Sunteți pe pagina 1din 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA NY.

T
DI JALAN CEMARA II RT 03 RW 04 KEL. PADANGSARI,
KEC. BANYUMANIK SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Keluarga


Pembimbing:
Ns. Artika Nurrahima, S.Kep., M.Kep

Oleh:
Umi Afrikhah
22020118220093

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXXIII


DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. T

PENGKAJIAN

I. Data Umum
1. Nama KK : Ny. T
2. Alamat : Jl. Cemara II Rt 03 Rw 04
Kelurahan Padang Sari Kec. Banyumanik
3. No telp/HP :-
4. Pekerjaan : Pengrajin tempe
5. Pendidikan : Tidak sekolah
6. Komposisi keluarga : Ibu, anak , menantu

No Nama Umur JK Hub. dg KK TTL Pekerjaan Pendidikan


Boyolali 12- Tidak sekolah
1. Ny. T P Kepala KK Wiraswasta
08-1956

Grobogan, 9- Kuli Tamat SD


2. Tn. S L Kepala KK
08-1985 bangunan

Grobogan, Tamat SD
3. Ny. N P Istri Pelajar
18-03- 2010

7. Genogram

Keterangan
Ny. L (31 thn) : Tinggal serumah Tn. J (31 thn)

: Menikah
I, II, III : Generasi
An. M (6 thn)
: Perempuan
: Laki – laki
: Klien perempuan

: Klien laki – laki

: Laki – laki penderita hipertensi


8. Tipe keluarga
Keluarga Tn. J termasuk pada tipe keluarga Nuclear Family dengan anggota
keluarga terdiri dari Bapak, Ibu, dan 1 Anak yang masih sekolah.
9. Budaya
a. Suku Bangsa
1) Ny. T mengatakan bahwa “Kita semua asli suku jawa mbak, lawong saya aja
lahir di Boyolali”.
2) Ny. T mengatakan bahwa “Saya asli Boyolali. Kalau anak saya lahir di
Semarang, menantu saya juga asli Semarang”.
b. Kebiasaan Diet terkait budaya
Ny. T mengatakan bahwa “ kalau makanan nggak ada sih mbak, ya kalau
mau ya makan aja nggak pantangan apa-apa, apalagi anakku to mbak dia itu
makannya susah, sehari aja belum tentu makan nasi, jadi apa yang dia mau ya
tak kasih hehe. Anaknya susah makan mbak paling minum susu, kalau minta
apa-apa juga harus jadi kalau dia mau makan apa aja ya tak turuti aja si mbak
gitu”. (Seporsi nasi putih setara dengan 135kkal, protein 13,67 gram. (asupan
kalori normal pada anak sesuai umurnya menurut DepKes 2013, yaitu 1600
kkal, protein 35 gram, karbohidrat 220 gram, serat 22 gram, dan air 1,5 L)
c. Bahasa yang digunakan
Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Ny. T dan keluarga adalah Bahasa
Jawa dan Bahasa Indonesia. Ny. T mengatakan bahwa bahasa yang digunakan
tergantung dengan bahasa yang digunakan oleh lawan bicaranya.
Ny. T mengatakan bahwa “Jawa semua mbak kalau ngomong tiap harinya
tapi kalau diajak ngobrol sama orang lain yang pakai Bahasa Indonesia kaya
mbak ini ya saya juga pakai Bahasa Indonesia”.
d. Adat atau tradisi
Keluarga Ny. T jarang memeriksakan diri ke puskesmas atau pelayanan
kesehatan lain. Keluarga Ny.T khususnya Ny. T hanya membeli obat di apotek
atau warung ketika sakit, dan baru akan memeriksakan diri ke dokter jika
sakitnya tidak kunjung sembuh setelah minum obat yang ia beli dari warung.
1) Ny. T mengatakan bahwa “kalau sakit kita ya biasanya kita rasain dulu
mbak, kalau nggak kuat ya beli obat di warung, terus kalau nggak sembuh-
sembuh juga baru kita periksakan ke puskesmas atau dokter.”
2) Ny. T mengatakan bahwa “kalau posyandu lansia juga saya nggak pernah
ikut mbak, la gimana orang saya juga sibuk jualan sama bikin tempe. Jadi
saya hampir tidak pernah memeriksakan gula saya, kalau tensi sebulan
sekali dan itu pun dari petugas puskesmasnya yang kesini”.
e. Nilai-nilai kebudayaan
1) Ny. L mengatakan bahwa “Kalau dulu waktu di kampung, Saya sering
ngobrol-ngobrol dengan tetangga di depan rumah waktu pagi atau sore hari
atau di waktu santai-santai. Sekarang kalo sama tetangga paling tau yang
deket-deket sini tu mbak, ya namanya aku juga pendatang to dan disini juga
derah kos-kosan paling kalo itu ada tetangga yang mau beli pulsa atau naruh
laundry-an ya sekalian ngobrol. Disini saya gak bisa ninggal mbak soalnya
kerjaan saya banyak jadi gak ada waktu dan capek buat meluangkan waktu
ketemu orang di luar, kalau keluar juga bentar nganter anak, suamiku juga
harus jaga kos jadi gak ada waktu buat keluar kumpul atau apa gitu hehe
kan ada tanggungan kos mbak”.
2) Ny. L mengatakan bahwa “setiap minggu to mbak ada ronda keliling daerah
sini tiap minggu, ntar setiap ronda tu ada sekitar 6 orang, nah kalo pas
jatahnya ngeronda ya suami saya keluar kos untuk ikut ngeronda keliling-
keling mbak ngecek keamanan gitu”.

10. Agama
a. Agama
Ny. L mengatakan bahwa “alhamdulillah Islam semua mbak kita”.
b. Kegiatan rutin
1) Ny. L mengatakan bahwa “kalo disini ya kadang ada acara pengajian mbak
tapi yagimana kos nggak bisa ditinggal ya saya nggak pernah ikut kaya
gituan disini”.
2) Ny. L mengatakan bahwa “kalo solat ngaji gitu ya biasa mbak tetep di kos
nggak pernah jamaah di masjid, la itu paling keluar kosnya itu belanja apa
nganter marsya sekolah”.
3) Ny. L mengatakan bahwa “kalo Marsya itu rutin ngaji sore gitu mbak jadi
pulang sekolah anaknya tidur terus ntar kalo ashar tak bangunin buat ngaji
sore”.
c. Persepsi keluarga tentang agama
Ny. L mengatakan bahwa “ya saya percaya sama Allah jadi saya tetap
menjalankan perintah Allah kaya sholat, ngaji”.

11. Status sosial ekonomi keluarga


a. Kelas sosial
Keluarga sejahtera tipe II
b. Keluarga Tn. J termasuk dalam kategori keluarga sejahtera II.
Hal tersebut dikarenakan keluarga Tn. J menjalani kegiatan yang sesuai
dengan keyakinannya, makan terpenuhi, kondisi kamar sudah berkeramik dan
memiliki kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi sehari-hari. Ny. L
mengatakan bahwa “kalo rekreasi ya gak mesti si mbak. Gak harus seminggu
sekali, apa hari libur gitu, yang penting kalo anak minta rekreasi ya aku turuti
keluar. Soalnya kan disini laundry harus bersih-bersih kos dan jaga kos juga.”
Ny. L mengatakan bahwa “ya kalo tabungan mesti ada mbak kan buat jaga-jaga
kalo ada keperluan yang mendadak gitu”. Ny. L juga mengatakan bahwa “aku
nggak pernah ikut acara apa-apa di RT sini mbak paling kalo misal kaya tadi tu
disuruh sama RT-nya buat bersih-bersih ya suami ku saja yang keluar”.
c. Penanggung jawab ekonomi
Ny. L mengatakan bahwa “kalo ekonomi ya aku yang nanggung aku yang
megang mbak, ya itung-itung daripada nganggur saya buka laundry biar ada
kesibukan gitu sama nambah-nambah duit kan lumayan, kalo kantin itu mah ya
itung-itung saya itu masak buat sendiri nah sekalian dijual gitu mbak, jadi yang
aku jual ya itu juga yang aku makan. Suamiku ya yang nyapu-nyapu kos kadang
juga bantuin laundry kalo pas lagi rame”.
Tn. J mengatakan bahwa “Kalo Saya kerjanya bareng Ibu jaga dan bersih-
bersih kos disini. Kadang-kadang Saya juga cari tambahan mbak, paling sering
bersih-bersih kos di daerah lain.”
d. Dukungan ekonomi
Ny. L mengatakan bahwa “alhamdulillah si mbak kita udah cukup gitu jadi
ya kalo ada apa-apa itu ditanggung sendiri dulu gak langsung minta bantuan
keluarga lain”.
e. Jumlah pendapatan
Ny. L mengatakan bahwa “emmm ya berapa ya mbak hehe, gak mesti si.
Setahun-nya berapa ya aku juga gak tau, loundry juga paling masih satu bulan
jadi belum keliatan. Kantin ya sekalian dimakan sendiri jadi gatau juga.
Pengeluaran tiap hari juga gak mesti si kalo belanjanya pas banyak ya banyak
keluarnya, kemarin tu belanja dikit ya dikit. Kalo tadi tu berapa ya mbak, ya
habisnya itu tadi sekitar 99ribu kan belanjanya banyak itu buat satu hari”.

12. Aktivitas rekreasi keluarga


a. Ny. L mengatakan bahwa “gak ada waktu pasti mbak, penting Marsya minta
keluar jalan-jalan ya tak turuti gitu aja, minta keluar beli apa makan apa tak
turuti aja apa mau dia, soalnya itu anaknya manja dan keras kepala, susah
dibilanginnya”.
b. Ny. L mengatakan bahwa “kalo ada acara di kampung sana mbak purwodadi ya
aku pulang, apa tetangga nikahan gitu. Tapi ya kalo pulang gak bisa semua
mbak, kalo aku yang pulang sama anak ya itu naik bis, kalo suamiku ya naik
motor. Paling itu aja si mbak”

II. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga


13. Tahap perkemangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. J saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak sekolah (usia 6 tahun kelas satu sekolah dasar) dan tinggal
bersama.
14. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
a. Ny. L memiliki suami yang susah ketika diajak untuk berkomunikasi dengan
orang lain karena bapaknya kurang lincah dalam berbahasa Indonesia serta
memiliki sifat yang pemalu. Perkembangan keluarga dengan anak seperti
persiapan keluarga dalam mendidik pola asuh anak agar menjadi anak dengan
kepribadian yang baik dengan sifat anak yang keras kepala dan sedikit susah
diatur karena apa yang dia inginkan harus dituruti.
b. Pada keluarga Tn. J pribadi merupakan pada masa perkembangan keluarga
dengan anak usia sekolah
1) Ny. L mengatakan bahwa “disini kita kerja bareng digaji buat nyukupi
semua mbak, anak satu masih sekolah. Kalo sekolah kan gratis paling
bayar itu les, sebulannya emmm sekitar 200an terus bayar ngaji gitu sama
buat makan dan jajan anak”.
2) Ny. L mengatakan bahwa “udah disini enak kok mbak kita bisa bareng tapi
sekalian aku dan suamiku itu kerja, aku enak ngejalaninnya ya biasa,
emang kebiasaanya udah kek gini, mau cari yang kaya apalagi mbak”.
3) Ny. L mengatakan bahwa “Marsya to mbak manja banget, ya itu kali ya
anak satu gitu jadi ngerasa nggak ada yang nyaingi, anaknya tu manja,
keras kepala gitu deh. Anaknya aktif banget si mbak mudah gaul sama
orang. Tapi disini nggak tak bolehin keluar main gitu mbak, ya tau
sendirilah sekarang gimana, aku takut anakku kenapa-napa gak bener
mbak makanya gak tak biarin keluar biar main disini aja, tapi nurut kalo
gak dibolehin keluar”.
4) Ny. L mengatakan bahwa “anakku susah makan-e mbak, susah kalo
nyuruh makan tu, nggak kaya yang lain gitu makan, ngemil atau apa,
paling susu mbak, doyan banget dia sama susu, makanya kalo minta susu
tak turutin la biar perutnya keisi gitu”.

15. Riwayat keluarga inti


a. Proses pembentukan keluarga
Kelurga Tn. J dibentuk melalui ikatan perkawinan yang sah dimata hukum
dan agama. Tn. J mengatakan bahwa “ya kita ketemu terus sebentar langsung
nikah,hehe”. Ny. L mengatakan bahwa “awalnya ini mbak, kan dikampung
dulu rumahku kebanjiran, nah suamiku ini dia ikut pakdhe-nya buat melur itu
lho mbak rumah, pakdhe-ku sama pakdhe-nya juga udah kenal akrab terus kita
ketemu ya gitu deh mbak terus nikah. Kita nakah kapan ya mbak, lupa e hehe.
Tanggal 9 Mei apa ya mbak, tahunnya 2009 berarti mbak, Marsya lahir tahun
2010”.
b. Riwayat kesehatan anggota keluarga inti
Ny. L mengatakan bahwa “kalo sakit gitu enggak si mbak. Oh ya mbak
anakku dulu pas masih kecil kena radang paru terus dibawa ke dokter itu
perawatan rutin selama 6 bulan. Gak bayar si mbak pas bos ku ini yang punya
kos itu dokter spesialis anak cuma dulu aku dikasih rujukan ke dokter lain gitu.
Ya tapi itu kan anaknya susah makan jadi sampe sekarang tu sakitnya masih
walaupun udah gak perawatan rutin”.

c. Perhatian terhadap pencegahan penyakit


Ny. L mengatakan bahwa “ya biasa aja mbak gak terlalu gimana, kita
makan semuanya mbak, kalo doyan ya dimakan gak dipantang-pantang, kan
kalo sakit juga bukan hanya dari makanan to, ya alhamdulillah gak sakit-
sakitan si biasa”.
d. Sumber pelayanan kesehatan
Ny. L mengatakan bahwa “kalo sakit minum obat warung biasa dulu
mbak, kalo belum sembuh paling langsung ke puskesmas situ deket, enak kok
pelayanannya, pegawainya juga ramah. Ya enak gitu mbak, ya kan kita juga
pengen sembuh ya enak-enak aja si kalo ke puskesmas”.

13. Riwayat keluarga sebelumnya


a. Ny. L mengatakan bahwa “adek ku mbak yang pertama kalo lahiran tu susah kan
itu pinggulnya kecil jadi disesar terus kalo lahir, terus bapakku mbak itu kena
darah tinggi, sama ibukku pernah operasi ambyene itu dulu. Kalo dari keluarga
suami ku ya gak tau mbak coba tanya sama suamiku hehe”.
b. Tn. J mengatakan bahwa “hehe. Apa mbak, hehe”.
c. Ny. L mengatakan bahwa “gitu e mbak suamiku tu susah orangnya pemalu
apalagi kalo diajak ngomong pake bahasa indonesia”.
d. Tn. J mengatakan bahwa “nggak ada kayanya mbak, nggak ada yang sakit parah
apa-apa”.

III. Lingkungan
14. Karakteristik rumah
a. Tempat tinggal Tn. J berada di Jl. Tlogosari Utara 1 nomor 59 Rt 05 Rw 01
Kelurahan Tembalang Kec. Tembalang. Tn. J adalah orang Purwodadi yang
tinggal di Tembalang karena ekerja sebagai penjaga kos bersama anak dan
istrinya. Ketika anaknya berusia 4 tahun Tn. J, Ny. L dan An. M menempati
kamar kos yang mereka jaga. Tempat tinggal Tn. J merupakan kos-kosan
tetangga Tn. J di Purwodadi yang mempercayai Tn. J untuk menjaga kosnya.
Kos-kosannya luas tetapi Tn. J hanya menempati satu kamar untuk 3 orang
dengan luas kamar 4,2 m x 4,6 m.
b. Kondisi kamar klien cukup bersih hanya saja masih ada barang-barang yang
belum tertata rapi karena Ny. L membuka loundry sehingga baju-baju yang
belum disetrika masih belum tertata rapi di kamar sehingga kamar terlihat
penuh dengan barang-barang. Kamar klien terdapat 2 mini bad dengan satu
lemari, satu meja dan satu kursi. Di dalam kamar juga terdapat barang-barang
mainan milik Nn. M terutama boneka-boneka yang diletakkan di atas kasur.
Kamar Tn. J ada kamar mandi di dalamnya dengan ukuran 1,5m x 2,1m jadi
ukuran kamar 4,2m x 4,6m masih terpotong kamar mandi dengan ukuran 1,5m
x 2,1m. Setiap hari Tn. J menempati kamar kos dan membuka kantin serta
loundryan di depan kamar. Ny. L mengatakan bahwa ” ya kalau menurut aku
kamarnya udah bersih mbak tapi ya kalau orang lain belum tentu nganggep itu
bersih, hehe”.
c. Kondisi sekitar tempat tinggal
Sekitar tempat tinggal keluarga Tn.J tidak terlihat adanya interaksi antar
tetangga, terlihat kondisi lingkungan kos-kosan yang selalu tertutu dan
masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. J terlihat sibuk
sendiri dengan usahanya.
d. Perasaan subjektif terhadap rumah
Ny. L mengatakan bahwa “ya saya nyaman mbak enak tinggal disini udah
kaya rumah sendiri, toh disini juga kerjaan aku dan suamiku, kita kerja disini
udah kumpul satu keluarga ya enak, mau cari yang gimana lagi”.
e. Bahaya-bahaya keamanan (lingkungan yang beresiko)
1) Ny. L mengatakan bahwa “ ya sini aman aman aja si mbak”.
2) Ny. L mengatakan bahwa “ ya sekarang aman tapi dulu ya gitu mbak, dulu
itu ada barang-barang anak kos yang hilang kaya celana sepatu gitu,
sekarang mah aman mbak soalnya udah dipasang cctv”.
3) Ny. L mengatakan bahwa “ ya gitu mbak jadi ilangnya gara-gara anak kos
sendiri paling barang-barang gitu, kalau orang luar atau pencuri yang
masuk gitu alhamdulillah nggak ada”.
Parkir Kos f. Denah Rumah

Lemari
KAMAR TIDUR
TV

Tempat Tidur

MC

Kulkas
MC

DAPUR
Lemari
Parkir Kos

Rak

Meja makan
WARUNG
Rak

Meja makan
15. Karakteristik tetangga dan komunitas
a. Persepsi keluarga terhadap komunitas
1) Ny. L mengatakan bahwa “ya karna daerah sini kan kos semua ya gini
mbak paling jarang ketemu ato ngobrol sama tetangga, paling itu ibu
depan sering kesini beli pulsa gitu sekalian ngobrol, itu pun tidak lama”.
2) Ny. L mengatakan bahwa “sini paling bersih-bersih seRT bareng mbak itu
aja kalo Rtnya yang bilangin warganya ya kita bersih-bersih, terus jadwal
ngeronda itu ada sendiri gitu mbak, keliling-keliling 3x”.
b. Pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar
1) Ny. L mengatakan bahwa “kalo posyandu itu ada terus mbak tapi aku gak
pernah, lha anakku udah gede mbak”.
2) Ny. L mengatakan bahwa “puskesmas itu paling mbak, enak kok
pelayanannya”.
c. Persepsi keluarga tentang tenaga kesehatan yang ada
Ny. L mengatakan bahwa “ya itu mbak menurutku pelayanannya enak,
apalagi kan yang dateng tu pasti mau sembuh, ya kalo udah dilayani ya
harusnya terima kasih, ya enak-enak aja sih mbak kalo menurutku”.

16. Mobilitas geografis keluarga


Ny. L mengatakan bahwa “aku belum pindah jadi orang sini mbak, aku tetep
orang Purwodadi, KTP juga Purwodadi paling disini minta surat pengantar dari RT,
surat pernyataan aku dan keluarga tinggal disini gitu aja si mbak, belum pindah.
Jadi keluarga semua itu tinggal di Purwodadi cuma kita yang tinggal disini karna
jaga kos”.

17. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Ny. L mengatakan bahwa “kumpul keluarga kalo hari lebaran kan pada kumpul
tu mbak, aku, suamiku dan Marsya pulang ke kampung semua ntar kos ini dijagain
sama orang lain gitu, udah si mbak itu, kalo lebaran kan anak kos juga nggak pada
disini, tapi pulang cuma bentar mbak”.

18. Sistem pendukung keluarga


Ny. L mengatakan bahwa “dukungan gimana ya mbak, paling kalo ada apa-apa
diselesaiin sendiri dulu nggak terlalu bilang sama keluarga, ntar takutnya malah
ngrepotin gitu”.

IV. Struktur keluarga


19. Pola komunikasi keluarga
Ny. L mengatakan bahwa “Kita suka ngobrol-ngobrol waktu makan malem
biasanya Mbak”.

20. Struktur kekuatan keluarga


Ny. L mengatakan bahwa “Aku yang mengambil keputusan, karena Bapak
adalah sosok yang manutan. Misale bulan ini kita ada program untuk beli mesin
suci dan kita tidak ada uang, lalu aku bilang pinjem ke sini, ke sini, dan ke sini.
Nah, Bapak itu nurut aja Mbak”

21. Struktur peran


Nn. M sebagai anak yang berperan sebagai mana mestinya anak yang
patuh kepada orang tua dan menempuh pendidikan sekolah. Ny. L merupakan
seorang istri sekaliguas ibu dalam keluarga yang merawat anak dan suami. Selain
Nn. M dan Ny. L juga ada Tn. J yang berperan dalam keluarga. Tn. J yang
berperan sebagai seorang bapak serta suami berusaha menjalankan tugas sesuai
dengan perannya. Akan tetapi dalam keluarga ini terdapat adanya peran yang
tidak sesuai dimana Tn. J yang harusnya sebagai pengambil dalam keputusan
yang ada di keluarga, justru semua pengambil keputusan berada pada Ny. L. Tn. J
merupakan seorang suami yang sangat penurut terhadap istrinya karena dia akan
melakukan sesuatu sesuai apa yang diinginkan Ny. L.

22. Nilai dan norma keluarga


Ny. L mengatakan bahwa “Saya selalu mengingatkan anak saya untuk selalu
berkata jujur dan terbuka pada orang tua mbak”
Ny. L mengatakan bahwa “Sehat itu ya ngga sakit. Kan kalo orang sehat bisa
kerja, ya kalo sakit berarti ga bisa”

V. Fungsi keluarga
23. Fungsi afektif
Ny. L mengatakan bahwa “Kalo Marsha lebih dekat ke saya Mbak. Mungkin
karena dia perempuan makanya lebih dekat ke saya. Sampe dia ini nggak mau kalo
dibilang mirip Bapaknya. Tapi, ya sebenernya anaknya baik Mbak. Misale dia
pengen beli sesuatu, aku diemin nah pas dia lagi sekolah aku belikan, ketika aku
kasih dia bilang terima kasih ke aku sambil peluk, disitu kadang saya merasa
terharu mbak”

24. Fungsi sosialisasi


Ny. L mengatakan bahwa ”Kalo anak Saya itu mudah bergaul dengan teman-
temannya jadi tidak ada masalah dengan teman sekolahnya.”
Ny. L mengatakan bahwa “Saya dan suami memiliki hubungan kerja sama
yang baik dengan beberapa penjaga kos sekitar sini mbak, untuk masalah laundry.”
Ny. L mengatakan bahwa “Kita jarang ketemu keluarga besar Mbak, karena
pekerjaan ini”.
25. Fungsi perawatan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Ny. L mengatakan bahwa “Kata dokter batuknya Marsha ini bukan karena
radang Mbak tapi karena alergi makanan”.
b. Mengambil keputusan
Ny. L mengatakan bahwa “Aku kasih obat warung dulu biasanya Mbak atau
tanya saudara yang kerja di apotek, nanti baru pergi ke puskesmas”.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit (mengalami masalah kesehatan)
Ny. L mengatakan bahwa “Kita saling merawat aja sih Mbak, kalo Marsha
yang sakit ya aku dan Bapak yang ngurusi”
d. Memodifikasi lingkungan
Ny. L mengatakan bahwa “Ya, kalo lingkungan sekitar rumah selalu
dibersihkan Mbak sama Bapak biasanya”.
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan
Ny. L mengatakan bahwa “Biasanya datang ke puskesmas sih Mba, tapi
nggak rutin. Kalo sedang sakit aja pergi ke sananya”.

26. Fungsi ekonomi


Ny. L mengatakan, “Aku dan Bapak sama-sama cari uang, ya aku nge-laundry
ini, kalo Bapak menjaga kosan. Kalo mau beli sesuatu kami diskusikan dahulu biar
keliatan uangnya nyukup atau nggak”.

27. Fungsi reproduksi


Ny. L mengatakan bahwa “Aku pakai KB susuk Mbak, asalnya pakai KB
suntik tapi karena menstruasi tidak teratur jadi ditawarin untuk ganti. Kalo untuk
spiral aku nggak berani pakai, lagipula sudah aku hitung-hitung Mbak kapan ingin
hamil lagi”

VI. Stres dan koping keluarga


28. Stressor jangka pendek
Ny. L memikirkan loundry miliknya yang masih baru sekitar 1 bulanan.
Ny. L memikirkan akan kemajuan yang akan terjadi karena masih baru jadi
pelanggannya masih sedikit sehingga Ny. L memikirkan bagaimana cara agar
loundrynya ramai dan tidak mengalami kerugian. Hal tersebut menjadi pemikiran
keluarga terutama Ny. L.

29. Stresor jangka panjang


Terkait kondisi perekonomian yang tergolong masih tingkat menengah ke
bawah, Ny. L dan Tn. J memikirkan akan masa depan anaknya yaitu Nn. M. Biaya
sekolah yang semakin lama semakin mahal membuat Ny. L dan Tn. J mulai
memikirkan dan berusaha menyisihkan sebagian penghasilannya untuk tabungan
sekolah anaknya kelak. Pekerjaaan yang dilakoni oleh pasangan suami istri ini
kurang menjanjikan karena kemungkinan untuk bertahan sebagai penjaga kos
sangat sulit ditambah lagi kebutuhan Nn. M untuk bersosialisasi dengan
lingkungan kurang didapat apabila keluarga tetap membatasi anaknya yang hanya
bermain dengan mainannya di kosan. Hal lain yang masih menjadi pertimbangan
keluarga yaitu adanya rencana untuk menambah momongan yaitu sebagai calon
adiknya Nn. M. Jadi dengan rencana adanya anggota keluarga baru maka
kebutuhanpun akan semakin bertambah sehingga pengaturan keuangan disini
sangat diperlukan.

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor


Keluarga ini cenderung tenang ketika menghadapi masalah untuk
selanjutnya Tn. J dan Ny. L melakukan diskusi.

31. Strategi koping yang digunakan


Ketika dihadapkan dengan masalah keluarga tersebut akan melakukan diskusi
dalam menentukan penyelesaiannya. Diskusi ini mempertimbangkan pendapat dari
masing-masing individu namun, kebanyakan keputusan yang diambil merupakan
pendapat dari Ny. L. S. Jadi setiap ada masalah didiskusikan terlebih dahulu tetapi
pengambil keputusan tetap berada pada Ny. L selaku istri.

VII. Harapan keluarga


Keluarga berharap setelah dilakukan tindakan keperawatan dapat
membantu meningkatkan pengetahuan keluarga terkait kesehatan dan mampu
meningkatkan kualitas komunikasi antar anggota keluarga dan masyarakat.
VIII. Pemeriksaan fisik
Istri (Ny. L) Suami (Tn. J) Anak (An.M)
Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis
Vital Sign Suhu : 37,000C Suhu : 36,50C Suhu : 37,000C
TD : 110/80 mmHg TD :120/90 mmHg TD : 90/70 mmHg
Nadi : 75 kali/menit Nadi : 83 kali/menit Nadi : 112 kali/menit
RR :20 kali/menit RR : 22 kali/menit RR : 24 kali/menit
BB : 50kg BB : 60kg BB : 25kg
TB : 150cm TB : 162cm TB : 120cm
BMI IMT : 22,22 IMT : 22,86 IMT : 17,36

Kepala Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


- Bentuk bulat ukuran - Bentuk bulat ukuran - Bentuk bulat ukuran mesocephal.
mesocephal. mesocephal. - Rambut panjang berwarna kemerahan dan lurus.
- Rambut panjang berwarna - Rambut pendek berwarna - Tidak terdapat kebotakan, penyebaran rambut
hitam dan bergelombang. hitam dan ikal. merata.
- Tidak terdapat kebotakan, - Tidak terdapat kebotakan, - Tidak terlihat adanya uban.
penyebaran rambut merata. penyebaran rambut merata. - Tidak terdapat perdarahan, bekas luka, memar.
- Tidak terlihat adanya uban. - Tidak terlihat adanya uban. Palpasi :
- Tidak terdapat perdarahan, - Tidak terdapat perdarahan, - Tidak ada benjolan abnormal.
bekas luka, memar. bekas luka, memar. - Klien tidak merasakan nyeri ketika di palpasi.
Palpasi : Palpasi :
- Tidak ada benjolan abnormal. - Tidak ada benjolan
- Klien tidak merasakan nyeri abnormal.
ketika di palpasi. - Klien tidak merasakan nyeri
ketika di palpasi.
Mata Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Kelopak mata berwarna - Kelopak mata berwarna - Kelopak mata berwarna coklat
coklat kehitam - Bulu mata jarang, panjang
- Bulu mata jarang, panjang - Bulu mata jarang, pendek - Pupil mata isokor.
- Pupil mata isokor. - Pupil mata isokor. - Reflek berkedip normal.
- Reflek berkedip normal. - Reflek berkedip normal. - Gerak bola mata simetris.
- Gerak bola mata simetris. - Gerak bola mata simetris. - Letak dan ukuran mata kanan-kiri simetris.
- Letak dan ukuran mata - Letak dan ukuran mata - Tidak ada perdarahan.
kanan-kiri simetris. kanan-kiri simetris. - Konjungtiva berwarna merah muda.
- Tidak ada perdarahan. - Tidak ada perdarahan. - Sklera berwarna putih (tidak ikterik).
- Konjungtiva berwarna merah - Konjungtiva berwarna - Klien tidak katarak.
muda. merah muda. - Klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
- Sklera berwarna putih (tidak - Sklera berwarna putih Palpasi :
ikterik). (tidak ikterik). - Tidak terdapat nyeri tekan di area sekitar mata.
- Klien tidak katarak. - Klien tidak katarak. - Tidak terdapat benjolan di area sekitar mata.
- Klien tidak menggunakan alat - Klien tidak menggunakan
bantu penglihatan. alat bantu penglihatan.
Palpasi : Palpasi :
- Tidak terdapat nyeri tekan di - Tidak terdapat nyeri tekan
area sekitar mata. di area sekitar mata.
- Tidak terdapat benjolan di - Tidak terdapat benjolan di
area sekitar mata. area sekitar mata.
Telinga Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Telinga kanan dan kiri klien - Telinga kanan dan kiri klien - Telinga kanan dan kiri klien simetris.
simetris. simetris. - Bentuk telinga antara kanan dan kiri sama.
- Bentuk telinga antara kanan - Bentuk telinga antara kanan - Tidak ada cairan yang keluar dari lubang telinga.
dan kiri sama. dan kiri sama. - Telinga klien terlihat bersih, tidak ada kotoran.
- Tidak ada cairan yang keluar - Tidak ada cairan yang - Klien tidak menggunakan alat bantu dengar.
dari lubang telinga. keluar dari lubang telinga. - Jarak pendengaran klien dalam batas normal.
- Telinga klien terlihat bersih, - Telinga klien terlihat bersih, - Tidak terdapat perdarahan.
tidak ada kotoran. tidak ada kotoran. Palpasi :
- Klien tidak menggunakan alat - Klien tidak menggunakan - Klien tidak merasa nyeri pada saat dilakukan
bantu dengar. alat bantu dengar.
- Jarak pendengaran klien - Jarak pendengaran klien palpasi.
dalam batas normal. dalam batas normal. - Tidak ada benjolan disekitar telinga.
- Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan.
Palpasi : Palpasi :
- Klien tidak merasa nyeri pada - Klien tidak merasa nyeri
saat dilakukan palpasi. pada saat dilakukan palpasi.
- Tidak ada benjolan disekitar Tidak ada benjolan disekitar
telinga. telinga.
Hidung Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Lubang hidung kanan dan kiri - Lubang hidung kanan dan - Lubang hidung kanan dan kiri simetris.
simetris. kiri simetris. - Rambut hidung merata.
- Rambut hidung merata. - Rambut hidung merata. - Tidak ada kotoran ataupun sumbatan.
- Tidak ada kotoran ataupun - Tidak ada kotoran ataupun - Tidak ada keluaran cairan/produksi sputum.
sumbatan. sumbatan. - Tidak terdapat cuping hidung.
- Tidak ada keluaran - Tidak ada keluaran - Tidak terdapat polip.
cairan/produksi sputum. cairan/produksi sputum. - Indra pembau klien tidak terdapat gangguan.
- Tidak terdapat cuping hidung. - Tidak terdapat cuping - Tidak terdapat alat bantu nafas.
- Tidak terdapat polip. hidung. Palpasi :
- Indra pembau klien tidak - Tidak terdapat polip. - Tidak ada benjolan di sekitar hidung.
terdapat gangguan. - Indra pembau klien tidak - Klien tidak merasakan nyeri ketika dilakukan
- Tidak terdapat alat bantu terdapat gangguan. palpasi.
nafas. - Tidak terdapat alat bantu
Palpasi : nafas.
- Tidak ada benjolan di sekitar Palpasi :
hidung. - Tidak ada benjolan di
- Klien tidak merasakan nyeri sekitar hidung.
ketika dilakukan palpasi. - Klien tidak merasakan nyeri
ketika dilakukan palpasi.
Mulut Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Membran mukosa lembab - Membran mukosa lembab - Membran mukosa lembab
- Bibir simetris dan berwarna - Bibir simetris dan berwarna - Bibir simetris dan berwarna merah muda
kemerahan kehitaman - Tidak terdapat sariawan.
- Tidak terdapat sariawan. - Tidak terdapat sariawan. - Bentuk gigi rata dengan warna sedikit
- Bentuk gigi rata dengan - Bentuk gigi rata dengan kekuningan.
warna sedikit kekuningan. warna sedikit kekuningan. - Tidak terdapat perdarahan gusi.
- Tidak terdapat perdarahan - Tidak terdapat perdarahan - Lidah tidak ada lesi dengan warna merah muda.
gusi. gusi. - Tidak terdapat sputum.
- Lidah tidak ada lesi dengan - Lidah tidak ada lesi dengan Palpasi :
warna merah muda. warna merah muda. - Tidak ada benjolan di sekitar mulut dan lidah
- Tidak terdapat sputum. - Tidak terdapat sputum. klien.
Palpasi : Palpasi : - Klien tidak merasakan nyeri ketika dilakukan
- Tidak ada benjolan di sekitar - Tidak ada benjolan di palpasi.
mulut dan lidah klien. sekitar mulut dan lidah
- Klien tidak merasakan nyeri klien.
ketika dilakukan palpasi. Klien tidak merasakan nyeri
ketika dilakukan palpasi.
Leher Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Warna kulit leher klien sama - Warna kulit leher klien - Warna kulit leher klien sama dengan warna kulit
dengan warna kulit bagian sama dengan warna kulit bagian tubuh lain.
tubuh lain. bagian tubuh lain. - Terdapat gerakan kelenjar tiroid pada saat
- Terdapat gerakan kelenjar - Terdapat gerakan kelenjar menelan.
tiroid pada saat menelan. tiroid pada saat menelan. - Klien mampu menoleh ke kanan dan kiri,
- Klien mampu menoleh ke - Klien mampu menoleh ke menunduk dan menengadah tanpa hambatan.
kanan dan kiri, menunduk kanan dan kiri, menunduk Palpasi :
dan menengadah tanpa dan menengadah tanpa - Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan benjolan
hambatan. hambatan. di sekitar leher.
Palpasi : Palpasi : - Klien tidak merasa nyeri ketika dilakukan palpasi.
- Tidak ada pembesaran - Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan benjolan di kelenjar tiroid dan benjolan
sekitar leher. di sekitar leher.
- Klien tidak merasa nyeri Klien tidak merasa nyeri ketika
ketika dilakukan palpasi. dilakukan palpasi.
Paru-paru Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Bentuk dada kanan-kiri - Bentuk dada kanan-kiri - Bentuk dada kanan-kiri simetris.
simetris. simetris. - Tidak terdapat retraksi dada, lesi, memar.
- Tidak terdapat retraksi dada, - Tidak terdapat retraksi - Pergerakan dada saat benafas seimbang.
lesi, memar. dada, lesi, memar. Palpasi :
- Pergerakan dada saat benafas - Pergerakan dada saat - Getaran teraba sama antara kanan dan kiri.
seimbang. benafas seimbang. - Tidak terdapat nyeri tekan, benjolan, edema.
Palpasi : Palpasi : Perkusi :
- Getaran teraba sama antara - Getaran teraba sama antara - Sonor
kanan dan kiri. kanan dan kiri. Auskultasi :
- Tidak terdapat nyeri tekan, - Tidak terdapat nyeri tekan, - Terdengar suara vasikuler
benjolan, edema. benjolan, edema.
Perkusi : Perkusi :
- Sonor - Sonor
Auskultasi : Auskultasi :
- Terdengar suara vasikuler - Terdengar suara vasikuler
Jantung Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
- Bentuk dada simetris. - Bentuk dada simetris. - Bentuk dada simetris.
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
- Denyut jantung teraba teratur. - Denyut jantung teraba - Denyut jantung teraba teratur.
Perkusi : teratur. Perkusi :
- Pekak. Perkusi : - Pekak.
Auskultasi - Pekak. Auskultasi
- Terdengar bunyi loop dup Auskultasi - Terdengar bunyi loop dup pada katup jantung.
pada katup jantung. - Terdengar bunyi loop dup - Irama jantung normal.
- Irama jantung normal. pada katup jantung.
- Irama jantung normal.
Abdomen Inspeksi Inspeksi Inspeksi
- Tidak terdapat bekas luka. - Tidak terdapat bekas luka. - Tidak terdapat bekas luka.
- Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan. - Tidak terdapat perdarahan.
Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi :
- Terdengar bising usus 8 kali - Terdengar bising usus 9 kali - Terdengar bising usus 10 kali permenit.
permenit. permenit. Palpasi :
Palpasi : Palpasi : - Klien merasakan nyeri ketika dilakukan palpasi.
- Klien merasakan nyeri ketika - Klien merasakan nyeri Perkusi
dilakukan palpasi. ketika dilakukan palpasi. - Hipertimpani, perut kembung.
Perkusi Perkusi
- Hipertimpani, perut - Hipertimpani, perut
kembung. kembung.

Genetalia Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


- Tidak Terkaji - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
- Tidak Terkaji - Tidak Terkaji - Tidak Terkaji

Ekstremitas Ekstremitas atas kanan maupun Ekstremitas atas kanan maupun Ekstremitas atas kanan maupun kiri klien mampu
atas kiri klien mampu melawan kiri klien mampu melawan melawan gravitasi dan tahanan dengan skor 5.
gravitasi dan tahanan dengan gravitasi dan tahanan dengan Klien tidak merasakan lemas dan nyeri serta tidak
skor 5. skor 5. terdapat edema pada ekstremitas atas klien.
Klien tidak merasakan lemas dan Klien tidak merasakan lemas
nyeri serta tidak terdapat edema dan nyeri serta tidak terdapat
pada ekstremitas atas klien. edema pada ekstremitas atas
klien.

Ekstremitas Ekstremitas bawah kanan Ekstremitas bawah kanan Ekstremitas bawah kanan maupun kiri klien mampu
bawah maupun kiri klien mampu maupun kiri klien mampu melawan gravitasi dan tahanan dengan skor 5.
melawan gravitasi dan tahanan melawan gravitasi dan tahanan Klien tidak merasakan lemas dan nyeri serta tidak
dengan skor 5. dengan skor 4. terdapat edema pada ekstremitas atas klien.
Klien tidak merasakan lemas dan Klien tidak merasakan lemas
nyeri serta tidak terdapat edema dan nyeri serta tidak terdapat
pada ekstremitas atas klien. edema pada ekstremitas atas
klien.

Analisa Data
NO. DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
KEPERAWATAN
1. Data Obyektif Gangguan interaksi Kendala Lingkungan
1. Tidak terlihat adanya interaksi antar sosial pada
tetangga. keluarga Tn. J
2. Terlihat kondisi lingkungan kos-kosan khusunya Ny. L
yang selalu tertutup (00052)
3. Masyarakat di sekitar lingkungan tempat
tinggal keluarga Tn. J terlihat sibuk
sendiri dengan usahanya.
Data Subyektif
1. Klien mengatakan bahwa “Ya karna
daerah sini kan kos semua ya gini mbak
paling jarang ketemu ato ngobrol sama
tetangga, paling itu ibu depan sering
kesini beli pulsa gitu sekalian ngobrol,
itu pun tidak lama”.
2. Klien mengatakan bahwa “Aku nggak
pernah ikut acara apa-apa di RT sini
mbak paling kalo misal kaya tadi tu
disuruh sama RT-nya buat bersih-bersih
ya suami ku saja yang keluar”
3. Klien mengatakan bahwa “Disini saya
gak bisa ninggal mbak soalnya kerjaan
saya banyak jadi gak ada waktu dan
capek buat meluangkan waktu ketemu
orang di luar, kalau keluar juga bentar
nganter anak, suamiku juga harus jaga
kos jadi gak ada waktu buat keluar
kumpul atau apa gitu hehe kan ada
tanggungan kos mbak”.

2. DO: Kekurangan waktu Pola tidur tidak menyehatkan (terkait tanggung jawab
1. Tn. J tampak lelah tidur pada keluarga sebagai penjaga kos-kosan)
2. Tn. J tampak lesu Tn. J khususnya
3. Kelopak mata Tn. J berwarna gelap Tn. J
DS:
1. Ny. L mengatakan bahwa, “ Ya kalo
bapak lebih malem dari saya kalo
tidur mbak, wong emang tugasnya
jaga sampe anak-anak kos pulang
kok”
2. Tn. J mengatakan bahwa, “ Saya
kalau tidur yang jam 12 lebih mbak,
harus jaga gerbang kos”
3. Tn. J mengatakan bahwa, “ Biar
enggak ngantuk kalo tiap pagi saya
minum kopi mbak”
4. Tn. J mengatakan bahwa, “Saya
bangun ya pagi mbak subuhan itu
bangun”
5. Ny. L mengatakan bahwa, “Ya kalau
menurut aku kamarnya udah bersih
mbak tapi ya kalau orang lain belum
tentu nganggep itu bersih, hehe”

3. Data Obyektif Ketidakefektifan Tingkat pendidikan rendah


1. Klien terlihat pesimis dalam bertindak performa peran
2. Klien kurang mampu dalam pada keluarga Tn. J
berkomunikasi dengan bahasa Indonesia khusunya Tn. J
Data Subyektif
1. Ny. L mengatakan bahwa suaminya
adalah tipe orang yang penurut dan
pemalu apabila diajak berkomunikasi
menggunakan bahasa Indonesia dengan
warga sekitar karena kurang lihai
berbahasa Indonesia.
2. Ny. L mengatakan bahwa suaminya
keluar rumah hanya ketika ada kegiatan
gotong royong warga
3. Ny. L mengatakan bahwa suaminya
hanya menjaga kos sehingga jarang
keluar rumah.

4. Data Obyektif Pemeliharaan Sumber yang tidak mencukupi (pengetahuan)


1. Intake makanan pada klien kurang kesehatan yang
dari kebutuhan harian yaitu asupan tidak efektif pada
kalori normal pada anak sesuai keluarga Tn. J
umurnya yaitu 1600 kkal, protein 35 khusunya An. M
gram, karbohidrat 220 gram, serat 22 (00099)
gram, dan air 1,5 L
Data Subyektif
1. Ny. L mengatakan bahwa anaknya
susah makan, dalam sehari belum
tentu makan nasi, kalau mau makan
nasi biasanya hanya nasi dan ayam
atau nasi, sayur sop sedikit dan sosis.
2. Ny. L mengatakan bahwa saat
anaknya mau untuk makan, maka
klien akan memberikan apa yang
anaknya mau.
3. Ny. L mengatakan bahwa anaknya
susah makan dan maunya hanya
minum susu.
4. Ny. L mengatakan bahwa anaknya
tidak tertarik dengan makanan.
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan waktu tidur pada keluarga Tn. J khususnya Tn. J b.d. pola tidur tidak menyehatkan (terkait tanggung jawab
sebagai penjaga kos-kosan)
2. Pemeliharaan kesehatan yang tidak efektif pada keluarga Tn. J khusunya An. M
3. Ketidakefektifan performa peran pada keluarga Tn. J khusunya Tn. J
4. Gangguan interaksi sosial pada keluarga Tn. J khusunya Ny. L

S-ar putea să vă placă și