Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1. Pengkajian Keperawatan
A . Identitas
a. Identitas klien
Nama : Tn. RR
Umur : 37 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Pendidikan : STM
Pekerjaan : Tidak ada
Agama : Kr. Protestan
Alamat : Kleak lingkungan V Manado
Suku / bangsa : Minahasa / Indonesia
No R.M : 2233
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. A.R.
Hubungan : Ibu kandung
Alamat : Kleak lingkungan V Manado
b. Pengobatan sebelumnya
Pengobatan sebelumnya kurang behasil karena klien sudah tidak mau minum obat
lagi klien putus obat)
c. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Dalam keluarga hanya klien yang mengalami gangguan jiwa.
d. Pengalaman masa lalu yang menyenangkan dan tidak menyenangkan
- dikaji klien mengatakan pengalaman yang menyenangkan waktu menjadi juara
karate.
- Keluarga mengatakan klien sudah tidak bisa ikut kuliah karena sakit, sehingga
klien marah-marah, membentak dan melempar barang.
V. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda vital :
TD : 110/80 mmHg SB : 36° C N : 82 x/m R : 21 x/m
b. BB : 54 Kg TB : 160 Cm
c. Kesadaran : Compos mentis
VI . Psikososial
A. Genogram
b. Konsep Diri
- Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, saat ditanya bagian tubuh
yang disukai adalah tangan.
- Identitas
Klien dapat menyebutkan identitas dirinya, klien mengatakan bahwa dirinya
adalah seorang laki-laki.
- Peran
Sebelum sakit dirumah klien mempunyai tanggungjawab sebagai anak, klien
dapat melakukan pekerjaan dirumah.Klien rajin mengikuti kegiatan ibadah. Tetapi
setelah sakit klien dirawat dirumah sakit jiwa. Klien mengatakan bahwa dirumah
sakit klien adalah seorang pasien yang mendapat pengobatan.
- Ideal diri
Klien berharap dapat segera pulang dirumah,membantu org tua dan latihan karate
- Harga diri
Klien mengatakan jika sudah pulang dirumah klien ingin bergaul dengan teman-
menerima keadaan klien dan mengatakan bahwa klien tidak malu jika dia dirawat
dirumah sakit jiwa
c. Hubungan social
- Orang terdekat : ibu kandung klien
- Peran serta dalam masyarakat
Sebelum sakit klien sering mengikuti kegiatan masyarakat seperti kerja bakti dan
kegiatan pemuda. Setelah di rumah sakit, klien jarang mengikuti kegitan dalam
masyarakat.klien hanya mengikuti kegiatan dalam rumah sakit dan itupun jika klien suka.
d. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Sebelum sakit klien adalah org yang pemalu,tetapi setelah sakit klien banyak bicara,
frekuensi bicara cepat.saat dirumah sakit. Klien suka menyendiri dan tidak mau berbicara
dengan teman-teman diruangan. Dengan teman-teman didalam ruangan,klien kebanyakan
duduk ditempat tidur.
Masalah keperawatan : isolasi sosial ; menarik diri
VII. Status Mental
a. Penampilan
Cara berpakain rapi, penampilan sesuai usia, kebersihan cukup, postur tubuh sedang,
kadang serius saat bercerita, kontak mata tajam, status kesehatan secara umum baik
(tidak ada penyakit serius yang diderita), cara berjalan baik.
b. Pembicaraan
Frekuensi bicara cepat, volume suara keras,kata – kata yang diucapkan jelas tapi
dalam memberi jawaban terlalu panjang.
c. Aktivitas motorik
- Klien suka jalan- jalan diruangan, dapat melakukan aktivtas jika disuruh perawat.
- Klien tampak bersemangat, klien suka menggerak – gerakan tangan saat bicara
d. Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif, dapat menjawab pertanyaan dengan baik, kontak mata kadang tidak
mau menatap perawat.ekspresi wajah saat bercerita serius, klien senang saat diajak
bicara, klien tampak malu-malu saat bercerita.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial ; menarik diri.
e. Alam perasaan
Klien mengatakan rasa senang.
f. Afek
Labil (tidak sesuai)
g. Persepsi
Klien sering mengatakan sering mendengar suara / bisikan ditelinga yang
menyuruhnya latihan karate
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
h. Isi pikir
Klien mengatakan bahwa ia akan latihan karate, klien mengatakan bahwa ia akan
memenangkan pertandingan dan akan menjadi juara. Saat menceritakan hal ini,
ekspresi klien menjadi serius.
Masalah keperawatan : Perubahan isi pikir
i. Proses pikir
Arus pikir cukup baik, klien mampu menjawab pertanyaan.ekspresi diri saat berbicara
kadang kurang jelas, tetapi sulit bagi klien un tuk mengganti topik pembicaraan jika
tidak ditanyakan perawat.
j. Tingkat kesadaran
Orentasi waktu, orang dan tempat baik
k. Memori
Daya ingat jangka panjang baik, daya ingat jangka pendek baik. klien dapat
menyebutkan kejadian penting yang ia alami.
l. Tingkat kosentrasi dan kalkulasi
- Klien dapat menghitung sederhana misalnya 20 – 7 = 13
- Klien dapat melakukan kalkulasi dan mengurangi secara berurutan misalnya
mengurangi 3 dari 100 secara berurutan.
m. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan sederhana, klien dapat memberikan penilaian
terhadap benda / sesuatu yang dilihatnya jika ditanyakan.
n. Daya tilik diri
Klien mengatakan bahwa dirinya berada dirumah sakit dan sebagai pasien yang
dirawat di RS. klien mengatakan bahwa klien sudah sembuh dan ingin pulang di
rumah.
X. Aspek Medik.
Diagnosa medik : Skizofrenia
Therapi medis : CPZ : Cloropomazin 100 mg 3 x 1
THP : 2 mg 3 x 1,5 mg
Haloperidol : 5mg 3 x 2 mg
XI. Masalah Keperawatan
Halusinasi pendengaran
Resiko mencederai orang lain dan lingkungan
Isolasi sosial ; Menarik diri
Gangguan pola tidur
XII. Pohon Masalah
Isolasi social : menarik diri (Efek)
06- Resiko mencederai TUM : 1.1 Klien 1.1.1 Bina 1.1.1 Hubungan
11- orang lain dan Tidak terjadi dapat hubungan saling saling percaya
b/d perubahan persepsi kekerasan yang kan - Salam terapeutik inteaksi yang
saat bercerita
klien.
2.1.2 Observasi
yang berhubungan
dengan halusinasi
melotot, tiba-tiba
melotot, tiba-tiba
tetawa,
perawat dapat
memvalidasi klien
untuk ungkapkan
rasa terbuka.
2.1.4 Terima hal- 2.1.4 Meningkatkan
bagi perawat
halusinasi : sifat,
waktu, frekuensi.
halusinasinya bila
factor pencetusnya
telah diketahui
mengungkapkan memutus
sendiri agar
halusinasinya tidak
berlanjut.
TUK 4 : diri
11- sensori : halusinasi Klien dapat Klien dapat Bina hubungan Kejujuran,
menarik diri ditandai orangan lain perawat terima klien apa meningkatkan
Do : dapat
sendiri, tertawa dan hubungan Klien dapat Pengetahuan klien Mengetahui sejauh
senyum sendiri klien saling menyebutkan tentang menarik diri. mana klien tentang
selanjutnya.
2.
Klien dapat
mengenal
perasaan
yang
menyebabka
n perilaku
menarik diri.
mempertahankan
hubungan
Interpersonal.
4. 4.1. 4.1.1 4.1.1
keluarga
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn.R. dengan perubahan persepsi
menyimpulkan bahwa adanya kesenjangan antara teori dan praktik keperawatan jiwa. yaitu :
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan secara pribadi antara penulis dan klien dan melakukan kerja sama
antara perawat ruangan. dalam teori keperawatan jiwa pengkajian yang di lakukan kepada klien
untuk memperoleh data bukanlah hal yang mudah dilakukan karena memerlukan waktu yang
cukup panjang. setelah penulis melakukan pengkajian kepada klien Tn. R., maka penulis
menyatakan bahwa pengkajian yang dilakukan ternyata tidak memakan waktu yang lama dan
tergolong mudah, hal ini disebabkan oleh kerena klien sudah sering masuk keluar rumah sakit,
dan klien ini sudah lama mendapat perawatan sehingga untuk berinteraksi dengan klien dapat
2. Diagnosa keperawatan
Penetapan diagnosa keperawatan memerlukan penganalisaan data yang cukup rumit, karena
bukanlah mudah untuk menimbulkan suatu diagnosa tanpa data yang akurat. Setelah penulis
menyelesaikan masalah dan kebutuhan klien diagnosa yang muncul 4 diagnosa keperawatan. jika
ditinjau lebih lagi, sebenarnya dalam teori, klien dengan diagnosa medik skizofrenia banyak
memunculkan diagnosa keperawatan tetapi setelah penulis mengkaji dan menganalisa maka
masalah yang muncul pada klien dengan skizofrenia ini, hanyalah 4 diagnosa keperawatan.
3. Perencanaan
Perencanaan yang dibuat penulis berdasakan berbagai sumber disesuaikan dengan prioritas
masalah keperawatan. rencana perawatan yang dibuat penulis tentunya sangat diharapkan untuk
dapat dilaksanakan tetapi mengingat keterbatasan waktu, alat dan media penunjang lainnya maka
tidak semua rencana tindakan dapat di implementasikan. pada implementasi juga penulis banyak
mengalami kesulitan mengingat yang diberikan implementasi adalah klien dengan gangguan jiwa
maka penulis sangat berusaha keras untuk menggunakan ilmu dan diri penulis agar implementasi
4. Evaluasi
Penilaian keberhasilan tindakan keperwatan sangatlah penting untuk dilakukan, hal ini
merupakan hal yang sangat penting, kerena tanpa evaluasi maka apa yang dilakukan penulis
beserta respon klien tehadap tindakan keperawatan yang dilakukan tidak dapat diukur. dalam
evaluadi ini, penulis banyak mengamati respon atau prilaku klien selama 3 hari setelah penulis
B. Saran
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan klien gangguan jiwa,maka sebaiknya perawat
harus lebih meningkatkan keterampilan diri untuk mengadakan pengkajian agar nantinya data
teridentifikasi benar-benar merupakan data yang sesunggunya sehingga dengan demikian kita
dapat mengetahui masalah klien yang harus diselesaikan serta kebutuhan klien yang harus
dipenuhi.dalam menerapkan auhan keperawatan ini maka efisiensi waktu harus juga diperhatikan
karena semakin banyak perawat meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan klien, semakin
banyak pula peluang perawat untuk mengindetifikasi masalah yang dihadapi klien.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI (2000) Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa 1, Teori dan
Tindakan keperawatan (Penerbit Dep-kes RI Jakarta)
Keliat, Budi Ana (2006) Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi Dua, Penerbit, Buku Kedokteran,
ECG, Jakarta
Stuart,gail w (2007) Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta
Zaidin ali (2002) Buku Dasar”Keperawatan Profesional, Cetakan 1, Penerbit: Widya Medika
Jakarta.