Sunteți pe pagina 1din 7

Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR)

Jurnal Ilmiah Bidang Keperawatan dan Kesehatan


Available on http://jurnal.unw.ac.id/ijnr

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler
Ratne1, Heni Purwaningsih2, Raharjo Apriatmoko3

1,2,3
Fakultas Keperawatan, Universitas Ngudi Waluyo

Article Info Abstract


Article History: Toddler are the most important age in toilet training exercises.
Accepted Mei 28 th 2019 Toilet training is an attempt to train children to be able to control to
urinate or defecate. Succesful toilet training is not only affected by
the ability of the physical, psychological , and emotional of the
Key words:
children themselves but also by parenting patern applied to children
Parenting This study aims to determine the correlation between successful
Toddler toilet training to toddler in Nyatnyono village West Ungaran,
Successful toilet training
Semarang regency.This studyused quantitative research using
descriptive analytic method. The samples in this study were 70
respondents using simple random sampling technique. Statistical
test used chi square with α = 0.05.
This study showed that the majority of the parents applied receptive
parenting as many as 33 respondents ( 47.1 % ) with successful
toilet training as many as 20 respondents ( 60.6 % )
Based on the analysis of data obtains the significant value of
p=0.007<α ( 0.05 ) which means that there is a correlation between
successful toilet training to toddler in Nyatnyono village West
Ungaran, Semarang regency

PENDAHULUAN tahun dimana kualitas perkembangan


ditentukan pada usia tersebut.
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia
toddler terdiri dari pertumbuhan fisik seperti
Salah satu tugas tumbuh kembang anak toddler
bertambahnya berat badan, tinggi badan,
yaitu toilet training dimana toilet training
lingkar dada serta bertambahnya fungsi tubuh.
merupakan suatu proses pengajaran dan
Menurut Supartini (2006), anak usia toddler
berfungsi untuk melatih anak dalam
yaitu anak yang berusia 12-36 bulan atau 1-3

Corresponding author:
Heni Purwanings
bundobian@gmail.com
Indonesian Journal of Nursing Research, Vol 2 No 1, Mei 2019
e-ISSN 2615-6407
36

mengontrol BAB atau BAK, pendidikan seks item pernyataan pola asuh dan 5 item
bebas, melatih kemandirian anak dan stimulasi pernyataan keberhasilan toilet training.
untuk perkembangan lainnya serta untuk Populasi pada penelitian ini adalah orang tua
menanam kebiasaan baik pada anak terutama seluruh anak usia toddler di Desa Nyatnyono
mengenai kebersihan diri (Hidayat, 2008). sebanyak 229 anak usia toddler. Tehnik
pengambilan sampel dalam penelitian ini
Keberhasilan atau kegagalan toilet training menggunakan metode simple random
dipengaruhi oleh faktor interen atau faktor sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini
eksteren. Faktor interen berupa faktor dari adalah 70 responden. Penelitian ini
dalam diri anak itu sendiri seperti kesiapan dilaksanakan di Desa Nyatnyono pada tanggal
fisik, psikologis dan intelektual. Faktor 26-30 Juli 2016. Analisis univariat dilakukan
eksteren bisa berupa faktor dari orang tua dan untuk menganalisis dari masing-masing
lingkungan seperti pengetahuan dan pola asuh variabel yang diteliti yaitu pola asuh orang tua
orang tua. Orang tua yang memberikan dan keberhasilan toilet training pada anak usia
hukuman atau memarahi anak akan sering toddler. Uji statistik yang digunakan pada
menimbulkan perasaan yang tidak nyaman analisis bivariat adalah chi square.
pada anak dan bisa menyebabkan kegagalan
toilet training. HASIL
1. Gambaran Pola Asuh Orang tua dan
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti Keberhasilan Toilet Training Anak Usia
tertarik untuk meneliti apakah terdapat Toddler
hubungan pola asuh orang tua terhadap Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Berdasarkan Pola Asuh Orangtua dari
keberhasilan toilet training pada anak usia
Anak Usia Toddler
toddler di Desa Nyatnyono Kecamatan Pola Asuh Frekuensi Persentase
Orangtua (%)
Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Terlalu 24 34,3
melindungi 33 47,1
Penerimaan 13 18,6
Penyerah
METODE
Jumlah 70 100,0
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui
dengan deskritif analitik dan menggunakan bahwa paling banyak orangtua anak usia
pendekatan cross sectional. Penelitian ini toddler menerapkan pola asuh penerimaan
menggunakan kuesioner sebagai instrumen yaitu sejumlah 33 orang tua (47,1%).
pengumpulan data. Kuesioner terdiri dari 24

Heni Purwaningsih- Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler
37

Tabel 2 Distribusi Frekuensi dapat disimpulkan ada hubungan antara pola


Berdasarkan Keberhasilan Toilet
asuh orang tua terhadap keberhasilan toilet
Training Anak Usia Toddler
Keberhasilan Frekuensi Persentase training pada anak usia toddler di Desa
Toilet Training
Tidak berhasil 41 58,6 Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat
Berhasil 29 41,4
Jumlah 70 100,0 Kabupaten Semarang.
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa
sebagian besar anak usia toddler tidak PEMBAHASAN
berhasil dalam pelaksanaan toilet training Hasil penelitian menunjukkan bahwa paling
yaitu sejumlah 41 anak (58,6%) dan yang banyak orang tua di Desa Nyatnyono
berhasil sejumlah 29 anak (41,4%). Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten
2. Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Semarang menerapkan pola asuh penerimaan
Keberhasilan Toilet Training pada Anak sebanyak 33 responden (47,1%). Pola asuh
Usia Toddler penerimaan dapat ditunjukkan dari orang tua
Keberhasilan yang selalu memberikan perhatian dan kasih
To p-
Toilet Training χ2hit
Pola Asuh tal value
Tidak berhasil Berhasil sayang terhadap anak, memberikan kebebasan
f % F % f %
Terlalu 19 79,2 5 20,8 24 100 0,007 anak namun tetap mengontrolnya dengan baik
melindungi 13 39,4 20 60,6 33 100
Penerimaan 9 69,2 4 30,8 13 100 sehingga anak kedepannya lebih mandiri. Hal
Penyerah
Total 41 58,6 29 41,4 70 100
tersebut sesuai dengan pendapat Santrock
Tabel 3 Hubungan antara Pola Asuh
Orang Tua terhadap Keberhasilan Toilet (2006) bahwa orang tua yang menerima akan
Training pada Anak Usia Toddler mendorong anaknya untuk mandiri namun
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
orang tua tetap memegang kendali anak.
bahwa orang tua yang menerapkan pola
asuh terlalu melindungi sebagian besar
Pola asuh orang tua dapat dipengaruhi oleh
anaknya tidak berhasil dalam toilet training
tingkat pendidikan orang tua. Semakin tinggi
sejumlah 19 orang (79,2%). Orang tua yang
tingkat pendidikan orang tua semakin tinggi
menerapkan pola asuh penerimaan sebagian
pula pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan
besar anaknya berhasil dalam toilet training
orang tua yang baik akan meningkatkan
sejumlah 20 orang (60,6%). Orang tua yang
pemahaman orang tua dalam mengasuh anak
menerapkan pola asuh penyerah sebagian
juga akan semakin baik (Hasanah, 2012). Hal
besar anaknya tidak berhasil dalam toilet
tersebut dapat diperkuat oleh penelitian
training sejumlah 9 orang (69,2%).
Kharmina (2011) bahwa terdapat pengaruh
Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh
positif antara tingkat pendidikan orang tua
nilai p-value<0,05 (p-value 0,007), maka

Heni Purwaningsih- Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler
38

terhadap pola asuh. Pola asuh penerimaan akan sebagian besar tidak banyak mengontrol anak
menghasilkan anak yang mandiri, terbuka, karena rasa khawatir terbukti dari hasil
lebih disiplin dan bertanggung jawab (Hurlock, penelitian bahwa orang tua paling banyak
2006). Hal tersebut sesuai dengan hasil menerapkan pola asuh penerimaan. Hal
penelitian bahwa responden dengan pola asuh tersebut sesuai dengan penelitian.
penerimaan cenderung lebih mandiri terbukti
dengan keberhasilan toilet training lebih Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa
banyak berhasil pada anak dengan orang tua sebagian besar anak tidak berhasil dalam toilet
pola asuh penerimaan. training sebanyak 41 responden (58,6%). Hal
tersebut terjadi karena sebagian besar anak
Faktor lain yang mempengaruhi pola asuh berusia 2 tahun. Menurut Faidah (2009) jika
orang tua seperti usia dan pengalaman anak masih mengompol pada umur 2 tahun
mengasuh orang tua. Usia dan pengalaman merupakan hal yang wajar karena kontrol
mengasuh orang tua akan mempengaruhi kandung kemih dan toilet trainingnya belum
persiapan mereka dalam menjalankan sempurna. Faktor lain yang mempengaruhi
pengasuhan. Berdasarkan tabel 4.1 dapat anak tidak berhasil dalam toilet training adalah
diketahui bahwa sebagian besar orang tua kebanyakan orang tua mengabaikan masalah
berusia dewasa awal. Rata-rata orang tua toilet training. Hal tersebut dapat dilihat dari
menerapkan pola asuh penerimaan. Pada usia orang tua yang tidak melatih anak dalam toilet
tersebut seseorang sudah siap secara training dan membiarkan anak jika BAB/BAK
psikologis, mental dan tanggung jawab untuk disembarang tempat. Hal tersebut didukung
menjadi orang tua. Hal tersebut dapat sejalan oleh pendapat Hidayat (2006) bahwa kegagalan
dengan pendapat Nursalam (2008) bahwa toilet training tidak hanya dipengaruhi oleh
semakin cukup usia seseorang maka tingkat anak itu sendiri melainkan dari perilaku orang
kematangan untuk menjadi orang tua lebih tua dalam mengajarkan toilet training.
baik. Dan sesuai dengan pendapat Edwards
(2006) bahwa pengalaman orang tua Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa
sebelumnya merupakan salah satu yang dapat sebagian besar anak berjenis kelamin
mempengaruhi pola asuh orang tua. perempuan . Jenis kelamin anak juga dapat
Lingkungan tempat tinggal mempengaruhi cara mempengaruhi toilet training. Pada anak laki-
orang tua dalam penerapan pola asuh terhadap laki cenderung lebih cepat bisa berjalan dan
anak. Orang tua yang tinggal di pedesaan berlari kekamar mandi daripada anak

Heni Purwaningsih- Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler
39

perempuan sehingga keberhasilan toilet training. Hal ini sesuai dengan pernyataan
trainingnya lebih cepat berhasil pada anak laki- Hidayat (2008) bahwa dalam mengajarkan
laki. Hal tersebut sesuai dengan penelitian toilet training dibutuhkan metode atau cara
Dzattulloh (2014) bahwa kemampuan motorik yang tepat sehingga mudah dimengerti oleh
kasar anak laki-laki lebih besar daripada anak anak. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
perempuan. Kegagalan dalam toilet training Zuraidah (2014) yang menyatakan ada
pada anak usia 2-3 tahun masih dianggap wajar hubungan antara pola asuh orang tua dengan
sehingga bisa dididik dan dilatih lagi untuk kesiapan psikologis anak dengan keberhasilan
mencapai keberhasilan tersebut. toilet training. Dengan anak tidak rewel saat
BAB/BAK dan kooperatif dalam pelatihan
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan toilet training akan mempercepat keberhasilan
antara pola asuh dengan keberhasilan toilet toilet training.
training. Hal ini sesuai dengan pendapat
Supartini (2006) bahwa peran orang tua Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa orang
khususnya ibu sangat dibutuhkan dalam toilet tua dengan tingkat pendidikan SD cenderung
training. Selain ibu keterlibatan ayah juga lebih menerapkan pola pengasuhan terlalu
penting karena keterlibatan ayah lebih diartikan melindungi yang dapat menyebabkan
pada tercapainya keseimbangan antara kedua kegagalan toilet training lebih besar.
orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak dibuktikan dari 5 responden yang menerapkan
salah satunya toilet training (Batuatas 2012). pola asuh terlalu melindungi dengan tingkat
Gaya pengasuhan orang tua biasanya dibawa pendidikan SD didapatkan 2 anak yang berhasil
dari pengalaman pengasuhannya terdahulu saat dan 3 anak yang tidak berhasil dalam toilet
mereka masih kecil. Hal ini dapat training. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
mempengaruhi tingkat kemandirian anak Salina (2014) bahwa pola asuh orang tua yang
termasuk toilet training. toilet Training dapat overprotektif atau terlalu melindungi
dimulai dengan membiasakan menggunakan merupakan faktor yang paling berpengaruh
toilet pada anak untuk BAB/BAK, melatih yang menyebabkan anak menjadi tidak
anak duduk di toilet dan melakukannya secara mandiri.
rutin jika anak anak kelihatan ingin BAB/BAK
(Pambudi, 2006). Pola pengasuhan yang baik Orang tua mempunyai banyak cara dalam
dan pelatihan toilet training yang tepat akan memberikan pelatihan toilet training,salah
meningkatkan keberhasilan dalam toilet satunya dengan memberikan contoh yang baik

Heni Purwaningsih- Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler
40

dan benar dari orang tua terlebih dahulu. Orang toddler di Desa Nyatnyono Kecamatan
tua menjadi role model yang akan ditiru oleh Ungaran Barat Kabupaten Semarang dengan
anak. Dengan melihat anak akan lebih cepat hasil uji chi square didapatkan nilai p sebesar
mengerti dan toilet trainingnya kemungkinan 0,007<α (0,05)
besar lebih cepat berhasil. Hal tersebut sejalan Adapun beberapa saran untuk penelitian ini
penelitian Faikoh (2014) bahwa ada pengaruh antara lain :
modelling media video terhadap peningkatan 1. Bagi orang tua
kemampuan toilet training pada anak retardasi Orang tua perlu membiasakan anak untuk
mental. Lingkungan merupakan salah satu memberi tahu atau isyarat jika ingin
faktor yang mempengaruhi toilet training pada BAB/BAK serta membiasakan anak untuk
anak. Jika anak berada dalam lingkungan yang tidak menggunakan diapers.
baik maka tingkat keberhasilan toilet 2. Bagi peneliti selanjutnya
trainingnya akan baik. Hal tersebut sesuai Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk
dengan pendapat Andriyani (2014) dalam dapat mengembangkan penelitian ini
penelitiannya bahwa lingkungan merupakan dengan menggunakan faktor-faktor lain
salah satu faktor ekstrinsik yang ikut andil seperti pengetahuan, lingkungan, usia dan
dalam menetukan ada tidaknya motivasi tingkat pendidikan orang tua dalam
seseorang untuk melakukan stimulasi toilet keberhasilan toilet training.
training, yang dapat mempengaruhi
keberhasilan toilet training. Selain pengasuhan DAFTAR PUSTAKA
orang tua keberhasilan toilet traning juga Andriyani, S. 2014. Analisis faktor-faktor yang
berhubungan toilet training pada anak
dipengaruhi oleh faktor anak yang akan
prasekolah.
menjadikan keberhasilan toilet training lebih https://www.google.com/search?q=Hu
bungan+pola+asuh+orang+tua+terhada
besar.
p+kemandirian+personal+hygiene+pad
a+anak+prasekolah+diwilayah+kecam
atan+kencong+kabupaten+jember.+&i
KESIMPULAN DAN SARAN
e=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-
Pola asuh penerimaan lebih dominan sebanyak b#q=Analisis+faktor-
faktor+yang+berhubungan+toilet+train
33 responden (47,1%) dan sebagian besar anak
ing+pada+anak+prasekolah+pdf.
toddler tidak berhasil dalam toilet training
Batuatas, Risfan. 2012. Pengaruh peran ibu
yaitu sebanyak 41 responden (58,6%). Ada
terhadap keberhasilan toilet training
hubungan pola asuh orang tua dengan pada anak usia toodler di play group
tarbiatush shibiyan mojoanyar
keberhasilan toilet training pada anak usia
mojokerto.http://ejurnalp2m.poltekkesm

Heni Purwaningsih- Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler
41

ajapahit.ac.id/index.php/HM/article/vie Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Asuhan


wFile/76/66 neonatus, bayi & balita bukupraktikum
mahasiswa kebidanan. Jakarta: EGC.
Dzattulloh, Sutomo. 2014. Perbedaan
kemampuan motorik kasar siswa dan Hurlock B.E, 2006. Perkembangan Anak.Jilid
siswi kelas v SD negeri tlogoadi desa 1.Penerbit Erlangga. Jakarta.
tlogoadi kecamatan mlati kabupaten
sleman. Kharmina, Niniek. 2011. Hubungan antar
http://eprints.uny.ac.id/14564/1/Skripsi_ tingkat pendidikan orang tua dengan
SUTOMO%20DZATTULLOH_106042 orientasi pola asuh anak usia
24142.pdf dini.http://lib.unnes.ac.id/6585/1/7836.
pdf.
Dzattulloh, Sutomo. 2014. Perbedaan
kemampuan motorik kasar siswa dan Pambudi (2006). Bab II Toilet Training pada
siswi kelas v SD negeri tlogoadi desa anak Toddler universitas Sumatra utara
tlogoadi kecamatan mlati kabupaten 24528-4. Pdf. Sumatra utara.
sleman. www.repository.usu.ac.id.
http://eprints.uny.ac.id/14564/1/Skripsi_ Santrock. (2006). Life Span Development:
SUTOMO%20DZATTULLOH_106042 PerkembanganMasa Hidup. Jakarta:
24142.pdf Erlangga.

Faidah, Evi N. 2009. Hubungan antara Supartini, Y. 2006. Buku ajar konsep dasar
persepsi dan tingkat pendidikan keperawatan anak. Jakarta : EGC
terhadap sikap ibu terhadap toilet
training pada anak usia 1-3 tahun di Zuraidah. 2014.
wilayah kelurahan kampung sewu Hubunganpolaasuhorangtuadankesiap
jebres surakarta. anpsikologisanakdengankeberhasilanto
http://eprints.ums.ac.id/4447/1/J21006 ilettrainingpada
0098.pdf. Skripsi Jurusan Keperawatan anakusiaprasekolahdiPAUDAr–
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas risalahkotalubuklinggau. Dalam
Muhammadiyah Surakarta. http://www.e-jurnal.com/ di akses
tanggal 4 Maret 2015
Faikoh, Nur Elok. 2014. Pengaruh modeling
media video terhadap peningkatan
kemampuan toilet training pada anak
retardasi mental usia 5-7 tahun di SLBN
semarang.http://pmb.stikestelogorejo.a
c.id/e-
journal/index.php/ilmukeperawatan/arti
cle/view/229/254

Hasanah, Tita. 2012. Ilmu mengasuh anak:


sebuah upaya memperbaiki kualitas
bangsa.
https://www.academia.edu/5343192/Ilm
u_Mengasuh_Anak_Sebuah_Upaya_Me
mperbaiki_Kualitas_Bangsa

Heni Purwaningsih- Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia Toddler

S-ar putea să vă placă și