Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
" Jangan pernah takut untuk bermimpi karena mimpi adalah inspirasi dan motivasi "
▼
Minggu, 15 Mei 2011
KARSINOMA SEL BASAL ( KANKER KULIT )
BAB I
PENDAHULUAN
Karsinoma sel basal ( BCC ) atau basalioma adalah neoplasma maligna yang berasal dari sel basal
epidermis ataupun sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada kulit yang berambut. BCC
merupakan kanker kulit neomelanoma dengan insiden tertinggi dan diharapkan akan terus
meningkat dengan semakin meningkatnya radiasi oleh UV di bumi. Biasanya terjadi pada daerah
yang terekspos matahari meskipun daerah yang tertutup juga meningkat risikonya. Hidung atau “
daerah T “ pada wajah merupakan tempat predileksi untuk terjadinya BCC.
BCC tumbuh lambat meskipun pada keadaan “lanjut” dapat menginvasi jaringan sekitar, seperti
kartilago, tulang, dan menyebabkan “ kecacatan “. BCC jarang metastasis, dikatakan metastasis
terjadi kurang dari 0,05 % kasus ( Feig et al., 2006 ).
Meskipun karsinoma sel basal jarang metastasizes, tumbuh secara lokal dengan invasi dan
penghancuran jaringan lokal. Kanker dapat menimpa pada struktur vital seperti saraf dan
mengakibatkan hilangnya sensasi atau hilangnya fungsi kematian atau jarang. Sebagian besar
kasus dapat berhasil diobati sebelum terjadi komplikasi serius.
Setiap tahun antara 900.000 dan 1,2 juta kasus baru kanker kulit non-melanoma akan didiagnosis
di Amerika Serikat. Ini terjadi peningkatan sekitar lebih tinggi setengah juta setiap tahun daripada
perkiraan sebelumnya. Berdasarkan hasil statistik baru ini satu dari 5 penduduk Amerika akan
mengalami kanker kulit jenis non-melanoma dalam masa kehidupannya. Melanoma maligna yakni
penyebab kematian terbesar pada bentuk kanker kulit sedang mengalami peningkatan lebih cepat
dibandingkan dengan beberapa jenis kanker lainnya. Diperkirakan 32.000 kasus baru akan
didiagnosis per tahun atau sekitar 1 dari 105 penduduk orang Amerika akan berkembang
mengalami melanoma pada kehidupan mereka. Para ahli dari universitas setuju bahwa alasan
utama yang menjadi penyabab cepatnya peningkatan kasus kanker kulit ini di Amerika serikat
adalah kecintaan masyarakat Amerika dengan matahari (berjemur). Selain adanya peningkatan ini,
kanker kulit tetap menjadi salah satu bentuk kanker yang paling dapat disembuhkan,dengan hanya
sekitar 2.500 kasus meninggal setiap tahunnya dengan jenis kanker kulit non-melanoma dan
sekitar 6.900 meninggal per tahun karena kanker kulit melanoma.
BAB II
KONSEP DASAR
A. Definisi
Karsinoma sel basal ( BCC ) atau basalioma adalah neoplasma maligna yang berasal dari sel basal
epidermis ataupun sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada kulit yang berambut (Manuaba,
2010 ).
Karsinoma sel basal merupakan suatu tumor ganas kulit yang berasal dari pertumbuhan neoplastik
sel basal epidermis dan apendiks kulit ( Harahap, 2000 ).
B. Epidemiologi
Setiap tahun antara 900.000 dan 1,2 juta kasus baru kanker kulit non-melanoma akan didiagnosis
di Amerika Serikat. Ini terjadi peningkatan sekitar lebih tinggi setengah juta setiap tahun daripada
perkiraan sebelumnya. Berdasarkan hasil statistik baru ini satu dari 5 penduduk Amerika akan
mengalami kanker kulit jenis non-melanoma dalam masa kehidupannya. Melanoma maligna yakni
penyebab kematian terbesar pada bentuk kanker kulit sedang mengalami peningkatan lebih cepat
dibandingkan dengan beberapa jenis kanker lainnya. Diperkirakan 32.000 kasus baru akan
didiagnosis per tahun atau sekitar 1 dari 105 penduduk orang Amerika akan berkembang
mengalami melanoma pada kehidupan mereka. Para ahli dari universitas setuju bahwa alasan
utama yang menjadi penyabab cepatnya peningkatan kasus kanker kulit ini di Amerika serikat
adalah kecintaan masyarakat Amerika dengan matahari (berjemur). Selain adanya peningkatan ini,
kanker kulit tetap menjadi salah satu bentuk kanker yang paling dapat disembuhkan,dengan hanya
sekitar 2.500 kasus meninggal setiap tahunnya dengan jenis kanker kulit non-melanoma dan
sekitar 6.900 meninggal per tahun karena kanker kulit melanoma ( Danielle, 2000 ).
C. Stadium Klinis
Menurut Stadium Clarke I-V, kriteria berdasarkan ketebalan tumor :
Stadium Clarke
Ketahanan 5 tahun ( % )
Ketebalan tumor ( mm )
I ( Epidermis )
100
< 0,76
II ( dermis papiler )
90-10
0,76 – 1,49
III ( dermis papiler/retikuler )
80 – 90
1,50 – 2,49
IV ( dermis retikuler )
60 – 70
2,50 – 3,99
V ( lemak subkutan )
15 – 30
4,00 – 7,99
> 8,00
( Grace, 2006 )
D. Klasifikasi Histopatologi
a. Nodular BCC : tipe klasik, berbentuk “pink” nodul (pada kulit putih ), pada kulit bewarna
akan terjadi pingmentasi, “pearly” dan kadang terjadiulserasi.
b. Superficial BCC : banyak dijumpai pada ekstremitas atau daerah yang terkena eksposur sinar
matahari, ber-squama (scaly) sering sulit dibedakan dengan SCC ataupun Bowen disease.
c. Sclerosing or Morphea Form BCC : jarang dijumpai, dan berbentuk nodul yang induratif dan
tidak terbatas jelas, sering didiagnosa sebagai jaringan “parut”
d. Pigmented BCC : mungkin merupakan varian dari nodular BCC
e. Cystic BCC : jaringan sekali dijumpai
f. Fibroepithelioma of Pinkus (PEP) : varian yang jarang dijumpai
( Manuaba, 2010 )
E. Etiologi
Kanker kulit telah menyebabkan banyak potensi, ini meliputi:
1. Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok tembakau dan produk-produk terkait dapat
melipatgandakan risiko kanker kulit.
2. Overexposure untuk UV-radiasi dapat menyebabkan kanker kulit baik melalui kerusakan
DNA langsung atau melalui mekanisme DNA kerusakan tidak langsung. Overexposure
(pembakaran) UVA & UVB memiliki keduanya telah terlibat dalam menyebabkan kerusakan DNA
mengakibatkan kanker. kekuatan Sun 10:00-4:00 paling intens. Alam (matahari) & UV paparan
buatan (tanning salon) yang kemungkinan terkait dengan kanker kulit. UVB terutama
mempengaruhi epidermis menyebabkan sunburns, kemerahan, dan terik kulit saat overexposed.
Melanin dari epidermis diaktifkan dengan UVB sama dengan UVA, namun efek yang lebih tahan
lama dengan pigmentasi terus selama 24 jam.
3. Kronis non-penyembuhan luka, terutama luka bakar. Ini disebut tukak Marjolin didasarkan
pada penampilan mereka, dan dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa.
4. Predisposisi genetik, termasuk “bawaan Melanocytic Nevi Syndrome”. CMNS dicirikan oleh
adanya “Nevi” atau mol dengan ukuran berbeda yang baik muncul pada atau dalam 6 bulan
kelahiran. Nevi lebih besar dari 20 mm (3 / 4) dalam ukuran berada pada risiko tinggi untuk
menjadi kanker.
5. Paparan arsenik,. Arsenik logam beracun yang ditemukan secara luas di lingkungan,
meningkatkan risiko karsinoma sel basal dan kanker lainnya. Setiap orang memiliki beberapa
paparan arsenik karena terjadi secara alami di udara, tanah dan air tanah. Tetapi orang-orang yang
mungkin terekspos pada tingkat yang lebih tinggi dari arsenik termasuk petani, pekerja kilang, dan
orang yang minum air sumur yang tercemar atau tinggal di dekat pabrik peleburan.
6. Warisan sindrom yang menyebabkan kanker kulit. tertentu penyakit genetik yang langka
meningkatkan risiko karsinoma sel basal. Nevoid karsinoma sel basal (Gorlin-Goltz sindrom)
menyebabkan karsinoma basal sel banyak, serta pitting di tangan dan kaki dan kelainan tulang
belakang. pigmentosum xeroderma menyebabkan kepekaan ekstrim untuk sinar matahari dan
resiko tinggi kanker kulit karena orang dengan kondisi ini memiliki kemampuan sedikit atau tidak
untuk memperbaiki kerusakan pada kulit dari sinar ultraviolet.
( www.news-medical.net )
F. Patofisiologi
Radiasi sinar ultraviolet adalah penyebab paling umum dari kanker kulit baik yang melanoma
maupun yang non melanoma. Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh binatang, sinar
ultraviolet dengan panjang gelombang yang paling efektif adalah UVB. Hal ini disebabkan oleh
karena kemampuan dari UVB itu sendiri untuk menembus kedalam lapisan ozon dan juga startum
korneum yang akhirnya akan diabsorbsi oleh DNA. Langkah pertama dari proses karsinogenik ini
adalah penginduksian DNA oleh photon UVB. Photon UVB ini biasanya akan diabsorbsi pada 5 –
6 ikatan dobel dari pyrimidine, yang akan menyebabkan terbukanya ikatan tersebut. Sebagai
hasilnya akan terbentuk cyclobutane dimmer atau pyrimidine-pyrimidone photoproduct.
Keduanya menyebabkan struktur DNA yang abnormal.
Pada saat terjadi replikasi DNA, DNA polymerase sering salah memasukkan cytosine yang telah
rusak berseberangan dengan thymine. Mutasi ini muncul hanya apabila cytosine berada
berseberangan dengan thymine atau dengan cytosine yang lain, yang merefleksikan sisi spesifik
dimana photoproduct UV muncul. Dua gen yang secara normal dapat mencegah terjadinya kanker
akan tetapi menjadi tidak aktif pada kanker kulit adalah PTCH dan P53. PTCH yang merupakan
komponen dari jalur signal seluler, bermutasi pada sekitar 90% dari BCC. Sedangkan P53 yang
mengkode regulator dari siklus sel dan kematian sel bermutasi bermutasi pada sekitar setengah
dari BCC dan lebih dari 90% SCC.
Aspek terpenting dari basalioma adalah bahwa kanker kulit ini terdiri dari sel tumor epithelial
berasal dari sel primitive selubung akar rambut sementara komponen stroma menyerupai lapisan
papilaris dermis dan terdiri dari kolagen, fibroblast dan subtansia dasar yang sebagian besar
berupa berbagai jenis glukosa aminoglikans (GAGs). Kedua komponen ini saling ketergantungan
sehingga tidak bisa berkembang tanpa komponen yang lainnya. Hubungan ketergantungan ini
sifatnya sangat unik, hal inilah yang dapat menjelaskan mengapa basalioma sangat jarang
bermetastase dan mengapa pertumbuhan basalioma pada kultur sel dan jaringan sangat sulit
terjadi. Hal ini dikarenakan bolus metastase yang besar dengan komponen sel dan stroma
didalamnya sulit memasuki system limfatik ataupun system vascular. Dan inilah yang
membedakan antara basalioma dengan melanoma maligna dan karsinoma sel skuamosa yang
keduanya sering mengadakan metastase.
Dianggap berasal dari sel-sel pluripotensial (sel yang dapat berubah menjadi sel-sel lain) yang ada
pada stratum basalis epidermis atau lapisan follikuler. Sel ini diproduksi sepanjang hidup kita dan
membentuk kelenjar sebacea dan apokrin. Tumor tumbuh dari epidermis dan muncul dibagian luar
selubung akar rambut, khususnya dan stem sel folikel rambut, tepat dibawah duktus glandula
sebacea.
Sinar ultraviolet menginduksi mutasi pada gen suppressor tumor p53, yang terletak pada
kromosom 17p. Sebai tambahan mutasi gen suppressor tumor pada lokus 9q22 yang menyebabkan
sindrom nevoid basalioma, suatu keadaan autosomal dominan ditandai dengan timbulnya
basalioma secara dini. Mutasi pada gen supresi tumor p53 ditemukan dalam hampir 50% kasus
karsinoma sel basal secara sporadic. Kebanyakan dari mutasi ini adalah translasi dari C → T dan
CC → TT pada susunan dipyrimidine, yang merupakaan mutasi khas yang mengindikasikan
bahwa adanya paparan terhadap radiasi ultraviolet B. Akhir-akhir ini terdapat nucleus β-catenin
yang menunjukkkan hubungannya dengan peningkatan proliferasi sel tumor. Fungsi spesifik dari
gen-gen ini masih belum diketahui.
( ilmubedah.info )
G. Manifestasi Klinis
Bagian tubuh yang terserang kanker sel basal biasanya wajah, leher dan kulit kepala. Adapun
tanda-tanda penyakit kanker berjenis ini adalah benjolan yang agak berkilat, kemerahan dengan
pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman, kelainan seperti jaringan parut dan lecet/lika
yang tidak sembuh-sembuh.
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto polos ( X-ray ) terutama pada lesi BCC yang besar dan luas untuk melihat adanya
inflitrasi sel tumor pada tulang di bawahnya.
2. CT Scan untuk melihat luas destruksi tulang, operabilitas dan perencanaan pembedahan.
I. Pemeriksaan Klinis
1. Anamnesis
Dikeluhkan adanya lesi kulit seperti ‘’tahi lalat’’ yang berubah warnanya, gatal, nyeri, berdarah,
membesar atau timbul “tukak” atau ulkus. Kadang disebut sebagai “borok” yang tidak sembuh-
sembuh .
2. Pemeriksaan Fisik
Gambaran klinis dikenal sebagai ulkus Rodent, yaitu ulkus dengan satu sisi berbentuk tidak rata,
seakan –akan seperti gambaran “ gigitan rodent/tikus”. Biasanya seperti adanya hiperpigmentasi
pada bagian tepi dan ulkus di tengah.
3. Kemoterapi
Beberapa kanker dangkal menanggapi terapi lokal dengan 5-fluorouracil, agen kemoterapi.
pengobatan topikal dengan krim Imiquimod 5%, dengan lima aplikasi per minggu selama enam
minggu memiliki tingkat dilaporkan 70-90% keberhasilan untuk mengurangi bahkan
menghilangkan karsinoma sel BCC.
4. Imunoterapi
Imunoterapi penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan menggunakan peplus Euphorbia,
gulma kebun yang umum, mungkin efektif. perusahaan Australia Peplin biofarmasi adalah
mengembangkan pengobatan topikal untuk BCC. Imiquimod atau Aldara adalah sebuah
immunotherapy tetapi yang tercantum di sini di bawah kemoterapi.
5. Radiasi
Terapi radiasi yang sesuai untuk semua bentuk BCC sebagai dosis memadai akan memberantas
penyakit tersebut. Terapi radiasi dapat disampaikan baik sebagai sinar radioterapi eksternal atau
sebagai brachytherapy (radioterapi internal). Meskipun radioterapi umumnya digunakan pada
pasien yang lebih tua yang tidak kandidat untuk operasi, itu juga digunakan dalam kasus-kasus di
mana eksisi bedah akan menodai atau sulit untuk merekonstruksi (terutama pada ujung hidung,
dan rims lubang hidung). pengobatan Radiasi sering mengambil sesedikit 5 kunjungan ke
sebanyak 25 kunjungan untuk terapi radiasi. Biasanya, kunjungan lebih dijadwalkan untuk terapi,
komplikasi kurang atau kerusakan yang dilakukan terhadap jaringan normal yang mendukung
tumor. Cure rate bisa setinggi 95% untuk tumor kecil, atau serendah 80% untuk tumor yang besar.
Biasanya, tumor berulang setelah radiasi diperlakukan dengan operasi, dan tidak dengan radiasi.
perlakuan radiasi lebih lanjut lebih lanjut akan merusak jaringan normal, dan tumor mungkin
resisten terhadap radiasi lebih lanjut.
6. Terapi Photodynamic
Terapi Photodynamic adalah modalitas baru untuk pengobatan karsinoma sel basal, yang dikelola
oleh aplikasi photosensitizers ke daerah sasaran. Ketika molekul ini diaktifkan oleh cahaya,
mereka menjadi beracun, sehingga menghancurkan sel target. Metil aminolevulinate disetujui oleh
Uni Eropa sebagai fotosensitizer sejak tahun 2001. Terapi ini juga digunakan dalam jenis kanker
kulit lainnya.
7. Cryosurgery
Cryosurgery adalah suatu modalitas tua untuk pengobatan kanker kulit banyak. Ketika akurat
digunakan dengan probe temperatur dan instrumen cryotherapy, dapat menghasilkan angka
kesembuhan sangat baik. Kekurangan termasuk kurangnya kontrol margin, nekrosis jaringan, atas
atau di bawah pengobatan tumor, dan waktu pemulihan yang lama. Beberapa buku diterbitkan
pada terapi, dan beberapa dokter masih menerapkan perlakuan untuk pasien tertentu.
8. Electrodessication dan kuret atau EDC
EDC dilakukan dengan menggunakan pisau bulat, atau kuret, untuk mengikis pergi kanker lembut.
Kulit kemudian dibakar dengan arus listrik. Hal ini semakin melembutkan kulit, memungkinkan
untuk pisau untuk memotong lebih dalam dengan lapisan berikutnya kuretase. Siklus ini berulang,
dengan margin keamanan kuretase kulit normal di sekitar tumor terlihat. Siklus ini diulang 3
sampai 5 kali, dan margin kulit bebas diperlakukan biasanya 4 sampai 6 mm. Cure rate sangat
banyak digunakan tergantung pada ukuran dan jenis tumor.
( www.news-medical.net )
L. Pencegahan
1. Perlindungan Sun - memakai topi bertepi lebar, UV-pelindung kacamata hitam, kemeja lengan
panjang dan celana
2. Gunakan tabir surya (SPF> 30) dan berlaku sebelum berenang atau olahraga dan ulangi setiap
2-3 jam. Tetap di bawah naungan.
3. Monitor mencurigakan bintik-bintik atau mol. Periksa bintik-bintik atau tahi lalat yang baru,
tumbuh cepat, gatal-gatal, berdarah atau perubahan warna.
4. Temui dokter Anda jika Anda memiliki borok yang tidak sembuh.
( www.perthcosmeticsurgery.com.au )
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KARSINOMA SEL BASAL
A. Pengkajian
1. Biodata Pasien
a. Data Demografi
b. Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya
c. Faktor Lingkungan
2. Pola Kesehatan Fungsional Gordon
a. Riwayat keperawatan untuk pola persepsi kesehatan – penanganan kesehatan
Pola sehat – sejahtera yang dirasakan, Pengetahuan tentang gaya hidup dan berhubungan dengan
sehat, Pengetahuan tentang praktik kesehatan preventif, Ketaatan pada ketentuan medis dan
keperawatan.
b. Riwayat keperawatan untuk pola nutrisi – metabolik
Pola makan biasa dan masukan cairan, Tipe makanan dan cairan, Peningkatan/penurunan berat
badan, Nafsu makan, pilihan makanan.
c. Riwayat keperawatan untuk pola eliminasi
Defekasi, berkemih, Penggunaan alat bantu, Penggunaan obat-obatan.
d. Riwayat keperawatan untuk pola aktifitas
Pola aktivitas, latihan dan rekreasi, Kemampuan untuk mengusahakan aktivitas sehari-hari
(merawat diri, bekerja, dll).
e. Riwayat keperawatan untuk pola istirahat – tidur
Pola tidur – istirahat dalam 24 jam, Kualitas dan kuantitas tidur.
f. Riwayat keperawatan untuk pola kognitif perseptual
Penglihatan, perasa, pembau, Kemampuan bahasa, belajar, ingatan dan pembuatan keputusan.
g. Riwayat keperawatan untuk pola konsep diri
Sikap klien mengenai dirinya, Persepsi klien tentang kemampuannya, Pola emosional, Citra diri,
identitas diri, ideal diri, harga diri dan peran diri.
h. Riwayat keperawatan untuk pola peran / hubungan
Persepsi klien tantang pola hubungan, Persepsi klien tentang peran dan tanggung jawab.
i. Riwayat keperawatan seksualitas / reproduksi
Kepuasan dan ketidakpuasan yang dirasakan klien terhadap seksualitasnya, Tahap dan pola
reproduksi, termasuk didalamnya penggunaan alat kontrasepsi.
j. Riwayat keperawatan untuk koping / toleransi stress
Kemampuan mengendalian stress, Sumber pendukung.
k. Riwayat keperawatan untuk nilai / kepercayaan
Nilai, tujuan dan keyakinan, Spiritual/agama, Konflik.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut bersih atau kotor, warna rambut, ada lesi atau tidak
b. Mata dan telinga
Konjungtiva anemis atau tidak, pupil isokor anisokor, lubang telinga kotor atau tidak
c. Hidung
Lubang hidung sama besar atau tidak, sekitar hidung kotor atau bersih, ada polip atau tidak.
d. Mulut
Sianosis atau tidak, sekitar mulut kotor atau bersih.
e. Kulit
Inspeksi : ada perubahan warna atau tidak, ada lesi, warna lesi, luas lesi, banyak area yang
terkena
Palpasi : kering atau lembab, halus atau kasar, nyeri atau tidak saat ditekan, teraba hangat atau
dingin, acral dingin atau panas.
f. Dada/jantung/paru
Paru-paru :
Inspeksi : Bagaimana kembang kempis dada, simetris atau
tidak
Palpasi : Bagaimana sterfimitus kanan kiri sama atau tidak
Perkusi : Pekak seluruh lapang paru atau tidak
Auskultasi : Suara cordius tampak atau tidak
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tampak atau tidak
Palpasi : Ictus cordis teraba atau tidak
Perkusi : Konfigurasi normal atau tidak
Auskultasi : Terdapat suara abnormal atau tidak
g. Perut
Inspeksi : Tidak asites
Auskultasi : Terdengar bising usus
Palpasi : Ada nyeri atau tidak
Perkusi : kembung atau tidak
h. Genitalia
Apakah terpasang kateter atau tidak, bersih atau tidak.
i. Extremitas
Atas : oedem atau tidak, terpasang infus atau tidak
Bawah : oedem atau tidak
B. Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder
akibat kanker pada kulit.
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit atau penanganan
kanker kulit seperti reseksi pembedahan, agen kemoterapi topikal, dan/atau terapi radiasi.
3. Koping individu tak efektif berhubungan dengan perubahan dalam integritas tubuh sekunder
akibat kerusakan bentuk tubuh sekunder karena kanker kulit.
4. Ansietas berhubungan dengan konsekuensi kanker yang menimbulkan kecacatan dan
kematian.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan penanganan kanker kulit seperti pembedahan,
radioterapi, dan kemoterapi topikal.
C. Rencana Keperawatan
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi antara dermal-epidermal sekunder
akibat kanker pada kulit.
a. Batasan karakteristik :
Gangguan jaringan epidermis dan dermis
Ada lesi primer atau sekunder
b. Kriteria hasil :
Individu menunjukan penyembuhan jaringan progresif.
c. Intervensi dan Rasional :
1) Intervensi : Lindungi area permukaan kulit yang sehat.
Rasional : untuk menghindari perluasan kanker.
2) Intervensi : Jangan gosok area yang terpajan kanker.
Rasional : menghindari terjadinya luka dan penyebaran infeksi.
3) Intervensi : Hindarkan dari paparan sinar matahari yang terlalu lama.
Rasional : sinar matahari mempercepat pertumbuhan sel kanker.
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kecacatan karena penyakit atau penanganan
kanker kulit seperti reseksi pembedahan, agen kemoterapi topikal, dan /atau terapi radiasi.
a. Batasan Karakteristik :
Pasien mengungkapkan kekuatirannya atas reaksi atau penolakan oleh orang lain berhubungan
dengan perubahan kulit dari agen kemoterapi lokal atau terapi radiasi.
b. Kreteria Hasil :
Mendiskusikan strategi-strategi untuk mengatasi perubahan pada citra tubuh.
BAB IV
PENUTUP
1. Karsinoma sel basal ( BCC ) atau basalioma adalah neoplasma maligna yang berasal dari sel
basal epidermis ataupun sel folikel rambut sehingga dapat timbul pada kulit yang berambut
(Manuaba, 2010 ).
2. Faktor predisposisi dan pajanan sinar matahari sangat berperan dalam perkembangan
karsinoma sel basal.
3. Diagnosa karsinoma sel basal didiagnosis berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan
histopatologi.
4. Pengobatan karsinoma sel basal bertujuan untuk kesembuhan atau mencegah kemungkinan
meluasnya kanker dan bertambah parahnya, sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
5. Asuhan keperawatan ditegakkan guna memenuhi proses kesembuhan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC.
Gale, Danielle. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC.
Grace, Pierce A. & Neil R. Borley. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta : PT Gelora Aksara
Pratama.
Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta : Hipokrates.
Manuaba, Tjakra Wibawa. 2010. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid Peraboi 2010. Jakarta :
Sagung Seto.
http://www.news-medical.net/health/Skin-Cancer-(Indonesian).aspx
http://www.mayoclinic.com/health/basal-cell-carcinoma
http://www.perthcosmeticsurgery.com.au/skin_cancer_melanoma_procedure.do