Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BAB II
TINJAUAN LAHAN
A. Gambaran Umum Rumah Sakit
1. Sejarah singkat RSUD Mamuju Tengah
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju Tengah diresmikan pada
Kabupaten Mamuju tengah Sulawasi barat Kode pos 91564 dan Alamat
Email rsudsatelittobadak@gmail.com
1
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
Tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit Izin Mendirikan rumah sakit
atau badan swasta yang akan mendirikan bangunan atau menguba fungsi
bangunan yang telah ada untuk menjadi rumah sakit setelah memenihi
persyaratan yang ditetapkan oleh menteri ini. Izin operasional rumah sakit
adlah izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai kelas rumah
pembentukan organisasi dan tata kerja rumah sakit umum daerah satelit
2
2. Visi
3. Misi
4. Tujuan
5. JENIS LAYANAN
3
Polikklinik ( Umum, Bedah, Penyakit Dalam,jantung Anak,
Kandungan,dan Gigi )
Ruang Administrasi dan Keuangan
Ruang SISRUM (Sistem Informasi Rumah Sakit )
Ruang / Kamar Bersalin
Ruang Nifas
Ruang Operasi
Laboratorium
Radiology
Instalasi Gizi
Perumahan Dokter
Area Parkir Karyawan dan Pengunjung
Incenerator
IPAL
Genset Emergency
6. PEGAWAIAN / TENAGA
4
lengkap pengangkatan
5
ketersediaan tenaga dan
sarana, kegiatan pada poli
klinik,UGD,OK,ICU, dan
melaksanakan monitoring
dan evaluasi serta
perumusan untuk
peningkatan pelayanan
medik.
6
administrasi secara umum,
kehumasan rumah sakit,
perencanaan dan
pelaporan.
JENIS KETENAGAAN
N PNS (GOL)
KETENAGAAN PTT/ KON JUMLA
O TOTA TRAK H
IV III II I L
7
JENIS KETENAGAAN
N PNS (GOL)
KETENAGAAN PTT/ KON JUMLA
O TOTA TRAK H
IV III II I L
1 2 3 4 5 6 7 8 10
1 Tenaga Medis :
- Dokter
Spesialis 1 1
anastesi
- Dokter
1 1
Spesialis Anak
- Dokter
1 1
Spesialis Bedah
- Dokter
1 1
Spesialis Obgin
- Dokter
1 1
Spesialis Interna
- Dokter
Spesialis 1 1
Radiologi
- Dokter
1 1
Spesialis Kulit
- Dokter Umum 1 4 1 6
- Dokter Gigi 2 - 2
Sub Total 11 12
Tenaga
2 - -
Paramedis :
- Sarjana
4 33 39
Keperawatan
- DIII
92 92
Keperawatan
- DIV
3 3
Kbidananan
- DIII
221 221
Kbidananan
- DIII Perawat
1 4 -
Gigi/ Tekniker
- SPR/SPK - -
- DI Kebidanan - -
- Pengatur
2 2
Rawat Gigi
Sub Total 1 7 355 353
Tenaga
3 Paramedis Non -
Perawatan
8
JENIS KETENAGAAN
N PNS (GOL)
KETENAGAAN PTT/ KON JUMLA
O TOTA TRAK H
IV III II I L
- S2 Kesmas 1 1 2
- Sarjana
Kesehatan 14 12
Masyarakat
1 2
- Apoteker 2 2
- Sarjana
1 3
Farmasi
- DIII Analis
7 5
Kesehatan
- DIII Rekam
1 1
Medis
- DIII kesehatan
7 8
lingkungan
- DIII Fisioterapi 2 1
- DIII Radiologi 2 -
P - S1 Gizi - -
- DIII Gizi 11 7
- DIII Farmasi 1 11 7
- Tekniker Gigi - -
- ATEM - -
- SAA/SMF - -
- DII Pemasaran
- -
RS
Sub Total 46 48
Tenaga Non
4
Medis
- Sarjana
1 1
Ekonomi
- Sarjana Teknik - -
- Sarjana
1 1
Komputer
- DIII Komputer 3 4
- DIII Ekonomi - 1
- DIII Sekretaris - -
- DIII Lainnya - -
SMU/SMK/STM/ 1 27 23
SMKK
- SMP - -
- SD 2
9
JENIS KETENAGAAN
N PNS (GOL)
KETENAGAAN PTT/ KON JUMLA
O TOTA TRAK H
IV III II I L
Sub Total 29 30
TAHUN
NO PASIEN
2015 2016
Rawat jalan
1 5.717 kunjungan 9.576 kunjungan
rawat Inap
2 1.631 Pasien 1.765 pasiean
pasien meninggal
3 18
10
8. Sarana dan Prasarana
11
TABEL 2.1
12
Tabel 2. 1 tersebut menggambarkan bahwa indikator cakupan rawat jalan,
rawat inap, dan cakupan pelayanan IGD dua tahun terakhir sudah cukup
baik dalam, Faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut adalah
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan, meningkatnya jumlah dokter ahli dari 1 orang pada tahun 2014
menjadi 7 orang pada tahun 2015, Faktor lain adalah penentuan target
yang cukup rendah dan tidak meningkat setiap tahunnya dan
dilanjutkannya program kesehatan gratis baik jamkesda maupun
Jamkesmas sehingga masyarakat khususnya yang tidak mampu tidak
memiliki beban lagi dari sisi pembiayaan .
Pada indikator BOR (Bed Ocupancy Rate) menggambarkan bahwa
selama setahun terakhir cenderung masih labil dan belum ideal. BOR
yaitu presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu.
Pencapaian terendah adalah pada tahun 2014 dimana Rumah sakit masih
dalam proses pengembangan ( rumah sakit baru ) dan pencapaian
tertinggi pada tahun 2015 yaitu 17 %. Saat ini BOR merupakan salah satu
indikator penting dalam menentukan kualitas dari sebuah RS di
Indonesia. BTO merupakan frekuensi pemakaian tempat tidur berapa kali
dalam setahun. BTO RSUD Mamuju Tengah Mamuju Tengah tahun 2014-
2015 belum cukup ideal.
AvLOS yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien di RSU Mamuju
Tengah. AvLOS RSD Mamuju Tengah Mamuju Tengah untuk tahun 2015
adalah 4 hari, diharapkan akan terjadi peningkatan lama rawat seorang
pasien dimasa yang akan datang (idealnnya 6 – 12 hari)
TOI adalah rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati saat terisi
berikutnya. TOI RSUD Mamuju Tengah Mamuju Tengah untuk tahun 2015
belum ideal yaitu masih mencapai 4 hari.NDR ( Net Death Rate ), yaitu
kematian bersih atau angka kematian lebih dari 48 jam setelah dirawat
untuk tiap-tiap penderita keluar. NDR RSUD Mamuju Tengah tahun 2015
sudah dibawah angka rata-rata. GDR ( Gross Death Rate ) , yaitu angka
13
kematian kotor GDR yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap
penderita. GDR tahun 2015 adalah dan masih dalam batas normal.
untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien terhadap
layanan yang diberikan. Masih adanya keluhan merupakan salah satu
indikator adanya ketidakpuasan pelayanan Rumah sakit dari pasien.
Ketidakpuasan terhadap pelayanan tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain faktor internal :
Aspek Dokter adalah ketersediaan dalam kualitas pelayanan yang
meliputi keandalan atau kompetensi, empati dan ketepatan jadwal
pelayanan.
14
Dari segi cakupan pelayanan masyarakat yang berobat ke RS
setiap tahunnya mencapai 95% .namun pihak RSUD tidak pernah
menolak pasien miskin yang datang berobat ke Rumah Sakit.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan di RSUD Mamuju Tengah adalah kemampuan keuangan
daerah dan merupakan faktor yang sangat krusial dalam keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Hal tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap optimalisasi
kualitas pelayanan kesehatan. Rendahnya kemampuan pemerintah
pusat dan daerah serta sumber pembiayaan lainnya dalam merealisasi
klaim yang diajukan, berdampak buruk pada terhambatnya
pemenuhan kebutuhan operasional pelayanan yang sangat kurang
seperti ketidakmampuan RSUD Mamuju Tengah untuk menyiapkan
bahan obat dan perbekalan kesehatan, reagens laboratorium, serta
pemenuhan sarana / prasarana lainnya. Kondisi tersebut menjadikan
posisi RSUD Mamuju Tengah berada pada titik yang dilematis. Disatu
sisi masyarakat dan pemangku kebiajakan selalu menunut pelayanan
yang terjangkau dan berkualitas , tapi disisi lain alokasi anggaran dan
realisasi klaim yang diajukan pihak RSUD Mamuju Tengah masih
rendah.
15
Rumah sakit juga perlu berbenah memperbaiki manajemen menjadi
berorientasi pada customer care dan patient safety serta berupaya
menstandarkan akreditasi. Rumah sakit harus mampu memberikan
investasi SDM dan memperbaiki kelemahan-kelemahan seperti
komunikasi, dan kurangnya customer focus.
Selain itu pentingnya peningkatan atas kualitas pelayanan,
kompetensi para medis dan pendukungnya serta infrastruktur rumah sakit
itu sendiri. Dengan demikian, kedepan rumah sakit dituntut untuk
memberikan perhatian yang cukup serius terhadap prinsip equiti,
efesiensi, efektivitas, kualitas pelayanan dan kepuasaan pelanggan baik
internal maupun eksternal.
1. Analisis Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Renstra SKPD
Analisis Renstra K/L dan SKPD Provinsi (yang masih berlaku) perlu
dilakukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan
sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD
kabupaten/kota terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi
sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas
dan fungsi SKPD RSUD Mamuju Tengah.
Tabel 2.3
Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/kota
terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L
Capaian
Sasaran
Sasaran Sasaran
pada
Renstra pada
No Indikator Kinerja Renstra
SKPD Renstra
SKPD
Kabupaten/ K/L
Provinsi
Kota
(1) (2) (3) (4) (5)
16
- -
17
1. Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan kepada
optimal.
akreditasi.
18
dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat dalam jangka panjang.
19
Faktor pembiayaan berperan dalam peningkatan kualitas
dan akses pelayanan kesehatan di RS. Saat ini Rumah Sakit
Umum daerah Mamuju Tengah beku bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan sehingga sulit bagi rumah sakit unutk merealisasikan
jaminan kesehatan bagi masyarakat yang berobat di RSUD
Mamuju Tengah.
5. Kualitas dan kuantitas Sumber daya kesehatan di RS belum sesuai
standar
Masalah Ketersediaan sumber daya kesehatan yang sesuai
standar RS kelas D pun masih menuai masalah. Berdasarkan hasil
review pada tabel 2.3 menunjukkan bahwa kemampuan
pemenuhan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana RSUD
Mamuju Tengah baru mencapai 60% dan belum sesuai dengan
buku Pedoman Teknis Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Kelas
D. Disamping faktor keterbatasan biaya, faktor penyebab lain yang
lebh penting dan harus segera dibenahi adalah teknis
pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan
prasarana yang belum efektif dan efesien.
Ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di RSUD
juga belum terpenuhi (belum sesuai standar jumlah dan
kompetensi), rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk belum
memenuhi target, sepertin ketersediaan dokter spesialis baru
mencapai 5 per 100.000 penduduk (target nasional 9 per 100.000
penduduk). Sementara untuk tenaga keperawatan yang terdiri dari
bidan dan perawat (organik) juga belum sesuai standar. Idealnya
RSUD saat ini harus tersedia bidan dan perawat sebanyak 100 -
110 orang dengan asumsi perbandingan 2
perawat/ bidan untuk 3 tempat tidur. Keterbatasan tersebut telah
dipenuhi melalui rekruitmen tenaga perawat dan bidan , namun
juga belum efektif sebab statusnya masih sukaela /magang.
Hasil Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok
20
dan fungsi SKPD RSUD Mamuju Tengah selengkapnya akan
diuraikan dalam bentuk tabel berikut :
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan
dilaksanakan selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan
pendorong pelayanan SKPD RSUD Mamuju Tengah yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala
daerah. Penetapan rencana strategis RSUD Mamuju Tengah tahun
mendatang masih terkait dengan tingkat pencapaian 5 tahun sebelumnya
termasuk dalam program kegiatan serta dinamika perkembangan baik
internal maupun eksternal sehingga akan sangat berperan dalam
penyusunan rencana strategis lima tahun mendatang yang diidentifikasi
dan dianalisis analisis sebagai berikut :
21
Kesehatan Gratis / Jamkesda.
Isu-isu strategis lain baik skala Insternasional dan nasional yang
berhubungan atau mempengaruhi SKPD RSUD Mamuju Tengah dari
faktor-faktor eksternal lainnya adalah:
Ancaman Globalisasi penyelenggara layanan kesehatan.
ini sebagai dampak inplementasi pasar bebas (AFTA) tahun 2015,
sehingga dibutuhkan kualitas tenaga medis dan penunjang medis yang
mampu unggul dan berdaya saing. Kekalahan daya saing akan
berakibat pada penurunan kepercayaan dan kepuasan masyarakat.
Komitmen internasional diantaranya adalah Millenium Development
Goals (MDG’s) t
kondisi regional yang memiliki kesamaan kasus dan masalah. Isu
strategis dalam pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Sulawesi Selatan periode 2015-2018 yang
diuraikan per-urusan pemerintahan daerah, dapat dikonkritkan menjadi
issu strategis Regional Sulawesi Selatan.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Strategis
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk
mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap
kebutuhan pelayanan SKPD. Berdasarkan hasil kajian maka semua
program SKPD RSUD Mamuju Tengah yang tertuang dalam RPJMD
Tahun 2016-2018 berdampak positif terhadap isu isu pembangunan
berkelanjutan.
Kekuatan (Strengh)
22
Adanya keinginan (needs) pemanfaatan fasilitas kesehatan
oleh masyarakat (demand) yang cukup tinggi.
Sarana dan prasarana Fisik RS yang cukup memadai
Pemanfaatan tenaga kesehatan ( kontrak / magang ) dalam
mendukung pelayanan di RS
Tingginya Komitmen pimpinan dan pemda dalam peningakatan
kualitas pengelolaan pelayanan kesehatan dan peningkatan
kualitas SDM di RS
Satu satunya RS yang menjadi pusat rujukan di Kabupaten
Mamuju Tengah
Kelemahan (weakness)
b. Lingkungan Eksternal
Peluang (Opportunity)
Terbentuknya BPJS Kesehatan yang berfungsi
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional
Adanya dukungan dana APBD, APBN dan DAK untuk
pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana RS
23
Tingginya minat para lulusan tenaga kesehatan untuk menjadi
tenaga magang / kontrak di RSUD Mamuju Tengah
Kerjasama lintas sektoral dan lintas Kabupaten cukup baik
Tantangan/ Ancaman (Threat)
24
No Obyek Yang Dianalisa
Bobot Rating Scor
I. Kekuatan (Strength)
Adanya keinginan (needs) pemanfaatan fasilitas 10 2 20
1
kesehatan oleh masyarakat (demand) yang cukup tinggi.
2 Sarana dan prasarana Fisik RS yang cukup memadai 15 2 30
Pemanfaatan tenaga kesehatan ( kontrak / magang ) 10 2 20
3
dalam mendukung pelayanan di RS
Tingginya Komitmen pimpinan dan pemda dalam 15 2 30
4 peningakatan kualitas pengelolaan pelayanan kesehatan
dan peningkatan kualitas SDM di RS
Satu satunya RS yang menjadi pusat rujukan di Kabupaten 10 2 20
6
Mamuju Tengah
Jumlah Scor Kekuatan 100 200
25
Analisa Lingkungan Internal (Strength & Weakness )
Catatan :
I. Peluang (Opportunity)
Terbentuknya BPJS Kesehatan yang berfungsi 20 2 40
1 menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan
Nasional
Adannya dukungan dana APBD, APBN dan DAK 20 2 40
2 untuk pengembangan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana RS
Adanya dukungan Pemda bagi dokter umum yang 15 2 30
3
ingin melanjutkan pendidikan dokter spesialis
Adanya komitmen dari Tim Komite Akreditasi Rumah 15 2 30
4 Sakit Nasional yang siap membimbing dan
mendampingi dalam persiapan penilaian akreditrasi.
Tingginya minat para lulusan tenaga kesehatan untuk 15 1 15
5 menjadi tenaga magang / kontrak di RSUD Mamuju
Tengah
Kerjasama lintas sektoral dan lintas Kabupaten cukup 15 1 15
6
baik
Jumlah Scor Kekuatan 100 170
26
4 Sanksi Pencabutan Izin perasional bagi RS yang tidak 20 -2 -40
terakreditasi
5 Rumah Sakit di wilayah perbatasan Kab. Mamuju 10 -1 -10
Tengah merupakan pesaing dan cenderung meningkat
6 Tuntutan dan keluhan masyarakat terhadap 15 -2 -30
pemenuhan sarana dan kualitas pelayanan kesehatan
semakin tinggi.
Jumlah Scor Kelemahan 100 -165
Total Scor (Kekuatan+Kelemahan) 5
Kekuatan
IV I
Devensif Agresif
10
Tantangan 5 Peluang
III II
27
Liquidation Reconsiliation
Kelemahan
28
f. Kebijakan/Janji politik Kepala Daerah yang harus diwujudkan.
29
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN,INDIKATOR SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF SKPD RSUD MAMUJU TENGAH
KABUPATEN MAMUJU TENGAH
A. PROGRAM
30
j. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
k. Program sinkronisasi perencanaan dan penganggaran SKPD
B. KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD RSUD Mamuju
Tengah merupakan penjabaran dari program – program yang telah
diuraikan sebelumnya. Jenis kegiatan prioritas yang akan
dilaksanakan SKPD RSUD Mamuju Tengah Tahun 2016 - 2021 terdiri
dari :
1. Program standarisasi pelayanan kesehatan, terdiri dari kegiatan :
Pelayanan Kesehatan
f. Akreditasi Pelayanan RS
Penanggulangan Infeksi RS
31
a. Peningkatan Pelayanan dan Penunggulangan Masalah
Kesehatan
o. Rehabilitasi bangunan RS
32
r. Pengembangan Ruang ICU,OK dan UGD
u. Pengembangan SIM RS
33
l. Pemeliharaan rutin/berkala ruang roentgen
sakit
kegiatan :
34
l. Penyediaan peralatan kebersihan , perlengkapan dapur
kantor,dan Laundry.
operasional
kegiatan :
kegiatan :
f. Pengadaan Mebeleur
35
g. Pengadaan kendaraan dinas /operasional
kinerja SKPD
36