Sunteți pe pagina 1din 11

ISSN : NO.

0854-2031

IMPLEMENTASI MEDIKOLEGAL TRANSPLANTASI ORGAN DARI DONOR


JENAZAH UNTUK PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
M. Faizal Zulkarnaen *

ABSTRACT

Human organ transplantation is one alternative therapies that has been growing
fastly. Imbalance between organ requirement and availability cause organ shortage
organ, that can be solved by using cadaveric donor. The problem formulations are
“How is the medico legal implementation of organ transplantation from cadaveric
donor to increase the public health?” and “What are the obstacles and solutions for
the medico legal implementation of organ transplantation from cadaveric donor to
increase the public health?”. The research method are normative juridical and
empiric approach by means of thinking deductive and specification of the descriptive
analytical research, qualitative normative and empiric as analysis method towards
primary and secondary data. Research reveals that medico legal implementation of
organ transplantation from cadaver organ in Indonesia is very poor, limited only to
cornea; obstacles arise from medic aspect where hospital facing shortage of
competent human resources and facilities, less socialization from doctors, public
unawareness about advantages and social paradigm where a dead body should be
buried whole; law aspect where the law is still unclear. Therefore doctors should be
trained, facilities supply for hospitals and wide socialization. Public also has to
change their mind set. Transplantation regulation should be replaced in accordance
with the new ratified Health Law.

Keyword : Transplantation, Cadaveric Donor, Medico legal.

ABSTRAK

Transplantasi organ tubuh manusia merupakan salah satu alternative pengobatan yang
berkembang pesat. Ketidakseimbangan permintaan dengan ketersediaan organ
menyebabkan komersialisasi organ. Penggunaan donor jenazah menjadi salah satu
solusinya. Perumusan masalah dalam tesis ini adalah “Bagaimana implementasi
medikolegal transplantasi organ dari donor jenazah untuk peningkatan kesehatan
masyarakat?” serta “Bagaimana hambatan dan solusinya dalam pelaksanaan
medikolegal transplantasi organ dari donor jenazah untuk peningkatan kesehatan
masyarakat?”. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan
empiris dengan cara berpikir deduktif dan spesifikasi penelitian deskriptif analitis,
metode analisis data kualitatif normatif dan empiris terhadap data primer dan
sekunder. Dari hasil penelitian didapatkan implementasi medikolegal transplantasi
organ dari donor jenazah di Indonesia masih sangat kurang, dimana pelaksanaannya
terbatas pada kornea. Hal ini disebabkan adanya hambatan dari aspek medis dimana
RS kekurangan fasilitas dan SDM yang

* Penulis adalah Alumni Program Magister Ilmu


Hukum Kesehatan Fakultas Hukum UNTAG S e m
a r a n g , E m a i l : faizal_zulkarnaen@yahoo.com

kompeten, kurangnya sosialisasi dari


d o k t e r, k u r a n g n y a p e m a h a m a
n masyarakat akan manfaat donor organ

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


181
M. Faizal Zulkarnaen : Implementasi Medikolegal Transplantasi Organ Dari Donor .....

serta paradigma bahwa jenazah harus dikuburkan dalam keadaan utuh; maupun
aspek yuridis dimana peraturan yang ada masih belum jelas dan lengkap. Untuk
itu perlu diadakan pelatihan khusus bagi dokter, pengadaan fasilitas bagi Rumah
Sakit serta sosialisasi dari dokter. Masyarakat pun perlu dirangsang untuk mau
mengubah pola pikirnya. Ketentuan tentang transplantasi organ perlu diganti
sesuai dengan UU Kesehatan yang sekarang berlaku.

Kata Kunci : Transplantasi, Donor Jenazah, Medikolegal.

PENDAHULUAN tahun 1977. Di Semarang, transplantasi


ginjal telah dikerjakan sejak tahun 1985 di
Melalui berbagai penelitian dan 2 Rumah Sakit yaitu sebanyak 58 kali di
percobaan, dewasa ini ilmu pengetahuan RS Telogorejo dan sebanyak 2 kali di
dan teknologi di bidang kedokteran telah RSUP dr. Kariadi.2
mengalami kemajuan pesat. Salah satu bukti Peningkatan jumlah pelaksanaan
nyata dari kemajuan tersebut adalah transplantasi ini mengakibatkan peningkat
perkembangan teknik transplantasi organ an jumlah permintaan organ. Sayangnya,
manusia. Transplantasi organ tubuh manusia organ yang tersedia tidak mampu
ini adalah terapi pengganti (alternatif) yang mengimbangi jumlah permintaan. Pada
merupakan upaya terbaik untuk menolong akhirnya, ketidakseimbangan ini menjadi
pasien dengan kegagalan organ apabila salah satu penghalang kemajuan per
terapi konservatif sudah tidak mampu lagi kembangan transplantasi. Di Indonesia
menolong keadaan pasien. Pada kasus-kasus sendiri, dikarenakan sulitnya
tertentu, transplantasi organ merupakan mendapatkan donor organ, banyak pasien
jalan yang dapat ditempuh untuk berobat ke luar negeri seperti Cina dan
memperoleh kesembuhan. Saat ini, India. Diperkirakan lebih dari 1.000 warga
kemajuan ilmu dan teknologi telah Indonesia yang menjalani pencangkokan
meningkatkan pelaksanaan transplantasi. Di ginjal di luar negeri.3
Cina, pada tahun 1999 tercatat hanya 24 Hingga saat ini di Indonesia, organ
transplantasi hati, tahun 2000 jumlahnya donor merupakan donor hidup (living
mencapai 78, tahun 2003 tercatat dilakukan donor) yang dapat berupa “living related
356 transplantasi, dan pada tahun 2004 donor” (berasal dari ibu / ayah / saudara
jumlahnya telah mencapai 507. Tidak hanya kandung) atau “living unrelated donor”
hati, jumlah transplantasi keseluruh an yang berasal dari pasangan suami / istri,
organ di Cina memang meningkat sangat teman dekat atau orang lain yang dengan
drastis. Setidaknya telah terjadi tiga kali sukarela mendonorkan ginjalnya tanpa
lipat melebihi Amerika Serikat.1 mengetahui kepada siapa ginjalnya
Di Indonesia sendiri, salah satu diberikan. Donor cadaver (donor jenazah)
transplantasi yang paling banyak dilakukan tidak pernah dipakai.
adalah transplantasi ginjal. Total jumlah 2 Susalit E., Transplantasi (Cangkok Ginjal) dan
transplantasi ginjal yang pernah dilakukan Permasalahannya di Indonesia dalam
Simposium Awam: Gagal Ginjal, Dialisis dan
di Indonesia dalam periode tahun 1977- Transplantasi, Jakarta, 2002, hal. 2.
2006 adalah sebanyak 479 dimana 3 Usul Majadi Sinaga, , Peran dan Tanggung
pelaksanaan tertinggi di RS PGI Cikini Jawab Masyarakat dalam Masalah Pengadaan
Jakarta (277 kali) transplantasi ginjal sejak Donor Organ Manusia dalam Pidato
Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam
1 Gao Feng, Media Daratan China Mengungkap Bidang Ilmu Bedah pada Fakultas Kedokteran,
Bukti Baru Pengambilan Organ di China Universitas Sumatera Utara, Medan, Tanggal
dalam Era Baru No. 3, Jakarta, 2007, hal. 1. 28 Jul i 2007, hal. 6.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


182
M. Faizal Zulkarnaen : Implementasi Medikolegal Transplantasi Organ Dari Donor .....

Pengambilan organ donor dari menjual sebuah ginjalnya demi membiayai


jenazah sebenarnya telah diatur oleh perawatan ayahnya. Pernah pula dilaporkan
Pemerintah. Hal ini terlihat dalam Undang- kasus penipuan penjualan organ ginjal yang
Undang No. 36 Tahun 2009 tetang terjadi di Jakarta pada tahun 2006 oleh
Kesehatan (selanjutnya disingkat UU seorang pria berusia 23 tahun yang telah
Kesehatan Tahun 2009) Pasal 123 ayat (1) mendonorkan salah satu ginjalnya namun
yang menyatakan bahwa pemanfaatan organ tidak mendapatkan imbalan yang dijanjikan
sebagai donor untuk kepentingan dengan perjanjian tidak tertulis. 4
transplantasi organ dapat dilakukan pada
tubuh yang telah terbukti mati batang otak. Definisi Transplantasi
Sedangkan untuk pengambilan organ dari
korban kecelakaan, telah diatur dalam Transplantasi adalah perpindahan
Peraturan Pemerintah tetang Bedah Mayat sebagian /seluruh jaringan atau organ dari
Klinis, Bedah Mayat Anatomis dan satu individu pada individu itu sendiri
Transplantasi Alat serta Jaringan Tubuh atau pada individu lainnya baik yang sama
Manusia (selanjutnya disingkat PP maupun berbeda spesies.5
Transplantasi Organ Tubuh) Pasal 14 Saat ini yang lazim dikerjakan di
penjelasan yang menyatakan bahwa pada Indonesia adalah pemindahan suatu
korban kecelakaan dalam keadaan gawat jaringan atau organ antar manusia, bukan
dan tidak sadar, sebelum pengambilan alat dari hewan.
dan atau jaringan tubuhnya dilakukan, maka Berdasarkan UU Kesehatan Tahun
dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak ia 2009, transplantasi adalah tindakan medis
meninggal dunia keluarganya yang terdekat untuk memindahkan organ dan atau
harus diberitahu. Apabila dalam jangka jaringan tubuh manusia yang berasal dari
waktu tersebut tidak ada keluarga yang tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam
dating mengambil atau mengurus jenazah rangka pengobatan untuk mengganti
maka barulah pengambilan alat atau jaringan dan atau organ tubuh yang tidak
jaringan tubuhnya boleh dilakukan. berfungsi dengan baik.
Pada beberapa negara yang secara Donor adalah orang yang menyum
hukum memberikan kuasa penyidikan pada bangkan alat dan atau jaringan tubuhnya
dokter forensik, telah dikembangkan kepada orang lain untuk tujuan kesehatan.
pengambilan organ atau jaringan tubuh dari Donor organ dapat merupakan organ hidup
donor jenazah di ruang autopsi oleh dokter ataupun telah meninggal. Sedangkan
forensik dengan prosedur aseptik. Prosedur resipien adalah orang yang akan menerima
ini nampaknya dianggap lebih praktis dan jaringan atau organ dari orang lain atau dari
hemat biaya. Permasalahan ketimpangan bagian lain dari tubuhnya sendiri.
antara ketersediaan dengan kebutuhan organ
kemudian memunculkan masalah Sejarah Transplantasi
komersialisasi organ yang merupakan salah
satu topik perdebatan yang sensitif di Dalam beberapa kepustakaan
bidang medikolegal. Di Indonesia sendiri disebutkan bahwa transplantasi organ
permasalahan komersialisasi organ ini sudah dilakukan sejak tahun 600 SM.
muncul akibat kurangnya pengaturan
4 Hoesein, Kasus unik: Jual ginjal?, Jakarta,
pemerintah mengenai penggunaan donor. diunduh dari : ttp://www.opensubscriber.com/
Hal ini terbukti dengan maraknya berita message/mediacare@yahoogroups.com. 2006.
mengenai jual beli ginjal di Indonesia. Pada 5 Liliana Teresia, Nilai Etika Transplantasi
tahun 2007 diberitakan bahwa seorang gadis Organ dalam Majalah Komunikasi Maranatha
muda berusia 23 tahun hendak no. IX tahun XI, Maranatha Press, Bandung,
2009, hal. 9.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


183
M. Faizal Zulkarnaen : Implementasi Medikolegal Transplantasi Organ Dari Donor .....

Adalah Susruta dari India yang melakukan autolog (pemindahan suatu jaringan atau
transplantasi kulit. Seorang dokter di Cina, organ ke tempat lain dalam tubuh yang
Pien Chi'ao melakukan pertukaran jantung. sama), homotransplantasi (pemindahan
Kemudian, muncullah John Hunter (1728- suatu jaringan atau organ dari tubuh
1793) yang dianggap sebagai pioner bedah seseorang ke tubuh orang lain), dan
eksperimental, termasuk bedah trans heterotransplantasi atau xenotransplantasi
plantasi yang mampu membuat kriteria yang merupakan pemindahan suatu
teknik bedah untuk menghasilkan suatu jaringan atau organ dari satu spesies ke
jaringan transplantasi yang tumbuh di spesies lain.6
tempat baru. Pada awal abad ke-20, Wiener
dan Landsteiner menyokong perkembang an Diagnosis Kematian
transplantasi dengan menemukan golongan
darah sistem ABO dan sistem Rhesus. Saat Penentuan kematian erat kaitannya
ini, perkembangan ilmu kekebalan tubuh dengan transplantasi organ dengan donor
makin berperan dalam keberhasilan jenazah dimana organ harus diambil pada
tindakan transplantasi. saat donor sudah mati agar tidak
Sejak kesuksesan transplantasi yang menimbulkan persoalan. Di Indonesia,
pertama kali berupa ginjal dari donor hukum yang mengatur tentang definisi
kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1954, kematian adalah Pasal 1 Ayat (g) PP
perkembangan di bidang transplantasi maju Transplantasi Organ Tubuh, yang menyata
dengan pesat. Kemajuan ilmu dan teknologi kan bahwa mati adalah keadaan insani yang
memungkinkan pengawetan organ, diyakini oleh ahli kedokteran yang
penemuan obat-obatan anti penolakan yang berwenang bahwa fungsi otak, pernafasan
semakin baik sehingga berbagai organ dan dan atau denyut jantung seseorang telah
jaringan dapat ditransplantasikan. berhenti. Secara medis, berdasarkan
Beberapa jenis transplantasi yang ketentuan yang dikeluarkan IDI pada tahun
sudah pernah dilakukan adalah pencangko 1988, kriteria mati adalah keadaan dimana
kan arteri mammaria interna di dalam telah terjadi kematian batang otak. Dokter
operasi lintas koroner oleh dr. George E yang boleh menentukan kematian donor di
Green, pencangkokan jantung dari jantung Indonesia, sesuai pasal 12 PP Transplantasi
kera ke manusia oleh dr. Bernard, Organ Tubuh, adalah dua dokter berbeda
pencangkokan sel-sel substansia nigra dari yang tidak berhubungan dengan dokter yang
jenazah bayi ke penderita Parkinson oleh melakukan transplantasi.
dr. Andreas Bjorknlund, serta
pencangkokan organ seperti ginjal, hati Cara Memperoleh dan Pengawetan
dan sumsum tulang. Organ

Pembagian Transplantasi Organ yang dapat diambil tanpa


mengganggu fungsi vital tubuh, seperti kulit
Transplantasi organ dapat di atau ginjal dapat dicangkok dari donor
kelompokkan menjadi beberapa bagian. hidup atau donor jenazah. Untuk organ yang
Ditinjau dari sudut penyumbang atau donor tidak banyak vaskularisasinya seperti
alat dan/atau jaringan tubuh, transplantasi kornea, tulang, pembuluh darah, dan kulit;
dibagi menjadi transplantasi dengan donor dapat dicangkok dari donor jenazah.
hidup dan transplantasi dengan donor mati Kriteria umum untuk donor organ jenazah
atau jenazah. Sedangkan ditinjau dari sudut 6 R. Sjamsuhidajat, & Wim de Jong, Buku Ajar
penerima organ atau resipien, transplantasi Ilmu Bedah, edisi dua, cetakan pertama, Penerbit
dibagi menjadi autotransplantasi atau Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 2005, hal. 176.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


184
M. Faizal Zulkarnaen : Implementasi Medikolegal Transplantasi Organ Dari Donor .....

adalah usia dan ukuran yang tepat, kematian seseorang yang sudah berhak melakukan
otak, sistem kardiovaskuler cukup stabil, perbuatan hukum, yaitu apabila sudah
tidak ada sepsis sistemik, tidak a d a k o n t cukup umur dan sehat akalnya. Menurut
a m i n a s i a b d o m e n u n t u k hukum perdata di Indonesia, seseorang
transplantasi ginjal, hati atau pankreas, tidak dikatakan sudah cukup umur jika sudah
ada keganasan (kecuali kanker otak primer berumur 21 tahun atau sudah menikah. Di
atau kulit), tidak ada hipertensi menahun, Indonesia, hukum positif yang mengatur
tidak ada antigen hepatitis, tidak ada masalah transplantasi organ tubuh adalah
diabetes melitus (kontraindikasi relatif). UU Kesehatan Tahun 2009 Pasal 64 ayat
Selebihnya, terdapat criteria yang lebih (1) berbunyi : “Penyembuhan penyakit
spesifik untuk masing-masing organnya. dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan
Jaringan untuk transplantasi umumnya dapat melalui transplantasi organ dan/atau
disimpan di bank organ, sedangkan organ jaringan tubuh, implan obat dan/atau alat
tertentu harus dicangkok kan dalam waktu kesehatan, bedah plastik dan rekonstruksi,
yang singkat. Terdapat beberapa teknik serta penggunaan sel punca.”
pengawetan organ atau jaringan yang dapat Selain itu, transplantasi organ
digunakan. Dua teknik pengawetan yang tubuh juga diatur dalam PP Transplantasi
umum digunakan saat ini adalah Organ Tubuh Pasal 1 Huruf (e) dan
penyimpanan dingin dan perfusi pulsatif Penjelasan Umum, yang berbunyi:
hipotermik:7 “Transplantasi adalah rangkaian tindakan
Secara teknik bedah, transplantasi kedokteran untuk pemindahan alat
suatu organ dapat dilakukan dengan dua dan/atau jaringan tubuh manusia yang
teknik, yaitu ortotopik dan heterotopik. berasal dari tubuh sendiri atau tubuh
orang lain dalam rangka pengobatan untuk
Tinjauan Yuridis Transplantasi Organ menggantikan alat dan/atau jaringan tubuh
yang tidak berfungsi dengan baik.”
Transplantasi organ sangat erat
kaitannya dengan bidang hukum karena di METODE PENELITIAN
dalamnya juga terdapat hak dan kewajiban
orang yang berpotensi menimbulkan Tipe penelitian yang digunakan
permasalahan. Transplantasi dengan donor dalam penelitian ini adalah penelitian
hidup menimbulkan dilema etik, dimana yuridis normatif dan yuridis empiris. Yuridis
transplantasi pada satu sisi dapat normatif berarti suatu cara meneliti dalam
membahayakan donor namun di satu sisi penelitian hukum yang dilakukan terhadap
dapat menyelamatkan hidup pasien bahan pustaka atau data sekunder belaka
(resipien).8 dan dengan menggunakan metode berpikir
Perlu diingat, bahwa sebelum deduktif serta kriterium kebenaran koheren.
seseorang memutuskan menjadi donor Yuridis empiris berarti penelusur an
hidup, seseorang harus mengetahui dan kenyataan hukum di tengah masyarakat
mengerti risiko yang akan dihadapinya, dibandingkan dengan keadaan teoritisnya.
selain itu orang tersebut tidak boleh Spesifikasi penelitian yang diguna
mengalami tekanan psikologi. Sehingga kan adalah deskriptif analitis, yaitu
yang dapat menjadi donor hidup adalah membuat deskripsi atau gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai
7 F. Charles Brunicardi, et al., 2010, Schwartz's
Principle of Surgery, edisi 9, McGraw-Hill,
fakta, sifat dan hubungan antar fenomena
Amerika Serikat, hal. 127 atau gejala yang diteliti sambil meng
8 R.Truog, 2008, The Ethics of Organ Donation analisisnya, yaitu mencari sebab akibat
by Living Donors, Oxford University Press, dari suatu hal dan menguraikannya secara
England, hal. 3.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


185
M. Faizal Zulkarnaen : Implementasi Medikolegal Transplantasi Organ Dari Donor .....

konsisten dan sistematis secara logis. dari segi etika dan moral. Terdapat
Jenis data yang dipergunakan perdebatan sengit di kalangan para teolog
dalam penelitian ini, yaitu data primer dan yang berfokus pada prinsip totalitas.
sekunder yang meliputi bahan hukum Transplantasi organ dari donor hidup wajib
primer, sekunder, dan tertier. Metode memenuhi 4 persyaratan, yaitu resiko yang
pengumpulan data yang dipergunakannya dihadapi oleh donor harus proporsional
adalah dengan cara penelitian kepustakaan dengan manfaat yang didatangkan oleh
dan dokumenter (library and documen tindakan tersebut atas diri resipien,
tation research) dan penelitian lapangan pengangkatan organ tubuh tidak boleh
(field research). mengganggu secara serius kesehatan donor
Sampel penelitian ditetapkan atau fungsi tubuhnya, perkiraan penerima
berdasarkan metode purposive non random an organ tersebut oleh resipien, serta donor
sampling, yaitu penarikan sampel dengan wajib memutuskan dengan penuh kesadaran
cara memilih atau mengambil subjeksubjek dan bebas dengan mengetahui resiko yang
yang disesuaikan dengan tujuan penelitian. mungkin terjadi. Keuntungan dari
Secara rinci, populasi yang digunakan penggunaan donor hidup adalah jadwal
adalah masing-masing 5 dokter dan 5 proses transplantasi dapat ditentukan
pengunjung umum dari RSUP dr. Kariadi dengan pasti sehingga memungkinkan
Semarang dan RS Telogorejo Semarang. pemeriksaan pra transplantasi yang lebih
Data dari penelitian ini akan menyeluruh dan teliti, mendapatkan donor
disajikan dalam bentuk deskripsi yang yang cocok dengan resipien menjadi lebih
berupa uraian secara mendalam mengenai mudah yang tentunya akan mengurangi
permasalahan yang dibahas. Metode resiko paska transplantasi, serta keuntung
analisis data yang digunakan dalam an psikologis baik dari donor maupun
penelitian ini adalah metode kualitatif resipien.
normatif untuk data sekunder dan Pada umumnya, transplantasi dari
kualitatif empiris untuk menganalisa data donor jenazah tidak menemui masalah
primer. Analisa dilakukan dengan bermakna dari segi etika dan moral.
interpretasi atau pemaknaan data, tanpa Tuntutan kriteria moral yang harus dipenuhi
perhitungan statistik. adalah penentuan saat kematian yang tepat
dan perihal persetujuan. Dalam hal
HAS ILPE N E LITIANDAN pengambilan organ dari jenazah ini dikenal
PEMBAHASAN adanya 2 sistem yang diberlakukan secara
internasional, yaitu sistem izin
Donor Hidup dan Donor Jenazah (toestemming system) dan sistem tidak
tidak berkeberatan (geen bezwaar system).9
Saat ini, baik transplantasi dengan PP Transplantasi Organ menyatakan bahwa
donor hidup maupun donor jenazah telah pengambilan organ dari korban yang
disetujui oleh semua agama yang diakui di meninggal dunia dilakukan atas dasar
Indonesia. Hal ini tercatat dalam persetujuan dari keluarga terdekat. Dalam
Kesepakatan Kemayoran yang merupakan kasus dimana keluarga terdekat tidak ada,
salah satu hasil Simposium Nasional II maka keluarga jenazah harus diberitahu.
Yagina dan Pernefri tahun 1995. Namun, Jika dalam waktu 2 x 24 jam keluarga
masih terdapat perdebatan luas baik di jenazah tidak ditemukan, maka dapat
kalangan dokter, pasien, maupun pakar dilakukan pengambilan organ tanpa izin
dari bidang lain (filsafat dan teologi).
Transplantasi organ dari donor hidup 9 9 Djaja Surya Atmadja, Transplantasi Organ
mendatangkan lebih banyak permasalahan dan Aspek Medikolegalnya, Percetakan
Universitas Indonesia, Jakarta, 2010, hal. 7.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


186
M. Faizal Zulkarnaen : Implementasi Medikolegal Transplantasi Organ Dari Donor .....

keluarga. Pengaturan ini tidak bermanfaat Transplantasi Organ Tubuh ini merupakan
banyak dalam praktek. peraturan pelaksana dari UU Kesehatan
Secara ringkas, keuntungan dari yang lama, yaitu UU No. 9 Tahun 1960 t e
penggunaan donor jenazah adalah tidak ntangPokok-pokokKesehata
ditemuinya resiko masalah kesehatan di n (selanjutnya disebut UU Pokok Kesehat
masa yang akan datang bagi pihak donor, an). Padahal untuk saat ini peraturan pada
dapat membantu mengatasi masalah bidang kesehatan telah berganti dengan
kekurangan organ, serta efek psikologis UU Kesehatan Tahun 2009. Maka dapat
yang positif dan membangun. Namun, dikatakan bahwa ketentuan mengenai
transplantasi dengan donor jenazah ini juga Transplantasi Alat serta Jaringan Tubuh
memiliki beberapa kekurangan, yaitu Manusia ini mengandung inkonsistensi
sulitnya mempertahankan kesegaran dasar hukum yang menjadi acuannya
jaringan serta tingkat kecocokan organ dimana pada kedua UU tersebut terdapat
antara resipien dengan donor yang lebih perbedaan mengenai landasan filosofis.
rendah. Selain itu, tidak semua individu
dapat menerima konsep transplantasi organ Implementasi Medikolegal
dari donor jenazah; baik sebagai pihak Transplantasi Organ dari Donor
resipien maupun pihak keluarga sebagai Jenazah untuk Peningkatan Kesehatan
wakil dari donor yang sudah meninggal. Masyarakat

Komersialisasi Organ Penelitian dilakukan di dua Rumah


Sakit yang tercatat pernah melakukan
Komersialisasi organ dalam rangka transplantasi ginjal dengan donor hidup di
transplantasi organ menempati salah satu kota Semarang, yaitu RSUP dr. Kariadi
pelanggaran terbanyak terhadap aturan dan RS Telogorejo. Dimana dari masing-
internasional. Penjualan organ sendiri masing Rumah Sakit diambil 10 sampel
terjadi karena banyaknya orang yang yang terdiri dari 5 dokter yang
mengalami kesulitan keuangan, apalagi berkecimpung di bidang Forensik, Bedah,
dengan adanya krisis ekonomi yang Mata dan Ilmu Penyakit Dalam serta 5
berkepanjangan. Kegiatan perdagangan pengunjung umum yang dianggap dapat
organ ini sendiri sangat sulit dipantau oleh mewakili pandangan umum masyarakat
pihak yang berwajib karena umumnya pihak mengenai transplantasi organ dari donor
perantara merupakan suatu jaringan kuat jenazah untuk peningkatan kesehatan
yang saling menguntungkan. Di Indonesia, masyarakat. Penelitian dilakukan dengan
permasalahan komersialisasi organ ini penyebaran kuesioner dan pelaksanaan
diatur dalam Pasal 64 ayat (2) dan wawancara terstruktur terhadap responden
(3) UU Kesehatan; dan Pasal 16 PP dan keluarga.
Transplantasi Organ. Sanksi untuk jual Dari hasil penelitian ditemukan
beli organ ini diatur dalam Pasal 192 ayat bahwa implementasi medikolegal
(3) UU Kesehatan. transplantasi organ dari donor jenazah
masih sangat kurang, dimana pelaksanaan
Pengaturan Hukum dari Transplantasi nya masih terbatas pada kornea saja.
Organ dengan Donor Jenazah
Hambatan dan Solusi
Hukum positif di Indonesia yang
khusus mengatur masalah transplantasi Dari hasil penelitian, didapatkan
organ tubuh adalah PP Transplantasi Organ beberapa kendala dalam hal pelaksanaan
Tubuh dan UU Kesehatan Tahun 2009. PP medikolegal transplantasi organ dari donor

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


187
M. Faizal Zulkarnaen : Implementasi Medikolegal Transplantasi Organ Dari Donor .....

jenazah. Kendala ini dapat dikelompokkan mengatur mengenai calon donor yang
berdasarkan kedua aspek yang mendasari meninggal akibat bunuh diri maupun
nya, yaitu aspek medis dan aspek yuridis. pembunuhan, serta pasal yang mengatur
Hambatan aspek medis dapat dibagi mengenai saksi. Peraturan perundangan ini
menjadi hambatan dari pihak penyeleng kemudian perlu disosialisasikan baik
gara (dokter dan Rumah Sakit) berupa kepada pihak Rumah Sakit dan dokter-
kurangnya Sumber Daya Manusia yang dokter maupun kepada pasien baik sebagai
kompeten maupun fasilitas penunjang yang calon resipien maupun calon donor. Selain
dibutuhkan serta dari pihak dokter; dan itu, diperlukan pembentukan peraturan yang
hambatan yang ditemui dari pihak pasien, mengatur masalah penyediaan dana
yaitu kurangnya pemahaman akan besarnya tambahan untuk penyediaan fasilitas
manfaat transplantasi dari donor jenazah pendukung di Rumah Sakit terutama dalam
dan paradigma sosial yang berakar pada hal pengawetan organ.
agama, kepercayaan maupun adat istiadat
yang mempercayai bahwa jenazah harus KESIMPULAN
dikuburkan dalam keadaan utuh.
Untuk itu, diperlukan pengadaan Transplantasi merupakan salah
dan pengikutsertaan tim dokter yang satu pilihan terapi yang sedang
dicanangkan untuk menangani trans berkembang pesat. Organ untuk
plantasi dalam pelatihan khusus untuk transplantasi dapat diambil dari donor
meningkatkan kuantitas dan kualitasnya, hidup atau donor jenazah dengan
pengupayaan permintaan bantuan dana mempertimbangkan keuntungan dan
kepada pihak pemerintah untuk memenuhi kekurangan dari masing masing jenis
kebutuhan fasilitas penunjang, serta dokter donor. Saat ini, kendala terbesar dalam
diharapkan akan lebih giat mensosialisasi pelaksanaan transplantasi baik di dunia
kan perihal transplantasi dengan donor maupun di Indonesia adalah kurangnya
jenazah kepada pasien sebagai salah satu organ donor yang kemudian melahirkan
opsi terapi yang sekiranya akan mampu permasalahan komersialisasi organ.
merangsang pasien untuk mengubah pola Penggunaan donor jenazah adalah
pikirnya akan besarnya manfaat dari salah satu bentuk upaya untuk mengatasi
transplantasi organ dengan donor jenazah kekurangan organ. Sayangnya, implemen
ini serta penggeseran paradigm yang telah tasi medikolegal transplantasi organ
mengakar tersebut. dengan donor jenazah di Indonesia hingga
Adapun hambatan dari aspek yuridis saat ini masih kurang. Penelitian ini
yang ditemui adalah inkonsistensi asas dilakukan di 2 Rumah Sakit di Semarang
kepastian hukum, perundangan yang masih yangtercatatpernahmelakuk
belum lengkap serta kurangnya sosialisasi a n transplantasi ginjal dengan donor
perundangan yang mengatur mengenai hidup, namun hanya salah satunya yang
transplantasi organ dengan donor jenazah pernah menjalankan transplantasi kornea
ini. Sehingga diperlukan pembentu kan dari donor jenazah.
Peraturan Pemerintah yang baru mengikuti Hambatan yang ditemui dari aspek
Undang-Undang Kesehatan terbaru dan medis dapat dibagi menjadi hambatan yang
sudah ditetapkan serta Permenkes yang ditemui dari pihak dokter atau Rumah Sakit
mengikutinya. Dalam Peraturan Pemerintah sebagai penyelenggara dan dari pihak
yang baru ini perlu dilakukan beberapa pasien sebagai pihak penerima. Hambatan
revisi dimana definisi mati perlu diperbaiki dari pihak penyelenggara adalah kekurang
mengikuti ketentuan IDI yang terbaru, an sumber daya manusia yang kompeten,
penambahan pasal yang kurangnya fasilitas, serta kurang aktifnya

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


188
M. Faizal Zulkarnaen : Implementasi Medikolegal Transplantasi Organ Dari Donor .....

dokterdalammensosialisasik keuntungan dan banyaknya pihak yang


a n transplantasi organ dari donor jenazah akan tertolong dengan ketersediaan organ
kepada pasien. Solusi untuk masalah ini a d dari donor jenazah.
alahdenganpengadaanatau Hendaknya Pemerintah segera
pengikutsertaan tim dokter dalam pelatihan membentuk, mengundangkan, dan
khusus, pengupayaan penyediaan fasilitas, mensosialisasikan peraturan pelaksanaan
permintaan bantuan dana kepada mengenai transplantasi organ dan/atau
Pemerintah yang akan mampu mendorong jaringan tubuh manusia. Serta diharapkan
kepercayaan diri dokter untuk lebih giat agar DPR bersama-sama dengan Presiden
mensosialisasikan perihal transplantasi segera merevisi UU No. 10 Tahun 2004
organ dengan donor jenazah. Sedangkan tentang Pembentukan Peraturan
hambatan dari pihak pasien adalah Perundang undangan.
kuatnya paradigma yang menyatakan
bahwa seharusnya jenazah dikebumikan DAFTAR PUSTAKA
dalam keadaan utuh serta kurangnya
kesadaran akan arti penting sebuah organ B. Arief Sidharta, Identifikasi dan Evaluasi
bagi kehidupan manusia lainnya. Untuk Pemahaman Penerapan Asasasas H
hambatan dari aspek hokum adalah u k u m d a l a m K o n t e k s
inkonsistensi dasar hukum yang menjadi Perkembangan Praktek Hukum
acuannya sehingga perlu dibentuk Masa Kini, Yogyakarta, 2004.
Peraturan Pemerintah yang baru Djaja Surya Atmadja, Transplantasi Organ
mengikuti Undang-Undang yang saat ini dan Aspek Medikolegalnya ,
berlaku berserta Permenkes yang meng Percetakan Universitas Indonesia,
ikutinya serta sosialisasi kepada dokter Jakarta. 2010.
dan Rumah Sakit, dan masarakat umum. F. Charles Brunicardi et al., Schwartz's Principle of
Selain itu, perlu juga dibentuk peraturan Surgery, edisi 9, McGraw-Hill, Amerika
perundangan yang mengatur perihal Serikat,
penyediaan dana tambahan untuk 2010. Media Daratan Cina
Gao Feng,
pengadaan fasilitas pendukung untuk
Mengungkap Bukti Baru
menunjang transplantasi organ dari donor
Pengambilan Organ di China
jenazah.
dalam Era Baru No. 3 edisi Juli
SARAN 2007, Jakarta, 2007.
Liliana Teresia, Nilai Etika Transplantasi
Hendaknya pihak Rumah Sakit Organ dalam Majalah Komunikasi
mengadakan atau mengikutsertakan tim Maranatha No. IX tahun XI,
dokter dalam pelatihan khusus serta BandungMaranathaPre
mengupayakan permintaan bantuan dana s s , Bandung, 2009.
kepada pihak pemerintah untuk memenuhi R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong, Buku
kebutuhan fasilitas penunjang. Dokter Ajar Ilmu Bedah edisi dua cetakan
jugahendaknya lebih giat mensosialisasi kan p e r t a m a , P e n e r b i tB u k u
perihal transplantasi organ dari donor Kedokteran EGC, Jakarta, 2005.
jenazah kepada pasien, dengan harapan R. Truog, The Ethics of Organ Donation
pasien akan mau membuka pemikiran akan by Living Donors, Oxford
pentingnya transplantasi organ dari donor University Press, England, 2008.
jenazah dan menggeser paradigm yang telah Ratna Suprapti Samil, Etika Kedokteran
lama tumbuh menimbang besarnya Indonesia edisi dua cetakan

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


189
M. Faizal Zulkarnaen : Implementasi Medikolegal Transplantasi Organ Dari Donor .....

pertama, Yayasan Bina Pustaka Jawab Masyarakat dalam


Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, Masalah Pengadaan Donor
2001. Organ Manusia, Universitas
Susalit E., Transplantasi (Cangkok) Sumatera Utara, Medan, 2007.
Ginjal dan Permasalahannya di Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Indonesia dalam Simposium tentang Kesehatan.
Awam Gagal Ginjal, Dialisis dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
Transplantasi, Jakarta, 2002. 1981 tentang Bedah Mayat Klinis
Suzanne C. Smeltzer & Brenda G. Bare, dan Bedah Mayat Anatomis serta
Brunner & Suddarth's Textbook of Transplantasi Alat dan atau
Medical-Surgical Nursing, edisi 8, Jaringan Tubuh Manusia.
cetakan I, Lippincott-Raven http://en.wikipedia.org/wiki/Organ_transp
Publishers, Philladephia, 1996. lantation.
Usul Majadi Sinaga, Peran dan Tanggung

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.9 NO.2 APRIL 2012


190

S-ar putea să vă placă și