Sunteți pe pagina 1din 13

TUGAS KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN TERMOREGULASI (HIPERTERMI) PADA An.S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS DEHIDRASI SEDANG
DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

Disusun Oleh :

1. Kholidatus Sa’diyah (1801018)


2. Kumala Dewi Septiani (1801019)
3. Regan Petrus Wibowo (1801032)

PRODI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

SEMARANG

2019 / 2020
ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN TERMOREGULASI (HIPERTERMI) PADA An.S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS DEHIDRASI SEDANG
DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

I. IDENTITAS
A. Identitas Pasien
Nama : An. S
Alamat : Sendangguwo Raya
Umur : 9 Bulan
Agama : ISLAM
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku/bangsa : Jawa / Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Masuk : 25 September 2019, jam 20.00 WIB
Diagnosa Medis : Gastroenteritis Dehidrasi Sedang (GEDS)
No. CM : 19-09-188819

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. W
Umur : 39 tahun
Alamat : Sendangguwo Raya
Pekerjaan : Swasta
Agama : ISLAM
Hubungan dengan Klien : Ayah

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien BAB cair > 5 kali sehari sebelum masuk
rumah sakit, demam sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, muntah 5 kali,
muntah seperti yang dimakan dan diminum, pasien masih bisa BAK, pasien
menangis.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien panas tinggi, keadaan pasien masih lemas,
BAB cair 5 kali ada ampasnya, akral teraba hangat, pasien muntah 2 kali,
muntah seperti yang dimakan dan diminum.Pasien masuk melalui IGD dan
diberikan infuse Ringer Lactate loding 100cc, selanjutnya 7 tpm ditangan kiri,
injeksi Ondansetron 0,8 mg , injeksi Paracetamol 70 mg. Kemudian setelah
masuk ruang seruni pasien diberi tindakan injeksi Cefotaxim 3 x 250 mg,
injeksi Ondansetron 0,7 mg extra, Paracetamol 3 x ¾ cth, Zink 1 x 1 cth, L –
Bio 1 x 1 sachet.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah demam namun ketika di periksa
kan ke puskesmas dan kemudian mendapatkan resep obat, kemudian pasien
sembuh kurang dari 3 hari.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan keluarga ada yang mempunyai penyakit
hipertensi dan lambung.

III. KEBIASAAN SEHARI – HARI (MENURUT GORDON)


1. Pola Persepsi Kesehatan
Keluarga pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit di
periksakan ke puskesmas kemudian mendapat resep obat, kemudian sembuh.
2. Pola Nutrisi
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan pasien makan 3 x sehari, pasien
makan bubur, namun keluarga mulai mengenalkan jenis makanan yang lain
seperti sayuran dan buah – buahan serta sumber protein yang lain, namun tetap
dengan tekstur yang lembut. Pasien minum ASI ± 6 x sehari.
Selama di RS keluarga pasien mengatakan pasien makan seperti biasa 3 kali
sehari namun dengan porsi yang sedikit, pasien makan bubur yang dibawa dari
rumah. Frekuensi minum pasien masih normal 6 x sehari, pasien minum ASI.
3. Pola Eliminasi
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan sehari sebelum masuk rumah sakit
pasien BAB cair > 5 x sehari ada ampasnya sedikit, pasien menggunakan
pampers, keluarga pasien mengganti tiap ± 7 jam jika sudah penuh.
Selama di RS keluarga pasien mengatakan pasien BAB cair 5 kali, pampers
diganti tiap pasien BAB.
4. Pola Aktifitas
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan pasien sangat aktif, pasien
menangis ketika merasa lapar maupun haus. Segala bentuk aktifitas pasien
masih sepenuhnya dibantu oleh keluarga.
Selama di RS keluarga pasien mengatakan pasien sering menangis terkait
dengan penyakitnya, kemudian keluarga memilih untuk menggendongnya
sampai pasien tidak menangis lagi dan tertidur.
5. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan frekuensi tidur pasien normal
seperti bayi pada umumnya yaitu ±14 jam per hari, siang hari pasien tidur 5
jam kemudian malam hari pasien tidur 9 jam. Pasien tertidur dengan mudah
sambil di susui oleh ibunya.
Selama di RS keluarga pasien mengatakan tidak ada gangguan dengan pola
tidurnya, hanya saja pasien sering terbangun karena suara bising, namun tidak
sampai menangis.
6. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai hubungan
yang baik dengan keluarga termasuk dengan tetangga sekitar dan teman –
teman seusianya.
Selama di RS keluarga pasien mengatakan pasien hanya berinteraksi dengan
keluarga yang menemaninya ataupun yang menjenguknya ketika di RS.
7. Pola Kognitif dan Persepsi
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan pasien hanya demam biasa,
namun karena ibu pasien khawatir dengan kondisi pasien akhirnya pasien di
bawa ke rumah sakit.
Selama di RS keluarga pasien mengatakan keadaan pasien berangsur membaik
karena mendapat tindakan yang tepat dari tenaga kesehatan.
8. Pola Kebersihan Diri
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan pasien mandi 3 kali sehari, pagi
setelah bangun tidur menggunakan air hangat, siang sebelum pasien tidur
siang menggunakan air biasa, dan sore hari menggunakan air hangat. Pasien
memakai pampers yang diganti tiap 7 jam sekali atau saat pasien BAB.
Selama di RS keluarga pasien mengatakan pasien hanya disibin menggunakan
tisu basah. Namun keluarga tetap menjaga kebersihan tubuh pasien.
9. Pola Koping terhadap Stres
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan jika pasien menangis, keluarga
mengajak pasien bermain dengan anggota keluarga yang lain ataupun dengan
teman seusianya.
Selama di RS keluarga pasein mengatakan jika pasiem menangis, pasien
digendong sampai pasien berhenti menangis bahkan sampai tertidur.
10. Pola Seksualitas dan Reproduksi
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada gangguan dengan
sistem reproduksinya.
Selama di RS keluarga pasien mengatakan pasien tidak mendapati gangguan
pada reproduksinya.
11. Pola Kepercayaan dan Keyakinan
Sebelum di RS keluarga pasien mengatakan pasien sering ikut mengantar
kakaknya pergi mengaji di sore hari.
Selama di RS keluarga pasien mengatakan pasien tidak bisa ikut mengantar
kakaknya mengaji karena sedang dirawat.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum : Sedang, pasien menangis
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : N = 172 x/menit ,
RR = 35 x/menit ,
S = 38,5 ºc ,
BB = 7,3 Kg ,
SpO2 = 98 %
4. Kepala :Kontribusi rambut jarang, bentuk kepala simetris,
mesosepal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
bagian ubun – ubun masih teraba empuk.
5. Mata : Konjungtiva an anemis, pupil miosis, bentuk ke 2
kelopak mata simetris, kontribusi bulu mata tipis
6. Hidung : Bentuk keduanya simetris, tidak ada gangguan
7. Telinga : Bentuk simetris, tidak ada gangguan pendengaran
8. Bibir dan Mulut : Tidak ada stomatitis, mukosa bibir sedang, tidak ada
pembesaran tonsil
9. Leher : Tidak ada pembesaran Tyroid, tidak ada gangguan
menelan
10. Payudara : Bentuk simetris, tidak ada benjolan,
11. Dada :
Jantung
Inspeksi :-
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi :-
Auskultasi : Suara jantung lub dub, reguler
Paru – paru
Inspeksi :-
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Redup
Auskultasi : Suara napas normal, RR = 35 x/menit
12. Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Redup
Auskultasi : Bising usus 30 x/menit
13. Punggung : Bentuk simetris, tidak ada lesi
14. Genetalia dan Anus : Tidak ada gangguan
15. Ekstremitas
Atas : Tangan kiri terpasang infuse Ringer Lactate 7 tpm
Bawah : Tidak ada gangguan.
16. Kulit : Turgor kulit sedang, kulit tampak memerah

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Nama Hasil Angka normal Satuan Keterangan
pemeriksaan
HEMATOLOGI
Hematokrit 36.1 37 – 43 % ↓
MCV 68.1 80,0 – 97,0 µm3 ↓
MCH 21.9 26,5 – 33,5 Pg Normal
MCHC 32.1 31,5 – 35,0 g/dl Normal
RDW 15.9 10,0 – 15,0 % ↑
MPV 9.1 6,5 – 11,0 µm3 Normal
PDW 11.1 10,0 – 18,0 % Normal
Hemoglobin 11.6 11,5 – 16,5 g/dl Normal
Eritrosit 5.30 4.0 – 5.0 Juta / mm3 ↑
Trombosit 376,000 150,000 – 450,000 / mm3 Normal
Lekosit 8800 4,000 – 11.000 / mm3 Normal
KIMIA KLINIK
Gula darah 102 70 – 115 mg/dl Normal
sewaktu

2. Terapi
No. Tanggal Nama Obat DosisJam Cara
12.00 20.00 04.00 Pemberian
1. 25 September Ceftriaxone 3 x 250 √ √ √ Injeksi
2019 mg Intravena
Ondansetron 0.7 mg √ Injeksi
ekstra Intravena
Infuse 7 tpm Intravena
Ringer
Lactate
Paracetamol 3 x ¾ cth Oral
Zink 1 x 1 cth Oral
L – Bio 1 x 1 sct Oral
2. 26 September Ceftriaxone 3 x 250 √ √ √ Injeksi
2019 mg Intravena
Ondansetron 0.7 mg √ Injeksi
ekstra Intravena
Infuse 7 tpm Intravena
Ringer
Lactate
Paracetamol 3 x ¾ cth Oral
Zink 1 x 1 cth Oral
L – Bio 1 x 1 sct Oral
3. 27 September Ceftriaxone 3 x 250 √ √ √ Injeksi
2019 mg Intravena
Ondansetron 0.7 mg - Injeksi
ekstra Intravena
Infuse 7 tpm Intravena
Ringer
Lactate
Paracetamol 3 x ¾ cth Oral
Zink 1 x 1 cth Oral
L – Bio 1 x 1 sct Oral

VI. ANALISA DATA


No. Data Fokus Etiologi Problem
1. DS : Keluarga pasien mengatakan Dehidrasi Hipertermia
pasien panas tinggi, keadaan pasien
masih lemas
DO : N = 172 x/menit ,
RR = 35 x/menit ,
S = 38,5 ºc ,
BB = 7,3 Kg ,
SpO2 = 98 % , keadaan umum
pasien sedang, akral teraba hangat.
Kulit memerah, pasien tampak
rewel
2. DS : keadaan pasien masih lemas, Inflamasi Diare
BAB cair 5 kali sehari, ada Gastrointestinal
ampasnya, pasien muntah 2 kali,
muntah seperti yang dimakan dan
diminum
DO : Bising usus 30 x/menit, pasien
tampak rewel, ibu pasien nampak
mengganti pampers pasien.

VII. PRIORITAS DIAGNOSA


1. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi ditandai dengan keluarga pasien
mengatakan pasien panas tinggi, keadaan pasien masih lemas, N = 172
x/menit, RR = 35 x/menit, S = 38,5 ºC, BB : 7,3 Kg, SpO2 = 98 %, keadaan
umum pasien sedang, akral teraba hangat, kulit tampak memerah, pasien
tampak rewel.
2. Diare derhubungan dengan inflamasi gastrointestinal ditandai dengan keadaan
pasien masih lemas, BAB cair 5 kali, ada ampasnya, pasien muntah 2 kali,
muntah seperti yang dimakan dan diminum, bising usus 30 x/menit, pasien
tampak rewel, ibu pasien nampak mengganti pampers pasien.

VIII. RENCANA KEPERAWATAN


No. Tujuan Intervensi TTD
DP
1. Tujuan : Menurunkan suhu tubuh NIC 1 = Perawatan Demam
agar pada batas normal a) Pantau suhu dan tanda –
Dengan kriteria hasil : tanda vitalnya
NOC 1 = Termoregulasi b) Beri obat atau cairan IV
a) Denyut nadi radial di skala 3 (misalnya antipiretik,
ke 5 (100 – 150 x/menit) agen antibakteri, dan
b) Tingkat pernapasan di skala agen anti menggigil)
3 ke 5 ( 20 – 30 x/menit) c) Dorong konsumsi cairan
c) Melaporkan kenyamanan d) Fasilitasi istirahat,
suhu di skala 2 ke 5 terapkan pembatasan
(36 – 37 ºc) aktivitas jika diperlukan
d) Sifat lekas marah di skala 2 e) Kaji penyebab demam
ke 5 NIC 2 = Manajemen Cairan
e) Dehidrasi di skala 3 ke 5 a) Monitor status hidrasi
NOC 2 = Tingkat ketidaknyamanan (misalnya membran
a) Cemas di skala 2 ke 5 mukosa lembab, denyut
b) Kehilangan nafsu makan di nadi adekuat, dan
skala 3 ke 5 tekanan darah ortostatik)
c) Muntah di skala 3 ke 5 b) Monitor tanda –tanda
d) Diare di skala 3 ke 5 vital pasien
Keterangan : c) Berikan terapi IV seperti
Skala 1 = Sangat terganggu yang ditentukan
Skala 2 = Banyak terganggu d) Monitor status gizi
Skala 3 = Cukup terganggu
Skala 4 = Sedikit terganggu
Skala 5 = Tidak terganggu
2. Tujuan : Mengurangi frekuensi NIC 1 = Manajemen Diare
BAB cair pada pasien a) Tentukan riwayat diare
Dengan kriteria hasil : b) Instruksi pasien atau
NIC 1 = Kontinensi usus anggota keluarga untuk
a) Mempertahankan pola mencatat warna,
pengeluaran feses yang bisa volume, frekuensi, dan
diprediksi di skala 3 ke 5 konsistensi feses
b) Mengeluarkan feses paling c) Berikan makanan dalam
tidak 3 x sehari di skala 3 ke porsi kecil namun sering
5 serta tingkatkan porsi
c) Minum cairan secara secara bertahap
adekuat di skala 3 ke 5 d) Monitor tanda dan
d) Mengkonsumsi serat dengan gejala diare
jumlah adekuat di skala 3 ke e) Amati turgor kulit
5 secara berkala
e) Memantau jumlah dan NIC 2 = Manajemen Obat
konsistensi feses di skala 3 a) Tentukan obat apa yang
ke 5 diperlukan, dan kelola
f) Diare di skala 3 ke 5 menurut resep dan/atau
Keterangan : protokol
Skala 1 = Tidak pernah b) Pantau kepatuhan
menunjukkannya mengenai regimen obat
Skala 2 = Jarang menunjukkannya c) Kaji ulang pasien
Skala 3 = Kadang – kadang dan/atau keluarga secara
menunjukkannya berkala mengenai jenis
Skala 4 = Sering menunjukkannya dan jumlah obat yang
Skala 5 = Secara konsisten dikonsumsi
menunjukkannya
NIC 2 = Eliminasi Usus
a) Pola eliminasi di skala 3 ke
5 (2 -3 kali sehari)
b) Kontrol gerakan usus di
skala 2 ke 5 (bising usus 5 –
30 x/menit)
c) Warna feses di skala 4 ke 5
(kuning)
d) Feses lembut dan berbentuk
di skala 3 ke 5
e) Kemudahan BAB di skala 3
ke 5
f) Diare di skala 3 ke 5
Keterangan :
Skala 1 = Sangat terganggu
Skala 2 = Banyak terganggu
Skala 3 = Cukup terganggu
Skala 4 = Sedikit terganggu
Skala 5 = Tidak terganggu

IX. IMPLEMENTASI / CATATAN KEPERAWATAN


No. Hari / tanggal Implementasi Respon TTD
1. 25 September 2019 Mengkaji penyebab DS : Kelauarga pasien
demam mengatakan pasien
masih demam
Diagnosa 1 / NIC 1 DO : S = 38,6 º c
BB = 7,3 Kg
RR = 35 x/menit
N = 120 x/menit
Akral teraba hangat.
Diagnosa 1 / NIC 1 Mendorong DS = Keluarga pasien
konsumsi cairan mengatakan selama di
RS pasien kurang
minum, frekuensi
minum lebih sedikit
dari sebelum sakit.
Frekuensi minum
pasien masih normal 6
x sehari, pasien minum
ASI.
DO = Mukosa bibir
sedang, turgor kulit
sedang, mengedukasi
keluarga pasien untuk
memberikan ASI yang
adekuat untuk pasien.
Diagnosa 1 / NIC 1 Memberi obat atau DS : Keluarga pasien
cairan IV (misalnya mengatakan setelah
antipiretik, agen diperiksa dokter IGD
antibakteri, dan pasien sudah diberikan
agen anti obat melalui selang
menggigil) infuse
DO = Pasien selama di
IGD pasien
mendapatkan injeksi
Ondansetron 0,8 mg
dan injeksi
Paracetamol 70 mg.
Kemudian setelah
masuk ruangan, pasien
mendapatkan program
dari dokter yaitu
injeksi Cefotaxim 3 x
250 mg, injeksi
Ondansetron 0,7 mg
extra,di berikan per 12
jam dan Paracetamol 3
x ¾ cth, Zink 1 x 1 cth,
L – Bio 1 x 1 sachet.
Diagnosa 1 / NIC 2 Memberikan terapi DS = Keluarga pasien
IV seperti yang mengatakan pasien
ditentukan terpasang infuse sejak
masuk ke IGD
berdasarkan saran
dokter.
DO = Pasien terpasang
infuse Ringer Lactate 7
tpm di tangan kiri
Diagnosa 2 / NIC 1 Menentukan DS = Keluarga pasien
riwayat diare mengatakan pasien
selama di RS BAB cair
5 kali ada ampasnya
DO = Pasien BAB cair
5 kali ada ampasnya,
Diagnosa 2 / NIC 1 Memberikan DS = Keluarga pasien
makanan dalam mengatakan nafsu
porsi kecil namun makan pasien
sering serta menurun, pasien
tingkatkan porsi makan seperti biasa 3
secara bertahap kali sehari namun
dengan porsi yang
sedikit, pasien makan
bubur yang dibawa
dari rumah
DO = Pasien nampak
lemas, mukosa bibir
sedang
Diagnosa 2 / NIC 2 Menentukan obat DS = Keluarga pasien
apa yang mengatakan pasien
diperlukan, dan mendapat obat untuk
kelola menurut meredakan diare dan
resep dan/atau muntah,
protokol DO = Pasien
mendapatkan injeksi
Cefotaxim 3 x 250 mg,
injeksi Ondansetron
0,7 mg extra,di berikan
per 12 jam, dan Zink 1
x 1 cth, L – Bio 1 x 1
sachet.
2. 26 September 2019 Memonitor tanda – DS = Keluarga pasien
tanda vital pasien mengatakan demam
pasien mulai menurun,
Diagnosa 1 / NIC 2 mulai aktif namun
belum sepenuhnya
DO = Pasien nampak
mulai membaik, S =
36,7 º c , N = 100
x/menit, RR = 30
x/menit
Diagnosa 1 / NIC 2 Monitor status DS = Keluarga pasien
hidrasi (misalnya mengatakan frekuensi
membran mukosa minum pasien mulai
lembab, denyut nadi bertambah
adekuat, dan DO = mukosa bibir
tekanan darah pasien membaik,
ortostatik) turgor kulit mulai
membaik, kurang dari
2 detik.
Diagnosa 2 / NIC 1 Menginstruksi DS = Keluarga pasien
pasien atau anggota mengatakan pasien
keluarga untuk BAB 2 kali sehari, ada
mencatat warna, ampasnya banyak
volume, frekuensi, DO = Pasien nampak
dan konsistensi tenang, pasien tidak
feses terlihat cemas dan
gelisah lagi
Diagnosa 1 / NIC 2 Memonitor status DS = Keluarga pasien
gizi mengatakan frekuensi
makan pasien mulai
membaik, pasien
makan lebih dari 3 kali
namun dengan porsi
yang sedikit, pasien
habis makan ½ dari
porsi biasanya.
DO = Mengedukasi
keluarga pasien untuk
tetap memberi ataupun
menawarkan makanan
yang disukai pasien
meskipun dengan porsi
sedikit namun
berulang,
Diagnosa 2 / NIC 2 Memantau DS = Keluarga pasien
kepatuhan mengatakan pasien
mengenai regimen masih minum obat
obat yang telah dianjurkan
oleh dokter, pasien
tidak muntah ketika
minum obat.
DO = Pasien nampak
minum obat dibantu
oleh keluarganya
Diagnosa 1 / NIC 1 Memfasilitasi DS = Keluarga pasien
istirahat, terapkan mengatakan pasien
pembatasan mempunyai waktu
aktivitas jika tidur yang cukup, serta
diperlukan pasien sudah tidak
terbangun lagi karena
sakitnya
DO = Pasien nampak
baik
3. 27 September 2019 Monitor tanda dan DS = Keluarga pasien
gejala diare mengatakan pasien
BAB lembek 1 kali
Diagnosa 2 / NIC 1 sehari
DO = pasien nampak
baik
Diagnosa 2 / NIC 1 Mengamati turgor DS = Keluarga pasien
kulit secara berkala mengatakan frekuensi
minum pasien mulai
membaik, pasien
minun ±8 kali sehari (±
1.280 cc sehari)
DO = mukosa bibir
pasien baik, turgor
kulit baik.
Diagnosa 1 / NIC 1 Memantau suhu dan DS = Keluarga pasien
tanda – tanda mengatakan pasien
vitalnya sudah tidak demam
lagi
DO = S = 36,2 ºC
N = 98 x/menit
RR = 32 x/menit
Diagnosa 2 / NIC 2 Mengkaji ulang DS = Keluarga pasien
pasien dan/atau mengatakan pasien
keluarga secara masih mengkonsumsi
berkala mengenai obat yang diresepkan
jenis dan jumlah dokter sesuai dosisnya
obat yang DO = Pasien
dikonsumsi mendapatkan obat
Paracetamol 3 x ¾ cth,
Zink 1 x 1 cth, L – Bio
1 x 1 sachet.

X. EVALUASI
Tanggal / jam DP Evaluasi TTD
25 September I S = Keluarga pasien mengatakan pasien masih
2019 demam,
O = S = 38,6 º c
BB = 7,3 Kg
RR = 35 x/menit
N = 120 x/menit
Akral teraba hangat, Mukosa bibir sedang, turgor
kulit sedang,
A = Demam
P = Lanjutkan intervensi NIC 1 dan NIC 2
II S = Keluarga pasien mengatakan pasien selama di
RS BAB cair 5 kali ada ampasnya
O = pasien mendapatkan program dari dokter
yaitu injeksi Cefotaxim 3 x 250 mg, injeksi
Ondansetron 0,7 mg extra,di berikan per 12 jam
dan Paracetamol 3 x ¾ cth, Zink 1 x 1 cth, L – Bio
1 x 1 sachet.
A = Diare
P = Lanjutkan intervensi NIC 1 dan NIC 2
26 September I S = Keluarga pasien mengatakan demam pasien
2019 mulai menurun, mulai aktif namun belum
sepenuhnya,
O = Pasien nampak mulai membaik, S = 36,7 º c ,
N = 100 x/menit, RR = 30 x/menit, mukosa bibir
pasien membaik, turgor kulit mulai membaik,
kurang dari 2 detik.
A = Masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi NIC 1
II S = Keluarga pasien mengatakan pasien 2 kali
sehari, ada ampasnya banyak
O = Pasien nampak tenang, pasien tidak terlihat
cemas dan gelisah lagi
A = Masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan intervensi NIC 2
27 September I S = Keluarga pasien mengatakan pasien sudah
2019 tidak demam lagi
O = S = 36,2 ºC
N = 98 x/menit
RR = 32 x/menit , mukosa bibir pasien baik,
turgor kulit baik.
A = Masalah teratasi
P = Hentikan intervensi, pasien pulang
II S = Keluarga pasien mengatakan pasien BAB
lembek 1 kali sehari
O = pasien nampak baik,
A = Masalah teratasi
P = Hentikan intervensi, pasien pulang. Pasien
mendapatkan resep obat untuk pulang yaitu
Cefixime 2 x 35 mg.

S-ar putea să vă placă și