Sunteți pe pagina 1din 9

267

Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar IPA


Siti Arfiah

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN
KECAMATAN TEMBILAHAN

Siti Arfiah
sitiarfiah.sdn004@gmail.com
SD Negeri 004 Tembilahan Kecamatan Tembilahan

ABSTRACT
The background of this study is the low grade science students learning outcomes V C SD
Negeri 004 Tembilahan. This is evidenced from 42 students only 18 students (42.86%) who
achieved a minimum completeness criteria (KKM). In addition, the average learning results
obtained remainder is equal to 62.18. Based on this, researchers conducted a study to
implement group work method. The purpose of this research is to improve student learning
outcomes IPA. This research is a class act, who performed a total of two cycles, each cycle
consisting of two meetings. The subjects were students of class V C SD Negeri 004
Tembilahan by the number of students 42 students. The study states that science learning
outcomes in each cycle has increased. In preliminary data the average learning results
obtained are 62.18 by the number of students who completed is 18 students (42.86%). On
average the first cycle of learning outcomes increased to 72.18 by the number of students who
completed the 36 Siwa (80.95%), and the second cycle increased the average achieved
learning outcomes 80.38 by the number of students who completed totaling 42 students
(100%). Based on the results of this study concluded that the application of group work
methods to improve learning outcomes fifth grade science students SD Negeri 004
Tembilahan.

Keywords: group work method, learning outcomes IPA

PENDAHULUAN Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


Undang-Undang Nomor 20 tahun berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Kompetensi Kelulusan (SKL) yang disusun
(SISDIKNAS) menjadi harapan baru untuk dan dilaksanakan oleh sekolah yang
perbaikan di masa yang akan datang. bersangkutan. Mengajar siswa-siswa pada
Undang-Undang yang dijabarkan dalam tingkat sekolah dasar memerlukan suatu
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun pengalaman yang memadai. Di samping
2005 memberikan arahan tentang perlunya kesabaran, seorang guru juga harus
disusun dan dilaksanakan beberapa Standar memiliki perasaan yang mampu memilih
Nasional antara lain Standar Isi, Proses, bahan ajar yang baik untuk perkembangan
Kompetensi Lulusan dan lain-lain anak. Menurut Nasution (1984), “Dalam
(Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan mengajar memerlukan perasaan yang tidak
Nasional Nomor 22 tahun 2006). Sesuai dapat dinilai dan proses secara sistematis”.
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Salah satu cara bagi guru dalam
tahun 2003 di atas maka setiap sekolah mengembangkan bahan ajaran pada siswa-
dituntut untuk mengembangkan Kurikulum siswa dalam proses belajar mengajar adalah

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
268

Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar IPA


Siti Arfiah

dengan menggunakan pendekatan dan selama ini maka ditemukan beberapa


strategi yang tepat. Pendekatan merupakan masalah yaitu : (a) kurangnya minat siswa
suatu cara yang tepat dilakukan oleh terhadap pembelajaran; dan (b) rendahnya
seorang guru untuk mengelola nilai siswa pada mata pelajaran IPA.
pembelajaran dan mewujudkan profesi Setelah melihat identifikasi masalah di atas
pribadi siswa. maka diketahui penyebab banyaknya siswa
Penentuan strategi mengajar dalam yang tidak mencapai KKM dan kurangnya
profesi belajar mengajar sangat tergantung minat siswa terhadap pelajaran, yaitu: (a)
dari apa yang akan dicapai siswa dalam guru terlalu mendominasi pada saat
belajar. Menurut Putra (1997), “Penentuan pembelajaran, sehingga hanya terjadi
strategi/ pendekatan dalam pengajaran komunikasi satu arah; b) guru hanya
didasarkan pada tujuan-tujuan yang menggunakan metode ceramah karena
dirumuskan, metode-metode apa yang akan dianggap paling praktis untuk transper
digunakan dalam menyampaikan bahan pengetahuan; dan (c) guru tidak
ajaran, serta pendekatan yang paling efektif menggunakan media pembelajaran.
dan paling efisien dalam membantu siswa Berdasarkan apa yang dikemukakan
mencapai tujuan.” Kurikulum Tingkat pada latar belakang di atas masalah yang
Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut akan diteliti dan dilakukan tindakan
peserta didik belajar tuntas dengan kata lain perbaikan pada penelitian ini adalah
siswa harus mencapai kriteria tertentu yang “Apakah dengan menggunakan metode
ditetapkan guru ataupun sekolah yaitu kerja kelompok mampu meningkatkan hasil
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). belajar siswa kelas V C SD Negeri 004
Fakta yang penulis temui di SD Tembilahan Kecamatan Tembilahan?
Negeri 004 Tembilahan Kecamatan Tujuan penelitian ini adalah: (a)
Tembilahan, tempat penulis bertugas dan meningkatkan semangat belajar siswa
melaksanakan penelitian masih banyak terhadap mata pelajaran IPA; (b)
siswa yang belum mencapai kriteria meningkatkan minat siswa terhadap
ketuntasan minimal (KKM) yang telah pembelajaran IPA; (c) meningkatkan hasil
ditetapkan, khususnya siswa kelas V C pada berlajar siswa, terutama pada mata
mata pelajaran ilmu pengetahuan alam pelajaran IPA; dan (d) mengubah cara
tentang mengidentifikasi fungsi organ mengajar guru dengan lebih sering
pernapasan hewan, hanya 42.86% siswa menggunakan metode yang bervariasi dan
yang berhasil mencapai KKM atau 18 orang menggunakan media dalam proses
siswa dari 42 siswa secara keseluruhan, pembelajaran. Sedangkan manfaat dalam
dengan nilai rata-rata kelas sebesar 62,18. penelitian ini adalah: (a) bagi guru sebagai
Berdasarkan temuan di atas, penulis peneliti, di samping dapat meningkatkan
merasakan kerisauan bagaimana caranya keprofesionalan dalam mengajar, juga
belajar tuntas dapat dicapai. Oleh karena sebagai dasar untuk melakukan tindak
itu, penulis mencoba mengadakan lanjut penelitian dengan ruang lingkup yang
penelitian dan serangkaian tindakan lebih luas lagi; (b) bagi siswa, diharapkan
perbaikan yang dikenal dengan penelitian dapat meningkatkan prestasi belajar, dan
tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan dapat memotivasi dalam proses belajar
pendekatan belajar melalui metode kerja mengajar berikutnya; (c) bagi sekolah,
kelompok. Melalui refleksi yang penulis dapat dijadikan sebagai bahan masukan
lakukan dan dengan berdiskusi bersama dalam membantu guru mengembangkan
pengamat untuk mengidentifikasi dan meningkatkan mutu pembelajaran IPA;
kekurangan dan kelemahan pembelajaran dan (d) bagi dinas pendidikan, dapat

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
269

Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar IPA


Siti Arfiah

dijadikan sebagai bahan pertimbangan tingkah laku yang terjadi karena usaha,
untuk membuat kebijakan dalama rangka meliputi pengetahuan keterampilan dan
meningkatkan mutu pendidikan. sikap yang merupakan hasil dari aktivitas
Dalam Undang-Undang Sistem siswa melalui proses. Hasil belajar secara
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 umum dipandang sebagai perwujudan nilai-
menyatakan “Pembelajaran adalah proses nilai yang diperoleh siswa melalui proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan pembelajaran. Menurut Sudjana (2005)
sumber belajar pada suatu lingkungan hasil belajar adalah kemampuan yang
belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar dimiliki siswa setelah menerima
yang dibangun oleh guru untuk pengalaman hasil belajar. Hasil belajar
mengembangkan kreatif berpikir yang dapat siswa dapat ditentukan oleh proses belajar
meningkatkan kemampuan berpikir siswa, yang terjadi.
serta dapat meningkatkan kemampuan Werkani (2003) mengemukana
mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai bahwa metoda kelompok belajar dapat
upaya meningkatkan penguasaan yang baik diartikan sebagai cara yang digunakan oleh
terhadap materi pelajaran. Selanjutnya dua orang atau lebih dalam mencari atau
Putra (1997) menyatakan bahwa belajar meningkatkan pengetahuan, keterampilan
adalah mengumpulkan sejumlah sikap atau kemampuan pada umumnya
pengetahuan. Pengetahuan tersebut yang dilakukan bahwa istilah kerja
diperoleh dari seseorang guru yang lebih kelompok dipakai atau merangkum
tahu atau yang sekarang dikenal dengan pengertian dimana anak didik dalam satu
guru. Pengetahuan dalam belajar kelompok dipandang sebagai suatu
dikumpulkan sedikit, demi sedikit hingga kesatuan tersendiri, untuk mencapai suatu
akhirnya menjadi banyak. Orang yang tujuan pelajaran yang tertentu dengan
banyak pengetahuannya diidentifikasi bergotong royong. Alipandie dalam
sebagai orang yang banyak belajar. Werkani (2003) mengatakan bahwa metoda
Menurut Ibrahim (2006) belajar adalah kerja kelompok ialah cara mengajar yang
suatu proses perubahaa di dalam dilakukan oleh guru dengan jalan
kepribadian manusia, dan perubahan membentuk kelompok kerja kumpulan
tersebut ditampakan dalam bentuk beberapa orang siswa untuk mencapai suatu
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah tujuan pembelajaran tertentu secara gotong
laku seperti peningkatan kecakapan, royong. Hisyam dalam Werkandi (2003)
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, mengatakan bahwa untuk belajar yang
keterampilan, daya pikir, kemampuan dan paling baik adalah dengan mengajarkan
lain-lain. Berdasarkan pendapat para ahli kepada orang lain. Oleh karena itu,
tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar pemilihan metode kerja kelompok sebagai
adalah proses perubahan diri manusia yang strategi pembelajaran akan sangat
dahulunya tidak tahu menjadi tahu, dan membantu siswa di dalam menyerap/
usaha yang dilakukan untuk menjadi lebih menerima pelajaran.
baik dan berlangsung selama manusia itu Jika metode kerja kelompok
hidup. diterapkan, maka langkah-langkah yang
Djamarah (2006) berpendapat harus ditempuh adalah sebagai berikut :
bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang a. Pilihlah materi yang memungkinkan
diperoleh dari suatu kegiatan, diciptakan materi tersebut dapat dipelajari siswa
baik secara individu maupun kelompok. secara mandiri. Materi pelajaran dibagi
Sedangkan Ahmadi (1991) menyatakan dalam sub-sub materi (segmen materi)
bahwa “Hasil merupakan proses perubahan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
270

Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar IPA


Siti Arfiah

b. Bagilah para siswa menjadi beberapa pembelajaran di kelas V C SD Negeri 004


kelompok yang heterogen, sebanyak Tembilahan Kecamatan Tembilahan dapat
sub-submateri yang akan disampaikan peneliti sajikan melalui siklus I dan II pada
guru. Siswa-siswa pandai disebar dalam perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA
setiap kelompok. tentang Mendeskripsikan Fungsi Organ
c. Masing-masing kelompok diberi tugas Pernapasan Hewan dan didukung dengan
mempelajari satu submateri, setiap catatan yang ada dengan deskripsi sebagai
kelompok dipandu oleh siswa yang berikut :
pandai. 1. Siklus I (Rabu, 10 Agustus 2016)
d. Setiap kelompok melalui wakilnya a. Tahap Persiapan
menyampaikan submateri sesuai dengan Siklus pertama dilaksanakan dengan
tugas yang telah diberikan. Guru merancang RPP, menyiapkan buku paket
bertindak sebagai nara sumber utama. IPA kelas V C, dengan perencanaan
e. Setelah semua kelompok menyampaikan pembelajaran membagi siswa menjadi
tugasnya secara berurutan sesuai dengan beberapa kelompok belajar. Selanjutnya
urutan sub materi, beri kesimpulan dan alat pengumpul data yang dipakai adalah
klarisifikasi seandainya ada pemahaman tes hasil belajar. Tes ini disusun
siswa yang perlu diluruskan. mengacu kepada indikator pembelajaran
dan cakupan materi yang dipelajari.

METODE PENELITIAN b. Tahap Pelaksanaan Tindakan


Penelitian dilaksanakan di kelas V C Pelaksanaan perbaikan pembelajaran
SD Negeri 004 Tembilahan Kecamatan siklus I dilaksanakan sesuai dengan
Tembilahan. Penelitian ini dilaksanakan Rencana Perbaikan Pembelajaran yang
dalam 2 siklus untuk mata pelajaran IPA telah disusun dengan uraian kegiatan
tentang Mengidentifikasikan Fungsi Organ sebagai berikut :
Pernapasan Hewan. Subjek penelitian ini 1) Kegiatan awal (5 menit), kegiatan
adalah siswa kelas V C Sekolah Dasar yang dilakukan, yaitu:
Negeri 004 Tembilahan berjumlah 42 a) Guru memberikan motivasi
orang. Terdiri dari 21 orang siswa laki-laki b) Guru mengajukan apersepsi
dan 21 orang siswa perempuan. Penelitian c) Menyampaikan tujuan
ini merupakan penelitian tindakan kelas pembelajaran
yang dilakukan senyak dua siklus, yang 2) Kegiatan inti (55 menit), kegiatan
terdiri dari dua pertemuan pada masing- yang dilakukan, yaitu:
masing siklusnya. Teknik pengumpulan a) Guru membagi siswa menjadi
data yang digunakan dalam penelitian ini beberapa kelompok dan setiap
adalah teknik observasi dan tes hasil belajar kelompok diberi gambar
IPA siswa. Pada penelitian ini data pernapasan ikan dan cacing
penelitian berfokus pada data hasil belajar b) guru meminta setiap perwakilan
IPA siswa. kelompok untuk mengemukakan
perndapatnya tentang gambar yang
disajikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN c) Guru meminta kelompok lain
A. Deskripsi Penelitian untuk melengkapi apa yang telah
Berdasarkan hasil dari pengamatan disampaikan temannya.
pengamat selaku pembimbing peneliti di
sekolah selama berlangsungnya proses

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
271

Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar IPA


Siti Arfiah

d) Guru memberikan penjelasan menggunakan metode kerja kelompok,


singkat tentang pernapasan ikan dan sudah terlihat perkembangan hasil
cacing. belajar siswa, tetapi belum maksimal.
e) Siswa menuliskan alat pernapasan Oleh karena itu, peneliti memutuskan
ikan dan cacing serta cara untuk melanjutkan perbaikan
pernapasannya. pembelajaran pada Siklus II
f) Setiap perwakilan kelompok secara
bergantian membacakan hasil yang 2. Siklus II (Senin, 15 Agustus 2016)
dituliskan tentang pernapasan ikan a. Tahap Persiapan
dan cacing. Pada siklus ini tidak berbeda dengan
g) Guru melaksanakan tanya jawab. siklus sebelumnya, pertama-tama guru
3) Kegiatan akhir (10 menit), kegiatan mempersiapkan segala sesuatu yang
yang dilakukan, yaitu: berkaitan dengan pelaksanaan tindakan
a) Guru dan siswa bersama-sama seperti mempersiapkan RPP, Buku
merangkum pelajaran Paket/Penunjang, Silabus, LKS dan
b) Guru memberikan tugas melalui beberapa media pengajaran seperti yang
LKS tercantum dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Selanjutnya guru
c. Tahap Observasi mempersiapkan lembaran pengamatan
Pengamatan tindakan pada penelitian ini, dan mempersiapkan soal test yang
dilakukan selama proses belajar disusun berdasarkan indikator, tujuan
mengajar berlangsung. Agar data tentang dan materi pembelajaran untuk
hasil belajar ini dapat dipantau seoptimal instrument pengumpulan data.
mungkin, maka teknik pengamatan yang
dilakukan oleh guru sebagai peneliti b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
adalah terbuka dan objektif. Pelaksanaan Tindakan dalam penelitian
Pengumpulan data dilakukan melalui Siklus II ini peneliti menyesuaikan
pelaksanaan pembelajaran Ilmu dengan Rencana Perbaikan Pembelajaran
Pengetahuan Alam di kelas dan hasil tes yang telah disiapkan. Dengan gambaran
siswa. Instrumen berupa tes awal, kegiatan sebagai berikut :
kreativitas siswa selama proses 1) Kegiatan awal (5 menit), kegiatan
pembelajaran berlangsung, dan pada saat yang dilakukan, yaitu:
melakukan kerja kelompok bersama a) Guru memberikan motivas
kelompoknya melalui sumber b) Guru memberikan apersepsi
pengamatan dan tes tertulis berupa soal dengan melakukan tanya jawab
latihan c) Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
d. Tahap Refleksi 2) Kegiatan inti (55 menit), kegiatan
Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan yang dilakukan, yaitu:
tindakan berakhir, berdasarkan catatan a) Guru memperlihatkan gambar
atau lisan yang muncul selama proses pernasapan burung dan serangga.
pembelajaran. Refleksi pertama ini b) Guru meminta salah seorang siswa
dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan gambar burung dan
mengetahui sejauh mana siswa dapat mana gambar serangga.
memahami materi mendeskripskan alat c) Guru meminta siswa untuk duduk
pernapasan hewan. Berdasarkan berkelompok sesuai dengan
pengamatan, ternyata dengan kelompok yang telah dibentuk

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
272

Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar IPA


Siti Arfiah

pada pertemuan sebelumnya kreatifitas siswa dalam menerima


dengan memberikan tugas pada pelajaran baik dalam kelompoknya
setiap kelompok sebagai berikut : maupun di kelas secara umum. Alat
(a) kelompok satu dan dua pengumpul data adalah lembar
mendiskusikan; (b) Alat pengamatan. Tujuan dari pengamatan ini
pernapasan burung; dan (c) cara adalah untuk mengetahui apakah semua
pernapasan pada burung. siswa terlibat aktif dalam proses diskusi
Kelompok tiga dan empat dan pembelajaran, sedang instrument
mendiskusikan: (a) alat pernapasan adalah berupa tes tertulis.
serangga; (b) cara pernapasan pada
serangga; (c) masing-masing d. Tahap Refleksi
kelompok secara bergantian Refleksi dilaksanakan setelah tindakan
membacakan hasil diskusinya di perbaikan berdasarkan catatan-catatan
depan kelas; (d) setiap anggota yang dibuat peneliti selama
kelompok membahas dan berlangsungnya proses pembelajaran.
memberikan tanggapan dengan Refleksi bertujuan untuk mengetahui
hasil yang dibacakan; dan (e) guru kekurangan dalam pengajaran dan untuk
melaksanakan tanya jawab mengetahui tingkat penguasaan siswa
3) Kegiatan akhir (10 menit), kegiatan terhadap materi pembelajaran dan
yang dilakukan, yaitu: ternyata dengan menggunakan metode
a) Guru bersama-sama dengan siswa kerja kelompok dapat meningkatkan
merangkum pelajaran prestasi belajar siswa terhadap mata
b) Guru memberikan tugas melalui pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
LKS

c. Tahap Observasi B. Hasil Penelitian


Pengamatan dilakukan selama proses Adapuh perolehan data tentang hasil
belajar mengajar berlangsung dan belajar IPA siswa setelah dilakukan
mengamati keaktifan siswa dalam kerja penerapan metode kerja kelompok pada
kelompok. Dalam pengamatan ini siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada
penulis mengamati aktifitas dan tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Hasil Belajar IPA Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Hasil Belajar
Rentang
Data Keterangan
Nilai % Siklus I % Siklus II %
Awal
< 65 24 57,14% 15 35,71% 6 14,29% Tidak Tuntas
65-70 4 9,5% 6 14,29% 6 14,29% Tuntas
71-80 7 16,67% 9 24,43% 10 23,81% Tuntas
81-90 4 9,5% 5 11,90% 12 28,57% Tuntas
91-100 3 7,14% 7 16,67% 8 19,04% Tuntas
Jumlah 42 100% 42 100% 42 100%
Nilai KKM 65
62,18 72,18 80,38
Rata-rata

Berdasarkan tabel di atas, dapat siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan


diketahui bahwa hasil belajar IPA perolehan data hasil belajar IPA pada data
mengalami peningkatan pada setiap awal, siklus I, dan siklus II. Pada data awal,

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
273

Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar IPA


Siti Arfiah

jumlah siswa yang memperoleh rentang 6 siswa (14,29%), pada rentang nilai 65-70
nilai <65 adalah 24 siswa (57,14%), pada berjumlah 6 siswa (14,29%), pada rentang
rentang nilai 65-70 berjumlah 4 siswa nilai 71-80 berjumlah 10 siswa (23,81%),
(9,5%), pada rentang nilai 71-80 berjumlah pada rentang nilai 81-90 berjumlah 12
7 siswa (16,67%), pada rentang nilai 81-90 siswa (28,57%), pada rentang nilai 91-100
berjumlah 4 siswa (9,5%), pada rentang berjumlah 8 siswa (19,04%).
nilai 91-100 berjumlah 3 siswa (7,14%). Selain itu rata-rata hasil belajar IPA
Hasil belajar mengalami peningkatan pada siswa juga mengalami peningkatan, pada
siklus I, jumlah siswa yang memperoleh data awal rata-rata hasil belajar yang
rentang nilai <65 adalah 15 siswa (57,14%), diperoleh siswa adalah 62,18 mengalami
pada rentang nilai 65-70 berjumlah 6 siswa peningkatan pada siklus I dengan
(14,29%), pada rentang nilai 71-80 perolehan rata-rata sebesar 72,18. Dan
berjumlah 9 siswa (24,43%), pada rentang mengalami peningkatan pada siklus II
nilai 81-90 berjumlah 5 siswa (11,90%), dengan perolehan rata-rata sebesar 80,36.
pada rentang nilai 91-100 berjumlah 7 Untuk melihat peningkatan hasil belajar
siswa (16,67%). Hasil belajar mengalami belajar pada setiap siklusnya dapat dilihat
peningkatan pada siklus II, jumlah siswa pada gambar di bawah ini.
yang memperoleh rentang nilai <65 adalah

42
40
38
36
34
32
30
28
26
24 Data Awal
22
20
18 Siklus I
16
14
12 Siklus II
10
8
6
4
2
0
<65 65-70 71-80 81-90 91-100

Gambar 1. Peningkatan Hasil Belajar IPA

C. Pembahasan terakhir siswa yang diambil dari guru kelas


Melihat hasil belajar siswa yang pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam
memprihatinkan pada mata pelajaran IPA tentang mendeskripsikan alat pernapasan
tentang mendeskripsikan fungsi organ hewan. Dari data awal ini ditemukan
pernapasan hewan pada data awal maka 57,14% siswa atau 24 orang siswa tidak
peneliti memutuskan untuk melakukan tuntas dalam belajar dengan nilai rata-rata
tindakan perbaikan pembelajaran. Pada kelas 62,18.
perbaikan pembelajaran IPA Siklus I ini, Perbaikan pembelajaran Siklus I
peneliti menggunakan metode kerja dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 10
kelompok. Data awal diambil dari hasil tes Agustus 2016 pada jam 07.30 sampai

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
274

Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar IPA


Siti Arfiah

dengan jam 08.40 pada pertemuan ini dinyatakan tuntas atau berhasil mencapai
peneliti menerapkan pembelajaran dengan KKM dengan nilai rata-rata kelas sebesar
menggunakan metode kerja kelompok 80,38. Pada siklus ini masih terdapat
sebagai solusi pemecahan masalah 14,29% atau 6 orang siswa yang tidak
mendeskripsikan alat pernapasan hewan, berhasil mencapai KKM hal ini disebabkan
berdasarkan data yang terkumpul juga dari karena jumlah siswa yang cukup banyak
pengamatan selama proses tindakan sehingga perbaikan pembelajaran tidak
perbaikan dilaksanakan terjadi perubahan dapat berhasil secara maksimal.
terutama peningkatan motivasi siswa, siswa Berdasarakan pembahasan di atas, dapat
aktif sekali baik dalam kelompok maupun disimpulkan bahwa penerapan metode kerja
dalam diskusi kelas. Tidak tampak lagi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar
siswa yang bermain-main ataupun acuh tak IPA siswa kelas V C SD Negeri 004
acuh yang terlihat masing-masing Tembilahan, Kecamatan Tembilahan.
kelompok bersaing memperoleh nilai (poin)
tertinggi. Hal ini berdampak pada
peningkatan nilai siswa secara individu.dari SIMPULAN DAN REKOMENDASI
data yang Terkumpul terlihat dari 57,14% a. Simpulan
siswa yang sebelumnya tidak mencapai Dari hasil penelitian di atas maka
KKM sekarang 64,29% siswa atau 27 orang dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan
siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan menggunakan metode kerja kelompok dapat
Minimal tersebut, peningkatan juga terjadi meningkatkan hasil belajar IPA Siswa
pada nilai rata-rata kelas yang pada data Kelas V C SD Negeri 004 Tembilahan
awal 62,18 setelah perbaikan pembelajaran Kecamatan Tembilahan tentang
Siklus I menjadi 72,18. mendeskripsikan fungsi organ pernapasan
Perbaikan pembelajaran Siklus II hewan. Hal ini dibuktikan oleh:
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 1. Penggunaan metode kerja kelompok
Agustus 2016 pada jam 08.05 s/d 09.15. mampu meningkatkan hasil belajar siswa
Pada siklus ini peneliti melanjutkan tentang Mendeskripsikan alat pernapasan
pembelajaran dengan menerapkan hewan dari 42,86% siswa yang tuntas
pembelajaran dengan kerja kelompok, dengan nilai rata-rata kelas 62,18
kelompok yang telah dibentuk pada siklus I sebelum diadakannya perbaikan menjadi
tetap pertahankan. pada pertemuan ini 64,29% setelah diadakan perbaikan
kembali diingatkan bahwa keberhasilan siklus I dengan nilai rata-rata kelas
kelompok merupakan repsentasi 72,18. Selanjutnya peneliti meneruskan
keberhasilan individu-individu yang ada di dengan perbaikan Siklus II dengan masih
dalamnya dan berdasarkan hasil menggunakan metode kerja kelompok
pengamatan pada siklus ini semangat yang lebih aktif mampu meningkatkan
belajar siswa masih cukup tinggi. Tingkat nilai rata-rata kelas menjadi 80,38
keaktifan siswa baik dalam diskusi dengan tingkat ketuntasan belajar siswa
kelompok maupun dalam diskusi kelas 80,95% atau 36 siswa telah dinyatakan
cukup tinggi sehingga bisa diperkirakan tuntas dari 42 siswa secara keseluruhan.
tingkat keberhasilan siswa meningkat tajam
dan setelah diadakan uji kemampuan b. Rekomendasi
dengan mengerjakan soal-soal terlihat Melalui laporan hasil penelitian
peningkatan hasil belajar siswa yang cukup tindakan kelas ini, peneliti ingin
signifikan 80,95% siswa atau 36 orang dari memberikan saran kepada para guru/
42 siswa secara keseluruhan telah dapat pengajar sebagai berikut :

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |
275

Metode Kerja Kelompok, Hasil Belajar IPA


Siti Arfiah

1. Dalam proses pembelajaran guru


hendaknya menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran.
2. Pada waktu membentuk kelompok
belajar, hendaknya guru selalu
mengawasi kerja sama dalam kelompok
belajar tersebut.
3. Guru hendaknya dapat menciptakan
suasana yang nyaman pada saat
pelajaran berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abum. 1991. Tekhnik Belajar
yang Efektif. Jakarta. PT. Hilton
Putra
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Bimbingan
dan Penyuluhan di Sekolah.
Bandung. CV. Aneka Ilmu
Ibrahim, Nana Syaodih. 2006. 5
Perencanaan Pengajaran. Jakarta.
Rineka Cipta
Nasution, S. 1984. Berbagai Pendidikan
Belajar Mengajar. Jakarta. Bina
Aksara
Putra, Winata Udin. S. 1997. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta.
Universitas Terbuka
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Jakarta. Sinar
Baru Algesindo
Werkani dan Hamadi Marlius. 2003.
Strategi Mengajar dalam
Pelaksanaan Belajar Mengajar di
Sekolah. Pekanbaru. Sutra Bantu
Perkasa

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 6 | Nomor 1 | April – September 2017 | ISSN: 2303-1514 |

S-ar putea să vă placă și