Sunteți pe pagina 1din 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN ANEMIA DI RUANG


BOUGENVILE RSUD BANYUMAS

Oleh:
HESTI RENITA
I4B019023
STASE KMB
SEMESTER I

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PURWOKERTO
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN ANEMIA DI RUANG BOUGNEVILE
RSUD BANYUMAS

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 30 September 2019
Tempat : Ruang Bougenvile
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Tanggal Lahir/Umur : 25-03-1981 / 38 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Pucung LOR RT 04/01, Kroya
No. RM : 00-77-81-33
Diagnosa Medis : Anemia
2. Riwayat Kesehatan
 Keluhan Utama : lemas, sakit perut
 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dirawat diruang bougenvile sejak tanggal 29 september 2019 dengan keluhan
mulut terasa pahit, tidak bisa tidur, keadaan pasien secara umum cukup baik.
 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di RS. Ny. S memiliki riwayat
transfusi 3 tahun yang lalu dan tidak pernah berobat lagi.
 Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien dan keluarganya mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga.
3. . Riwayat Keluarga
Genogram

perempuan : laki-laki :

tinggal serumah :
klien : garis perkawinan :
4. Pola Kesehatan Fungsional Gordon
a. Pola Persepsi-Manajemen Kesehatan
Secara umum kondisi kesehatan Ny. S sudah cukup baik. Ny. S mengatakan
untuk menjaga kesehatannya selama ini dia hanya mengonsumsi makanan akan
sayuran dan minum obat herbal seperti kunyit. Ny. S mengatakan tidak mengetahui
penyebab penyakitnya sekarang. Untuk mengatasi masalah penyakit yang dirasanya
Ny. S biasanya langsung periksa ke bidan terdekat di daerah rumahnya.
b. Pola Nutrisi/Metabolik
Setiap hari Ny. S makan 3 kali sehari atau sesuai keinginan makanan yang
dikonsumsi setiap harinya selalu ada sayur, sosis, nuget. Asupan minum Ny. S setiap
hari kurang dari 8 gelas besar. Selama di RS Ny. S merasa tidak nafsu makan, berat
badan mengalami penurunan dari 50 kg menjadi 48 kg. Ny. S mengkonsumsi
suplemen seperti vitamin.
c. Pola Eliminasi
Sebelum dirawat frekuensi BAB Ny. S sehari sekali dengan warna dan konsistensi
normal, tetapi selama sakit Ny. S mengatakan BAB warna coklat, konsistensi cair dan
berbau khas. Untuk pola BAK, Ny. S warna urin jernih Ny. S tidak terpasang kateter
urin
d. Pola Aktivitas dan Latihan
Ny. S bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, berpakaian, mandi,
toileting, dan mobilitas secara umum dengan mandiri
e. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum dirawat pola istirahat dan tidur Ny. S teratur dan tidak mempunyai
masalah tidur. Ny. S biasanya tidur dari jam 9 dan bangun jam 4 untuk bersiap
sholat subuh. Untuk bisa tidur dengan rileks Ny. S menggunakan 1 buah bantal dan
tidak membutuhkan obat tidur, Ny. S jika tidur menggunakan lampu yang redup. Ny.
S kadang tidur siang tetapi hanya beberapa jam saja hanya untuk mengurangi rasa
lelah. Selama dirawat Ny. S kadang terganggu dalam tidurnya.
f. Pola Kognitif dan Persepsi
Untuk fungsi pendengaran dan penglihatan Ny. S masih baik.
g. Pola Konsep-Persepsi Diri
Ny. S menerima kondisi penyakitnya sekarang dan berusaha untuk mencari
kesembuhan. Saat dikaji pasien tampak tegar dan menerima kondisi tubuhnya
sekarang. Selama dikaji Ny. S kontak mata sesekali.
h. Pola Hubungan Peran
Ny. S tinggal bersama anak dan suaminya. Namun saat ini suami merantau jadi
hanya tinggal dengan anak. Adik, kaka dan orangtuanya tinggal berdekatan, sehingga
kalau ada masalah keluarga Ny. S langsung menanggapi. Dalam kehidupan rumah
tangganya Ny. S tidak memiliki masalah dengan anggota keluarga. Setiap kali ada
masalah keluarga, Ny. S biasanya berdiskusi dengan kaka dan adiknya.

i. Pola Seksualitas dan Reproduksi


Ny. S mengatakan memiliki 2 anak, menstruasi masih lancar. Hubungan seksual
jarang karena suami merantau.
j. Pola Koping-Stress
Ny. S mengatakan sakitnya ini merupakan hal yang membuat dirinya cemas dan
ingin cepat sembuh dari sakitnya. Selalu memikirkan anak-anaknya dirumah.
Biasanya, ketika Ny. S memiliki masalah cara untuk mengurangi masalah tersebut
dengan refreshing bersama anak-anaknya.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Ny. S mengatakan bahwa dirinya taat dalam beribadah seperti sholat, mengikuti
pengajian rutin di desanya.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum pasien
Pasien tampak lemah, kesadaran compos mentis (E4V5M6).
b. TTV: TD 110/70 mmHg, Nadi 78 x/mnt, suhu 36,8 0C, dan RR 18 x/mnt.
c. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, agak rontok, tidak ada lesi dan nyeri tekan.
d. Mata
Penglihatan tidak simetris, reflek pupil isokhor, kornea bening, konjungtiva anemis,
sklera tidak ikterik, dan fungsi penglihatan masih bagus untuk seusianya, tidak terasa
sakit saat ditekan.
e. Hidung
Fungsi hidung baik, bentuk simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip, tidak ada peradangan, dan fungsi penciuman masih bagus.
f. Telinga
Bentuk daun telinga normal, letaknya simetris, tidak ada peradangan, tidak ada
serumen, dan fungsi pendengaran masih bagus.
g. Mulut
Warna bibir agak pucat dan kering, tidak ada stomatitis, fungsi pengecapan masih
bagus, gigi masih utuh dan tidak terdapat gangguan saat menelan.
h. Leher
Tidak ada peningkatan JVP, tidak ada massa, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
deviasi trakea, dan tidak ada kekakuan
i. Thorak
Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, dan
tidak terlihat iktus cordis. Bagian jantung bunyi S1/S2 reguler.
j. Abdomen
Bagian abdomen bunyi bising usus terdengar, tidak ada pembesaran hepar, terjadi
pembesaran limfa. Saat perkusi bunyi timpani.

k. Ekstremitas
Saat palpasi tidak terdapat nyeri tekan, terdapat sianosis pada kuku, kapiler refil
lebih dari dua detik. Tidak terdapat lesi dikulit. Akral teraba dingin.
l. Integument
Turgor kulit Ny. S baik, warna mukosa pucat, tidak ada luka dekubitus, dan tidak
terdapat bekas luka.
6. Pemeriksaan Penunjang
Cek darah rutin
Nilai Satuan Nilai Normal

Hemoglobin 6,7 g/dL 13,2 - 17,3


Leukosit 4,50 10^3 /uL 3,70 - 10.10
Hematokrit 20,3 % 3,6 - 48,0
Eritrosit 4,3 10^6/uL 4,4 - 5,9
Trombosit 301 10^3/uL 150 - 450
MCV 79,6 fL 81,0 - 96,0
MCH 26,4 pg 27,0 - 31,2
MCHC 33,2 % 31,8 - 35,4
RDW 25,2 % 11,5 - 14,5
Neutrofil 48,51 % 39,30 – 73,70
Limfosit 41,88 % 18.00 – 48.30
Monosit 8.270 % 4.400 – 12.700
Eosinofil 1.010 % 0,600 – 7.300
Basofil 0,320 % 0,00 – 1,7
Retikulosit 1,2 % 0,5 - 1,5

7. Terapi Pengobatan

Nama obat Dosis Sediaan Kegunaan


Curcuma 3x1 gram Oral
Omeprazole 1x1 gram Ampul, Intravena (IV) Obat mengurangi jumlah
asam lambung dan
kerongkongan
Paracetamol 4x 500 -
gram
Methilprednisolon 2x1
New diatab 3 x 2 gram Oral
Ranitidin 2 x 1gram
B. ANALISIS DATA
Data Fokus Etiologi
Problem
DO: TD 110/70 mmHg, Nadi 78 x/mnt, Keletihan Fisik tidak bugar kondisi terkait
suhu 36,8 0C, dan RR 18 x/mnt anemia
- Pasien terlihat lemah
DS: - Pasien mengeluh lemas
- Pasien tidak bisa tidur

DO: - Terdengar bising usus Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Faktor biologis
- Mukosa bibir pucat kebutuhan tubuh
- Mengalami penurunan berat badan
dari 50 menjadi 48 kg
DS: - Pasien mengatakan nafsu makan
berkurang
- Pasien mengatakan BAB 4 sehari
warna coklat, konsistensi cair, berbau
khas

C. PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan faktor biologis ditandai dengan mukosa pucat,
BB menurun, nafsu makan berkurang, da diare
2. Keletihan berhubungan dengan anemia ditandai dengan pasien mengeluh lemas, pasien tidak bisa tidur, pasien terlihat
lemah
D. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx. Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional

1. Ketidakseimbangan NOC: Eliminasi Usus NIC: Manajemen Diare


nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan
kebutuhan tubuh keperawatan 3x24 jam,  Ambil tinja untuk pemeriksaan  Untuk mengetahui
berhubungan diharapkan pola eliminasi usus kultur dan sensitifitas bila diare masalah yang terjadi pada
dengan faktor menjadi lebih baik, dengan berlanjut diare yang dialami
 Menginstruksikan pasien atau  Untuk mengetahui hasil
biologis indikator berikut:
keluarga untuk mencatat warna, lab melalui feses
Indikator Awal Akhir volume, frekuensi, dan
- Warna feses 3 4 konsistensi tinja.
- Feses  Memberikan makan dalam  Meningkatkan asupan
lembut dan porsi kecil dan lebih sering nutrisi
berbentuk 2 4 serta tingkatkan porsi secara
- Suara 2 4 bertahap.
 Mengidentifikasi penyebab Mengatahui sebab
bising usus
terjadinya diare akibatnya
- Diare 2 4  Mengamati turgor kulit secara  Memonitor keadaan turgor
- Pola 3 4 berkala kulit
eliminasi  Timbang pasien secara berkala  Memonitor terjadinya
Keterangan: penurunan berat badan
1. Sangat teganggu. berlebih
2. Banyak terganggu.  Mengajarkan pasien cara  Memonitor terjadinya stres
3. Cukup terganggu. menurunkan stres sesuai berlebih
4. Sedikit terganggu. kebutuhan
5. Tidak terganggu

2. Keletihan NOC: Kelelahan efek yang NIC: Manajemen Energi


berhubungan mengganggu  Lakukan pengkajian status  Pengkajian komprehensif
dengan anemia Tindakan keperawatan 3x24 fisiologis pasien yang akan menspesifikan
jam, pasien dapat mengontrol menyebabkan kelelahan sesuai kelelahan yang dirasakan
nyeri dengan indikator berikut: dengan konteks usia dan
Indikator Awal Akhir perkembangan
- Gangguan 2 4  Perbaiki defisit status fisiologis  Meningkatkan status
fisiologis
dengan
 Memilih intervensi untuk  Mengurangi rasa kelelahan
aktivitas
mengurangi kelelahan baik yang dirasakan pasien
sehari-hari secara farmakologis maupun
- Nafsu 3 4 non farmakologis
makan  Monitor intake asupan nutrisi  Asupan nutrisi yang
menurun untuk mengetahui sumber adekuat akan menambah
- Perubahan 2 4 energi yang adekuat energi
status  Monitor waktu dan lama  Waktu istirahat sangat
istirahat atau tidur pasien diperlukan dalam
nutrisi
pemulihan kondisi
- Gangguan 2 4
kinerja
peran

Keterangan:
1. Berat
2. Cukup Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada
D. IMPLEMENTASI
Hari, jam Dx. Keperawatan Implementasi Respon
(WIB) (KODE)
Senin, 30-
09-2019 1,2,3
10.30  Mengobservasi kondisi umum pasien.  Pasien tampak lemah, kesadran CM
11.00  mengobservasi mengenai diare berlanjut  Pasien mengatakan diare
12.15  Memonitor BAB pasien pada hari itu dengan  BAB pasien warna coklat, encer, bau
mencatat warna, volume, frekuensi, dan khas konsistensi cair
konsistensi tinja.
 Hasil feses dikirim ke lab
13.00  Mengirim hasil feses ke laboratorium
 Menganjurkan untuk meningkatkan nutrisi  Pasien makan dan minum habis.
13.30  Pasien mengatakan BB menurun
secara sering namun porsi kecil
 Mengntrol penyebab terjadinya diare
13.30  Mengamati turgor kulit secara berkala
14.00  Melakukan pengecekan BB pasien secara
14.15 berkala

Selasa, 01-
10-2019 1,2,3  Mengobservasi kondisi umum pasien.  KU pasien lemah, compos mentis.
08.30  Mengkaji keluhan pasien  Pasien mengeluh lemas, BAB cair
09.00  Memonitor infus 4x dalam sehari,dan tidur terganggu
10.00  Memonitor TTV  TD 110/70 mmHg, Nadi 78 x/mnt,
10.30  Motivasi untuk meningkatkan asupan suhu 36,8 0C, dan RR 18 x/mnt
11.15 cairan dan nutrisi.  Pasien mulai nafsu makan secara
11.30  Menganjurkan istirahat yang cukup. perlahan
 Memberikan teknik relaksasi untuk  Pasien mempraktekkan
13.00 meingkatkan kenymanan dengan  Pasien mulai istirhat
mendengarkan musik yang disukai

14.00

E. EVALUASI
Hari, jam Dx. Keperawatan Evaluasi (SOAP)
(WIB) (KODE)
Senin, 30- S: Pasien mengatakan nafsu makan berkurang, BAB 4 sehari warna coklat, konsistensi
09-2019 cair, berbau khas
O: Terdengar bising usus , mukosa bibir pucat, mengalami penurunan berat badan dari 50
menjadi 48 kg
A: masalah teratasi sebagian
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Indikator Awal Sekarang Target
- Warna feses 3 4 4
Feses lembut
dan
berbentuk
- Suara bising 2 3 4
usus
- Diare 2 3 4
- Pola 2 3 4
eliminasi
P: melanjutkan intervensi sesuai rencana.
Mengajarkan pasien untuk melakukan monitor bab pasien

Selasa, 01- S: Pasien mengeluh lemas dan mengatakan tidak bisa tidur
10-2019
O: KU pasien lemah, kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, Nadi 78 x/mnt, suhu
36,8 0C, dan RR 18 x/mnt dan pasien terlihat lemah
A: masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Sekarang Target
- Gangguan 2 3 4
dengan
aktivitas
sehari-hari
- Nafsu 3 4 4
makan
menurun
- Perubahan 2 3 4
status
nutrisi
- Gangguan 2 3 4
kinerja
peran
P: melanjutkan intervensi sesuai rencana.
Menganjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi agar aktivitas sehari-hari dapat
terlaksana kembali

S-ar putea să vă placă și