Sunteți pe pagina 1din 17

2.1.

PENGKAJIAN
2.1.1. Identitas Klien

Nama : Tn. A

Umur : 55 Tahun

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Suku Bangsa : Banjar /Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : SMA

Status Perkawinan : Kawin

Alamat : Jl. G.Obos 12

Tgl MRS : 12 oktober 2019

Diagnosa Medis : Stroke hemoragik (SH)

2.1.2. Riwayat Kesehatan/Perawatan


1. Keluhan Utama :
Pasien mengatakan kesemutan dan mati rasa pada tangan dan kaki
kanan.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pada tanggal 12 oktober 2019, di rumah pasien
mengeluh sakit kepala dan kesemutan dan mati rasa pada tangan dan kaki
kanan. pada siang hari pukul 14.00 WIB lalu keluarga membawa
pasien pergi ke IGD Dr. Doris Sylvanus untuk mendapat penanganan
lebih lanjut, di IGD pasien mendapat penatalaksanaan, pemasangan inf.
NaCL 0.9% 16tpm dan Inj. Citicoline 2x500g, inj. Mecobalamin 2x500g,
inj. Ceftriaxone 2x19 Lalu klien dibawa ke ruangan Nusa Indah untuk
dirawat inapkan dan saat pengkajian klien masih dalam perawatan.
3. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mengatakan belum pernah masuk rumah sakit sebelumnya
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang mengalami penyakit
seperti ini, diabetes melitus dan gagal jantung.

2.1.3. Genogram :

Keterangan
2 = Laki-Laki
3 = Perempuan
= Tinggal Serumah
= Garis Keturunan

2.1.4. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum
Keadaan umum pasien tampak lemah, berbaring terlentang, tingkat
kesadaran pasien compos menthis, penampilan pasien tampak rapi
dan bersih, terpasang infus NaCL 0,9% 6tpm di tangan sebelah kiri dan
terpasang kateter urine.
2. Status Mental
Tingkat kesadaran compos menthis, ekspresi wajah meringis, bentuk
badan sedang, suasana hati sedih, berbicara lancar, fungsi kognitif
orientasi waktu pasien dapat membedakan antara pagi, siang, malam,
orientasi orang pasien dapat mengenali keluarga maupun petugas
kesehatan, orientasi tempat pasien mengetahui bahwa sedang b erada
di rumah sakit. Insight baik, mekanisme pertahanan diri adaptif.
3. Tanda-tanda Vital
Pada saat pengkajian tanda–tanda vital, tekanan darah 140 / 90 mmHg,
Nadi 75 x/menit, pernapasan 22 x/menit dan suhu 36.0`C.
4. Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada simetris, sesak saat inspirasi, type pernafasan dada dan
perut, irama pernafasan teratur, bunyi napas vesikuler.
5. Cardiovasculer (Bleeding)
Nyeri dada, cappilary refill ≤2 detik, pasien tidak pucat, tidak ada
peningkatan Vena Jugularis, Bunyi Jantung S1 S2 Reguler, irama sinus
rythm.
6. Persyarafan (Brain)
Nilai GCS E:4 ( membuka mata spontan ), V:5 ( orentasi dengan baik ),
M 6 ( bergerak sesuai perintah ) dan total Nilai GCS:15 normal, kesadaran
Tn. S compos menthis, pupil Tn. A isokor tidak ada kelainan, reflex
cahaya kanan dan kiri positif.
Hasil dari uji syaraf kranial, saraf kranial I (Olfaktorius): pada
pemeriksaan menggunakan minyak kayu putih dengan mata tertutup
pasien mampu mengenali bau minyak kayu putih tersebut. Saraf
kranial II (Optikus): pasien mampu membaca nama perawat dengan baik
pada saat perawat meminta pasien untuk membaca namanya. Saraf
kranial III (Okulomotor): pasien dapaat mengangkat kelopak matanya
dengan baik. Saraf kranial IV (Troklearis): pasien dapat menggerakkan
bola matanya (pergerakan bola mata normal). Saraf kranial V
(Trigeminalis): pada saat pasien makan pasien dapat mengunyah dengan
lancar. Saraf kranial VI (Abdusen): pasien mampu menggerakan bola
matanya ke kiri dan kekanan. Saraf kranial VII (Fasialis): pasien dapat
membedakan rasa manis dan asin. Saraf kranial VIII (Auditorius):
pasien dapat menjawab dengan benar dimana suara petikan jari
perawat kiri dan kanan. Saraf kranial IX (Glosofaringeus): pasien
dapat merasakan rasa asam. Saraf kranial X (Vagus): pada saat makan
pasien dapat mengontrol proses menelan. Saraf kranial XI
(Assesorius): pasien dapat menggerakkan leher dan bahu. Saraf
kranial XII (Hipoglosus): pasien mampu mengeluarkan lidahnya.
Hasil uji koordinasi ekstremitas atas jari ke jari positif, jari
ke hidung positif. Ekstremitas bawah tumit ke jempol kaki, uji
kestabilan positif; pasiendapat menyeimbangkan tubuhnya, refleks bisep
dan trisep kanan dan kiri postif dengan skala 5, refleks brakioradialis
kanan dan kiri positif dengan skala 5, refleks patela kanan dan kiri
positif dengan skala 5, refleks akhiles kanan dan kiri positif dengan skala
5, refleks babinski kanan dan kiri positif dengan skala 5. Uji sensasi
pasien di sentuh bisa merespon. Tidak ada masalah keperawatan.
7. Eliminasi Uri (Bladder)
Produksi urine 500 ml/6 jam warna urine kuning, bau urine amoniak.
Eliminasi Tn. A tidak ada masalah atau lancar keluhan dan masalah
keperawatan.
8. Eliminasi Alvi (Bowel)
Sistem pencernaan, bibir terlihat tampak kering, tidak ada lesi. Gigi
ada yang tanggal hampir di semua (atas, bawah, kanan dan kiri)
tidak caries, gusi terlihat tidak ada peradangan dan perdarahan, lidah
berwana merah muda dan tidak ada peradangan, tidak ada perdarahan
pada mukosa, tidak ada peradangan pada tonsil, tidak ada keluhan
nyeri pada tenggorokan saat menelan. Palpasi abdomen tidak teraba
massa dan tidak ada nyeri tekan pada abdomen. Tidak ada hemoroid pada
rectum. Pasien BAB 1x sehari warna kuning dan lunak
konsistensinya. Tidak ada masalah keperawatan.
9. Tulang-Otot-Integumen (Bone)
Pergerakan Tn. A secara bebas dan tidak terbatas, ekstremitas atas 4/4 dan
ekstremitas bawah 4/3 normal pergerakanya dan tidak ada peradangan
maupun deformitas pada tulang, maupun patah tulang. masalah
keperawatan hambatan mobilitas fisik.
10. Kulit-Kulit Rambut
Riwayat alergi Pasien tidak pernah mengalami alergi obat, alergi
makanan, alergi kosmetik. Suhu kulit Tn. S hangat , warna kulit normal
tidak ada kelainan, turgor kulit halus tidak kasar maupun kemerahan tidak
ada peradangan, jaringan parut tidak ada, tekstur rambut lurus, distribusi
rambut merata, bentuk kuku simetris tidak ada kelainan tidak ada masalah
keperawatan.
11. Sistem Penginderaan
Fungsi penglihatan normal, bola mata bergerak normal, visus mata kanan
dan mata kiri normal 5/5, sklera normal/putih, kornea bening. Pasien
tidak memakai kecamata dan tidak keluhan nyeri pada mata. Fungsi
pendengaran baik, penciuman normal, hidung simetris, dan tidak ada
polip. Tidak ada masalah keperawatan.
12. Leher Dan Kelenjar Limfe
Massa tidak ada, jaringan parut tidak ada, kelenjar limfe tidak teraba,
kelenjar tyroid tidak teraba, mobilitas leher bergerak bebas tidak terbatas.
13. Sistem Reproduksi
Reproduksi tidak di kaji karena pasien menolak untuk di kaji. Tidak ada
masalah keperawatan.
2.1.5. Pola Fungsi Kesehatan
1. Persepsi Terhadap Kesehatan dan Penyakit
Pasien mengatakan ia ingin cepat sembuh dari penyakit yang dialaminya.
2. Nutrisi dan Metabolisme
Tinggi badan 165 cm, berat badan sebelum sakit 50 kg, berat badan saat
sakit 50 kg. Diet nasi lembek, diet jantung rendah garam, tidak kesukaran
menelan atau normal.
Tabel 2.1 Pola Makan Sehari-hari Tn. S di Ruang nusa indah

Pola Makan Sehari- Sesudah Sakit Sebelum Sakit


hari
Frekuensi/hari 3 x sehari 3 x sehari
Porsi 1 porsi 1 porsi
Nafsu makan Baik Baik
Jenis Makanan Nasi, sayur, lauk, buak Nasi, sayur, lauk,
buah
Jenis Minuman Air putih Air putih
Jumlah minuman/cc/24 600ml 600ml
jam
Kebiasaan makan Pagi, siang, sore Pagi, siang, sore
Keluhan/masalah Tidak ada Tidak ada

3. Pola istirahat dan tidur


Pasien mengatakan sebelum sakit tidur pada malam hari 6-8 jam
sedangkan pada siang hari 1-2 jam. Saat sakit pasien tidur 4-5 jam dan
siang hari 1-2 jam. Tidak ada masalah keperawatan.
4. Kognitif
Pasien mengatakan “ saya sudah mengerti tentang penyakit yang
saya derita saat ini’’. Tidak ada masalah keperawatan.
5. Konsep diri (Gambaran diri, identitas diri, harga diri, peran ) Gambaran
diri: pasien menyukai tubuhnya secara utuh, ideal diri: pasien ingin cepat
sembuh dari penyakit yang di deritanya, identitas diri: pasien seorang
suami dan ayah dari anak-anaknya, harga diri: pasien sangat di
perhatikan oleh keluarga, Suami dan merasa di hargai, Peran: pasien
adalah sebagai suami sekaligus ayah untuk anaknya. Tidak ada masalah
keperawatan.
6. Aktivitas Sehari-hari
Sebelum sakit pasien dapat beraktivitas seperti biasanya tetapi setelah
sakit pasien tidak mampu bekerja sendiri. Namun setelah sakit pasien
hanya bisa berbaring ditempat tidur dengan posisi terlentang. Saat
pengkajian pasien tampak lemah, saat mau duduk atau berbaring kadang
dibantu oleh istrinya, saat mau makan dan minum klien dibantu anaknya
skala aktivitas 3. Masalah Keperawatan : tidak ada
7. Koping –Toleransi terhadap Stress
Pasien mengatakan bila ada masalah pasien bercerita kepada suami
dan keluarganya.Tidak ada masalah keperawatan.
8. Nilai-Pola Keyakinan
Pasien dan keluarga mengatakan tidak ada tindakan medis yang
bertentangan dengan keyakinan yang dianut. Tidak ada masalah
keperawatan.
2.1.6. Sosial-Spritual
1. Kemampuan berkomunikasi
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik meskipun dengan suara
yang pelan.
2. Bahasa sehari-hari
Bahasa yang digunakan pasien sehari-hari, yaitu bahasa banjar
indonesia.
3. Hubungan dengan keluarga
Baik, ditandai dengan perhatian yang diberikan oleh keluarga saat Tn.
A di rawat di Sakura terlihat keluarga selalu menjenguk.
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain
Pasien dapat berinteraksi dengan baik pada orang lain baik itu
dengan lingkungannya sekitar, perawat maupun dokter.
5. Orang berarti/terdekat
Orang yang paling dekat dengan Tn. A adalah Istri, anak, dan keluarga
6. Kebiasaan menggunakan waktu luang
Pasien mengunakan waktu yang luang dengan berkumpul bersama
keluarga dan beristirahat di rumah.
2.1.7. Data Penunjang (Radiologis, Laboratorium, Penunjang lainnya)
Tabel 2.2 Data Penunjang Tn. S

No Parameter Hasil Satuan Nilai normal


1 WBC 9.60 x 10^3/uL 4.00-10.00
2 RBC 5.28 x 10^6/uL 3.50-5.00
3 HGB 15.7 g/dL 11.0-15.0
4 PLT 247 x 10^3/uL 150-400
5 HCT 44.8 % 37.0 – 48.0
Pemeriksaan laboratorium tanggal 12 oktober 2019

2.1.8. Penatalaksanaan Medis


Terapi Medis Tanggal 15 oktober 2019
1. Terpasang NaCL 0,9% 16tpm

Table 2.3 Penatalaksanaan Medis Pada Tn. A Di Ruang Nusa Indah

No. Parameter Dosis Rute Indikasi


1. Inj.kalnex 3x500 g Iv Mengatasi pendarahan

2. Inj.citicolin 2x500 g Iv Obat untuk penyakit


alzheimer dan jenis demensi
lainya
3. Inj. mecobalamin 2x500 g Iv Vitamin 12 yang digunakan
mengobati neuropati periper
dan beberapa jenis anemia
4. Candesartan 1x8 Oral Untuk menurunkan tekanan
darah
5. Antrain 2x500 g IV Untuk mengurangi nyeri dan
demam.

Palangka Raya, 15 oktober 2019

Mahasiswa,

Tri Panji Kusuma


ANALISIS DATA

DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN


MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB
Ds: Stroke Hemoragik Gangguan perfusi
 Pasien mengatakan jaringan serebral
kepalanya pusing,dan
badanya lemas Tekanan Sistemik
Do:
 Tekanan darah Pendarahan
140/90 mmHg Arachold/Ventrikel
 pasien berbicara
Lambat kadang tidak
terdengar
 Pasien mengalami Peningkatan TIK
penurunan kesadaran
 GCS=E4M6V5
 TTV;TD;140/90
Suplai darah ke jaringan
mmHg N:75 X/Menit
serebral tidak adekuat
RR:22x/menit S:36,0
C

Gangguan perfusi jaringan


serebral

Ds:
 Pasien mengatakan Stroke hemoragik Gangguan mobilitas
kaki kirinya lemas fisik
susah digerakan
Do:
 pasien tampak Iskemik /infork
mengelami
kelemahan pada
kanan bagian kanan Defisit neurologis
 hanya bisa
beraktivitas diatas
tempat tidur Hemifer kanan
 kemampuan
pergerakan sendi
terbatas Gangguan mobilitas fisik
 Ekstermitas atas 4/4
 Ekstermitas bawah
4/3
 Skala aktivitas 5
tergantung secara
total
PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan Suplai darah ke
jaringan serebral tidak adekuat ditandai dengan :
Ds:
 Pasien mengatakan kepalanya pusing,dan badanya lemas
Do:
 Tekanan darah 140/90 mmHg
 pasien berbicara Lambat kadang tidak terdengar
 Pasien mengalami penurunan kesadaran
 GCS=E4M6V5
 TTV;TD;140/90 mmHg N:75 X/Menit RR:22x/menit S:36,0 C

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler


ditandai dengan :
Ds:
 Pasien mengatakan kaki kirinya lemas susah digerakan
Do:
 pasien tampak mengelami kelemahan pada kanan bagian kanan
 hanya bisa beraktivitas diatas tempat tidur
 kemampuan pergerakan sendi terbatas
 Ekstermitas atas 4/4
 Ekstermitas bawah 4/3
 Skala aktivitas 5 tergantung secara total
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. S
Ruang Rawat : Nusa Indah

Diagnosa Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


perawatan
gguan perfusi Setelah dilakukan tindakan1. Monitor TTV Pasien 1. Ttv dalam batas normal menunjukan
ngan serebral keperawatan selama 2 x 7 2. Monitor Adanya Tanda-Tanda perbaikan kondisi
jam diharapkan refusi PTIK 2. Mengetahui keadaan umum pasien
ubungan 3. Mengurangi terjadinya ptik
jaringan otak dapat efektif
3. Berikan Pasien Untuk Posisi
gan Suplai kembali dengan kriteria Supinasi 4. Mencegah terjadinya peningkatan te
hasil: 4. Anjurkan Pasien Supaya darah
h ke jaringan
Tidak Banyak Duduk 5. Dapat mencegah terjadinya perdarah
bral tidak 1. TTV dibatas normal serta memperbaiki aliran darah sere
2. Tingkat kesadaran 5. Kolaborasi Dengan Dokter
kuat Dalam Pemberianinjeksi
membaik
3. Tidak ada tanda-tanda
PTIK

gguan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan pasien dalam 1. Mengetahui kemampuan mobilisasi
ilitas fisik keperawatan selama 2 x 7 mobilisasi 2. Mengetahui perkembangan kekuata
jam diharapkan pasien tidak 2. Kaji kekuatan otot pasien pasien
ubungan mengalami gangguan 3. Berikan pasien latihan gerakan 3. Melatihan pergerakan otot dan send
gan kerusakan mobilitas fisik dengan ROM mencegah otot kaku
omuskuler kriteria hasil: 4. Atur posisi pasien senyaman 4. Mencegah kekakuan
1. Nilai kekuatan otot mungkin
meningkat
2. Dapat mengerakan
ekstermitas tangan
kanan dan kaki kanan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien :Ny.M
Ruang Rawat : Nusa Indah

Tanda tangan
Hari / Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
Selasa ,15 oktober 1. Memonitor TTV Pasien S:
2019 2. Memonitor Adanya Tanda-Tanda  pasien mengatakan pusingnya
PTIK berkurang
18.00 WIB
3. Memberikan Pasien Untuk Posisi O:
18.30 WIB Supinasi kesadaran pasien mulai meningkat
19.00 WIB 4. Menganjurkan Pasien Supaya Tidak tidak ada tanda PTIK
Banyak Duduk TD:140/90 mmHg
5. Berkolaborasi Dengan Dokter Dalam N:80X/M
Pemberian injeksi RR:22X/M
S:36,1 C
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:
Tri Panji Kusuma
1. Memonitor TTV Pasien
2. Memonitor Adanya Tanda-Tanda
PTIK
3. Memberikan Pasien Untuk Posisi
Supinasi
4. Menganjurkan Pasien Supaya Tidak
Banyak Duduk
5. Berkolaborasi Dengan Dokter
Dalam Pemberian injeksi
S:
 Pasien mengatakan mulai bisa
Selasa ,15 Oktober sedikit-sedikit mengerakan kaki
1. Mengkaji kemampuan pasien dalam
2019 dan tangannya
mobilisasi
18.00 WIB 2. Mengkaji kekuatan otot pasien O:
18.30 WIB
3. Memberikan pasien latihan gerakan kekuatan otot mulai meningkat
ROM pasien mulai bisa melakukan
19.00 WIB 4. Mengatur posisi pasien senyaman latihan gerakan ROM
mungkin  Pasien melakukan latihan
mengangkat kaki dan tangan
 ekstermitas atas 4/4 ekstermitas
bawah 4/3
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi:
1. Mengkaji kemampuan pasien dalam
mobilisasi
2. Mengkaji kekuatan otot pasien
3. Memberikan pasien latihan gerakan
ROM
4. Mengatur posisi pasien senyaman
mungkin
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. S
Ruang Rawat : Nusa Indah

Hari / Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Rabu ,16 oktober 1. Memonitor TTV Pasien S:
2019 2. Memonitor Adanya Tanda-Tanda PTIK  pasien mengatakan tidak pusing
3. Memberikan Pasien Untuk Posisi lagi
13.00 WIB O:
Supinasi
13.30 WIB  kesadaran pasien meningkat
4. Menganjurkan Pasien Supaya Tidak
 pasien tidak lemas lagi
Banyak Duduk
14.00 WIB  tidak terjadi PTI
5. Berkolaborasi Dengan Dokter Dalam  TD:140/90 mmHg
Pemberianinjeksi N:70X/M
RR:21X/M
S:36,1 C
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi

S: Tri Panji Kusuma


Rabu ,16 Oktober 1. Mengkaji kemampuan pasien dalam  Pasien mengatakan bisa
2019 mobilisasi mengerakan kaki dan tangannya
2. Mengkaji kekuatan otot pasien meskipun sebentar
13.00 WIB
13.30 WIB 3. Memberikan pasien latihan gerakan O:
ROM kekuatan otot meningkat
14.00 WIB
4. Mengatur posisi pasien senyaman pasien bisa melakukan latihan
mungkin gerakan ROM mandiri
 Pasien melakukan latihan
mengangkat kaki dan tangan
A: Masalah teratasi
P: Hentikan Intervensi

S-ar putea să vă placă și