Sunteți pe pagina 1din 3

Diagnosa

1. Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri, b.d konflik hubungan interpersonal.
Data yang mendukung:
 Klien memukul dinding dan kaca

NOC :
Menahan diri dari kemarahan (1410)
 Mengidentifikasi kapan merasa marah, ditingkatkan ke 5.
 Mengidentifikasi tanda-tanda awal marah, ditingkatkan ke 5.
 Mengidentifikasi situasi yang dapat memicu amarah, ditingkatkan ke 5.
 Menggunakan aktifitas fisik untuk mengurangi rasa marah yang tertahan,
ditingkatkan ke 5.
 Membagi perasaan marah dengan orang lain secara baik, ditingkatkan ke 5.
 Menggunakan strategi untuk mengendalikan marah, ditingkatkan ke 5.

Control diri terhadap depresi (1409)


 Memantau intensitas depresi, ditingkatkan ke 5.
 Mengidentifikasi sesuatu yang muncul sebelum depresi, ditingkatkan ke 5.
 Monitor perilaku akibat depresi, ditingkatkan ke 5.

NIC :
Bantuan kontrol marah (4640)
 Bangun rasa percaya dan hubungan yang dekat dan harmonis dengan pasien.
 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan.
 Tentukan harapan mengenai tingkah laku yang tepat dalam mengekspresikan
perasaan marah, tentukan fungsi koognitif dan fisik pasien.
 Batasi akses terhadap situasi yang membuat frustasi sampai pasien dapat
mengekspresikan kemarahan dengan cara yang adaptif.
 Cegah menyakiti secara fisik jika marah diarahkan pada diri atau orang lain.
 Dorong penurunan aktifitas yang sangat kuat.
 Berikan Pendidikan mengenai metode untuk mengatur pengalaman emosi yang
sangat kuat.
 Dukung penggunaan kolaborasi dalam rangka menyelesaikan masalah.
 Berikan obat-obatan oral dengan cara yang tepat.
 Gunakan control eksternal sesuai kebutuhan untuk menenangkakn pasien yang
mengekspresikan marah dengan perilaku maladaptive.
 Sediakan umpan balik pada perilaku pasien untuk membantu pasien
mengidentifikasi kemarahannya.
 Bantu pasien mengidentifikasi sumber dari kemarahan.

Manajemen prilaku: menyakiti diri ()


 Tentukan motif/alasan tingkah laku.
 Komunikasikan tingkah laku yang diharapkan dari pasien dan konsekuensinya
bagi pasien.
 Pindahkan barang yang berbahaya dari lingkungan sekitar pasien.
 Sediakan terus-menerus pengecekan terhadap pasien dan lingkungannya.
 Instruksikan pasien untuk melakukan strategi koping dengan cara yang tepat.
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi dan/atau perasaan yang mungkin
memicu perilakku menyakiti diri.
 Lakukan kontrak dengan pasien untuk tidak menyakiti diri dengan cara yang
tepat.
 Gunakan pendekatan yang tenang dan tidak menghukum pada saat menghadapi
perilaku menyakiti diri.
 Hindari memberikan penguatan positif pada perilaku menyakiti diri yang
dilakukan pasien.
 Sebelumnya menetapkan konsekuensi apabila pasien masih melakukan tingkah
laku menyakiti diri.
Manajemen lingkungan: pencegahan kekerasan
Aktivitas :
 Periksa lingkungan secara rutin untuk memastikan bebas dari bahan berbahaya
 Monitor keamanan terhadap barang yang dibawa kelingkungan oleh pengunjung.
 Instruksikan pengunjung dan pemberi perawatan lainnya mengenai isu
keselamatan pasien yang relevan
 Batasi penggunaan sesuatu yang potensial menjadi senjata bagi pasien
 Monitor pasien selama menggunakan barang yang potensial digunakan menjadi
senjata
 Tempatkan pasien yang potensial melukai diri sendiri di kamar bersama teman
untuk mengurangi isolasi dan menurunkan kesempatan untuk berfikir melukai diri
sendiri sesuai kebutuhan.
 Batasi akses ke jendela kecuali jika jendela terkunci dan berteralis, jika diperlukan
 Gunakan alat makan dari plastic dan kertas
 Tempatkan pasien diruangan yang mudah diamati sehingga mudah dilakukan
observasi, sesuai kebutuhan

Identifikasi resiko
Aktivitas :
 Kaji ulang riwayat kesehatan masa lalu dan dokumentasi bukti yang menunjukkan
adanya penyakit medis, diagnosa keperawatan serta perawatannya
 Kaji ulang data yang didapatkan dari pengkajian resiko secara rutin
 Identifikasi adanya sumber-sumber urgensi untuk membantu menurunkan factor
resiko
 Identifikasi strategi koping yang digunakan
 Diskusikan dan rencanakan aktivitas-aktivitas pengurangan resiko berkolaborasi
dengan individua tau kelompok
 Implementasikan aktivitas-aktivitas pengurangan resiko
Peningkatan keselamatan
Aktivitas :
 Sediakan lingkungan yang tidak mengancam
 Tunjukkan ketenangan
 Luangkan waktu bersama pasien
 Jangan timbulkan situasi emosi yang kuat
 Diskusikan situasi khusus atau individu yang mengancam individu atau keluarga
 Bantu pasien untuk mengidentifikasi respon koping yang biasanya

2. Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain, b.d pola kekerasan tidak langsung, bahasa
tubuh nrgatif.
NOC :
Menahan diri dari perilaku kekerasan

Menahan diri dari perilaku agresifitas


 Mengidentifikasi kapan merasa marah
 Mengidentifikasi tanggungjawab untuk mempertahankan kendali diri.
 Mengidentifikasi saat merasa agresif
 Menunjukkan perasaan negative dengan cara yang tidak merusak

Menahan diri dari kemarahan (1410)


 Mengidentifikasi kapan merasa marah, ditingkatkan ke 5.
 Mengidentifikasi tanda-tanda awal marah, ditingkatkan ke 5.
 Mengidentifikasi situasi yang dapat memicu amarah, ditingkatkan ke 5.
 Menggunakan aktifitas fisik untuk mengurangi rasa marah yang tertahan,
ditingkatkan ke 5.
 Membagi perasaan marah dengan orang lain secara baik, ditingkatkan ke 5.
 Menggunakan strategi untuk mengendalikan marah, ditingkatkan ke 5.

3. Resiko harga diri rendah kronik, b.d penguatan negatif berulang.

S-ar putea să vă placă și