Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
2. pengkajian sekunder
a. Arway
Ada tidaknya sputum ,benda asing yang menghalangi jalan nafas,kaji
imbulnya suara gargling,snoring
b. Breathing
Frekuensi pernapasan,adnya sesak napas,cuping hidung,napas
cepat,adanya sianosis.
c. Cirkulation
Frekuensi denyut nadi ,tekanan darah,suhu,crt, dan adanya edema.
d. Disability
Status neorologi : GCS
3. Pengkajian sekunder
1) Data objektif
a. Keluhan utama
Keluhan utama yang didapat biasanya bervariasi, mulai dari urine
output sedikit sampai tidak dapat BAK, gelisah sampai penurunan
kesadaran, tidak selera makan (anoreksia), mual, muntah, mulut terasa
kering, rasa lelah, napas berbau ( ureum ), dan gatal pada kulit
4. pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum
Pasien tampak pucat, lemah, mual, muntah dan anoreksia. Kesadaran compos
mentis dengan
GCS 15.
b. Kepala : Muka simetris, Warna Rambut hitam, Kulit kepala bersih
tidak ada lesi, tidak ada deformasi.
c. Mata : Bentuk bola mata bulat (sferik), kelopak mata dapat membuka dan
menutup dengan
sempurna, konjungtiva anemis, sclera putih, pupil isokor, gerakan mata tidak
kaku dan dapat
bergerak bebas, lapang pandang luas, tekanan bola mata tidak ada nyeri tekan.
d. Telinga : daun telinga bersih dan simetris, liang telinga ada serumen bewarna
coklat dan kotor, tragus tidak ada nyeri tekan dan dapat mendengar dengan
jelas.
e. Hidung : bagian luar terlihat simetris, tidak ada ingus, tidak ada pendarahan
tidak ada penyumbatan, tidak ada nyeri tekan pada sinus.
f. Mulut : bibir tidak ada sianosis dan mukosa bibir kering, gigi dan gusi baik
tidak
ada pembengkakan, faring tidak ada pembengkakan, ovula tidak ada
pembengkakan, tonsil
tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan pada lidah dan pipi dan
terdapat bau mulut.
g. Leher : bentuknya simetris, warna kulit normal, tidak ada pembengkakan,
tidak ada tumor,
dan dapat bergerak bebas serta tidak kaku, kelenjar limfe tidak ada
pembengkakan , kelenjar tiroid tidak ada pembengkakan.
h. Dada
Paru-Paru : Inspeksi Bentuk : bentuk normal, bentuk simetris antara kanan dan
kiri
Palpasi : Pengembangan : dapat mengembang maksimal
Taktil/Vokal Fremilus : antara kanan dan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : Frekuensi dan Irama : 24x/menit dan reguller
Lainnya : suara vesikuler
Jantung : Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : Iktus kordis teraba di interkostal ke 5
i. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen pasien datar dan simetris
Auskultrasi : Peristaltik usus 20x/menit
Palpasi : Pasien merasakan nyeri tekan
Perkusi : Tympani
j. Anus dan Rectum : Tidak ada hemoroid
k. Alat Kelamin : Tidak ada masalah pada alat kelamin pasien
B. Diagnosa
C. Intervensi
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawaan selama 3 x 24 jam klien dapat
mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan.
Kriteria Hasil :
a. Haluaran urine tepat dengan berat jenis/hasil lab mendekati normal.
b. BB stabil.
c. TTV dalam batas normal (RR: 16-24 x/menit; N: 60-100 x/menit; TD:
120/80; T: 36,5-37,5 0C)
d. Tidak ada edema
e. Turgor kulit baik
f. Membran mukosa lembab
Intervensi Rasional
Mandiri :
a. Identifikasi faktor penyebab a. Untuk menentukan
tindakan keperawatan
b. Batasi masukan cairan b. Pembatasan cairan akan
menentukan berat tubuh
ideal, haluaran urin, dan
respon terhadap terapi.
c. Anjurkan klien untuk c. Agar tidak terjadi
melakukan aktifitas imobilitasi
pergerakan seperti berdiri,
meninggikan kaki
d. Kurangi asupan garam, d. Agar tidak terjadi
pertimbangkan penggunaan peningkatan natrium
garam pengganti
Kolaborasi :
g. Berikan diuretic g. Diuretic bertujuan untuk
furosemide, spironolakton menurunkan volume
hidronolakton plasma dan menurunkan
h. Adenokortikosteroid, retensi cairan di jaringan
golongan prednisone sehingga menurunkan
resiko terjadinya edema
paru..
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Mandiri :
protein
Kolaborasi :
memicu mual/muntah
Observasi :
f. Kaji kemampuan makan
f. Untuk mengetahui
klien
perubahan nutrisi klien dan
sebagai indikator
intervensi selanjutnya