Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
N
DENGAN GANGGUAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI RUANG IGD
RUMAH SAKIT DR. RADEN SOEDJATI
PURWODADI
DI SUSUN OLEH:
NAMA: ARIF RAHMAN HAKIM
NIM : 08.01.013.08
A. PENGERTIAN
Cairan tubuh adalah air beserta unsur-unsurnya yang diperlukan untuk kesehatan dan
pertumbuhan sel.(Evelyn,1979).
Elektrolit adalah cairan yang merupakan kimia aktif terdiri dari cairan yang mengandung
muatan negative.(Fundamental of nursing).
B. ETIOLOGI
1. Makanan
Makanan basi
Makanan beracun
Alergi terhadap makanan
2. Fakalogis (rasa takut dan cemas)
3. Virus
4. Bakteri
D. PATOFISIOLOGI
Di akibatkan oleh virus
Virus masuk-Enterosit(sel epitel usus halis)-enterosit rusak diganti oleh enterosit
baru(kobuid/epitel gepeng yang belum matang)-fungsi belum baik-infeksi dan kerusakan fili usus
halus.
Fili usus halus atropi-tidak dapat mengasorbsi makanan dan cairan dengan baik-tekanan koloid
osmotik menaik-motilitas menaik-DIARE.
E. ANATOMI FISIOLOGI
1. Mulut
Rongga lonjong pada permukaan sel pencerna
2. Faring (tekak).
Di belakang hidung, mulut dan laring, faring saluran berbentuk dari bahan membran berotot.
3. Esofagus
Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25cm
4. Kelenjar ludah
Kelenjar majemuk bertanda yang terdidri atas gabungan kelompok alveoli berbentuk kantong
dan membentuk lubang-lubang kecil
5. Lambung
Bagian dari saluran pencernaan yang dapat mengembang dan mengempis.
6. Usus halus
Tabung yang kira-kira 2.5 meter panjangnya dalam keadaan hidup
7. Usus besar
Sambungan dari usus halus dan mulut di katub ileokolik atau illeosekal yaitu tempat sisa
makanan lewat yang panjangnya kira-kira 1,5 meter
8. Rektum
Adalah serupa dengan kolon tetapi dindingnya berotot lebih tebal dan membran mukosanya
meliputi lipatan-lipatan membujur yang disebut kolomma murgari.
9. Anus
Tempat keluarnya feses.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium (feses rutin).
2. Pemeriksaan keseimbangan asam basa (AGD) analisa gas darah.
3. Pemeriksaan cairan dan elektrolit.
G. KEMUNGKINAN KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Hipokalemi
3. Kejang-kejang
4. Alkalosit metabolik
H. PENATALAKSANAAN
1. Berikan pengobatan seperti anti diare dan anti muntah
2. Lakukan kebersihan mulut sebelum dan sesudah makan
3. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan, obat dan efek pengobatan
4. Berikan makanan dan cairan.
I. FOKUS INTERVENSI
1. Anjurkan pasien untuk banyak minum
1. Kaji input dan output pasien
2. Berikan makanan yang rendah serat.
2. Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan fisik
a. Laksanakan advinsel/saran dokter tentang pemberian obat
b. Bantu ADL (aktivitas dan latihan).
3. Anjurkan untuk mengurangi makanan/minuman yang manis, pedas dan asam.
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Pengkajian ini dilakukan pada hari rabu, tanggal 15 juli 2009, tepatnya pada pukul 08.30 di
RSUD DR. RADEN SOEDJATI dengan Auto dan Allo anamnesa di ruang IGD sebagai berikut:
1. Identitas pasien
Nama : An. N
Umur : 1 tahun 7 bulan
Alamat : Grobogan 1/1
Agama : Islam
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Tanggal masuk : 15 juli 2009
No DM :185667
Dx masuk : Gangguan Elektrlit
B. KELUHAN UTAMA
Orang tua pasien mengatakan bahawa BAB anaknya cair
C. RIWAYAT KESEHATAN
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah 4 hari BAB cair dengan lendir 8-9x/hari yang disertai
mual muntah 2x.
E. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
1. Penampilan : Lemas
2. Kesadaran : Compos mentis
b. Tanda-tanda vital:
Suhu : 38,5 0C
Nadi : 100x/menit
RR : 24x/menit
Tinggi badan :- Berat badan : 8,2 Kg
c. Kepala
1. Bentuk kepala : musochepal, kulit kepala bersih, ubun-ubun
cekung
2. Rambut : warna hitam, lurus, lubrikasi batang rambut halus,
tidak rontok
d. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
pupil isokor, mata cowong dan tidak ada kelainan
pada mata.
e. Hidung : tidak terdapat polip dan tidak adanya sekret dan
tidak terpasang O2, fungsi penciuman masih bagus.
f. Mulut : tidak berbau serta tidak stomatitis, bibir pecah-
pecah.
g. Telinga : tidak adnya serumen, simetris dan fungsi
pendengaran baik.
h. Leher : tidak ada pembesarn kelenjar tiroid.
i. Dada
1. Paru-paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : taktil fremitus teraba kanan dan kiri
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
2. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba pada iga ke 4 dan 5
Perkusi : redup
Auskultasi : reguler
j. Abdomen
Inspeksi : datar
Auskultasi : jumlah peristaltik usus 14x/menit
Palpasi : tidak adanya nyeri tekan
Perkusi : tympani
k. Ekstermitas
Superior : masih dapat digerakkan dan tidak terdapat oedema
Inferior : masih dapat digerakkan dan tidak terdapat
oedema, tidak ada lesi.
l. Genetalia : bersih
m. Kulit : turgor kulit jelek, warna kulit kuning langsat.
n. Anus : bersih, tidak ada pembesaran vena hemoroid.
F. DATA PENUNJANG
a. Feses : cair
b. Pemeriksaan lab: tanggal 15 juli 2009
G. THERAPY
a. Infus RL pediatrik 10 ttpm
b. Kalmoxylin 3x250 Mg
H. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Umur 0-3 bulan
Bayi bisa nyusu susu ibunya
Bayi tidur terlentang
Imunisasi campak dan folio
2. Umur 3-6 bulan
Bayi bisa tengkurap
Bayi bisa miring kekiri dan kanan
3. Umur 6-10 bulan
Bayi bisa merangkak
Bayi sudah mulai mengikuti bahasa orang tuanya
4. Umur 10-12 bulan
Bayi sudah bisa duduk
Bayi sudah bisa bicara
Bayi sudah bisa jalan
I. ANALISA DATA
Nama : Sdri. N Ruang : IGD
Umur : 1 tahun 7 bulan No. RM :
NO. HARI/TGL DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM TTD
I Rabu, DS: Output yang Gangguan
15-07-2009 orang tua pasien berlebihan. keseimbangan
mengatakan bahwa cairan dan
BAB anaknya cair dan elektrolit.
berlendir 8-9x/hari,
disertai mual muntah 2x.
DO:
-pasien tampak lemas
-turgor kulit jelek
V. CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Sdri. N Ruang : IGD
Umur : 1 tahun 7 bulan No. RM :
NO.DP HARI/TGL EVALUASI TTD
I Kamis, S: subyek
16-07-2009 Ibu pasien mengatakan BAB cair dan lendir pada
anaknya sudah berkurang
O: obyek
Pasien tidak lemas lagi
Pasien tidak meringis/menangis lagi
Turgor kulit membaik
A: Masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi