Sunteți pe pagina 1din 36

.

BAB II
TINJAUAN LAHAN
A. Gambaran Umum Rumah Sakit
1. Sejarah singkat RSUD Mamuju Tengah
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju Tengah diresmikan pada

tanggal 20 oktober 2014. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju

Tengah beralamatkan di Jalan Tammauni pue ballung Kecamatan tobadak

Kabupaten Mamuju tengah Sulawasi barat Kode pos 91564 dan Alamat

Email rsudsatelittobadak@gmail.com

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju Tengah sebagai

salah satu komponen sistem pelayanan kesehatan paripurna kepada

masyarakat. Harapan kita semua ialah produk Layanan Kesehatan Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju Tengah diharapkan mampu

memberikan pelayanan peningkatan kesehatan masyarakat.

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju Tengah

Berkedudukan Sebagai lembaga Teknis Daerah berdasarkan Peraturan

Bupati Mamuju Tengah Nomor 18 Tahun 2014 tentang organisasi dan

tata cara kerja lembaga teknis daerah pemerintah Kabupaten Mamuju

Tengah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan yang bersifat spesifik bidang pelayanan kesehatan yang menjadi

tanggung jawabnya berdasarkan kewenanangannya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Undang – undang Republik

indonesia No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Bahwa Rumah sakit

adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik

1
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat

yang harus tetap mampu meningkatakan pelayanan yang lebih bermutu

dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya; Rumah Sakit Adalah institusi pelayanan kesehatan

yang menyelenggarakan pelayana kesehatan perorangan secara paripurna

yang menyediankan pelayanan rawat inap,rawat jalan,dan gawata darurat.

Peraturan Menteri kesehatan republik indonesia No 56 Tahun 2014

Tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit Izin Mendirikan rumah sakit

yang selanjutnya disebut mendirikan adalah izin yang diberikan oleh

pejabat yang berwenang kepada instansi pemerintah, pemerintah daerah

atau badan swasta yang akan mendirikan bangunan atau menguba fungsi

bangunan yang telah ada untuk menjadi rumah sakit setelah memenihi

persyaratan yang ditetapkan oleh menteri ini. Izin operasional rumah sakit

adlah izin yang diberikan oleh pejabat yang berwenang sesuai kelas rumah

sakit kepada penyelenggara/pengeleloh rumah sakit untuk

penyelenggarakan pelayanan kesehatan dirumaah sakit setelah memenuhi

persyaratan dan standar yang ditetapkan dalam peraturan menteri ini.

Peraturan bupati mamuju tengah nomor 11 tahun 2015 tentang perubahan

atas peraturan bupati mamuju tengah nomor 18 tahun 2014 tentang

pembentukan organisasi dan tata kerja rumah sakit umum daerah satelit

kabupaten mamuju tengah tentang pembentukan organisasi dan tata kerja

rumah sakit umum daerah kabupaten mamuju tengah.

2
2. Visi

Terwujudnya RSUD Mamuju Tengah menjadi Rumah Sakit dengan

pelayanan yang paripurna, Mandiri dan berkeadilan

3. Misi

a. Peningkatan Pembangunan dan Pemeliharaan prasarana dan

alat kesehatan dalam rangka pelayanan yang berkualitas

b. Pemenuhan dan Peningkatan Sumberdaya Manusia Kesehatan

c. Pengelolaan Rumah sakit yang tertip mandiri dan berkeadilan

4. Tujuan

a. Memberikan pelayanan yang paripurna mandiri dan berkeadilan

kepada masyarakat Mamuju Tengah

b. Ikut berpartsipasi dalam pembangunan daerah melalui

pembangunan Sumberdaya Manusia Kesehatan.

5. JENIS LAYANAN

Secara umum Jenis sarana pelayanan di Rumah Sakit Umum


Daerah Mamuju Tengah sat ini terdiri dari :

 Instalasi Gawat Darurat 24 Jam


 Apotik 24 Jam
 Gudang obat
 Ruang ICU ( Intensif Care Unit )
 Ruang Perawatan Interna ( VIP dan kls III )
 Ruang Perawatan Bedah
 Ruang Perawatan Anak
 Ruang Perinatologi

3
 Polikklinik ( Umum, Bedah, Penyakit Dalam,jantung Anak,
Kandungan,dan Gigi )
 Ruang Administrasi dan Keuangan
 Ruang SISRUM (Sistem Informasi Rumah Sakit )
 Ruang / Kamar Bersalin
 Ruang Nifas
 Ruang Operasi
 Laboratorium
 Radiology
 Instalasi Gizi
 Perumahan Dokter
 Area Parkir Karyawan dan Pengunjung
 Incenerator
 IPAL
 Genset Emergency

6. PEGAWAIAN / TENAGA

NO Nama Jabatan Foto Nama Sk Tugas dan fungsi

4
lengkap pengangkatan

1 Direktur dr. Patunrengi Membantu bupati dalam


penyelenggaraan urusan
pemerintahan yang
menjadi kewenangan
kabupaten dibidang
pelayanan kesehatan
dengan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan
umum dan rujukan serta
menunjang pelayanan
dirumah sakit dan tugas
lain yang diberikan oleh
bupati.

2 Kepala seksi BAUNIAR Mengkoordinasi kegiatan


keperawatan S.kep keperawatan inap meliputi
ketersediaan tenaga
medik, sarana n peralatan
medik, dengan
pelaksanaan pengendalian
dan penerimaan dan
pemulangan
pasien,bimbingan asuhan
keperawatan dan
penyuluhan,pelayanan dan
etika mutu keperawatan,
penyediaan
logistik,ketersediaantenaga
dan sarana keperawatan,
meonitoring an evaluasi
pelaksanaan
keperawatan,pemantauan
penggunaan fasilitas
keperawatan.

3 Kepala seksi NUR Mengkordinir kegiatan


pelayanan WAHYATI, pelayanan medik,
medik S.Kep melaksanakan penyedia
logistik pelayanan medik,

5
ketersediaan tenaga dan
sarana, kegiatan pada poli
klinik,UGD,OK,ICU, dan
melaksanakan monitoring
dan evaluasi serta
perumusan untuk
peningkatan pelayanan
medik.

4 Kepala seksi SYAHRIR Melaksanakan


penunjang S,kep pemantauan dan
medik pengawasan penggunaan
fasilitas rumah sakit.
Pelaksanaan administrasi
penunjang medik dan
keparmasian,ketersediaan
bahan penunjang
laboratorium dan transfusi
darah, rontgen dan
pshioterapy, penyusunan
dan penyediaan bahan
obat-obatan pelayanan
dasar rujukan medik,alat
kesehatan, bahan habis
pakai dan monitoring
penggunaan obat0obatan,
narkotika dan psikotropi.

5 Kepala Seksi drg. Firmawati


Instalasi dan
Rekam Medik
6 Kasubag TU H.NURAIDAH Tugas pokok meliputi surat
Amd, keb menyurat ketata
usahaan,keuangan,urusan
rumah
tangga,kepegawaian,
perlengkapan dan
perencanaan dan
perencanaan evaluasi dan
pelaporan,
menyelenggaraakan

6
administrasi secara umum,
kehumasan rumah sakit,
perencanaan dan
pelaporan.

5 Staf TU - AFRIANTI, Membantu kegiatan


Amd.Keb administrasi secara umum
- DEWI
SAHRUNI,
Amd.Keb

JENIS KETENAGAAN
N PNS (GOL)
KETENAGAAN PTT/ KON JUMLA
O TOTA TRAK H
IV III II I L

7
JENIS KETENAGAAN
N PNS (GOL)
KETENAGAAN PTT/ KON JUMLA
O TOTA TRAK H
IV III II I L
1 2 3 4 5 6 7 8 10
1 Tenaga Medis :
- Dokter
Spesialis 1 1
anastesi
- Dokter
1 1
Spesialis Anak
- Dokter
1 1
Spesialis Bedah
- Dokter
1 1
Spesialis Obgin
- Dokter
1 1
Spesialis Interna
- Dokter
Spesialis 1 1
Radiologi
- Dokter
1 1
Spesialis Kulit
- Dokter Umum 1 4 1 6
- Dokter Gigi 2 - 2
Sub Total 11 12
Tenaga
2 - -
Paramedis :
- Sarjana
4 33 39
Keperawatan
- DIII
92 92
Keperawatan
- DIV
3 3
Kbidananan
- DIII
221 221
Kbidananan
- DIII Perawat
1 4 -
Gigi/ Tekniker
- SPR/SPK - -
- DI Kebidanan - -
- Pengatur
2 2
Rawat Gigi
Sub Total 1 7 355 353
Tenaga
3 Paramedis Non -
Perawatan

8
JENIS KETENAGAAN
N PNS (GOL)
KETENAGAAN PTT/ KON JUMLA
O TOTA TRAK H
IV III II I L
- S2 Kesmas 1 1 2
- Sarjana
Kesehatan 14 12
Masyarakat
1 2
- Apoteker 2 2
- Sarjana
1 3
Farmasi
- DIII Analis
7 5
Kesehatan
- DIII Rekam
1 1
Medis
- DIII kesehatan
7 8
lingkungan
- DIII Fisioterapi 2 1
- DIII Radiologi 2 -
P - S1 Gizi - -
- DIII Gizi 11 7
- DIII Farmasi 1 11 7
- Tekniker Gigi - -
- ATEM - -
- SAA/SMF - -
- DII Pemasaran
- -
RS
Sub Total 46 48
Tenaga Non
4
Medis
- Sarjana
1 1
Ekonomi
- Sarjana Teknik - -
- Sarjana
1 1
Komputer
- DIII Komputer 3 4
- DIII Ekonomi - 1
- DIII Sekretaris - -
- DIII Lainnya - -

SMU/SMK/STM/ 1 27 23
SMKK
- SMP - -
- SD 2

9
JENIS KETENAGAAN
N PNS (GOL)
KETENAGAAN PTT/ KON JUMLA
O TOTA TRAK H
IV III II I L
Sub Total 29 30

TOTAL 1 8 2 434 445

7. Data Pasien Tahun 2015 – 2016

TAHUN
NO PASIEN
2015 2016

Rawat jalan
1 5.717 kunjungan 9.576 kunjungan

rawat Inap
2 1.631 Pasien 1.765 pasiean

pasien meninggal
3 18

4 pasien rujukan 133 pasien 119 pasien

Dalam Hal ini semua biaya pelayanan kesehatan


masyarakat dirumah sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju
Tengah masih ditanggung oleh Pemerintah setempat.

Kiranya informasi dan data pada profil organisasi satuan


kerja rumah sakit umum daerah mamuju tengah dapat mendukung
rancangan penyiapan perumusan standarisasi, bimbingan dan
evaluasi dari pengelolah yang terkait.

10
8. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana RSUD Mamuju Tengah merupakan


sumberdaya penunjang yang akan menjamin terlaksanaanya
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Secara umum kualitas
dan kuantitas sarana dan prasarana di RSUD Mamuju Tengah
sudah cukup memadai. Namun seiring berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta penyebaran
berbagai jenis penyakit yang sulit diprediksi maka penambahan
dan peningkatan kualitas serta kuantitas peralatan penunjang
tetap harus dilakukan penambahan dan penyempurnaan sesuai
kebutuhan dan kemapuan stakeholders.

9. Kinerja Pelayanan RSUD Mamuju Tengah

Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju Tengah merupakan


Rumah Sakit Kelas tipe D milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Mamuju Tengah yang terletak di Ibu kota Kabupaten Mamuju
Tengah dengan luas lahan 6000 m. Untuk menunjang operasional
pelayanan di Rumah Sakit, terdapat beberapa gedung penunjang
dimana Dari seluruh bangunan utama dengan luas seluruh
bangunan 2870 m.

Dalam menjalankan fungsinnya, Rumah Sakit Umum Daerah


Mamuju Tengah Mamuju Tengah melayani pasien rawat jalan dan
rawat inap yang terdiri dari pasien kunjungan langsung dan pasien
rujukan.

Gambaran umum mengenai kualitas indikator pelayanan


kesehatan di RSUD Mamuju Tengah saat ini akan diuraikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut :

11
TABEL 2.1

INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAMUJU TENGAH

N JENIS CAPAIAN CAPAIAN


INDIKATOR STANDAR
O. PELAYANAN 2016 %

1 Rawat Inap 1 Rawat Inap 1 Pemberi pelayanan di a. Dr. Spesialis √ 100%


Rawat Inap b. Perawat minimal
pendidikan D3
2 Dokter penanggung jawab pasien rawat 100% √ 100%
inap
3 Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap a. Anak √ 100%
b. Penyakit Dalam
c. Kebidanan
d. Bedah
4 Jam Visite Dokter Spesialis 08.00 s/d 14.00 setiap √
hari kerja
5 Kejadian infeksi pasca operasi ≤ 1,5 % √
6 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5 % √ -
7 Tidak adanya kejadian pasien jatuh 100% √
yang berakibat kecacatan / kematian

8 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0.24 % √


9 Kejadian pulang paksa ≤5% √
10 Kepuasan pelanggan ≥ 90 %
11 Rawat Inap TB
a. Penegakan diagnosis TB melalui ≥ 60 %
pemeriksaan
mikroskopis TB
b. Terlaksanana kegiatan pencatatan ≥ 60 %
dan pelaporan
TB di Rumah Sakit
13 Ketersediaan pelayanan rawat inap di NAPZA, Gangguan
rumah sakit yang memberikan Psikotik, Gangguan
pelayanan jiwa Nerotik, dan Gangguan
Mental Organik
14 Tidak adanya kejadian kematian pasien 100%
gangguan jiwa
karena bunuh diri
15 Kejadian re-admission pasien gangguan 100%
jiwa dalam
waktu ≤ 1 bulan

16 Lama hari perawatan Pasien gangguan ≤ 6 minggu


jiwa

12
Tabel 2. 1 tersebut menggambarkan bahwa indikator cakupan rawat jalan,
rawat inap, dan cakupan pelayanan IGD dua tahun terakhir sudah cukup
baik dalam, Faktor yang mempengaruhi keberhasilan tersebut adalah
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan, meningkatnya jumlah dokter ahli dari 1 orang pada tahun 2014
menjadi 7 orang pada tahun 2015, Faktor lain adalah penentuan target
yang cukup rendah dan tidak meningkat setiap tahunnya dan
dilanjutkannya program kesehatan gratis baik jamkesda maupun
Jamkesmas sehingga masyarakat khususnya yang tidak mampu tidak
memiliki beban lagi dari sisi pembiayaan .
Pada indikator BOR (Bed Ocupancy Rate) menggambarkan bahwa
selama setahun terakhir cenderung masih labil dan belum ideal. BOR
yaitu presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu.
Pencapaian terendah adalah pada tahun 2014 dimana Rumah sakit masih
dalam proses pengembangan ( rumah sakit baru ) dan pencapaian
tertinggi pada tahun 2015 yaitu 17 %. Saat ini BOR merupakan salah satu
indikator penting dalam menentukan kualitas dari sebuah RS di
Indonesia. BTO merupakan frekuensi pemakaian tempat tidur berapa kali
dalam setahun. BTO RSUD Mamuju Tengah Mamuju Tengah tahun 2014-
2015 belum cukup ideal.
AvLOS yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien di RSU Mamuju
Tengah. AvLOS RSD Mamuju Tengah Mamuju Tengah untuk tahun 2015
adalah 4 hari, diharapkan akan terjadi peningkatan lama rawat seorang
pasien dimasa yang akan datang (idealnnya 6 – 12 hari)
TOI adalah rata-rata hari, tempat tidur tidak ditempati saat terisi
berikutnya. TOI RSUD Mamuju Tengah Mamuju Tengah untuk tahun 2015
belum ideal yaitu masih mencapai 4 hari.NDR ( Net Death Rate ), yaitu
kematian bersih atau angka kematian lebih dari 48 jam setelah dirawat
untuk tiap-tiap penderita keluar. NDR RSUD Mamuju Tengah tahun 2015
sudah dibawah angka rata-rata. GDR ( Gross Death Rate ) , yaitu angka

13
kematian kotor GDR yaitu angka kematian umum untuk tiap-tiap
penderita. GDR tahun 2015 adalah dan masih dalam batas normal.
untuk mengukur sampai sejauh mana kepuasan pasien terhadap
layanan yang diberikan. Masih adanya keluhan merupakan salah satu
indikator adanya ketidakpuasan pelayanan Rumah sakit dari pasien.
Ketidakpuasan terhadap pelayanan tersebut disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain faktor internal :
 Aspek Dokter adalah ketersediaan dalam kualitas pelayanan yang
meliputi keandalan atau kompetensi, empati dan ketepatan jadwal
pelayanan.

 Aspek perawat adalah kecepatan respon, keramahan, keterampilan


dan kerjasama perawat dalam membantu menyelesaikan masalah
pasien.

 Kecepatan pelayanan penunjang seperti Laboratorium, Farmasi,


Radiologi, Unit Transfusi Darah RS dan administrasi termasuk
keuangan.

 Aspek lain seperti sarana, peralatan dan kebersihan gedung.

Sedangkan faktor eksternal RS yang terkait adalah:


 Faktor yang mempengaruhi aksesibilitas (penggunaan pelayanan)
yang meliputi : faktor geografis yaitu jarak pasien dengan tempat
pelayanan, transportasi, tarif dan jam buka.

 Dari aspek pasien sendiri adalah : harapan pasien dalam memenuhi


kebutuhan , keinginan dan permintaan akan pelayanan rumah sakit.

Berdasarkan survei Perkembangan jumlah keluhan pasien


selama 2 tahun terakhir meningkat dari 20 keluhan pada tahun 2014
menjadi 25 keluhan pada tahun 2015. Data jumlah keluhan tersebut
berasal dari survey kepuasan pelanggan, tidak termasuk keluhan yang
disampaikan secara lisan atau tidak tertulis. Di harapkan di tahun-
tahun kedepan angka keluhan tersebut semakin berkurang.

14
Dari segi cakupan pelayanan masyarakat yang berobat ke RS
setiap tahunnya mencapai 95% .namun pihak RSUD tidak pernah
menolak pasien miskin yang datang berobat ke Rumah Sakit.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan di RSUD Mamuju Tengah adalah kemampuan keuangan
daerah dan merupakan faktor yang sangat krusial dalam keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Hal tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap optimalisasi
kualitas pelayanan kesehatan. Rendahnya kemampuan pemerintah
pusat dan daerah serta sumber pembiayaan lainnya dalam merealisasi
klaim yang diajukan, berdampak buruk pada terhambatnya
pemenuhan kebutuhan operasional pelayanan yang sangat kurang
seperti ketidakmampuan RSUD Mamuju Tengah untuk menyiapkan
bahan obat dan perbekalan kesehatan, reagens laboratorium, serta
pemenuhan sarana / prasarana lainnya. Kondisi tersebut menjadikan
posisi RSUD Mamuju Tengah berada pada titik yang dilematis. Disatu
sisi masyarakat dan pemangku kebiajakan selalu menunut pelayanan
yang terjangkau dan berkualitas , tapi disisi lain alokasi anggaran dan
realisasi klaim yang diajukan pihak RSUD Mamuju Tengah masih
rendah.

Kemampuan SKPD RSUD Mamuju Tengah untuk membiayai


kegiatan program dan kegiatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan
keuangan daerah sebagai daerah otonom.

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD


Saat ini Rumah Sakit dihadapkan pada tuntutan peningkatan
pelayanan publik, hal ini menjadikan rumah sakit sebagai bagian dari
pelayanan publik yang memberikan pelayanan kesehatan langsung
kepada masyarakat untuk lebih professional dan terbuka menghadapi
globalisasi.

15
Rumah sakit juga perlu berbenah memperbaiki manajemen menjadi
berorientasi pada customer care dan patient safety serta berupaya
menstandarkan akreditasi. Rumah sakit harus mampu memberikan
investasi SDM dan memperbaiki kelemahan-kelemahan seperti
komunikasi, dan kurangnya customer focus.
Selain itu pentingnya peningkatan atas kualitas pelayanan,
kompetensi para medis dan pendukungnya serta infrastruktur rumah sakit
itu sendiri. Dengan demikian, kedepan rumah sakit dituntut untuk
memberikan perhatian yang cukup serius terhadap prinsip equiti,
efesiensi, efektivitas, kualitas pelayanan dan kepuasaan pelanggan baik
internal maupun eksternal.
1. Analisis Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Renstra SKPD

Analisis Renstra K/L dan SKPD Provinsi (yang masih berlaku) perlu
dilakukan untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan
sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra SKPD
kabupaten/kota terhadap sasaran Renstra K/L dan Renstra SKPD Provinsi
sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas
dan fungsi SKPD RSUD Mamuju Tengah.

Sebagai perbandingan maka akan dilakukan review antara


indikator knerja dan capaian sasaran Renstra SKPD serta sasaran
renstra Dinas Kesehatan Provinsi dan Renstra K/L sebagaimana akan
disajikan dalam tebel berikut :

Tabel 2.3
Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/kota
terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L
Capaian
Sasaran
Sasaran Sasaran
pada
Renstra pada
No Indikator Kinerja Renstra
SKPD Renstra
SKPD
Kabupaten/ K/L
Provinsi
Kota
(1) (2) (3) (4) (5)

16
- -

1 Porsentase tingkat kecukupan


anggaran pelayanan Kesehatan
Gratis di RS
2 Persentase pelaksanaan
Akreditasi RS
3 Penerapan SPM di RS
4 Peningkatan
kualitas,pemanfaatan, pengelolaan
dan ketersediaan sarana dan
prasarana RS
5 Persentase cakupan pelayanan
pasien miskin di RS
6 Tingkat kompetensi aparatur
sesuai tugas pokok dan fungsi
7 Porsentase pemenuhan
kebutuhan obat dan perbekalan
kesehatan

Tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa indikator

pelaksanaan Renstra SKPD RSUD Mamuju Tengah pada indikator

jumlah kunjungan pasien miskin dan cakupan pelayanan pasien

miskin telah mencapai sasaran dan berkontribusi terhadap

pencapaian sasaran Renstra SKPD provinsi dan Renstra K/L.

Pembangunan kualitas sumber daya manusia harus


dilakukan secara komprehensif, sehingga terjadi suatu sinergi antara
pembangunan ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu
pembangunan kesehatan manusia merupakan agenda wajib dalam
rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Kondisi yang ingin dicapai dan proyeksi kedepan dalam bidang

kesehatan khusunya di RSUD Mamuju Tengah adalah :

17
1. Meningkatnya kualitas dan akses pelayanan kesehatan kepada

publik melalui Pengelolaan kebijakan jaminan kesehatan yang

optimal.

2. Meningkatnya fungsi Rumah Sakit melalui pemenuhan

peningkatan kualitas pelayanan, pengelolaan managemen dan

SDM, pemenuhan sarana, prasarana, obat dan perbekalan

kesehatan serta pemenuhan standarisasi Rumah Sakit melalui

akreditasi.

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


Analis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana strategis untuk
melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya.
Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan
akseptabilitas prioritas pelayanan kesehatan di RS, dapat
dioperasionalkan dan secara moral serta etika birokratis dapat
dipertanggungjawabkan.

Perencanaan startegis antara lain dimaksudkan agar layanan


SKPD RSUD Mamuju Tengah senantiasa mampu menyelaraskan diri
dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh karena itu,
perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya
merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan.

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD RSUD


Mamuju Tengah adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya
yang signifikan bagi RSUD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang
menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak

18
dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat dalam jangka panjang.

Suatu isu strategis bagi SKPD RSUD Mamuju Tengah diperoleh


baik berasal dari analisis internal berupa identifikasi permasalahan
pembangunan maupun analisis eksternal berupa kondisi yang
menciptakan peluang dan ancaman bagi RSUD di masa lima tahun
mendatang.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


SKPD RSUD Mamuju Tengah
Sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD
Kabupaten Mamuju Tengah Tahun 2016-2021 dijabarkan dalam
program pembangunan daerah sesuai dengan arah kebijakan
pembangunan daerah periode 5 (lima) tahun berkenaan. Suatu
program dan kegiatan SKPD harus menjabarkan dengan baik sasaran-
sasaran pokok sebagaimana diamanatkan dalam RPJMD dan tujuan
dan sasaran dari visi dan misi rencana pembangunan 5 (lima) tahun.
Untuk itu, diperlukan identifikasi berbagai permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan SKPD RSUD Mamuju Tengah untuk
menjabarkan pencapaian sasaran pokok sebagaimana diamanatkan
dalam mencapai tujuan dan sasaran RPJMD.
Beberapa permasalahan pelayanan yang berkaitan dengan
upaya mewujudkan sasaran-sasaran pokok Rencana Strategis SKPD
pada periode pelaksanaan Tahun 2016-2021, diuraikan sebagai
berikut :

1. RSUD Mamuju Tengah belum Terakreditasi


2. Aksebilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di
Kabupataen Mamuju Tengah khususnya di RSUD Mamuju Tengah
belum optimal.
3. Belum maksimalnya kualitas pelayanan di RS
4. Pengelolaan Jaminan pelayanan kesehatan belum optimal

19
Faktor pembiayaan berperan dalam peningkatan kualitas
dan akses pelayanan kesehatan di RS. Saat ini Rumah Sakit
Umum daerah Mamuju Tengah beku bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan sehingga sulit bagi rumah sakit unutk merealisasikan
jaminan kesehatan bagi masyarakat yang berobat di RSUD
Mamuju Tengah.
5. Kualitas dan kuantitas Sumber daya kesehatan di RS belum sesuai
standar
Masalah Ketersediaan sumber daya kesehatan yang sesuai
standar RS kelas D pun masih menuai masalah. Berdasarkan hasil
review pada tabel 2.3 menunjukkan bahwa kemampuan
pemenuhan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana RSUD
Mamuju Tengah baru mencapai 60% dan belum sesuai dengan
buku Pedoman Teknis Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Kelas
D. Disamping faktor keterbatasan biaya, faktor penyebab lain yang
lebh penting dan harus segera dibenahi adalah teknis
pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan
prasarana yang belum efektif dan efesien.
Ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di RSUD
juga belum terpenuhi (belum sesuai standar jumlah dan
kompetensi), rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk belum
memenuhi target, sepertin ketersediaan dokter spesialis baru
mencapai 5 per 100.000 penduduk (target nasional 9 per 100.000
penduduk). Sementara untuk tenaga keperawatan yang terdiri dari
bidan dan perawat (organik) juga belum sesuai standar. Idealnya
RSUD saat ini harus tersedia bidan dan perawat sebanyak 100 -
110 orang dengan asumsi perbandingan 2
perawat/ bidan untuk 3 tempat tidur. Keterbatasan tersebut telah
dipenuhi melalui rekruitmen tenaga perawat dan bidan , namun
juga belum efektif sebab statusnya masih sukaela /magang.
Hasil Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas pokok

20
dan fungsi SKPD RSUD Mamuju Tengah selengkapnya akan
diuraikan dalam bentuk tabel berikut :

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih
Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan
dilaksanakan selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan
pendorong pelayanan SKPD RSUD Mamuju Tengah yang dapat
mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala
daerah. Penetapan rencana strategis RSUD Mamuju Tengah tahun
mendatang masih terkait dengan tingkat pencapaian 5 tahun sebelumnya
termasuk dalam program kegiatan serta dinamika perkembangan baik
internal maupun eksternal sehingga akan sangat berperan dalam
penyusunan rencana strategis lima tahun mendatang yang diidentifikasi
dan dianalisis analisis sebagai berikut :

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Propinsi


Kondisi Regional sebagian adalah cermin dari kondisi lokal yang
memiliki kesamaan kasus dan masalah. Isu strategis dalam pembangunan
kesehatan Provinsi Sulawesi Barat sebagaimana tertuang dalam RPJMD
Sulawesi Selatan periode 2015-2021 masih terkait dengan Program

21
Kesehatan Gratis / Jamkesda.
Isu-isu strategis lain baik skala Insternasional dan nasional yang
berhubungan atau mempengaruhi SKPD RSUD Mamuju Tengah dari
faktor-faktor eksternal lainnya adalah:
 Ancaman Globalisasi penyelenggara layanan kesehatan.
ini sebagai dampak inplementasi pasar bebas (AFTA) tahun 2015,
sehingga dibutuhkan kualitas tenaga medis dan penunjang medis yang
mampu unggul dan berdaya saing. Kekalahan daya saing akan
berakibat pada penurunan kepercayaan dan kepuasan masyarakat.
 Komitmen internasional diantaranya adalah Millenium Development
Goals (MDG’s) t
 kondisi regional yang memiliki kesamaan kasus dan masalah. Isu
strategis dalam pembangunan Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana
tertuang dalam RPJMD Sulawesi Selatan periode 2015-2018 yang
diuraikan per-urusan pemerintahan daerah, dapat dikonkritkan menjadi
issu strategis Regional Sulawesi Selatan.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Strategis
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk
mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap
kebutuhan pelayanan SKPD. Berdasarkan hasil kajian maka semua
program SKPD RSUD Mamuju Tengah yang tertuang dalam RPJMD
Tahun 2016-2018 berdampak positif terhadap isu isu pembangunan
berkelanjutan.

3.5. Analisa Faktor Internal dan Eksternal dan Penentuan Isu-Isu


Strategis
3.5.1. Analisa Faktor Internal dan Ekstern
a. Lingkungan Internal

 Kekuatan (Strengh)

22
 Adanya keinginan (needs) pemanfaatan fasilitas kesehatan
oleh masyarakat (demand) yang cukup tinggi.
 Sarana dan prasarana Fisik RS yang cukup memadai
 Pemanfaatan tenaga kesehatan ( kontrak / magang ) dalam
mendukung pelayanan di RS
 Tingginya Komitmen pimpinan dan pemda dalam peningakatan
kualitas pengelolaan pelayanan kesehatan dan peningkatan
kualitas SDM di RS
 Satu satunya RS yang menjadi pusat rujukan di Kabupaten
Mamuju Tengah
 Kelemahan (weakness)

 Pengelolaan dan kualitas pelayanan Kesehatan belum


maksimal disertai dengan keterbatasan obat obatan dan
perbekalan alat kesehatan lainnya di RSUD Mamuju Tengah
 Sistem pengelolaan dan pembiayaan Jaminan kesehatan
belum maksimal
 Pemanfaatan, pengelolaan dan ketersediaan sarana dan
prasarana RSUD Mamuju Tengah belum maksimal
 Ketersediaan Dokter Ahli ( 4 dasar : Interna , Bedah,
Kebidanan, Anak dan 1 penunjang : Anastesi,) belum
terpenuhi
 Terbatasnya tenaga Kesehatan pada RSUD
 Status RSUD belum terakreditasi dan BLUD
 Penerapan SPM belum optimal

b. Lingkungan Eksternal

 Peluang (Opportunity)
 Terbentuknya BPJS Kesehatan yang berfungsi
menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional
 Adanya dukungan dana APBD, APBN dan DAK untuk
pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana RS

23
 Tingginya minat para lulusan tenaga kesehatan untuk menjadi
tenaga magang / kontrak di RSUD Mamuju Tengah
 Kerjasama lintas sektoral dan lintas Kabupaten cukup baik
 Tantangan/ Ancaman (Threat)

 Amanat UU no 44 /2009 tentang Rumah Sakit diwajibkan untuk


menerapkan PPK=BLUD.
 Biaya operasional RS dan Harga alat kesehatan yang mahal
 Sanksi Pencabutan Izin operasional bagi RS yang tidak
terakreditasi dan belum menreapkan pengelolaan keuangan
BLUD
 Rumah Sakit di wilayah perbatasan Kab. Mamuju Tengah
merupakan pesaing dan cenderung meningkat.
 Tuntutan dan keluhan masyarakat terhadap pemenuhan sarana
dan kualitas pelayanan kesehatan semakin tinggi.

Berdasarkan hasil identifikasi lingkungan internal dan eksternal

tersebut maka rumusan isu-isu strategis pelayanan RSUD Mamuju

Tengah lain dilakukan dengan cara menggunakan metode analisa

pembobotan dengan cara sebagai berikut :

24
No Obyek Yang Dianalisa
Bobot Rating Scor
I. Kekuatan (Strength)
Adanya keinginan (needs) pemanfaatan fasilitas 10 2 20
1
kesehatan oleh masyarakat (demand) yang cukup tinggi.
2 Sarana dan prasarana Fisik RS yang cukup memadai 15 2 30
Pemanfaatan tenaga kesehatan ( kontrak / magang ) 10 2 20
3
dalam mendukung pelayanan di RS
Tingginya Komitmen pimpinan dan pemda dalam 15 2 30
4 peningakatan kualitas pengelolaan pelayanan kesehatan
dan peningkatan kualitas SDM di RS
Satu satunya RS yang menjadi pusat rujukan di Kabupaten 10 2 20
6
Mamuju Tengah
Jumlah Scor Kekuatan 100 200

II. Kelemahan ( Weakness)


1 Pengelolaan dan kualitas pelayanan Kesehatan belum 15 -3 -45
maksimal disertai dengan keterbatasan obat obatan dan
perbekalan alat kesehatan lainnya di RSUD Mamuju
Tengah
2 Sistem pengelolaan dan pembiayaan Jaminan kesehatan 15 -2 -30
belum maksimal
3 Pemanfaatan, pengelolaan dan ketersediaan sarana dan 15 -2 -30
prasarana RSUD Mamuju Tengah belum maksimal
4 Ketersediaan Dokter Ahli ( 4 dasar : Interna , Bedah, 15 -1 -15
Kebidanan, Anak dan 3 penunjang : Anastesi, Patologi
Klinik, dan radiologi) belum terpenuhi
5 Terbatasnya tenaga Kesehatan pada RSUD 10 -1 -10
6 Status RSUD belum terakreditasi dan BLUD 15 -2 -30
7 Penerapan SPM belum optimal 15 -2 -30
Jumlah Scor Kelemahan 100 -190
Total Scor (Kekuatan+Kelemahan) 10

25
Analisa Lingkungan Internal (Strength & Weakness )
Catatan :

1. Bobot diberikan untuk masing-masing elemen sesuai dengan tingkat


penting relatif terhadap keberhasilan pencapaian tujuan.
2. Rating untuk Kekuatan dan Kelemahan, diberikan atas dasar
kesepakatan, yakni masing-masing rating 3 untuk kategori sangat
bagus; 2 untuk kategori bagus, dan 1 untuk kategori cukup bagus.
Sementara itu rating untuk Kelemahan diberikan atas dasar
kesepakatan, yakni masing-masing rating -3 untuk kategori sangat
buruk; -2 untuk kategori buruk, dan -1
3. untuk kategori cukup buruk

No Obyek Yang Dianalisa Bobot Rating Scor

I. Peluang (Opportunity)
Terbentuknya BPJS Kesehatan yang berfungsi 20 2 40
1 menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan
Nasional
Adannya dukungan dana APBD, APBN dan DAK 20 2 40
2 untuk pengembangan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana RS
Adanya dukungan Pemda bagi dokter umum yang 15 2 30
3
ingin melanjutkan pendidikan dokter spesialis
Adanya komitmen dari Tim Komite Akreditasi Rumah 15 2 30
4 Sakit Nasional yang siap membimbing dan
mendampingi dalam persiapan penilaian akreditrasi.
Tingginya minat para lulusan tenaga kesehatan untuk 15 1 15
5 menjadi tenaga magang / kontrak di RSUD Mamuju
Tengah
Kerjasama lintas sektoral dan lintas Kabupaten cukup 15 1 15
6
baik
Jumlah Scor Kekuatan 100 170

II. Tantangan (Threat )


1 Meningkatnya klem RS yang tidak terbayar dan 20 -1 -30
menjadi utang pemda
2 Amanat UU no 44 /2009 tentang Rumah Sakit 20 -2 -40
diwajibkan untuk menerapkan PPK=BLUD
3 Biaya operasional RS dan Harga alat kesehatan yang 15 -1 -15
mahal

26
4 Sanksi Pencabutan Izin perasional bagi RS yang tidak 20 -2 -40
terakreditasi
5 Rumah Sakit di wilayah perbatasan Kab. Mamuju 10 -1 -10
Tengah merupakan pesaing dan cenderung meningkat
6 Tuntutan dan keluhan masyarakat terhadap 15 -2 -30
pemenuhan sarana dan kualitas pelayanan kesehatan
semakin tinggi.
Jumlah Scor Kelemahan 100 -165
Total Scor (Kekuatan+Kelemahan) 5

Analisa Lingkungan Eksternal (Opportunity dan Threat


Catatan :

1. Bobot diberikan untuk masing-masing elemen sesuai dengan tingkat


penting relatif terhadap keberhasilan pencapaian tujuan.
2. Rating untuk Kekuatan dan Kelemahan, diberikan atas dasar
kesepakatan, yakni masing-masing rating 3 untuk kategori sangat
bagus; 2 untuk kategori bagus, dan 1 untuk kategori cukup bagus.
Sementara itu rating untuk Kelemahan diberikan atas dasar
kesepakatan, yakni masing-masing rating -3 untuk kategori sangat
buruk; -2 untuk kategori buruk, dan -1 untuk kategori cukup buruk.

Berdasarkan skor dalam analisis faktor internal dan eksternal


sebelumnya, maka kesimpulan SWOT , dapat digambarkan seperti terlihat
dalam diagram berikut :

Kekuatan
IV I
Devensif Agresif

10

Tantangan 5 Peluang
III II

27
Liquidation Reconsiliation

Kelemahan

Dengan melihat hasil kesimpulan analisa internal dan eksternal diatas


diperoleh posisi RS berada di kuadran 1 (strategi pertumbuhan)
menunjukkan bahwa peluang untuk tumbuh sangat besar, kekuatan
yang dimiliki cukup kuat dalam rangka untuk menangkap peluang yang
ada.
Mengingat Rumah Sakit memiliki posisi strategis dalam
menjalankan misi sosial maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan
yang terus menerus menyangkut pelayanan dan pengelolaan sumber
daya yang efektif dan efisien yang akan diuraikan lebih lanjut pada
perumusan Strategi .

3.5.2. Penentuan Isu-Isu Strategis


Dari analisis perkembangan dan masalah pembangunan
kesehatan di Indonesia khususnya di Kabupaten Mamuju Tengah
serta mencermati hasil identifikasi lingkungan internal dan eksternal
diatas maka dapat diidentifikasi isu-isu strategis SKPD RSUD
Mamuju Tengah Kabupaten Mamuju Tengah. Perlu dijelaskan bahwa
pemilihan isu strategis mempertimbangkan beberapa hal, yakni:
a. Merupakan urusan, tugas dan tanggung jawab SKPD RSUD
Mamuju Tengah;
b. Besarnya dampak yang ditimbulkan terhadap publik;
c. Tingkat kemungkinan/kemudahan penanganan;
d. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian
sasaran pembangunan kesehatan di RSUD Mamuju Tengah ;
e. Memiliki daya ungkit terhadap peningkatan pelayanan di SKPD
RSUD Mamuju Tengah;

28
f. Kebijakan/Janji politik Kepala Daerah yang harus diwujudkan.

Isu Strategis yang menjadi prioritas SKPD RSUD Mamuju


Tengah Kabupaten Mamuju Tengah untuk ditangani dalam kurun
waktu 2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan, kualitas dan akses pelayanan Kesehatan belum


maksimal disertai dengan keterbatasan obat obatan dan
perbekalan alat kesehatan dan sarana lainnya di RSUD Mamuju
Tengah;
2. Sistem pengelolaan dan pembiayaan Jaminan kesehatan belum
maksimal;
3. Pemanfaatan, pengelolaan dan ketersediaan sarana dan prasarana
RSUD Mamuju Tengah belum maksimal Implementasi dan Evaluasi
SPM belum maksimal;
4. Kualitas dan Ketersediaan Tenaga Kesehatan Dokter Ahli ( 4
dasar : Interna , Bedah, Kebidanan, Anak dan 3 penunjang :
Anastesi,) serta tenaga kesehatan strategis lainnya belum
terpenuhi;
5. Status RSUD Mamuju Tengah belum terakreditasi;
6. Penerapan SPM belum optimal;

29
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN,INDIKATOR SASARAN DAN
PENDANAAN INDIKATIF SKPD RSUD MAMUJU TENGAH
KABUPATEN MAMUJU TENGAH

A. PROGRAM

Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut diatas,


maka untuk mewujudkannya, selanjutnya dijabarkan dalam berbagai
program dan kegiatan. Program operasional yang dimaksud
merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu kebijakan dalam
rangka pelaksanaan suatu rencana.
1. Pencapaian akreditasi dan peningkatan kelas rumah sakit memalui
Pemenuhan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan
kualitas manajamen dan SDM, terpenuhinya sarana, prasarana,
obat dan perbekalan kesehatan
Pokok – pokok program yang akan dilaksanakan meliputi:
a. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
c. Program pemeliharaan sarana dan prasana RS
d. Program pengadaan, peningkatan dan pengembangan sarana
dan prasarana RS
e. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
f. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
g. Program pelayanan administrasi dan perkantoran
h. Program peningkatan disiplin aparatur
i. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

30
j. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
k. Program sinkronisasi perencanaan dan penganggaran SKPD

B. KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilaksanakan SKPD RSUD Mamuju
Tengah merupakan penjabaran dari program – program yang telah
diuraikan sebelumnya. Jenis kegiatan prioritas yang akan
dilaksanakan SKPD RSUD Mamuju Tengah Tahun 2016 - 2021 terdiri
dari :
1. Program standarisasi pelayanan kesehatan, terdiri dari kegiatan :

a. Penyusunan Standar Kesehatan

b. Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan

c. Penyusunan naskah akademis standar pelayanan kesehatan

d. Pembangunan dan Pemutakhiran data dasar Standar

Pelayanan Kesehatan

e. Penyusunan standar analisis belanja pelayanan kesehatan

f. Akreditasi Pelayanan RS

2. Program obat dan perbekalan kesehatan , terdiri dari kegiatan :

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Penyediaan Perbekalan Kesehatan Pencegahan dan

Penanggulangan Infeksi RS

3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

31
a. Peningkatan Pelayanan dan Penunggulangan Masalah

Kesehatan

4. Program pengadaan, peningkatan dan pengembangan sarana dan

prasarana RS , terdiri dari kegiatan :

a. Pembangunan Gedung Kantor RS

b. Pengembangan ruang rawat inap (VVIP,VIP,Kelas I,II,III)

c. Pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit

d. Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit (dapur,

ruang pasien, laundry, ruang tunggu dan lain-

lain)Pengembangan ruang bersalin

e. Pengembangan Ruang Gawat Darurat

f. Pengembangan ruang poliklinik

g. Pengembangan ruang isolasi

h. Pengembangan ruang Rontgen

i. Pengembangan ruang laboratorium

j. Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit

k. Pengadaan Reagens bahan habis pakai

l. Pengadaan obat – obatan RS

m. Pengembangan ruang penunjang medik

n. Pengembangan ruang administrasi dan rekam medik

o. Rehabilitasi bangunan RS

p. Pengembangan Instalasi Limbah RS

q. Pengadaan ambulance/mobil jenazah

32
r. Pengembangan Ruang ICU,OK dan UGD

s. Pengembangan dan Pengelolaan UTDRS

t. Pengembangan Type RS / Akreditasi RS

u. Pengembangan SIM RS

v. Pengembangan Instalasi Gizi RS

w. Pengembangan Kamar Jenazah

x. Pengembangan ruang farmasi

y. Pengembangan Media Promosi Kesehatan RS

5. Program pemeliharaan sarana dan prasana RS, terdiri dari kegiatan

a. Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit

b. Pemeliharaan rutin/berkala ruang poliklinik rumah sakit

c. Pemeliharaan rutin/berkala ruang rawat inap rumah sakit (VVIP,

VIP, Kelas I,II,III)

d. Pemeliharaan rutin/berkala ruang gawat darurat

e. Pemeliharaan rutin/berkala ruang ICU, ICCU, NICU

f. Pemeliharaan rutin/berkala ruang operasi

g. Pemeliharaan rutin/berkala ruang terapi

h. Pemeliharaan rutin/berkala ruang isolasi

i. Pemeliharaan rutin/berkala ruang bersalin

j. Pemeliharaan rutin/berkala ruang inkubator

k. Pemeliharaan rutin/berkala ruang bayi

33
l. Pemeliharaan rutin/berkala ruang roentgen

m. Pemeliharaan rutin/berkala ruang laboratorium rumah sakit

n. Pemeliharaan rutin/berkala kamar jenazah

o. Pemeliharaan rutin/berkala instalasi pengolahan limbah rumah

sakit

p. Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit

q. Pemeliharaan rutin/berkala ambulance/mobil jenazah

r. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur rumah sakit

s. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan rumah sakit

6. Program pelayanan administrasi dan perkantoran , terdiri dari

kegiatan :

a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

b. Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

c. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik

d. Penyediaan jasa kebersihan kantor

e. Penyediaan alat tulis kantor

f. Penyediaan barang cetakan dan pengggandaan

g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

h. Penyediaan peralatan rumah tangga

i. Penyediaan makanan dan minuman

j. Rapat – rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

k. Rapat – rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

34
l. Penyediaan peralatan kebersihan , perlengkapan dapur

kantor,dan Laundry.

m. Penyediaan bahan bakar minyak mesin / kendaraan

operasional

n. Pelaksanaan pelelangan barang dan jasa

o. Koordinasi konsolidasi dalam daerah dan peninjauan lapangan

p. Pengelolaan administrasi keuangan dan perkantoran

7. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur , terdiri dari

kegiatan :

a. Diklat teknis dan fungsi bagi PNS/PTT daerah

b. Sosialisasi standar pelayanan minimal bidang kesehatan

8. Program peningkatan disiplin aparatur , terdiri dari kegiatan :

a. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya.

b. Pengadaan pakaian kerja lapangan

c. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

9. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur , terdiri dari

kegiatan :

a. Pembangunan Rumah Dinas

b. Pembangunan Gedung Kantor

c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

d. Pengadaan Peralatan rumah jabatan/dinas

e. Pengadaan peralatan gedung kantor

f. Pengadaan Mebeleur

35
g. Pengadaan kendaraan dinas /operasional

h. Pemeliharaan rutin berkala peralatan gedung Kantor

i. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas operasional

j. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas

k. Rehabilitasi sedang/berat rumah gedung kantor

l. Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional

10. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan , terdiri dari kegiatan :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

b. Penyusunan laporan keuangan bulan, semesteran dan tahunan

c. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran

d. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

11. Program sinkronisasi perencanaan dan penganggaran SKPD ,

terdiri dari kegiatan :

a. Penyusunan Renja SKPD

b. Penyusunan RKA SKPD

c. Penyusunan DPA SKPD

d. Penyusunan DPPA SKPD

12. Program perencanaan pembangunan daerah , terdiri dari kegiatan

a. Penyusunan Renstra SKPD

36

S-ar putea să vă placă și