Sunteți pe pagina 1din 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PNEUMONIA PADA BALITA


Dosen Pembimbing: Bondan Palestin,

Disusun oleh:
Prodi/Jurusan : DIV Keperawatan B
1. Noviani Dwi Wahyuningsih (P07120216048)
2. Yosie Alvianita (P07120216051)
3. Mohammad Silbilawal Irdhan (P07120216072)

POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN YOGYAKARTA


TAHUN AJARAN 2017/2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MASALAH PNEUMONIA PADA
BALITA

A. Pengkajian
Tanggal : Jumat, 22 September 2017 Pukul : 09.50 WIB
a. Identitas
1) Identitas anak
a) Nama Anak : An. K
b) Umur : 3.5 tahun
c) Jenis kelamin : Perempuan
d) Agama : Islam
e) Anak ke : Dua
f) Alamat : Banjaran 07/04 Kalibawang, Kulon Progo

2) Identitas Orangtua
Identitas Ayah Ibu
Nama Tn. A Ny. N
Umur 35 tahun 33 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SMK SMA
Pekerjaan Swasta Swasta
Alamat Banjaran 07/04 Banjaran 07/04
Kalibawang, Kulon Kalibawang, Kulon
Progo Progo

3) Identitas saudara kandung


a) Nama Anak : An. D
b) Umur : 12tahun
c) Jenis kelamin : laki-laki
d) Agama : Islam
e) Anak ke : Satu
f) Alamat : Banjaran 07/04 Kalibawang, Kulon Progo
b. Tipe keluarga
Keluarga Tn. A termasuk keluarga inti yang terdiri dari Tn A (Ayah), Ny. N (Ibu),
An. D (anak pertama) dan An. K (anak kedua)
c. Pengambilan keputusan
Pola pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan secara musyawarah,
anggota keluarga yang paling menonjol dalam mengambil keputusan adalah Tn. A
selaku kepala keluarga.
d. Status sosial, ekonomi dan budaya
Status sosial ekonomi Tn. A baik. Pendapatanya Rp.1.500.000 cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, membiayai kedua anaknya sekolah, membayar
asuransi, dll. Semua keluarga Tn.A merupakan suku jawa dan menggunakan
bahasa jawa untuk komunikasi sehari-hari. Hubunganya dengan masyarakat sekitar
juga baik.
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. A selalu meluangkan waktu setiap minggunya untuk berekreasi
dengan keluarganya.
f. Kebiasaan tidak sehat
Semua anggota keluarga Tn. A tidak ada yang merokok dan mengkonsumsi
alkohol.
g. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A saat ini adalah pada tahap perkembangan
dengan anak balita.
2) Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Tn. A sedang mengalami masalah karena anak balitanya batuk grok-grok,
mual, pilek dan sering panas secara tiba-tiba.
3) Riwayat keluarga inti
Tn.A dan Ny. N menikah dan mempunyai 2 orang anak perempuan (An. K)
dan laki-laki (An. D)
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Tidak ada riwayat keluarga yang menurun
h. Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
Rumah Tn. A ada 8 ruang yang terdiri dari 4 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1
dapur, 1 ruang tamu, dan 1 ruang tv.
2) Karakteristik tetangga
Karena tinggal di pedesaan jadi hubungan dengan anggota keluarga lain baik,
ramah, terjalin silaturahmi yang baik.
3) Mobilitas geografis keluarga
Tn. A tidak pernah berpindah-pindah rumah
4) Interaksi dengan masyarakat
Tn. A aktif berinteraksi dengan masyarakat seperti gotong-royong,
perkumpulan, dll
i. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Komunikasi Tn. A dan Ny. N terjalin dengan baik ditandai dengan balita
dibawa ke pelayanan kesehatan.
2) Struktur peran
Tn. A sebagai kepala rumah tangga Ny. N sebagai ibu rumah tangga, An. D
sebagai pelajar SMP, dan An. K sebagai balita.
3) Nilai dan norma keluarga
Tidak ada norma dan nilai yang bertentangan dengan kesehatan.
j. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
Tn. A dan Ny. N sangat menyayangi anaknya, ketika terdapat gejala sakit
dengan segera membawa ke pelayanan kesehatan.
2) Fungsi Sosialisasi
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah dan mentaati peraturan yang
ada.
3) Fungsi perawatan kesehatan
1) Bila ada anggota keluarga yang sakit maka keluarga segera membawanya
ke pelayanan kesehatan.
2) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Ny. N mengatakan anaknya sering batuk grok-grok, pilek, mual dan pusing
secara tiba-tiba sehingga takut semakin parah.
3) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga Tn. A segera membawa anaknya ke pelayanan kesehatan
4) Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat An. K, keluarga memberikan makanan yang sama dengan
anggota keluarga lain, pola tidur tidak teratur.
5) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengatur ventilasi dan
pencahayaan yang cukup.

4) Fungsi Reproduksi
Jumlah anak Tn. A dua anak pertama berjenis kelamin laki-laki dan anak
kedua berjenis kelamin perempuan.

k. Stress dan koping keluarga


1) Stressor jangka pendek
Ny. N mengatakan anaknya batuk grok-grok, pilek, mual, pusing dan sering
panas secara tiba-tiba
Tn. A dan Ny. N merasa gelisah dengan keadaan anaknya.
2) Stressor jangka panjang
Ny. N khawatir keadaan anaknya semakin memburuk.
Tn. A dan Ny. N berharap setelah dibawa ke pelayanan kesehatan keadaan
anaknya membaik.
3) Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Dengan mendukung perawatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan seperti
memberikan makanan yang bergizi, memantau kebutuhan cairan (minum) agar
tidak dehidrasi, dan menjaga kebersihan balita seperti mandi, gosok gigi, dan
ganti baju.
4) Strategi koping yang digunakan
Dengan memberikan nasihat tanpa melibatkan keluarga besarnya.
5)

l. Anamnesa (Data Subjektif)


1) Alasan datang ke RS :
Ibu mengatakan anaknya batuk grok-grok, pilek, mual, dan sering panas
secara tiba-tiba sejak minggu sore.
2) Riwayat kesehatan :
a) Imunisasi
(1) BCG : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi BCG pada umur 1 bulan
(2) DPT 1 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi DPT 1 pada umur 2 bulan
(3) DPT 2 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi DPT 2 pada umur 3 bulan
(4) DPT 3 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi DPT 3 pada umur 4 bulan
(5) Polio 1 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi polio 1 pada umur 1 bulan
(6) Polio 2 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi polio 2 pada umur 2 bulan
(7) Polio 3 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi polio 3 pada umur 3 bulan
(8) Polio 4 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi polio 4 pada umur 4 bulan
(9) Hepatitis B1 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi Hepatitis B1 pada umur 2 bulan
(10) Hepatitis B2 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi Hepatitis B2 pada umur 3 bulan
(11) Hepatitis B3 : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi Hepatitis B3 pada umur 4 bulan
(12) Campak : Ibu mengatakan anaknya mendapatkan
imunisasi Hepatitis B3 pada umur 9 bulan

b) Riwayat penyakit yang lalu


Ibu mengatakan anaknya tidak pernah mengalami sakit apapun
sebelumnya seperti : flu, batuk, diare
c) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan anaknya sedang batuk grok-grok dan panas
d) Riwayat penyakit keluarga/menurun
Ibu mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menurun (asma, DM, hipertensi), menahun
(jantung, ginjal), menular (TBC, epilepsi, hepatitis).

3) Riwayat sosial
a) Yang mengasuh
Ibu mengatakan anaknya dirawat sendiri
b) Dengan anggota keluarga lain
Ibu mengatakan hubungan anaknya dengan anggota keluarga lain baik
dan harmonis
c) Dengan teman sebaya
Ibu mengatakan anaknya aktif bermain dengan teman sebaya
4) Pola kebiasaan sehari-hari
a) Nutrisi
Sebelum sakit Sesudah sakit
Ibu mengatakan makanan yang Ibu mengatakan dalam sehari
disukai anaknya nasi dengan anaknya tidak mau makan
telur, sayur sop, frekuensinya 3x kecuali makan biskuit, dan tidak
sehari, minumnya 3x sehari, mau minum susu dan hanya
minum air putih 2-3 gelas, dan minum air putih.
susu botol 2-3 gelas sesuai
keinginan balita

b) Istirahat/ tidur
Sebelum sakit Sesudah sakit
Ibu mengatakan anaknya tidur Ibu mengatakan anaknya tidur
siang 1-2 jam, dan tidur malam 8- siang 1-2 jam, tidur malam 7-8
9 jam jam dan sering terbangun karena
rewel

c) Pola personal higine


Pola personal higine Sebelum sakit Sesudah sakit
Mandi 2-3x sehari 2x sehari (dimandikan
(dimandikan ibu) ibu pakai waslap)
Keramas 1x sehari 2-3 x sehari (anak
menolak ketika
dikeramasi)
Gosok gigi 2x 2x
Ganti baju 2-3x sehari 2x sehari

d) Pola aktivitas
Sebelum sakit Sesudah sakit
Aktif bermain Lemah dan tidak mau bermain

e) Pola eliminasi
Pola eliminasi Sebelum sakit Sesudah sakit
Frekuensi BAB 1-2x sehari 1x sehari
Konsistensi lembek Keras
Bau khas khas
Pola BAK 5-6x sehari 3-4x sehari
Warna Kuning jernih Kuning pekat

m. Pemeriksaan fisik (Data Objektif)


1) Status generalis
a) Keadaan Umum : sedang
b) Kesadaran : samnolen
c) TTV : R = 42x /menit
N = 102x /menit
S = 38,5o C
d) TB/BB : 90 cm/ 10,6 kg
e) LIKA/LILA : 44 cm / 16 cm
n. Pemeriksaan sistematis
a) Kepala : Tidak ada cephal hematoma, tidak ada caput
succaedenum
b) Ubun-ubun : Berdenyut
c) Muka : Muka tampak pucat, tidak ada sianosis, tidak odem
d) Mata : simetris, konjungtiva pucat, kelopak mata tampak
cekung
e) Telinga : simetris, tidak ada serumen
f) Hidung : simetris, ada sekret lendir
g) Mulut : Pucat, bibir pecah-pecah
h) Leher : tidak ada pembesaran limfe dan tiroid
i) Dada : Ada retraksi
j) Perut : Kembung
k) Tali pusat : bersih
l) Punggung : simetris, normal, tidak ada spina bivida
m) Ekstremitas : simetris, jari lengkap
n) Genetalia : labia mayora menutupi labia minora
o) Anus : (+) berlubang

m. Pemeriksaan tingkat perkembangan

a) Motorik kasar

(1) Anak bisa berdiri diatas satu kaki, melompat

(2) Anak bisa mengendarai sepeda roda tiga

b) Motorik halus

(1) Anak bisa menyusun balok

(2) Anak bisa menggambar dan menulis

c) Perkembangan sensorik

(1) Makan memakai sendok dan garpu

(2) Mencuci tangan dan kaki


d) Perkembangan kognitif

(1) Anak sudah bisa berbicara lancar

n. Pemeriksaan penunjang lain

a) Pemeriksaan laboratorium darah

(1) Leukosit : 3,5-10.000 /mm3

(2) Trombosit : 150-450.000/mm3

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang mungkin muncul pada kasus pneumonia pada anak adalah :

a) Jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukkan mucus di jalan napas.
b) Hipertermi berhubungan dengan inflamasi pada jaringan parenkim paru.
c) Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia

Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga

Jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukkan mucus di jalan napas.

No Kriteria Skor Bobot Jumlah


1 Sifat Masalah 3 1 3/3 x 1 = 1
Aktual
2. Kemungkinan masalah dapat 2 2 2/2 x 2 =2
diubah
Mudah
3. Potensi untuk diubah 3 1 3/3 x 1 =1
Tinggi
4 Menonjolnya masalah 2 1 2/2 x 1 = 1
Masalah berat, harus segera
ditangani
Jumlah 5
Hipertermi berhubungan dengan inflamasi pada jaringan parenkim paru

No Kriteria Skor Bobot Jumlah


1 Sifat Masalah 3 1 3/3 x 1 = 1
Aktual
2. Kemungkinan masalah dapat 2 2 2/2 x 2 =2
diubah
Mudah
3. Potensi untuk diubah 3 1 3/3 x 1 =1
Tinggi
4. Menonjolnya masalah 2 1 2/2 x 1 = 1
Masalah berat, harus segera
ditangani
Jumlah 5

Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia

No Kriteria Skor Bobot Jumlah


1 Sifat Masalah 2 1 2/3 x 1 = 2/3
Resiko
2. Kemungkinan masalah dapat 2 2 2/2 x 2 =2
diubah
Mudah
3. Potensi untuk diubah 3 1 3/3 x 1 =1
Tinggi
4. Menonjolnya masalah 2 1 2/2 x 1 = 1
Masalah berat, harus segera
ditangani
Jumlah 4 2/3
Diagnosa keperawatan

1. Jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukkan mucus di jalan napas.
2. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi pada jaringan parenkim paru.
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia.

3.Perencanaan

No Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan Panjang Pendek
1 Jalan napas tidak Setelah dilakukan Setelah 1.kaji frekuensi atau
efektif tindakan dilakukan kedalaman
berhubungan keperawatan,diharapkan tindakan pernapasan atau
dengan bersihan jalan nafas keperawatan kedalaman pernafasan
penumpukkan menjadi efektif dengan selama 3x24 dan gerakan dada
mucus di jalan penumpukan mucus di jam,dengan
napas. jalan nafas hilang kriteria hasil 2.auskultasi area
: paru,catat area
a.jalan nafas penurunan / tidak ada
bersih aliran udara dan
b.tidak ada bunyi nafas grok-grok
dispnea
c.tidak 3.bantu An.K latian
sianosis nafas dan batuk
efektif

4.Lakukan
penghisapan sesuai
indikasi

5.berikan cairan
sedikitnya 2500 ml/
hari (kecuali
kontraindikasi),
tawarkan air hangat
daripada dingin.

6. Kolaborasi
pemberian obat sesuai
indikasi :
mukolitik,
ekspektoran
bronkodilator,
analgesik.

2. Hipertermi Setelah dilakukan Setelah 1.pantau suhu pasien


berhubungan tindakan dilakukan 2.beri kompres hangat
dengan inflamasi keperawatan,diharapkan tindakan 3.kolaborasi
pada jaringan suhu tubuh An. K keperawatan pemberian
parenkim paru dalam batas normal. selama 3x24 antiperautik
jam,dengan
kriteria
hasil:
suhu tubuh
klien turun
dari 38,5o C
menjadi 37o
C.
3 Nutrisi kurang Setelah dilakukan Setelah 1.identifikasi faktor
dari kebutuhan tindakan dilakukan yang menimbulkan
berhubungan keperawatan,diharapkan tindakan mual muntah.
dengan anoreksia kebutuhan nutrisi An.K keperawatan 2.auskultasi bunyi
terpenuhi selama 3x24 usus
jam,dengan 3.beri makan porsi
kriteria kecil dengan skala
hasil: sering dan menarik
Nafsu 4.kolaborasi
makan pada pemberian antiemetik
An.K untuk mencegah mual
meningkat.

4.Implementasi

Hari/tgl Diagnosa Implementasi


Keperawatan
Rabu , 1. Bersihan jalan Jam : 09.00 Wib
26 Mei nafas tak efektif 1. 1.Mengkaji frekuensi/kedalaman pernapasan dan
2012 berhubungan gerakan dada.
dengan inflamasi Dengan Hasil : RR = 32x/i, pernapasan cepat dan
trachea bronchial, dangkal, fremitus menurun pada kedua paru.
peningkatan 2.
produksi sputum.
3. 2.Mengauskultasi area paru, mencatat area
penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi napas
adventisius, mis, krekels, mengi stridor.
Dengan hasil : bunyi nafas bronkial, krekels,
mengi, dan srtidor ada.
4. 3.Membantu pasien latihan napas dan
mengajarkan melakukan batuk efektif, Dengan
Hasil : Klien dapat melakukan batuk efektif dan
mengeluarkan dahak.
5. 4.Melakukan Penghisapan sekret sesuai indikasi.
Dengan Hasil : sekret bisa keluar
6. Memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari
(Kecuali kontra indikasi) dan menaawarkan air
hangat
Dengan Hasil : Pasien mau minum air hangat
7. Memberikan obat sesuai indikasi: mukolitik,
ekspektoran, bronkodolator, analgesik.
8

S-ar putea să vă placă și