadap informasi sosial dan
Penelitian Brown, et al. (2009) lingkungan perusahaan. Akuntan publik kini
menghubungkan antara kualitas laporan tidak hanya berfokus pada informasi-informasi
keberlanjutan perusahaan dengan persepsi keuangan perusahaan saja, namun tetap harus
terhadap reputasi perusahaan. Hasil Brown, et memerhatikan informasi sosial dan lingkungan
al. (2009) menunjukkan bahwa kualitas dari perusahaan. Pendapat ini ditegaskan kembali
laporan keberlanjutan perusahaan oleh Basalamah & Jermias (2005) yang
berhubungan positif dengan persepsi reputasi berpendapat bahwa akuntan harus mengambil
yang diterima oleh perusahaan. Hasil bagian dalam audit laporan sosial dan
penelitian serupa dikemukakan oleh Ioannou lingkungan yang dikeluarkan oleh manajemen
& Serafeim (2017) yang menemukan bahwa perusahaan. Akuntan memiliki kemampuan
peningkatan transparansi informasi mengenai audit yang akan membantu untuk memastikan
dampak aktivitas bisnis perusahaan terhadap kehandalan informasi yang disajikan di dalam
komunitas sosial dan lingkungan sangat efektif laporan sosial dan lingkungan perusahaan.
untuk meningkatkan kualitas pengungkapan Artikel ini mencoba untuk
informasi yang secara langsung akan mengembangkan analisis penyusunan dan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (dalam pelaksanaan program audit atas laporan
hal ini nilai perusahaan dicerminkan dalam keberlanjutan perusahaan. Penulis tertarik
nilai Tobin’s Q). Hasil ini menjelaskan bahwa mengambil topik audit pada laporan
kualitas informasi yang disajikan dalam keberlanjutan mengingat bahwa saat ini telah
laporan keberlanjutan perusahaan dapat banyak perusahaan dalam berbagai industri
mempengaruhi pengambilan keputusan yang yang telah melaporkan kinerja ekonomi,
dilakukan oleh pemangku kepentingan kinerja sosial, dan kinerja lingkungannya
perusahaan dan berpengaruh terhadap nilai melalui laporan keberlanjutan. Beberapa
perusahaan. Hasil penelitian Brown, et al. alasan lain penulis mengambil topik audit pada
(2009) dan Ioannou & Serafeim (2017) laporan keberlanjutan perusahaan, yaitu audit
memberikan kita pemahaman bahwa pada laporan keberlanjutan merupakan salah satu
dasarnya kualitas pengungkapan informasi infrastruktur pendukung pelaporan
dalam laporan keberlanjutan perusahaan dapat keberlanjutan perusahaan di Indonesia.
berpengaruh terhadap reputasi perusahaan dan Dengan adanya audit laporan keberlanjutan
nilai perusahaan. maka informasi yang disajikan dalam laporan
Audit pada laporan keberlanjutan keberlanjutan tersebut dapat dipergunakan
perusahaan menjadi hal yang krusial untuk oleh seluruh pemangku kepentingan
memastikan bahwa informasi-informasi perusahaan untuk pengambilan keputusan.
keuangan dan non keuangan yang disajikan Tentu saja audit laporan keberlanjutan ini
pada laporan keberlanjutan adalah benar. merupakan salah satu infrastruktur pendukung
Proses audit laporan keberlanjutan pada dari pengembangan laporan keberlanjutan di
dasarnya bukan merupakan sebuah hal yang Indonesia. Kurniawan (2017) berpendapat
baru. Ini dibuktikan dengan adanya sebuah bahwa infrastruktur pendukung lain dari
artikel dari Wallage (2000) yang membahas pelaporan keberlanjutan di Indonesia adalah
mengenai audit laporan keberlanjutan ditinjau adanya profesi Certified Sustainability
dari sudut pandang auditor. Wallage (2000) Reporting Specialist (CSRS). Profesi CSRS
berpendapat bahwa perlu dibuktikan pula merupakan profesi yang bertugas untuk
asersi manajemen yang disampaikan pada menyusun laporan keberlanjutan perusahaan.
laporan keberlanjutan dan auditor perlu Profesi CSRS memegang peranan yang
melakukan sebuah prosedur verifikasi bahwa penting untuk menerjemahkan kondisi aktual
isi dari laporan keberlanjutan dapat perusahaan ke dalam sebuah laporan
dipertanggungjawabkan. Ballou, et al. (2006) keberlanjutan perusahaan Alasan berikutnya

35 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan Keberlanjutan
Perusahan

adalah audit laporan keberlanjutan keberlanjutan perusahaan. Dalam konteks


memberikan kita sebuah pemahaman baru laporan keberlanjutan kita dapat memahami
bahwa pada dasarnya kegiatan audit tidak bahwa alasan manajemen perusahaan
terbatas pada audit laporan keuangan saja. mengeluarkan informasi sosial dan lingkungan
Informasi-informasi yang bersifat non adalah adanya tekanan pemangku kepentingan
keuangan pun dapat diaudit sehingga kinerja kepada manajemen perusahaan untuk
perusahaan secara menyeluruh dapat dilihat melaporkan informasi sosial dan lingkungan
dengan jelas. Ruang lingkup audit dalam serta dampak aktivitas bisnis perusahaan. Hasil
konteks ini menjadi semakin luas dan memiliki penelitian yang menarik dikemukakan oleh
dampak yang sangat besar terhadap Basalamah & Jermias (2005) yang
perkembangan pelaporan perusahaan. menemukan bahwa manajemen perusahaan
Penulisan artikel ini diharapkan dapat melakukan pelaporan informasi sosial dan
memberikan pemahaman mengenai proses lingkungan dikarenakan adanya alasan
audit pada laporan keberlanjutan perusahaan. strategis bagi bisnis perusahaan dan bukan
Penulis berharap pembahasan artikel ini dapat didasarkan pada tanggung jawab sosial yang
bermanfaat dalam proses pengembangan dirasakan manajemen perusahaan. Hal ini
pelaporan keberlanjutan di Indonesia. dibuktikan oleh Basalamah & Jermias (2005)
yang menemukan bahwa manajemen
KAJIAN LITERATUR perusahaan akan melaporkan kegiatan sosial
Laporan keberlanjutan perusahaan dan lingkungan jika terdapat “ancaman”
merupakan bentuk evolusi pada proses terhadap legitimasi perusahaan dan aktivitas
pelaporan yang dilakukan oleh manajemen bisnis perusahaan. Berdasarkan fakta ini kita
perusahaan. Laporan keberlanjutan merupakan dapat memahami bahwa penyajian informasi
sebuah laporan yang berisikan mengenai sosial dan lingkungan dapat menjadi strategi
kinerja ekonomi, kinerja sosial, dan kinerja defensif atau strategi bertahan bagi manajemen
lingkungan perusahaan dengan didasarkan perusahaan agar legitimasi perusahaan dalam
pada konsep triple bottom lines. Kolk (2004) menjalankan aktivitas bisnisnya tetap
menjelaskan bahwa sejak tahun 1989 tren bertahan. Hal ini tentu saja berbanding terbalik
perusahaan yang menyampaikan informasi non dengan beberapa teori yang menyatakan
keuangan, khususnya mengenai sosial, bahwa manajemen perusahaan mengeluarkan
lingkungan, dan kebijakan keberlanjutan, informasi sosial dan lingkungan untuk
mengalami kenaikan yang signifikan. Dalam menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh
artikel Kolk (2004) pula kita dapat memahami pemangku kepentingan perusahaan. Apapun
bahwa terjadinya pengembangan dalam alasan dan motif manajemen perusahaan dalam
laporan keberlanjutan perusahaan khususnya mengeluarkan laporan keberlanjutan, laporan
pada hubungannya dengan aspek ekonomi dan keberlanjutan dapat menjadi sebuah alat bagi
dengan pemangku kepentingan perusahaan. seluruh pemangku kepentingan perusahaan
Penelitian Hahn & Kühnen (2013) membahas untuk dapat menilai kinerja perusahaan secara
mengenai faktor-faktor yang berpengaruh komprehensif. Perkembangan mengenai
terhadap proses pelaporan keberlanjutan proses pelaporan keberlanjutan perusahaan
perusahaan. Dalam penelitiannya Hahn & pada negara-negara berkembang diteliti oleh
Kühnen (2013) menyatakan bahwa masih Amran & Haniffa (2011). Dalam hasil
terdapat beberapa hal yang belum mendukung penelitiannya Amran & Haniffa (2011)
pelaporan keberlanjutan perusahaan seperti menyatakan bahwa saat ini sudah semakin
belum adanya peraturan terkait pelaporan banyak manajemen perusahaan yang
keberlanjutan perusahaan, belum adanya berinisiatif untuk menyajikan informasi non
prinsip dalam tata kelola perusahaan yang keuangan melalui laporan keberlanjutan dan
mendukung proses pelaporan keberlanjutan untuk negara berkembang perusahaan-
perusahaan, dan persepsi pemangku perusahaan yang tergabung dalam industri
kepentingan yang berbeda terhadap laporan pertanian dan perkebunan memiliki tingkat

36 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 10 (1), 2018, 33-48

pelaporan keberlanjutan yang cukup untuk melakukan evaluasi terhadap reliabilitas


signifikan. Pengembangan berikutnya dari informasi keberlanjutan yang disampaikan
pelaporan keberlanjutan adalah adanya konsep oleh manajemen perusahaan. Audit laporan
pelaporan terintegrasi (integrated reporting) keberlanjutan tidak hanya bertujuan untuk
dimana laporan terintegrasi merupakan laporan melakukan evaluasi pada informasi
yang menyajikan informasi yang komprehensif keberlanjutan yang disampaikan oleh
mengenai nilai ekonomi, nilai sosial, dan nilai manajemen perusahaan saja, namun juga dapat
lingkungan yang diciptakan perusahaan bermanfaat untuk proses internal perusahaan.
kepada seluruh pemangku kepentingan Manfaat audit laporan keberlanjutan
perusahaan. Setiawan (2016) menyatakan perusahaan bagi proses bisnis internal
bahwa perusahaan-perusahaan yang perusahaan, yaitu (1) untuk meningkatkan
memenangkan Indonesia Sustainability kinerja keberlanjutan perusahaan dan (2) untuk
Reporting Award telah siap untuk menyajikan mengevaluasi aktivitas bisnis perusahaan yang
pelaporan terintegrasi. Pelaporan terintegrasi dihubungkan dengan dampak yang dihasilkan
ini menjadi penting sehingga pemangku dari aktivitas bisnis tersebut. Kinerja
kepentingan perusahaan dapat menilai keberlanjutan perusahaan dalam konteks ini
perusahaan dengan lebih komprehensif dan adalah kinerja ekonomi, kinerja sosial, dan
objektif tidak hanya dari sisi finansial namun kinerja lingkungan (triple bottom lines).
juga dari sisi non finansial. Peningkatan kinerja keberlanjutan perusahaan
Audit pada laporan dapat diartikan sebagai dapat dipahami sebagai tidak hanya
sebuah proses untuk memastikan bahwa peningkatan kinerja ekonomi perusahaan saja,
informasi yang disajikan dalam laporan tetapi diiringi juga dengan peningkatan kinerja
tersebut telah disusun sesuai dengan aturan dan sosial perusahaan dan kinerja lingkungan
ketentuan yang berlaku. Wallage (2000) perusahaan. Pendapat juga disampaikan oleh
berpendapat bahwa auditor dalam melakukan Basalamah & Jermias (2005) yang menyatakan
audit laporan keberlanjutan harus mampu bahwa audit laporan sosial dan lingkungan
membuktikan asersi manajemen dan perusahaan memerlukan kompetensi akuntan
melakukan sebuah verifikasi terhadap karena dalam konteks ini akuntan memiliki
informasi yang disajikan di dalam laporan kemampuan untuk melakukan pemeriksaan
keberlanjutan perusahaan. Ballou, et al. (2006) terhadap kualitas informasi sosial dan
menjelaskan bahwa auditor pun memiliki lingkungan perusahaan.
peran yang penting dalam pelaporan Penulisan artikel ini didasarkan pada
keberlanjutan dimana auditor bertugas untuk beberapa penelitian terdahulu. Morimoto, et al.
memastikan bahwa sistem dan praktek yang (2005) mengembangkan sebuah sistem audit
berlangsung di perusahaan tersebut telah untuk melakukan audit pada corporate social
sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. responsibility perusahaan. Penelitian
Audit pada laporan keberlanjutan Morimoto, et al. (2005) berusaha untuk
(sustainability assurance) bertujuan untuk mengembangkan sebuah kerangka kerja dalam
memberikan pandangan yang komprehensif melakukan audit terhadap tanggung jawab
dalam pengelolaan perusahaan yang berfokus sosial perusahaan. Manetti & Becatti (2009)
pada manajemen, kinerja, dan pelaporan membahas mengenai jasa audit terhadap
perusahaan dalam konteks keberlanjutan. laporan keberlanjutan perusahaan dan
Beberapa tujuan khusus dari audit laporan membahas mengenai standar audit yang dapat
keberlanjutan perusahaan, yaitu (1) untuk dipergunakan secara internasional. Manetti &
melakukan evaluasi bagaimana organisasi Becatti (2009) pada artikelnya
menentukan isu-isu keberlanjutan yang sesuai mempergunakan pedoman berbasis pada GRI
dengan aktivitas bisnis perusahaan, (2) untuk 2006. Mock, et al. (2007) meneliti mengenai
melihat bagaimana respon manajemen proses audit laporan keberlanjutan pada 130
perusahaan terhadap isu-isu keberlanjutan perusahaan di seluruh dunia dan
dalam aktivitas bisnis perusahaan, dan (3) menghubungkannya dengan tipe assurance

37 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan Keberlanjutan
Perusahan

provider yang melakukan audit, apakah diaudit oleh pihak eksternal, yaitu laporan
assurance provider tersebut masuk ke Big 4 keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun
ataukah ke Non Big 4. Srivastava, et al. (2013) 2015. Diasumsikan bahwa dalam penelitian ini
mengembangkan sebuah kerangka kerja untuk akan dilakukan audit terhadap laporan
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bukti keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun
dalam melakukan jasa audit terhadap laporan 2015. Penelitian ini menggunakan laporan
keberlanjutan perusahaan. Kerangka kerja keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun
yang disusun oleh Srivastava, et al. (2013) 2015 dengan beberapa alasan, yaitu (1) PT.
disesuaikan dengan kerangka kerja pelaporan Pertamina EP Cepu termasuk perusahaan yang
GRI G3. Hasil penelitian Srivastava, et al. tergabung dalam industri minyak dan gas (oil
(2013) dapat dijadikan pedoman audit laporan and gas industry) sehingga aktivitas dan
keberlanjutan perusahaan, jika manajemen operasional bisnisnya memiliki dampak pada
perusahaan menyusun laporan unsur sosial dan lingkungan di sekitar
keberlanjutannya menggunakan standar perusahaan, (2) Dengan adanya dampak sosial
pelaporan GRI G3. Dalam perkembangannya dan lingkungan, maka manajemen perusahaan
standar GRI G3 dikembangkan menjadi akan mencoba untuk menyajikan item-item
standar GRI G4 dan selanjutnya standar GRI informasi pada laporan keberlanjutan
G4 dikembangkan menjadi GRI Standards. perusahaan yang sesuai dengan pedoman GRI
G4, dan (3) PT. Pertamina EP Cepu merupakan
METODOLOGI PENELITIAN salah satu perusahaan yang mengikuti
Metodologi penelitian yang dipergunakan Sustainability Reporting Award sehingga
dalam artikel ini adalah metodologi penelitian penggunaan laporan keberlanjutan PT.
deskriptif. Metode penelitian deskriptif Pertamina EP Cepu akan membuat penelitian
merupakan metode penelitian yang bertujuan ini menjadi objektif. Standar atau pedoman
untuk menghasilkan penjelasan atau deskripsi audit yang dipergunakan dalam penelitian ini
terkait dengan fenomena atau topik penelitian adalah standar AA 1000 Assurance Standard
yang sedang diteliti. Metode penelitian (AA1000AS). Standar atau pedoman audit
deskriptif tidak dipergunakan untuk pengujian AA1000AS dikeluarkan oleh AccountAbility
hipotesis, tetapi lebih kepada penggambaran yang berpusat di Inggris pada bulan Maret
suatu objek sehingga dapat dianalisis dengan 2003. Standar AA1000AS merupakan standar
lebih mendalam. Untuk membantu dalam internasional yang dipergunakan untuk
penyusunan analisis, maka dipergunakan juga kegiatan assurance pada ruang lingkup
metode penelitian studi pustaka atau studi keberlanjutan perusahaan. Untuk melakukan
literatur. Studi pustaka dipergunakan untuk penilaian terhadap prinsip-prinsip
mencari pustaka atau literatur yang relevan keberlanjutan perusahaan, maka dalam
dengan topik penelitian dan penelitian ini didasarkan pada standar AA
mempergunakannya untuk mendukung 1000 AccountAbility Principles
analisis yang akan dibuat. Tujuan dari studi (AA1000APS). Standar AA1000APS
pustaka atau studi literatur adalah untuk merupakan sebuah standar untuk menilai
mengumpulkan data dan informasi yang prinsip keberlanjutan perusahaan yang terdiri
berasal dari berbagai pustaka dan dari prinsip inklusivitas, prinsip materialitas,
dipergunakan untuk mengembangkan dan prinsip responsivitas.
argumentasi terkait topik penelitian. Beberapa
artikel yang menjadi pedoman dan rujukan HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam penulisan artikel ini adalah Morimoto, Dalam penyusunan artikel ini objek dari
et al. (2005), Mock, et al. (2007), dan laporan keberlanjutan yang diaudit adalah
Srivastava, et al. (2013). Untuk menyusun laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu
pengembangan model program audit maka tahun 2015. Pada laporan keberlanjutan PT.
penelitian ini menggunakan satu contoh Pertamina EP Cepu tahun 2015, pada halaman
laporan keberlanjutan perusahaan yang belum 15, dinyatakan bahwa laporan keberlanjutan

38 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 10 (1), 2018, 33-48

PT. Pertamina EP Cepu tahun 2015 belum mencakup pemahaman yang spesifik pada
mendapatkan penjaminan (audit) dari pihak bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal
eksternal perusahaan. Dengan kata lain laporan yang paling penting juga dalan kontrak
keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun penugasan audit adalah ketentuan jangka
2015 belum diaudit. Dalam artikel ini akan waktu pelaksanaan audit. Dalam konteks ini
dicoba untuk membuat sebuah model jangka waktu pelaksanaan audit telah
penyusunan dan pelaksanaan program audit mencakup mulai dari perencanaan,
untuk audit atau pemeriksaan mengenai pelaksanaan, sampai tahap penyusunan
laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu laporan audit atau penyusunan independence
tahun 2015. assurance statement. Dalam kontrak
Dalam bagian hasil pembahasan artikel ini penugasan audit juga harus terdapat item
secara umum terbagi menjadi tiga tahapan. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
Tiga tahapan tersebut merupakan tahapan- perusahaan yang diaudit dan assurance
tahapan dalam melakukan penyusunan dan provider. Konsultan atau perusahaan yang
pelaksanaan program audit laporan melakukan audit dalam laporan keberlanjutan
keberlanjutan perusahaan. National Center for perusahaan diistilahkan dengan assurance
Sustainability Reporting (2017) menjelaskan provider. Seperti disebutkan dalam artikel
bahwa pada audit laporan keberlanjutan Mock, et al. (2007), assurance provider dapat
setidaknya terdapat tahapan mengenai masuk ke dalam kategori Big 4 ataupun Non
penerimaan perikatan audit (accepting an Big 4. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu
engagement), perencanaan audit, dan faktor yang menentukan kualitas audit adalah
pelaporan hasil audit. Model audit pada kompetensi dan pengalaman dari assurance
penelitian ini merujuk pada tahapan yang provider. Hasil penelitian Perego (2009)
diberikan oleh National Centre for menjelaskan bahwa assurance provider
Sustainability Reporting. Tiga tahapan model kategori Big 4 memiliki kualitas yang lebih
audit dalam penelitian ini, yaitu penyusunan baik dalam hal format pelaporan dan prosedur
engagement angreement, penyusunan dan audit. Dalam kontrak penugasan audit juga
pelaksanaan assurance program, dan harus dicantumkan mengenai rencana
penyusunan independence assurance anggaran biaya yang akan dipergunakan dalam
statement. kegiatan audit laporan keberlanjutan PT.
Penyusunan engagement agreement atau Pertamina EP Cepu tahun 2015. Secara umum
kontrak penugasan audit merupakan tahapan item-item yang terdapat dalam kontrak
yang pertama. Dalam bagian ini dilakukan penugasan audit harus ringkas dan jelas serta
penyusunan kontrak penugasan audit yang mengakomodir semua kepentingan. Dalam
mencakup beberapa item-item informasi artikel ini diasumsikan pihak yang menjadi
seperti standar audit yang dipergunakan, tipe assurance provider (pihak auditor) adalah SK
dan level audit, susunan atau komposisi tim Consultant. Berdasarkan rencana kontrak
audit, jangka waktu audit, dan rencana penugasan audit, maka asumsi dalam
anggaran untuk melakukan audit. Dalam penelitian ini, yaitu SK Consultant (assurance
kontrak penugasan audit ini sangat penting provider) melakukan audit terhadap laporan
untuk mengetahui komposisi tim yang akan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu untuk
melakukan audit. Ini dikarenakan bahwa tahun 2015.
kompetensi tim audit akan menentukan Penyusunan dan pelaksanaan assurance
kualitas audit nantinya. Kompetensi tim audit program merupakan tahapan yang kedua.
dibagi menjadi dua, yaitu kompetensi umum Penyusunan assurance program merupakan
dan kompetensi spesifik. Kompetensi umum penyusunan program-program kerja saat
mencakup pemahaman pada standar-standar melakukan audit laporan keberlanjutan PT.
audit, pemahaman pada praktek-praktek audit, Pertamina EP Cepu tahun 2015. Dalam
dan pemahaman mengenai kepentingan assurance program akan ditentukan
stakeholder perusahaan. Kompetensi khusus bagaimana teknis pelaksanaan audit sehingga

39 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan Keberlanjutan
Perusahan

nantinya audit yang dilakukan terhadap isi laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu
laporan keberlanjutan dapat tahun 2015. Pada tahap penyusuan engagement
dipertanggungjawabkan dengan baik. agreement ini terdapat beberapa hal yang harus
Penyusunan assurance program didasarkan diperhatikan terkait dengan tim audit, yaitu (1)
pada pedoman standar AA1000AS yang telah komposisi dari tim audit, (2) kompetensi setiap
umum dipergunakan sebagai standar dalam anggota tim audit, (3) peran dan kewajiban dari
audit laporan keberlanjutan. Dalam penulisan setiap anggota tim audit, dan (4) kode etik tim
artikel ini diasumsikan bahwa program audit audit. Secara umum tim audit terdiri dari
masuk dalam tipe 2 dan level moderat. engagement leader (penanggung jawab),
Berdasarkan standar AA1000AS terdapat dua engagement manager (ketua tim audit), dan
tipe dan dua level dari audit laporan multidisciplinary team (anggota yang berasal
keberlanjutan. Dua tipe tersebut, yaitu tipe 1 dari multidisiplin). Tim multidisiplin dalam
(audit yang hanya memeriksa prinsip-prinsip tim audit ini dapat terdiri dari ahli profesional
keberlanjutan dalam aktivitas bisnis yang mendalami isu-isu ekonomi, sosial, dan
perusahan) dan tipe 2 (audit yang memeriksa lingkungan yang berfokus pada industri
prinsip-prinsip keberlanjutan perusahaan dan pertambangan. Dalam konteks ini maka tenaga
kualitas informasi yang disampaikan di dalam professional yang diperlukan harus mendalami
laporan keberlanjutan perusahaan). Dua level materi mengenai limbah industri
dalam audit laporan keberlanjutan, yaitu high pertambangan, dampak lingkungan akibat dari
level (cakupan audit lebih luas) dan moderate bisnis PT. Pertamina EP Cepu, kesehatan dan
level (cakupan audit menengah). keselamatan kerja pada industri pertambangan,
Penyusunan independence assurance dan dampak sosial akibat kegiatan operasional
statement merupakan tahapan yang terakhir. PT. Pertamina EP Cepu. Dalam melaksanakan
Dalam penyusunan independence assurance audit laporan keberlanjutan perusahaan, setiap
statement harus dilakukan identifikasi anggota tim audit memiliki kode etik yang
informasi minimum yang harus disertakan harus dilaksanakan saat melakukan audit.
dalam pernyataan assurance untuk klien yang Beberapa kode etik yang harus dimiliki oleh
sesuai dengan AA 1000AS. Dalam konteks ini setiap anggota tim audit adalah (1) integritas
maka assurance provider harus mampu dan objektifitas, (2) menghindari konflik
menentukan dan mengidentifikasi informasi kepentingan, (3) memiliki kompetensi yang
minimum yang harus dicantumkan di dalam professional, (4) dan independensi. Dalam
independence assurance statement. Informasi konteks ini harus dipastikan bahwa setiap
minimum ini nantinya harus mampu anggota dari tim audit tidak memiliki konflik
meyakinkan pemangku kepentingan kepentingan dengan perusahaan yang akan
perusahaan bahwa perusahaan dalam diaudit. Independensi dari setiap anggota tim
menyusun laporan keberlanjutannya telah audit sangat penting untuk menghasilkan
sesuai dengan prinsip-prinsip pelaporan proses audit laporan keberlanjutan perusahaan
keberlanjutan dan standar dalam penyusunan yang baik. Tahap berikutnya dalam
laporan keberlanjutan. Sesuai dengan penyusunan engagement agreement adalah
ketentuan dalam standar AA1000AS terdapat menentukan ruang lingkup dari audit laporan
beberapa informasi minimum yang harus keberlanjutan (scope of the engagement).
dicantumkan dalam independence assurance Dalam menentukan ruang lingkup dari audit
statement. Penyusunan independence laporan keberlanjutan terdapat beberapa hal
assurance statement disesuaikan dengan yang harus diperhatikan, yaitu (1) disclosures
informasi-informasi yang disajikan di dalam covered (hal-hal apa saja yang akan diperiksa
laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu dalam audit), (2) suitable citeria (kriteria atau
tahun 2015. ketentuan audit yang akan dipergunakan), (3)
Tahap pertama dalam penyusunan level of assurance (tingkat dan level audit yang
engagement agreement adalah menentukan akan dipergunakan). Penentuan ruang lingkup
komposisi tim yang akan melakukan audit dalam audit laporan keberlanjutan ini sangat

40 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 10 (1), 2018, 33-48

penting untuk menentukan program kerja audit proses penyusunan laporan keberlanjutan
yang nanti akan dilaksanakan di lapangan. perusahaan. Pengumpulan data dapat juga
Pada proses audit laporan keberlanjutan dilakukan dengan melakukan interview atau
PT. Pertamina EP Cepu tahun 2015 wawancara kepada manajemen perusahaan dan
direncanakan menggunakan rencana anggaran pemangku kepentingan perusahaan. Konsep
biaya untuk memperlancar proses audit assurance program yang disusun harus sesuai
laporan keberlanjutan. Dalam rencana dengan ruang lingkup audit yang telah
anggaran biaya ini dibagi menjadi tiga bagian disepakati. Salah satu dasar atau pertimbangan
umum, yaitu (1) honor tim yang mencakup untuk menentukan assurance program adalah
honor bagi engagement leader, reviewing ukuran perusahaan dan kompleksitas bisnis
authority, engagement manager, dan tim ahli perusahaan. Penyusunan assurance program
di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan, (2) akan banyak jika ukuran perusahaan besar dan
anggaran yang mencakup akomodasi, perusahaan memiliki kompleksitas bisnis yang
transportasi, dan komunikasi, dan (3) anggaran tinggi.
untuk melakukan focus group discussion Langkah-langkah dalam assurance
dengan stakeholders perusahaan dan program yang direncanakan untuk audit
manajemen perusahaan. Segala bentuk rencana laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu
anggaran biaya ini telah disesuaikan dengan tahun 2015, yaitu (1) penentuan tingkat
rencana kegiatan audit sehingga diharapkan materialitas informasi laporan keberlanjutan,
kegiatan audit laporan keberlanjutan (2) observasi lapangan, (3) pengumpulan
perusahaan dapat berjalan dengan maksimal. bukti-bukti audit, (4) diskusi kelompok
Rencana anggaran biaya harus disusun terpumpun dengan stakeholders dan
berdasarkan prioritas kegiatan dan didasarkan manajemen, dan (5) penyusunan rekomendasi
pada pertanggungjawaban yang logis. bagi manajemen perusahaan.
Penyusunan dan pelaksanaan assurance Penentuan tingkat materialitas informasi
program merupakan penyusunan program- laporan keberlanjutan merupakan langkah
program kerja yang akan dilaksanakan ketika pertama dalam assurance program. Penentuan
akan melakukan audit laporan keberlanjutan tingkat materialitas dapat diartikan sebagai
PT. Pertamina EP Cepu tahun 2015. tahapan untuk menentukan informasi-
Penyusunan assurance program didasarkan informasi mana saja yang bersifat material
pada tipe dan level dari audit dimana dalam dalam laporan keberlanjutan perusahaan.
konteks ini adalah tipe 2 dengan level moderat. Informasi yang material dapat dipahami
Dalam pemeriksaan tipe 2, assurance program sebagai informasi yang penting yang
atau audit harus melakukan pemeriksaan disampaikan manajemen perusahaan kepada
terhadap seluruh aspek pada prinsip pelaporan pemangku kepentingan perusahaan dan
keberlanjutan perusahaan. Ruang lingkup yang memiliki dampak yang luas bagi pemangku
harus dicapai dalam assurance program harus kepentingan perusahaan. Khusus untuk
mampu untuk menunjukkan bahwa (1) prinsip laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu
dalam laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP penentuan tingkat materialitas informasi
Cepu tahun 2015 telah sesuai dengan standar dilihat dari ruang lingkup aktivitas bisnis
AA1000APS (atau dengan kata lain prinsip perusahaan dan melakukan penilaian terhadap
laporan keberlanjutan perusahaan telah sesuai dampak aktivitas bisnis perusahaan terhadap
dengan prinsip inklusivitas, prinsip seluruh pemangku kepentingan perusahaan.
materialitas, dan prinsip responsivitas) dan (2) Beberapa informasi yang bersifat material
kualitas informasi yang spesifik dalam laporan dalam ruang lingkup aktivitas bisnis PT.
keberlanjutan harus sesuai dengan standar Pertamina EP Cepu adalah informasi mengenai
dalam pelaporan keberlanjutan. Teknik kinerja keuangan perusahaan, pengelolaan
pengumpulan data yang dilakukan dalam audit limbah perusahaan, kesejahteraan karyawan,
ini adalah observasi lapangan dan analisis dan kontribusi manajemen perusahaan kepada
dokumen perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan sosial di sekitar perusahaan.

41 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan Keberlanjutan
Perusahan

Penentuan tingkat materialitas informasi ini Pengumpulan bukti audit sangat penting untuk
dapat didasarkan pada jenis industri dari mendukung independent assurance statement
perusahaan yang akan diaudit. PT. Pertamina yang nantinya akan dikeluarkan oleh
EP Cepu bergerak dalam industri minyak dan assurance provider. Sebagai contoh misalkan
gas yang aktivitas bisnisnya dapat berpengaruh tim ahli dalam bidang lingkungan ingin
ke komunitas sosial dan lingkungan sekitar. mengetahui bagaimana kebijakan manajemen
Hal ini akan menyebabkan informasi mengenai perusahaan dalam pengelolaan limbah, maka
kinerja sosial dan kinerja lingkungan PT. bukti audit yang dicari adalah dokumen
Pertamina EP Cepu akan bersifat material. mengenai prosedur pengelolaan limbah dalam
Hasil penelitian Burhan & Rahmanti (2012) lingkungan perusahaan. Hal ini tentu akan
menyatakan bahwa kinerja sosial perusahaan mendukung independent assurance statement
sangat berpengaruh terhadap kinerja sehingga independent assurance statement
perusahaan secara umum. Dengan hal ini kita dapat memberikan keyakinan bagi seluruh
dapat memahami bahwa informasi-informasi, pemangku kepentingan perusahaan. Dalam
khususnya informasi kinerja sosial perusahaan, melakukan pengumpulan bukti-bukti audit, hal
dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang penting adalah menentukan metode
keseluruhan. Dalam penentuan tingkat sampel untuk menentukan bukti-bukti yang
materialitas informasi ini juga dihubungkan akan dipergunakan. Sampel bukti yang
dengan inklusivitas, materialitas, dan dipergunakan harus mampu meyakinkan
responsivitas manajemen perusahaan pada auditor bahwa bukti tersebut telah cukup untuk
prinsip-prinsip laporan keberlanjutan mewakili semua informasi yang diperlukan
perusahaan. oleh auditor. Semakin tinggi level audit yang
Langkah berikutnya dalam assurance digunakan, maka semakin banyak bukti yang
program adalah melakukan observasi secara dikumpulkan auditor untuk memastikan bahwa
langsung ke lapangan, yaitu ke lokasi PT. prinsip-prinsip laporan keberlanjutan
Pertamina EP Cepu. Observasi ini penting perusahaan telah sesuai dengan standar
untuk membandingkan informasi yang AA1000APS dan penyusunan laporan
terdapat dalam laporan keberlanjutan keberlanjutan telah sesuai dengan standar GRI
perusahaan dengan fakta sebenarnya di G4 (Global Reporting Initiative Generasi
lapangan. Hal-hal yang diobservasi adalah Keempat). Dalam konteks penelitian ini, maka
informasi-informasi yang bersifat material auditor harus mampu untuk mengumpulkan
bagi manajemen perusahaan. Observasi yang bukti-bukti audit agar yakin bahwa informasi
dilakukan dapat juga mencakup mengenai yang disajikan di laporan keberlanjutan PT.
kegiatan operasional perusahaan. Tim audit Pertamina EP Cepu adalah benar dan sesuai
dalam observasi ke lapangan ini dapat juga dengan fakta di lapangan.
melakukan observasi pada sistem, proses, dan Diskusi kelompok terpumpun dengan
data yang dipergunakan oleh manajemen PT. stakeholders (pemangku kepentingan
Pertamina EP Cepu untuk mendukung perusahaan) dan manajemen perusahaan
pengungkapan kinerja keberlanjutan merupakan tahapan yang keempat dalam
perusahaan yang telah disampaikan pada assurance program. Diskusi dengan
laporan keberlanjutan perusahaan. pemangku kepentingan perusahaan dan
Tahap berikutnya dalam assurance manajemen perusahaan akan memberikan
program adalah pengumpulan bukti-bukti pemahaman baru bagi tim audit mengenai
audit. Bukti-bukti audit ini dapat berupa prinsip-prinsip keberlanjutan perusahaan.
dokumen-dokumen yang terkait dengan Kegiatan diskusi ini juga sebagai sarana bagi
aktivitas bisnis perusahaan. Pengumpulan tim audit untuk melakukan konfirmasi
bukti-bukti audit dapat dilakukan dengan terhadap informasi-informasi yang disajikan
melakukan analisis dokumen-dokumen oleh manajemen perusahaan dalam laporan
perusahaan yang berhubungan dengan prinsip- keberlanjutan perusahaan. Konfirmasi ini
prinsip keberlanjutan perusahaan. sangat penting untuk menghubungkan antara

42 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 10 (1), 2018, 33-48

hasil observasi lapangan dan bukti audit yang pemangku kepentingan dalam konteks
telah dikumpulkan dengan konfirmasi keberlanjutan.
pemangku kepentingan dan manajemen Tahap terakhir dari assurance program
perusahaan. Jika hasil konfirmasi sesuai adalah melakukan penyusunan rekomendasi
dengan hasil observasi dan pengumpulan bukti bagi manajemen perusahaan. Rekomendasi ini
audit, maka pengambilan kesimpulan disusun berdasarkan hasil audit yang telah
mengenai prinsip-prinsip keberlanjutan diperoleh. Tujuan dari penyusunan
perusahaan akan semakin dapat rekomendasi ini adalah untuk memberikan
dipertanggungjawabkan. Dalam konteks audit saran dan penjelasan bagi manajemen
laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu perusahaan dalam upaya untuk meningkatkan
tahun 2015, tim audit dapat melakukan diskusi kualitas laporan keberlanjutan perusahaan
kelompok terpumpun dengan pemangku pada tahun berikutnya. Rekomendasi bagi
kepentingan yang terkait dengan bisnis manajemen perusahaan disusun berdasarkan
perusahaan atau pemangku kepentingan yang kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam
terkena dampak dari aktivitas bisnis laporan keberlanjutan perusahaan. Saran atau
perusahaan. Tim audit harus dapat melakukan rekomendasi yang diberikan dapat
identifikasi mengenai siapa saja kelompok dipergunakan oleh manajemen perusahaan
pemangku kepentingan perusahaan. Penentuan dalam melakukan perbaikan yang terkait
dari kelompok pemangku kepentingan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam
perusahaan salah satunya dapat didasarkan aktivitas bisnis perusahaan. Sesuai ketentuan
pada kelompok yang berhubungan dengan dalam kontrak penugasan, maka manajemen
aktivitas bisnis perusahaan atau kelompok perusahaan wajib untuk melakukan
yang dapat terkena dampak positif dan negatif rekomendasi yang telah diberikan oleh
dari aktivitas bisnis perusahaan. Latar assurance provider. Diharapkan dengan
belakang dari diadakannya diskusi kelompok rekomendasi yang telah disusun, manajemen
terpumpun dengan seluruh pemangku perusahaan dapat melakukan perbaikan bagi
kepentingan perusahaan didasarkan pada hasil laporan keberlanjutan perusahaan di tahun
penelitian O’Dwyer & Owen (2005) yang berikutnya. Dalam tahapan ini dapat pula
menunjukan bahwa tidak adanya partisipasi dilakukan analisis resiko jika manajemen
pemangku kepentingan perusahaan dalam perusahaan tidak melakukan prinsip-prinsip
proses penjaminan laporan keberlanjutan keberlanjutan yang telah disarankan oleh tim
perusahaan. Bradford, et al. (2016) dalam hasil auditor.
penelitiannya mengungkapkan bahwa masih Dalam penyusunan independent
terdapat kesenjangan informasi antara apa assurance statement (pernyataan auditor
yang diungkapkan oleh manajemen dalam mengenai isi laporan keberlanjutan
laporan keberlanjutan dengan informasi apa perusahaan) harus diidentifikasi informasi
yang diharapkan oleh pemangku kepentingan minimum yang nantinya harus dimasukkan ke
perusahaan. Adanya diskusi kelompok dalam pernyataan assurance provider terkait
terpumpun ini dimaksudkan untuk dengan isi laporan keberlanjutan PT.
memunculkan keterlibatan pemangku Pertamina EP Cepu tahun 2015. Independent
kepentingan perusahaan (meskipun assurance statement merupakan pernyataan
keterlibatan secara tidak langsung) dalam assurance provider mengenai isi dari laporan
proses audit laporan keberlanjutan perusahaan. keberlanjutan perusahaan yang diaudit.
Dewasa ini telah banyak manajemen Pernyataan tersebut merupakan pernyataan
perusahaan yang menggunakan media sosial yang independen dan dapat
untuk membantu menjalin hubungan dengan dipertanggungjawabkan. Beberapa informasi
pemangku kepentingan. Penelitian Manetti & yang harus dicantumkan di dalam independent
Bellucci (2016) menunjukkan bahwa assurance statement, yaitu
manajemen perusahaan menggunakan media 1. Intended users of the assurance
sosial untuk menjalin hubungan dengan statement

43 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan Keberlanjutan
Perusahan

Informasi pertama yang harus metodologi yang dipergunakan oleh


dicantumkan dalam independent assurance provider dalam
assurance statement adalah ditujukan melaksanakan kegiatan audit.
kepada siapa independent assurance 7. Any limitations
statement tersebut. Dalam hal ini maka Assurance provider harus
independent assurance statement mengungkapkan mengenai
ditujukan kepada manajemen PT. keterbatasan-keterbatasan yang
Pertamina EP Cepu. Umumnya dihadapi saat melaksanakan kegiatan
independent assurance statement audit. Dapat juga dijelaskan bagaimana
ditujukan kepada manajemen cara assurance provider untuk
perusahaan yang diaudit. mengurangi dampak dari keterbatasan-
2. The responsibility of the reporting keterbatasan yang dihadapi tersebut.
organisation and of the assurance 8. Reference to criteria used
provider Informasi berikutnya yang harus
Informasi berikutnya yang harus ada di terdapat dalam independent assurance
dalam independent assurance statement statement adalah kriteria yang
adalah kewajiban dari perusahaan yang dipergunakan. Dalam konteks ini
diaudit (PT. Pertamina EP Cepu) dan kriteria yang dipergunakan adalah
kewajiban dari assurance provider AA1000APS yang mencakup penilaian
(auditor). inklusivitas, materialitas, dan
3. Assurance standard/s used, including responsivitas perusahaan dalam
reference to the AA1000AS (2008) menjalankan prinsip-prinsip
Informasi berikutnya yang harus ada keberlanjutan perusahaan.
adalah standar audit yang dipergunakan. 9. Statement of level of assurance
Dalam pelaksanaan audit ini Dalam independent assurance statement
diasumsikan menggunakan standar harus dicantumkan mengenai level dari
audit AA1000AS. Secara umum standar audit yang telah dilaksanakan.
audit yang dipergunakan dalam audit 10. Findings and conclusions concerning
laporan keberlanjutan perusahaan adherence to the AA1000
adalah standar audit AA1000AS. AccountAbility Principles of Inclusivity,
4. Description of the scope, including the Materiality and Responsiveness (in all
type of assurance provided instances)
Dalam independent assurance statement Dalam independent assurance statement
harus dicantumkan ruang lingkup, harus dicantumkan mengenai temuan
termasuk dengan tipe dan level dari dan kesimpulan terkait dengan
audit yang telah dilaksanakan. kepatuhan perusahaan terhadap standar
Penentuan ruang lingkup, tipe, dan level AA1000APS yang mencakup kriteria
audit harus ditentukan sebelum inklusivitas, materialitas, dan
melaksanakan kegiatan audit dan responsivitas. Assurance provider harus
merupakan kesepakatan antara menjelaskan kesimpulan mengenai
perusahaan yang diaudit dengan kepatuhan manajemen perusahaan
assurance provider. terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan
5. Description of disclosures covered yang sesuai dengan standar
Informasi berikutnya adalah deskripsi AA1000APS.
dari ruang lingkup pengungkapan dalam 11. Findings and conclusions concerning
laporan keberlanjutan perusahaan. the reliability of specified performance
6. Description of methodology information (for Type 2 assurance only)
Informasi yang juga harus dicantumkan Dalam independent assurance statement
dalam independent assurance harus dicantumkan mengenai temuan
independent adalah teknik atau dan kesimpulan terkait dengan

44 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 10 (1), 2018, 33-48

informasi spesifik jika tipe audit yang dari assurance provider dan tempat dan
dilaksanakan adalah tipe 2. tanggal ditandatanganinya independent
12. Observations and/or recommendations assurance statement.
Assurance provider harus Terdapat empat belas informasi minimum
mencantumkan hasil observasi atau yang harus dicantumkan di dalam independent
rekomendasi yang dapat disampaikan assurance statement. Empat belas informasi
kepada manajemen terkait dengan minimum yang harus dicantumkan di dalam
pelaksanaan audit yang telah independent assurance statement telah sesuai
dilaksanakan. Rekomendasi yang telah dengan ketentuan di dalam standar
disampaikan oleh assurance provider AA1000AS. Empat belas informasi minimum
dapat dipergunakan oleh manajemen ini merupakan informasi yang diperlukan
perusahaan sebagai dasar dalam untuk meyakinkan pemangku kepentingan
perbaikan untuk penyusunan laporan bahwa kegiatan audit laporan keberlanjutan
keberlanjutan perusahaan di tahun perusahaan telah dilaksanakan dengan baik.
berikutnya. Berdasarkan pembahasan yang telah
13. Notes on competencies and dilakukan maka dapat disusun sebuah model
independence of the assurance provider penyusunan dan pelaksanaan program audit
Dalam independent assurance laporan keberlanjutan perusahaan. Model
statement, assurance provider harus penyusunan dan pelaksanaan program audit
mencantumkan mengenai kompetensi laporan keberlanjutan perusahaan ini
dan independensi dari assurance diharapkan dapat diaplikasikan pada saat
provider. melakukan audit laporan keberlanjutan
14. Name of the assurance provider, date perusahaan. Model yang dapat dibentuk terkait
and place dengan audit laporan keberlanjutan
Dalam independent assurance statement perusahaan, yaitu
harus dicantumkan mengenai nama jelas

Penyusunan Penyusunan dan Penyusunan


Engagement Pelaksanaan Independent
Agreement Assurance Program Assurance Statement

Gambar 1. Analisis penyusunan dan pelaksanaan audit laporan keberlanjutan perusahaan

Analisis ini diawali dengan penyusunan melakukan diskusi kelompok terpumpun


engagement agreement dengan tahapan, yaitu dengan pemangku kepentingan perusahaan dan
(1) menentukan komposisi tim audit, (2) manajemen perusahaan, dan (5) memberikan
menentukan ruang lingkup audit, dan (3) rekomendasi kepada manajemen perusahaan
menentukan rencana anggaran biaya untuk terkait dengan hasil audit laporan
pelaksanaan kegiatan audit. Tahap berikutnya keberlanjutan perusahaan. Tahap terakhir dari
adalah penyusunan dan pelaksanaan assurance model ini adalah penyusunan independent
program. Pada tahap ini dilakukan penyusunan assurance statement yang merupakan
assurance program kemudian melaksanakan pernyataan auditor (assurance provider)
assurance program yang telah dibuat. Tahapan terhadap laporan keberlanjutan perusahaan.
penyusunan dan pelaksanaan assurance Dalam independent assurance statement
program, yaitu (1) penentuan tingkat terdapat empat belas informasi minimum yang
materialitas informasi dalam laporan harus disampaikan oleh assurance provider
keberlanjutan perusahaan, (2) observasi ke terkait dengan audit laporan keberlanjutan
lapangan, (3) penentuan bukti-bukti audit, (4) perusahaan yang telah dilaksanakan. Dengan

45 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan Keberlanjutan
Perusahan

adanya model audit laporan keberlanjutan ini, pelaporan keberlanjutan perusahaan. Penulis
maka proses audit akan dapat dilaksanakan dan tidak dapat memungkiri bahwa terdapat
tentu saja akan menghasilkan kredibilitas yang keterbatasan dalam penelitian ini. Keterbatasan
tinggi pada laporan keberlanjutan yang dalam penelitian ini adalah penyusunan
dipublikasikan oleh manajemen perusahaan. kerangka kerja audit masih bersifat konseptual
Simnett, et al. (2009) menyatakan bahwa dan belum didasarkan pada kondisi faktual
manajemen perusahaan yang cenderung yang ada di perusahaan objek penelitian. Salah
berorientasi pada kredibilitas dan reputasi akan satu motivasi penulis menyusun penelitian ini
mengupayakan agar laporan keberlanjutan adalah untuk mendukung kegiatan pelaporan
yang dipublikasikan dapat diaudit. Hal ini tentu keberlanjutan di Indonesia. Kedepannya dapat
saja dapat berdampak positif pada proses diteliti mengenai faktor-faktor yang
keberlanjutan aktivitas bisnis perusahaan dan mempengaruhi kualitas audit laporan
utamanya pada hubungan komunikasi antara keberlanjutan perusahaan. Penelitian
manajemen perusahaan dengan pemangku berikutnya juga dapat membahas bagaimana
kepentingan perusahaan. Herremans, et al. cara agar pemangku kepentingan perusahaan
(2016) berpendapat bahwa setiap pemangku dapat terlibat secara langsung di dalam proses
kepentingan perusahaan memerlukan audit laporan keberlanjutan perusahaan.
informasi yang spesifik dan disesuaikan Penelitian berikutnya dapat pula
dengan kebutuhan dari masing-masing mengembangkan penelitian Manetti &
pemangku kepentingan. Proses audit laporan Toccafondi (2012) yang meneliti mengenai
keberlanjutan perusahaan akan memastikan peran pemangku kepentingan perusahaan
bahwa setiap informasi yang diungkapkan oleh dalam proses audit laporan keberlanjutan.
manajemen perusahaan akan memiliki tingkat Dapat diteliti mengenai peran pemangku
validitas dan reliabilitas yang tinggi. kepentingan perusahaan dalam proses audit
laporan keberlanjutan dalam konteks
SIMPULAN perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Penelitian ini diharapkan dapat Penelitian berikutnya dapat pula
memberikan pemahaman mengenai mengembangkan penelitian Manetti &
pentingnya audit laporan keberlanjutan Bellucci (2016) tentang bagaimana manajemen
perusahaan dan proses audit yang dapat memanfaatkan teknologi dan internet untuk
dilakukan. Secara umum model penyusunan membangun hubungan dengan pemangku
dan pelaksanaan audit laporan keberlanjutan kepentingan perusahaan. Penelitian berikutnya
perusahaan terdiri dari tiga bagian, yaitu (1) dapat melakukan perancangan model audit
penyusunan engagement agreement, (2) menggunakan desain penelitian Design &
penyusunan dan pelaksanaan assurance Development (D & D). Richey & Klein (2009)
program, dan (3) penyusunan independent menyatakan bahwa desain penelitian D & D
assurance statement. Independent assurance merupakan sebuah sistematika yang berfungsi
statement merupakan produk akhir dari proses untuk merancang, mengembangkan, dan
audit keberlanjutan perusahaan yang mengevaluasi mengenai sebuah produk atau
merupakan pernyataan assurance provider sebuah model baru. Desain penelitian D & D
atau auditor terhadap penyajian informasi dipergunakan karena tujuan dari penelitian
manajemen perusahaan pada laporan berikutnya adalah untuk membuat sebuah
keberlanjutan perusahaan. Implikasi hasil pengembangan model atau konsep yang baru
penelitian ini dalam bidang akademik dapat tentang program audit laporan keberlanjutan
dipergunakan sebagai materi tambahan pada perusahaan. Desain penelitian Design &
mata kuliah auditing dan akuntansi sosial dan Development memiliki dua tahap besar, yaitu
lingkungan. Mahasiswa akan mendapatkan tahap pertama adalah tahap perancangan atau
pemahaman baru bahwa pada dasarnya proses penyusunan (design) dan tahap kedua adalah
audit tidak hanya pada laporan keuangan saja, tahap pengembangan (development). Penulis
tetapi saat ini sudah meluas pada proses berharap kedepannya akan semakin banyak

46 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


JURNAL ASET (AKUNTANSI RISET), 10 (1), 2018, 33-48

penelitian-penelitian yang membahas Opportunities in An Expanding Field of


mengenai pelaporan keberlanjutan Research. Journal of Cleaner Production,
(sustainability reporting) di Indonesia. Hasil- 59, 5–21.
hasil penelitian yang terkait dengan proses Herremans, I. ., Nazari, J. ., & Mahmoudian, F.
pelaporan keberlanjutan perusahaan akan (2016). Stakeholder Relationships,
memberikan kita sebuah pemahaman baru dan Engagement, and Sustainability
tentu saja dapat memperkaya pengembangan Reporting. Journal of Business Ethics,
ilmu akuntansi. 138(3), 417–435.
Ioannou, I., & Serafeim, G. (2017). The
DAFTAR PUSTAKA Consequences of Mandatory Corporate
Sustainability Reporting: Evidence from
Amran, A., & Haniffa, R. (2011). Evidence in Four Countries (No. 11–100).
Development of Sustainability Reporting: https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2139/s
A Case of A Developing Country. srn.1799589
Business Strategy and the Environment, Junior, R. M., Best, P. J., & Cotter, J. (2014).
20(3), 141–156. Sustainability Reporting and Assurance:
Ballou, B., Heitger, D. L., Landes, C. E., & A Historical Analysis on A World-Wide
Adams, M. (2006). The Future of Phenomenon. Journal of Business Ethics,
Corporate Sustainability Reporting. 120(1), 1–11.
Journal of Accountancy, 202(6), 65–67, Kolk, A. (2004). A Decade of Sustainability
70–74. Reporting: Developments and
Basalamah, A. S., & Jermias, J. (2005). Social Significance. International Journal of
and Environmental Reporting and Environment and Sustainable
Auditing in Indonesia. Gadjah Mada Development, 3(1), 51–64.
International Journal of Business, 7(1), Kurniawan, P. S. (2017). Profesi Certified
109–127. Sustainability Reporting Specialist,
Bradford, M., Earp, J. B., Showalter, D. S., & Pelaporan Keberlanjutan, dan Teori
Williams, P. F. (2016). Corporate Enterprise (Suatu Tinjauan Mengenai
Sustainability Reporting and Stakeholder Profesi CSRS dalam Pelaporan
Concerns: Is There A Disconnect? Keberlanjutan). Jurnal Ilmu Sosial Dan
Accounting Horizons, 31(1), 83–102. Humaniora, 6(1), 10–19.
Brown, H. ., Jong, M. ., & Levy, D. . (2009). Lozano, R., & Huisingh, D. (2011).
Building Institutions Based on Interlinking Issues and Dimensions in
Information Disclosure: Lessons From Sustainability Reporting. Journal of
GRI’s Sustainability Reporting. Journal Cleaner Production, 19(2), 99–107.
of Cleaner Production, 17(6), 571–580. Manetti, G., & Becatti, L. (2009). Assurance
Burhan, A. H. N., & Rahmanti, W. (2012). The Services for Sustainability Reports:
Impact of Sustainability Reporting on Standards and Empirical Evidence.
Company Performance. Journal of Journal of Business Ethics, 87, 289–298.
Economics, Business & Accountancy Manetti, G., & Bellucci, M. (2016). The Use of
Ventura, 15(2), 257–272. Social Media for Engaging Stakeholders
Guidry, R. P., & Patten, D. M. (2010). Market in Sustainability Reporting. Accounting,
Reactions to The First-Time Issuance of Auditing & Accountability Journal, 29(6),
Corporate Sustainability Reports: 985–1011.
Evidence that Quality Matters. Manetti, G., & Toccafondi, S. (2012). The Role
Sustainability Accounting, Management of Stakeholders in Sustainability
and Policy Journal, 1(1), 33–50. Reporting Assurance. Journal of Business
Hahn, R., & Kühnen, M. (2013). Determinants Ethics, 107(3), 363–377.
of Sustainability Reporting: A Review of Mock, T. J., Strohm, C., & Swartz, K. M.
Results, Trends, Theory, and (2007). An Examination of Worldwide

47 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018


PUTU SUKMA KURNIAWAN/ Model Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan Keberlanjutan
Perusahan

Assured Sustainability Reporting. Providers: An International Study of


Australian Accounting Review, 17(41), Sustainability Reporting. International
67–77. Journal of Management, 26(3), 412–425.
Morimoto, R., Ash, J., & Hope, C. (2005). Richey, R. ., & Klein, J. . (2009). Design and
Corporate Social Responsibility Audit: Development Research. New York:
From Theory to Practice. Journal of Routledge.
Business Ethics, 62(4), 315–325. Setiawan, A. (2016). Integrated Reporting: Are
Naraduhita, D. C., & Sawarjuwono, T. (2012). Indonesian Companies Ready to Do It?
Corporate Social Responsibility: Upaya Asian Journal of Acconting Research,
Memahami Alasan Dibalik 1(2), 62–70.
Pengungkapan CSR Bidang Pendidikan. Simnett, R., Vanstraelen, A., & Chua, W. F.
Jurnal Akuntansi Dan Auditing, 8(2), 95– (2009). Assurance on Sustainability
108. Reports: An International Comparison.
National Center for Sustainability Reporting. Accounting Review, 84(3), 937–967.
(2017). Training for Certified Srivastava, R. P., Rao, S. S., & Mock, T. J.
Sustainability Reporting Assurer (CSRA). (2013). Planning and Evaluation of
Malang: NCSR. Assurance Services for Sustainability
O’Dwyer, B., & Owen, D. L. (2005). Reporting: An Evidential Reasoning
Assurance Statement Practice in Approach. Journal of Information
Environmental, Social and Sustainability Systems, 27(2), 107–126.
Reporting: A Critical Evaluation. The Wallage, P. (2000). Assurance on
British Accounting Review, 37(2), 205– Sustainability Reporting: An Auditor’s
229. View. Auditing: A Journal of Practice &
Perego, P. (2009). Causes and Consequences Theory, 19(1), 53–65.
of Choosing Different Assurance

48 | Jurnal ASET (Akuntansi Riset) Vol.10 | No.1 | 2018

S-ar putea să vă placă și