Sunteți pe pagina 1din 14

Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 21 - 34

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA RURUKAN

Ireine Gratia Palit


Celcius Talumingan
Grace A.J. Rumagit

ABSTRACT
The purpose of this research is to identify the right strategy in developing Rurukan agro tourism
area. The research location was conducted in two urban villages: Rurukan and Rurukan 1, East
Tomohon Subdistrict, Tomohon City. This research was conducted for 3 (three) months from November
2016 to January 2017. The data used in this study are primary data and secondary data. Primary data
are data taken through direct observation on site, interview with respondents who selected 10 people to
fill out the research questionnaire as follows: Government (3 people), namely Lurah Rurukan, Lurah
Rurukan One, and Officials of Tomohon City Tourism Office, Community Shop (2 persons) and Tour
Manager (5 persons). Secondary data is data obtained from the offices of two urban villages and Tourism
Office. The analytical method used SWOT Analysis. Based on the results of research and discussion, it
can be concluded that the development strategy of Rurukan agro tourism area is Rapid growth strategy.
This development strategy is in accordance with the position of Rurukan area that needs a progeny
strategy to support growth, through several strategies that can be implemented, namely: (1) Utilizing
some existing tourism object to attract investors so that it can become a growing tourism sector and
interest in Tomohon ; (2) utilizing the famous agro tourism with its trademark to become a cultural
development area, especially in Tomohon City; (3) utilizing a good soil fertility level in the Rurukan area
to be planted with fruits such as strawberries, which are highland fruit trees to be enjoyed by tourists.

Keyword: strategy, development, agrotourism, Rurukan Village, Tomohon City

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi yang tepat dalam pengembangan kawasan
agrowisata Rurukan. Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Rurukan dan Rurukan 1, Kecamatan Tomohon
Timur, Kota Tomohon. Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan yakni antara bulan November 2016 – Januari
2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data
yang diambil langsung dari lokasi penelitian kawasan agrowisata Rurukan melalui pengamatan langsung di lokasi,
wawancara dengan pihak pemerintah, toko masyarakat, dan pengisian kuesioner. Responden yang dipilih 10 orang
untuk mengisi kuesioner penelitian sebagai berikut : Pemerintah (3 orang), yaitu Lurah Rurukan, Lurah Rurukan
Satu, dan Pegawai Dinas Pariwisata Kota Tomohon. Toko Masyarakat (2 orang) dan Pengelola objek wisata (5
orang). Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui instansi terkait dengan penelitian ini, baik tabulasi
maupun deskriptif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan kawasan agrowisata Rurukan adalah Strategi
Pertumbuhan Cepat (Rapid growth strategy). Strategi pengembangan ini sesuai dengan posisi kawasan Rurukan
yang membutuhkan strategi progesif untuk mendukung pertumbuhan, melalui beberapa strategi yang dapat
diimplementasikan yaitu : (1) memanfaatkan beberapa objek wisata yang sudah ada untuk menarik investor
sehingga dapat menjadi sektor pariwisata yang semakin berkembang dan diminati di Kota Tomohon; (2)
memanfaatkan agrowisata yang terkenal dengan ciri khasnya untuk menjadi daerah pengembangan budaya,
khususnya di Kota Tomohon. (3) memanfaatkan tingkat kesuburan tanah yang baik di kawasan Rurukan untuk
ditanami buah-buahan seperti strawberry yang merupakan tanaman buah dataran tinggi untuk dinikmati oleh
wisatawan.

Kata Kunci: strategi, pengembangan, agrowisata, Desa Rurukan, Kota Tomohon

21
Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Rurukan….............(Ireine Palit, Celcius Talumingan, Grace Rumagit)

PENDAHULUAN pertanian dan budaya Nusantara. Hal tersebut


karena selain dapat menikmati hasil pertanian
Latar Belakang secara langsung dari sumbernya, para
Sektor pariwisata memiliki peluang pengunjung akan terkesan dengan sensasi
yang cukup menjanjikan, karena selain sebagai wisata alam yang unik dan segar yang akan
salah satu penghasil pertumbuhan ekonomi terbawa hingga mereka kembali ke tempat
pariwisata, sektor pariwisata juga diharapkan asalnya bahkan mereka akan bercerita kepada
dapat berpeluang untuk menjadi pendorong keluarga serta handai tolannya.
pertumbuhan sektor pembangunan lainnya, Sulawesi Utara merupakan daerah yang
seperti sektor perkebunan, pertanian, memiliki potensi di bidang pariwisata dan telah
perdagangan, perindustrian dan lain-lain. dikunjungi oleh banyak wisatawan baik dalam
Sementara dalam sektor pertanian, salah satu negeri maupun luar negeri. Yang menjadi salah
unsur yang belum tergarap secara optimal satu daya tariknya bagi wisatawan untuk
adalah agrowisata (agro tourism). Agrowisata berkunjung adalah keindahan alamnya. Salah
merupakan rangkaian kegiatan wisata yang satu daerah yang memiliki keindahan alam di
memanfaatkan potensi pertanian sebagai objek Sulawesi Utara adalah Kota Tomohon,
wisata, baik potensi berupa pemandangan alam khususnya Kelurahan Rurukan dan Rurukan
kawasan pertaniannya maupun kekhasan dan Satu yang cocok dijadikan sebagai daerah
keanekaragaman aktivitas produksi dan kawasan Agrowisata. Daerah ini berada di
teknologi pertaniannya serta budaya masyarakat ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan air
pertaniannya. Menurut Nurisjah (2001) dalam laut, dengan topografi yang berbukit-bukit,
Budiarti (2013), agrowisata atau wisata memiliki tanah yang subur serta iklim yang
pertanian didefinisikan sebagai rangkain sejuk karena terletak di bawah kaki Gunung
aktivitas perjalanan wisata yang memanfaatkan Mahawu. Kawasan Rurukan merupakan daerah
lokasi atau sektor pertanian mulai dari awal sentra produksi hortikultura yaitu sayuran dan
produksi hingga diperoleh poduk pertanian buah-buahan, seperti wortel, labu siam, buncis,
dalam berbagai sistem dan skala dengan tujuan bawang daun, pokcai, kubis, petsai, bunga kol,
memperluas pengetahuan, pemahaman, stroberi, dan lain-lain. Selain sebagai penghasil
pengalaman, dan rekreasi di bidang pertanian. sayuran dan buah-buahan, kawasan Rurukan
Pengembangan aktivitas agrowisata yang berada di daerah dataran tinggi dan
secara langsung dan tidak langsung akan memiliki keadaan topografi yang berbukit-
meningkatkan persepsi positif petani serta bukit, sudah sejak dahulu merupakan daerah
masyarakat akan arti pentingnya pelestarian tujuan wisata karena udaranya yang sejuk dan
sumber daya lahan pertanian. Selain itu menurut pemandangan yang indah. Perkembangan
Subowo (2002) dalam Budiarti (2013), wisata di Rurukan sudah mulai berkembang
pengembangan agrowisata dapat melestarikan dari tahun ke tahun, dengan munculnya objek-
sumber daya, melestarikan kearifan dan objek wisata yang ada di Rurukan. Objek
teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan wisata yang pertama di Rurukan adalah Puncak
petani atau masyarakat di sekitar agrowisata. Temboan yang sudah ada sejak Tahun 80-an.
Pengembangan agowisata akan menciptakan Objek wisata selanjutnya adalah Puncak
lapangan pekerjaan dan meningkatkan Rurukan yang mulai dibangun pada Tahun 2015
pendapatan serta meningkatkan kesejahteraan dan pembangunannya masih berlangsung
petani. Beberapa dampak positif pengembangan sampai sekarang. Dan yang terakhir adalah
agrowisata antara lain meningkatkan nilai jual objek wisata Sparta Stable Rururkan yang
komoditi pertanian yang dihasilkan dan dibuka pada Tahun 2016. Sebelum ada objek
berkembangnya sumber-sumber pendapatan wisata yang baru yaitu Puncak Rurukan dan
lainnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat Sparta Stable Rurukan, menurut masyarakat
setempat seperti penyewaan homestay dan setempat bahwa jumlah pengunjung yang
sarana rekreasi lainnya yaitu kantin, penjualan datang berkunjung hanya sedikit. Tetapi
cindera mata, dan lain-lain. Selain itu, dengan semakin berkembangnya wisata di
agrowisata merupakan salah satu wahana yang Rurukan dengan adanya Puncak Rurukan dan
efektif dalam rangka promosi produk-produk Sparta Stable Rurukan tentunya jumlah

22
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 21 - 34

pengunjung yang datang semakin banyak, METODOLOGI PENELITIAN


terutama saat hari libur penngunjung yang
datang akan semakin banyak dan sering kali Lokasi Dan Waktu Penelitian
membuat jalanan menjadi macet. Dari data Lokasi penelitian dilakukan di
Dinas Pariwisata Kota Tomohon, pada Tahun Kelurahan Rurukan dan Rurukan 1, Kecamatan
2016 tercatat jumlah kunjungan wisatawan pada Tomohon Timur, Kota Tomohon. Penelitian ini
Triwulan I berjumlah 22,205 orang, Triwulan II dilakukan selama 3 (tiga) bulan yakni antara
berjumlah 15,000 orang, Triwulan III berjumlah bulan November 2016 – Januari 2017. Lokasi
23,017 orang, dan pada Triwulan IV berjumlah penelitian ditentukan dengan pertimbangan
17,232 orang. Dari data tersebut dapat bahwa kawasan tersebut memiliki potensi dan
disimpulkan jumlah wisatawan yang daya tarik wisata yang apabila dikembangkan
berkunjung ke kawasan Agrowisata Rurukan dapat menjadi destinasi wisata di Kota
pada Triwulan II mengalami penurunan Tomohon.
sebesar 7,205 orang jika dibandingkan pada
Triwulan I. Kemudian mengalami Metode Pengumpulan Data
peningkatan sebesar 8,017 orang pada Data yang digunakan dalam penelitian
Triwulan III. Akan tetapi pada Triwulan IV ini adalah data primer dan data sekunder. Data
mengalami penurunan kembali sebesar 5,785 primer adalah data yang diambil langsung dari
orang. (Sumber: Dinas Pariwisata Kota lokasi penelitian kawasan agrowisata Rurukan
Tomohon Tahun 2016) melalui pengamatan langsung di lokasi,
Jika hal tersebut tetap dibiarkan tanpa wawancara dengan pihak pemerintah, toko
adanya penanganan yang tepat, maka pada masyarakat, dan pengisian kuesioer. Pengisian
tahun-tahun berikutnya jumlah kunjungan kuesioer untuk tujuan analisis strategi
wisatawan diperkirakan akan terus mengalami pengembangan kawasan agrowisata Rurukan
penurunan. Oleh karena itu diperlukan strategi dengan memilih responden yang memiliki
kontribusi besar terhadap perumusan dan
pengembangan kawasan Agrowisata Rurukan
agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan pelaksanaan strategi di kawasan agrowisata
wisatawan baik wisatawan domestik dan Rurukan. Responden yang dipilih 10 orang
mancanegara. Sehingga potensi yang ada untuk mengisi kuesioner penelitian sebagai
kawasan Agrowisata Rurukan dapat berikut :
dikembangkan semaksimal mungkin dan dapat a. Pemerintah ( 3 orang), yaitu Lurah Rurukan,
mendatangkan keuntungan bagi pemerintah, Lurah Rurukan Satu, dan Pegawai Dinas
Pariwisata Kota Tomohon.
investor, maupun masyarakat, sementara
wisatawan dapat memperoleh kepuasan dengan b. Toko Masyarakat ( 2 orang)
melihat potensi agrowisata yang ada di kawasan c. Pengelolah objek wisata ( 5 orang)
Rurukan. Data sekunder adalah data yang
diperoleh melalui instansi terkait dengan
penelitian ini, baik tabulasi maupun deskriptif.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang Adapun data yang di maksud adalah : jumlah
menjadi permasalahan adalah bagaimana penduduk Kelurahan Rurukan dan Rurukan
Satu, objek wisata, jumlah kunjungan
mengidentifikasi strategi yang dapat digunakan
dalam pengembangan kawasan agrowisata wisatawan.
Rurukan. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Metode Wawancara
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Metode ini dilakukan dengan cara
mengidentifikasi strategi yang tepat dalam melakukan wawancara dan diskusi langsung
pengembangan kawasan agrowisata Rurukan. kepada pemerintah setempat, tokoh
masyarakat, dan instasi terkait.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
untuk pengembangan potensi pariwisata, 2. Metode Observasi
khususnya di kawasan agrowisata Rurukan. Merupakan survei langsung ke lapangan
melalui kegiatan pengamatan, penelitian, dan

23
Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Rurukan….............(Ireine Palit, Celcius Talumingan, Grace Rumagit)

pengambilan data atau informasi terhadap (Rangkuti, 2015) dengan ketentuan sebagai
aspek-aspek yang berkaitan langsung berikut:
maupun tidak langsung terhadap 1. Skala mulai dari 4 (sangat kuat), 3 (kuat), 2
pengembangan kawasan agrowisata. (kurang kuat) sampai dengan l (tidak
kuat / lemah).
Konsep Pengukuran Variabel 2. Variabel yang bersifat positif (variabel
Adapun variabel dari penelitian ini yaitu kekuatan dan peluang) diberi nilai dari l
1. Mengidentifikasi indikator-indikator sampai dengan 4 dengan membandingkan
Kekuatan (Strengths) yang terdapat di dengan rata - rata pesaing utama / kondisi
kawasan agrowisata Rurukan. wilayah didaerah lain. Sedangkan variable
2. Mengidentifikasi indikator--indikator yang bersifat negative kebalikannya, jika
Kelemahan (Weakness) yang terdapat di kelemahan dan ancaman besar sekali
kawasan agrowisata Rurukan. (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis)
3. Mengidentifikasi indikator-indikator Peluang nilainya adalah 1, sedangkan ancaman kecil
(Opportunities) yang terdapat di kawasan di bawah rata - rata pesaingnya nilainya
agrowisata Rurukan. adalah 4. Matrik SWOT adalah matrik yang
4. Mengidentifikasi indikator-indikator mengintraksikan faktor strategis internal dan
Ancaman (Threats) yang terdapat di eksternal. Matrik ini dapat menggambarkan
kawasan agrowisata Rurukan. secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
(eksternal) yang dihadapi dapat disesuaikan
Metode Analisis Data dengan kekuatan dan kelemahan (internal)
Metode analisis yang digunakan dalam yang dimiliki. Hasil dari interaksi faktor
mengidentifikasi strategi pengembangan strategis internal dengan eksternal
kawasan agrowisata Rurukan adalah dengan menghasilkan alternative-alternative strategi.
menggunakan Analisis SWOT. Menurut Matrik SWOT menggambarkan berbagai
Rangkuti (2015), Analisis SWOT yaitu altemative strategi yang dilakukan
membandingkan antara faktor eksternal peluang didasarkan hasil analisis SWOT. Strategi
(opportunities) dan ancaman (threats) dengan SO adalah strategi yang digunakan dengan
faktor internal kekuatan (strengths), dan memanfaatkan/ mengoptimalkan kekuatan
kelemahan (weaknesses). Dalam melakukan yang dimilikinya untuk memanfaatkan
pertimbangan profesional pada analisis faktor sebagai peluang yang ada. Sedang strategi
strategis internal dan eksternal memiliki WO adalah strategi yang digunakan
pembatas. Pembobotan pada lingkungan seoptimal mungkin untuk meminimalisir
internal tingkat kepentingannya didasarkan pada kelemahan. Strategi ST adalah strategi yang
besarnya pengaruh faktor strategis terhadap digunakan dengan memanfaatkan /
posisi strategisnya, sedangkan pada lingkungan mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi
eksternal didasarkan pada kemungkinan berbagai ancaman. Strategi WT adalah
memberikan dampak terhadap faktor strategi kelemahan dalam untuk mengurangi
strategisnya (Rangkuti, 2015). Jumlah bobot kelemahan dalam rangka yang digunakan
pada masing - masing lingkungan internal dan meminimalisir / menghindari ancaman.
eksternal harus berjumlah = l (satu). Skor total a. Analisis faktor- faktor strategis internal dan
internal total bobot kekuatan + total bobot ekstemal (IFAS - EFAS). Analisis faktor
kelemahan = l. Skor total ekstemal total strategi internal dan ekstemal adalah
bobot peluang + total bobot ancaman = l pengolahan faktor-faktor strategis pada
Sedangkan nilai bobot menurut Freddy lingkungan intemal dan ekstemal dengan
Rangkuti (2015) berdasarkan ketentuan sebagai memberikan pembobotan dan rating pada
berikut: “Skala 1.0 (sangat penting) sampai setiap faktor srtategis. Menganalisis
dengan 0,0 (tidak penting)”. Besarnya rata - rata Iingkungan internal (IFAS) untuk
nilai bobot tergantung pada jumlah faktor mengetahui berbagai kemungkinan kekuatan
strategisnya (5-l0 faktor strategis) yang dipakai. dan kelemahan. Masalah strategis yang akan
Nilai rating berdasarkan besarnya pengaruh dimonitor harus ditentukan karena masalah
faktor strategis terhadap kondisi dirinya mungkin dapatmempengaruhi pariwisata

24
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 21 - 34

dimasa yang akan datang. Menganalisis 4) Pada kolom 4 : Mengalikan bobot dan rating
lingkungan eksternal (EFAS) untuk untuk memperoleh skor pembobotan. Setelah
mengetahui berbagai kemungkinan peluang mengetahui skor pembobotan, jumlahkan
dan ancaman. Masalah strategis yang akan skor pembobotan (kolom 4) untuk
dimonitor harus ditentukan karena masalah memperoleh total skor pembobotan bagi
ini mungkin dapat mempengaruhi pariwisata perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
dimasa yang akan datang. menunjukan bagaimana perusahaan tertentu
1) Kolom 1 : Disusun faktor-faktor yang beraksi terhadap faktor-faktor strategis.
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan b. Pemetaan posisi pariwisata.
ancaman perusahaan. Pemetaan posisi pariwisata bertujuan untuk
2) Kolom 2 : Memberikan bobot masing- mengetahui posisi pariwísata dari suatu
masing faktor dengan skala mulai dari 1,0 objek wisata dalam kondisi
(sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). perkembangannya saat ini. Pemetaan
Pemberian bobot setiap variabel menunjukan didasarkan pada analogi sifat yang dimiliki
pengaruh masing-masing variabel terhadap dari faktor-faktor strategis. Kekuatan
faktor strategi perusahaan. Menurut Kinnear memiliki sifat positif, kelemahan bersifat
(1991) dalam Mappigau dan Esso (2011), negatif, begitu juga dengan peluang bersifat
bobot setiap variabel diperoleh dengan positif dan ancaman bersifat negativ.
menentukan nilai setiap variabel terhadap Diagram posisi perkembangan pariwisata
jumlah nilai keseluruhan variabel dengan memberikan gambaran keadaan
menggunakan rumus : perkembangan pariwisata berdasarkan
αi =∑ kuadran-kuadran yang dihasilkan garis
Vektor SW dan garis Vektor OT, setiap
Dimana : kuadran memiliki rumusan strategi sebagai
αi = bobot variabel ke-i strategi utamanya. Seperti lelah dijelaskan
xi = nilai variabel ke-i sebelumnya garis Vektor pada diagram
i = 1,2,3, posisi perkembangan pariwisata didasarkan
n = jumlah variabel pada logika faktor strategi internal
3) Kolom 3 : Hitung rating (dalam kolom 3) membentuk garis horisontal dan faktor
untuk masing-masing faktor denagan strategi ekstemal membentuk garis vertikal.
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) Rumusan setiap kuadran yang secara
sampai dengan 1 (poor) berdasarkan khusus untuk pariwisata dan beberapa
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi pengertian yang melalui proses adopsi, adaptasi
perusahaan yang bersangkutan. Pemberian dari penggunaan analisis SWOT untuk
nilai rating untuk faktor peluang bersifat perusahaan, sehingga diadaptasi sutu rumusan
positif (peluang yang semakin besar diberi sebagai berikut:
rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi 1) Kuadran I : Growth (perlumbuhan)
rating +1). Pemberian nilai rating ancaman Strategi pertumbuhan didesain untuk
adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai mencapai pertumbuhan, baik dalam
ancamannya sangat besar, ratingnya adalah penjualan, aset, proñt atau kombinasi
1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ketiganya (Rangkuti, 2015). Pertumbuhan
ratingnya 4. Variabel yang bersifat positif dalam pariwisata adalah pertumbuhan
(semua variabel yang masuk kategori jumlah kunjungan wisatawan (frekuensi
kekuatan) diberi nilai +1 sampai dengan +4 kunjungan dan asal daerah wisatawan), aset
(sangat baik) dengan membandingkan rata (objek dan daya tarik wisata, prasarana dan
industri atau dengan pesaing utama. sarana pendukung), pendapatan (retribusi
Sedangkan variabel yang bersifat negatif masuk dan jumlah yang dibelanjakan).
kebalikanya. Contohnya jika kelemahan Pertumbuhan dalam pariwisata terbagi dua,
besar sekali dibandingkan dengan rata-rata yaitu :
industri yang nilainya adalah 1, sedangkan a. Rapid Growth Strategy (strategi
jika kelemahan dibawah rata-rata industri, pertumbuhan cepat), adalah strategi
nilainya adalah 4. meningkatkan laju pertumbuhan kunjungan

25
Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Rurukan….............(Ireine Palit, Celcius Talumingan, Grace Rumagit)

wisatawan dengan waktu lebih cepat (tahun memasukan investor untuk mendanai
ke 2 lebih besar dari tahu ke l dan diversikasi yang mempertimbangkan laba.
selanjutnya), peningkatan kualitas yang Alternative strategi merupakan hasil
menjadi faktor kekuatan untuk matrik analisis SWOT yang menghasilkan
memaksimalkan pemanfaatkan semua berupa strategi SO, WO, ST, dan WT.
peluang. Alternative strategi yang dihasilkan minimal 4
b. Stable Growth Strategy (strategi (empat) strategi sebagai hasil dari analisis
pertumbuhan stabil), adalah strategi matrîk SWOT.
mempertahankan pertumbuhan yang ada 1. Strategi SO, strategi ini dibuat berdasarkan
(kenaikan yang stabil, jangan sampai turun). jalan pikiran memanfaatkan seluruh
2) Kuadran Il : Stability kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
Stabilitas diarahkan untuk mempertahankan peluang sebesar besamya.
suatu keadaan dengan berupaya 2. Strategi ST, strategi dalam menggunakan
memanfaatkan peluang dan memperbaiki kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi
kelemahan. Strategi stabilitas terbagi dua, ancaman.
yaitu : 3. Strategi WO, diterapkan berdasarkan
a. Agressive Maintenance strategy (strategi pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
perbaikan agresi), adalah strategi konsolidasi meminimalkan kelemahan yang ada.
internal dengan mengadakan perbaikan- 4. Strategi WT, didasarkan pada kegiatan usaha
perbaikan berbagai bidang. Perbaikan faktor- meminimalkan kelemahan yang ada serta
faktor kelemahan untuk memaksimalkan menghindari ancaman.
pemanfaatan peluang.
b. Selective Maintenance strategy (strategi
perbaikan pilihan), adalah strategi HASIL DAN PEMBAHASAN
konsolidasi internal dengan melakukan
perbaikan pada sesuatu yang menjadi Gambaran Umum Lokasi Penelitian
kelemahan. Memaksimalkan perbaikan Kawasan Rurukan berada pada
faktor-faktor kelemahan untuk ketinggian 1100-1300 mdl di atas permukaan
memanfaatkan peluang. air laut dan terbagi menjadi 2 Kelurahan, yaitu
3) Kuadran lll : Survival (Bertahan) Kelurahan Rurukan dan Rurukan 1. Kelurahan
a. Turn around strategy (strategi memutar Rurukan memiliki luas wilayah 350 Ha, dan
balik), adalah strategi yang membalikan Kelurahan Rurukan 1 memiliki luas wilayah
kecenderungan-kecenderungan negatif 155,8 Ha. Kelurahan Rurukan terdiri dari 463
sekarang, yang paling umum tertuju pada KK dengan jumlah penduduk mencapai 1.808
pengelolaan. jiwa, dan Kelurahan Rurukan 1 terdiri dari 343
b. Guirelle strategy (strategi merubah fungsi), KK dengan jumlah penduduk mencapai 1.256
adalah strategi merubah fungsi yang dimiliki jiwa. Adapun batas wilayah Kawasan Rurukan
dengan fungsi lain yang bener-benar yaitu :
berbeda. a. Sebelah Utara berbatasan dengan Sebelah
4) Kuadran IV : Diversifkasi Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Strategi penganekaragaman adalah strategi Minahasa
yang membuat keanekaragaman terhadap b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan
objek dan daya tarik wisata dan Weweleng
mendapatkan dana investasi dari pihak luar. c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan
Strategi penganekaragaman dibagi dua : Talete Satu dan Paslaten Satu
a. Diversifikasi concentric strategy (strategi d. Kelurahan Kumelembuai
diversiflkasi konsentrik), adalah diversiñkasi
objek dan daya tarik wisata sehingga dapat Kondisi Geografis
meminimalisir ancaman. Aspek Fisik Dasar
b. Diversifikasi conglomera strategy (strategi Kawasan Rurukan berada pada
diversinkasi konglomerat), adalah ketinggian 1.100-1.300 mdl di atas permukaan
laut, dan memiliki keadaan lahan yang miring

26
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 21 - 34

dan curam dengan kemiringan lahan berkisaran Pusat Kota Tomohon yaitu 5,3 km dengan
antara 45% - 75% keatas. Hal ini menunjukan waktu tempuh sekitar 15 menit dan jarak dari
bahwa pembangunan hanya bisa berlangsung Kawasan Rurukan ke Kota Manado yaitu 29
pada sebagian wilayah. km dengan waktu tempuh sekitar 60 – 75 menit.

Kondisi Hidrologi Aspek Demografi


Kondisi hidrologi atau keadaan air yang
ada di Kawasan Rurukan dapat dilihat pada dua Perkembangan Jumlah Penduduk
kondisi, yaitu air tanah dan air permukaan. Air Adapun Perkembangan jumlah
tanah dapat dilihat dengan adanya sumur-sumur penduduk di Kawasan Rurukan mengalami
dan tempat pemandian umum yang digunakan grafik pertumbuhan penduduk yang tidak statis
oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. karena pertumbuhan penduduknya dari tahun
Kemudian air permukaan dapat dilihat dengan ketahun terjadi peningkatan dan penurunan.
adanya anak-anak sungai yang dipergunakan
oleh masyarakat sumber pengairan bagi Tabel 1. Perkembangan Jumlah Penduduk Desa Rurukan
dan Rurukan Satu menurut Kecamatan Tomohon
kegiatan pertanian. Dengan demikian potensi Timur Tahun 2011-2015
wilayah aliran sungai dan mata air tersebut No Desa/Kelurah Tahun
. an 2011 2012 2013 2014 2015
sangat mendukung untuk kebutuhan irigasi 1. Rurukan 1.733 1.733 1.767 1.876 1.869
pertanian dan sumber air bersih untuk 2 Rurukan Satu 1.226 1.226 1.291 1.391 1.085
Jumlah 2.959 2.959 3.058 3.267 2.954
kebutuhan penduduk.
Sumber: Kecamatan Tomohon Timur dalam Angka Tahun 2016

Geologi dan Jenis Tanah Pada Tabel 1 menunjukan bahwa dari


Kondisi geologi dan jenis tanah secara Tahun 2011-2015 jumlah pendudukan di
umum di Kawasan Rurukan tersusun atas jenis Rurukan mengalami fluktuasi. Hal ini dapat di
tanah ordo andisol dengan solum tanah yang lihat pada Tahun 2013 mengalami peningkatan
tebal. Dan dengan jenis tanah ini sangat cocok jumlah penduduk menjadi 3.058 orang dari
dan subur untuk ditanami berbagai jenis Tahun 2012 sebanyak 2.959, dan meningkat
tumbuhan sehingga memungkinkan untuk lagi pada Tahun 2014 menjadi 3.267. Tetapi
dijadikan pengembangan agrowisata. pada Tahun 2015 menurun menjadi 2.954 dari
Tahun 2014 sebanyak 3.267. Meskipun
Klimatologi mengalami penurunan tetapi sebagian besar
Keadaan iklim di Kawasan Rurukan penduduk lebih memilih untuk tetap tinggal di
secara umum beriklim tropis. Terdapat curah Kawasan Rurukan dan bekerja sebagai petani.
hujan yang signifikan sepanjang tahun, bahkan Dengan melihat kondisi ini mengindiksikan
pada saat bulan kering sering memiliki banyak bahwa Kawasan Rurukan berpotensi untuk
curah hujan dengan suhu rata-rata pertahun pengembangan Kawasan agrowisata.
21ºC. Suhu yang tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin ini sangat mendukung Sosial Ekonomi
pertumbuhunan tanaman sehingga Salah satu tolak ukur dalam taraf
memungkinkan untuk pengembangan kesejahteraan masyarakat adalah tingkat
agrowisata. pendapatan yang tercermin dalam akivitas
penduduk yang setiap hari bekerja sebagai
Jarak Antar Wilayah petani. Selain tanaman holtikultura, buah
Jarak merupakan salah satu yang strawberry menjadi salah satu budidaya andalan
penting untuk kemajuan suatu kawasan. di Kawasan ini. Buah strawberry dapat
Kawasan Rurukan merupakan kawasaan yang ditemukan di kawasan Puncak Temboan. Hawa
berada di perbukitan, maka jarak tempuh yang sejuk dan pemandangan yang indah akan
merupakan hal yang sangat penting untuk sangat menarik perhatian saat memasuki
pertimbangan, terlebih lagi masih banyak kawasan ini. Di depan pintu masuk biasanya
kondisi jalan yang kondisisnya masih kurang telah tersusun buah-buah strawberry yang telah
layak atau rusak untuk dilalui kendaraan. Pada di masukan didalam kemasan yang telah siap
umumnya jarak antar Kawasan Rurukan dengan

27
Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Rurukan….............(Ireine Palit, Celcius Talumingan, Grace Rumagit)

untuk dijual. Kondisi di Puncak Temboan yang permandian umum yang terdapat di dalam
berbukit dengan udara yang sejuk memang Kawasan Rurukan.
cocok bila ditanami dengan buah strawberry. Listrik
Selain buah strawberry, tanaman holtikultura Secara keseluruhan, kebutuhan energi
yaitu wortel, labu siam, buncis, bawang daun, listrik penduduk di Rurukan sudah dapat
pokcai, petsai, bunga kol dan sebagainya, telah terlayani dengan ketersediaan jaringan listrik
membantu secara langsung perekonomian dengan menggunakan 220 volt serta kapasitas
masyarakat sekitar. Menurut data yang didapat 450-900 watt untuk kebutuhan rumah tangga.
mengenai jenis pekerjaan sebagian besar
penduduk yang bermukim di Kawasan Rurukan Sarana Ekonomi
bekerja sebagai petani dan sebagian kecil yang Sarana ekonomi yang ada di Rurukan
bekerja sebagai PNS, POLRI, Pensiunan, adalah kios/warung kecil sebanyak 44 unit
Wiraswasta, Swasta, dll. sebagai sarana ekonomi yang dapat membantu
pendanaan dalam mengembangkan potensi
Sosial Dan Budaya Masyarakat agrowisaata Rurukan. Sedangkan untuk
Masyarakat yang mendiami Kawasan melayani kebutuhan sayur-sayuran dan ikan,
Rurukan merupakan penduduk asli Minahasa para pedagang akan langsung datang menjual
dan menggunakan bahasa tombulu dan manado sayur dan ikan dengan menggunakan mobil
sebagai bahasa pengantar sehari-hari. Ditinjau open cup dan motor.
dari aspek sosal budaya atau adat istiadat,
masyarakat Rurukan masih erat atau kental Jenis Penggunaan Lahan
dengan adat Minahasa terlebih di kawasan ini Penggunaan lahan yang ada di Rurukan
gotong-royong atau biasa di sebut mapalus adalah pemukiman, sawah, ladang/kebun,
masih terlihat dengan jelas di kehidupan hutan.
bermasyarakat. Secara umum, hampir sebagian
Tabel 2. Penggunaan Lahan Kelurahan Rurukan dan Rurukan Satu
besar masyarakat yang tinggal di Rurukan Tahun 2015
memiliki jalinan atau ikatan kekeluargaan satu No. Kelurahan Penggunaan lahan
Pemukiman Sawah Ladang/ Hutan Lainnya
sama lain. Kebun
1. Rurukan 1.733 1.733 1.767 1.87 1.869
2. Rurukan 1.226 1.226 1.291 1.391 1.085
Aspek Prasarana Satu
Jalan Jumlah 2.959 2.959 3.058 3.267 2.954
Sumber: Kecamatan Tomohon Timur dalam Angka Tahun 2016
Jalan merupakan prasarana pengangkut
darat yang memegang peranan yang sangat
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan Dari Tabel 2 menunjukan bahwa
wilayah atau kawasan. Tumbuhnya pusat-pusat penggunaan lahan yang ada di Rurukan lebih
pelayanan baru dapat memicu karena adanya besar digunakan untuk kegiatan pertanian seluas
jaringan jalan. Pada wilayah penelitian, 278 Ha untuk Kelurahan Rurukan dan 146,8 Ha
berdasarkan hasil pengamatan lapangan, untuk Kelurahan Rurukan Satu.
ketersediaan jaringan jaringan jalan yang ada
sebagian besar sudah beraspal dengan lebar ± 5 Aspek Potensi Daya Tarik Kawasa Agrowisata
meter. Jalan sudah mampu mendukung arus Rurukan
Kelurahan Rurukan dan Rurukan Satu
pergerakan penduduk serta kendaraan, dimana
terkenal dengan keindahan alamnya serta
konstruksi
agrowisatan yang menjadi objek wisatanya.
Adapun beberapa objek wisata yang terkenal dan
Air Bersih sering dikunjungi oleh wisatawan yaitu Puncak
Air merupakan kebutuhan pokok Temboan, Puncak Rurukan, dan Sparta Stable
mahkluk hidup yang harus terpenuhi setiap saat. Rurukan.
Air dibutuhkan untuk keperluan pertanian,
industri dan lain-lain. Pemenuhan air bersih Puncak Temboan
untuk keperluan konsumsi penduduk di Objek wisata Puncak Temboan berada
Rurukan berasal dari sumur-sumur dan tempat di Kelurahan Rurukan Satu, yang dikelolah oleh

28
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 21 - 34

kelompok tani Gema Agape. Atraksi yang pengunjung, ruangan yang disewakan untuk
dimiliki objek wisata Puncak Temboan adalah acara maupun rapat, bangku taman, toilet, audio
hamparan kebun atau lahan pertanian dengan system, serta beberapa bangunan yang masih
keindahan yang menakjubkan dengan hamparan dalam proses pengerjaan. Akan tetapi,
kebun sayuran dan kebun strawberry yang banyaknya fasilitas yang disediakan oleh
dikembangkan oleh pengelolah dalam hal ini pengelolah dianggap belum bisa memberikan
kelompok tani Gema Agape. Dengan keyamanan terhadap wisatawan yang datang
pemandangan yang indah ini dapat menarik berkunjung. Hal ini dapat dilihat dari keadaan
pengunjung untuk bersantai sambil menikmati prasarana toilet yang sebagian besar tidak
pemandangan yang ada di objek wisata Puncak berfungsi, jalan masuk ke lokasi objek wisata
Temboan. Untuk menikmati keindahan ini, yang masih belum memadai, serta banyaknya
pengunjung tidak di perlu membayar tiket sisa-sisa material bangunan yang berada di
masuk, tetapi sebagai gantinya pengunjung objek wisata yang dapat mengganggu
hanya memberi berupa kerelaannya saja untuk pengunjung.
pengembagan fasilitas yang ada di Puncak
Temboan. Sarana dan prasarana yang tersedia di Sparta Stable Rurukan
objek wisata Puncak Temboan adalah akses Objek wisata Sparta Stable merupakan
yang mudah untuk menuju lokasi Pucak objek wisata yang tergolong masih baru di
Temboan, ketersediaan toilet, jaringan Kelurahan Rurukan. Meskipun masih baru
komunikasi, sumber listrik dan energi, serta tetapi objek wisata ini telah mampu untuk
adanya kantin. Akan tetapi banyak fasilitas menarik pengunjung. Objek wisata ini juga
yang disediakan oleh pengelolah diaggap belum merupakan salah satu objek wisata yang
bisa memberikan kenyamanan terhadapa dikembangkan oleh investor luar dan dikelolah
wisatawan yang datang berkunjung. Hal ini oleh Keluarga Apow Kalele. Untuk masuk ke
dapat dilihat dari keadaan prasarana toilet objek wisata ini, pengunjung hanya perlu
umum yang masih kurang. membayar uang masuk sebesar Rp. 5000, dan
bebas parkir. Atraksi yang disediakan oleh
Puncak Rurukan pengelolah objek wisata Sparta Stable adalah
Objek wisata ini berada di Kelurahan berupa pemandangan hamparan perkebunan
Rurukan dan merupakan objek wisata yang atau lahan pertanian yang dikelolah oleh
kembangkan oleh investor. Hal ini menunjukan penduduk setempat, serta kandang kuda yang
bahwa keindahan alam di Rurukan dapat terdapat didalam objek wisata.
menarik investor untuk berinvestasi dalam Sarana dan prasarana yang tersedia di
pengembangan wisata yang ada di Rurukan. objek wisata ini adalah akses jalan yang mudah
Untuk menikmati objek wisata ini, pengunjung untuk menuju lokasi objek wisata Sparta Stable,
perlu membayar tiket masuk sebesar Rp. 10.000 tersediaanya toilet, terdapatnya meja dan bangku
per orang untuk wisatawan domestik dan Rp. sehingga pengunjung dapat bersantai, serta
15.000 per orang untuk wisatawan pengunjung dapat melihat langsung kuda yang
mancanegara. Untuk biaya parkir bus Rp. dimiliki oleh investor yang berada di objek wisata
7.500, mobil Rp. 5000, dan motor Rp. 3.000. ini dan pengunjung juga diperbolehkan untuk
Atraksi yang disediakan di objek wisata Puncak mengambil foto bersama dengan kuda tersebut.
Rurukan adalah hamparan perkebunan atau Akan tetapi, pengunjung tetap merasa bahwa
lahan pertanian yang dikelolah oleh penduduk objek wisata ini belum bisa memberikan
setempat yang menciptakan pemandangan yang kenyamanan. Hal ini dapat dilihat dari belum
tersedianya lapangan parkir sehingga pengunjung
indah. Puncak Rurukan juga menyediakan
yang datang hanya dapat memarkirkan kendaraan
atraksi lainnya seperti adanya tarian Kabasaran
di dekat pintu masuk dan di pinggi-pinggir jalan.
dimana pengunjung dapat menikmati tariannya
Serta belum tersedianya kantin di objek wisata ini.
dan kemudian dapat mengambil foto bersama.
Sarana dan prasarana yang disediakan oleh
Aspek Kunjungan Wisatawan
pengelolah adalah akses yang mudah untuk Jumlah wisatawan yang berkunjung di
menuju lokasi Puncak Rurukan, lapangan lokasi kawasan agrowisata sangatlah penting
parkir, kantin, pondok yang bisa disewa oleh

29
Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Rurukan….............(Ireine Palit, Celcius Talumingan, Grace Rumagit)

dalam usaha pengembangan objek wisata dan a. Faktor Internal


daya dukung objek. Oleh karena itu dibutuhkan 1. Kekuatan (Strengths)
data jumlah kunjungan wisatawan pada objek a) Kawasan Rurukan memiliki tingkat
wisata tersebut sehingga dapat diprediksikan kesuburan tanah yang baik yang
kecenderungan yang muncul, juga dampak mendukung pengembangan agrowisata
negatif yang akan ditimbulkan terhadap objek b) Terdapat beberapa objek wisata yang
dan daya dukungnya. Jumlah wisatawan yang sering dikunjungi oleh wisatawan
melakukan kunjungan di kawasan Agrowisata c) Kondisi daerah yang strategis
Rurukan pada tahun 2016 mengalami jumlah d) Memiliki pemandangan yang indah yang
kunjungan wisatawan yang tidak menentu di ciptakan dari cara pengolahan lahan
sehingga sering terjadi peningkatan dan oleh masyarakat sekitar yang dibuat
penurunan pengunjung pada setiap triwulannya. dengan tersering
Hal itu terjadi seiring dengan berkurannya e) Agrowisata yang terkenal dengan ciri
minat kunjungan masyarakat untuk khasnya
mengunjungi kawasan wisata alam dan 2. Kelemahan (Weakness)
cenderung mengunjungi lokasi wisata yang a) Sering terjadinya perubahan iklim yang
bersifat modern. tidak menentu
b) Kurangnya promosi
Tabel 3. Data Kunjungan Wisatawan Di Rurukan Tahun 2016
No Triwulan Jumlah Pengunjung Pertamhan Jiwa
c) Kurangnya kesadaran dalam menjaga
1. Triwulan I 22,205 - objek wisata
2. Triwulan II 15,000 -7,205
3 Triwulan III 23,017 8,017
d) Belum tersedianya toko souvenir dan
4 Triwulan IV 17,232 -5,785 homestay
Jumlah 77,454
Sumber: Kecamatan Tomohon Timur dalam Angka Tahun 2016
e) Kurangnya sumber daya manusia yang
berpengalaman dalam mengelolah objek
wisata
Berdasarkan Tabel 3 menunjukan
b. Faktor Eksternal
jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan
1. Peluang (Oppurtunities)
Agrowisata Rurukan pada Triwulan I berjumlah
a) Peluang investasi bagi para investor untuk
22,205 orang, Triwulan II berjumlah 15,000
pengembangan sumber daya alam
orang, Triwulan III berjumlah 23,017 orang,
dibidang agrowisata.
dan pada Triwulan IV berjumlah 17,232 orang.
b) Tersediaanya sumber daya manusia atau
Dari data diatas dapat disimpulkan jumlah
tenaga kerja.
wisatawan yang berkunjung di kawasan c) Wisatawan dapat menikmati hasil
agrowisata Rurukan pada Triwulan II dan IV perkebunan berupa buah strawberry.
mengalami penurunan jika dibandingkan
d) Dapat menjadi daerah pengembangan
dengan Triwulan I dan Triwulan III. Pada
budaya, khususnya di Kota Tomohon.
Triwulan II terjadi penurunan pengunjung
e) Sektor pariwisata yang semakin
sebesar 7,205 orang jika dibandingkan dengan berkembang dan diminati
Triwulan I. Dan pada Triwulan III mengalami 2. Ancaman (Threats)
peningkatan pengunjung sebanyak 8,017 orang.
Akan tetapi pada Triwulan IV kembali terjadi a) Terdapat beberapa objek wisata disekitar
juga penurunan pengunjung sebesar 5,785 jika kawasan agrowisata Rurukan
dibandingkan dengan Triwulan III. b) Kemungkinan rusaknya lingkungan alam
akibat perusakan lingkungan pada
Analisis Strategi Pengembangan Kawasan kawasan agrowisata, sehingga dapat
Agrowisata menyebabkan erosi tanah dan tanah
Dalam menganalisis objek wisata dan
longsor pada areal pertanian dan pada
daya tarik wisata khususnya agrowisata pada
strategi pengembangan kawasan agrowisata musim kemarau tidak dapat ditanami
Rurukan dapat menggunakan analisis SWOT. akibat kurangnya debit air sehingga hasil
Maka dari itu menggunakan Faktor Internal dan perkebunan akan semakin berkurang dan
Faktor Eksternal, yaitu : kualitasnya akan semakin menurun.

30
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 21 - 34

c) Terjadinya alih fungsi lahan pertanian. dan kurangnya sumber daya manusia yang
Seperti lahan pertanian dialih fungsikan berpengalaman dengan skor internal 0.39.
menjadi pembangunan pariwisata, yang
dapat menyebabkan berkurangnya lahan Analisis Faktor Eksternal (EFAS)
Analisis kondisi eksternal dilakukan
pertanian yang produktif dan bahkan bisa
terhadap faktor-faktor strategis yang terdiri atas
habis pada masa mendatang. peluang dan ancaman dalam pengembangan
kawasan agrowisata Rurukan. Adapun faktor-
Analisis Faktor Internal (IFAS)
faktor strategi eksternal yang dimaksud dapat
Analisi lingkungan internal yang
dilihat pada Tabel 5.
dilakukan yaitu terhadap faktor-faktor strategis
internal yang terdiri dari kekuatan dan Tabel 5. Matriks EFAS
kelemahan dalam pengembangan kawasan No Peluang Bobot Rating Skor
1 Peluang investasi bagi para investor 0.13 4.5 0.59
agrowisata Rurukan. untuk pengembangan sumber daya
alam di bidang agrowisata.
Tabel 4. Matriks IFAS 2 Tersedianya sumber daya manusia 0.12 3.5 0.42
No Kekuatan Bobot Rating Skor atau tenaga kerja.
1 Kawasan Rurukan memiliki 0.11 4.8 0.53 3 Wisatawan dapat menikmati hasil 0.11 4.3 0.47
tingkat kesuburan tanah yang perkebunan berupa buah strawberry.
baik yang mendukung 4 Dapat menjadi daerah 0.14 4.8 0.67
pengembangan agrowisata. pengembangan budaya, khususnya di
2 Terdapat beberapa objek 0.10 4.3 0.43 Kota Tomohon.
wisata. 5 Sektor pariwisata yang semakin 0.12 4.5 0.54
3 Kondisi daerah yang strategis. 0.09 4.0 0.36 berkembang dan diminati.
4 Pemandangan yang indah. 0.12 4.8 0.58 Jumlah Peluang 0.62 2.90
5 Agrowisata yang terkenal 0.10 4.7 0.47 Ancaman
dengan ciri khasnya. 1 Terdapat beberapa objek wisata
disekitar kawasan agrowisata 0.12 2 0.24
Jumlah Kekuatan 0.52 2.36
Rurukan.
No Kelemahan Bobot Rating Skor 2 Kemungkinan rusaknya lingkungan
1 Perubahan iklim yang tidak alam akibat adanya perusakan
0.07 2.9 0.20
menentu. lingkungan pada kawasan
2 Kurangnya promosi. 0.10 2.9 0.29 agrowisata, sehingga dapat
3 Kurangnya kesadaran dalam menyebakan erosi tanah dan tanah
0.10 2.8 0.28
menjaga objek wisata. longsor pada areal pertanian dan 0.13 2.8 0.36
4 Belum tersedianya toko pada musim kemarau tidak dapat
0.10 3.9 0.39 ditanami akibat kurangnya debit air
souvenir dan homestay.
5 Kurangnya sumber daya sehingga hasil perkebunan akan
0.11 3.5 0.39 semakin berkurang dan kuaitasnya
manusia yang berpengalaman.
Jumlah Kelemahan 0.48 1.55 akan semakin menurun.
3 Terjadinya alih fungsi lahan
Total Kekuatan dan Kelemahan 1.00 3.91
pertanian. Seperti lahan pertanian
Skor Kekuatan – Kelemahan = 2.36 – 1.55 = 0.81 dialih fungsikan menjadi
Sumber: Hasil Analisis Data IFAS 2017 pembangunan pariwisata, yang dapat 0.13 2.6 0.34
menyebabkan berkurangnya lahan
pertanian yang produktif dan bahkan
Berdasarkan Tabel 4 menunjukan bahwa bisa habis pada masa mendatang.
Jumlah Ancaman 0.38 0.94
skor total hasil analisis internal adalah 3.91 yang Total Peluang dan Ancaman 1.00 3.63
menandakan kawasan agrowisata Rurukan berada Skor Peluang – Ancaman = 2.9 – 0.94 = 1.96
pada posisi “sedang” dalam memanfaatkan Sumber: Hasil Analisis Data EFAS 2017

kekuatan untuk menghadapi kelemahan yang


dihadapi dalam pengembangan kawasan
agrowisata Rurukan. Adapun yang menjadi
Hasil analisis faktor strategis eksternal
kekuatan utama yang ada pada kawasan melalu peluang dan ancaman mendapat skor
agrowisata Rurukan yaitu memiliki total analisis eksternalnya adalah 3.63 yang
menandakan bahwa pengembagan kawasan
pemandagan yang indah dengan skor internal
agrowisata Rurukan berada pada posisi ekternal
0.58, didukung dengan kawasan Rurukan yang
yang “kuat” dalam memanfaatkan peluang
memiliki tingkat kesuburan tanah yang baik yang
mendukung pengembangan agrowisata dengan
untuk mengatasi ancaman yang dihadapi.
skor iternal 0.53. Kemudian yang menjadi Adapun peluang terbesar yang dimiliki dalam
kelemahan utama pada kawasan agrowisata pengembangan kawasan agrowisata Rurukan
Rurukan terletak pada belum tersedianya toko adalah dapat menjadi darah pengembangan
souvenir dan homestay dengan skor internal 0.39 budaya, khususnya di Kota Tomohon dengan
skor eksternal 0.67, dan didukung dengan

31
Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Rurukan….............(Ireine Palit, Celcius Talumingan, Grace Rumagit)

adanya peluang investasi bagi para investor Strategi Pengembangan Kawasan


untuk pengembangan sumber daya alam Agrowisata Rurukan
dibidang agrowisata dengan skor eksternal 0.59. Beberapa alternatif strategi dalam
Kemudian yang menjadi ancaman utamanya pengembangan kawasan agrowisata Rurukan,
adalah Kemungkinan rusaknya lingkungan alam antara lain sebagai berikut :
akibat adanya perusakan lingkungan pada 1. Strategi SO
kawasan agrowisata, sehingga dapat a. Memanfaatkan beberapa objek wisata
menyebakan erosi tanah dan tanah longsor pada yang sudah ada untuk menarik investor
areal pertanian dan pada musim kemarau tidak sehingga dapat menjadi sektor pariwisata
dapat ditanami akibat kurangnya debit air yang semakin berkembang dan diminati di
sehingga hasil perkebunan akan semakin
Kota Tomohon.
berkurang dan kualitasnya akan semakin
menurun dengan skor eksternal 0.36, diikuti b. Memanfaatkan agrowisata yang terkenal
dengan terjadinya ahli fungsi lahan pertanian, dengan ciri khasnya untuk menjadi daerah
seperti lahan pertanian yang dialihfungsikan pengembangan budaya, khususnya di Kota
menjadi pembangunan pariwisata, yang dapat Tomohon.
menyebabkan berkurangnya lahan pertanian c. Memanfaatkan tingkat kesuburan tanah
yang produktif dan bahkan bisa habis pada yang baik di kawasan Rurukan untuk
masa mendatang dengan skor eksternal 0.36. ditanami buah-buahan seperti strawberry
untuk dinikmati oleh wisatawan.
Pemetaan Posisi Agrowisata 2. Strategi ST
Menentukan posisi agrowisata dengan
a. Menjaga ciri khas agrowisata dan
cara memadukan kekuatan, kelemahan, peluang,
melestarikan lingkungan sekitar untuk
dan ancaman sehingga dapat ditentukan titik
koordinat dan dipetakan pada matriks posisi. dapat bersaing dengan objek wisata
lainnya.
Opportunity b. Pelestarian lingkungan hidup agar tidak
Kuadran I Kuadran II
terjadi kerusakan lingkungan yang
(S-W= 0.81, O-T= 1.96)
disebabkan dari penebangan hutan secara
1.96 liar, dan alih fungsi lahan
Weakness Strength 3. Strategi WO
0.81 a. Mengundang para investor untuk
Kuadran III Kuadran IV
meningkatkan sarana dan prasarana.
b. Meningkatan kesadaran masyarakat dalam
Threat menjaga objek wisata dan mendukung
perkembangan agrowisata.
Gambar 1. Matriks Posisi Pengembangan Kawasan Agrowisata
c. Memanfaatkan investor yang ada untuk
Dari Gambar 1 menunjukan bahwa pengadaan toko-toko souvenir dan
posisi relatif kawasan agrowisata Rurukan homestay, serta memaksimalkan promosi
berada pada titik koordinat (0.81, 1.96) pada untuk menarik wisatawan.
kuadran I yang menunjukan bahwa kawasan 4. Strategi WT
agrowisata Rurukan memiliki kekuatan dan a. Meningkatkan promosi dan fasilitas
peluang sehingga dapat memanfaatkan pendukung untuk mampu bersaing
peluang yang ada dengan menggunakan dengan objek wisata lainnya.
kekuatan yang dimiliki. Strategi b. Meningkatkan kesadaran dalam
pengembangan yang sesuai dengan posisi menjaga objek wisata untuk
kawasan agrowisata Rurukan adalah strategi meminimalkan terjadinya kerusakan
progresif yang mendukung pada pertumbuhan lingkungan yang disebabkan dari
agrowisata, dan berada pada Rapid growth penebangan hutan dan alih fungsi lahan.
strategy (strategi pertumbuhan cepat). Dari beberapa uraian di atas,
menunjukkan bahwa kawasan agrowisata
Rurukan berada pada posisi yang kuat dan

32
Agri-SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– 4298 , Volume 13 Nomor 2A, Juli 2017 : 21 - 34

berpeluang. Rekomendasi strategi yang kerusakan lingkungan yang disebabkan dari


diberikan adalah progresif, artinya kawasan penebangan hutan dan alih fungsi lahan.
agrowisata Rurukan dalam kondisi prima dan Misalnya Pemerintah dan Masyrakat
mantap sehingga dimungkinkan untuk terus berbondong-bondong untuk melakukan
melakukan ekspansi, memperbesar pengijauan ataupun penanaman pohon di daerah
pertumbuhan dan meraih kemajuan secara sekitar kawasan agrowisata Rurukan.
maksimal. Maka rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Strategi S-O.
DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN Ashar. M., 2015. Strategi Pengembangan


Potensi Desa Bonto Lojong Sebagai
Kesimpulan Kawasan Agrowisata.
Berdasarkan hasil penelitian dan Journal.uin.alauddin.ac.id, diakses
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa tanggal 2 oktober 2016.
strategi pengembangan kawasan agrowisata
Rurukan adalah Strategi Pertumbuhan Cepat BAPPENAS, 2004. Tata Cara Perencanaan
(Rapid growth strategy). Strategi Pengembangan Kawasan Untuk
Percepatan Pembangunan Daerah.
pengembangan ini sesuai dengan posisi
Direktorat Pengembangan Kawasan
kawasan Rurukan yang membutuhkan strategi
Khusus dan Tertinggal BAPPENAS.
progesif untuk mendukung pertumbuhan,
melalui beberapa strategi yang dapat Budiarti, S. d., 2013. Pengembangan
diimplementasikan yaitu : Agrowisata Berbasis Masyarakat Pada
a. Memanfaatkan beberapa objek wisata yang Usahatani Terpadu Guna Meningkatkan
sudah ada untuk menarik investor sehingga Kesejahteraan Petani Dan Keberlanjutan
dapat menjadi sektor pariwisata yang Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian
semakin berkembang dan diminati di Kota Indonesia, Vol 18, No 3.
Tomohon. Journal.ipb.ac.id, diakses tanggal 14
b. Memanfaatkan agrowisata yang terkenal Mei 2016.
dengan ciri khasnya untuk menjadi daerah
pengembangan budaya, khususnya di Kota Fahmi, I., 2014. Manajemen Strategi Teori dan
Tomohon. Aplikasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
c. Memanfaatkan tingkat kesuburan tanah yang
baik di kawasan Rurukan untuk ditanami Mappigau, Palmarudi & Esso, A. Sawe Ri.
buah-buahan seperti strawberry untuk 2011. Analisis Strategi Pemasaran Telur
dinikmati oleh wisatawan. pada Peternakan Ayam Ras Skala Besar
di Kabupaten Sidrap. Jurnal. Fakultas
Saran Peternakan Universitas Hasanuddin.
Adapun hal-hal yang dapat disarankan
berdasarkan hasil penelitian ini adalah berusaha Pamurladi, B., 2006. Pengembangan
untuk mempertahankan kawasan agrowisata Agrowisata Berwawasan Lingkungan
Rurukan pada posisi yang kompetitif dalam (Studi Kasus Desa Wisata Tingkir,
pertumbuhan yang kuat untuk meningkatkan Salatiga), Diss Program Pasca Sarjana
daya tarik kunjungan dan mampu bersaing UNDIP. eprints.undip.ac.id, diakses
dengan objek wisata lainnya yang berada tanggal 29 September 2016.
disekitar kawasan agrowisata Rurukan.
Kemudian masyarakat dan pemerintah harus Rangkuti, F. 2015. Analisis SWOT : Teknik
lebih memperhatikan keadaan lingkungan di Membedah Kasus Bisnis Cara
sekitar kawasan agrowisata Rurukan dengan Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI.
meningkatkan kesadaran dalam menjaga objek Jakarta: Penebit PT.Gramedia Pustaka
wisata untuk meminimalkan terjadinya Utama.

33
Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Rurukan….............(Ireine Palit, Celcius Talumingan, Grace Rumagit)

Sastrayuda, G. S., 2010. Hand Out Mata Tabuni, D,. Kapantow, G.H.M,. dan Rengkung,
Kuliah Concept Resort and Leisure L.R., 2015. Strategi Pengemabangan
Strategi Pengembangan dan Kawasan Wisata Danau Linow di Kota
Pengolahan Resort and Liesure. Tomohon Provinsi Sulawesi Utara.
Jurnal ASE. Vol 11, No 3A .
Setyowati, T., 2013. Pengembangan ejournal.unsrat.ac.id.
Agrowisata Sebagai Upaya Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Mangunan Tim Peneliti. 2015. Laporan Akhir Rencana
Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul. Pengembangan Kawasan Agrowisata
Skripsi UIN SUKA. Rurukan. Dinas Pertanian Dan
Peternakan Sulawesi Utara
Bekerjasama dengan Fakultas
Siagian, S. P., 2004. Manajemen Stratejik.
Pertanian Universitas Sam Ratulangi:
Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara tidak dipublikasikan.
Sujarweni, V.W., 2014. Metodologi Tjiptono, F., 2014. Strategi Pemasaran.
Penelitan. Yogyakarta : Penerbit Yogyakarta: Penerbit CV ANDI.
Pustaka Baru Press.

34

S-ar putea să vă placă și