CHAPTER 1 – THE HISTORY OF LAW

1. What is law?
Law is a set of rules by which society is governed.
Hukum adalah kumpulan kaidah-kaidah yang mengatur masyarakat.
2. How did law developed?
Law developed as society developed, and man found himself living in groups with
his fellow man. As these societies became more highly organized, the need for
more and more law arose.
Hukum berkembang ketika masyarakat berkembang, dan manusia menemukan
dirinya hidup berkelompok dengan sesamanya. Dengan semakin terorganisirnya
masyarakat, kebutuhan akan lebih dan lebih banyak aturan hukum meningkat.
3. Who was the first ruler or lawgiver?
The first ruler or lawgiver that history tells us anything about was Hammurabi,
King of Babylon. He lived from 1955 to 1913 BC, and was responsible for the first
written code of law.
Penguasa atau pembentuk hukum yang pertama, yang diceritakan oleh sejarah
adalah Hammurabi, Raja Babilonia. Hammurabi hidup dari tahun 1955 hingga
1918 SM, dan bertanggung jawab atas kitab hukum tertulis yang pertama.
4. What was the next written code?
The next written code in history was drawn up by Draco, a legal expert of ancient
Athens, about 621 BC.
Kitab hukum tertulis selanjutnya yang dicatat oleh sejarah dibuat oleh Draco.
Seorang ahli hukum Yunani Kuno, pada tahun 621 SM.
5. Whose code replaced the code of Draco?
The code of Draco was replaced by the milder code of Solon, another Athenian
lawgiver on the same period.
Kitab Draco digantikan oleh kitab Solon, seorang pembentuk hukum dari Athena
pada masa yang sama.
6. Who revised the greek Code?
The Greek code was later revised by Plato, the great philosopher.
Kitab dari Yunani kemudian direvisi oleh Plato, seorang filsuf ternama.
7. What did Rome create?
Rome created an excellent legal system.
Romawi membentuk sebuah sistem hukum yang baik.
8. What did Romans do when they invade England during the first century BC?
When Romans invaded England during the first century BC, they implanted their
legal system there. Thus, the English Common Law which later developed
followed the principles of Roman law.
Ketika Kekaisaran Romawi menyerbu Inggris pada abad pertama SM, mereka
menanamkan sistem hukum mereka di sana. Maka, sistem hukum Common Law
Inggris yang berkembang kemudian mengikuti asas-asas dari hukum Romawi.
9. What did the Roman Emperor, Justinian, do during sixth century?
During the sixth century, the Roman Emperor, Justinian, became convinced that
the law of his country had become cluttered up with deadwood and conflicting
opinions. He ordered it revised. The result was Justinian’s Code, which became
the basis for most European law.
Selama abad keenam, kaisar Kekaisaran Romawi, Yustinianus, meyakini bahwa
hukum di negaranya sudah menjadi berantakan dengan hal-hal yang tidak berguna
dan berbagai hal yang bertentangan. Yustinianus memerintahkan agar hukum
tersebut diubah. Hasilnya adalah Kitab Yustinianus, yang kemudian menjadi dasar
bagi sebagian besar hukum di Eropa.
10. What did Napoleon do in France?
In France, Emperor Napoleon ordered the codification of French Law during his
reign, and the Code Napoleon became the model for many legal systems throughout
the world.
Di Prancis, Kaisar Napoleon memerintahkan berlakunya kodifikasi hukum Prancis
selama masa pemerintahannya, dan Kitab Napoleon menjadi model bagi banyak
sistem hukum di seluruh dunia.
11. What is the similarity between the Code of Napoleon and the English Common Law?
The similarity between the Code of Napoleon and English Common Law is that
they were both patterned after the law of Rome.
Persamaan antara Kitab Napoleon dan Common Law Inggris adalah keduanya
sama-sama disusun mencontoh hukum Romawi.
12. What is the difference between the English Common Law and the law in France?
The difference between the Code of Napoleon and English Common Law is that
they developed in different ways. The law in France followed the provisions of the
Code rather strictly, while the law in England developed in somewhat haphazard
fashion from decisions of various courts throughout the country.
Persamaan antara Kitab Napoleon dan Common Law Inggris adalah keduanya
berkembang dengan cara yang berbeda. Hukum di Prancis mengikuti kitab
Napoleon dengan sangat tegas, sedangkan hukum di Inggris berkembang secara
serampangan dipengaruhi oleh keputusan-keputusan dari berbagai badan peradilan
di seluruh negeri.
13. What is “Common Law”?
In England, the judges of the courts throughout the country were administering
justice according to the legal customs of each locality. But these customs varied
throughout the kingdom. Gradually the judges began to sift out of these local
customs the broad principles which they felt should apply throughout the country.
Then, this body of legal principles became known as the "common law" because it
applied everywhere.
Di Inggris, hakim-hakim dari berbagai badan peradilan di seluruh negeri mengelola
keadilan berdasarkan kaidah-kaidah hukum lokal. Namun, kaidah-kaidah hukum
ini berbeda satu sama lain di seluruh penjuru kerajaan. Lambat laun, hakim-hakim
mulai menyaring asas-asas utama yang mereka rasa harus diberlakukan di seluruh
negara, dari begitu banyak kaidah-kaidah hukum lokal yang ada. Kemudian,
struktur asas-asas utama inilah yang kemudian dikenal sebagai “common law”
karena diberlakukan di semua tempat.
14. What is the principle of stare decisis?
Principle of stare decisis is a practice of deciding cases on basis of devisions which
had been made by other judges in earlier cases of similiar nature.
Asas stare decisis adalah praktek memutuskan suatu perkara berdasarkan
keputusan yang telah dibuat oleh hakim sebelumnya dalam kasus terdahulu yang
serupa.
15. What is the basis for American judicial system?
When the American colonies declared their independence from England and set up
their own government, they adopted the English Common Law as the basis for the
judicial system in their country.
Ketika kolonial Amerika menyatakan kemerdekaannya dari Inggris dan
membangun sendiri pemerintahannya, mereka mengadopsi Common Law Inggris
sebagai dasar dari sistem hukum di negara ini.
16. What factors contributed to American Law?
Beside the English Common Law which was adopted as the basis for America’s
judicial system, the factors contributed to American Law are:
1) A constitution, a document embodying the basic principles upon which the
new nation was founded, written by America’s founding fathers. And in
addition to this federal constitution, each state also has its own state
constitutions.
2) Statutes enacted by the US Congress and the legislatures of the fifty states.
These laws passed by Congress, called Federal Statutes, are binding on all
the people of the nation. The law passed by a state legislature are enacted
to govern the state in which the law is passed.
3) Ordinances: the laws passed by city councils, the lawmaking bodies of
American cities.
 4) Court decisions that are made by the judges of the courts which
automatically become a part of law.
5) Rules and regulations adopted by the many boards and commissions set up
by the executive branch of government in America.
6) Lastly, the executive branch of the federal government has the power to
negotiate treaties with foreign countries, subject to ratification by the US
Senate.
Selain English Common Law yang diadopsi sebagai dasar dari sistem hukum di
Amerika, faktor-faktor yang berkontribusi adalah:
1) Konstitusi, yaitu sebuah naskah yang terdiri dari berbagai asas-asas dasar
mengenai pendirian suatu negara baru, yang ditulis oleh para pendiri
Amerika. Sebagai tambahan dari Konstitusi federal, masing-masing
negara bagian juga memiliki konstitusi negara bagiannya masing-masing.
2) Undang-undang yang dibentuk oleh Kongres Amerika Serikat dan
legislatur-legislatur dari 50 negara bagian. Aturan-aturan hukum yang
diundangkan oleh Kongres, yang disebut Undang-Undang Federal,
mengikat seluruh rakyat Amerika. Aturan-aturan hukum yang
diundangkan oleh legislatur negara bagian dibentuk, pada umumnya,
untuk mengatur negara bagian di mana aturan-aturan tersebut
diundangkan.
3) Ordonansi: undang-undang yang diundangkan oleh dewan kota, badan
pembentuk undang-undang di berbagai kota di Amerika.
4) Putusan pengadilan yang dibuat dari oleh para hakim di pengadilan yang
secara otomatis menjadi bagian dari hukum.
5) Aturan-aturan dan regulasi-regulasi ini diadopsi oleh banyak badan dan
komisi yang didirikan oleh cabang eksekutif dari pemerintahan di Amerika.
6) Cabang eksekutif dari pemerintah federal memiliki kekuasaan untuk
menegosiasikan perjanjian-perjanjian internasional dengan negara-negara
asing, yang diratifikasi oleh Senat AS.
17. Please mention all types of laws in America.
The types of law that governs today in America are:
1) The English Common Law,
2) The federal and state constitution,
3) The statutory enactments of Congress and the state legislatures,
4) City ordinances,
5) The decisions of the courts,
6) The rules and regulations of the boards and commissions of the executive
branch of the government, and
7) Treaties with foreign countries.
Macam-macam hukum yang mengatur di Amerika saat ini adalah:
1) Common Law Inggris,
2) Konstitusi negara federal dan negara-negara bagian
 3) Pembentukan undang-undang oleh Kongres dan legislatur-legislatur negara
bagian
4) Ordonansi-ordonansi kota,
5) Putusan-putusan pengadilan,
6) Aturan-aturan dan regulasi-regulasi dari berbagai badan dan komisi dari
cabang eksekutif pemerintahan, dan
7) Perjanjian-perjanjian internasional dengan negara-negara asing.
18. Mention three types of American government.
Three types of American governments are:
1) The federal,
2) The state, and
3) The local.
Tiga jenis dari pemerintah Amerika adalah:

1) Federal,
2) Negara bagian, dan
3) Lokal.
19. What is jurisdiction: federal, state, and local jurisdiction?

Jurisdiction is the right of a government to pass laws and see that those laws are
properly enforced. It is also the legal authority of a court to decide a case in law.

1) Federal Juridiction: The law of the United States is based on the constitution
and the law passed by congress. This is federal law and is binding on all
american citizen. To enforce these laws, federal court have been established
throughout the country.
2) State Jurisdiction: The constitution gives the various states a great deal of
power and independence in laws relating to their own states activities. The
tenth amandement to the constitution provides that all powers not
speciffically delegated to the federal government are reserved to the states.
The constitution of each state and the laws passed by its legislature make
up most of the law which govern the citizen of each state. These laws of
course, must not oppose the provisions of the federal constitution. Each
state has its own courts to enforce its law. These courts have juridiction
over all the citizen of the states and make decisions in case involving them.
3) Local Juridiction: The bussines of local community is carried on by city,
town, and village government. Each of these governmental units, within its
teritorial limits, has the power to pass ordinances to govern its people. They
have courts to enforce these local ordinances.

Yurisdiksi adalah hak dari pemerintah untuk mengundangkan/memberlakukan

aturan-aturan hukum dan memantau agar hukum tersebut ditegakkan dengan
seharusnya. Hal ini juga merupakan kewenangan hukum dari sebuah badan
peradilan untuk memutuskan sebuah kasus hukum.
 1) Yurisdiksi Federal: Hukum yang ada di Amerika Serikat didasari oleh
Konstitusi dan Undang-undang yang diundangkan oleh Kongres. Hukum
ini adalah hukum federal dan mengikat seluruh warga Amerika. Untuk
menegakkan hukum ini, pengadilan-pengadilan federal didirikan di seluruh
wilayah negara.
2) Yurisdiksi Negara Bagian: Konstitusi memberikan negara-negara bagian
kekuasaan yang besar dan kebebasan dalam mengundangkan undang-
undang yang berkaitan dengan aktivitas negara bagian mereka masing-
masing. Amandemen kesepuluh dari Konstitusi menyatakan bahwa seluruh
kekuasaan yang tidak didelegasikan kepada pemerintah federal, diberikan
kepada negara bagian. Konstitusi masing-masing negara bagian dan
undang-undang yang diundangkan oleh legislaturnya merupakan sebagian
besar dari hukum yang mengatur warga masing-masing negara bagian.
Aturan-aturan hukum ini, tentu saja, tidak boleh bertentangan dengan
ketentuan dari Konstitusi Federal. Masing-masing negara bagian memiliki
badan peradilannya masing-masing untuk menegakkan hukumnya. Badan-
badan peradilan ini memiliki yurisdiksi terhadap seluruh warga negara
bagian dan membuat putusan-putusan dalam kasus-kasus yang berkaitan
dengan warganya.
3) Yurisdiksi Lokal: Urusan-urusan dari masyarakat lokal dijalankan oleh
pemerintah kota, kabupaten, dan desa. Masing-masing dari unit
pemerintahan ini, dalam batas-batas teritorialnya, memiliki kekuasaan
untuk mengundangkan ordonansi untuk mengatur warganya. Mereka
memiliki badan-badan peradilan untuk menegakkan ordonansi-ordonansi
lokal ini.
20. How do you know about the language of law?

The language of law is a language used by a professionally trained person

(lawyers). Law has acquired a technical language that makes it difficult for the
layman to interpret. The language of law itself has its origin back to ancient
England, and many of its terms and expressions have not been changed to the
present day.
Bahasa hukum adalah bahasa yang digunakan oleh seorang yang profesional/ahli
dalam bidang hukum. Hukum memiliki bahasa teknis yang sulit dipahami oleh
orang-orang awam. Bahasa hukum asal mulanya berawal dari Inggris kuno, dan
banyak terminologi dan ungkapannya yang belum diubah hingga sekarang.
21. What is court?

We say the “court” made the decision, or the court “held” this way in some
particular case. This means that the judge gave this kind of decision to some case
before him.
Dikatakan bahwa “pengadilan” membuat keputusan, atau pengadilan
“mempertahankan” hal ini dalam kasus-kasus tertentu. Ini berarti bahwa hakim
memberi putusan sejenis dalam kasus-kasus sebelumnya.
22. Please explain the meanings of these words: parties, litigants, litigation, plaintiff,
defendant, the plaintiff recovered in some case, void, and deceased.
1) Parties: the two persons who are involved in a lawsuit.
2) Litigants: a person who is involved in a lawsuit; someone who is suing
another person or is being sued by another person.
3) Ligation: a legal controversy.
4) Plaintiff: a fellow who institutes the legal action; person who bring suit in
a court.
5) Defendant: the fellow against whom a legal action is instituted; a person
who is being sued or accused of a crime in a court of law.
6) The plaintiff recovered in some case: he/she won the case.
7) Void: that the contract has no legal value or effect.
8) Deceased: a dead person.
1) Para pihak: dua orang yang terlibat dalam suatu perkara hukum.
2) Pihak yang berperkara: pihak yang terlibat dalam sebuah perkara;
seseorang yang menggugat atau digugat oleh orang lain.
3) Perkara: perselisihan hukum.
4) Penggugat: seseorang yang mengajukan gugatan hukum; seseorang yang
menggugat di pengadilan.
5) Tergugat: seseorang yang mana suatu gugatan ditujukan; orang yang
sedang digugat atau dituduh melakukan kejahatan di pengadilan.
6) Penggugat dipulihkan dalam beberapa perkara: penggugat memenangkan
perkara.
7) Batal demi hukum: suatu kontrak tidak lagi bernilai atau memiliki akibat
hukum.
8) Orang yang telah meninggal dunia.