Sunteți pe pagina 1din 12

Keberhasilan Komandan Batalyon Kavaleri 1/1 Kostrad dalam

Meningkatkan Kedisiplinan Prajurit

Oleh:
Dhanang Prasetyo Kurniawan1 Agus Salim2, Yuliantini3
Program Studi Magister Operasi Laut Dikreg Seskoal Angkatan ke-57
Sekolah Staf dan Komando TNIAngkatan Laut, Jakarta

Abstract
As an Army Cavalry unit located in the Jakarta area, namely the Battalion Cavalry 1/1
Kostrad, is confronted with a growing flow of globalization, where there are problems with violations
of personnel disciplines such as Not Present without Permission (THTI), late apple, traffic violations,
and violations Disertion, it takes the leadership element as the rotor of the driving force of the
organization within the military not only having a broad insight on combat technology and
knowledge, but also a leader figure who has a paternalistic leadership style to be able to motivate
and protect so that the leader is considered as a father who can protect and can used as a place to
exchange ideas for each unit personnel in the direction of the goals of their institution.
To achieve the objectives examined in this paper, researchers used qualitative methods with a
descriptive approach, with data collection techniques through literature study sourced from vaild
journals, books, and websites as well as in-depth interviews. against the Commander and soldier in
the Battalion Cavalry 1/ 1 Kostrad. Meanwhile, to analyze data, researchers used qualitative analysis
techniques using deductive writing techniques.
Based on the research that was conducted, it evidenced that the efforts made by the Battalion
Cavalry 1/ 1 Kostrad commander in improving the discipline of soldiers were through 1). Close
supervision, 2) Give briefings through commander hours, 2). Application of Reward and Punishment,
it is able to minimize disciplinary violations during the leadership of the 1st Battalion Cavalry 1/ 1
Kostrad Commander in 2018 until 2019,
Keywords: Military Leadership, Paternalistic, Discipline, Close supervision, Reward and Punishmen,

Abstrak
Sebagai satuan Kavaleri TNI AD yang berlokasi di wilayah Jakarta yaitu Batalyon Kavaleri 1/1
Kostrad dihadapkan dengan arus globalisasi yang sedang berkembang, dimana adanya permasalahan
kasus pelanggaran disiplin personel seperti Tidak Hadir Tanpa Ijin (THTI), telat apel, pelanggaran lalu
lintas, dan pelanggaran disersi, maka dibutuhkan unsur pimpinan selaku rotor penggerak organisasi
dilingkungan militer tidak hanya memiliki wawasan luas mengenai teknologi dan pengetahuan

1
Penulis adalah Pasis Seskoal Angkatan ke-57
2
Dosen Pembimbing 1
3
Dosen Pembimbing 2

1
bertempur, tetapi juga diperlukan figure pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan paternalistik
agar mampu memotivasi dan mengayomi sehingga pemimpin dianggap sebagai layaknya seseorang
bapak yang dapat melindungi dan dapat dijadikan tempat bertukar pikir bagi setiap personil satuan
menuju arah tujuan dari institusinya berada.
Untuk mencapai tujuan yang diteliti dalam karya tulis ini, metode yang digunakan peneliti
adalah metode kualitatif melalui pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data melalui telaah
pustaka (Study literature ) yang bersumber dari jurnal, buku, dan website yang vaild dan juga
wawancara (in depth interview) mendalam terhadap Komandan dan prajurit yang berada di
lingkungan Batalyon Kavaleri I Kostrad. Sedangkan untuk menganalisis data, peneliti menggunakan
teknik analisis kualitatif dengan menggunakan teknik penulisan deduktif.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa upaya yang dilakukan oleh komandan Batalyon
Kavaleri I/kostrad dalam meningkatkan kedisiplinan prajurit yaitu melalui 1). Pengawasan yang
ketat, 2) Memberikan pengarahan melalui jam komandan, 2). Penerapan Reward dan Punishment, hal
tersebut mampu meminimalisir pelanggaran disiplin pada masa kepemimpinan Komandan Batalyon
Kavaleri 1/1 Kostrad tahun 2018 sampai dengan 2019,
Kata Kunci : Kepemimpinan Militer, Paternalistik, Kedisiplinan, Pengawasan, Reward and
Punishmen

1 Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-57


2 Kasubdep Pengetahuan Departemen Kejuangan
3 Dosen Sub Bidang Studi Lingkungan Strategis

PENDAHULUAN
Tentara Nasional Indonesia (TNI) dapat menghadang dari segala bentuk
sebagai alat pertahanan negara dalam ancaman dalam bertugas pada era modern
menjalankan fungsi militer yang bertugas saat ini, karena gangguan terhadap negara
menghalau segala bentuk ancaman, dan bangsa manjadi semakin komplek
menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan mencakup ancaman non militer dan militer.
negara kesatuan republik Indonesia Untuk mencapai semua itu dibutuhkan
(NKRI), dituntut agar dapat memajukan kepemimpinan seorang komandan yang
kepemimpinan yang lebih baik, berkualitas, betul-betul memiliki ciri-ciri atau tolak
dapat diandalkan, dipercaya dan ukur sebagai seorang pemimpin, sebab
transformatif dalam meningkatkan pemimpin sangatlah berfungsi dan berarti
kemampuan bertugas yang semakin dalam mengembangkan dan membentuk
kompleks dan dinamis mengikuti suatu organisasi/satuan pada sistem
perkembangan jaman. Kepemimpinan TNI kepemimpinannya.
yang diperlukan yaitu Komandan yang

2
Manusia jelas seolah-olah melaksanakan fungsi dan tugas pokok TNI
merupakan alat penggerak suatu organisasi AD.
dalam mencapai sebuah tujuan yang telah Seorang pemimpin Batalyon dengan
ditentukan, maka tentunya setiap anggota gaya kepemimpinannya dalam
organisasi memiliki perbedaan karakter, melaksanakan pembinaan satuan, harus
contohnya : sifat, minat, sikap, nilai-nilai, menciptakan prajuirt yang disiplin,
perasaan dan keinginan dimana hal tersebut memiliki jiwa korsa, tangguh dan bermoril
dapat diarahkan oleh seorang pemimpin tinggi, yang dapat dibanggakan serta
yang handal dan mampu menggerakan memiliki keterampilan, kreativitas dan
anggotanya. Pada dasarnya dalam pengetahuan sesuai dengan tugas yang
mewujudkan kepemimpinan yang sehat diamanatkan. Adapun problematika pada
efektif dan efisien, setiap pemimpin saat ini yang dihadapi yaitu kemajuan
dituntut mempunyai dimensi-dimensi teknologi informasi yang pesat serta
kepribadian yang mampu membantu dalam mampu merubah sudut pandang sudut
upaya menciptakan interaksi antar bawahan pandang dunia, hal tersebut mengakibatkan
yang baik dan efektif dalam ranah satuan, perubahan nilai kehidupan prajurit dalam
untuk mempermudah/mempercepat metode mengemban tugas dan kewajibannya.
penerapan pekerjaan sehari-hari sangat Dengan demikan seorang pemimpin selain
dipengaruhi oleh seni kepemimpinan/gaya harus dapat mempengaruhi bawahannya
kepemimpinan yang dimiliki seorang tentunya harus mampu meningkatkan
pemimpin. Begitupun tipe kepemimpinan kedispilinan bagi anggotanya. Karena
masing-masing pemimpin memberikan kedisiplinan merupakan salah satu aspek
suatu cara atau prosedur yang dapat penting dalam institusi militer, tanpa
memberikan dampak yang berarti pada kedisiplinan akan berbuah kelalaian dalam
semangat prajurit dan pencapaian terhadap bertugas, dan tentunya hal tersebut
hasil kerjanya. Kepemimpinan dalam berpengaruh terhadap pencapaian tugas
sebuah organisasai satuan sangat satuan. Berkaitan dengan hal tersebut
berpengaruh, karena pemimpin memiliki pentingnya sebuah kedisiplinan prajurit
peranan yang strategis dalam mencapai didasarkan pada Undang-Undang Nomor.
tujuan organisasi yang tertuang dalam visi 25 Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin
misi organisasi (Suranta, 2002). Anggota Militer, dimana disiplin militer merupakan
yang termasuk dalam satuan tingkat kepatuhan, ketaatan serta kesadaran untuk
Batalyon, dibentuk dan dibekali agar dapat melaksanakan peraturan-peraturan yang
ada yang meliputi perundang-undangan,

3
peraturan kedinasan, serta tata kehidupan satuan Batalyon Kavaleri 1/Kostrad dalam
yang berlaku bagi militer.4 menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Batalyon Kavaleri 1/Kostrad Adapun permasalahan kasus pelanggaran
merupakan satuan dibawah Divisi Infanteri disiplin personel Batalyon Kavaleri
1/Kostrad yang mempunyai tugas pokok 1/Kostrad yang terjadi salah satunya yaitu,
menyelenggarakan pertempuran di darat adanya kasus Tidak Hadir Tanpa Ijin
yang bersifat mobile, mendekati, (THTI), telat apel, pelanggaran lalu lintas,
menghancurkan musuh, merebut, dan pelanggaran disersi. Dengan adanya
menguasai dan mempertahankan medan kasus-kasus tersebut sehingga dilakukan
serta memperbesar daya gempur satuan tindakan hukuman disiplin sampai dengan
manuver lainnya dalam rangka mendukung pemecatan dari dinas militer.6
tugas pokok Divisi Infanteri 1/Kostrad.5 Berdasarkan kasus pelanggaran
Menanggapi kondisi satuan Batalyon disiplin dilingkungan Batalyon Kavaleri
pada jajaran TNI AD masih ditemukan 1/Kostrad maka dibutuhkan faktor
dilapangan adanya sebagian satuan dalam pendorong atau motivasi dari seorang
menghadapi era globalisasi yang semakin pimpinan agar dapat meminimalisir tingkat
maju. Seperti yang telah diketahui sampai pelanggaran disiplin prajurit sehingga dapat
saat ini bahwa masih ada satuan yang menjalankan tujuan dan tugas pokok
belum maksimal dalam menguasai satuannya. . Peran pimpinan dan setiap
pengetahuan moril, disiplin dan unsur pimpinan kompi dan batalyon
keterampilan dalam menjalankan tugas memiliki peran vital dalam mencegah dan
satuan. Selain tantangan terhadap setiap menindak setiap prajurit yang memilki
perubahan ancaman serta melaksanakan masalah pelangaran kedisiplinan.
tugas OMSP, disisi lain faktor negatif dan Mengingat perubahan psikologi jaman yang
kondisi lingkungan metropolitan serta semakin berubah, maka diperlukan
tekanan psikis masalah pribadi yang dapat penelitian lebih lanjut pada satuan Batalyon
mempengaruhi terhadap kedisiplinan para Kavaleri 1/Kostrad mengenai bagaimana
prajurit dilingkungan Batalyon Kavaleri upaya gaya kepemimpinan parternalistik
1/Kostrad. Hal ini tentunya mempengaruhi dilingkungan Batalyon Kavaleri 1/Kostrad
terhadap psikologi dan kinerja prajurit serta dimana sosok pemimpin tidak hanya
memiliki wawasan luas mengenai teknologi
4
UU No. 25 Tahun 2014
dan pengetahuan bertempur, tetapi juga
5
https://kostrad.mil.id/post_artikel/mengenal- 6
Data Pelanggaran dari Staf Intelijen Batalyon
batalyon-kavaleri-1-kostrad/ Diakses pada tanggal Kavaleri 1/Kostrad, 2019
02 Februari 2019 pukul 22.18 WIB.

4
diperlukan figure pemimpin yang mampu data dengan cara wawancara, obsertasi
memotivasi dan mengayomi dapat serta dokumentasi. Kemudian pengolahan
dianggap sebagai layaknya seseorang bapak data menggunakan Metode Trianggulasi
yang dapat melindungi dan dapat dijadikan artinya desain serupa validasi data dari
tempat bertukar pikir bagi setiap personil beragam sumber dengan beragam cara.
satuan menuju arah tujuan dari institusinya Pengumpulan data memakai trianggulasi
berada. (gabungan) dilihat dengan 3 aspek
Penelitian ini memiliki tujuan untuk (Sumber Data, Pengolahan Data dan
mendeskripsikan dan menganalisis Sumber Data). Adapun penentuan sumber
bagaimana upaya yang dilakukan data atau informan/ narasumber pada
Komandan dalam penerapan Gaya penelitian ini, ditentukan dengan cara
Kepemimpinan Paternalistik Komandan teknik purposive sampling, yang mana
Batalyon Kavaleri I/Kostrad untuk merupakan metode pengambilan sampel
meningkatkan Kedisiplinan Prajurit. sumber data dengan mempertimbangkan
Penelitian ini dilaksanakan dengan konteks tertentu dalam mendukung
berfokus pada upaya penerapan gaya pelaksanakan penelitian.8
Pemilihan narasumber tersebut
kepemimpinan Parternalistik Komandan
dilatar belakangi oleh tugas, pengalaman
Batalyon Kavaleri 1/Kostrad, Kedisiplinan
jabatan serta kemampuan yang
prajurit.
dimilikinya. Para Informan tersebut yaitu :
(1), Komandan Batalyon Kavaleri
METODE PENELITIAN
1/Kostrad, (2) Pasiintel Batalyon Kavaleri
Metode yang digunakan dalam
1/Kostrad, (3) Pasiops Batalyon Kavaleri
penelitian ini adalah kualitatif melalui
1/Kostrad, (4) Dankima Batalyon Kavaleri
pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif
1/Kostrad, (5) Dankikav Batalyon Kavaleri
yang dimaksud adalah mengkaji
1/Kostrad, (6) Batih Kompi Batalyon
permasalahan yang dialami oleh subjek
Kavaleri 1/Kostrad, (7) Tamudi dan
penelitian secara holistic, selanjutnya
Tabaknon Kompi Batalyon Kavaleri
pendekatan deskriptif dapat di tuangkan
1/Kostrad. Objek dalam penelitian ini yaitu
melalui bahasa dan kata-kata secara
Batalyon Kavaleri 1/1 Kostrad .
alamiah pada suatu bkontek khusus dengan
melibatkan beberapa sumber ilmiah.7
Teori yang berkaitan
Peneliti melakukan pengumpulan teknik
7
Moleong, Lexy,J., 2008. Metode Penelitian
Kualitatif. (Bandung : Remaja Rosdakarya).
8
hal.6. Ibid, p. 53 - 54

5
1. Teori Kepemimpinan9 perilaku yang diinginkan untuk
Kepemimpinan merupakan cara mencapai sasaran.
e. Proses mempengaruhi kegiatan
seseorang pemimpin dalam
individu/kelompok dalam usaha
mempengaruhi bawahan dengan
mencapai tujuan pada situasi tertentu.
karakteristik tertentu agar dapat
2. Teori Gaya Kepemimpinan11
mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor
Gaya kepemimpinan merupakan
keberhasilan seseorang pemimpin salah
perwujudan tingkah laku dari pemimpin
satunya tergantung dengan teknik
yang dikur melalui kemampuannya
kepemimpinan yang dilakukan dengan
dalam mengelola organisasi atau
menciptakan situasi sehingga
satuannya. Perwujudan tersebut
menyebabkan orang yang dipimpinnya
biasanya berupa suatu struktur atau
timbul kesadarannya untuk
bentuk tertentu, Adapun macam-macam
melaksanakan apa yang dikehendaki
Tipe/Gaya Kepemimpinan yaitu:
sedangkan kepemimpinan secara harfiah
a. Otokratik
berasal dari kata pimpin. Sebagaimna
b. Kendali Bebas atau Masa Bodo
diungkapkan Sedarmayanti bahwa
(Laisez Faire)
leadership atau kepemimpinan adalah10:
a. Proses mempengaruhi orang lain c. Paternalistik
agar melakukan atau tidak melakukan d. Kharismatik
sesuatu yang diinginkan seseorang e. Militeristik
pemimpin. f. Pseudo demokratik
b. Hubungan interaksi antar pengikut
g. Demokratik
dengan pimpinan dalam mencapai
3. Teori Kepemimpinan Paternalistik12
tujuan yang telah ditetapkan.
Ciri-ciri yang menonjol dalam
c. Proses mempengaruhi
Kepemimpinan Paternalistik adalah
aktivitas/perilaku kelompok yang
sebagai berikut:13
diorganisasikan kearah pencapaian
a. Penonjolan keberadaanya sebagai
tujuan.
d. Proses memberi arti (pengarahan simbol organisasi.
berarti) terhadap usaha kolektif dan b. Sering menonjolkan sikap paling
menyebabkan adanya kesediaan mengetahui atau menggurui
untuk melakukan aktivitas atau 11
Sutikno, Sobri M. 2014. Pemimpin dan Gaya
Kepemimpinan, Edisi Pertama. Lombok : Holistica.
9
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan hal. 350
12
Produktivitas Kerja. Bandung : CV Mandar Maju. Sondang P Siagian. 2009. Kiat Meningkatkan
hal. 119-120.` Produktivitas Kerja. Jakarta : PT Rineka Cipta. hal.
74-83
10 13

6
c. Bersifat Kebapakan Penelitian terdahulu yang
d. Sifat melindungi. dilakukan oleh Lugas Herlambang Prasojo,
e. Sentralisasi pengambilan keputusan. 2014 yang berjudul Pengaruh
f. Melakukan pengawasan yang ketat. Kepemimpinan Paternalistik dan kepuasan
4. Teori Kedisiplinan14 Kerja pada Komitemen Organisasional.
Disiplin sering diartikan bilamana Studi pada Karyawan Divisi Produksi II
pegawai/anggota selalu datang serta PT Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap,
pulang tepat pada waktunya. Pembagian serta penelitian oleh Mona Inayah Pratiwi
disiplin ada 2 jenis yaitu : dengan judul Implementasi Gaya
a. Self Inposed discipline Kepemimpinan Paternalistik (Studi Kasus
b. Coummand discipline PT Jasa Raharja Persero Cabang Jawa,
5. Teori Motivasi15 menjadi inspirasi peneliti guna
Motivasi merupakan kekuatan menerapkan teori Kepemimpinan
/energi dalam menggerakan diri anggota Paternalistik.
yang terarah atau tertuju untuk mencapai
tujuan organisasi. Motivasi mewakili PEMBAHASAN
proses-proses psikologikal, yang Trianggulasi Data Hasil Wawancara
menyebabkan timbulnya, diarahkannya, Peneliti telah melaksanakan wawancara
dan terjadinya presistensi kegiatan-kegiatan dengan para informan yang berada di
sukarela (volunteer) yang diarahkan kearah Batalyon Kavaleri 1/1 Kostrad dan
tujuan tertentu, Dengan demikian dapat komandan pada priode sebelumnya pada
disimpulkan bahwa motivasi adalah Gaya Kepemimpinan Paternalistik
serangkaian kegiatan usaha untuk Komandan Batalyon Kavaleri 1/1 Kostrad
menyediakan kondisi tertentu sehingga dalam meningkatkan kedisiplinan dan
seseorang ingin dan mau melakukan motivasi prajurit. Peneliti akan
sesuatu, dan bila tidak suka maka akan melaksanakan trianggulasi data dan pada
berusaha untuk meniadakan atau seluruh hasil wawancara dari pihak
mengelakkan perasaan tidak suka itu. informan, Trianggulasi data tersebut
diharapkan akan menghasilkan relavansi
Penelitian Terdahulu
yang positif guna mendukung hasil
14
Moekijat. 2002. Manajemen Sumber Daya penelitian nantinya.
Manusia.Manajemen Kepegawaian. Jakarta: Gaya Kepemimpinan Parternalistik
Mandar Maju. hal.356
15
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Evaluasi Komandan Batalyon Kavaleri 1/Kostrad
Kinerja SDM. Bandung : PT Refika Aditama,
hal. 61-76.

7
dalam Meningkatkan Kedisiplinan dan Sifat Menggurui dan terlalu bersifat
Motivasi Prajurit melindungi tidak ditunjukan oleh
Gaya kepemimpinan merupakan Komandan Batalyon Kavaleri I/Kostrad
tingkah atau pola prilaku pemimpin dalam beliau tidak terlalu menonjolkan sifat
mempengaruhi, membimbing dan paling mengetahui dan tidak over protektif
mengendalikan serta mendorong, artinya terhadap prajuritnya.
dapat mengerahkan bawahan dalam rangka Kepemimpinan merupakan aspek
memotivasi untuk meningkatkan yang sangat penting bagi ranah satuan,
kedisiplinan dalam mengendalikan karena pemimpin sebagai cara
pelanggaran yang dilakukan oleh bawahan, mempengaruhi perilaku bawahan pada
hal ini berarti gaya kepemimpinan dapat satuan mencapai hasil yang diharapkan,
mempengaruhi motivasi dan disiplin maka seorang pemimpin harus
prajurit dalam menjalankan roda meminimalisir anggota satuan untuk
organisasinya. Berdasarkan analisis mencapai tujuan dalam membantu tugas
deskriptif oleh karena itu hal tersebut dapat pokok satuan, seorang prajurit akan
dimaknai bahwa Paternalistik adalah gaya sepenuh hati melaksanakan tugas apabila
kepemimpinan yang diterapkan oleh Komandan dapat memberikan motivasi
Komandan apabila Batalyon Kavaleri atau daya rangsang yang benar-benar sesuai
1/Kostrad secara keseluruhan dapat sehingga masing-masing anggota satuan
dikategorikan menerapkan gaya lebih giat dalam melakukan kegiatan.
kepemimpinan paternalistik dengan ciri-ciri Namun demikian tanpa adanya disiplin
yang di ukur melalui beberapa dimensi kerja dari para prajurit mustahil tujuan
sesuai dengan teori yang ada. Penerapan satuan tidak akan tercapai, karena sebuah
gaya kepemimpinan paternalistik yang keberhasilan akan muncul jika dilakukan
diterapkan oleh komandan yaitu dengan dengan kerja keras dan disiplin kerja
cara 1). Bersikap layaknya seorang Bapak, prajurit. Peran Komandan sangat
2). Sentralisasi pengambilan keputusan, 3). berpengaruh terhadap tingkat kedisiplinan
Penonjolan keberadaan, dan 4). prajurit, dalam hal ini upaya yang
Pengawasan yang ketat, dimana 4 dimensi dilakukan melalui gaya kepemimpinan
tersebut mampu meminimalisir paternalistik Komandan Batalyon Kavaleri
pelanggaran disiplin pada masa 1/Kostrad untuk meningkatkan
kepemimpinan Komandan Batalyon kedisiplinannya yaitu:
Kavaleri 1/1 Kostrad tahun 2018 sampai Selalu memberikan pengarahan melalui
dengan 2019, Namun dalam hal dimensi Jam Komandan

8
Jam Komandan adalah salah satu cara pengawasan yang dilakukan maka tidak
yang dilakukan Komandan Batalyon akan menghasilkan tujan yang diharapkan,
Kavaleri 1/Kostrad untuk berkomunikasi baik bagi para anggotanya dan satuan itu
langsung kepada seluruh anggota dan sendiri. Satuan akan bergerak terus dan
melakukan pembekalan serta untuk semakin kompleks dari masa ke masa,
memahami sejauh mana keberhasilan tugas banyaknya orang yang melakukan
maupun keadaan langsung para prajurit, kekeliruan untuk mengevaluasi hasil
Komandan selalu melakukan arahan kegiatan yang dilakukan, inilah yang
motivasi minimal dua kali dalam seminggu, memicu peran pengawasan semakin
memberikan penekanan tentang kondisi berpengaruh pada setiap satuan,
yang sedang berkembang pada saat ini pengamatan atau pengawasan yang begitu
dalam kehidupan prajurit sehingga selalu cermat/ketat dapat dilakukan diantaranya
mengingatkan prajurit untuk berintropeksi karena adanya perubahan lingkungan
diri serta menjaga kedisiplinan dan jauhi satuan dan peningkatan kompleksitas
pelanggaran khususnya Narkoba, dan yang organisasi yang semakin besar.
terpenting Komandan selalu menekankan Dengan perubahan jaman yang
bahwa prajurit harus selalu bersyukur semakin ketat ditandai oleh adanya prajurit
dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, yang melanggar kedisiplinan berdasarkan
dan selalu meningkatkan keimanan dan data pada satuan dimana salah satu
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa faktornya adalah lingkungan yang
dalam setiap penugasan dimanapun berada kompleks, maka Komandan Batalyon
hal tersebut dilakukan oleh Komandan Kavaleri 1/Kostrad sangat melakukan
karena disiplin merupakan napas bagi pengawasan yang ketat terhadap prajuritnya
prajurit dan harus ditanamkan dalam diri baik di luar maupun di dalam satuan, hal
prajurit itu sendiri. tersebut sesuai dengan cita-cita Komandan
bahwa kedisiplinan bagi prajurit itu sangat
penting dan merupakan pondasi awal untuk
Pengawasan yang ketat mewujudkan satuan yang memiliki predikat
Pengawasan adalah salah satu peran zero accadent, dalam mencapai tujuan
komandan dalam tata laksana satuan. tersebut Komandan melakukan pengawasan
Artinya suatu sistem memonitor dan yang ketat dengan cara memantau
menilai dalam mengevaluasi suatu kegiatan perkembangan situasi melalui pengecekan
ataupun kejadian. Pengawasan dapat alat komunikasi handphone,
dikatakan penting sebab jika tidak ada mengikutsertakan perwira lain untuk

9
melakukan pengawasan guna melatih untuk dapat merubah prilaku buruk menjadi
perwira dan setiap anggota agar temu cepat baik, Komandan selalu memberikan
dan lapor cepat terhadap adanya situasi teguran dan tindakan yang sesuai dengan
berbagai kemungkinan yang terjadi. pelanggaran dan peraturan yang.
Sehingga hal tersebut dapat meningkatkan
KESIMPULAN
motivasi prajurit dan dapat meminimalisir
Berdasarkan hasil penelitian pada
terjadinya pelanggaran kedisiplinan.
kajian ini tentang Keberhasilan
Penerapan Penghargaan dan Hukuman Kepemimpinan Komandan Batalyon
Penghargaan atau hukuman, Kavaleri 1/Kostrad dalam meningkatkan
Penghargaan/Reward diberikan kepada Kedisiplinan dan Motivasi Prajurit yang
anggota dengan tujuan untuk memotivasi dilakukan melalui observasi dan
agar prajurit akan bekerja lebih giat, wawancara struktur kepada sejumlah
semangat atau dorongan pada anggota informan, dengan demikian dapat
satuan sangat diperlukan mengingat bahwa disimpulkan bahwa :
insan manusia terpengaruh oleh kebutuhan, 1. Penerapan gaya kepemimpinan
baik dalam bekerja maupun kebutuhan paternalistik yang diterapkan oleh
pribadi, dengan demikian pemahaman dan komandan yaitu dengan cara 1).
pemenuhan kebutuhan maka akan adanya Bersikap layaknya seorang Bapak, 2).
peningkatan prestasi kerja yang meningkat. Sentralisasi pengambilan keputusan,
Dalam sistem kepemimpinan Komandan 3). Penonjolan keberadaan, dan 4).
selain memberikan apresiasi kepada prajurit Pengawasan yang ketat
2. Dalam mengatasi pelanggaran
yang berprestasi beliau memberikan
kedisiplinan prajurit, Komandan terus
reward khusus dengan cara penyambutan
melakukan upaya-upaya dalam
melalui upacara tradisi, bahkan
meningkatkan disiplin denganc cara;
memberikan pendiidkan bertingkat dan
1). Pemberian pengarahan/motivasi
penugasan yang khusus baik untuk prajurit
pada Jam Komandan, yang dilakukan
yang berprestasi maupun prajurit yang lain
setiap 2 kali dalam seminggu, 2)
sebagai bentuk motivasi.
pengawasan yang ketat dan 3). Reward
Selain itu dengan menerapakan
and Punishment, dimana merupakan
hukuman bagi anggota yang melanggar hal
salah satu cara komandan untuk
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
membina anggotanya agar dalam
membuat efek jera disisi lain lebih dari
melaksanakan tugas tetap terpelihara.
pada itu agar dapat memotivasi pelanggar

10
Rekomendasi pengembangan kedisiplinan pada
Selanjutnya, Peneliti menyusun perwira, Bintara, Tamtama dan
rekomendasi pada gaya kepemimpinan Keluarga Prajurit.
paternalistik dalam meningkatkan disiplin
DAFTAR REFERENSI
dan motivasi prajurit:
Buku-Buku
1. Komandan diharapkan untuk terus
Moleong, Lexy,J., 2008. Metode
meningkatkan kedisiplinan dan
Penelitian Kualitatif. (Bandung:
motivasi prajurit dengan cara-cara baru
Remaja Rosdakarya).
dalam memimpin anggotanya agar para
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya
anggota dapat meningkatkan
Manusia dan Produktivitas Kerja.
pelaksanaan tugas yang lebih optimal,
Bandung : CV Mandar Maju.
karena kedisiplinan bagi prajurit itu
Sutikno, Sobri M. 2014. Pemimpin dan
sangat penting dan merupakan pondasi
Gaya Kepemimpinan, Edisi Pertama.
awal untuk mewujudkan satuan yang
Sondang P Siagian. 2009. Kiat
memiliki predikat zero accadent.
Meningkatkan Produktivitas Kerja.
Semua pihak yanga ada di Batalyon
Jakarta : PT Rineka Cipta
Kavaleri I/Kostrad harus selalu
Moekijat. 2002. Manajemen Sumber
meningkatkan kedisiplinan agar
Daya Manusia.Manajemen
Batalyon bisa menjadi satuan yang
Kepegawaian. Jakarta: Mandar
lebih berkualitas untuk kedepannya
Maju
atau dimasa yang akan datang.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007
2. Untuk dapat meningkatkan motivasi
Evaluasi Kinerja SDM. Bandung :
prajurit Batalyon Kavaleri I/ Kostrad,
PT Refika Aditama
Komandan perlu mendorong prajurit
Rivai, Vethzal. 2003. Manajemen
agar bersikap inovatif dan kreatif pada
Sumber Daya Manusia untuk
satuan, dapat merefleksikan efek hasil
Perusahaan: Dari Teori Ke
terhadap pribadi prajurit yang ada
Praktik. Jakarta : PT.Rajagrafindo
dalam batalyon, sehingga dapat
Persada.
meningkatkan semangat prajuirt dalam
Sugiyono, 2012. Memahami
melaksanakan pekerjaannya.
Penelitian Kualitatif.
3. Perlu adanya peningkatan suasana
Bandung:Alfabeta
berupa iklim dalam mendukung dan
Dokumen
menambah implus kesejahteraan serta
moril anggota, dengan melaksanakan

11
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2004 tentang
Tentara Nasional Indonesia.
UU No. 25 Tahun 2014 Tentang Hukum
Disiplin Militer
Data Pelanggaran dari Staf Intelijen
Batalyon Kavaleri 1/Kostrad,
2019
Skripsi/Jurnal
Lugas Herlambang Prasojo, 2014.
Pengaruh Kepemimpinan Paternalistik dan
kepuasan Kerja pada Komitemen
Oeganisasional. Studi pada Karyawan
Divisi Produksi II PT Pertamina Unit
Pengolahan IV Cialcap.
Mona Inayah Pratiwi dengan judul
Implementasi Gaya Kepemimpinan

Ferry Supriady. 2015. Pengaruh Gaya


Kepemimpinan Direktif, Motivasi Dan
Disiplin Terhadap Kinerja(Studi Pada
Prajurit Markas Komando Pangkalan Tni
Angkatan Laut Palu).

Web
https://kostrad.mil.id/post_artikel/mengenal
-batalyon-kavaleri-1-kostrad/ Diakses pada
tanggal 02 Februari 2019 pukul 22.18
WIB.Frekuensi Kejadian Banjir di Garut
priode 2000-2016 (BNPB, 2016)
https://kostrad.mil.id/post_artikel/mengenal
-batalyon-kavaleri-1-kostrad/

12

S-ar putea să vă placă și