Sunteți pe pagina 1din 24

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN PEMBELIAN BEBEK GORENG


PAK KOES YOGYAKARTA

Oleh :
ANIK WIDATI
NIM. 12133200064

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2017

ABSTRACT
This research aims to know the influence of Brand Ideals (X 1), perceptions of price (X2), promotion (X3), quality
of the product (X4) and service (X5), towards means the purchase Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta (Y) partially and
simultaneous.
This research was conducted at Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta in 2016/2017. This research took many as
100 consumer Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta as respondents for testing. Engineering data collection done by
observation and questionnaire. The main variables in this study the influence of Brand Ideals (X1), perceptions of price
(X2) and promotion (X3), the quality of the product (X 4) and service (X5) towards means the Purchase (Y), while the
analytical techniques used in the study are using multiple linear regression analysis, with the assistance of the
program SPSS version 16.0.
The results of this research show that the Goals of brand variables (X 1), partially effect a positive and significant
coefficient regression 0.151 and significant value 0.046, perception of pricevariable (X 2) partiallyeffect a positive and
not significant coefficient regression 0,085 and significant value 0.316, Promotional variable (X 3) partially positive
and significant effect with regression coefficients 0.182 and significant value of 0.035 , product quality variables (X4)
partially positive and significant effect with regression coefficients 0.361 and significant value of 0.000, variable
service (X5) partially effect a positive and significant coefficient regression 0.161 and significant value 0.019. Test
results showed the F F count of 92,389 with significant levels of 0.000. The results in this study proves that the mind's
perception of the Brand Ideals, a perception the price, promotion, product quality and Service simultaneously positive
and significant effect against employee productivity.
Keywords: Brand Ideals, a perception the price, promotion, product quality, service and purchasing decisions

PENDAHULUAN merupakan atribut penting dari suatu produk, merek


A. Latar Belakang Masalah mempunyai manfaat bagi perusahaan dan
Pada dasarnya keputusan pembelian sangat konsumenya. Pentingnya merek bagi konsumen yaitu
dipengaruhi oleh motif-motif pembelian yang bias, untuk membedakan produk satu dengan yang lainya
pembeli melaksanakan pembelian suatu produk hanya sedangkan untuk penjual merek dapat memudahkan
karena emosional, seperti bangga, sugesti, dan penjual untuk menawarkan produk dengan
sebagainya. Menurut Kotler (2002), keputusan menumbuhkan citra merek. Merek yang kuat
pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau menghasilkan loyalitas konsumen yang tinggi (Kotler
membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai & Keller, 2007). Salah satunya merekBebek Goreng
faktor yang mempengaruhi konsumen dalam Pak Koes.
melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya Bebek Goreng Pak Koes adalah sebuah tempat
konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga makan yang menambahkan nilai pada produknya,
dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat Bebek Goreng Pak Koes mengusung bumbu rempah
sebelum konsumen memutuskan untuk membeli. khas Gunung Kidul Yogyakarta menu khas bebek
Salah satu hal penting yang membedakan produk goreng di wilayah Yogyakarta. Dinamakan Bebek
dengan pelaku usaha lain adalah merek, merek Goreng Pak Koes, karena usaha ini didirikan dan
1
dimiliki oleh Pak Koesnanto, seorang warga Gunung pada produk bebek gorengnya yangmempunyai
Kidul Yogyakarta. Bebek Goreng Pak Koes adalah cirikhas tersendiri dengan bumbu rempahnya dan
hasil pemikiran kreatif Pak Koesnanto yang ingin ukuran yang lebih besar dari pesaingnya, kualitas
membuat usaha kuliner dengan menu unik berbeda produk sebaiknya dapat selalu dijaga agar cita rasa
dari yang lain. Ia pun merintis usaha bebek goreng bebek Goreng Pak Koes konsumen puas dan kembali
pada September 2011 dengan menjajakan lagi.
dagangannya dengan menggelar tenda kaki lima. (Liona 2001:138). beranggapan bahwa sebuah
Seiring berjalannya waktu, usaha keras Pak Koes pelayanan ialah suatu proses keseluruhan sebuah
berbuah manis. Banyak konsumen ketagihan dengan pembentukan citra dari perusahaan, baik dengan
kelezatan menu Bebek Goreng Pak Koes, dan memilih melalui media berita, membentuk sebuah budaya
menjadi pelanggan setia. Hingga akhirnya Bebek perusahaan secara internal maupun eksternal,
Goreng Pak Koes telah memiliki lokasi di jalan pelayanan yang dilakukan Bebek Goreng Pak Koes
Parangtritis Km. 4 No. 304 dan Jalan Bantul No 129 sudah tergolong baik, alangkah baiknya jika pelayanan
A. Merek Bebek Goreng Pak Koes belum memiliki kepada konsumen terud ditingkatkan.
nilai unik pada tampilan promosinya seperti spanduk Berdasar uraian dan permasalahan diatas penulis
yang sudah terpasang serta belum memiliki logo yang tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
mencerminkan produknya. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Harga merupakan strategi puncak untuk Keputusan Pembelian Bebek Goreng Pak Koes
mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Engel Yogyakarta”.
(2004) mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang B. Identifikasi Masalah
(ditambah beberapa produk) yang dibutuhkan untuk Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pembelian antara lain citra merk, persepsi harga,
pelayanannya. Dalam membeli sebuah produk, banyak promosi, kualitas produk, pelayanan, lokasi, budaya,
konsumen yang berani membayar dengan harga pribadi, penghasilan, karakter. Dari faktor-faktor
tertentu untuk suatu kualitas tertentu dan kepuasan tersebut diharapkan mampu meningkatkan keputusan
dalam dirinya, strategi harga yang diterapkan pada pembelian konsumen Bebek Goreng Pak Koes
Bebek Goreng Pak Koes tergolong menyasar kalangan Yogyakarta.
menengah keatas. Harga produk yang sudah C. Batasan Masalah
diterapkan pada bebek goreng Pak Koes berbanding Agar permasalahan tidak meluas, maka
lurus dengan kualitas produk dalam penelitian ini dibatasi hal-hal berikut sebagai
Promosi adalah mengkomunikasikan informasi batasan masalah penelitian, diantaranya :
antara penjual dan pembeli potensial atau oranglain 1. Faktor yang diteliti meliputi Citra Merek,Persepsi
Harga, Promosi, Kualitas Produk dan Pelayanan
dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku
yangmempengaruhi terhadap Keputusan
(Cannon,dkk,2008).Salah satu tujuan dari kegiatan Pembelian.
promosi adalah agar informasi mengenai suatuproduk 2. Penelitian ini ditujukan kepada konsumenBebek
dapat diterima oleh para konsumen dan juga dapat Goreng Pak Koes Yogyakarta.
untuk meyakinkan parakonsumen bahwa produk yang D. Rumusan Masalah
ditawarkan memiliki keunggulan lain biladibanding Berdasarkan latar belakang, identifikasi
dengan produk sejenis lainnya. Promosi yang masalah dan batasan masalah, maka penulis
dilakukan bebek goreng pak koes sudah berjalan merumuskanmasalah sebagai berikut :
dengan baik, promosi yang sudah dilakukan 1. Apakah Citra Merek berpengaruh terhadap
diantaranya iklan lewat radio, internet dan Keputusan Pembelian Bebek Goreng Pak Koes
bekerjasama dengan agen periklanan setempat. Iklan Yogyakarta?
yang sudah dilakukan memang tergolong sudah 2. Apakah Persepsi Harga berpengaruh terhadap
cukup, tetapi budget iklan yang terus menerus Keputusan Pembelian Bebek Goreng Pak Koes
dilakukan dapat menguras anggaran,alangkah baiknya Yogyakarta?
apabila iklan yang budgetnya terlalu mahal dapat 3. Apakah Promosi berpengaruh terhadap Keputusan
dialihkan ke iklan yang relatif lebih murah agar dapat Pembelian Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta?
mengurangi biaya produksi. 4. Apakah Kualitas Produkberpengaruh terhadap
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat Keputusan Pembelian Bebek Goreng Pak Koes
di tawarkan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan Yogyakarta?
konsumen. Produk sangat mempengaruhi kepuasaan 5. Apakah Pelayanan berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian Bebek Goreng Pak Koes
konsumen karena produk merupakan daya tarik dan
Yogyakarta?
minat konsumen untuk mengunjungi suatu tempat
6. Apakah Citra Merek, Persepsi Harga, Promosi,
perbelajaan. Bebek Goreng pak Koes tidak terlalu Kualitas Produk dan Pelayanan secara simultan
banyak memberikan varian dan inovasi pada
produknya, karena Bebek Goreng Pak Koes fokus
berpengaruhterhadap Keputusan Pembelian Bebek Pemasaran adalah proses sosial yang
Goreng Pak Koes Yogyakarta? dengan mana individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
E. Tujuan Penelitian menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : dengan pihak lain. Dari definsi di atas dapat
1. Untuk mengetahui pengaruh Citra Merekterhadap disimpulkan bahwa pemasaran adalah sebuah
Keputusan Pembelian Bebek Goreng Pak Koes proses sosial yang bertumpu pada pemenuhan
Yogyakarta. kebutuhan individu dan kelompok dengan
2. Untuk mengetahui pengaruh Persepsi menciptakan pertukaran sehingga memberikan
HargaKeputusan Pembelian Bebek Goreng Pak kepuasan yang maksimal (Kotler, 2002)
Koes Yogyakarta. Sofjan Assauri (2004) pemasaran yaitu
3. Untuk mengetahui pengaruh Promositerhadap kegiatan aktivitas menganalisis, merencanakan,
Keputusan Pembelian Bebek Goreng Pak Koes mengkoordinasikan serta mengendalikan semua
Yogyakarta. kegiatan yang terkait dengan perancangan serta
4. Untuk mengetahui pengaruh Kualitas peluncuran produk, pengkomunikasian, promosi
ProdukKeputusan Pembelian Bebek Goreng Pak serta pendistribusian produk tersebut, menetapkan
Koes Yogyakarta. harga serta mentransaksikannya kepada konsumen,
5. Untuk mengetahui pengaruh Pelayanan terhadap dengan tujuan agar dapat memuaskankonsumennya
Keputusan Pembelian Bebek Goreng Pak Koes serta sekaligus dapat mencapai tujuan organisasi
Yogyakarta. perusahaan dalam jangka panjang.
6. Untuk mengetahui pengaruhCitra Merek, Persepsi Pemasaran sebagai strategi bisnis,
Harga, Promosi, Kualitas Produk dan Pelayanan marketing merupakan tindakan penyesuaian suatu
secara simultan terhadap Keputusan Pembelian organisasi yang berorientasi pasar dalam
Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta. menghadapi kenyataan bisnis, baik dalam
F. Manfaat Penelitian lingkungan mikro maupun lingkungan makro yang
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk : terus berubah. Proses pemasaran diharapkan dapat
1. Bagi Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta menciptakan nilai untuk pelanggan dan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan membangun hubungan pelanggan. Terdapat 5
sebagai masukan bagi manajemen Bebek Goreng proses pemasaran (Kotler&Keller, 2007) antara
Pak Koes dalam upaya meningkatkan penjualan lain:
produknya. a. Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan
2. Bagi Pihak Universitas PGRI Yogyakarta pelanggan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan Kebutuhan manusia adalah keadaan dari
sebagai tambahan referensi dan bahan penelitian perasaan kekurangan, keinginan merupakan
untuk menambah literatur penelitian tentang kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya
Keputusan PembelianBebek Goreng Pak Koes dan kepribadian seseorang, sedangkan
Yogyakarta. permintaan merupakan keinginan manusia yang
3. Bagi penulis didukung oleh daya beli.
Meningkatkan kemampuan untuk menganalisa b. Merancang strategi pemasaran yang digerakkan
permasalahan yang ada di dalam dunia praktis dan oleh pelanggan.
menerapkan ilmu-ilmu dan teori-teori yang didapat Untuk merancang strategi pemasaran yang baik
dari bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata manajer pemasaran harus mampu menjawab
tentang Citra Merek, Persepsi Harga, Promosi, pelanggan apa yang harus dilayani dan
Kualitas Produk, Kualitas Produk karyawan Bebek bagaimana cara terbaik melayani pelanggan ini
Goreng Pak Koes Yogyakarta. yang sesuai dengan proporsi nilai kita.
c. Membangun program pemasaran terintegrasi
KAJIAN TEORI yang memberikan nilai yang unggul
A. Kajian Teori Program pemasaran membangun hubungan
1. Definisi Pemasaran pelanggan dengan mentranformasikan strategi
Pemasaran (marketing) yaitu “sebagai pemasaran ke dalam tindakan
proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi d. Membangun hubungan yang menguntungkan
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dan menciptakan kepuasan pelanggan
dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap Manajemen hubungan pelanggan merupakan
nilai dari pelanggan sebagai imbalannya” (Kotler keseluruhan proses membangun dan
dan Armstrong, 2001). memelihara hubungan pelanggan yang
menguntungkan dengan menghantarkan nilai kuat dan produk yang sesuai dengan
dan kepuasan pelanggan yang unggul kebutuhan dan harganya yang terjangkau,
e. Menangkap nilai dari pelanggan untuk mungkin ia akan membelinya. Jika tidak
menciptakan keuntungan dan ekuitas pelanggan barangkali konsumen hanya dapat
Nilai anggapan pelanggan merupakan evaluasi mengingat kebutuhan tersebut atau
pelanggan tentang perbedaan antara semua mencari informasi sebatas yang berkaitan
keuntungan dan biaya tawaran pasar dengan kebutuhannya.
dibandingkan dengan penawaran pesaing 3) Evaluasi alternatif
2. Keputusan Pembelian Cara konsumen memproses informasi
Mangkunegara (2008) keputusan pembelian untuk sapmpai pada pemilihan merk
merupakan salah satu perilaku konsumen dalam disebut evaluasi alternatif. Evaluasi
menentukan pilihan, membeli atau tidaknya suatu umunya mencerminkan keyakinan dan
produk,perilaku konsumen adalah tindakan– sikap yang mempengaruhi perilaku
tindakan proses dan hubungan sosial yang pembelian mereka.
dilakukan oleh individu, kelompok dan organisasi 4) Keputusan pembelian
dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk Pada tahap evaluasi konsumen menyusun
atau lainnya sebagai suatu akibat dari peringkat merk dan membentuk tujuan
pengalamannya dengan produk, pelayanan dan pembelian. Biasanya keputusan
sumber–sumber lainnya. pembelian konsumen akan menetapkan
Menurut Setiadi (2010) perilaku membeli
untuk membeli merk yang paling
mengandung makna yakni kegiatan-kegiatan
diminati. Ada dua faktor yang dapat
individu secara langsung terlibat dalam pertukaran
uang dengan barang dan jasa, dalam proses muncul diantara tujuan pembelian dan
pengambilan keputusan yang menentukan kegiatan keputusan untuk membeli.
tersebut. Ada 2 faktor yang muncul antara niat 5) Perilaku pasca pembelian
dalam membuat keputusan untuk membeli. Faktor Setelah melakukan pembelian suatu
yang pertama adalah sikap orang lain dan yang produk, konsumen dapat memperoleh
kedua faktor situasi yang tidak diharapkan. Setelah kepuasan atau sebaliknya merasa kecewa
membeli produk konsumen akan mengalami proses dengan produk yang dibeli. Kondisi ini
kepuasan sebagai tingkah laku paska pembelian akan berpotensi membentuk perilaku
yaitu suatu perasaan senang atau kecewa seseorang pembelian pada minat konsumen
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap produsen atau penjual. Faktor
terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan penyebab kepuasan atau kekecewaan di
harapannya. Jika kinerja berada di bawah harapan, pihak konsumen terletak pada hubungan
konsumen tidak puas. Jika kinerja memenuhi antara harapan konsumen dan citra
harapan konsumen, maka akan menimbulkan produk yang didapatkannya.
kepuasan dan senang. 3. Citra Merek
a. Pengertian Pembeli “Merek adalah identitas yang mudah dikenali,
Pembeli adalah kegiatan individu atau
dan menjanjikan nilai‐nilai tertentu” (Nicolino,
organisasi dalam mendapatkan barang atau jasa
dengan terlebih dahulu mempertimbangkan 2004).
banyak faktor yang mempengaruhi barang dan Merek adalah sebuah nama, istilah, tanda,
jasa tersebut serta biasanya pembelian simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini
dilakukan dengan alat tukar uang. yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau
b. Tahap-tahap Pembelian jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan
Lamb et al. (2001:188), ada lima tahapan untuk membedakan dari produk pesaing atau dapat
pembelian yaitu : juga dikatakan sesuatu yang terkait dengan janji,
1) Pengenalan kebutuhan penerimaan, kepercayaan, dan pengharapan,
Proses pembelian dimulai ketika pembeli sehingga suatu merek dari suatu produk yang kuat
menyadari suatu masalah atau kebutuhan akan membuat konsumennya merasa lebih yakin,
yang dipicu oleh rangsangan internal dan nyaman, dan aman ketika mereka membeli produk
eksternal. Proses pembelian oleh tersebut (Kotler, 2007).
konsumen diawali sejak pembeli Kotler (2007) menambahkan bahwa suatu
mengenali kebutuhan atau masalah. merek adalah suatu simbol komplek yang
Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan menjelaskan enam tingkatan pengertian, yaitu:
oleh rangsangan internal atau eksternal. 1. Atribut : merek memberikan ingatan pada
2) Pencarian informasi atribut-atribut tertentu dari suatu produk
Konsumen secara disadari atau tidak, 2. Manfaat : atribut-atribut produk yang dapat
akan mencari informasi. Jika motivasinya diingat melalui merek harus dapat
diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik Faktor personal dan lingkungan sangat
secara fungsional dan manfaat secara emosional penting sebagai awal terbentuknya suatu citra
3. Nilai: merek mencerminkan nilai yang dimiliki merek, karena faktor lingkungan dan personal
oleh produsen sebuah produk memengaruhi persepsi seseorang. Faktor
4. Budaya : merek mempresentasikan suatu lingkungan yang dapat memengaruhi di antaranya
budaya tertentu adalah atribut-atribut teknis yang ada pada suatu
5. Kepribadian : merek dapat memproyeksikan produk di mana faktor ini dapat dikontrol oleh
pada suatu kepribadian tertentu produsen. Di samping itu, sosial budaya juga
6. Pengguna : merek mengelompokkan tipe-tipe termasuk dalam faktor ini. Faktor personal adalah
konsumen yang akan membeli atau kesiapan mental konsumen untuk melakukan
mengkonsumsi suatu produk proses persepsi, pengalaman konsumen sendiri,
Pengertian citra merek menurut Kotler mood, kebutuhan serta motivasi konsumen. Citra
(2007) adalah persepsi konsumen terhadap merupakan produk akhir dari sikap awal dan
perusahaan atau produknya. Menurutnya citra tidak pengetahuan yang terbentuk lewat proses
dapat ditanamkan dalam pikiran konsumen dalam pengulangan yang dinamis karena pengalaman
sehari semalam atau disebarkan melalui satu media (Arnould, Price & Zinkan, 2005: 120-122)
saja. Sebaliknya, citra tersebut harus disampaikan dalamwidiyaningsih 2013.
melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan 4. Persepsi Harga
disebarkan secara terus menerus karena tanpa citra Dalam konteks pemasaran, menurut Kotler
yang kuat sangatlah sulit bagi sebuah perusahaan dan Garry Amstrong (2001)istilah harga dapat
untuk menarik pelanggan baru dan diartikan sebagai jumlah uang yang dibebankan
mempertahankan pelanggan yang sudah ada. untuk sebuahproduk atau jasa atau jumlah nilai
Terdapat beberapa faktor pembentuk citra konsumen dalam pertukaran untuk mendapatkan
merek (Sciffman dan Kanuk, 2007), yaitu: manfaat dan memiliki atau menggunakan produk
1. Kualitas dan mutu, berkaitan dengan kualitas atau jasa. Menurut definisi tersebut, harga yang
produk barang yang ditawarkan oelh produsen dibayar oleh pembeli sudah termasuk pelayanan
dengan merek tertentu. yang diberikan oleh penjual dan tidak dapat
2. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dipungkiri penjual juga menginginkan sejumlah
dengan pendapat atau kesepakatan yang keuntungan dari harga tersebut.
dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk Persepsi harga merupakan kecenderungan
yang dikonsumsi konsumen untuk menggunakan harga dalam
3. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan memberi penilaian tentang kesesuaian manfaat
fungsi dari suatu produk yang bisa produk. Penilaian terhadap harga pada suatu
dimanfaatkan oleh konsumen manfaat produk dikatakan mahal, murah atau
4. Pelayanan, yang terkait dengan tugas produsen sedang dari masing-masing individu tidaklah sama,
dalam melayani konsumennya karena tergantung dari persepsi individu yang
5. Resiko, terkait dengan besar kecilnya akibat dilatarbelakangi oleh lingkungan dan kondisi
untung dan rugi yang mungkin dialami oleh individu itu sendiri.
konsumen Pada dasarnya konsumen dalam menilai harga
6. Harga, yang dalam hal ini berkaitan dengan suatu produk tidak tergantung hanya dari nilai
tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya nominal harga saja namun dari persepsi mereka
jumlah uang yang dikeluarkan oleh konsumen pada harga. Perusahaan harus menetapkan harga
untuk mempengaruhi suatu produk, juga dapat secara tepat agar dapat sukses dalam memasarkan
mempengaruhi citra jangka panjang barang atau jasa. Harga merupakan satu-satunya
7. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri, unsur bauran pemasaran yang memberikan
yaitu yang berupa pandangan, kesepakatan dan pendapatan bagi perusahaan. Menurut Kotler dan
informasi yang berkaitan dengan suatu merek Amstrong (2001) penetapan harga mempunyai
dari produk tertentu. tujuan sebagai berikut:
Boush dan Jones ( dalam Widiyaningsih 1) Memperoleh laba yang maksimum
2013) mengemukakan bahwa citra merek (brand 2) Mendapatkan pangsa pasar tertentu
image) memiliki beberapa fungsi, di antaranya 3) Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan
sebagai pintu masuk pasar (market entry), sumber maksimum pada waktu itu
nilai tambah produk (source of added product 4) Mencapai keuntungan yang ditargetkan
value), penyimpan nilai perusahaan (corporate 5) Mempromosikan produk
store of value), dan kekuatan dalam penyaluran Harga menurut Kotler dan Amstrong
produk (channel power). (2001) adalah sejumlah uang yang ditukarkan
untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi,
harga adalah sejumlah nilai yang konsumen Perusahaan tentu saja harus dapat menutup
tukarkan untuk jumlah manfaatdengan memiliki semua biaya yang dikeluarkan. Biaya
atau menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan unsur yang sangat menentukan
merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat dalam memberi harga.
melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan 2. Faktor eksternal perusahaan
mengidentifikasikan harga dengan nilai. Menurut a. Sifat pasar dan permintaan
Tjiptono (2008) harga memiliki dua peranan utama Setiap perusahaan perlu memahami sifat
dalam proses pengambilan keputusan para pembeli pasar dan permintaan yang dihadapinya,
yaitu: apakah termasuk pasar persaingan sempurna,
1. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga persaingan monopolistik, oligopoli atau
dalam membantu parapembeli untuk monopoli. Faktor lain yang tidak kalah
memutuskan cara memperoleh manfaat tertinggi pentingnya adalah konsep elastisitas
yang diharapkan berdasarkan daya belinya. permintaan dari harga, yaitu presentase
Dengan demikian, dengan adanya harga dapat perubahan kuantitas produk yang diminta
membantu para pembeli untuk memutuskan (dibeli) disebabkan perubahan harga satu
cara mengalokasikan daya belinya pada persen.
berbagai jenis barang atau jasa. Pembeli b. Persaingan
membandingkan harga dari berbagai alternatif Strategi penentuan harga dapat menentukan
yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi pula jalannya persaingan.Terdapat 5
dana yang dikehendaki kekuatan pokok yang berpengaruh dalam
2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga persaingan industri, yaitu persaingan dalam
dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor- industri yang bersangkutan, produksi
faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama substitusi, pemasok, konsumen, dan
bermanfaat dalam situasi dimana pembeli ancaman pendatang baru.
mengalami kesulitan untuk menilai faktor c. Faktor eksternal lainnya
produksi atau manfaatnya secara objektif. Dalam menentukan harga seyogiannya suatu
Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa perusahaan juga memperhatikan faktor luar
harga yang mahal mencerminkan kualitas yang yang lain. Faktor lain tersebut di antaranya
tinggi mengenai keadaan ekonomi (inflasi, resesi,
Harga merupakan unsur bauran pemasaran depresi, pengangguran, tingkat suku bunga,
yang bersifat fleksibel, artinya dapat berubah dan lain-lain). Demikian juga reaksi para
dengan cepat. Menurut Tjiptono (2008) terdapat tengkulak, dan hal yang tidak kalah penting
dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan adalah kebijakan dan peraturan pemerintah
dalam pemberian harga, yaitu faktor lingkungan dan pandangan sosial masyarakat
internal perusahaan dan faktor lingkungan (kepedulian terhadap lingkungan).
eksternal perusahaan: 5. Promosi
1. Faktor internal perusahaan “Promosi adalah proses komunikasi suatu
a. Tujuan Pemasaran Perusahaan perusahaan dengan pihak-pihak yang berke-
Faktor utama yang menentukan dalam pentingan sekarang, dan yang akan datang serta
pemberian harga adalah tujuan. pemasaran masyarakat” (Kotler, 2007). Definisi lain promosi
perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa adalah “mengkomunikasikan informasi antara
mempertahankan kelangsungan hidup penjual dan pembeli potensial atau orang lain
perusahaan, maksimalisasi laba, meraih dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan
pangsa pasar yang besar, dan menciptakan perilaku” (Cannon dkk, 2008). Pemasaran modern
kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan
persaingan, melaksanakan tanggung jawab produk yang baik, menetapkan harga yang menarik
sosial, dan lainlain. dan membuatnya dapat terjangkau. “Perusahaan-
b. Strategi Bauran Pemasaran perusahaan juga harus berkomunikasi dengan
Harga hanya salah satu alat pemasaran, pihak-pihak yang berkepentingan sekarang dan
karena itu penentuan harga sangat tergantung yang akan datang, dan masyarakat umum. Setiap
pada penggunaan bersama dengan unsur lain perusahaan mau tidak mau harus terjun ke dalam
seperti produk, distribusi dan promosi. peran komunikator dan promotor” (Kotler, 2007)
c. Biaya Sedangkan menurut Buchari (2006)
Biaya merupakan faktor yang menentukan “promosi adalah sejenis komunikasi yang
batas bawah dari harga yang harus memberikan penjelasan dan meyakinkan calon
ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan
kerugian. untuk memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”. Sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi
promosi merupakan alat komunikasi dan yang akan dilakukan adalah menginformasikan
penyampaian pesan bersifat memberitahukan, seluruh aspek-aspek dan kepentingan
membujuk, mengingatkan kembali kepada perusahaan yang berhubungan dengan
konsumen, para perantara atau kombinasi konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-
keduanya. Di sisi lain menurut Tjiptono (2008) baiknya untuk dapat diketahui secara jelas.
promosi penjualan adalah bentuk presuasi langsung Promosi merupakan salah satu variabel di dalam
melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat marketing mix yang sangat pentingdilaksanakan
diatur untuk merangsang pembelian produk dengan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau
segera dan meningkatkan jumlah barang yang jasanya.
dibeli pelanggan. Tujuan utama dari promosi yang 6. Kualitas Produk
akan dilakukan oleh perusahaan secara mendasar Produk memiliki arti penting bagi
terdiri dari beberapa alternatif antara lain dapat perusahaan karena tanpa adanya produk,
berupa : meningkatkan volume penjualan, perusahaan tidak akan dapat melakukan apapun
meningkatkan pembelian ulang (repeat purchase), dari usahanya. Pembeli akan membeli produk kalau
meningkatkan loyalitas, menciptakan ketertarikan, merasa cocok, karena itu produk harus disesuaikan
menciptakan kesadaran (awareness). Oleh karena dengan keinginan ataupun kebutuhan pembeli agar
itu, secara mendalam tujuan promosi tersebut dapat pemasaran produk berhasil. Dengan kata lain,
diuraikan sebagai berikut (Cummins, 2004) pembuatan produk lebih baik diorientasikan pada
a) Meningkatkan volumepenjualan keinginan pasar atau selera konsumen. Menurut
Volume produk atau jasa yang terjual dalam KotlerdanAmstrong (2001: 346) adalah ”Segala s
jangka panjang tergantung pada faktor Sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untukme
pemasaran mendasar seperti kualitas, biaya, ndapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
distribusi dan nilai yaitu total penawaran yang dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
diberikan kepada pelanggan. Promosi yang kebutuhan”. Menurut Kotler (2002), “Kualitas
dilakukan untuk meningkatkan volume tidak produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu
pernah dapat mengatasi kelemahan yang produk atau pelayanan pada kemampuan untuk
mendasar, tapi dapat bermanfaat untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/ tersirat”.
memenuhi kebutuhan jangka pendek: Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001:158)
b) Meningkatkan pembelian ulang (repeat menyatakan bahwa “ Konsumen akan merasa puas
purchase) bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa
Promosi pembelian kembali efektif untuk produk yang mereka gunakan berkualitas “.
mencapai tujuan pemasaran, seperti Salah satu keunggulan dalam persaingan ini
mengganggu peluncuran produk pesaing dan terutama adalah kualitas produk yang dapat
membuat pelanggan menjadi terbiasa memenuhi keinginan konsumen. Konsumen dalam
menggunakan produk dan mengabaikan produk membeli suatu produk konsumen selalu berharap
yang lain. agar barang yang dibelinya dapat memuaskan
c) Meningkatkan loyalitas segala keinginan dan kebutuhannya. Untuk itu
Promosi loyalitas bertujuan untuk menggantikan perusahaan harus dapat memahami keinginan
pertimbangan adanya potongan langsung konsumen, sehingga perusahaan dapat menciptakan
dengan memberikan daya tarik berupa manfaat produk yang sesuai dengan harapan konsumen.
jangka panjang. Cara ini adalah yang paling Kualitas produk yang baik merupakan harapan
baik sehingga promosi terhadap nilai (value konsumen yangharus dipenuhi oleh perusahaan,
promotion) dapat memberikan kontribusi bagi karena kualitas produk yang baik merupakan kunci
nilai suatu merek (brand value) untuk jangka perkembangan produktivitas perusahaan. Kualitas
panjang. produk merupakan hal penting yang harus
d) Menciptakan ketertarikan diusahakan oleh setiap perusahaan apabila
Promosi terhadap nilai yang menciptakan menginginkan produk yang dihasilkan dapat
ketertarikan umumnya bercirikan hasil bersaing di pasar. Konsumen selalu ingin
penemuan, menjadi topik pembicaraan dan mendapatkan produk yang berkualitas sesuai
berhubungan dengan gaya (style). dengan harga yang dibayar, walaupun terdapat
e) Menciptakan kesadaran sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa,
Untuk produk baru, menciptakan kesadaran produk yang mahal adalah produk yang
merupakan tujuan yang utama. Promosi berkualitas. Jika hal itu dapat dilaksanakan oleh
penjualan, harus membatasi kegiatannya pada perusahaan, maka perusahaan tersebut akan dapat
hal-halpokok seperti mendongkrak volume dan tetap memuaskan para konsumen dan dapat
mendapatkan pembeli yang ingin mencoba. menambah jumlah konsumen. Dalam
perkembangan suatu perusahaan, persoalan kualitas 6) Aesthetics (estetika), berhubungan dengan
produk akan ikut menentukan pesat tidaknya bagaimana penampilan produk.
perkembangan perusahaan tersebut. Apabila dalam 7) Perceived quality (kesan kualitas), sering
situasi pemasaran yang semakin ketat dibilang merupakan hasil dari penggunaan
persaingannya, peranan kualitas produk akan pengukuran yang dilakukan secara tidak
semakin besar dalam perkembangan perusahaan. langsung karena terdapat kemungkinan bahwa
Hal ini senada dengan pendapat dari Kotler dan konsumen tidak mengerti atau kekurangan
Amstrong (2001) bahwa semakin baik kualitas informasi atas produk yang bersangkutan.
produk yang dihasilkan maka akan memberikan 8) Serviceability (pelayanan) meliputi kecepatan
kesempatan kepada konsumen untuk melakukan dan kemudahan untuk direparasi, serta
keputusan pembelian. kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
Menurut Kotler (2002), kebanyakan produk 7. Pelayanan
disediakan pada satu diantara empat tingkatan Pelayanan merupakan suatu proses
kualitas, yaitu : kualitas rendah, kualitas rata-rata keseluruhan dari pembentukan citra perusahaan,
sedang, kualitas baik dan kualitas sangat baik. baik melalui media berita, membentuk budaya
Beberapa dari atribut diatas dapat diukur secara perusahaan secara internal, maupun melakukan
objektif. Namun demikian dari sudut pemasaran, komunikasi tentang pandangan perusahaan kepada
kualitas harus diukur dari sisi persepsi pembeli para pemimpin pemerintahan serta publik lainnya
tentang kualitas produk tersebut. Assauri (2004) yang berkepentingan. Menurut Moenir dalam
mengatakan bahwa kualitas produk merupakan bukunya Manajemen Pelayanan Umum Di
faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau
Indonesia, mengatakan bahwa : ” Pelayanan adalah
hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut
sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil proses pemenuhan kebutuhan melelui aktivitas
itu dimaksudkan. Kualitas produk adalah orang lain secara langsung.” (Moenir, 2002 : 16).
bagaimana produk itu memiliki nilai yang dapat Sedangkan Brata mengeluarkan definisi yang
memuaskan konsumen baik secara fisik maupun berbeda dalam karyanya yang berjudul Dasar-
secara psikologis yang menunjuk pada atribut atau Dasar Pelayanan Prima, mengatakan bahwa :
sifat-sifat yang terdapat dalam suatu barang atau ”Suatu pelayanan akan terbentuk karena adanya
hasil. proses pemberian layanan tertentu dari pihak
Dimensi Kualitas Produk menurut Tjiptono penyedia layanan kepada pihak yang dilayanai.”
(2008), kualitas mencerminkan semua dimensi (Brata, 2003 : 9).
penawaran produk yang menghasilkan manfaat a. Indikator Pelayanan
(benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk Agar kualitas pelayanan dapat dicapai, maka
baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui penilaian kualitas pelayanan diukur dengan
dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk indikator sebagai berikut “lima indikator
menurut Tjiptono (2008) adalah: pelayanan yaitu tangible, reliable,
1) Performance (kinerja), berhubungan dengan responsiveness, assurance dan emphaty”
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. (Widodo, 2001:274). Penjelasan dari kelima
2) Durability (daya tahan), yang berarti berapa indikator tersebut adalah :
lama atau umur produk yang bersangkutan 1) Tangible (berwujud), meliputi fasilitas fisik,
bertahan sebelum produk tersebut harus diganti.
perlengkapan, pegawai dan sarana
Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen
terhadap produk maka semakin besar pula daya komunikasi.
produk. 2) Reliability (handal), yaitu kemampuan
3) Conformance to specifications (kesesuaian perusahan untuk memberikan pelayanan
dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana yang dijanjikan dengan tepat waktu dan
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memuaskan.
memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen 3) Responsiveness (daya tanggap/ respon),
atau tidak ditemukannya cacat pada produk. yaitu kemampuan para staf untuk membantu
4) Features (fitur), adalah karakteristik produk para pelanggan dan memberikan pelayanan
yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi dengan tanggap.
produk atau menambah ketertarikan konsumen 4) Assurance (jaminan), mencakup
terhadap produk. kemampuan, kesopanan dan sifat dapat
5) Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari
bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan bahaya, resiko atau keragu-raguan.
atau tidak dalam periode waktu tertentu. 5) Emphaty (empati), mencakup kemudahan
Semakin kecil kemungkinan terjadinya dalam melakukan hubungan komunikasi
kerusakan maka produk tersebut dapat yang baik dan memahami kebutuhan para
diandalkan. pelanggan.
Tabel 2.1. Devinisi Operasional Variabel Pelayanan Pelayanan 1. Tangible
Nama Devinisi Indikator adalah proses (berwujud)
variabel pemenuhan 2. Reliability
Citra merek Sejenis asosiasi 1. Lambang atau kebutuhan (handal),
yang muncul di logo merek melelui aktivitas3. Responsivene
benak konsumen mudah orang lain ss(daya
ketika diingat secara tanggap/
mengingat 2. Merek mudah langsung.” respon)
sebuah merek dikenali (Moenir, 2002: 4. Assurance
tertentu. (terkenal) 16) (jaminan)
Asosiasi 3. Merek yang 5. Emphaty
tersebut bisa terpercaya (empati)
berupa ingatan (Shimp,2003) (Widodo
mengenai merek 2001:274).
tersebut. Keputusan Suatu proses 1. Keyakinan
(Shimp,2003) pembelian pengambilan untuk
Persepsi sejumlah uang 1. Harga konsumen keputusan dalam membeli
Harga yang ditukarkan terjangkau membeli suatu 2. Pertimbangan
untuk sebuah 2. Harga sesuai produk yang dalam
produk atau kualitas dimulai dari membeli
jasa. (Kotler dan 3. Harga pengenalan 3. Rekomendasi-
Amstrong 2001) bersaing masalah, kan produk
(Kotler dan pencarian (Kotler 2007)
Armstrong informasi,
2001) penilaian
Promosi komunikasi yg 1. Iklan yang alternatif,
memberikan menarik membuat
penjelasan dan 2. Media keputusan
meyakinkan promosi pembelian dan
calon konsumen yang di akhirnya
mengenai gunakan didapatkan
barang dan jasa dapat perilaku setelah
dengan tujuan memberikan membeli yaitu
untuk informasitent puas atau tidak
memperoleh ang produk puas atas suatu
perhatian, 3. Kuantitas produk yang
mendidik, promosi dibelinya
mengingatkan (Buchari,2006) (Kotler, 2007).
dan meyakinkan
calon konsumen B. Penelitian Terdahulu
(Buchari,2006) 1. Iful Anwar (2015), melakukan penelitian terhadap
Kuallitas Kemampuan 1. Daya tahan pengaruh hargadan kualitas produk terhadap
Produk suatu produk produk keputusan pembelian peralatan masak di
untuk 2. Kesesuaian Showroom Maxim Whareshouse Grand City Mall
melakukan produk Surabaya. Dari hasil penelitian didapat bahwa
fungsi- 3. Kemudahan variabel harga berpengaruh negatif dan signifikan
fungsinya yang penggunaan dalam mempengaruhi keputusan pembelian,
meliputi daya (Kotler dan
sedangkan variabel kualitas produk berpengaruh
tahan, Armstrong
keandalan, 2001) positif dan signifikan dalam mempengaruhi
ketepatan, keputusan pembelian.
kemudahan, 2. I Gede W. dan I Made (2015), melakukan
operasi dan penelitian terhadap pengaruh promosi dan citra
perbaikan serta merekterhadap keputusan pembelian mobil jenis
atribut lainnya. MPV merek Toyota di Kota Denpasar. Dari hasil
(Kotler dan penelitian variable promosi dan citra merek
Armstrong berpengaruh positif dan signifikan terhadap
2001) keputusan pembelian secara parsial maupun
simultan.
3. Kanisius Waro Wanda (2013), melakukan 4. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan
penelitian terhadap pengaruh harga dan pelayanan terhadap keputusan pembelian Bebek Goreng Pak
terhadap keputusan pembelian di Minimarket Lulu Koes Yogyakarta.
Mart Samarinda. Hasil penelitian didapatkan 5. Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
variabel harga dan pelayanan mempunyai terhadap keputusan pembelian Bebek Goreng Pak
pengaruh positif dan signifikan terhadap Koes Yogyakarta.
keputusan pembelian secara parsial maupun 6. Citra merek, persepsi harga,promosi, kualitas
simultan. produk dan pelayanan secara simultan berpengaruh
C. Kerangka Berpikir positif dan signifikan terhadap keputusan
Keterkaitan antara citra merek, persepsi harga, pembelian Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta.
promosi, kualitas produk dan pelayanan terhadap
keputusan pembelian digambarkan sebagai berikut: A. Metodologi Penelitian
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Citra Merek ( X1) H1 Penelitian tentang Citra Merek, Persepsi
Harga, Promosi, Kualitas Produk dan Pelayanan ini
Persepsi Harga H2
dilakukan peneliti selama kurang lebih tiga bulan
(X2) Keputusan dari bulan Agustus 2016 hingga bulan Oktober
H3
Promosi (X3) Pembelian (Y) 2016. Untuk tempat penelitian berlokasi di Bebek
H4 Goreng Pak Koes Yogyakarta.
Kualitas Produk( B. Variable Penelitian
X4) H5 Menurut Sugiyono (2010) “Variabel adalah
Pelayanan (X5) suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik
Gambar 2.1: Kerangka Berpikir kesimpulannya”.
Gambar kerangka berpikir diatas menunjukkan 1. Variable bebas (independent variable)
hubungan antara variabel independen dalam Menurut Sugiyono (2010) variabel bebas
mempengaruhi variabel dependen secara parsial dan (independent variable) adalah variabel yang
simultan. Menunjukan hubungan citra merek, mempengaruhi atau yang menjadi sebab
persepsi harga, promosi, kualitas produk dan perubahannya atau timbulnya variabel terikat
pelayanan terhadap keputusan pembelian produk (variable dependent). Maka dalam penelitian ini
Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta secara parsial yang menjadi variabel bebas (independent
dan simultan. variable) adalah Citra Merek, Persepsi Harga,
D. Perumusan Hipotesis Promosi, Kualitas Produk dan Pelayanan. Berikut
Hipotesis merupakan jawaban sementara devinisi operasional variabel dan indikator:
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan a) Citra Merek
masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk Sejenis asosiasi yang muncul di benak
kalimat pertanyaan (Sugiono, 2010). Dikatakan konsumen ketika mengingat sebuah merek
sementara karena jawaban yang diberikan baru tertentu. Asosiasi tersebut bisa berupa ingatan
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan mengenai merek tersebut. (Shimp, 2003), dalam
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui penelitian ini penulis menggunakan 3 indikator
pengumpulan data. meliputi:
Dalam penelitian ini penulis mengajukan 1) Lambang atau logo merek mudah diingat
hipotesis yang merupakan dugaan sementara untuk 2) Merek mudah dikenali (terkenal)
mempermudah jalannya penelitiannya yaitu : 3) Merek yang terpercaya
1. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan b) Persepsi Harga
terhadap keputusan pembelian Bebek Goreng Pak Sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah
Koes Yogyakarta. produk atau jasa. (Kotler dan Amstrong 2001),
2. Persepsi harga berpengaruh positif dan signifikan dalam penelitian ini penulis menggunakan 3
terhadap keputusan pembelian Bebek Goreng Pak indikatormeliputi:
Koes Yogyakarta. 1) Harga terjangkau
3. Promosi berpengaruh positif dan signifikan 2) Harga sesuai kualitas
terhadap keputusan pembelian Bebek Goreng Pak 3) Harga bersaing
Koes Yogyakarta. c) Promosi
Komunikasi yg memberikan penjelasan dan
meyakinkan calon konsumen mengenai barang
dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh
perhatian, mendidik, mengingatkan dan 2. Teknik pengambilan sampel
meyakinkan calon konsumen (Buchari, 2006), Sampel adalah subset dari populasi, terdiri
dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 dari beberapa anggota populasi (Ferdinand,
indikator meliputi: 2006). Pengambilan sampel dilakukan dengan
1) Iklan yang menarik pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat
2) Media promosi yang digunakan dapat besar jumlahnya, sehingga dibentuk sebuah
memberikan informasi tentang produk perwakilan populasi. Teknik pengambilan sampel
3) Kuantitas promosi yang digunakan adalah teknik non probability
d) Kualitas Produk samplingyaitu purposive sampling. Berdasarkan
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan purposive sampling, peneliti memilih sampel
melelui aktivitas orang lain secara langsung.” purposif secarasubjektif dan dalam pemilihan
(Moenir, 2002: 16), dalam penelitian ini penulis sampel digunakan pertimbangan tertentu yang
menggunakan 3 indikatormeliputi: disesuaikan dengan tujuan atau masalah
1) Daya tahan produk penelitian yang dikembangkan (Ferdinand, 2006),
2) Kesesuaian produk menurut pertimbangan usia yang dipilih untuk
3) Kemudahan penggunaan menjadi responden adalah konsumen yang berada
e) Pelayanan di rentang usia 15-51 tahun dikarenakan usia
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan tersebut sudah dikategorikan sudah mampu untuk
melelui aktivitas orang lain secara langsung.” mengisi kuesioner, dan dari kriteria penghasilan
(Moenir, 2002 : 16), dalam penelitian ini dipilih penghasilan sesuai UMR kota Yogyakarta
penulis menggunakan 5 indikatormeliputi: dikarenakan harga Bebek Goreng Pak Koes
1) Tangiable (berwujud) menyasar kalangan menengah keatas. Roscoe
2) Reliability (handal) dalam Sekaran (2003) menyarankanjumlah
3) Responsiveness (daya tanggap/respon) sampel untuk penelitian minimal 10 (sepuluh)
4) Assurance (jaminan) kali dari jumlah variabel yang diteliti, jika
5) Emphaty (empati) penelitian tersebut menggunakan analisis dengan
2. Variabel Terikat (dependent variable) multivariate (korelasi atau regresi berganda
Menurut Sugiyono (2010), variabel terikat misalnya). Dalam penelitian ini terdapat 6 (enam)
(dependent variable) merupakan variabel yang variabel (independen dan dependen), maka
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena jumlah minimal anggota sampel = 10 x 6 = 60
adanya variabel bebas. Sesuai dengan masalah sampel. Untuk efisiensi waktu dan biaya penulis
yang akan diteliti maka yang akan menjadi variabel menetapkan jumlah sampel sebanyak 100
terikat (dependent variable) adalah keputusan konsumen Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta
pembelian. sebagai sampel penelitian.
Keputusan Pembelian adalah suatu proses D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
pengambilan keputusan dalam membeli suatu Teknik pengumpulan data yang digunakan
produk yang dimulai dari pengenalan masalah, untuk penelitian ini adalah metode survei yaitu
pencarian informasi, penilaian alternatif, membuat metode pengumpulan data primer dengan
keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas responden dan alat pengumpulan datanya kuesioner.
atas suatu produk yang dibelinya (Kotler, 2007). Data yang digunakan dalam penelitian ini data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 primer dan data skunder.
indikator meliputi: 1. Sumber Data
a) Keyakinan untuk membeli a) Sumberdata primer
b) Pertimbangan dalam membeli Data yang diperoleh langsung dari
c) Rekomendasikan produk responden sebagai subjek penelitian yang
C. Metode Penentuan Subjek sangat dibutuhkan dalam penulisan skripsi.
1. Populasi Metode dan teknik pengumpulan data primer
Menurut Ferdinand (2006), populasi adalah pada penelitian ini dengan menyebarkan
gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk kuesioner yang berisi pertanyaan tentang Citra
peristiwa, hal atau orang yang memiliki Merek, Persepsi Harga dan Promosidan
karakteristik yang serupa yang menjadi pusat Keputusan Pembelian. Kuesioner tersebut
perhatian seorang peneliti. Populasi dalam dimaksudkan untuk memperoleh data yang
penelitian ini adalah konsumen Bebek Goreng nantinya akan digunakan untuk mengukur
Pak Koes Yogyakarta pada saat penelitian variabel dalam penelitian.
berlangsung yaitu pada bulan Agustus hingga Jenis kuesioner ini adalah tertutup. Hal
Oktober 2016 ± 1.254 orang tersebut berarti bahwa pertanyaan yang akan
diajukan sudah dibatasi dengan jawaban yang menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul
sudah tersedia agar jawaban responden tidak tidak menyimpang dari gambaran tentang
meluas. validitas yang dimaksud. Untuk menguji validitas
b) Sumber data sekunder instrumen dilakukan dengan cara
Sumber data sekunder adalah sumber data mengkorelasikan skor keseluruhan yang
yang secara tidak langsung memberikan data diperoleh pada setiap item dengan skor total dari
kepada pengumpul data, misalkan melalui keseluruhan item instrumen.
dokumen dan arsip Bebek Goreng Pak Koes Uji validitas dalam penelitian ini
Yogyakarta. menggunakan tekhnik korelasi product moment
2. Metode Pengumpulan Data dengan rumus :
a) Observasi, merupakan metode dalam ∑ ∑ ∑
melakukan pengamatan dan pencatatan secara √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
sistematis terhadap gejala atau fenomena yang
Dimana :
diselidiki. Dalam melakukan pengamatan
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
langsung di lapangan terhadap konsumen
x = nilai variabel independen/ variabel bebas
Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta
y = nilai variabel dependen/ variabel terikat
mengenai kegiatan dan aktifitasnya.
n = jumlah sampel
b) Wawancara adalah metode pengumpulan data
dikatakan valid apabila nilai signifikan < 0,05
serta berbagai informasi dengan jalan
2. Uji Reliabilitas
menanyakan langsung kepada seseorang yang
Uji Reliabilitas Suatu alat ukur instrumen
dianggap ahli dalam bidangnya dan juga
disebut reliabel, jika alat tersebut dalam
berwenang dalam menyelesaikan suatu
mengukur segala sesuatu pada waktu berlainan,
permasalahan (Anton, 2006:30)
menunjuk kan hasil yang relatifsama. Pengukuran
c) Metode Kuesioner atau angket, digunakan
reliabilitas dapat dilakukan dengan koefisien
melalui instrumen daftar pertanyaan yang
Alpha Cronbach menggunakan SPSS For
dibuat dan disesuaikan dengan kisi-kisi yang
Windows (Ghozali, 2006) dengan kriteria :
sesuai dengan landasan teori. Kuesioner
 Bila nilai alpha > 0,6 maka instrumen reliabel
disebarkan kepada konsumen Bebek Goreng
Pak Koes Yogyakarta dan menjadi responden  Bila nilai alpha < 0,6 maka instrumen tidak
penelitian, guna mengetahui seberapa besar reliabel.
tingkat keputusan pembelian mereka. Uji realibilitas dalam penelitian ini menggunakan
E. Instrumen Penelitian model alpha Cronbach, dengan rumus ( Arikunto,
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang 2006:224), yaitu :
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun ∑
[ ][ ]
sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2010:146)
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian “Pengaruh tentang Citra
Agar data yang dikumpulkan dapat
Merek, Persepsi Harga, Promosi, Kualitas produk
dimanfaatkan, maka data tersebut harus diolah dan
dan PelayananTerhadap Keputusan PembelianBebek
dianalisis terlebuh dahulu sehingga nantinya dapat
Goreng Pak Koes Yogyakarta”. Ada instrumen yang
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.
perlu dibuat yaitu:
1. Analisis Deskriptif
1) Intrumen untuk mengukur citra merek.
Analisis data deskriptif banyak
2) Intrumen untuk mengukur persepsi harga.
digunakan untuk mengkaji gambaran satu
3) Intrumen untuk mengukur promosi.
variabel, misalkan profil perusahaan, kelompok
4) Instrumen untuk mengukur kualitas produk.
kerja, kelompok konsumen dan subyek lain,
5) Instrumen untuk mengukur pelayanan.
tentang karakteristiknya seperti besar,
6) Intrumen untuk mengukur keputusan pembelian.
komposisi, efisiensi, kesukaan, dan lain-lain
1. Uji Validitas
(Sumarni & Wahyuni, 2006 : 101).
Validitas merupakan suatu indeks yang
Analisis deskriptif adalah statistik yang
menunjukkan alat ukur benar-benar dapat
digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mengukur apa yang diukur (Notoatmojo, 2002).
mendeskripsikan atau menggambarkan data
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
tingka-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
instrumen (Arikunto, 2006). Suatu instrumen
untuk umum atau generalisasi (Sugiyono 2008 :
dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan
147). Teknik analisis deskriptif yang digunakan
data dari variabel yang diteliti secara tepat.
untuk mengetahui variabel citra merek, persepsi
Tinggi rendahnya validitas instrumen
harga promosidan pelayanan terhadap b) Uji F
keputusan pembelian Bebek Goreng Pak Uji simultan (uji F) yaitu untuk
KoesYogyakarta mengidentifikasi Citra Merek, Persepsi Harga dan
2. Analisis Kuantitatif Promosi terhadap Keputusan Pembelian Bebek
Untuk mendapatkan data kuantitatif, Goreng Pak Koes Yogyakarta secara simultan
digunakan skala Likert yang diperoleh dari dengan menggunakan SPSS (Ghozali,
daftar pertanyaan yang digolongkan ke dalam 2006).Pengujian melalui uji F atau variasinya
lima tingkatan sebagai berikut: adalah dengan membandingkan ( )
1. Sangat tidak setuju (STS) = 1 dengan ( ) pada derajat positif 95% (α =
2. Tidak setuju (TS) = 2 0,05), apabila hasil perhitungan menunjukkan :
3. Netral (N) =3 1) > atau probabilitas kesalahan
4. Setuju (S) =4 kurang dari 5% maka ditolak dan
5. Sangat setuju (SS) =5 diterima. Hal ini memunjukkan ada
3. Analisis Regresi Berganda pengaruh secara positif antara kepuasan
Analisis regresi berganda digunakan kerja, motivasi, komitmen organisasional
untuk mengetahui pengaruh antara beberapa terhadap kinerja karyawan.
variabel independen dengan variabel dependen 2) ≤ atau probabilitas kesalahan
(Ghozali, 2006), pengaruh Citra Merek, lebih dari atau sama dengan 5% maka
Persepsi Harga dan Promosi terhadap
ditolak dan ditolak. Hal ini memunjukkan
Keputusan Pembelian Bebek Goreng Pak Koes
tidak ada pengaruh secara positif antara
Yogyakarta.
kepuasan kerja, motivasi, komitmen
Persamaan regresinya adalah :
organisasional terhadap kinerja karyawan.
Y = a + b2X2 + b2X2+ b3X3+b4X4 +b5X5 Untuk menguji ketergantungan linier
berganda, maka dilakukan pengujian hipotesis
Keterangan :
dengan menggunakan rumus Algifari (2000: 65).
Y = Keputusan Pembelian
Rumus yang digunakan :
X1 = Citra Merek
X2 = Persepsi Harga =
X3 = Promosi Dimana :
X4 = Kualitas Produk = koefisien determinasi
X5 = Pelayanan K = Jumlah variabel bebas
a = Bilangan Konstanta n = jumlah sampel
b1….b2....b3. ..b4...b5.. = Koefisien Regresi c) Analisis Korelasi Parsial (r)
a) Uji t Analisis korelasi parsial (Partial
Pengujian ini digunakan untuk menguji koefisien Correlation) digunakan untuk mengetahui
regresi secara individual yaitu pengujian secara hubungan antara dua variabel dimana variabel
terpisah antara masing-masing variabel lainnya yang dianggap berpengaruh dikendalikan
independen dan variabel dependen, apakah positif atau dibuat tetap (sebagai variabel kontrol). Nilai
atau tidak. Adapun rumus Uji-T adalah : korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai
t= semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan
diaman : SE(b) adalah standar eror dari koefisien antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai
regresi (b) mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel
Pengujian dilakukan dengan uji t dengan semakin lemah. Nilai positif menunjukkan
membandingkan ( ) dengan ( ) hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai
negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik
pada derajat positif 95% (α = 0,05)
maka Y turun). Data yang digunakan biasanya
Pembuktian Hipotesis:
berskala interval atau rasio.
1) diterima apabila = = = 0, artinya
Menurut Sugiyono (2010) pedoman untuk
variabel bebas secara parsial tidak
memberikan interpretasi koefisien korelasi
mempunyai pengaruh terhadap variabel
sebagai berikut:
terikat (Y)
0,00 - 0,199 = sangat rendah
2) diterima apabila ≠ ≠ ≠ 0, artinya
0,20 - 0,399 = rendah
variabel bebas secara parsial tidak 0,40 - 0,599 = sedang
mempunyai pengaruh terhadap variabel
0,60 - 0,799 = kuat
terikat (Y)
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Rumus yang digunakan :
∑ ∑ ∑ warung makan Bebek Goreng Pak Koes beroperasi
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } dari jam 10.00 - 23.00. harga produk Bebek Goreng
Dimana : Pak Koes bervariasi mulai dari Rp25.000 –
= koefisien korelasi antara variabel x dan y Rp115.000. Selain bebek goreng warung makan ini
x = nilai variabel independen/ variabel bebas juga menyediakan ayam goreng dan berbagai jenis
y = nilai variabel dependen/ variabel terikat masakan ikan. Omset rata-rata setiap warung
n = jumlah sampel makan Bebek Goreng Pak Koes Rp 5000.000 – Rp
d) Koefisien Determinasi (R2) 7000.000 perhari.
Uji koefisien determinasi ( ) digunakan Kesuksesan warung makanBebek Goreng
untuk mengetahui seberapa besar sumbangan Pak Koes dapat menyerap sumber daya manusia
koefisien korelasi berganda dapat dijelaskan. dan mengurangi pengangguran setidaknya setiap
Nilai koefisien korelasi berganda ( ) terletak cabang warung makan memiliki 10 orang
antara 0 ≥R≤1, jika R =1 maka terdapat hubungan karyawan, dengan total 40 orangkaryawan yang
yang erat atau sempurna anatara independent dan sudah bekerja di warung makan Bebek Goreng Pak
dependen. Koefisien dterminasi dapat dihitung Koes .Jam kerja karyawan ada 2 shift dimana setiap
dengan rumus : (Sugiyono, 2010) shiftnya karyawan bekerja selama 8 jam kerja dan
= ∑ libur 1 minggu sekali sesuai dengan aturan
pemerintah.
Dimana :
Warung makan Bebek Goreng Pak Koes
= koefisien determinasi korelasi
mempunyai cirikhas tersendiri dengan konsep
berganda
warna hijau pada setiap properti yang digunakan
JK(reg) = jumlah kuadrat regresi
agar terlihat dan mempunyai kesan fresh dan segar,
∑ = JK(total korelasi)

warna hijau ini diaplikasikan pada cat tembok,
= ∑ - taplak meja, kemasan, seragam karyawan, banner,
spanduk, neon box dan lain-lain.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2. Analisis Deskriptif Responden
A. Analisisis Deskriptif a. Deskriptif Profil Responden
1. Deskriptif Tempat Penelitian Sebelum dilakukan pengujian dalam
Bebek Goreng Pak Koes adalah sebuah penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan
warung makan yang memproduksi olahan bebek interpretasi hasil secara deskriptif terhadap
goreng, ayam goreng dan masakan ikan dengan responden yang digunakan dalam penelitian ini.
menu andalan bebek goreng yang mengusung Data mengenai distribusi profilresponden
konsep bumbu rempah khas Gunung Kidul berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan dan
Yogyakarta. Dinamakan Bebek Goreng Pak Koes, penghasilan disajikan pada beberapa tabel
karena usaha ini didirikan dan dimiliki oleh Pak dibawah ini.
Koesnanto, seorang warga Gunung Kidul 1) Profil responden berdasarkan jenis kelamin
Yogyakarta. Bebek Goreng Pak Koes adalah hasil Jenis kelamin responden
pemikiran kreatif Pak Koesnanto yang ingin dikelompokan menjadi dua kategori yaitu
membuat usaha kuliner dengan menu spesial yang laki-laki dan perempuan. Data mengenai
memiliki value added dan berbeda dari yang lain. distribusi jenis kelamin responden sesuai
Beliau merintis usaha bebek goreng pada dengan perolehan data yang terkumpul
September 2011 dengan menjajakan dagangannya melalui kuesioner dapat diamati pada tabel
dengan menggelar tenda kaki lima. Seiring 4.1 sebagai berikut:
berjalannya waktu, usaha keras Pak Koes berbuah Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis
manis. Banyak konsumen ketagihan dengan kelamin
kelezatan menu Bebek Goreng Pak Koes, dan JENIS_KELAMIN
memilih menjadi pelanggan setia. Hingga akhirnya Valid Cumulative
Bebek Goreng Pak Koes membukawarung makan Frequency Percent Percent Percent
pertamanya yang berlokasi di jalan Jalan Bantul No Valid laki-laki 64 64.0 64.0 64.0
129 A. Perempuan 36 36.0 36.0 100.0
Setelah dirasa banyak permintaan dari
Total 100 100.0 100.0
konsumen untuk lebih mudah mendapatkan produk
Bebek Goreng Pak Koes, maka Pak Koesnanto Sumber : Data primer yang diolah 2017
membuka beberapa cabang lagi yang berlokasi di Berdasarkan tabel 4.1 dapat
Jalan Parangtritis Km. 4 No. 304, Jalan Urip diperhatikan bahwa dari 100 responden yang
diambil sebagai subjek penelitian,
sumoharjo No 90, dan Jalan Kenari No 50. Semua
menunjukan bahwa responden berjenis
kelamin laki-laki yaitu sebanyak 64 orang Data mengenai distribusi penghasilan
(64%) dan responden perempuan sebanyak responden sesuai dengan perolehan data
36 orang (36%). yang terkumpul melalui kuesioner dapat
2) Profil responden berdasarkan umur diamati pada tabel 4.4 sebagai berikut.
Data mengenai distribusi usia Tabel 4.4Karakteristik responden berdasarkan
responden sesuai dengan perolehan data penghasilan
yang terkumpul melalui kuesioner dapat PENGHASILAN
diamati pada tabel 4.2 sebagai berikut. Valid Cumulative
Tabel 4.2Karakteristik responden berdasarkan umur Frequency Percent Percent Percent
UMUR Valid <2jt 22 22.0 22.0 22.0
Valid Cumulative 2-3,5jt 29 29.0 29.0 51.0
Frequency Percent Percent Percent
3,5-5jt 25 25.0 25.0 76.0
Valid 15-25 28 28.0 28.0 28.0
5-6,5jt 17 17.0 17.0 93.0
26-35 41 41.0 41.0 69.0
>6,5jt 7 7.0 7.0 100.0
36-50 28 28.0 28.0 97.0
Total 100 100.0 100.0
>51 3 3.0 3.0 100.0
Sumber : Data primer yang diolah 2017
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.4 dapat
Sumber : Data primer yang diolah 2017 diperhatikan bahwa dari 100 responden yang
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diambil sebagai subjek penelitian,
diperhatikan bahwa dari 100 responden yang menunjukan bahwa penghasilan responden
diambil sebagai subjek penelitian, <2.000.000 22 orang (22%), 2.000.000-
menunjukan bahwa responden ada di rentang 3.500.000 29orang (29%), 3.500.000-
umur15-25 tahun sebanyak 28 orang 5.000.000 25 orang (25%), 5.000.000-
(28%).Distribusi umur responden 26-35 6.500.000 17 (17%) orang dan >6.500.000 7
tahun sebanyak 41 orang (41%). Distribusi orang (7%).
umur responden 36-50 tahun sebanyak 28 b. Deskriptif Karakteristik Konsumen
orang (28%). Dan distribusi umur responden Selainprofil responden, interpretasi hasil
>51 tahun sebanyak 3 orang (3%). secara deskriptif juga akan dibahas dalam
3) Profilresponden berdasarkan pekerjaan penelitian ini. Data mengenai distribusi
Dari analisis deskripsi didapatkan juga karakteristik konsumen berdasarkan frekuensi
data mengenai profilresponden berdasarkan berkunjung, alasan berkunjung, biasa membeli/
pekerjaan,sesuai dengan perolehan data yang berkunjung dari dan jarak tempuhdisajikan pada
terkumpul melalui kuesioner dapat diamati beberapa tabel dibawah ini.
pada tabel 4.3 sebagai berikut: 1) Karakteristik konsumen berdasarkan
Tabel 4.3Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan frekuensi berkunjung
PEKERJAAN Data mengenai distribusi frekuensi
Valid Cumulative berkunjung responden sesuai dengan
Frequency Percent Percent Percent perolehan data yang terkumpul melalui
Valid Buruh 30 30.0 30.0 30.0 kuesioner dapat diamati pada tabel 4.5
sebagai berikut.
Pgw
Swasta
18 18.0 18.0 48.0 Tabel 4.5 Karakteristik konsumen berdasarkan frekuensi
berkunjung
PNS 28 28.0 28.0 76.0 FREKUENSI
Wiraswasta 24 24.0 24.0 100.0 Valid Cumulative
Total 100 100.0 100.0 Frequency Percent Percent Percent

Sumber : Data primer yang diolah 2017 Valid 1 25 25.0 25.0 25.0
Berdasarkan tabel 4.3 dapat 2 32 32.0 32.0 57.0
diperhatikan bahwa dari 100 responden yang 3 21 21.0 21.0 78.0
diambil sebagai subjek penelitian, 4 19 19.0 19.0 97.0
menunjukan bahwa responden dengan
mempunyai pekerjaan sebagaiburuh 5 3 3.0 3.0 100.0
berjumlah 30 orang (30%), pegawai swasta Total 100 100.0 100.0
berjumlah 18 orang (18%), PNS berjumlah Sumber : Data primer yang diolah 2017
28 orang (28%) dan wiraswasta berjumlah Berdasarkan tabel 4.5 dapat
24 orang (24%). diperhatikan bahwa dari 100 responden yang
4) Karakteristik responden berdasarkan diambil sebagai subjek penelitian,
penghasilan menunjukan bahwa responden dengan
frekuensi berkunjung 1 kali berjumlah 25 (26%), rumah 2 orang (40%), berkunjung
orang (25%), 2kali berjumlah 32 orang dari selain rumah dan kantor 40 orang
(32%), 3 kali berjumlah 21 orang (21%), 4 (40%).
kali berjumlah 19 orang (19%) dan 5 kali 4) Karakteristik konsumen berdasarkan jarak
berjumlah 3orang (3%). tempuh
2) Karakteristik konsumen berdasarkan alasan Data mengenai distribusi berdasarkan
berkunjung jarak tempuh sesuai dengan perolehan data
Data mengenai distribusi alasan yang terkumpul melalui kuesioner dapat
berkunjung responden sesuai dengan diamati pada tabel 4.8 sebagai berikut.
perolehan data yang terkumpul melalui Tabel 4.8 Karakteristik konsumen berdasarkan jarak
kuesioner dapat diamati pada tabel 4.6 tempuh.
sebagai berikut. JARAK
Tabel 4.6 Karakteristik konsumen berdasarkan alasan Valid Cumulative
berkunjung Frequency Percent Percent Percent
ALASAN Valid 1-2km 35 35.0 35.0 35.0
Valid Cumulative 2-4km 31 31.0 31.0 66.0
Frequency Percent Percent Percent
5-6km 32 32.0 32.0 98.0
Valid Hiburan 34 34.0 34.0 34.0
>7km 2 2.0 2.0 100.0
Kebutuhan 10 10.0 10.0 44.0
Total 100 100.0 100.0
Melintas 26 26.0 26.0 70.0
Sumber : Data primer yang diolah 2017
waktu luang 30 30.0 30.0 100.0
Berdasarkan tabel 4.8 dapat
Total 100 100.0 100.0 diperhatikan bahwa dari 100 responden yang
Sumber : Data primer yang diolah 2017 diambil sebagai subjek penelitian,
Berdasarkan tabel 4.6 dapat menunjukan bahwa jarak tempuh responden
diperhatikan bahwa dari 100 responden yang 1-2 km 35 orang (35%), 2-4 km 31orang
diambil sebagai subjek penelitian, (31%), 5-6 km 32 orang (32%), dan >7
menunjukan bahwa alasan berkunjung km2orang (2%).
responden karena hiburan berjumlah 34
orang (34%), karena kebutuhan 10orang 3. Analisis Deskriptif Data
(10%), karena melitas 26 orang (26%), dan Tabel 4.9 Deskripsi Variabel
untuk mengisi waktu luang 30 orang (30%). Descriptive Statistics
3) Karakteristik konsumen berdasarkan biasa N Min Max Mean Std. Deviation
membeli/berkunjung dari CITRA_MEREK 100 19.00 32.00 3,92 2.47205
Data mengenai distribusiberdasarkan
PERSEPSI_HARGA 100 19.00 35.00 3,86 2.41734
biasa membeli/berkunjung darisesuai dengan
PROMOSI 100 21.00 35.00 4,04 2.22120
perolehan data yang terkumpul melalui
KUALITAS_PRODUK 100 22.00 35.00 4,16 2.26245
kuesioner dapat diamati pada tabel 4.7
PELAYANAN 100 20.00 35.00 3,96 2.48267
sebagai berikut.
Tabel 4.7 Karakteristik konsumen biasa KEPUTUSAN_
100 22.00 35.00 4,20 2.19391
PEMBELIAN
membeli/berkunjung dari
Valid N (listwise) 100
MEMBELI_DARI
Valid Cumulative
Sumber : Data primer yang diolah 2017
Frequency Percent Percent Percent Berdasarkan dari deskripsi data di atas
Valid Kantor 26 26.0 26.0 26.0
menunjukkan jumlah pengamatan dalam penelitian
ini adalah 100 konsumen. Berdasarkan tabel
lain-lain 34 34.0 34.0 60.0 tersebut menunjukkan diskripsi variabel citra
Rumah 40 40.0 40.0 100.0 merek (X1) mempunyai nilai mean 3,92
Total 100 100.0 100.0 menunjukan bahwa konsumen setuju dengan citra
Sumber : Data primer yang diolah 2017 merek Bebek Goreng Pak Koes, variabel persepsi
harga (X2) mempunyai nilai mean 3,86
Berdasarkan tabel 4.7 dapat menunjukan bahwa konsumen sudah setuju dengan
diperhatikan bahwa dari 100 responden yang Persepsi Harga Bebek Goreng Pak Koes, variabel
diambil sebagai subjek penelitian, promosi (X3) mempunyai nilai mean 4,04
menunjukan bahwa responden yang menunjukan bahwa konsumen sudah setuju dengan
membeli/berkunjung dari kantor 26 orang promosi Bebek Goreng Pak Koes,variabel kualitas
produk (X4) jumlah nilai mean 4,16 menunjukan
bahwa konsumen setuju dengan kualitas X4.7 0,000 Valid
produkBebek Goreng Pak Koes, variabel pelayanan X5.1 0,000 Valid
X5.2 0,000 Valid
(X5) mempunyai nilai mean 3,96 menunjukan
X5.3 0,000 Valid
bahwa konsumen setuju denganpelayananpada Pelayanan X5.4 0,035 Valid
Bebek Goreng Pak Koes, variabel keputusan (X5) X5.5 0,000 Valid
pembelian(Y) mempunyai nilai mean 4,20 X5.6 0,000 Valid
menunjukan bahwa konsumen sudah tepat memilih X5.7 0,000 Valid
Bebek Goreng Pak Koes. Y1 0,000 Valid
Y2 0,001 Valid
Keputusan Y3 0,022 Valid
B. Uji Coba Instrumen Pembelian Y4 0,000 Valid
Sebelum dilakukan pengujian lebih lanjut (Y) Y5 0,000 Valid
terhadap variabel penelitian, terlebih dahulu dilakukan Y6 0,004 Valid
pengujian instrumen/kuesioner yang digunakan dalam Y7 0,000 Valid
penelitian. Hal ini dilakukan agar kuesioner betul- Sumber: Data primer yang diolah 2017
betul teruji kehandalanya. 2. Hasil Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas suatu alat ukur instrumen
1. Hasil Pengujian Validitas disebut reliabel, jika alat tersebut dalam
Variabel kuesioner dalam penelitian ini mengukur segala sesuatu pada waktu berlainan,
diukur menggunakan 42 butir/item peryataan menunjuk kan hasil yang relatifsama. Pengukuran
dengan menggunakan 30konsumen bebek goreng reliabilitas dapat dilakukan dengan koefisien
Pak Koes Yogyakartasebagai responden uji coba alpha cronbach menggunakan SPSS For
instrumen. Pernyataan dinyatakan valid apabila Windows (Ghozali, 2006) dengan kriteria :
nilai signifikan <0,05(Ghozali, 2006). Dari 7 butir 2) Bila nilai alpha> 0,6 maka instrumen reliabel
pernyataan tentangcitra merek, 7 butir pernyataan 3) Bila nilai alpha < 0,6 maka instrumen tidak
tentang Persepsi Harga, 7 butir pernyataan tentang reliabel.
promosi, 7 butir pernyataan tentang Kualitas Hasil uji reliabilitas untuk semua variabel
produk, 7 butir pernyataan tentang pelayanan dan 7 dalam penelitian ini dapat diamati pada tabel 4.11
butir pernyataan tentang keputusan pembelian. Tabel 4.11Hasil Uji Reliabilitas
Setelah diuji semua pertanyaan dinyatakan valid, Variabel Nilai Cronbach Keterangan
atau lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.10 alpha
dibawah. Citra Merek(X1) 0,747 Reliabel
Persepsi Harga(X2) 0,755 Reliabel
Tabel 4.10Hasil Uji Validitas Promosi(X3) 0,777 Reliabel
Variabel Item Sig Keterangan Kualitas Produk (X4) 0,783 Reliabel
X1.1 0,009 Valid Pelayanan (X5) 0,764 Reliabel
X1.2 0,001 Valid Keputusan Pembelian(Y) 0,638 Reliabel
X1.3 0,000 Valid Sumber: Data primer yang diolah 2017
Citra Merek X1.4 0,000 Valid Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.11
(X1) X1.5 0,000 Valid memperlihatkan bahwa nilai cronbach’s alpha
X1.6 0,001 Valid
X1.7 0,003 Valid
pada semua butir pernyataan dalam seluruh
X2.1 0,012 Valid variabel penelitian yang terdiri dari citra merek
X2.2 0,000 Valid (X1), persepsi harga (X2), disiplin promosi (X3),
X2.3 0,000 Valid kualitas produk (X4), pelayanan (X5) dan
Persepsi Harga X2.4 0,008 Valid keputusan pembelian (Y) lebih besar dari 0,6
(X2) X2.5 0,000 Valid sehingga butir-butir pernyataan dalam penelitian
X2.6 0,000 Valid
X2.7 0,000 Valid
dinyatakan reliabel atau handal, serta dapat
X3.1 0,002 Valid digunakan untuk penelitian selanjutnya.
X3.2 0,001 Valid C. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
X3.3 0,000 Valid 1. Analisis Regresi Berganda
Promosi X3.4 0,000 Valid Analisis regresi berganda digunakan untuk
(X3) X3.5 0,000 Valid mengetahui pengaruh antara beberapa variabel
X3.6 0,000 Valid
X3.7 0,000 Valid
independen dengan variabel dependen (Ghozali,
X4.1 0,001 Valid 2006), pengaruh citra merek, persepsi harga,
X4.2 0,029 Valid promosi, kualitas produk, dan pelayanan terhadap
X4.3 0,000 Valid keputusan pembelian Bebek Goreng Pak Koes
Kualitas Produk X4.4 0,000 Valid Yogyakarta.
(X4) X4.5 0,000 Valid Persamaan regresinya adalah :
X4.6 0,000 Valid
Y = a + b2X2 + b2X2+ b3X3+b4X4 +b5X5 d. Nilai koefisien b4 pada variabel X4 bernilai
positif yaitu sebesar 0,361. Hal ini
Keterangan : menujukan peningkatan variabel kualitas
Y = Keputusan Pembelian produk (X4) sebesar 1satuan maka akan
X1 = Citra Merek meningkatkan varibel Y sebesar 0,361
X2 = Persepsi Harga dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
X3 = Promosi e. Nilai koefisien b5 pada variabel X5 bernilai
X4 = Kualitas Produk positif yaitu sebesar 0,161. Hal ini
X5 = Pelayanan menujukan peningkatan variabel pelayanan
a = Bilangan Konstanta (X5) sebesar 1 satuan, maka akan
b1….b2....b3...b4...b5.. = Koefisien Regresi meningkatkan variabel Y sebesar 0,161
dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
Pengujian analisis berganda dengan program
SPSS memberikan hasil yang ditampilkan pada 2. Uji Parsial (Uji t)
tabel 4.12 Uji hipótesis menggunakan uji t dengan
Tabel 4.12 Estimasi Regresi Berganda model regresi linier berganda yaitu untuk
a
Coefficients mengidentifikasi pengaruh citra merek, persepsi
Unstandardized Standardized harga, promosi,kualitas produk, dan pelayanan
Coefficients Coefficients terhadapkeputusan pembelianBebek Goreng Pak
Model B Std. Error Beta Koes Yogyakarta.secaraparsialdengan
menggunakan SPSS(Ghozali, 2006). Adapun
1 (Constant) 2.830 1.258
kriteria hipotesis diterima bila taraf signifikan
Citra Merek .151 .075 .171
Persepsi Harga .085 .084 .093 hipotesis pertama (H1), hipotesis kedua (H2),
Promosi .182 .085 .185 hipotesis ketiga (H3). hipotesis keempat (H4) dan
Kualitas Produk .361 .084 .372 hipotesis kelima (H5) Hasiluji t sebagaimana
dalam tabel 4.13 berikut:
Pelayanan .161 .067 .182
Tabel 4.13Hasil Uji-t
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Coefficientsa
Sumber: Data primer yang diolah 2017 Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model persamaan regresi berganda dari hasil Model B Std. Error Beta t Sig.
perhitungan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1 (Constant) 2.830 1.258 2.250 .027
Y = 2,830+ 0,151X1 + 0,085X2+ 0,182X3+ Citra Merek .151 .075 .171 2.022 .046
0,361X4 + 0,161X5
Persepsi Harga .085 .084 .093 1.007 .316
Hasil dari analisis tersebut dapat diinterpretasikan
Promosi .182 .085 .185 2.134 .035
sebagai berikut:
a. Nilai koefisien b1 pada variabel X1 bernilai Kualitas Produk .361 .084 .372 4.306 .000
positif yaitu sebesar 0,151. Hal ini Pelayanan .161 .067 .182 2.393 .019
menujukan peningkatan variabel citra merek a. Dependent Variable: Keputusan
Pembellian
(X1) sebesar 1 satuan maka peningkatan
variabel Y akan naik sebesar 0,151 dengan Sumber : Data primer yang diolah 2017
asumsi variabel lain dianggap tetap.
b. Nilai koefisien b2 pada variabel X2 bernilai 1) Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
positif yaitu sebesar 0,085. Hal ini Variabel citra merek(X1) memiliki nilai
menujukan peningkatan variabel persepsi signifikan (sig) sebesar 0,046 yang nilainya
harga (X2) sebesar 1satuan maka lebih kecil dari taraf signifikan (α) = 0,05,
peningkatan variabel Y akan naik sebesar hal tersebut berarti bahwa hipotesis pertama
0,085 dengan asumsivariabel lain dianggap diterima. Tanda positif (+) pada nilai
tetap. koefisien regresi citra merek (0,151)
c. Nilai koefisien b3 pada variabel X3 bernilai menunjukan hubungan searah. Artinya ada
positif yaitu sebesar 0,182. Hal ini pengaruh positif yang menunjukan bahwa
menujukan peningkatan variabel promosi semakin baik citra merek, maka semakin
(X3) sebesar 1satuan,maka peningkatan tinggi keputusan pembelian.
variabel Y akan naik sebesar 0,182 dengan 2) Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
asumsi variabel lain dianggap tetap. Variabel persepsi harga (X2) memiliki
nilai signifikan (sig) sebesar 0,316 yang
nilainya lebih besar dari taraf signifikan (α) Uji F ini digunakan untuk menguji hipotesis
= 0,05. Hal tersebut berarti bahwa hipotesis keenam (H6) dalam penelitian ini. Hasil
kedua ditolak. Tanda positif (+) pada perhitungan uji F atau uji secara simultan tersebut
koefisien regresi Persepsi Harga (0,085) dapat dilihat pada tabel 4.14
menunjukan hubungan yang berlawanan. Tabel 4.14.Hasil Uji F
b
Artinya tidak ada pengaruh negatif yang ANOVA
menunjukan bahwa semakin tinggi persepsi Sum of Mean
harga, maka semakin tinggi keputusan Model Squares df Square F Sig.
a
pembelian. 1 Regression 395.941 5 79.188 92.389 .000
3) Pengujian Hipotesis Ketiga (H3) Residual 80.569 94 .857
Variabel promosi (X3) memiliki nilai Total 476.510 99
signifikan (sig) sebesar 0,035 yang nilainya a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Kualitas Produk, Citra Merek, Promosi,
lebih kecil dari taraf signifikan (α) = 0,05, Persepsi Harga
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Hal tersebut berarti bahwa hipotesis ketiga
diterima. Tanda positif (+) pada koefisien Sumber : Data primer yang diolah 2017
regresi promosi (0,182) menunjukan Uji F pada tabel memperlihatkan bahwa
hubungan searah. Artinya ada pengaruh nilai signifikan uji F sebesar 0,000< taraf
positif yang menunjukan bahwa semakin signifikan α (alpha) yang telah ditetapkan yaitu
tinggi promosi maka semakin tinggi pula 0,05 dan pengaruh dari variabel independen secara
keputusan pembelian. simultan juga bersifat positif dilihat dari konstanta
4) Pengujian Hipotesis Keempat (H4) F yang bernilai positif (92,389). Sehingga dapat
Variabel kualitas produk (X4) memiliki disimpulkan Hipotesis keenam (H6) diterima.
nilai signifikan (sig) sebesar 0,000 yang c. Analisis Korelasi Parsial (r)
nilainya lebih kecil dari taraf signifikan (α) = Analisis korelasi parsial (partial correlation)
0,05. Hal tersebut berarti bahwa hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua
keempat diterima.Tanda positif (+) pada variabel dimana variabel lainnya yang dianggap
nilai koefisien regresi kualitas produk berpengaruh dikendalikan atau dibuat tetap
(0,361) menunjukan hubungan searah. (sebagai variabel kontrol). Nilai korelasi (r)
Artinya ada pengaruh positif yang berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin
menunjukan bahwa semakin tinggi kualitas mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua
produk maka semakin tinggi pula keputusan variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati
pembelian. 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin
5) Pengujian Hipotesis Kelima (H5) lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah
Variabel pelayanan (X5) memiliki nilai
(X naik maka Y naik) dan nilai negatif
signifikan (sig) sebesar 0,019 yang nilainya
menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y
lebih kecil dari taraf signifikan (α) = 0,05.
turun). Data yang digunakan biasanya berskala
Hal tersebut berarti bahwa hipotesis kelima
diterima. Tanda positif (+) pada nilai interval atau rasio.
koefisien regresi pelayanan(0,161) Menurut Sugiyono (2010) pedoman untuk
menunjukan hubungan searah. Artinya ada memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai
pengaruh positif yang menunjukan bahwa berikut:
semakin tinggi pelayanan maka semakin 0,00 - 0,199 = sangat rendah
tinggi pula keputusan pembelian. 0,20 - 0,399 = rendah
3. Uji Simultan (Uji F) 0,40 - 0,599 = sedang
Uji simultan (uji F) yaitu untuk 0,60 - 0,799 = kuat
mengidentifikasi citra merek, persepsi harga, 0,80 - 1,000 = sangat kuat
promosi, kualitas produk, dan pelayanan terhadap Hasil perhitungan citra merek (X1), persepsi
keputusan pembelian Bebek Goreng Pak Koes harga (X2), promosi (X3),kualitas produk (X4), dan
Yogyakarta secara simultan dengan pelayanan(X5) terhadap keputusan pembelian (Y),
menggunakan SPSS (Ghozali, 2006). Adapun analisis korelasi parsialnya dapat dilihat pada tabel
4.15
< 0,05.
Tabel 4.15 Hasil Uji r
Correlations
Keputusan Persepsi Kualitas
Pembelian Citra Merek Harga Promosi Produk Pelayanan
** ** ** ** **
Keputusan Pembelian Pearson Correlation 1 .803 .813 .828 .862 .796
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
Citra Merek Pearson Correlation .803 1 .838 .718 .760 .763
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
Persepsi Harga Pearson Correlation .813 .838 1 .788 .776 .787
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
Promosi Pearson Correlation .828 .718 .788 1 .838 .745
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
Kualitas Produk Pearson Correlation .862 .760 .776 .838 1 .733
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** **
Pelayanan Pearson Correlation .796 .763 .787 .745 .733 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data primer yang diolah 2017
Tabel 4.15 menunjukan hasilanalisis korelasi kecil besarnya adjusted R square, maka hubungan
parsial yang dapat disimpulkan sebagai berikut : kedua variabel semakin lemah. Sebaliknya
a) Citra merek dan keputusan pembelian semakin mendekati 1, maka hubungan kedua
mempunyai interpretasi koefisien korelasi variabel semakin kuat (Andi Supangat, 2007:350).
0,803 yang menunjukan hubungan antara citra Tabel 4.16.Hasil Uji-R
merek dan keputusan pembelian sangat kuat. Model Summary
b) Persepsi harga dan keputusan pembelian Adjusted R Std. Error of the
interpretasi koefisien korelasi 0,813 Model R R Square Square Estimate
menunjukan hubungan antara persepsi harga 1 .912
a
.831 .822 .92581
dan keputusan pembelian sangat kuat. a. Predictors: (Constant), Pelayanan, Kualitas Produk, Citra
c) Promosi dan keputusan pembelian mempunyai Merek, Promosi, Persepsi Harga
interpretasi koefisien korelasi 0,828 yang Sumber : Data primer yang diolah 2017
menunjukan hubungan antara promosi dan Hubungan citra merek (X1), persepsi harga
keputusan pembelian sangat kuat. (X2), promosi (X3), kualitas produk (X4), dan
d) Kualitas produk dan keputusan pembelian pelayanan (X5) terhadap keputusan pembelian (Y),
mempunyai interpretasi koefisien korelasi dapat diketahui dari besarnya koefisien determinsai
0,862 yang menunjukan hubungan antara (adjusted RSquare). Dengan sumbangan efektif
kualitas produk dan keputusan pembelian sebesar 82,2%, dan sisanya sebesar 17,8%
sangat kuat. dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.
e) Pelayanan dan keputusan pembelian D. Pembahasan Hasil Penelitian
mempunyai interpretasi koefisien korelasi 1. Citra merek mempunyai pengaruh yang positif
0,796 yang menunjukan hubungan antara dan signifikan terhadap keputusan pembelian
pelayanan dan keputusan pembelian kuat. Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta.
5. Koefisien Determinasi (R) Hasil penelitian menunjukan bahwa citra
Koefisien determinasi digunakan untuk merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap
mengetahui besarnya persentase goodness of fit keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan
dari variabel independent terhadap variabel hasil uji t untuk variabel citra merek yang
dependen (Ghozali, 2006). mempunyai koefisien regresi positif (0,151)
Untuk diketahui bahwa besarnya adjusted R hubungan positif atau searah dapat diartikan,
square berkisar antara 0-1 yang berarti semakin semakin baik citra merek maka semakin tinggi

46
keputusan pembelian. Tingkat signifikan 0,046 Hasil analisis korelasi parsial promosi dan
yang lebih kecildari 0,05 (sig<0,05) dapat diartikan keputusan pembelian mempunyai interpretasi
hipotesis pertama diterima.Hal ini sejalan dengan koefisien korelasi 0,828 yang menunjukan
penelitian I Gede W. dan I Made (2015) yang hubungan antara variabel promosi dan keputusan
mengatakan citra merek berpengaruh positif dan pembelian sangat kuat.
signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil 4. Kualitas produk mempunyai pengaruh yang
penelitian menunjukkan promosi dan citra merek positif dan signifikan terhadap keputusan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta.
keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas
Hasil analisis korelasi parsial citra merek dan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian mempunyai interpretasi keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan
koefisien korelasi 0,803 yang menunjukan hasil uji t untuk variabel Kualitas produk yang
hubungan antara variabel citra merek dan mempunyai koefisien regresi positif (0,361)
keputusan pembelian sangat kuat. hubungan positif atau searah dapat diartikan,
2. Persepsi harga mempunyai pengaruh yang semakin baik Kualitas produk maka semakin tinggi
positif dan tidak signifikan terhadap keputusan keputusan pembelian. Tingkat signifikan 0,000
pembelian Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta. yang lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05) dapat
Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi diartikan hipotesis keempat diterima. Hal ini
harga berpengaruh positif dan tidak signifikan sejalan dengan penelitian Iful Anwar (2015) yang
terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan mengatakan kualitas produk berpengaruh positif
dengan hasil uji t untuk variabel persepsi harga dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil
yang mempunyai koefisien regresi positif (0,085), penelitian menunjukan kualitas produk
hubungan positif atau searah dapat diartikan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap
semakin baik persepsi harga maka semakin tinggi keputusan pembelian.
keputusan pembelian. Tingkat signifikan 0,316 Hasil analisis korelasi parsial kualitas produk
yang lebih besar dari 0,05 (sig<0,05) dapat dan keputusan pembelian mempunyai interpretasi
diartikan hipotesis kedua ditolak. Hal ini sejalan koefisien korelasi 0,862 yang menunjukan
dengan penelitian Kanisius Waro Wanda (2013) hubungan antara variabel kualitas produk dan
yang mengatakan harga berpengaruh positif keputusan pembelian sangat kuat.
terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian 5. Pelayanan mempunyai pengaruh yang positif
menunjukkan harga dan pelayanan berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian
positif dan signifikan terhadap keputusan Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta.
pembelian. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Hasil analisis korelasi parsial persepsi harga Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
dan keputusan pembelian mempunyai interpretasi terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan
koefisien korelasi 0,813 yang menunjukan dengan hasil uji t untuk variabel Pelayanan yang
hubungan antara variabel persepsi harga dan mempunyai koefisien regresi positif (0,161)
keputusan pembelian sangat kuat. hubungan positif atau searah dapat diartikan,
3. Promosi mempunyai pengaruh yang positif dan semakin baik Pelayanan maka semakin tinggi
signifikan terhadap keputusan pembelian Bebek keputusan pembelian. Tingkat signifikan 0,019
Goreng Pak Koes Yogyakarta. yang lebih kecildari 0,05 (sig<0,05) dapat diartikan
Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi hipotesis kelima diterima. Hal ini sejalan dengan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penelitian Kanisius Waro Wanda (2013) yang
keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan dengan mengatakan pelayanan berpengaruh positif dan
hasil uji t untuk variabel promosi yang mempunyai signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil
koefisien regresi positif (0,182) hubungan positif penelitian menunjukkan harga dan pelayanan
atau searah dapat diartikan, semakin tinggi promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
maka semakin tinggi keputusan pembelian. Tingkat keputusan pembelian.
signifikan 0,035 yang lebih kecil dari 0,05 Hasil analisis korelasi parsial pelayanan dan
(sig<0,05) dapat diartikan hipotesis ketiga diterima. keputusan pembelian mempunyai interpretasi
Hal ini sejalan dengan penelitian I Gede W. dan I koefisien korelasi 0,796 yang menunjukan
Made (2015) yang mengatakan promosi hubungan antara variabel pelayanan dan keputusan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian kuat.
keputusan pembelian. Hasil penelitian
menunjukkan promosi dan citra merek berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
6. Pelayanan mempunyai pengaruh yang positif signifikan 0,361 yang lebih besar dari 0,05
dan signifikan terhadap keputusan pembelian (sig<0,05) dapat diartikan H2 ditolak.
Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta. 3. Promosi berpengaruh positif dan signifikan
Hasil penelitian menunjukan bahwa terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan dengan hasil uji t untuk variabel promosi yang
terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan mempunyai koefisien regresi positif (0,182)
dengan hasil uji t untuk variabel pelayanan yang hubungan positif atau searah dapat diartikan,
mempunyai koefisien regresi positif (0,161) semakin tinggi promosi maka semakin tinggi
hubungan positif atau searah dapat diartikan, keputusan pembelian. Tingkat signifikan 0,035
semakin baik Pelayanan maka semakin tinggi yang lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05) dapat
keputusan pembelian. Tingkat signifikan 0,019 diartikan H3 diterima.
yang lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05) dapat 4. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan
diartikan hipotesis kelima diterima. terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan
Hasil analisis korelasi parsial pelayanan dan dengan hasil uji t untuk variabel Kualitas produk
keputusan pembelian mempunyai interpretasi yang mempunyai koefisien regresi positif (0,361)
koefisien korelasi 0,796 yang menunjukan hubungan positif atau searah dapat diartikan,
hubungan antara variable pelayanan dan keputusan semakin baik kualitas produk maka semakin tinggi
pembelian kuat. keputusan pembelian. Tingkat signifikan 0,000
6. Citra merek, persepsi harga, promosi, kualitas yang lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05) dapat
produk, dan pelayanan secara simultan diartikan H4 diterima.
mempunyai pengaruh positif terhadap 5. Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan
keputusan pembelian Bebek Goreng Pak Koes terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan
Yogyakarta. dengan hasil uji t untuk variabel pelayanan yang
Hasil penelitian menunjukan bahwa citra mempunyai koefisien regresi positif (0,161)
merek, persepsi harga, promosi, kualitas produk, hubungan positif atau searah dapat diartikan,
dan pelayanan secara simultan mempunyai semakin baik pelayanan maka semakin tinggi
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian keputusan pembelian. Tingkat signifikan0,019yang
Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta. Uji F pada lebih kecildari 0,05 (sig<0,05) dapat diartikan H 5
tabel 14 memperlihatkan bahwa nilai signifikan uji diterima.
F sebesar 0,000< taraf signifikan α (alpha) yang 6. Citra merek, persepsi harga, promosi,kualitas
telah ditetapkan yaitu 0,5 dan pengaruh dari produk, dan pelayanan secara simultan mempunyai
variabel independen secara simultan juga bersifat pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
positif dilihat dari konstanta F yang bernilai positif Bebek Goreng Pak Koes Yogyakarta. Uji F pada
(92,389). Sehingga dapat disimpulkan Hipotesis tabel 13 memperlihatkan bahwa nilai signifikan uji
keenam diterima. F sebesar 0,000< taraf signifikan α (alpha) yang
telah ditetapkan yaitu 0,5 dan pengaruh dari
SIMPULAN DAN SARAN variabel independen secara simultan juga bersifat
A. Simpulan positif dilihat dari konstanta F yang bernilai positif
Hasil penelitian terhadap konsumen Bebek (92,389). Sehingga dapat disimpulkan H6diterima.
Goreng Pak Koes berkaitan dengan keputusan B. Saran
pembelian dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari hasil pembahasan dan simpulan di atas, maka
1. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan peneliti memberikan saran Bebek Goreng Pak Koes
terhadap keputusan pembelian. Hal ini dibuktikan Yogyakarta dan peneliti selanjutnya sebagai berikut:
dengan hasil uji t untuk variabel citra merek yang 1. Penelitian selanjutnya dapat diperluas lagi, tidak
mempunyai koefisien regresi positif (0,151) hanya meneliti variabel citra merek, persepsi
hubungan positif atau searah dapat diartikan, harga,promosi, kualitas produk dan pelayanan
semakin baik citra merek maka semakin tinggi tetapi dapat juga meneliti variabel lain.
keputusan pembelian. Tingkat signifikan 0,046 2. Promosi dan kualitas produk adalah variabel yang
yang lebih kecil dari 0,05 (sig<0,05) dapat berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian
diartikan H1 diterima. Bebek Goreng Pak Koes, untuk itu perusahaan
2. Persepsi harga berpengaruh positif dan tidak sebaiknya fokus menjaga dan meningkatanKualitas
signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini Produk juga lebih agresif melakukan promosi agar
dibuktikan dengan hasil uji t untuk variabel keputusan pembelian konsumen semakin tinggi
persepsi harga yang mempunyai koefisien regresi sesuai harapan perusahaan.
positif (0,085) hubungan positif atau searah dapat 3. Variabel citra merek, persepsiharga dan pelayanan
diartikan, semakin tinggi persepsi harga maka juga mempunyai nilai yang positif, untuk itu
semakin tinggi keputusan pembelian. Tingkat perusahaan juga perlu meningkatkan unsur-unsur
dalam variabel ini agar semakin banyak konsumen Brata, A. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta.
yang memutuskan untuk membeli produk Bebek PT Gramedia Pustaka.
Goreng Pak Koes.
4. Hubungan citra merek, persepsi harga, promosi, Buchari, Alma. 2006. Manajemen Pemasaran &
kualitas produk dan pelayanan secara simultan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung.
mempuyai nilai yang besar terhadap terhadap
keputusan pembelian Bebek Goreng Pak Koes Cannon, Perreaulf & Mc Charthy. 2008. Manajemen
Yogyakarta, untuk itu hendaknya perusahaan Pemasaran. Salemba Empat Jakarta.
meningkatkan dan mengevaluasi lagi kelima
variabel ini agar semakin banyak pembeli dan Cummins, Julian. Mullin, Roddy. (2004). Sales
meningkatkan keuntungan perusahaan. Promotion. PT. Ikrar, Jakarta.
C. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari hasil penelitian ini dapat Engel, F. James; Roger D. Blackwell; Paul W.
peneliti sampaikan sebagai berikut: Miniard. 2004. Perilaku. Konsumen. Jakarta :
1. Citra merek yang baik dan berkualitas sudah Binarupa Aksara.
melekat pada produk bebek Goreng Pak Koes
Yogyakarta. jaga kepercayaan konsumen dengan Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen:
cara menjaga kualitas Produk dan tingkatkan Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi,
pelayanan yang diberikan agar kedepanya Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen, Badan
konsumen semakin loyal untuk membeli produk Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Bebek Goreng Pak Koes.
2. Promosi yang sudah dilakukan sebaiknya Gede, I. W. dan I Made. 2015, “Pengaruh Promosi dan
dievaluasi dan ditingkatkan lagi mengingat Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
promosi mempunyai pengaruh yang besar dalam Mobil Jenis MPV Merek Toyota di Kota
keputusan pembelian konsumen, promosi yang Denpasar”,Jurnal(online).(http://download.portal
murah dapat dilakukan lewat internet, media sosial, garuda.org/article.php. Diunduh 17 April 2017).
blog, dan media online lainya.
3. Strategi harga yang ditetapkan sudah sesuai, Ghozali, I. 2006, Aplikasi Multivariate dengan Program
konsumen merasa puas dan selalu kembali lagi SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
untuk membeli produk Bebek Goreng Pak Koes. Semarang.
Untuk kedepanya apabila ada kenaikan harga
terlebih dahulu perusahaan dapat survei dahulu Kotler, P. & Amstrong G, 2001. Principes of Marketing.
pada kompetitor yang sejenis. Global Edition. New Jersey: Pearson Education,
Inc.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler dan Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi
12, Jilid 1, PT. Indeks, Jakarta
Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus & Solusi.
BPFE UGM, Yogyakarta.
Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 1,
Edisi Milenium, Jakarta
Anton, Wahyu. 2006. Ekonomi dan Bisnis. Jurnal
ANTISIPASI, STIE Perbanas, Surabaya.
Lamb, Charles W, Hair, Joseph F, Mc. Daniel, Carl,
2001, Pemasaran, Edisi Pertama, Jakarta,
Anwar,Iful. 2015, “Pengaruh Harga dan kualitas Produk
Salemba Empat.
Terhadap Keputusan pembelian peralatan masak
di Showroom Maxim Whareshouse Grand City
Lupiyoadi, R.2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta
Mall Surabaya”, Jurnal Ilmu dan Riset
: PT. Salemba Empat
Manajaemen Vol 4 No 12 2015. (online).
(file:///C:/Users/HP/Favorites/Downloads/1061- Mangkunegara, P. 2008. Perilaku Konsumen. Refika,
4052-1-PB.pdf.Diunduh 17 April 2017). Bandung
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (edisi
Moenir. 2002. Manajemen Pelayanan Umum Indonesia.
Revisi ke lima). Jakarta: Rieka Cipta.
Bumi Aksara. Jakarta.
Assauri, S. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta:
Nicolino, F. Patricia. (2004). Brand Management. Edisi1.
Rajawali Press. Jakarta: Prenada.
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Andi,
Kesehatan. Yogyakarta: Rineka Cipta. Yogyakarta.

Perangin angin, Loin. (2001). Hubungan Masyarakat : Wanda, K. Waro. 2015. “Pengaruh Harga dan Pelayanan
Membina Hubungan Baik Dengan Publik. Terhadap Keputusan Pembelian di Mini Market
Bandung : CV. Palolo. Lulu Mart Samarinda”. Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis 2015(online).(http://ejournal.adbisnis.fisip-
Schiffman. Leon dan Leslie Kanuk, 2007. Perilaku unmul.ac.id/site/wp-
Konsumen, Edisi 7, Indeks, Jakarta. content/uploads/2015/10/Jurnal%20kanis%20(10
-20-15-05-30-52).pdf.Diunduh 17 April 2017).
Sekaran,Uma. 2003. Research Methods for Business, A
Skill-Building Approach, Fourth Edition. Widiyaningsih. 2013. “Brand Image (Citra
Southern Illinois University at Carbondale. Merek)”.(Online),
(http://wdyanita.blogspot.co.id/2013/11/brand-
Shimp Terence. 2003. Periklanan dan Promosi, Erlangga, image-citra-merek.html,Diunduh 17 April 2017).
Jakarta.
Widodo, Joko. 2001. Analisis Kebijakan Publik: Konsep
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, dan Aplikasi Analisis Prosses Kebijakan Publik.
Bandung. Malang: Bayu Media.

Sumarni, Murti dan Salamah Wahyuni. 2006.Metodologi


penelitian bisnis. Yogyakarta:Andi Offset.

S-ar putea să vă placă și