Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
JURUSAN KEPERAWATAN
Menurut Tandra (2007), hipoglikemi adalah kadar glukosa darah yang terlalu rendah
sampai dibawah 60mg/dl. Keadaan ini bisa menjadi gawat darurat dan memerlukan
pertolongan segera.
B. PATOFISIOLOGI
A.dehidrasi
B.kehilangan elekterolit
C.asidosis
Apabila jumlah insulin berkurang , jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang
pula, disamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali, kedua faktor ini akan
menimbulkan hipoglikemia dalam upaya untuk meningkatkan yang berlebihan dalam tubuh,
ginjal akan mengeksresikan glukosa bersama sama air dan elektrolit (seperti natrium dan
kalium). Diuresis osmotik yang ditandai dengan purinaria berlebihan(poliuria) ini akan
menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit. Penderita ketoadosis diabetik yang berat
dapat kehilangan kira-kira 6,5l air dan sampai 400 hingga meq natrium , kalium serta klorida
selama periode waktu 24 jam .
Akibat defisiensi insulin yang lain adalah pemecahan lemak (lifosis) menjadi asam
asam lemak bebas dan gliseral. Asam lemak bebas akan diubah menjadi badan keton oleh
hati, pada keton asidosis diabetik terjadi produksi badan keton yang berlebihan sebagai akibat
kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut , badan
keton bersifat asam dan bila tertumpuk dalam sirkulasi darah, badan keton akan menimbul
asidosis metabolik. Pada hipoglikemi ringan ketika kadar glukosa darah menurun , sistem
saraf simpatik akan terangsang. Pelimpahan adrenalin kedalam darah menyebabkan gejala
seperti perspirasi,tremor ,tachikardi,palpitasi,kegelisahan dan rasa lapar.
Pada hipoglikemia sedang, penurunan kadar glukosaa darah menyebabkan sel sel otak
tidak memperoleh cukup bahan bakar untuk bekerja dengan baik. Tanda tanda gangguan
fungsi pada sistem saraf pusat mencakup ketidakmampuan berkonsentrasi, sakit kepala ,
vertigo, perfusi, penurunan daya ingat , mati rasa didaerah bibir dan leher, bicara pelo,
gerakan tidak terkoordinasi , perubahan emosional, perilaku yang tidak rasional , penglihatan
ganda, dan perasaan ingin pingsan.Kombinasi dari gejala ini (disamping gejala adregenik
dapat terjadi pada hipoglikemia sedang
Pada hipoglikemia berat, fungsi sistem saraf pusat mengalami gangguan yang sangat
besar, sehingga pasien memerlukan pertolongan orang lain untuk mengatasi hipoglikemia
yang dideritanya. Gejala dapat mencakup perilaku yang mengalami disorientasi, sering
kejang, sulit dibangunkan dari tidur, atau bahkan kehilangan kesadaran. (smeltzer 2001)
WOC HIPOGLIKEMIA
Poliuria,dehidrasi,ke MK: perubahan pola
hilangan elektrolit eliminasi
As.lemak
1. MK: kekurangan
bebas & Pemecahan lemak Sel kekurangan glukosa Ginjal produksi volume cairan
gliseral glukosa,air &
Defisit glikogen o/ hepar elektrolit (diuresis 4.MK: perubahan
osmotik) persepsi perseptual
Hati memproduksi Asidosis
badan keton metabolik Hipoglikemia (GD me <60 mg/dl
pe antibodi
Tumbuh jamur
Gatal-gatal,keputihan (J.Kandida)
8.MK:gg.integritas kulit
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian Primer
a. Airways : kaji kepatenan jalan nafas klien, ada tidaknya sputum atau benda asing
yang menghalangi jalan nafas
b. Breathing : kaji frekuensi nafas, bunyi nafas, ada tidaknya penggunaan otot bantu
pernapasan
c. Circulation : kaji nadi, kapileri refil
2. Pengkajian Sekunder
Pengkajian head to toe
a. Data subjektif :
1. Keluhan utama : Sering tidak jelas tetapi biasanya simptomatis, dan lebih
sering hipoglikemi merupakan diagnosa sekunder yang menyertai keluhan lain
sebelumnya seperti asfiksia , kejang, sepsis .
2. Riwayat penyakit dahulu:
a. Riwayat hipertensi/infark miocard akut dan diabetes gestasional
b. Riwayat ISK berulang
c. Penggunaan obat-obat seperti steroid, dimetik (tiazid), dilantin dan
penoborbital.
d. Riwayat mengkonsumsi glukosa/karbohidrat berlebihan
3. Riwayat penyakit sekarang: Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan
utama gatal-gatal pada kulit yang disertai bisul/lalu tidak sembuh-sembuh,
kesemutan/rasa berat, mata kabur, kelemahan tubuh. Disamping itu klien juga
mengeluh poli urea, polidipsi, anorexia, mual dan muntah, BB menurun, diare
kadang-kadang disertai nyeri perut, kramotot, gangguan tidur/istirahat, haus-
haus, pusing-pusing/sakit kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan masalah
impoten pada pria.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya riwayat anggota keluarga yang menderita DM.
5. Status metabolik : intake makanan yang melebihi kebutuhan kalori, infeksi
atau penyait-penyakit akut lain, strees yang berhubungan dengan faktor-faktor
psikologi dan sosial, obat-obatan atau terapi lainnya mempengaruhi glikosa
darah, penghentian insulin atau obat antihiperglikemi oral
b. Data objektif
1. Aktivitas/istirahat
Gejala : lemah, letih, sulit bergerak/berjalan, kram otot, tonus otot menurun,
gangguan istirahat/tidur.
Tanda : takikardi dan takipnea pada keadaan istirahat atau aktivitas
latergi/disorientasi, koma.
2. Sirkulasi
Gejala : adanya riwayat hipertensi, IM akut, klodikasi, kebas dan kesemutan
pada ekstremitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama.
Tanda : perubahan tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang
menurun/tidak ada, distrimia, krekels, distensi vena jugularis, kulit panas,
kering, dan kemerahan, bola mata cekung.
3. Integritas/ego
Gejala : strees, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang
berhubungan dengan kondisi
Tanda : ansietas, peka rangsang
4. Eliminas
Gejala : perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia, rasa nyeri/terbakar,
kesulitan berkemih (infeksi), ISK baru/berulang, nyeri tekan abdomen, diare
Tanda : urine encer, pucat, kuning, berkabut, bau busuk (infeksi), abdomen
keras, adanya asites, bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare)
5. Nutrisi (cairan)
Gejala : hilang nafsu makan, mual/muntah, tidak mematuhi diet,
meningkatkan masukan glukosa/karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari
beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik (thiazid)
Tanda : kulit kering/bersisik, turgor jelek, kekakuan/distensi abdomen,
muntah, pembesaran tiroid (peningkatan pembutuhan metabolik dengan
peningkatan gula darah), bau halisitosis/manis, bauh buah (nafas aseton)
6. Neurosepsori
Gejala : pusing/pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot,
parestesi, gangguan pengelihatan
Tanda : disorientasi, mengantuk, alergi, stupor/koma, (tahap lanjut), gangguan
memori (baru, masa lalu), kacau mental, reflek tendon dalam menurun (koma),
aktivitas kejang (tahap lanjut dari DKA)
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala : abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat)
Tanda : wajah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati
8. Pernapasan
Gejala : merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum purulen
(tergantung adanya infeksi/tidak)
Tanda : lapar udara, batuk dengan/tanpa sputum purulen, frekuensi pernapasan
meningkat
9. Keamanan
Gejala : kulit kering, gatal, ulkus kulit
Tanda : demam, diporesis, kulit rusak, lesi/ulserasi, menurunnya kekuatan
umum/rentang gerak, parestesia/paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan
(jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam)
10. Seksualitas
Gejala : rabas vagina (cenderung infeksi) masalah impoten pada pria, kesulitan
orgasme pada wanita
11. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : faktor resiko keluarga DM, jantung, stroke, hipertensi, penyembuhan
yang lambat, penggunaan obat seperti steroid, biuretik (thiazid) dilantin dan
fenobarbetal (dapat meningkatan kadar glukosa darah), mungkin atau tidak
memerlukan obat diabetik sesuai pesanan
Rencana pemulangan : mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan diit,
pengobatan, perawatan diri, pemantauan terhadap glukosa darah
c. Data data laboraturium
Pemeriksaan laboraturium menunjukkan adanya peningkatan gula darah, urea
darah, serum kriatinin (BUN), mikoro albumunurea dan glikohemoglobin (HB)
PH dan bagian tekanan dari karbondioksida (PCO2).
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b/d kehilangan gastric berlebihan,diare,muntah,masukan
di batasi,kacau mental,diuresis osmotic,intake yang kurang.
2. Nutrisi,perubahan,kurang dari kebutuhan tubuh b/d pemenuhan masukan
oral,anoreksia,mual,lambung penuh,nyeri abdomen,perubahan kesadaran.
3. resiko tinggi infeksi terhadap sepsis b/d kadar glukosa darah,penurunan fungsi
leukosit,perubahan pada sirkulasi,infeksi pernapasan yang sebelumnya.
4. Perubahan sensori perseptual b/d perubahan kimia endogen,ketidakseimbangan
insulin glukosa dan atau elektrolit.
5. Kelelahan b/d penurunan produksi energi metabolic,perubahan energi darah
defisiensi insulin,peningkatan kebutuhan energi : status hipermetabolik/infeksi.
6. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan hipoksia jaringan, ditandai dengan
peningkatan TIK, nekrosis jaringan, pembengkakan jaringan otak, depresi SSP dan
oedema.
7. Pola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi, kelelahan otot pernafasan
8. Kerusakan integritas kulit b/d penurunan imunitas
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Faktor yang
berhubungan :
- Hiperventilasi
- Deformitas
tulang
- Kelainan
bentuk dinding dada
- Penurunan
energi/kelelahan
-
Perusakan/pelemahan
muskulo-skeletal
- Obesitas
- Posisi tubuh
- Kelelahan otot
pernafasan
- Hipoventilasi
sindrom
- Nyeri
- Kecemasan
- Disfungsi
Neuromuskuler
- Kerusakan
persepsi/kognitif
- Perlukaan pada
jaringan syaraf tulang
belakang
- Imaturitas
Neurologis