Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah sewaktusama atau lebih dari 200
mg/dl, dan kadar gula puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl. (Misnadiarly,
2006).
2.1.2 Etiologi
menghentikan kerja insulin dalam menurunkan kadar gula darah dan hal
ini disebut resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Oleh
sebab adanya kenaikan jumlah klien obesitas, diabetes jenis ini juga mulai
banyak ditemukan. Mulanya, diabetes jenis ini terjadi pada orang paruh
baya, tetapi kini banyak terjadi pada remaja bahkan pada anak-anak.
Pada beberapa kasus, diabetes dapat diatasi dengan diet dan
pola diet yang ketat,tetapi kadar gula darah dalam tubuh tetap tinggi.
yang mengalami obesitas tapi bukan berarti orang yang kurus terbebas dari
diabetes tipe ini. Orang yang kurus terutama orang yang baru saja
2.1.3 Patofisiologi
setinggi 300 sampai 1200 mg per 100 ml, peningkatan mobilisasi lemak dan
insulin sama sekali atau menghasilkan insulin, tetapi dalam jumlah yang tidak
mencukupi. Hal ini tampak pada IDDM (DM Tipe 1). Sedangkan kekurangan
yang normal, tetapi insulinnya tidak efektif. Hal ini tampak pada NIDDN (DM
Tipe 2).
8
insulin yang bisa menurunkan kadar gula darah. Hormon insulin dihasilkan
oleh sel beta Pulau Langerhans yang terdapat pada pankreas. Peran insulin
adalah melihat bahwa sel dapat memakai bahan bakar. Insulin berperan sebagai
"kunci" yang bisa membuka pintu sel agar bahan bakar bisa masuk ke dalam
sel.
menjadi glukosa, lemak, dan asam amino serta masuk kedalam peredaran
darah. Dengan insulin, hepar dapat mengambil glukosa, lemak dan asam amino
dari peredaran darah. Hepar menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen, yang
WOC
Diabetes melitus
9
Kelainan metabolisme
(2008) meliputi :
a. Golongan sulfoniluria
b. Golongan binguanid
2. Insulin
a. RI (Regular Insulin)
b. NPN
3. Diet
kematian jaringan atau organ yang disebabkan oleh karena kekurangan suplai
2011).
2. Minor meliputi kulit gundul, eritema, lesi (primer dan sekunder), serta
pruritus (gatal-gatal)
2.2.3 Klasifikasi
3. Derajat 2 : ulkus dalam, sering dengan selulitis, tak ada abses atau infeksi
tulang
2.2.4 Etiologi
1. Gangguan vaskuler
2. Gangguan syaraf
4. Neuropati
5. Penyakit arterial
1. Faktor endogen :
a) Genetik, metabolik
b) Angiopati diabetik
c) Neuropati diabetik
2. Sedangkan eksogen meliputi :
a) Trauma
b) Infeksi
c) Obat
akan mengalami trauma tanpa terasa, yang akan mengakibatakn luka pada
kaki. Gangguan motorik juga akan mengakibatkan terjadinya atrofi otot kaki
sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka klien
keluarga, kelompok dan masyarakat. Ada 5 fase yang saling berhubungan dan
13
2.3.1. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Umum
b. Keluhan Utama
yang sudah lebih buruk (selulitis). Atau ada yang datang dengan
keluhan nyeri hebat terutama pada saat istirahat atau saat kaki
c. Riwayat Penyakit
14
sepatu yang kekecilan, bisa juga terjadi karena kapalan, mata ikan,
a) Penyakit pankreas
c) Gangguan hormonal
Sukarmin,2008).
Riwayat diabetes dalam keluarga , bila ada kakek, nenek, ibu, ayah
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
b. Sistem Pernafasan
Inspeksi adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Pada klien DM
mudah terjadi infeksi. Auskultasi suara nafas klien apakah ada suara
nafas tambahan atau akibat dari sputum batuknya. Pada diabetisi kalau
(Tjokroprawiro, 2006).
c. Sistem Kardiovaskuler
d. Sistem Neurosensori
16
e. Sistem Pencernaan
dan nyeri serta adanya gangren pada ektermitas. Pada kulit yang
kelembapan kulit kering, kasar, turgor kulit menurun. Suhu tubuh pada
g. Sistem Urinari
Poliuri, retensio urine, inkontensia urine, rasa panas atau nyeri saat
berkemih tak ada perubahan warna, bau barangkali ada aroma unsur
3. pemeriksaan laboratorium
hingga 3 bulan. Nilai normal antara pemeriksaan yang satu dengan yang
2008).
c) Urine
Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemriksaan
perubahan warna pada urine: hijau (+), kuning (++), merah (+++), dan
Menurut Nabyl (2009) Pola fungsi kesehatan bagi klien gangren diabetik
meliputi :
Pada klien gangren kaki diabetik terjadi perubahan persepsi dan tata
pengobatan dan perawatan yang lama, oleh karena itu perlu adanya
Akibat produksi insulin tidak adekuat atau adanya defisiensi insulin maka
pengkajian intake cairan klien akan teruji banyak minum (sehari mungkin
2500-4000 cc)
c. Pola eliminasi
Adanya poliuri, nyeri pada luka dan situasi rumah sakit yang ramai akan
mempengaruhi waktu tidur dan istirahat klien, sehingga pola tidur dan
(2008), pada pengkajian juga dapat dilihat penampilan klien dengan wajah
Luka gangren yang sukar sembuh dan berbau menyebabkan klien malu
Klien dengan gangren cenderung mengalami neuropati dan mati rasa pada
keluarga.
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta luka
individu terhadap rangsangan yang timbul dari diri sendiri maupun lingkungan.
21
mengubah.
Masalah yang mungkin terjadi pada klien diabetes adalah " Gangguan
yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi
keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan dan kriteria hasil
1. Kaji kondisi luka klien meliputi keadaan luka bersih/kotor, ukuran luka,
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan uji kultur bila perlu.
Sukarmin, 2008).
dibutuhkan klien sesuai dengan kondisinya saat ini atau tidak. Setelah selesai
5. Kolaborasi dengan tim medis untuk melakukan uji kultur jika dibutuhkan.
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian insulin dan obat antibiotik.
24